kab/kota: Beijing

  • Arab Saudi Hadapi Posisi Sulit dalam Konflik di Gaza

    Arab Saudi Hadapi Posisi Sulit dalam Konflik di Gaza

    Jakarta

    Kanselir Jerman Olaf Scholz tidak ingin lebih lama lagi menghalangi pengiriman jet tempur Eurofighter ke Arab Saudi. Tindakan ini diambil meski ada kekhawatiran dari beberapa anggota partainya dan dari mitra koalisi pemerintahannya.

    Kanselir sependapat dengan penilaian Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, bahwa Arab Saudi mengambil “sikap yang sangat konstruktif” terhadap Israel dalam konflik Timur Tengah saat ini, kata juru bicara pemerintah Steffen Hebestreit, Senin (08/01) di Berlin. Angkatan Udara Saudi juga telah menggunakan Eurofighters untuk memblokir roket yang ditembakkan pemberontak Houthi di Yaman ke arah Israel.

    Bagi Scholz dan Baerbock, argumen tentang “sikap konstruktif” Arab Saudi melebihi kekhawatiran sebagian anggota partai koalisi tentang peran Arab Saudi dalam perang Yaman dan pelanggaran hak asasi manusia di Arab Saudi. Bukan mereka saja yang melakukan pendekatan ini.

    Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken juga memberikan komentar positif atas peran Arab Saudi setelah kunjungannya ke Riyadh pada hari Senin. Ada pembicaraan tentang normalisasi hubungan Arab Saudi dan Israel, lapornya dari percakapannya dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MbS). Menurut laporan lembaga tersebut, Saudi memiliki “kepentingan yang jelas untuk melanjutkan hal ini,” kata Blinken.

    Tertundanya pemulihan hubungan Israel-Arab Saudi

    Ini berarti Blinken, Scholz, dan Baerbock memberikan penilaian yang jauh lebih positif dibandingkan beberapa pakar Timur Tengah. Sejumlah pakar justru melihat jarak antara Israel dan Saudi kian jauh setelah serangan Hamas pada 7 Oktober dan perang Gaza. Hamas diklasifikasikan sebagai organisasi teroris oleh Uni Eropa, Amerika Serikat, Jerman dan beberapa negara lainnya.

    Menghentikan pemulihan hubungan ini jelas merupakan salah satu motif Hamas melakukan serangan skala besar. Pada awal Desember, beberapa peserta di Forum Doha (pertemuan para pakar Timur Tengah Arab dan internasional) mengatakan bahwa proses normalisasi Israel-Saudi tidak mungkin dilakukan.

    Arab Saudi memang telah menunda proses normalisasi hubungan, setidaknya untuk saat ini, mengingat perang yang menewaskan ribuan orang di Gaza. Namun, proses ini belum berakhir secara resmi. Pemulihan hubungan masih tertunda.

    Namun reaksi militer Israel terhadap serangan Hamas telah mengubah situasi. Seperti kebanyakan negara Arab dan Islam, Riyadh menilai tindakan militer Israel secara lebih kritis dibandingkan sebagian besar negara-negara Barat.

    Pada bulan November, di pertemuan puncak digital negara-negara BRICS, bin Salman menyerukan agar tidak ada lagi pengiriman senjata ke Israel. Beberapa pengamat bahkan berasumsi bahwa Arab Saudi akan semakin dekat dengan Iran karena pengaruh perang Gaza.

    Arab Saudi telah dengan jelas mengartikulasikan dirinya mengenai perang tersebut. Menteri Luar Negeri Saudi, Faisal bin Farhan al-Saud, mengambil alih kepemimpinan komite diplomatik yang diprakarsai oleh Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam, dan menganjurkan gencatan senjata segera. Hal ini bertentangan dengan keinginan Israel.

    Patut dicatat bahwa pertemuan pertama bin Farhan mengenai masalah ini terjadi di Beijing dan Moskow, bukannya di Washington, menurut jurnal Foreign Policy. “Sebuah sinyal yang jelas bagi Washington bahwa Arab Saudi memiliki pilihan lain di dunia multipolar yang terus berkembang ini,” tulis jurnal tersebut. Dan: “Elit kepemimpinan Saudi ingin menghindari keterlibatan dalam wacana Israel.”

    Kepentingan Arab Saudi tetap sama

    Terlepas dari semua retorika kritis terhadap Israel, ada satu hal yang jelas, kata Philipp Dienstbier, kepala program regional Negara-Negara Teluk di Yayasan Konrad Adenauer (KAS) yang berbasis di Yordania. Menurutnya, kepentingan kebijakan luar negeri Arab Saudi bahkan setelah dimulainya perang Gaza tidak berubah secara mendasar.

    Dengan cara ini, Kerajaan Saudi akan dapat memenuhi keinginan AS untuk menjalin hubungan baik dengan Israel karena Saudi masih terus bergantung pada kemitraan keamanan dengan Washington.

    “Setelah kecewa atas kurangnya respons AS terhadap penembakan fasilitas produksi minyak Saudi pada 2019, Arab Saudi kini mengharapkan respons yang lebih solid dan dapat diandalkan dari kemitraan keamanan dengan AS,” kata Dienstbier, “Riyadh mencari dukungan AS untuk program nuklirnya, serta kerja sama senjata.”

