kab/kota: Beijing

  • Apkasi dan China memperkuat kerja sama untuk pembangunan daerah 

    Apkasi dan China memperkuat kerja sama untuk pembangunan daerah 

    Jakarta (ANTARA) – Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) dan International Academicians Science and Technology Innovation Centre (IASTIC) dari Beijing, China, memperkuat kerja sama internasional untuk invoasi pembangunan daerah.

    Ketua Umum Apkasi Bursah Zarnubi menyatakan komitmen penuh 416 kabupaten di Indonesia untuk membuka diri terhadap kerja sama.

    “Kami hadir mewakili seluruh kabupaten di Indonesia, menyambut hangat pertemuan silaturahmi ini. Kami membuka diri untuk kerja sama dalam bidang sains dan teknologi, pembangunan pertanian, perkebunan, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia,” ujar Bursah yang juga menjabat sebagai Bupati Lahat, di Jakarta, Minggu.

    Bursah memetakan secara rinci potensi komoditas unggulan daerah yang siap digarap, mulai dari kopi, kakao, kelapa, durian, bambu, sarang walet, hingga rempah-rempah. Ia juga menyoroti kebutuhan investasi pada sektor yang lebih fundamental.

    “Kami juga membutuhkan investasi pada sektor irigasi pertanian untuk mendukung program strategis nasional bidang ketahanan dan swasembada pangan, serta pengelolaan sampah. Inilah yang bisa dikerjasamakan dalam peringatan hubungan baik antara Indonesia dan China,” paparnya.

    Pada kesempatan yang sama, President IASTIC Beijing Profesor C C Chan, dengan lancar berbahasa Indonesia, membagikan ikatan batinnya dengan Indonesia.

    “Saya senang sekali bisa bertemu dengan para kepala daerah. Ini mengingatkan saya yang lahir di Magelang pada 1930 dan sekarang saya berumur lebih dari 90 tahun. Saya memang berdarah dari orang tua Tiongkok, namun orang Indonesia-lah yang membesarkan saya, jadi saya punya misi merekatkan antara Tiongkok dan Indonesia,” tuturnya, menciptakan keakraban yang langsung menyentuh hati audiens.

    Chan menegaskan komitmen profesionalnya. Ia dan delegasi siap memberikan dukungan penuh bagi kabupaten-kabupaten yang giat membangun.

    “Kami menyambut baik banyak daerah di Indonesia yang ingin memodernisasi sektor agriculture-nya. Kami siap memperkuat dengan pengalaman dan teknologi yang kami miliki,” ujarnya.

    Pertemuan tersebut dihadiri sejumlah bupati yang menjadi motor penggerak pembangunan di daerahnya, antara lain Bupati Minahasa Utara Joune Ganda, Bupati Bandung Dadang Supriatna, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, Bupati Lampung Selatan Radityo Egi Pratama, Bupati Sambas Satono, Bupati Serang Ratu Rachmatu Zakiyah, dan Sekda Kabupaten Kepulauan Seribu Tri Indra.

    Mereka hadir didampingi Direktur Eksekutif Apkasi Sarman Simanjorang, dan Tony Aditya selaku inisiator pertemuan bilateral itu.

    Bursah berharap pertemuan ini tidak hanya seremonial, melainkan sebuah langkah awal menjanjikan untuk mentransformasi potensi ekonomi lokal melalui sinergi teknologi dan investasi sehingga membawa angin segar bagi pembangunan yang berkeadilan di seluruh penjuru Nusantara.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ganda Putri Indonesia, Janice Tjen/Aldia Sutjiadi Cetak Sejarah Juara WTA 125 di Shzou  Open 2025

    Ganda Putri Indonesia, Janice Tjen/Aldia Sutjiadi Cetak Sejarah Juara WTA 125 di Shzou  Open 2025

    JAKARTA – Ganda Putri Indonesia, Janice Tjen/Aldila Sutjiadi berhasil meraih gelar juara di Shozou Open 2025. Kemenangan ini mencatatkan sejarah karena keduanya berhasil menang di WTA 125.

    Janice/Aldila memastikan gelar juara setelah mengalahkan pasangan Polandia/Jepang, Katarzyna Kawa/Makoto Ninomiya. Pada final yang berlangsung Minggu, 5 Oktober di Shozou, China, Janice/Aldila menang dalam dua set dengan skor 6-4, 6-3.

