kab/kota: Beijing

  • Australia Kecam Jet Tempur China Jatuhkan Suar Dekat Pesawatnya

    Australia Kecam Jet Tempur China Jatuhkan Suar Dekat Pesawatnya

    Canberra

    Pemerintah Australia mengecam China atas perilaku militer yang “tidak aman” dalam insiden yang melibatkan jet tempur China dan pesawat pengintai Australia di atas perairan Laut China Selatan. Dalam insiden itu, jet tempur China menjatuhkan suar di dekat pesawat pengintai Australia saat keduanya mengudara.

    Departemen Pertahanan Australia dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Senin (20/10/2025), mengatakan bahwa pesawat pengintai Poseidon miliknya sedang melakukan patroli pengintaian di atas Laut China Selatan pada Minggu (19/10) ketika didekati oleh sebuah jet tempur China.

    Jet tempur China tersebut, menurut Departemen Pertahanan Australia, melepaskan suar “dalam jarak dekat” dengan pesawat pengintai Australia. Aksi tersebut dianggap oleh Canberra, membahayakan awak pesawat mereka.

    Insiden tersebut menjadi babak terbaru dari serangkaian insiden antara Australia dan China di wilayah udara dan jalur pelayaran Asia yang semakin diperebutkan.

    “Setelah meninjau insiden tersebut dengan sangat cermat, kami menilai ini tidak aman dan tidak profesional,” kata Menteri Pertahanan (Menhan) Australia, Richard Males, saat berbicara kepada wartawan.

    Marles mengatakan bahwa Australia telah mengangkat insiden tersebut dengan para diplomat China di Canberra dan Beijing.

    Ditegaskan juga oleh Marles bahwa Australia akan terus melaksanakan latihan kebebasan navigasi di kawasan tersebut.

    Insiden serupa pernah terjadi tahun lalu, ketika jet tempur China menjatuhkan suar di jalur penerbangan helikopter Seahawk milik Australia yang mengudara di wilayah udara internasional. Canberra pada saat itu menuduh jet tempur Beijing berupaya mencegat helikopternya.

    Dalam insiden lainnya tahun 2023 lalu, sebuah kapal penghancur China dituduh membombardir para penyelam angkatan laut Australia, yang sedang menyelam, dengan sinyal sonar di lepas pantai Jepang, yang menyebabkan cedera ringan.

    China mengklaim hampir seluruh perairan Laut China Selatan, meskipun putusan internasional pada tahun 2016 lalu menyimpulkan bahwa klaim Beijing tersebut tidak memiliki dasar hukum.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • China Tuduh AS Bobol Pusat Waktu Nasional, Sistem Keuangan Berpotensi Lumpuh

    China Tuduh AS Bobol Pusat Waktu Nasional, Sistem Keuangan Berpotensi Lumpuh

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah China menuding Amerika Serikat (AS) melakukan operasi spionase siber terhadap Pusat Layanan Waktu Nasional (National Time Service Center), lembaga yang bertanggung jawab menjaga dan menyiarkan waktu standar China.

    Mengutip Reuters, Beijing memperingatkan pelanggaran serius ini berpotensi mengganggu jaringan komunikasi, sistem keuangan, pasokan listrik, hingga waktu standar internasional.

    Kementerian Keamanan Negara (Ministry of State Security/MSS) China dalam pernyataannya di akun WeChat, Minggu (19/10), menyebut Badan Keamanan Nasional AS (National Security Agency/NSA) telah melakukan serangan siber jangka panjang terhadap pusat tersebut.

    Investigasi disebugt menemukan bukti pencurian data dan kredensial sejak 2022 yang digunakan untuk memata-matai perangkat seluler serta sistem jaringan milik staf lembaga itu.

    Menurut MSS, NSA memanfaatkan celah keamanan pada layanan pesan instan milik merek ponsel asing untuk menyusup ke perangkat pegawai pada 2022.

    Lembaga itu juga menuduh AS melancarkan serangan terhadap sistem jaringan internal serta berupaya menyerang sistem penentuan waktu presisi tinggi berbasis darat sepanjang 2023 dan 2024.

    Pusat Waktu Nasional sendiri berada di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences) dan berperan vital dalam menjaga sinkronisasi waktu nasional.

    Menanggapi tuduhan tersebut, Kedutaan Besar AS di Beijing tidak memberikan klarifikasi langsung. Namun dalam pernyataannya kepada Reuters, juru bicara kedutaan menyebut pelaku siber asal China telah meretas jaringan sejumlah penyedia telekomunikasi besar di AS dan global untuk melakukan kampanye spionase siber berskala luas.

    “China adalah ancaman siber paling aktif dan persisten terhadap jaringan pemerintah AS, sektor swasta, dan infrastruktur kritikal,” ujar juru bicara AS, dikutip Bisnis.com pada Senin (20/10/2025).