    Negara ini juga mempunyai kepentingan khusus sehubungan dengan Israel, kata Dienstbier. Sebagai bagian dari modernisasi ekonomi, Kerajaan Arab Saudi mengupayakan pertukaran ekonomi yang erat dengan negara-negara besar di kawasan.

    “Dan tentu saja Israel berada di garis depan, terutama dalam hal teknologi tinggi. Kedua negara juga memiliki kepentingan yang sama dalam proyek perdagangan dan infrastruktur,” kata pakar asal Jerman tersebut.

    Tergantung pada stabilitas regional

    Terlepas dari semua itu, Arab Saudi mempunyai kepentingan yang sangat besar untuk menjaga stabilitas kawasan sebaik mungkin, meskipun terjadi perang di Gaza. Krisis dan perang di lingkungan sekitar telah menghalangi rencana modernisasi Arab Saudi sendiri.

    Namun, serangan yang dilakukan milisi Houthi terhadap pelayaran internasional di Laut Merah menunjukkan betapa rapuhnya keamanan dan stabilitas saat ini di seluruh kawasan. “Arab Saudi belum mengonfirmasi, tapi juga tidak menyangkal” bahwa mereka juga mencegat beberapa roket yang ditembakkan oleh Houthi ke arah Israel, ujar Dienstbier.

    Selama bertahun-tahun, Arab Saudi telah memimpin aliansi militer internasional melawan milisi Houthi yang didukung Iran di Yaman. Gencatan senjata yang dinegosiasikan baru-baru ini sebagian besar masih berlaku, meskipun secara resmi telah berakhir.

    Arab Saudi akan terus melakukan upaya lebih besar untuk mengamankan wilayah perbatasannya. Oleh karena itu, instalasi militer yang digunakan kerajaan untuk mempertahankan diri dari serangan Yaman dalam beberapa tahun terakhir masih beroperasi. (ae/hp)

    Jangan lewatkan konten-konten eksklusif berbahasa Indonesia dari DW. Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Tegang dengan China, Filipina Kembangkan Pulau di Laut China Selatan

    Tegang dengan China, Filipina Kembangkan Pulau di Laut China Selatan

    Manila

    Pemerintah Filipina berencana mengembangkan pulau-pulau yang ada di perairan Laut China Selatan, yang dianggapnya sebagai bagian wilayahnya, agar lebih layak huni bagi personel militernya. Rencana ini diungkapkan ke publik saat ketegangan antara Filipina dan China meningkat.

    Seperti dilansir Reuters, Senin (15/1/2024), Manila dan Beijing terlibat ketegangan karena sama-sama mengklaim wilayah di Laut China Selatan, dan beberapa waktu terakhir, saling melempar tuduhan terkait perilaku agresif di jalur perairan strategis itu.

    Kepala Staf Angkatan Bersenjata Filipina, Jenderal Romeo Brawner Jr, mengungkapkan rencana pengembangan pulau-pulau di Laut China Selatan itu saat berbicara kepada wartawan pada Senin (15/1) waktu setempat.

    Selain Second Thomas Shoal yang secara lokal dikenal sebagai Ayungin, Filipina menduduki delapan pulau lainnya di Laut China Selatan dan menganggapnya sebagai bagian dari zona ekonomi eksklusif negara tersebut.

    “Kami ingin meningkatkan seluruh sembilan pulau tersebut, terutama pulau-pulau yang kami duduki,” ucap Brawner dalam pernyataannya, setelah menghadiri konferensi komando yang dipimpin Presiden Ferdinand Marcos Jr di markas militer Filipina.

    Pulau-pulau yang dimaksud mencakup Thitu, yang merupakan pulau terbesar dan paling penting secara strategis di Laut China Selatan. Dikenal secara lokal sebagai Pag-asa, Thitu terletak sekitar 480 kilometer sebelah barat Provinsi Palawan.

    Lebih lanjut, Brawner menjelaskan bahwa militer Filipina ingin menghadirkan mesin desalinasi untuk tentara-tentara yang tinggal di atas kapal perang yang sengaja dikaramkan oleh Manila di area Second Thomas Shoal sejak tahun 1999 lalu untuk menegaskan kedaulatannya.

    Lihat juga Video ‘Detik-detik Kapal Filipina Ditembak Meriam Air oleh Kapal China’:

    Juga disertakan dalam rencana modernisasi militer, sebut Brawner, adalah akuisisi lebih banyak kapal, radar, dan pesawat terbang seiring Filipina mengalihkan fokusnya ke pertahanan teritorial dari pertahanan dalam negeri.

    Selain Filipina, beberapa negara lainnya seperti China, Brunei, Malaysia, Taiwan dan Vietnam juga berebut klaim kedaulatan atas Laut China Selatan, yang menjadi jalur pengiriman laut untuk barang-barang senilai lebih dari US$ 3 triliun setiap tahunnya.

    Belum ada tanggapan China atas rencana Filipina ini.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Dibayangi Ancaman China, Taiwan Gelar Pemilihan Presiden

    Dibayangi Ancaman China, Taiwan Gelar Pemilihan Presiden

    Jakarta

    Jutaan warga Taiwan pada hari Sabtu (13/1) memilih presiden baru di tengah ancaman dari China bahwa pemilihan pemimpin yang salah dapat memicu perang di pulau yang memiliki pemerintahan sendiri tersebut.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (13/1/2024), pemilihan umum dimulai pada pukul 8:00 pagi waktu setempat di hampir 18.000 tempat pemungutan suara (TPS) di seluruh Taiwan, dengan hampir 20 juta orang berhak memberikan suara.