    Menghadapi Kawa/Ninomiya bukan hal mudah bagi Aldila, ia mengatakan bahwa lawan kali ini cukup tangguh. Apalagi mereka juga melangkah ke partai puncak dengan tren positif usai mengalahkan unggulan teratas pada babak semifinal.

    “Mereka cukup bagus ya, dan aku tahu dua-duanya, dan pastinya mereka juga sudah bermain di WTA tour sudah sering,” kata Aldila dikutip dari Antara dikutip, Minggu, 5 OKtober.

    Aldila / Janice yang menjadi unggulan keempat dalam turnamen ini tampil kuat dengan servis mereka. Dalam pertandingan yang berlangsung satu jam 14 menit itu, mereka berhasil mencatatkan poin servis pertama sebesar 72,2 persen.

    Di set pertama, Janice/Aldila unggul 5-4 hingga mengakhiri perlawanan Kawa/Ninomiya dengan skor 6-4 dalam waktu 39 menit. Pada set kedua, Janice/Aldila memimpin jauh 4-1, 5-3, dan menutup set kedua dengan skor 6-3.

    Aldila tiba di Suzhou setelah kandas pada babak pertama WTA 1000 China Open di Beijing, Sabtu, 27 September 2025. Ia bersama Irina Khromacheva tak mampu menghalau unggulan kedua Sara Errani/Jasmine Paolini.

    Ia kemudian bertolak dari Beijing menuju Suzhou Minggu, 28 September. Petenis berusia 30 tahun itu lantas mengambil keputusan untuk berduet dengan Janice di Suzhou setelah mempertimbangkan jadwal tur tenis yang direncanakannya.

    Sementara itu, Janice yang juga berkompetisi di sektor tunggal WTA 125 Suzhou berhasil lolos ke babak utama setelah melalui dua pertandingan pada babak kualifikasi dengan kemenangan straight set. Namun, petenis berusia 23 tahun itu harus terhenti pada babak pertama setelah kalah dari Varvara Lepchenko.

    Pada awal tahun, Aldila dan Janice pernah berpasangan untuk mengikuti ITF W35 Arcadia di California, AS. Ganda putri Indonesia peraih perunggu Asian Games Hangzhou 2023 itu menjadi runner up dalam ajang pemanasan bagi Aldila sebelum menuju Indian Wells dan Miami Open.

    ITF W35 Arcadia merupakan turnamen pertama pada 2025 bagi Aldila setelah sempat menderita gangguan pendengaran sudden deafness atau tuli mendadak pada akhir tahun lalu yang membuatnya absen pada turnamen awal musim, termasuk Grand Slam.

  • Taiwan Tolak Mentah-mentah Usulan AS Produksi Chip ’50-50′

    Taiwan Tolak Mentah-mentah Usulan AS Produksi Chip ’50-50′

    Jakarta

    Taiwan tidak akan menerima usulan Amerika Serikat, untuk memproduksi separuh dari chip yang saat ini dipasoknya ke AS, di tanah AS. Cheng Li-chiun, Wakil Perdana Menteri Taiwan, mengatakan usulan pembagian “50-50” dalam produksi semikonduktor bahkan tidak dibahas dalam perundingan dagang di AS.

    Dikutip detikINET dari CNBC, Cheng menyebut perundingan difokuskan pada penurunan tarif di mana Taiwan saat ini menghadapi tarif timbal balik sebesar 20%.

    Menteri Perdaganga AS, Howard Lutnick, menilai pembagian 50-50 dalam produksi semikonduktor akan mengurangi ketergantungan Amerika pada Taiwan. Saat ini, 95% permintaan di AS dipenuhi melalui chip yang diproduksi di Taiwan.

    “Tujuan saya, dan tujuan pemerintahan ini, adalah untuk memindahkan produksi chip secara signifikan ke dalam negeri, kita perlu memproduksi chip kita sendiri. Ide yang saya ajukan ke Taiwan adalah, mari kita capai 50-50. Kita memproduksi setengahnya, dan Anda memproduksi setengahnya lagi,” sebut Lutnick.