    Tuduhan terbaru ini muncul di tengah memanasnya hubungan dagang kedua negara, termasuk kebijakan China memperketat ekspor mineral tanah jarang serta ancaman AS untuk menaikkan tarif terhadap produk-produk asal China.

     

  • China Tuduh AS Lakukan Serangan Siber, Usik Pertahanan hingga Keuangan Negara – Page 3

    China Tuduh AS Lakukan Serangan Siber, Usik Pertahanan hingga Keuangan Negara – Page 3

    Di sisi lain, para diplomat di Asia Tenggara dilaporkan menjadi target kampanye spionase siber pada awal 2025. Menurut Google, serangan ini kemungkinan besar dilakukan untuk mendukung operasi yang sejalan dengan kepentingan strategis Tiongkok.

    Google Threat Intelligence Group (TAG) dari Alphabet pada 25 Agustus menyebut serangan tersebut menggunakan teknik rekayasa sosial dan malware yang disamarkan sebagai pembaruan perangkat lunak, dikutip dari Straits Times, Kamis (28/8/2025).

    Serangan dikaitkan dengan kelompok peretas UNC6384 yang berafiliasi dengan Tiongkok, meski kelompok ini belum secara resmi dikategorikan ke dalam jaringan peretas tertentu.

    Patrick Whitsell, insinyur keamanan senior Google, mengungkapkan sekitar dua lusin korban telah mengunduh malware tersebut. Ia tidak merinci kewarganegaraan diplomat yang terdampak, namun dalam wawancaranya dengan Bloomberg News, Whitsell menegaskan bahwa ia “sangat yakin serangan ini berpihak pada Tiongkok.”

    Menurut Whitsell, target serangan bisa berasal dari kalangan pejabat pemerintah maupun kontraktor eksternal.

    Di sisi lain, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan pihaknya tidak mengetahui kasus ini dan menuduh laporan Google sebagai upaya menyebarkan informasi palsu yang mengaitkan Beijing dengan aksi peretasan.

  • Budaya Naik Sepeda Hidup di Beijing, Bukan Sekadar Tren tapi Gaya Hidup Sehat

    Budaya Naik Sepeda Hidup di Beijing, Bukan Sekadar Tren tapi Gaya Hidup Sehat

    Beijing

    Di pagi hari, pemandangan orang bersepeda jadi hal biasa di jalanan Beijing. Warga dari berbagai usia tampak mengayuh sepeda menuju tempat kerja, sekolah, atau sekadar berbelanja di pasar sekitar.

    Jalur sepeda di kota ini kini dibuat lebar dan rapi, lengkap dengan marka khusus dan lampu lalu lintas mini yang ditujukan untuk pesepeda. Dari pekerja kantoran dengan sepeda listrik modern, hingga orang tua dengan sepeda lipat, semua tampak nyaman mengayuh di jalur yang aman dan bebas kendaraan bermotor.

    ‘Kingdom of Bicycles’ yang Bangkit Lagi

    China dulu dijuluki Kingdom of Bicycles. Pada 1980-an, hampir setiap keluarga memiliki sepeda. Tapi popularitasnya sempat meredup ketika mobil pribadi mulai menjamur. Kini, budaya itu kembali, dan kali ini dengan wajah baru.

    Pemerintah Beijing sedang gencar membangun infrastruktur sepeda untuk mengurangi kemacetan dan polusi udara. Salah satu yang jadi sorotan adalah jalur sepeda khusus sepanjang 6,5 kilometer yang menghubungkan kawasan Huilongguan dan Shangdi. Jalur ini bebas mobil, punya pembatas jelas, bahkan ada atap di beberapa bagian untuk melindungi dari hujan dan salju.

    Menurut China Daily, jalur itu kini digunakan lebih dari 10.000 pesepeda setiap hari, sebagian besar pekerja yang memilih sepeda karena lebih cepat daripada naik mobil atau transportasi umum di jam sibuk.

    Akses Mudah, Infrastruktur Ramah

    Kebangkitan budaya sepeda di Beijing juga didorong oleh maraknya sistem bike-sharing seperti Meituan Bike dan HelloBike. Pengguna cukup memindai kode QR lewat ponsel, lalu bisa langsung mengayuh.

    Beijing telah meningkatkan infrastruktur bersepeda secara signifikan, termasuk 3.200 km jalur khusus, “jalan raya sepeda” layang sepanjang 6,5 km yang menghubungkan kawasan perumahan dan bisnis, serta rencana komprehensif untuk perluasan lebih lanjut.

    Meskipun masih banyak tantangan, pengembangan ini bertujuan untuk membuat bersepeda lebih aman dan nyaman dengan menyediakan jalur khusus, memperbaiki persimpangan, dan terintegrasi dengan pilihan transportasi umum lainnya seperti sistem berbagi sepeda dan stasiun metro.