    Pemerintah China mengklaim Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri sebagai wilayahnya, dan mengatakan pihaknya tidak akan mengesampingkan penggunaan kekerasan untuk mewujudkan “unifikasi”.

    Sebelumnya, beberapa hari menjelang pemilu Taiwan, Beijing mengecam capres terdepan Lai Ching-te, wakil presiden Taiwan saat ini, sebagai seorang “separatis” yang berbahaya. Beijing bahkan mengingatkan para pemilih untuk membuat “pilihan yang tepat” jika mereka ingin menghindari perang.

    Hasil pemilu ini akan diawasi dengan ketat mulai dari Beijing hingga Washington, mitra militer utama Taiwan, seiring kedua negara adidaya tersebut berebut pengaruh di wilayah yang sangat penting dan strategis ini.

    Selama kampanye, Lai dari Partai Progresif Demokratik (DPP) menyatakan dirinya sebagai pembela cara hidup demokratis Taiwan.

    Rival utamanya Hou Yu-ih, dari oposisi Kuomintang (KMT), lebih menyukai hubungan yang lebih hangat dengan China dan menuduh DPP memusuhi Beijing dengan pandangannya bahwa Taiwan “sudah merdeka”.

    Dalam pemilu ini, selain memilih presiden, para pemilih akan juga memilih anggota parlemen.

    Para pengamat politik mengatakan Lai yang berusia 64 tahun diperkirakan akan memenangkan kursi tertinggi, meskipun partainya kemungkinan akan kehilangan mayoritas di badan legislatif yang memiliki 113 kursi.

    Dalam beberapa tahun terakhir, China telah meningkatkan tekanan militer terhadap Taiwan, yang memicu kekhawatiran tentang potensi invasi.

    Ada retorika baru yang penuh permusuhan dari Beijing pada Jumat (12/1) malam, ketika Kementerian Pertahanan China mengeluarkan pernyataan hampir 12 jam sebelum pemilu dimulai, dan bersumpah untuk “menghancurkan” segala upaya untuk mempromosikan kemerdekaan Taiwan.

    Pesawat tempur dan kapal angkatan laut China hampir setiap hari melakukan penyusupan ke dekat wilayah Taiwan. Beijing juga telah melakukan latihan perang besar-besaran, mensimulasikan blokade terhadap pulau tersebut dan mengirimkan rudal ke perairan sekitarnya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Toko Warganya Dijarah Saat Kerusuhan, China Protes ke Papua Nugini!

    Toko Warganya Dijarah Saat Kerusuhan, China Protes ke Papua Nugini!

    Port Moresby

    Pemerintah China mengajukan protes keras terhadap pemerintah Papua Nugini setelah sejumlah pertokoan milik warganya diserang dan dijarah saat kerusuhan pecah di ibu kota negara tersebut. Beijing juga mengimbau setiap warga negaranya di Papua Nugini untuk meningkatkan kewaspadaan.

    “Kedutaan Besar China di Papua Nugini telah mengajukan pernyataan serius kepada pihak Papua Nugini atas serangan terhadap toko-toko warga China,” demikian pernyataan Kedutaan Besar China yang dirilis via WeChat, seperti dilansir AFP, Kamis (11/1/2024).

    Disebutkan bahwa sejumlah warga China mengalami luka-luka dalam kerusuhan di Port Moresby, namun jumlah pastinya tidak disebut lebih lanjut.

    Sedikitnya 15 orang dilaporkan tewas akibat kerusuhan yang pecah di dua kota terbesar di Papua Nugini, yakni Port Moresby dan Lae, pada Rabu (10/1) waktu setempat. Aksi penjarahan dan pembakaran mewarnai kerusuhan yang dipicu oleh unjuk rasa memprotes pemotongan gaji tentara dan polisi di negara tersebut.

    Laporan media terkemuka Australia, ABC, yang mengutip informasi terkini dari Kepolisian Papua Nugini menyebut sedikitnya delapan orang tewas dalam kerusuhan di Port Moresby dan empat orang lainnya tewas di kota Lae yang ada di bagian utara Papua Nugini.

    “Terjadi pemukulan, penghancuran, penjarahan dan pembakaran, dan beberapa fasilitas komersial termasuk banyak toko-toko warga China dirampok,” demikian seperti disampaikan Kedutaan Besar China dalam pernyataannya.

    Otoritas Beijing juga menyerukan kepada pemerintah Papua Nugini untuk mengambil langkah-langkah demi menjamin keselamatan warga negara China dan bisnis mereka di negara tersebut. Diserukan juga agar Papua Nugini “menghukum berat para pelakunya”.

    Dalam imbauan yang dirilis pada Kamis (11/1) waktu setempat, seperti dilansir Reuters, Kedutaan Besar China mengimbau setiap warga negaranya dan organisasi di Papua Nugini untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperkuat tindakan pencegahan keamanan.