    Usulan Lutnick dikecam oleh para politisi Taiwan. Eric Chu, ketua partai oposisi utama di pulau itu, Kuomintang, menyebutnya tindakan eksploitasi dan penjarahan.

    “Tidak ada yang bisa mengkhianati Taiwan atau TSMC, dan tidak ada yang bisa merusak perisai silikon Taiwan,” kata Chu, merujuk pada perusahaan TSMC, pemimpin dunia dalam manufaktur cip canggih.

    Posisi penting Taiwan dalam produksi chip global diyakini telah menjamin pertahanan negara kepulauan itu terhadap aksi militer langsung dari China, yang sering disebut sebagai teori “Perisai Silikon”.

    Lutnick sendiri meremehkan Perisai Silikon, dengan alasan Taiwan akan lebih aman dengan produksi chip yang lebih seimbang antara Washington dan Taipei. Beijing memandang Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai wilayahnya dan berjanji untuk merebutnya kembali dengan paksa jika perlu, sementara Taipei menolak klaim tersebut.

    Ketua Partai Rakyat Taiwan, Huang Kuo-chang, dilaporkan menyebut proposal Lutnick sebagai upaya untuk merusak fondasi sektor teknologi Taiwan.

    (fyk/fyk)

  • Apkasi Gandeng IASTIC Perkuat Kerja sama untuk Pembangunan Daerah – Page 3

    Apkasi Gandeng IASTIC Perkuat Kerja sama untuk Pembangunan Daerah – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) dan International Academicians Science and Technology Innovation Centre (IASTIC) dari Beijing, China, memperkuat kerja sama internasional untuk inovasi pembangunan daerah.

    Ketua Umum Apkasi Bursah Zarnubi menyatakan komitmen penuh 416 kabupaten di Indonesia untuk membuka diri terhadap kerja sama.

    “Kami hadir mewakili seluruh kabupaten di Indonesia, menyambut hangat pertemuan silaturahmi ini. Kami membuka diri untuk kerja sama dalam bidang sains dan teknologi, pembangunan pertanian, perkebunan, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia,” ujar Bursah yang juga menjabat sebagai Bupati Lahat dalam keterangannya.

    Bursah memetakan secara rinci potensi komoditas unggulan daerah yang siap digarap, mulai dari kopi, kakao, kelapa, durian, bambu, sarang walet, hingga rempah-rempah. Ia juga menyoroti kebutuhan investasi pada sektor yang lebih fundamental.

    “Kami juga membutuhkan investasi pada sektor irigasi pertanian untuk mendukung program strategis nasional bidang ketahanan dan swasembada pangan, serta pengelolaan sampah. Inilah yang bisa dikerjasamakan dalam peringatan hubungan baik antara Indonesia dan China,” paparnya.

    Pada kesempatan yang sama, President IASTIC Beijing Profesor C C Chan, dengan lancar berbahasa Indonesia, membagikan ikatan batinnya dengan Indonesia.

    “Saya senang sekali bisa bertemu dengan para kepala daerah. Ini mengingatkan saya yang lahir di Magelang pada 1930 dan sekarang saya berumur lebih dari 90 tahun. Saya memang berdarah dari orang tua Tiongkok, namun orang Indonesia-lah yang membesarkan saya, jadi saya punya misi merekatkan antara Tiongkok dan Indonesia,” tuturnya, menciptakan keakraban yang langsung menyentuh hati audiens.

    Chan menegaskan komitmen profesionalnya. Ia dan delegasi siap memberikan dukungan penuh bagi kabupaten-kabupaten yang giat membangun.

    “Kami menyambut baik banyak daerah di Indonesia yang ingin memodernisasi sektor agriculture-nya. Kami siap memperkuat dengan pengalaman dan teknologi yang kami miliki,” ujarnya.

     

  • Di China Sudah Muncul Pengganti, Pegawai Alfamart-Indomaret Bisa Punah

    Di China Sudah Muncul Pengganti, Pegawai Alfamart-Indomaret Bisa Punah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pekerjaan kasir dan pelayan di toko modern seperti Indomaret dan Alfamart bakal tak lagi bergantung pada manusia. Sebuah startup asal China menunjukkan, peran itu bisa diambil alih oleh robot humanoid.