    Halaman 2 dari 2

    (kna/kna)

  • Sengkarut Utang Whoosh, Jokowi Sempat Sebut Proyek KCJB Bukan untuk Cari Untung

    Sengkarut Utang Whoosh, Jokowi Sempat Sebut Proyek KCJB Bukan untuk Cari Untung

    GELORA.CO  – Di tengah polemik utang Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) alias Whoosh, Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), ternyata sempat mengungkap bahwa mega proyek ini memang tidak difokuskan untuk mencari untung.

    Adapun pernyataan Jokowi ini disampaikan pada saat meresmikan Whoosh pada 2 Oktober 2023 lalu di Stasiun Halim, Jakarta.

    Saat itu, Jokowi mengungkapkan pembangunan Whoosh merupakan bentuk pelayanan pemerintah terhadap masyarakat.

    Dia mengatakan masyarakat diberikan banyak pilihan terkait moda transportasi yang akan digunakan untuk jalur Jakarta-Bandung.

    “Yang paling penting rakyat dilayani dengan baik, rakyat dilayani dengan cepat. Karena fungsi transportasi massal ada di situ, bukan untung dan rugi,” katanya.

    Jokowi lantas mencontohkan pemberian subsidi terhadap moda transportasi Mass Rapid Transit (MRT) merupakan wujud pelayanan pemerintah DKI Jakarta terhadap masyarakat.

    “MRT kita tahu semuanya, MRT itu subsidi dari pemerintah DKI itu Rp800 miliar. Itu baru jalur satu, jalur pendek, nanti semakin panjang.”

    “Tapi itu memang fungsi pemerintah, memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan transportasi massal sehingga tidak semuanya naik mobil pribadi,” ujarnya.

    Dua tahun berselang setelah menyatakan hal tersebut, Jokowi justru memilih diam ketika ditanya soal utang Whoosh yang menggunung. Dia hanya melempar senyum dan menggumam.

    Momen ini terjadi saat dia menghadiri rapat senat terbuka Dies Natalies ke-62 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Jumat (17/10/2025).

    Baca juga: Akademisi NTU: Saat Whoosh Beroperasi, Orang Beijing Berpesta, Orang Indonesia Biasa Saja

    Pernyataan Jokowi Jawab Kritikan Faisal Basri

    Di sisi lain, pernyataan Jokowi ini menjawab kritikan saat itu yang menyebut bahwa Whoosh tidak akan balik modal hingga kiamat.

    Diketahui, kritikan ini disampaikan oleh ekonom senior, Faisal Basri.

    Faisal menilai proyek Whoosh ini tidak layak untuk disebut kerjasama bisnis atau B2B karena menurutnya akan sulit balik modal.

    Hal itu, sambungnya, semakin terliha ketika biaya pembangunan proyek yang dikeluarkan membengkak dari awalnya 6,07 miliar dolar AS menjadi 8 miliar dollar AS.

    Dia mengungkapkan dengan analogi bahwa satu tiket Whoosh dihargai Rp400 ribu, maka hampir mustahil untuk balik modal.

    Lantas, Faisal pun hingga menganalogikan bahwa mega proyek Jokowi ini akan sulit balik modal hingga kiamat terjadi.

    “Diperkirakan sampai kiamat pun tidak balik modal,” kata Faisal dikutip dari Kompas.com.

    Faisal lantas bercerita bahwa sebenarnya banyak menteri menolak proyek mercusuar Jokowi ini, termasuk konsultan independen yang disewa pemerintah, Boston Consulting Group.

    Adapun, menurut Faisal, sosok yang ngotot agar proyek Whoosh tetap dilakukan adalah Menteri BUMN saat itu, Rini Soemarno.

    “Boston Consulting Group ini dibayar Bappenas bekerja untuk 2 minggu senilai 150.000 dollar AS, menolak 2 proposal (salah satunya Kereta Cepat Jakarta Bandung),” ujar Faisal. 

    “Tetapi Rini Soemarno yang berjuang. Menteri lainnya banyak menolak, tapi Rini ngotot.” tambahnya.

    Hitung-hitungan Faisal Basri soal Whoosh, Balik Modal 139 Tahun

    Pada kesempatan berbeda, Faisal sempat menyampaikan hitung-hitungannya terkait balik modal Whoosh yang menurutnya baru bisa tercapati dalam waktu 139 tahun.

    Hal ini disampaikannya dalam diskusi daring bertajuk ‘Beban Utang Kereta Cepat di APBN’ yang diselenggarakan Universitas Paramadina pada 17 Oktober 2023 lalu.

    Dalam hitungannya itu, Faisal memasukkan beberapa komponen yakni dari asumsi penumpang terisi 100 persen, jumlah perjalanan sehari, hingga harga tiket.

    Faisal mengasumsikan jika Whoosh terisi 100 persen dengan satu rangkaian gerbong berisi 601 orang dan beroperasi sejak pukul 05.00-22.00 WIB, maka ada 36 kali perjalanan Jakarta-Bandung.