    “Kedutaan Besar China di Papua Nugini sekali lagi mengingatkan warga negara dan institusi China di Papua Nugini untuk memperhatikan secara saksama situasi keamanan setempat, memperkuat tindakan pencegahan keamanan, tidak keluar rumah kecuali diperlukan, menjauhi keramaian dan memastikan keselamatan pribadi,” demikian bunyi imbauan Kedutaan Besar China tersebut.

    Kerusuhan di Papua Nugini itu diawali oleh unjuk rasa damai yang dilakukan para personel kepolisian, tentara dan para staf sektor publik untuk memprotes pemotongan gaji secara tiba-tiba, dan tanpa penjelasan. Kerusuhan pecah dan menyebar hingga ke seluruh wilayah Port Moresby pada Rabu (10/1) sore.

    Tayangan televisi setempat menunjukkan ribuan orang memenuhi jalanan Port Moresby, dengan banyak di antara mereka melakukan penjarahan dan membawa barang-barang dari pertokoan setempat. Laporan koresponden AFP yang ada di lokasi menyebut membakar sebuah SUV berwarna putih milik polisi yang diparkir di luar kompleks kantor Perdana Menteri (PM) Papua Nugini.

    PM Papua Nugini, James Marape, dalam konferensi pers pada Kamis (11/1) waktu setempat mengatakan bahwa ketegangan di ibu kota telah mereda, dan personel kepolisian tambahan dikerahkan untuk menjaga ketertiban.

    Pemerintah Papua Nugini, dalam penjelasannya, menyebut pemotongan gaji itu merupakan kesalahan yang tidak disengaja dan berjanji untuk segera memperbaikinya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Sidang Genosida Israel Digelar, Indonesia Dukung Afrika Selatan

    Sidang Genosida Israel Digelar, Indonesia Dukung Afrika Selatan

    Anda kembali membaca Dunia Hari Ini, yang merangkum berita utama dari sejumlah penjuru dunia.

    Edisi Kamis, 11 Januari 2024, kami awali dengan sidang genosida yang dilakukan Israel di Gaza yang digelar oleh International Court of Justice.

    Indonesia mendukung Afrika Selatan

    Afrika Selatan menjadi satu-satunya negara yang menggugat Israel ke International Court of Justice karena dianggap telah melakukan genosida.

    Sidang akan mulai digelar pada hari Kamis ini.

    “Semua tindakan disebabkan Israel yang gagal mencegah genosida. Melakukan genosida merupakan pelanggaran nyata terhadap Konvensi Genosida PBB,” demikian pernyataan Afrika Selatan dalam gugatannya.

    Sementara itu Indonesia memberikan dukungan penuh kepada upaya hukum yang dilakukan Afrika Selatan di Mahkamah Internasional atas dugaan genosida Israel di Gaza, seperti yang dikatakan Muhammad Iqbal, juru bicara Kemenlu RI.

    Tapi Indonesia secara hukum tidak dapat ikut menggugat Israel di ICJ karena tidak menandatangani Konvensi Genosida.

    Kerusuhan di jalanan Port Morseby

    Setidaknya satu orang tewas dalam kerusuhan yang terjadi di Port Moresby, ibu kota Papua Nugini.

    Rabu kemarin, polisi, pegawai negeri, dan anggota pertahanan mengadakan demonstrasi damai di Gedung Parlemen mengenai masalah gaji.

    Tapi kemudian situasi memburuk, ketika ratusan warga mulai turun ke jalanan dan dilaporkan ada penjarahan di sejumlah toko, serta pembakaran beberapa tempat.

    Media lokal melaporkan jumlah korban tewas akibat kerusuhan bisa mencapai lima orang, namun ABC hanya bisa mengkonfirmasi satu orang yang meninggal.

    Ekuador ‘perang’ dengan geng kriminal

    Presiden Ekuador Daniel Noboa mengatakan negaranya sedang “berperang”, setelah geng narkoba menyandera lebih dari 130 penjaga penjara dan staf lainnya dan sempat terekam sebuah stasiun TV saat siaran langsung.

    “Kami sedang berperang, dan kami tidak bisa menyerah dalam menghadapi kelompok teroris ini,” kata Presiden Noboa kepada stasiun radio Canela.

    Kekerasan dimulai setelah Presiden Noboa mengumumkan keadaan darurat menyusul kaburnya bos narkoba paling berkuasa di Ekuador, sekaligus pemimpin geng Los Choneros, Adolfo Macias, pada akhir pekan.

    Presiden Noboa menyebut 22 geng sebagai organisasi “teroris” dan menjadi target militer.

    China dan Maladewa mempererat hubungan

    Presiden China Xi Jinping bertemu dengan Presiden Republik Maladewa Mohamed Muizzu di Beijing, kemarin.

    Presiden Xi mengatakan warga di dua negara menjalin hubungan persahabatan melalui ‘Silk Road’ di masa lalu, serta kerja sama yang produktif dalam proyek ‘Belt and Road ‘ dalam beberapa tahun terakhir.

    Sementara Presiden Muizzu mengatakan Maladewa menerapkan kebijakan ‘One China Policy’ dengan saling mendukung dalam menjaga kedaulatan di antara dua negara.

    Tahun ini menandai peringatan 10 tahun kunjungan Presiden Xi ke Maladewa, Presdien Muizzu mengatakan China sudah menyalurkan bantuan bagi pembangunan ekonomi dan sosial Maladewa.