    Perusahaan bernama Galbot, yang fokus di bidang teknologi robotika, pada Agustus lalu meluncurkan kios di Beijing yang sepenuhnya dijalankan oleh robot berbentuk manusia. Mereka mengklaim ini sebagai “toko pertama yang dioperasikan oleh humanoid otonom.”

    Robot yang digunakan adalah Galbot G-1, model berkaki dua dengan sepasang lengan yang sebelumnya telah diperkenalkan pada Juni 2024. Robot ini mampu bergerak di dalam kios, mengambil barang, dan menyerahkannya langsung kepada pelanggan, layaknya karyawan manusia pada umumnya.

    “Robot Galbot G-1 mengelola semua, melayani ribuan pelanggan tiap hari. Mulai dari menyapa, menyajikan minum, snack, dan obat. Galbot menangani tiap pesanan tanpa perintah dari jarak jauh, ditenagai oleh GroceryVLA dan GraspVLA,” kata perusahaan.

    Namun, gerakan Galbot G-1 masih cenderung lambat. Fungsinya sebenarnya tidak banyak berbeda dengan vending machine.

    Galbot menyatakan kios-kios serupa akan dibuka di penjuru China. Terakhir, Galbot membuka kios di pusat keramaian di Beijing yaitu Summer Palace.

    CEO Galbot Wen Airong mengungkapkan ambisi untuk membuka 100 toko di 10 kota di China pada 2026. Untuk mencapai ambisi itu, dia dan tim harus melewat dua tantangan yaitu menciptakan interaksi yang “lebih alami” dan meningkatkan kecepatan operasi.

    Pengembang robot, menurut Futurism, memang kesulitan menciptakan sistem sensor suara yang berfungsi dengan lancar di dunia nyata karena perubahan kelantangan suara dan perbedaan aksen.

    Persoalan pergerakan juga menjadi tantangan utama, terutama dalam menciptakan robot dua kaki (bipedal). Sampai sekarang, menurut Futurism, belum ada desain yang baku untuk pergerakan robot menggunakan kaki.

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Menko AHY Lobi Swiss Investasi Megaproyek Giant Sea Wall

    Menko AHY Lobi Swiss Investasi Megaproyek Giant Sea Wall

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator (Menko) bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mulai menawarkan proyek tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall ke Swiss.

    AHY menyebut pihaknya telah melakukan pembicaraan intensif dengan pihak Swiss guna mendorong peluang pembiayaan Giant Sea Wall yang hendak segera dieksekusi dalam rangka melindungi area pesisir Pantai Utara Jawa (Pantura).

    “Kita membuka ruang kerja sama potensi untuk hadirnya inovasi teknologi dan juga investasi dari semua. Tentu dengan Swiss kita juga membangun kerja sama yang baik dan inilah saat-saat yang baik karena membicarakan sesuatu yang besar mega proyek seperti Giant Sea Wall,” kata AHY saat ditemui di JW Mariott, Jakarta, Jumat (3/10/2025).

    Bukan tanpa alasan, AHY menyebut Swiss merupakan salah satu negara yang unggul dalam sektor infrastruktur. Untuk itu, kerja sama dengan Swiss tersebut menjadi salah satu langkah strategis yang penting untuk direalisasikan.

    “Karena Swiss itu selama berpuluh-puluh tahun leading dalam inovasi teknologi kualitas termasuk juga dalam infrastruktur yang berkelanjutan oleh karena itu bagus kalau kita kawinkan dengan potensi dan apa yang sedang dikerjakan di Indonesia,” pungkasnya.

    Sebelumnya, pemerintah Indonesia juga telah melakukan penjajakan kerja sama dengan Presiden Republik Rakyat China (RRC) Xi Jinping terkait pembangunan Giant Sea Wall.

    Pembahasan terkait dengan proyek giant sea wall dilakukan Prabowo dalam pertemuan bilateral dengan Xi Jinping di Great Hall of the People, Beijing pada Rabu (3/9/2025). 

    “Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Anda, Tuan-Ibu, atas semua dukungan yang telah kami terima sehingga saat ini, terutama pada kerja sama di berbagai sektor,” kata Prabowo dalam forum itu, dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (4/9/2025).