    Dengan asumsi di atas, maka dibutuhkan waktu 48 tahun untuk bisa balik modal.

    Padahal, Faisal belum memasukkan komponen lain dalam hitungannya seperti ongkos operasional hingga bunga pinjaman.

    “Nah butuh waktu 48,3 tahun untuk mengembalikan nilai investasinya, tanpa ongkos operasi, tanpa macam-macam lah,” ujar dia dikutip dari YouTube Universitas Paramadina, Minggu (19/10/2025).

    Sementara, jika asumsi kursi penumpang terisi 75 persen, maka proyek tersebut baru balik modal 64 tahun kemudian.

    Lalu, ketika diasumsikan pemerintah menurunkan harga tiket menjadi Rp250 ribu karena tidak laku, maka balik modal menurut Faisal menjadi makin lama yakni 92,7 tahun.

    Faisal lantas mengasumsikan balik modal bakal semakin lama lagi ketika menggunakan kurs 14.500 per dolar AS yakni selam 94 tahun.

    Itupun, kata Faisal, keterisian kursi penumpang 100 persen tiap harinya dengan harga tiket masih Rp250 ribu.

    Lantas, dia mengatakan jika tempat duduk hanya terisi 50 persen dengan asumsi harga tiket masih Rp250 ribu, maka proyek Whoosh bisa balik modal lebih dari seabad lagi.

    “Dan jika tempat duduk terisi hanya 50 persen, dengan 30 perjalanan, tarif Rp 250 ribu, balik modalnya bisa sampai 139 tahun. Gampang kok ngitungnya,” tutur Faisal Basri.

    Utang dan Bunga Whoosh

    Investasi pembangunan Whoosh mencapai 7,27 miliar dollar AS atau Rp120,38 triliun.

    Namun, dari seluruh investasi itu, total sebesar 75 persen dibiayai melalui utang ke China Development Bank (CDB) dengan bunga tiap tahunnya sebesar 2 persen.

    Dari segi pembayaran utang, skema yang disepakati yaitu tetapnya besaran bunga yang disepakati selama 40 tahun pertama.

    Pada pertengahan pembangunan, turut terjadi pembengkakan biaya (cost overrun) yang mencapai 1,2 miliar dolar AS. Pihak PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) pun menarik utang lagi dengan bunga yang lebih tinggi yakni sebesar 3 persen.

    Adapun separuh utang untuk membiayai cost overrun itu berasal dari tambahan pinjaman CDB. Sementara sisanya dari patungan modal BUMN Indonesia dan pihak China.

    Direktur Utama (Dirut) PT KAI kala itu, Didiek Haryanto mengatakan besaran bunga utang pembangunan Whoosh dari CBD terbagi menjadi dua tergantung pada denominasi utang.

    Total utang 542,7 juta dollar AS diberikan dalam denominasi dollar AS sebesar 325,6 juta dollar AS (Rp 5,04 triliun) bunganya 3,2 persen dan sisanya sebesar 217 juta dollar AS (Rp 3,36 triliun) diberikan dalam denominasi renminbi alias yuan (RMB) dengan bunga 3,1 persen. 

    “Tingkat suku bunga flat selama tenor 45 tahun. Untuk loan (denominasi) dollar AS 3,2 persen, untuk loan dalam RMB 3,1 persen,” ujarnya

    Didiek mengatakan, utang dari CBD ini digunakan untuk menutupi porsi cost overrun KCJB yang ditanggung oleh konsorsium Indonesia sebesar 75 persen dan 25 persen sisanya akan dipenuhi dari PMN yang bersumber dari APBN Indonesia. 

     “Pinjaman dari CDB merupakan pendanaan cost overrun dari pinjaman porsi konsorsium Indonesia 542,7 juta dollar AS. Untuk porsi equity porsi konsorsium Indoensia telah dipenuhi dari PMN,” tuturnya

  • China Tuding Amerika Bobol Pusat Waktu Nasional

    China Tuding Amerika Bobol Pusat Waktu Nasional

    Jakarta

    Ketegangan digital antara Amerika Serikat dan China kembali naik level. Pemerintah China menuduh Badan Keamanan Nasional AS (NSA) melakukan operasi penyusupan siber jangka panjang terhadap National Time Service Center, lembaga yang menjadi penjaga waktu standar nasional Negeri Tirai Bambu.

    Dalam pernyataan resmi di akun WeChat Kementerian Keamanan Negara China, Beijing menyebut ditemukan bukti pencurian data dan kredensial sejak 2022. Informasi itu disebut digunakan untuk memata-matai perangkat seluler dan sistem jaringan internal para staf lembaga tersebut.

    Yang bikin meresahkan, operasi itu disebut tidak hanya berupa pengintaian. China mengklaim serangan juga menyasar sistem komunikasi dan infrastruktur sensitif. Jika berhasil, dampaknya bisa mengganggu jaringan finansial, pasokan listrik, telekomunikasi, hingga sinkronisasi waktu internasional yang dipakai sistem digital global.