    ‘Barbie,’ ‘Oppenheimer’ makin mantap menuju Oscar

    Film “Barbie” dan “Oppenheimer” masing-masing mendapat empat nominasi untuk penghargaan Screen Actors Guild Hollywood.

    Ini artinya menjadi sebuah pertarungan baru dari kedua film tersebut, juga film-film lainnya, menjelang Academy Awards.

    Kedua film ini mendapatkan penghargaan SAG untuk pemeran film terbaik, bersama film “The Color Purple”, “Killers of the Flower Moon” dan “American Fiction”.

    Penghargaan SAG seringkali menjadi fokus karena berisi anggota-anggota yang juga akan memilih ajang Oscar pada bulan Maret nanti.

  • Heboh Mata-mata Inggris Dibongkar Intel China

    Heboh Mata-mata Inggris Dibongkar Intel China

    Beijing

    MI6 beraksi di China? Ini bukan cerita James Bond, tapi kabar dari Negeri Tirai Bambu. Kabar kegiatan mata-mata Inggris di China bikin heboh dunia.

    Dilansir Reuters, Senin (8/1/2024), pemerintah Inggris kini merasa warga negaranya di China menjadi target konspirasi politik.

    Inggris menuding mata-mata China menargetkan para pejabatnya yang memiliki posisi sensitif dalam politik, pertahanan, dan bisnis sebagai bagian dari operasi mata-mata yang semakin canggih untuk mendapatkan akses terhadap rahasia-rahasia negara.

    Baru-baru ini, seorang peneliti pada parlemen Inggris membantah bahwa dirinya adalah mata-mata China.

    Beijing berulang kali mengecam tudingan itu, dengan juru bicara Kementerian Luar Negeri China menegaskan pernyataan itu “sama sekali tidak berdasar”.

    “Kami menyerukan Inggris untuk berhenti menyebarkan disinformasi dan menghentikan manipulasi politik serta fitnah jahat terhadap China,” ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, dalam konferensi pers.

    Memangnya apa yang terjadi? China menyatakan telah menangkap mata-mata Inggris di negara besar Asia Timur itu.

    Lihat juga Video: Inggris Dilanda Banjir Setelah Diterjang Badai Henk

    Huang yang misterius

    Pemerintah China mengumumkan bahwa badan intelijennya berhasil membongkar praktik spionase Inggris di wilayahnya. Diungkapkan oleh Beijing bahwa Badan Intelijen Rahasia Inggris atau MI6 menggunakan seorang warga negara asing di China untuk mengumpulkan rahasia dan informasi.

    Seperti dilansir Reuters, terungkapnya praktik spionase itu menyoroti perdebatan sengit yang berlangsung antara kedua negara terkait tuduhan praktik mata-mata yang mengancam keamanan nasional masing-masing negara.

    Kementerian Keamanan Negara China mengungkapkan via akun media sosial WeChat resmi mereka pada Senin (8/1) waktu setempat bahwa seorang warga negara asing, bermarga Huang, bertanggung jawab atas sebuah lembaga konsultan luar negeri.

    Disebutkan bahwa tahun 2015, MI6 menjalin “hubungan kerja sama intelijen” dengan Huang.

    Setelah itu, menurut Kementerian Keamanan Negara China, MI6 menginstruksikan Huang untuk masuk ke wilayah China beberapa kali, dan menginstruksikan dia menggunakan identitas publiknya sebagai kedok dalam mengumpulkan informasi intelijen terkait China untuk mata-mata Inggris.

    Disebutkan juga oleh Kementerian Keamanan Negara China bahwa MI6 menggelar pelatihan intelijen profesional untuk Huang di Inggris dan beberapa tempat lainnya, dan menyediakan peralatan spionase khusus untuk cross-linking intelijen.

    “Setelah penyelidikan yang cermat, badan keamanan negara segera menemukan bukti keterlibatan Huang dalam kegiatan spionase, dan mengambil langkah kriminal koersif terhadapnya,” demikian pernyataan Kementerian Keamanan Negara China.

    Badan konsultan luar negeri yang dipimpin Huang itu tidak diungkap ke publik oleh pemerintah China.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Balon Mata-mata China ‘Mengintai’ Taiwan Jelang Pilpres 13 Januari

    Balon Mata-mata China ‘Mengintai’ Taiwan Jelang Pilpres 13 Januari

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pemerintah Taiwan kembali mendeteksi dua balon mata-mata diduga milik China, bergerak melintasi garis tengah median yang memisahkan wilayah Taiwan dengan China.

    Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan menyebut balon mata-mata itu melintasi garis tengah Selat Taiwan pada 1 Januari di dua lokasi. Satu balon ditemukan dekat kota Chiayi dan satu lainnya di dekat Keelung.

    Grafik yang dirilis oleh Kemhan Taiwan menunjukkan satu balon mengarah ke timur tepat di atas wilayah Taiwan, usai muncul di wilayah barat laut Chiayi.

    Balon mata-mata itu disebut berada di ketinggian sekitar 30 ribu sampai 32 ribu kaki.

    “Balon tersebut mengarah ke timur laut dan menghilang pada pukul 23.43 kemarin dan 00.43 hari ini,” demikian pernyataan Kemhan Taiwan seperti dikutip AFP.