    Adapun, pada pertemuan tersebut, Presiden Prabowo bersama Presiden Xi juga membahas proyek giant sea wall yang direncanakan membentang di pesisir utara atau pantura Jawa. 

    Meskipun demikian, belum ada penjelasan detail terkait hal apa saja yang dibahas kedua pemimpin negara soal megaproyek tersebut.

  • Mendag AS Paksa Taiwan Bantu Amerika Produksi Chip Canggih

    Mendag AS Paksa Taiwan Bantu Amerika Produksi Chip Canggih

    Washington

    Pemerintah Amerika Serikat mendesak Taipei untuk mengalihkan investasi dan produksi chip ke AS, agar separuh chip yang edar di Amerika dapat diproduksi di dalam negeri.

    Washington telah berdiskusi dengan Taipei mengenai pembagian “50-50” dalam produksi semikonduktor, yang akan signifikan mengurangi ketergantungan Amerika pada Taiwan. Taiwan disebut-sebut memproduksi lebih dari 90% semikonduktor canggih dunia, yang menurut Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick, menimbulkan kekhawatiran karena jarak negara kepulauan itu dari AS dan kedekatannya dengan China.

    “Tujuan saya, dan tujuan pemerintahan ini, adalah memindahkan produksi chip secara signifikan ke dalam negeri, kita perlu membuat chip kita sendiri,” kata Lutnick. “Ide yang saya ajukan adalah, mari kita capai 50-50. Kami memproduksi separuhnya, dan Anda memproduksi separuhnya lagi.”

    Target Lutnick adalah mencapai sekitar 40% produksi semikonduktor domestik pada akhir masa jabatan Presiden AS Donald Trump, yang akan membutuhkan investasi lokal lebih dari USD 500 miliar.

    Kekuatan Taiwan dalam produksi chip berkat Taiwan Semiconductor Manufacturing (TSMC), produsen chip terbesar dan tercanggih di dunia, yang menangani produksi untuk raksasa teknologi Amerika seperti Nvidia dan Apple.

    Posisi penting Taiwan dalam produksi chip global diyakini menjamin pertahanannya terhadap aksi militer langsung dari China, yang sering disebut Perisai Silikon. Namun Lutnick mengecilkan “Perisai Silikon” dan berpendapat Taiwan akan lebih aman dengan produksi chip lebih seimbang antara AS dan Taiwan.

    “Argumen saya kepada mereka adalah, kalau Anda punya 95% produksi chip, bagaimana saya bisa mendapatkannya untuk melindungi Anda? Anda akan meletakkannya di pesawat? Meletakannya di kapal?” kata Lutnick. Berdasarkan rencana 50-50, AS akan tetap “sangat bergantung” pada Taiwan, tetapi akan memiliki kapasitas sendiri.

    Beijing memandang Taiwan sebagai wilayahnya dan berjanji merebutnya kembali dengan paksa jika perlu. Tahun ini, militer China menggelar sejumlah latihan militer skala besar di lepas pantai Taiwan untuk menguji kemampuan militernya.

    Pernyataan Lutnick dalam wawancara News Nation selaras dengan komentar Trump sebelumnya, yang menunjukkan bahwa AS harus mendapatkan lebih banyak imbalan atas bantuan pertahanannya pada Taiwan.

    Tahun lalu, Trump, yang saat itu masih calon presiden, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa Taiwan harus membayar AS untuk pertahanan, dan menuduh negara itu “mencuri” bisnis chip Amerika Serikat.

    AS pernah menjadi pemimpin pasar semikonduktor global, tapi kehilangan pangsa pasar karena pergeseran industri dan munculnya raksasa Asia seperti TSMC dan Samsung. TSMC telah membangun fasilitas manufaktur di AS sejak 2020 dan terus meningkatkan investasinya. TSMC mengumumkan niatnya untuk berinvestasi tambahan sebesar USD 100 miliar pada bulan Maret, sehingga total investasi yang direncanakan jadi USD 165 miliar.

    (fyk/fyk)

  • Mobil Listrik Murah Toyota bZ3X Kini Tersedia Versi Setir Kanan

    Mobil Listrik Murah Toyota bZ3X Kini Tersedia Versi Setir Kanan

    Jakarta

    Toyota resmi menghadirkan bZ3X dalam versi setir kanan. Model mobil listrik baterai (BEV) ini meluncur di Hong Kong dan Makau, menandai langkah penting Toyota dalam memperluas pasar EV ke negara-negara pengguna setir kanan.