    Menariknya, kementerian tidak menyebut merek ponsel yang menjadi celah serangan, hanya mengatakan NSA mengeksploitasi kerentanan dari layanan pesan milik “produsen smartphone asing” untuk masuk ke perangkat karyawan, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Senin (20/10/2025).

    Pusat waktu nasional berada di bawah Chinese Academy of Sciences dan bertugas menjaga, menghasilkan, serta menyiarkan waktu standar resmi China. Menurut penyelidikan internal, percobaan peretasan juga terjadi pada sistem penentuan waktu presisi berbasis darat pada 2023 dan 2024.

    Hingga kini, Kedutaan AS belum memberikan komentar. Namun tudingan ini muncul di tengah suasana yang sudah panas lebih dulu, terutama setelah kedua negara saling menuding sebagai ancaman siber utama dalam beberapa tahun terakhir.

    Situasinya diperkeruh dengan tensi dagang yang kembali naik, mulai dari kebijakan kontrol ekspor mineral langka hingga ancaman kenaikan tarif baru dari Washington terhadap produk China. Persaingan teknologi–dari chip hingga infrastruktur komputasi–kini merembet ke wilayah sensitif keamanan siber.

    (asj/afr)

  • Satu Tahun Prabowo Jabat Presiden, Kunjungan Luar Negeri Capai 33 Kali ke 25 Negara

    Satu Tahun Prabowo Jabat Presiden, Kunjungan Luar Negeri Capai 33 Kali ke 25 Negara

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mencatatkan aktivitas diplomasi yang intens sepanjang satu tahun pemerintahannya, dengan 33 kunjungan luar negeri ke sedikitnya 25 negara sejak dilantik pada 20 Oktober 2024.

    Jumlah ini hampir dua kali lipat lebih sering dibandingkan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun pertamanya memimpin Indonesia pada jenjang waktu yang sama pada 20 Oktober 2014—20 Oktober 2015 yang tercatat melakukan 16 kunjungan luar negeri.

    Berdasarkan data yang dirangkum Bisnis, Prabowo mengawali lawatan internasionalnya ke Beijing, China pada 8 November 2024, hanya tiga pekan setelah dilantik. Setelah itu, rangkaian diplomasi berlanjut ke Amerika Serikat, Brasil, Uni Emirat Arab, hingga ke Eropa dan Timur Tengah.

    Sejak awal, agenda diplomasi luar negeri Prabowo menunjukkan pola yang lebih ekspansif dan strategis, mencakup partisipasi aktif dalam KTT G20 di Rio de Janeiro, Sidang Umum PBB di New York, hingga KTT BRICS di Brasil.

    Dia juga memperkuat kemitraan strategis dengan negara-negara ASEAN dan Timur Tengah, termasuk menjalin hubungan erat dengan Turki, Arab Saudi, dan Qatar.

    Perbandingan dengan Jokowi

    Sementara itu, Presiden Jokowi pada tahun pertamanya lebih menitikberatkan pada penguatan hubungan regional dan investasi Asia Pasifik.

    Berdasarkan penelusuran, Jokowi hanya melakukan 16 lawatan luar negeri selama 2014–2015, dengan fokus ke negara-negara tetangga seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, dan Singapura, serta pertemuan tingkat tinggi seperti APEC di Beijing dan KTT G20 di Brisbane, Australia.

    Jika dibandingkan, cakupan diplomasi Prabowo lebih luas, mencakup hampir seluruh kawasan utama dunia mulai dari Asia Timur, Timur Tengah, Eropa Barat, hingga Amerika Latin dan Amerika Utara.

    Dalam konteks agenda, Prabowo juga aktif memimpin forum investasi dan pertahanan, di mana isu pangan, energi, dan perdamaian global menjadi sorotan.

    Diplomasi ekonomi menjadi ciri utama lawatan Prabowo. Dalam 33 perjalanan luar negeri, sebagian besar agenda berfokus pada investasi, ketahanan energi, dan kerja sama pangan.

    Selain ekonomi, Prabowo juga aktif dalam isu kemanusiaan. Pada 12 Oktober 2025, ia menghadiri KTT Perdamaian Sharm El-Sheikh di Mesir, yang membahas penyelesaian krisis Gaza, menegaskan peran Indonesia sebagai juru damai di kawasan Timur Tengah.

    Berbeda dari Jokowi yang dikenal pragmatis dan selektif, Prabowo tampil dengan gaya diplomasi yang lebih proaktif dan simbolik, mencerminkan ambisinya untuk mengembalikan posisi Indonesia sebagai kekuatan menengah dunia (middle power).

    Selama satu tahun pertama pemerintahannya, Prabowo tidak hanya memperluas jejaring diplomasi, tetapi juga memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang percaya diri dan aktif di kancah internasional.