    Laporan soal penampakan balon mata-mata China dimulai sejak bulan lalu, menjelang pemilu presiden Taiwan yang akan digelar pada 13 Januari 2024.

    Sejak Desember lalu, Taiwan telah melaporkan enam insiden penampakan balon mata-mata China.

    Sebelumnya balon mata-mata China menjadi sorotan sejak tahun lalu terutama pada Februari lalu ditemukan di Amerika Serikat.

    Pada Februari 2023, militer Amerika Serikat menembak objek diduga balon mata-mata AS di atas Samudra Atlantik.

    China pun marah dengan penembakan itu. Beijing menegaskan balon udara itu adalah alat penelitian sipil yang tak sengaja terbang mengarah ke AS.

    “AS menggunakan kekuatan untuk menyerang pesawat tak berawak sipil kami, yang jelas-jelas merupakan reaksi berlebihan. Kami menyatakan protes serius terhadap tindakan pihak AS ini,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan China Tan Kefei, Minggu (5/2).

    (dna/dna)

  • China Imbau Warganya Segera Tinggalkan Perbatasan Myanmar, Ada Apa?

    China Imbau Warganya Segera Tinggalkan Perbatasan Myanmar, Ada Apa?

    Beijing

    Kedutaan Besar China di Myanmar merilis imbauan yang isinya meminta setiap warga China untuk meninggalkan area distrik utama di sepanjang perbatasan kedua negara. Apa penyebabnya?

    Seperti dilansir AFP, Kamis (28/12/2023), bentrokan terjadi sejak Oktober di negara bagian Shan yang ada di Myanmar bagian utara, setelah sejumlah kelompok seperti Tentara Arakan, Pasukan Aliansi Demokratik Nasional Myanmar (MNDAA) dan Pasukan Pembebasan Nasional Ta’ang (TNLA) menyerang militer Myanmar.

    Kelompok-kelompok tersebut telah merebut beberapa kota dan pusat perbatasan yang penting untuk perdagangan dengan China, yang menurut para analis merupakan tantangan militer terbesar bagi junta Myanmar sejak merebut kekuasaan tahun 2021 lalu.

    MNDAA bahkan bersumpah untuk merebut kota Laukkai, yang terletak di sebuah distrik yang berbatasan dengan China yang kini dipimpin oleh milisi yang beraliansi dengan militer Myanmar dan terkenal dengan perjudian, prostitusi juga penipuan online.

    “Konflik di distrik Laukkai di Kokang, Myanmar bagian utara terus berlanjut, dan risiko keselamatan meningkat bagi orang-orang yang terjebak di sana,” sebut Kedutaan Besar China di Myanmar dalam pernyataan via WeChat yang dirilis Kamis (28/12) waktu setempat.

    “Kedutaan Besar China di Myanmar sekali lagi mengingatkan warga China di distrik Laukkai untuk mengungsi secepatnya,” tegas pernyataan Kedutaan Besar China di Myanmar tersebut.

    Media yang berafiliasi dengan MNDAA mengatakan pekan ini bahwa junta Myanmar melancarkan serangan udara di wilayah Kokang yang mengelilingi distrik Laukkai dan menembak beberapa bagian area tersebut.

    Awal bulan ini, Beijing mengatakan pihaknya telah memediasi perundingan antara militer dan tiga kelompok etnis bersenjata, dan berhasil mencapai kesepakatan untuk diberlakukannya “gencatan senjata sementara”.

    Namun bentrokan terus berlanjut di beberapa area negara bagian Shan, dengan TNLA mengklaim pasukannya berhasil merebut dua kota lainnya dalam beberapa hari terakhir.

    Para analis mengatakan bahwa China memelihara hubungan dengan kelompok etnis bersenjata di wilayah Myanmar bagian utara, yang beberapa di antaranya memiliki ikatan etnis dan budaya yang erat dengan Beijing dan menggunakan mata uang serta jaringan telepon China di wilayah yang mereka kuasai.

    Di sisi lain, Beijing juga menjadi pemasok senjata utama dan sekutu junta militer Myanmar. Namun hubungan itu menjadi tegang dalam beberapa bulan terakhir karena kegagalan junta militer dalam menindak markas penipuan online di Myanmar, yang menurut Beijing, menargetkan warga China.

    Bulan lalu, para demonstran berkumpul dalam unjuk rasa yang jarang terjadi di kota Yangon untuk menuduh China mendukung aliansi etnis minoritas. Para analis menilai aksi protes itu mendapat persetujuan oleh otoritas junta Myanmar.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Kenapa Laut China Selatan Terus Bergejolak Sepanjang Tahun 2023?

    Kenapa Laut China Selatan Terus Bergejolak Sepanjang Tahun 2023?

    Manila

    Pada 10 Desember lalu, sebuah armada yang terdiri dari 40 kapal berangkat dari kota pesisir Filipina, El Nido, di Provinsi Palawan, menuju area perairan Laut China Selatan yang disebut Kepulauan Spratly, yang sebagian wilayahnya diklaim oleh beberapa negara di kawasan.