    Di Makau, Toyota bZ3X dijual HKD 259.000 atau setara Rp 552,8 juta. Harga tersebut ternyata lebih tinggi dibanding pasar China, di mana model ini dijual dengan banderol 139.800 yuan atau sekitar Rp 326 juta. Sementara untuk Hong Kong, harga resminya masih menunggu konfirmasi.

    Di pasar Hong Kong dan Makau, bZ3X mengusung motor listrik bertenaga 204 PS dan torsi 210 Nm. Tenaga ini bersumber dari baterai lithium iron phosphate (LFP) 70 kWh. Dalam siklus uji NEDC, mobil ini mampu menempuh jarak hingga 565 km sekali pengisian. Baterai mendukung pengisian cepat DC hingga 90 kW dan pengisian AC hingga 6,6 kW.

    Toyota bZ3X kali pertama meluncur di China Foto: Carnewschina

    Dari sisi dimensi, bZ3X memiliki panjang 4.600 mm, lebar 1.850 mm, tinggi 1.645 mm, dan jarak sumbu roda 2.765 mm. Bobotnya 1.835 kg, sementara bagasi menampung hingga 1.000 liter. Mobil ini dilengkapi velg alloy 19 inci dengan ban 225/45R19, serta suspensi depan MacPherson strut dan torsion beam di belakang.

    Masuk ke interior, bZ3X menawarkan kabin modern dengan panel instrumen digital 9 inci dan layar sentral 14,6 inci yang sudah mendukung Apple CarPlay nirkabel. Sistem audionya menggunakan 11 speaker Yamaha, sementara kursi depan memiliki fitur ventilasi, pemanas, pendingin, serta pengatur suhu zona ganda dengan filter PM2.5. Kursi belakang bisa direbahkan hingga 137 derajat, dilengkapi atap panoramik untuk menambah kenyamanan.

    Meski demikian, versi Makau tidak mendapatkan motor lebih bertenaga 224 PS atau perangkat kemudi berbasis lidar seperti model di China. Toyota bZ3X sendiri merupakan hasil kolaborasi antara Toyota, Guangzhou Automobile Group, GAC Toyota Motor, dan IEM by Toyota. Model ini sebelumnya tampil perdana di Auto China Beijing 2024 bersama bZ3C dan bZ3.

    Selain Hong Kong dan Makau, bZ3X versi setir kanan diperkirakan akan merambah pasar Jepang, Inggris, Australia, Selandia Baru, hingga Singapura. Indonesia kebagian nggak ya?

    (lua/dry)

  • Takut China, Kapal Perang Jepang akan Dilengkapi Rudal Tomahawk

    Takut China, Kapal Perang Jepang akan Dilengkapi Rudal Tomahawk

    Jakarta

    Sebuah kapal perang Jepang dalam perjalanan menuju Amerika Serikat untuk dipasangi rudal jelajah canggih, Tomahawk. Ini merupakan antisipasi AS dan sekutu-sekutunya di Asia di tengah meningkatnya jumlah rudal jelajah China dan Korea Utara.

    JS Chokai, kapal perusak berpeluru kendali yang dilengkapi radar Aegis, berlayar menuju AS untuk penempatan selama setahun. Ia akan dimodifikasi dan awaknya dilatih agar dapat meluncurkan Tomahawk, rudal jelajah bermanuver dengan jangkauan sekitar 2.500 kilometer. Dikutip detikINET dari CNN, Tomahawk dapat mencapai target jauh di dalam wilayah China dan Korut.

    Awal 2024, Jepang menandatangani kesepakatan dengan AS untuk memperoleh 400 Tomahawk. Tokyo meningkatkan anggaran pertahanan guna melawan ancaman regional. Menurut Kemenhan Jepang, aktivitas militer China menghadirkan tantangan strategis terbesar.