    Dengan total lebih dari 60 lawatan domestik dan luar negeri dalam 12 bulan, pola ini menandai perubahan signifikan dari era Jokowi menuju diplomasi yang lebih agresif, berbasis geopolitik dan ekonomi strategis.

  • Senjata China untuk Hadapi Dominasi Chip Amerika

    Senjata China untuk Hadapi Dominasi Chip Amerika

    Jakarta

    China semakin agresif memperkuat kemandirian chip nasional di tengah tekanan Amerika Serikat yang terus memperketat ekspor teknologi semikonduktor. Langkah terbaru datang dari sejumlah kota besar yang beramai-ramai membentuk dana jumbo untuk riset, desain, hingga produksi chip.

    Shenzhen, yang kerap dijuluki Silicon Valley-nya China, baru saja meluncurkan dana semikonduktor senilai 5 miliar yuan atau sekitar Rp 11 triliun. Dana ini akan difokuskan untuk pengembangan desain chip, komponen penting, peralatan produksi, hingga teknologi advanced packaging.

    Dana tersebut dibiayai langsung oleh pemerintah kota dan badan investasi negara di kawasan industri semikonduktor Shenzhen. Programnya dirancang berjalan selama 10 tahun sebagai upaya mempercepat dominasi lokal di sektor chip strategis.

    Pengamat teknologi dari Guangdong Society of Reform, Peng Peng, mengatakan langkah Shenzhen adalah bagian dari “perlombaan antarkota” untuk menjadi pusat industri chip nasional. Menurutnya, kecerdasan buatan dan semikonduktor kini menjadi “garis depan kompetisi” di dalam dan luar negeri.

    Tak hanya Shenzhen, kota hi-tech lain ikut tancap gas. Shanghai, misalnya, membentuk dana 1,5 miliar yuan bersama AMEC untuk memecahkan kebuntuan teknologi chip. Pemerintah kota itu juga menyuntik lebih dari 70% modal untuk private equity fund senilai 5,7 miliar yuan khusus semikonduktor.

    Hangzhou, yang naik daun sebagai pusat inovasi baru, menggandeng investor pemerintah daerah untuk membentuk dana 10 miliar yuan yang akan diarahkan ke penguatan rantai pasok chip, demikian dikutip detikINET dari SCMP, Minggu (19/10/2025).

    Di wilayah tengah, provinsi Hubei ikut mendanai proyek 20,7 miliar yuan bersama YMTC, produsen memori lokal. Fokusnya meliputi seluruh rantai industri, dari desain hingga penjualan.

    Dorongan ini muncul di saat Washington semakin keras membatasi akses China terhadap teknologi chip canggih. Pekan lalu, Senat AS meloloskan aturan yang mewajibkan Nvidia dan AMD memprioritaskan pasokan chip AI ke perusahaan Amerika. Tak lama kemudian, Presiden Donald Trump mengancam akan membatasi ekspor “seluruh perangkat lunak penting”, termasuk yang dipakai untuk desain chip.

    Sebagai respons, Beijing mempercepat swasembada semikonduktor dengan dukungan pemerintah daerah dan badan investasi negara. Data National High-tech Industrial Innovation Center menunjukkan nilai industri chip China sudah mencapai 1,8 triliun yuan pada 2024, dengan Shenzhen, Shanghai, dan Beijing sebagai episentrum.

    Meski sudah mengejar di bidang desain dan peralatan chip, laporan pusat riset pemerintah itu mengingatkan bahwa China masih menghadapi kendala di teknologi manufaktur tingkat lanjut dan packaging canggih.

    Namun, lewat suntikan dana triliunan yuan dan gerak cepat kota-kota utama, Beijing kini membangun “senjata finansial dan teknologi” untuk menandingi dominasi chip Amerika sembari memperkuat pertahanan ekonomi digitalnya di tengah perang teknologi global.

    (asj/asj)

  • Soal Utang Kereta Cepat, Rocky Gerung Sebut Jokowi Makin Sulit Menghindar dari Tuduhan Mark-up

    Soal Utang Kereta Cepat, Rocky Gerung Sebut Jokowi Makin Sulit Menghindar dari Tuduhan Mark-up

    GELORA.CO – Akademisi dan pengamat politik, Rocky Gerung, menilai Mantan Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi kini berada di posisi yang kian terjepit. 

    Hal itu setelah rentetan kontroversi yang menyelimuti masa jabatannya selama dua periode (2014-2024).

    Kini diperparah dengan sengkarut utang ratusan triliun rupiah proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh.

    Bahkan, menurut Rocky, Jokowi telah mengalami apa yang disebut dalam filsafat Jawa sebagai ‘kelangan pulung’.

    Kehilangan wahyu atau kekuatan untuk membaca “tanda-tanda alam” bahwa masa kekuasaannya telah berakhir dan dia tak lagi memiliki imunitas politik.

    “Di dalam filsafat Jawa kita sebut ada seseorang yang kehilangan pulung, tidak lagi punya kemampuan untuk membaca tanda-tanda zaman atau tanda-tanda alam. Dan itu yang sedang terjadi pada Pak Jokowi sebagai mantan presiden,” papar Rocky dalam tayangan video yang diunggah di kanal YouTube Rocky Gerung Official, Sabtu (18/10/2025).

    Mantan pengajar filsafat di Universitas Indonesia (UI) itu memprediksi, Jokowi tak akan bisa menikmati masa pensiun dengan tenang. 

    Sebab, publik kini semakin gencar menguliti satu per satu “dosa” atau skandal yang terjadi selama 10 tahun pemerintahannya.

    “Pada akhirnya dia tidak bisa tidur nyenyak, karena setiap hari emak-emak, BEM, netizen membongkar kembali skandal-skandal yang pernah terjadi selama 10 tahun kepresidenan beliau,” tegas Rocky.

    Skandal yang dimaksud Rocky tak hanya meliputi polemik keabsahan ijazah S1 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Jokowi.

    Tapi juga kontroversi pencalonan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, sebagai Calon Wakil Presiden RI di Pilpres 2024, yang dianggapnya sebagai ‘penyelundupan hukum.’

    Namun, sengkarut utang proyek kereta cepat Whoosh-lah yang dinilai Rocky menjadi “titik sorot” terbaru yang membuat Jokowi semakin sulit untuk berkelit dari sorotan dan tudingan publik.

    Rocky Gerung menyoroti keputusan kontroversial Jokowi pada 2015 yang tiba-tiba berpaling dari mitra utama Jepang (JICA) ke China (KCIC) untuk proyek ini. 

    Padahal, Jepang menawarkan skema pinjaman dengan bunga sangat rendah (0,1 persen) dan tenor 40 tahun, dengan estimasi biaya proyek lebih masuk akal ($5-6,2 miliar).

    Sebaliknya, China menawarkan skema $5 miliar dengan bunga lebih tinggi (2-3,4 persen), namun kini proyek Whoosh membengkak hingga $7,27 miliar (sekitar Rp120,38 triliun). 

    Peralihan mitra ini juga menyebabkan Ignasius Jonan, yang saat itu menjabat Menteri Perhubungan, dipecat setelah menolak.

    “Tetapi, ada hal yang hari-hari ini menjadi titik sorot pembicaraan, yaitu soal kereta api cepat, dan terlihat bahwa agak sulit Pak Jokowi untuk menghindar dari sebut saja tuduhan publik bahwa beliau melakukan mark-up,” ujar pendiri Tumbuh Institute ini.

    Dugaan mark-up ini semakin menguat setelah Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan HAM RI (Menkopolhukam), Mahfud MD, blak-blakan mengungkap kejanggalan biaya proyek Whoosh.

    Mahfud menyebut, berdasarkan informasi terpercaya yang didapatnya, perhitungan biaya Whoosh per 1 kilometer oleh pihak Indonesia mencapai $52 juta AS, jauh lebih tinggi, hampir tiga kali lipat—dari hitungan China yang hanya $17-18 juta AS.

    “Ini yang menaikkan siapa, uangnya ke mana,” tanya Mahfud, mendesak agar kasus Whoosh segera diselidiki. Beban utang Whoosh, yang bunga tahunannya saja diperkirakan Rp2 triliun, kini menjadi warisan pahit yang harus ditanggung negara, sekaligus memperparah citra Jokowi di mata publik.

    Jokowi Dinilai Terlalu Memaksa

    Rocky Gerung juga menyebut, dari polemik Whoosh ini, Jokowi terlalu memaksakan proyek tanpa izin pada masyarakat Indonesia.

    Hal ini dilihat dari urgensi Whoosh yang sebenarnya tidak terlalu mendesak, hingga akhirnya ketika terus berjalan, proyek tersebut justru membawa beban utang yang tidak kecil.

    “Sudah bertahun-tahun dibahas, apa pentingnya kereta cepat itu untuk mempercepat pergerakan masyarakat dari Bandung ke Jakarta, atau sebaliknya, dalam skala yang cuma beda setengah jam,” tutur Rocky.

    “Bahkan, mereka yang berbisnis merasa lebih mending naik mobil saja. Jadi, ada kalkulasi yang salah, yang menyebabkan kereta itu jadi beban utang, kita mesti bayar utang ke China.”

    “Sekali lagi, sebetulnya kereta cepat ini akhirnya skandal, karena tidak dilakukan dengan kehati-hatian, hingga sekarang dia [Whoosh] rugi.”

    “Jadi, kerugian itu harusnya dianggap sebagai ketidakcermatan pembuatan kebijakan, yang juga bisa kesengajaan.”

    “Mark-up tanpa konsultasi dengan DPR misalnya, yang sifatnya Business to Business akhirnya negara terlibat kalau dia bangkrut.”

    “Jadi, sekarang Jokowi memang dalam sorotan publik bukan karena sekadar perilaku politiknya, tetapi juga kecenderungan untuk memaksakan tanpa minta izin pada rakyat.”

    Namun, proyek Whoosh saat ini menuai sorotan lantaran utangnya yang mencapai Rp116 triliun menjadi beban berat bagi BUMN Indonesia, terutama PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebagai pemimpin konsorsium PSBI.

    Utang proyek Whoosh dinilai bagai bom waktu, membawa beban yang membuat PT KAI dan konsorsium BUMN yang terlibat kewalahan menanggung kerugian.

    Proyek yang resmi beroperasi sejak 2 Oktober 2023 ini mengalami pembengkakan biaya (cost overrun) sebesar 1,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp19,54 triliun, dari biaya awal yang direncanakan 6,07 miliar dollar AS.

    Sehingga, total investasi proyek Whoosh mencapai 7,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp116 triliun.

    Untuk membiayai investasi 7,2 miliar dollar AS pada proyek ini, 75 persen di antaranya didapat dari pinjaman China Development Bank.

    Sementara sisanya berasal dari setoran modal pemegang saham, yaitu PT KCIC yang merupakan gabungan dari PSBI (60 persen) dan Beijing Yawan HSR Co Ltd (40 persen).

    Whoosh, yang notabene merupakan program yang dibangga-banggakan oleh Jokowi, jelas memberikan tekanan besar terhadap kinerja keuangan PT KAI (Persero).

    Utang untuk pembiayaan proyek Whoosh membuat PSBI mencatat kerugian senilai Rp1,625 triliun pada semester I-2025.

    Karena menjadi lead konsosrium PSBI, maka PT KAI (Persero) menanggung porsi kerugian paling besar, yakni Rp951,48 miliar per Juni 2025, jika dibanding tiga BUMN anggota konsorsium PSBI lainnya.

    Sehingga, beban yang ditanggung PT KAI (Persero) begitu berat, baik dalam bentuk biaya operasional kereta cepat maupun pengembalian utang.

    Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin bahkan menyebut besar utang proyek Whoosh ini bagai bom waktu, sehingga pihaknya akan melakukan koordinasi dengan BPI Danantara untuk menanganinya.

    “Kami akan koordinasi dengan Danantara untuk masalah KCIC ini, terutama kami dalami juga. Ini bom waktu,” ujar Bobby dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/8/2025).

  • Kerjaan Kasir Indomaret & Alfamart Bisa Punah, Tandanya Sudah Muncul

    Kerjaan Kasir Indomaret & Alfamart Bisa Punah, Tandanya Sudah Muncul

    Jakarta, CNBC Indonesia — China membuat gebrakan teknologi baru yang bisa mengancam profesi karyawan toko serba ada seperti Indomaret dan Alfamart.

    Startup asal China yang bergerak di industri robotik, Galbot, pada Agustus membuka sebuah kios di Beijing yang dikelola oleh robot menyerupai manusia (humanoid).

    Mereka bahkan berani mengklaim, kiosnya sebagai “toko pertama yang dioperasikan oleh humanoid otonom.”

    Humanoid itu mereka namakan Galbot G-1, robot berlengan dua yang sudah diluncurkan Galbot sejak Juni 2024.

    Robot ini bisa bergerak ke penjuru kios untuk mengambil barang dan menyerahkannya ke pelanggan, seperti karyawan manusia.

    “Robot Galbot G-1 mengelola semua, melayani ribuan pelanggan tiap hari. Mulai dari menyapa, menyajikan minum, snack, dan obat. Galbot menangani tiap pesanan tanpa perintah dari jarak jauh, ditenagai oleh GroceryVLA dan GraspVLA,” kata perusahaan, dikutip Sabtu (18/10/2025).

    Kendati begitu, gerakan Galbot G-1 masih cenderung lambat. Fungsinya tidak banyak berbeda dengan vending machine, mesin penjual otomatis yang menjual berbagai macam produk tanpa kasir atau operator.

    Galbot menyatakan kios-kios serupa akan dibuka di penjuru China. Terakhir, Galbot membuka kios di pusat keramaian di Beijing yaitu Summer Palace.

    Manajemen Galbot mengungkapkan ambisi membuka 100 toko di 10 kota di China pada 2026. Untuk mencapai ambisi itu, mereka harus melewati dua tantangan yaitu menciptakan interaksi yang “lebih alami” dan meningkatkan kecepatan operasi.

    Pengembang robot, menurut Futurism, memang kesulitan menciptakan sistem sensor suara yang berfungsi dengan lancar di dunia nyata karena perubahan kelantangan suara dan perbedaan aksen.

    Persoalan pergerakan juga menjadi tantangan utama, terutama dalam menciptakan robot dua kaki (bipedal). Sampai sekarang, menurut Futurism, belum ada desain yang baku untuk pergerakan robot menggunakan kaki.

    (mkh/mkh)

    [Gambas:Video CNBC]