    Lebih 200 sukarelawan dalam “konvoi Natal” ini ingin mengantarkan sumbangan hadiah dan pasokan logistik kepada para nelayan miskin yang tinggal dan bekerja di atas kapal di Kepulauan Spratly, serta kepada tentara yang mengawaki sebuah kapal dari era Perang Dunia II yang sengaja dikandaskan di sebuah beting yang menjadi pos teritorial Filipina.

    Konvoi ini diorganisir sebuah koalisi yang disebut “Atin Ito” yang berarti “ini milik kita” dalam bahasa Tagalog. Selain membawa barang bantuan, penyelenggara mengatakan, mereka ingin menunjukkan eksistensi Filipina di Spratly.

    Ketika konvoi perahu sedang melakukan penyeberangan, mereka menerima kabar pasukan penjaga pantai China menembakkan meriam air ke konvoi perahu lainnya, yang juga membawa barang bantuan, yang menyebabkan kerusakan serius pada salah satu mesin kapal.

    Setelah “dibayangi” oleh kapal penjaga pantai China, para penyelenggara memutar balik armada dan kembali ke El Nido.

    ‘Gelombang’ di Laut China Selatan pada tahun 2023

    Insiden ini merupakan kejadian terbaru dari kebuntuan diplomasi yang terus bereskalasi selama tahun ini, antara Filipina dan China atas pulau-pulau kecil dan beting yang disengketakan di Laut China Selatan, sebuah jalur perairan yang kaya akan sumber daya alam yang diklaim China hampir seluruhnya.

    Pasukan penjaga pantai China berpatroli di perairan lepas pantai barat Filipina hingga 24 jam sehari dari pangkalan di pulau-pulau buatan, yang dibangun antara tahun 2014 dan 2017 dengan mengeruk pasir laut yang ditimbunkan atas terumbu karang dan bebatuan.

    Salah satunya di Mischief Reef, Kepulauan Spratly, yang hanya berjarak 37 kilometer dari pos terdepan kapal karam di Second Thomas Shoal, yang disebut Ayungin Shoal oleh Filipina.

    “China saat ini tanpa jeda mengerahkan puluhan kapal penjaga pantai dan ratusan perahu kelompok milisi di Kepulauan Spratly, 1.287 kilometer dari pantai China,” kata Greg Poling, Direktur Proyek Inisiatif Transparansi Maritim Asia di Pusat Studi Strategis dan Internasional CSIS di Washington.

    Di sebelah utara Spratly terdapat titik panas sengketa lainnya, yakni di Scarborough Shoal, sebuah laguna dangkal berwarna biru kehijauan yang dikelilingi oleh terumbu karang dan bebatuan yang terletak sekitar 222 kilometer di sebelah barat Pulau Luzon, Filipina. Kawasan ini kaya ikan dan jadi wilayah tangkapan nelayan Filipina, yang sekarang harus bermain kucing-kucingan dengan kapal pasukan penjaga pantai China.

    Pulau-pulau imajiner dalam peta China

    Menurut hukum internasional, tidak ada dasar hukum untuk klaim teritorial Beijing di bawah “sembilan garis putus-putus”, yang terlihat pada peta yang menjorok ke dalam lidah berbentuk huruf U ratusan mil laut ke selatan dan melintasi Zona Ekonomi Eksklusif – ZEE Filipina, Vietnam, Malaysia, Indonesia, dan Brunei.

    Pada tahun 2013, Filipina menentang klaim China di Pengadilan Arbitrase Permanen di Den Haag. Pengadilan internasional tersebut memutuskan pada tahun 2016 bahwa klaim China atas “hak-hak dan sumber daya bersejarah” di dalam sembilan garis putus-putus itu “tidak memiliki dasar hukum.”

    Pengadilan juga memutuskan, tidak ada “fitur tanah” yang diklaim China di Kepulauan Spratly yang dapat dianggap mampu menjadi dasar klaim teritorial yang sah seperti ZEE.

    Namun, China langsung menolak keputusan tersebut sebagai “batal demi hukum”, dan sejak saat itu tidak mengindahkannya.

    Sejarawan Laut China Selatan, Bill Hayton, menunjukkan bahwa dasar klaim dari sembilan garis putus-putus itu sebagian berasal dari peta tahun 1936 yang dibuat oleh ahli geografi China, Bai Meichu, yang menamai dan mengajukan klaim pulau-pulau yang sebenarnya tidak ada, sebagian didasarkan pada kesalahan penafsiran atas gosong pasir yang terendam secara permanen yang dipublikasikan di peta-peta laut Barat yang sudah ada.

    Ini termasuk “James Shoal” di Kepulauan Spratly, yang hingga hari ini dikatakan China sebagai titik paling selatan negara itu, meskipun kedalamannya lebih dari 70 meter di bawah air, terletak 1.800 kilometer dari daratan China, dan hanya berjarak 80 kilometer di lepas pantai Malaysia.

    “Ini bukan tentang ekonomi atau sumber daya, ini tentang nasionalisme. Kepemimpinan China sejak tahun 1990-an telah menciptakan dongeng historisnya sendiri tentang ‘hak bersejarah’ di perairan ini dan sekarang China tidak bisa melepaskannya meskipun hal itu telah merugikan dirinya sendiri,” kata Poling dari CSIS.