    Menhan Jepang Jenderal Nakatani, menyebut Beijing agresif meningkatkan kemampuan militer sambil mengintensifkan aktivitas di sekitar kawasan. Kepulauan Senkaku, gugusan kepulauan di Laut Cina Timur yang dikendalikan Jepang tapi juga diklaim China yang menyebutnya Kepulauan Diaoyu, menjadi salah satu sengketa.

    Kemenhan Jepang menyebut Pasukan Bela Diri Jepang ingin memperkuat kemampuan pertahanan jarak jauh mereka. Namun meskipun Tokyo menyebut Tomahawk adalah untuk bertahan, rudal tersebut dianggap sebagai senjata ofensif.

    Lembar fakta Angkatan Laut AS tentang rudal tersebut menyatakan bahwa Tomahawk digunakan untuk peperangan serangan darat dan nama lengkapnya Rudal Serang Darat Tomahawk.

    Ketika Jepang berniat membeli Tomahawk tahun 2023, China bereaksi keras terhadap langkah tersebut dan menuding Tokyo melanggar konstitusi pasca Perang Dunia II, yang membatasi militer Jepang pada peran defensif semata.

    Tomahawk adalah salah satu senjata paling andal di gudang senjata AS. Menurut produsen Raytheon, rudal jelajah tersebut dapat menyerang target secara tepat dari jarak ribuan kilometer, bahkan di wilayah udara yang dijaga ketat.

    Selain kapal, Tomahawk juga dapat ditembakkan dari kapal selam dan platform darat. Tomahawk telah digunakan dalam pertempuran lebih dari 2.000 kali, menurut Raytheon, termasuk pada bulan Juni ketika Tomahawk yang diluncurkan dari kapal selam digunakan dalam serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran.

    Kemenhan Jepang mengemukakan bahwa Chokai sudah berlatih memuat amunisi tiruan Tomahawk ke dalam peluncur vertikalnya. Chokai, yang panjangnya 204 meter dan berat 9.500 ton, memiliki 90 sel peluncur vertikal, yang juga dapat digunakan untuk meluncurkan rudal permukaan ke udara, rudal anti balistik, rudal pertahanan udara, dan roket anti kapal selam.

    (fyk/fay)

  • Bos Xiaomi Preteli Tesla buat Bongkar Rahasia

    Bos Xiaomi Preteli Tesla buat Bongkar Rahasia

    Jakarta

    Bos Xiaomi Lei Jun terang-terangan sengaja membeli Tesla cuma buat dipreteli. Perusahaannya membeli tiga model Y untuk mencari tahu rahasia bagaimana membuat mobil listrik.

    Dua model perdana mereka, sedan Xiaomi SU7 dan SUV Xiaomi YU7, langsung mendapat respons positif di pasar.

    Dalam sebuah acara di Beijing, CEO Xiaomi Lei Jun secara terbuka mengungkapkan strategi perusahaannya: membeli mobil Tesla untuk dipelajari.

    “Awal tahun ini, kami membeli tiga Model Y, membongkarnya satu per satu, dan mempelajari setiap komponennya,” kata Lei di hadapan audiens, dikutip Business Insider.

    Langkah ini bukan hal baru di industri otomotif. Banyak pabrikan membeli mobil rival untuk dibongkar, mulai dari material, perangkat lunak, hingga teknik produksi.

    Menariknya, Lei Jun menunjukkan sikap yang berbeda dibanding banyak CEO otomotif lain. Ia tak berusaha menjelekkan Tesla. Dalam presentasinya, ia justru memuji Model Y sebagai mobil yang sangat luar biasa.

    “Jika tidak memilih YU7, Anda bisa mempertimbangkan Model Y,” kata dia.

    Popularitas Xiaomi di pasar mobil listrik terlihat jelas sejak peluncuran YU7. Dalam 18 jam pertama, lebih dari 240.000 pesanan masuk, membuat perusahaan kewalahan memenuhi permintaan. Beberapa konsumen bahkan diberi tahu bahwa mereka mungkin harus menunggu lebih dari setahun untuk bisa menerima unit.

    Menghadapi kondisi ini, Lei Jun kembali membuat pernyataan mengejutkan. Dia menyarankan calon pembeli untuk tidak hanya terpaku pada YU7. Di antara rekomendasinya adalah Xpeng G7, Li Auto i8, hingga Tesla Model Y.

    (riar/rgr)