    “China berusaha untuk mengendalikan semua aktivitas di Laut China Selatan karena mereka telah meyakinkan dirinya sendiri bahwa mereka memiliki hak tersebut, dan karena Xi Jinping menegaskan pentingnya masalah ini untuk legitimasi politik domestiknya,” tambahnya.

    Potensi konflik di perairan yang disengketakan

    Klaim Beijing di Laut China Selatan dianggap sebagai ancaman nyata bagi keamanan dan stabilitas di jalur perairan yang memiliki nilai triliunan dolar dalam perdagangan global.

    Angkatan Laut Amerika Serikat (AS), di antara angkatan laut Barat lainnya, secara rutin memimpin latihan “kebebasan navigasi” di Laut China Selatan sebagai pengingat akan hal ini.

    Setelah Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr dilantik pada Juni 2022, Manila menghidupkan kembali kemitraan pertahanannya yang telah terjalin selama beberapa dekade dengan AS dan mengisyaratkan, negara itu mengesampingkan kepentingan China.

    Namun, Beijing juga telah menunjukkan bahwa mereka bersedia mengambil risiko yang lebih besar, atau setidaknya terlihat seperti itu, untuk mendapatkan dukungan domestik dari kelompok garis keras.

    “Ketegangan di sekitar Second Thomas Shoal dan pada tingkat yang lebih rendah di Scarborough, terus meningkat secara konstan selama setahun terakhir ini, karena China berusaha untuk memblokir setiap misi pengiriman logistik dari Filipina dan melakukannya dengan taktik yang lebih berbahaya, (seperti penggunaan) laser, meriam air, alat akustik, dan tabrakan langsung,” ungkap pakar CSIS, Poling.

    Pejabat keamanan Filipina khawatir bahwa langkah selanjutnya yang akan diambil China adalah mengambil alih Second Thomas Shoal dan membangun instalasi militer di sana seperti yang terjadi pada Mischief Reef di dekatnya, demikian yang dilaporkan Reuters.

    “Pemerintah Filipina di bawah Presiden Marcos Jr. bertekad terus maju dalam menghadapi intimidasi China, dan AS telah menyatakan dengan jelas bahwa mereka akan membantu membela warga Filipina jika China menggunakan kekuatannya,” kata Poling.

    Dia menambahkan, janji dukungan AS, setidaknya di atas kertas, membantu “memberikan kepercayaan diri yang lebih besar kepada Filipina bahwa mereka dapat terus menjalankan blokade China ini tanpa kapal-kapal China melepaskan tembakan.”

    “Sejauh ini, perhitungan itu terbukti tepat, membuat China tidak memiliki pilihan yang lebih baik selain terus menjalankan permainan berbahaya yang sama berulang kali setiap bulan, memperburuk hubungannya dengan Filipina, dan merusak reputasi internasionalnya tanpa ada manfaatnya.”

    (ha/as)

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Korban Tewas Gempa China Bertambah Jadi 148 Orang, Ratusan Ribu Ngungsi

    Korban Tewas Gempa China Bertambah Jadi 148 Orang, Ratusan Ribu Ngungsi

    Beijing

    Jumlah korban tewas akibat gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,9 yang mengguncang wilayah China pada awal pekan ini dilaporkan kembali bertambah. Otoritas setempat saat ini fokus pada upaya memukimkan kembali ratusan ribu orang yang kehilangan tempat tinggal akibat bencana alam tersebut.

    Seperti dilansir AFP, Sabtu (23/12/2023), laporan terbaru kantor berita Xinhua menyebut korban tewas akibat gempa yang mengguncang sesaat sebelum tengah malam pada Senin (18/12) waktu setempat bertambah menjadi sedikitnya 148 orang.

    Angka itu terdiri atas sedikitnya 117 orang tewas di Provinsi Gansu dan 31 orang lainnya tewas di Provinsi Qinghai.

    Lebih dari 139.000 orang, menurut laporan televisi pemerintah CCTV, terpaksa mengungsi ke tempat-tempat penampungan darurat yang tersebar di kedua provinsi tersebut usai gempa mengguncang.

    CCTV juga melaporkan bahwa para petugas penyelamat di Provinsi Gansu “sepenuhnya mengalihkan fokus pekerjaan mereka ke arah permukiman kembali penduduk yang terkena dampak dan merawat mereka yang terluka”.

    Namun, tim tanggap darurat masih mencari korban yang terjebak puing-puing di Qinghai pada Jumat (22/12) pagi waktu setempat.

    Orang-orang terkubur-kubur di area wilayah Zhongchuan, Qinghai, pada Selasa (19/12) waktu setempat setelah terjadi fenomena ‘sand boil’ — fenomena yang terjadi selama gempa bumi ketika tanah meleleh dan memaksa pasir dan air keluar dari dalam tanah.

    Gempa bumi tersebut tercatat sebagai yang paling mematikan di China sejak tahun 2014, ketika lebih dari 600 orang tewas di bagian barat daya Provinsi Yunnan.

    Hampir 1.000 orang mengalami luka-luka di kedua provinsi tersebut akibat gempa itu, yang diikuti oleh puluhan gempa susulan.

    Situasi semakin memprihatinkan karena gempa mengguncang saat musim dingin, dengan suhu mencapai di bawah nol derajat yang membuat operasi penyaluran bantuan dan penyelamatan lebih menantang.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu