kab/kota: Beijing

  • Gelar Rapat Ekonomi Tahunan, China Siapkan Jurus Hadapi Tarif Trump pada 2025

    Gelar Rapat Ekonomi Tahunan, China Siapkan Jurus Hadapi Tarif Trump pada 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah China akan memulai rapat kerja ekonomi tahunannya pada hari ini, Rabu (11/12/2024) waktu setempat untuk memetakan kebijakannya untuk 2025. Para pejabat penting mengisyaratkan stimulus yang lebih kuat di tengah ancaman perang dagang potensial dengan AS. 

    Mengutip Bloomberg, Konferensi Kerja Ekonomi Pusat atau Central Economic Work Conference itu berlangsung selama dua hari dan diperkirakan akan berakhir pada Kamis (12/12/2024) besok dengan fokus pada penetapan agenda ekonomi untuk 2025. 

    Umumnya, rapat ini akan mempertemukan beberapa pemimpin pemerintah pusat dan provinsi, bersama dengan para kepala lembaga keuangan dan perusahaan milik negara.

    Rapat ini akan memberikan investor pandangan berikutnya tentang bagaimana para pembuat kebijakan berencana untuk mendekati tahun mendatang. Politbiro — badan pembuat keputusan Partai Komunis — telah menghidupkan kembali bahasa yang tidak terlihat sejak krisis keuangan global lebih dari satu dekade lalu.

    Politbiro telah menjanjikan kebijakan moneter yang “cukup longgar” dan alat fiskal yang “lebih proaktif” untuk mendukung perekonomian.

    Kepala ekonom China di UBS Group AG Tao Wang menuturkan pemerintah dapat meningkatkan dukungan kebijakan dalam dua tahun ke depan mengingat prospek tarif AS yang lebih tinggi. Hal ini termasuk menetapkan nada kebijakan yang lebih mendukung untuk 2025 pada konferensi kerja mendatang.

    Pertemuan tersebut kemungkinan akan membahas penetapan sasaran pertumbuhan untuk 2025 meskipun angka-angka spesifik baru akan diumumkan pada bulan Maret selama pertemuan tahunan legislatif. Ekonom di UBS dan Citigroup Inc. melihat Beijing menetapkan target sekitar 5% lagi untuk menopang ekspektasi pasar, meskipun mencapainya mungkin sulit.

    Perbesar

    Presiden China Xi Jinping dan pejabat lainnya menghadiri sesi pembukaan Kongres Rakyat Nasional (NPC) di Aula Besar Rakyat di Beijing, China 5 Maret 2023. REUTERS/Thomas Peter

    Investor juga akan mencermati area ekonomi mana yang akan diprioritaskan, khususnya apakah akan ada fokus tambahan atau strategi baru yang ditujukan untuk mendukung permintaan domestik dan pasar properti.

    Sebagian besar stimulus sejauh ini diarahkan pada produsen dan infrastruktur, khususnya di sektor-sektor seperti kendaraan listrik, tenaga surya, dan baterai.

    Dengan Presiden terpilih Donald Trump yang mengancam akan mengenakan tarif hingga 60% pada barang-barang China, seruan telah berkembang bagi Beijing untuk beralih ke kebijakan yang lebih berfokus pada konsumen.

    Politbiro telah menjadikan peningkatan konsumsi sebagai prioritas utama. Hal ini menandakan konferensi kerja akan berfokus pada permintaan untuk periode 2025.

    Penekanan Presiden Xi Jinping pada manufaktur sebagai mesin pertumbuhan ekonomi telah memicu keluhan dari AS dan Uni Eropa, yang menuduh China membanjiri pasar mereka dengan barang-barang murah.

    Para pembuat kebijakan juga dapat menetapkan target defisit anggaran yang lebih tinggi dari biasanya hingga 4% dari produk domestik bruto, para ekonom memperkirakan. Itu akan membuka jalan bagi lebih banyak pinjaman pemerintah pusat untuk mendukung ekonomi yang sedang berjuang.

    Meski nada kebijakan fiskal kemungkinan akan mendukung, para analis hanya memperkirakan paket ekspansi yang sederhana pada awal tahun 2025. Ekonom Citigroup, Xiangrong Yu menuturkan, dukungan tambahan dapat menyusul jika risiko eksternal terwujud. Dia menambahkan, pendekatan kebijakan tahun depan dapat sangat mirip dengan 2024.

    “Pemerintah kemungkinan akan bereaksi terhadap lintasan pertumbuhan dan ancaman tarif, menambahkan lebih banyak dukungan jika pertumbuhan turun terlalu banyak. CEWC dapat memberikan sinyal untuk bergerak maju, namun arahan tingkat tinggi mungkin tidak banyak membantu mengatasi masalah di tingkat pekerja,” tulis Yu dalam sebuah laporan.

    Xi telah memanfaatkan beberapa pertemuan selama seminggu terakhir untuk memproyeksikan kepercayaan pada ekonomi terbesar kedua di dunia. Pada hari Jumat, dia menyampaikan dalam sebuah lokakarya dengan non-anggota Partai Komunis bahwa operasi ekonomi negara itu stabil dan mengalami kemajuan.

    Minggu ini, dia mengatakan negara itu memiliki keyakinan penuh dalam mencapai target pertumbuhan 2024 setelah pertemuan dengan para kepala lembaga keuangan internasional utama, termasuk Bank Dunia, di Beijing.

    Namun, dia menyuarakan kekhawatiran tentang pemisahan, dengan mengatakan ia berharap Washington akan bekerja sama dengan Beijing untuk menjaga dialog, memperluas kerja sama, dan mengelola perbedaan dengan cara yang mendorong hubungan AS-China yang stabil dan sehat.

    “Perang tarif, perang dagang, dan perang teknologi bertentangan dengan tren historis dan hukum ekonomi,” kata Xi. “Tidak akan ada pemenang.”

  • Tantangan Program 3 Juta Rumah

    Tantangan Program 3 Juta Rumah

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah (Kementerian Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman) menggulirkan Program Pembangunan 3 Juta Rumah per tahun yang patut diapresiasi. Program itu tiga kali program sebelumnya Program Sejuta Rumah (PRS) per tahun pada era Jokowi.

    Apa saja faktor kunci keberhasilan (key success factors) yang wajib dipenuhi agar program itu berjalan mulus?

    Bagaimana kinerja PSR yang mulai berjalan pada 2015 ketika kekurangan rumah (backlog) mencapai 11,4 juta? PSR diharapkan dapat menekan backlog menjadi 6,8 juta dalam waktu 5 tahun sejak 2015. Sayangnya, setelah hampir 10 tahun, backlog justru naik menjadi 9,9 juta per 2023 (BPS).

    Menurut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rayat (PUPR), target PSR mencapai 1.042.738 unit pada 2024. Hingga Agustus 2024, realisasi PSR mencapai 666.432 unit atau 63,9% dari target yang meliputi rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan untuk non-MBR. Realisasi dari 2015 hingga Agustus 2024 telah mencapai 9,8 juta unit rumah.

    Backlog boleh dikatakan akan terus mendaki sebab kebutuhan rumah mencapai 800.000 unit setahun. Oleh karena itu, Program Pembangunan 3 Juta Rumah setahun layak didukung.

    Lantas, apa saja faktor kunci keberhasilan yang wajib dipenuhi agar program tersebut berhasil?

    Pertama, Menteri Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (PRKP) mengemukakan bahwa pencapaian program 3 juta rumah per tahun sulit terwujud jika hanya mengandalkan APBN.

    Anggaran perumahan pada 2024 tercatat Rp14 triliun sedangkan pada 2025 turun menjadi Rp5 triliun. Jika hanya mengandalkan APBN, hanya sedikit rumah yang bisa dibangun.

    Ada tiga terobosan. Pertama, penyediaan tanah gratis atau lahan murah untuk pembangunan rumah rakyat. Kedua, pengurangan atau penghilangan biaya perpajakan dan perizinan 21%. Biaya itu meliputi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 11%, Pajak Penghasilan (PPh) 2,5%, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BBHTB) 5% dan retribusi 2,5%. Ketiga, efisiensi biaya material bangunan melalui sistem belanja terpusat (central purchasing) yang bisa dilakukan pengembang perumahan dalam (Kompas, 13/11/24).

    Kedua, terobosan itu membutuhkan koordinasi prima dengan kementerian lain seperti Kementerian Keuangan, Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR), Kementerian Dalam Negeri dan Kejaksaan Agung.

    Namun, rencana mengenai pengurangan atau penghilangan biaya perpajakan dan perizinan itu bisa bertentangan dengan rencana kenaikan penerimaan negara dari pajak. Bahkan pemerintah akan mengenakan pajak untuk ekonomi bawah tanah (underground economy) yang selama ini terlewat dari perhitungan Produk Domestik Bruto (PDB).

    Koordinasi itu hendaknya diwujudkan dalam memorandum of understanding (MoU). Hal itu bertujuan untuk menciptakan komitmen dan sinergi dalam pembangunan rumah sejalan dengan fungsi, tugas dan wewenang masing-masing kementerian.

    Ketiga, satu hal yang juga wajib diperhatikan adalah legalitas surat kepemilikan lahan sitaan negara untuk dijadikan rumah (gratis). Hal ini penting untuk memberikan jaminan keamanan bagi pemilik rumah. Bisa dibayangkan betapa nestapanya ketika di kemudian hari pemilik rumah digusur gegara tanah yang ditempati ternyata bermasalah.

    Keempat, sekalipun rumah sederhana, jangan pernah mengabaikan kualitas pembangunan rumah tersebut. Untuk itu, pemerintah perlu menetapkan spesifikasi rumah seperti material dan standar kualitas.

    Kelima, sumber pendanaan juga wajib dipertimbangkan dengan matang. Saat ini, likuiditas perbankan tergolong masih memadai. Hal tersebut tampak dari rasio alat likuid/non-core deposit yang mencapai 112,66% per September 2024 atau masih di atas ambang batas 50%. Selain itu, rasio alat likuid/dana pihak ketiga (DPK) tercatat 25,4% yang juga jauh di atas ambang batas 10%.

    Namun, bank juga dibatasi untuk tidak terlalu banyak membiayai satu sektor tertentu misalnya perumahan. Mengapa? Lantaran, hal itu bisa memicu potensi risiko konsentrasi kredit (Paul Sutaryono, Kompas, 12/11/24). Dengan bahasa lebih bening, pemerintah wajib mempertimbangkan sumber pendanaan lainnya di luar perbankan.

    Keenam, selain itu, pemerintah wajib menjamin kelancaran rantai pasokan (supply chain) bahan bangunan. Hal itu perlu dipertimbangkan sebagai salah satu variabel penting untuk mencapai target 250.000 sebulan atau 8.333 unit rumah sehari.

    Ketujuh, pembangunan perumahan dapat menggairahkan paling tidak 174 subsektor. Sebut saja, pasir, semen, batu kali, batu bata, cat, besi, kawat, paku, baja ringan, kayu, genteng dan arsitektur.

    Alhasil, sektor properti juga dapat membantu pemerintah dalam menekan tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang mencapai 4,91% per Agustus 2024 turun 0,41 poin dari 5,32% per Agustus 2023.

    Kedelapan, Indonesia bisa belajar dari China yang membangun rumah susun bukan rumah tapak seperti penulis amati di Beijing. Rumah susun itu lebih strategis untuk mengatasi keterbatasan lahan.

    Kesembilan, Kementerian PRKP juga wajib menggandeng Badan Pengelola (BP) Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang mengelola rumah subsidi melalui Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Mengapa? Lantaran selama ini Menteri PUPR sebagai Ketua Komite BP Tapera.

    BP Tapera memiliki fungsi untuk mengatur, mengawasi dan melakukan tindak turun tangan terhadap pengelolaan Tapera untuk melindungi kepentingan peserta. BP Tapera merupakan transformasi dari Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil (Bapertarum-PNS). Bahkan BP Tapera sudah memiliki ekosistem pembiayaan pembangunan perumahan.

  • PD 3 di Depan Mata? Ini Gambarannya Jika Benar-Benar Terjadi

    PD 3 di Depan Mata? Ini Gambarannya Jika Benar-Benar Terjadi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Wacana perang dunia ketiga (PD 3) masih kencang disuarakan sejumlah analis dunia. Hal ini terjadi pasca perang Rusia-Ukraina, yang akhirnya menyeret kekuatan Barat pimpinan Amerika Serikat (AS) dan Eropa dalam aliansi NATO.

    Negara-negara Eropa telah mulai diam-diam meletakkan fondasi untuk kemungkinan perang dengan Rusia. NATO pun telah menyiapkan sejumlah skenario perang, mulai dari tembak-menembak habis-habisan hingga merusak stabilitas negara lawan.

    “Rusia sedang mempersiapkan perang dengan Barat,” kata Bruno Kahl, Kepala Dinas Intelijen Luar Negeri Jerman, pada akhir November, dikutip Newsweek, dikutip Rabu (11/12/2024).

    Namun, Rusia bukanlah satu-satunya kemungkinan pemicu konflik global. Laksamana Muda pensiunan Mark Montgomery dan mantan pejabat Menteri Pertahanan AS James Anderson mengatakan bahwa setiap perang besar hampir pasti akan terjadi akibat ketegangan antara lima pemain utama yakni Rusia, China, Korea Utara (Korut), Iran, dan AS.

    Berikut sejumlah fakta dan skenario PD 3 bila benar-benar terjadi dikutip Selasa (10/12/2024).

    1. Bagaimana Perang Dunia III Bisa Mulai?

    Setiap konflik besar dapat dipicu karena ketegangan regional atas sejumlah topik yang menjadi titik api, yang paling utama adalah kekhawatiran bahwa China pada akhirnya akan melakukan invasi ke Taiwan, Rusia dapat memperluas ambisinya di luar Ukraina, atau bahwa Korea Utara atau Iran memulai konflik dengan pesaing regional.

    Anderson menyoroti negara-negara Baltik atau Polandia sebagai titik api potensial yang dapat dipicu pertentangan Rusia dengan NATO. Hal ini pun dapat secara efektif memperpanjang konflik Ukraina sekaligus memperluas cakupannya menjadi perang ‘panas’ global yang sesungguhnya.

    Sementara Timur Tengah telah mengalami kekacauan yang jauh lebih besar terkait Israel dan milisi Palestina Hamas dan perang di Suriah, Anderson tetap waspada bahwa tindakan Israel dapat menyebabkan konflik regional yang lebih luas.

    “Saya tidak berpikir Israel akan sembrono itu,” kata Anderson. “Saya pikir mereka benar-benar dibenarkan dalam menanggapi serangan rudal Iran seperti yang mereka lakukan di luar itu, saya tidak melihat bahaya besar dalam kasus khusus itu.”

    “Demikian pula, di Indo Pasifik, saya pikir para pemimpin di Taipei cukup cerdik untuk tidak melakukan sesuatu seperti tiba-tiba mendeklarasikan kemerdekaan mereka, yang akan menjadi garis merah bagi China,” tambahnya.

    Montgomery, pensiunan laksamana muda, setuju bahwa Rusia akan menjadi pemicu yang paling mungkin untuk perang yang lebih luas. Ia mencatat bahwa Moskow memiliki andil dalam konflik yang lebih kecil di negara-negara seperti Georgia dan Serbia.

    “Dia (Presiden Rusia Vladimir Putin) telah mendorong batas dengan Serbia dan Bosnia dan Republik Srpska (bagian Serbia dari Bosnia), mendorong keras untuk konflik di sana,” kata Montgomery.

    “Dia juga menekan keras Georgia dan menekan partai yang berkuasa di Georgia untuk melepaskan semakin banyak identitas UE-nya, sampai pada titik di mana dalam minggu terakhir, mereka telah mengumumkan bahwa mereka tidak lagi mengejar UE selama empat tahun lagi,” jelasnya.

    Montgomery kemudian menyebut Iran sebagai titik nyala kedua yang paling mungkin, dengan mengutip berbagai kelompok proksi dan kelompok militan yang dipersenjatai Iran, seperti Hamas, Hizbullah, dan Houthi, selain keinginan baru Teheran untuk melakukan serangan langsung terhadap Israel.

    2. Negara yang Terlibat

    Salah satu poin kesepakatan dan perhatian yang konsisten di antara para ahli strategi adalah bahwa konflik apa pun kemungkinan akan melibatkan kerja sama antara poros di luar negara Barat dan sekutu, yang meliputi Rusia, China, Korea Utara, dan Iran.

    Beijing, Pyongyang, dan Teheran telah menunjukkan kerja sama mereka dalam mendukung Rusia dengan invasinya ke Ukraina. Korea Utara bahkan telah mengerahkan pasukan ke garis depan setelah memasok amunisi ke Moskow karena persediaannya menyusut setelah dua tahun pertempuran sengit.

    Iran juga telah memasok Rusia dengan pesawat nirawak. China pun telah membeli energi Rusia untuk menjaga ekonominya agar tidak runtuh akibat sanksi Barat.

    Rusia dan China juga merupakan anggota dari dua kelompok perdagangan, blok ekonomi BRICS dan Organisasi Kerjasama Shanghai, yang telah meningkatkan hubungan ekonomi antara kedua negara meski ada sanksi Barat

    “Ukraina tidak berperang melawan satu negara. Ukraina berperang melawan empat negara: Mereka berperang melawan (pesawat nirawak) Iran setiap malam. Mereka berperang melawan artileri Korea Utara, ada pasukan Korea Utara, dan itu tampaknya menjadi kesepakatan terbesar,” ungkap Montgomery.

    “Baik Iran maupun Korea Utara memberikan sejumlah rudal balistik atau suku cadang rudal balistik, dan China sepenuhnya mendukung ekonomi Rusia, sehingga ekonomi Rusia masih berjalan lancar, menguras sumber daya alam, minyak dan gas alam, serta menghabiskan 40% dana pemerintah untuk Kementerian Pertahanan,” tambahnya.

    3. Tempat Teraman saat PD 3 Terjadi

    Karena sifat konflik global yang meluas, hanya sedikit tempat yang akan sepenuhnya aman, terutama jika konflik yang berlarut-larut mendorong negara-negara besar untuk mulai memperebutkan sumber daya, seperti minyak Venezuela atau logam mulia yang ditemukan di beberapa bagian Afrika.

    Baik Montgomery dan Anderson sepakat bahwa meski tidak benar-benar aman, tempat yang lebih aman akan tetap berada di lokasi di seluruh belahan Bumi Selatan. Namun, Anderson melangkah lebih jauh dan menyarankan bahwa menjauh dari instalasi militer dan target infrastruktur utama, seperti kota-kota besar, akan menjadi strategi terbaik.

    “Jika terjadi PD 3, seseorang akan lebih aman di pedesaan Oklahoma daripada di dan sekitar Kota New York,” ujarnya, sambil mencatat bahwa beberapa lokasi di Mountain West yang mungkin tampak terlindungi juga menjadi lokasi instalasi militer penting yang strategis seperti bunker nuklir.

    “Tentu saja ada banyak pegunungan dan daerah pedesaan yang akan lebih aman daripada berdekatan dengan pangkalan militer besar atau infrastruktur utama di AS, yang umumnya melibatkan kota-kota,” ujarnya.

    4. Perang Nuklir

    Bagian yang paling rapuh dari kemungkinan terjadinya PD 3 adalah potensi konflik yang meningkat menjadi ledakan nuklir. Pasalnya, kepercayaan umum adalah bahwa PD 3 akan memerlukan konflik nuklir dan melibatkan tiga raksasa senjata berbahaya itu yakni AS, Rusia, dan China.

    Namun kedua ahli menyarankan bahwa senjata nuklir tidak akan langsung digunakan. Bahkan jika digunakan, kemungkinan besar akan melibatkan senjata taktis yang akan membatasi dampaknya.

    Para ahli menunjuk pada ancaman Rusia yang berulang untuk menggunakan senjata nuklir tetapi enggan mengambil langkah-langkah untuk benar-benar mengerahkan senjata itu. Mereka berpendapat bahwa Moskow memahami itu sebagai garis merah peperangan.

    “Dalam konteks PD 3, senjata nuklir mungkin akan berada pada tahap akhir, [digunakan] oleh negara-negara yang merasa putus asa, yang merasa keberadaan mereka terancam dan mereka tidak punya pilihan lain,” tutur Anderson.

    Montgomery menambahkan bahwa setiap potensi penggunaan senjata nuklir AS kemungkinan akan terjadi sebagai ‘respons’ daripada serangan pertama.

    “Saya hanya tidak berpikir kami akan menjadi yang pertama. Lalu muncul pertanyaan, kapan China atau Rusia akan menggunakannya lagi? Vladimir Putin telah menunjukkan pengambilan risiko paling besar dari semua pemimpin yang telah kita sebutkan,” pungkasnya.

    (sef/sef)

  • China Kirim Gerombolan Besar Pasukan Angkatan Laut, Latihan Perang?

    China Kirim Gerombolan Besar Pasukan Angkatan Laut, Latihan Perang?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah China telah mengerahkan armada angkatan lautnya secara besar-besaran hingga memicu kekhawatiran Taiwan. Pengerahan yang terbesar di perairan regional dalam 3 dekade ini disebut-sebut menimbulkan ancaman yang lebih nyata dibandingkan latihan perang China sebelumnya.

    Juru bicara Kementerian Pertahanan Taiwan, Sun Li-fang mengatakan, skala pengerahan angkatan laut China di wilayah yang membentang dari pulau-pulau Jepang selatan hingga ke Laut China Selatan saat ini adalah yang terbesar sejak Beijing mengadakan latihan perang di sekitar Taiwan menjelang pemilihan presiden Taiwan tahun 1996.

    “Skala saat ini adalah yang terbesar dibandingkan dengan empat sebelumnya,” kata Sun, seperti dikutip Reuters, Selasa (10/12/2024). “Terlepas dari apakah mereka telah mengumumkan latihan, mereka menimbulkan ancaman besar bagi kita.”

    Pada Senin, Militer Taiwan meningkatkan kewaspadaannya setelah mengatakan China telah memesan wilayah udara dan mengerahkan kapal angkatan laut dan penjaga pantai.

    Perwira intelijen senior kementerian Hsieh Jih-sheng mengatakan pada konferensi pers yang sama, sejauh ini belum ada latihan tembak langsung di tujuh zona ruang udara “yang dilindungi” milik China, dua di antaranya berada di Selat Taiwan, tetapi telah terjadi peningkatan signifikan dalam aktivitas China di utara Taiwan selama hari terakhir.

    Jumlah kapal angkatan laut dan penjaga pantai China di wilayah tersebut, yang menurut sumber keamanan Taiwan sekitar 90, “sangat mengkhawatirkan”, dan China membidik negara-negara lain di wilayah tersebut dan bukan hanya Taiwan.

    Menurut Hsieh, pengerahan China di Rantai Pulau Pertama – yang membentang dari Jepang melalui Taiwan, Filipina dan seterusnya ke Kalimantan, yang melingkupi laut pesisir China- ditujukan untuk penolakan wilayah guna mencegah pasukan asing ikut campur.

    Kementerian tersebut mengatakan angkatan laut China sedang membangun dua “tembok” di Pasifik, satu di ujung timur Zona Identifikasi Pertahanan Udara Taiwan dan yang lainnya lebih jauh di Pasifik.

    “Mereka mengirimkan pesan yang sangat sederhana dengan dua tembok ini: mencoba menjadikan Selat Taiwan sebagai laut dalam China,” kata Hsieh.

    Sebelumnya pada Selasa, kementerian pertahanan mengatakan telah mendeteksi 47 pesawat militer yang beroperasi di sekitar pulau tersebut selama 24 jam terakhir, serta 12 kapal angkatan laut dan sembilan kapal “resmi”, yang merujuk pada kapal-kapal dari lembaga yang seolah-olah sipil seperti penjaga pantai.

    Dari pesawat tersebut, 26 terbang di daerah di sebelah utara Taiwan di lepas pantai provinsi Zhejiang China, enam di Selat Taiwan dan 15 lainnya di sebelah barat daya pulau tersebut, menurut peta yang disediakan kementerian dalam pernyataan harian paginya tentang aktivitas China.

    Seorang sumber keamanan senior Taiwan mengatakan pesawat China tersebut mensimulasikan serangan terhadap kapal angkatan laut asing dan berlatih mengusir pesawat militer dan sipil sebagai bagian dari “latihan blokade”.

    Militer China belum berkomentar dan belum mengonfirmasi bahwa mereka melakukan latihan apa pun.

    China, yang memandang Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai wilayahnya sendiri atas penolakan pulau itu, diperkirakan akan meluncurkan latihan untuk mengekspresikan kemarahannya atas lawatan Presiden Lai Ching-te ke Pasifik yang berakhir pada Jumat, yang termasuk persinggahan di Hawaii dan wilayah AS di Guam.

    Lai dan pemerintahannya menolak klaim kedaulatan Beijing, dengan mengatakan hanya rakyat Taiwan yang dapat menentukan masa depan mereka.

    China telah mengadakan dua putaran latihan perang besar di sekitar Taiwan sepanjang tahun ini.

    (dce)

  • Kapal Perang China ‘Kepung’ Taiwan, Taipei Siaga Ketat

    Kapal Perang China ‘Kepung’ Taiwan, Taipei Siaga Ketat

    Jakarta, CNN Indonesia

    Puluhan kapal Angkatan Laut China dilaporkan berlayar di sekitar Taiwan pada Selasa (10/12).

    Seorang pejabat senior keamanan Taiwan mengatakan bahwa “nyaris 90” kapal milik AL dan penjaga pantai (coast guard) Beijing saat ini berada di perairan sekitar Selat Taiwan dan Pasifik Barat.

    Kementerian Pertahanan Taiwan merinci bahwa kapal-kapal Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) dari komando Teater Timur, Utara, dan Selatan, serta kapal penjaga pantai telah memasuki kawasan sekitar Taiwan pada Senin.

    Kementerian Pertahanan Taiwan pun bersiaga tinggi dan memantau ketat pergerakan PLA.

    “Setiap provokasi sepihak dapat merusak perdamaian dan stabilitas Indo-Pasifik. Kami akan mengatasi semua serangan di zona abu-abu dan memastikan keamanan nasional kami,” demikian pernyataan Kemhan Taiwan, seperti dikutip CNN.

    Menurut pejabat senior Taiwan, pengerahan Angkatan Laut China untuk latihan militer kali ini lebih besar daripada dua latihan militer sebelumnya.

    Pada Mei, beberapa hari setelah Presiden Taiwan Lai Ching-te dilantik, China meluncurkan latihan militer skala besar selama dua hari di sekitar Taiwan yang Joint Sword-2024A. Menurut China, latihan itu merupakan “hukuman” atas “tindakan separatis” Taiwan.

    Pada Oktober, China melakukan lagi latihan militer bertajuk Joint Sword-2024B usai Lai mengatakan dalam pidatonya bahwa Taiwan “tidak berada di bawah” China.

    Dua latihan ini, kata sang pejabat senior Taiwan, berbeda dengan latihan kali ini lantaran pada saat ini China mengerahkan lebih banyak angkatan laut dari Laut China Timur ke Selat Tawan dan Laut China Selatan.

    Alih-alih mengepung Taiwan, kapal angkatan laut China tampaknya ingin menegaskan kendalinya dalam ‘rangkaian pulau pertama’, sebuah rangkaian pulau-pulau yang mencakup Jepang, Taiwan, sebagian Filipina, dan Indonesia.

    Selain kapal, Kemhan Taiwan juga mengabarkan bahwa 47 pesawat China terdeteksi di dekat Taiwan dalam 24 jam hingga pukul 06.00 pagi.

    Ini juga menjadi pengerahan pesawat tertinggi yang terdeteksi dalam satu hari sejak China mengerahkan 153 pesawat pada 15 Oktober lalu.

    Pengerahan kapal-kapal dan pesawat ini terjadi menyusul kunjungan Presiden Lai ke wilayah Amerika Serikat pada pekan lalu. Lai melakukan kunjungan tak resmi selama sepekan di Hawaii dan Guam dalam tur Pasifik Selatan yang berakhir pada Jumat (6/12).

    Pihak berwenang China menentang tegas kunjungan Lai tersebut. Beijing menyebut Lai telah bersikap “separatis”.

    China selama ini menganggap Taiwan sebagai wilayahnya. Sementara Taiwan memisahkan diri karena ingin merdeka.

    China pun terus menggelar aktivitas militer di sekitar Taiwan guna menekan dan menakut-nakuti pulau tersebut.

    (blq/dna)

  • Saham Nvidia Anjlok Akibat Investigasi UU Antimonopoli oleh China

    Saham Nvidia Anjlok Akibat Investigasi UU Antimonopoli oleh China

    Beijing, Beritasatu.com – Saham Nvidia anjlok 2,6 persen pada perdagangan Senin (9/12/2024) setelah otoritas China mengumumkan penyelidikan terhadap raksasa microchip asal Amerika Serikat (AS) tersebut atas dugaan pelanggaran Undang-Undang (UU) Antimonopoli.

    Investigasi ini menyoroti akuisisi Mellanox, perusahaan jaringan dan transmisi data senilai US$ 6,9 miliar, yang dilakukan Nvidia pada 2019. Namun, pengumuman dari regulator China tidak memberikan banyak detail terkait fokus utama penyelidikan tersebut.

    Meski terkoreksi pada hari Senin, saham Nvidia masih mencatatkan kenaikan sebesar 180% sepanjang tahun ini. Nvidia dikenal sebagai pemimpin dalam sektor kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), menjadi pemasok utama chip dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk melatih dan menjalankan sistem AI.

    Lonjakan permintaan cip AI turut mendongkrak pendapatan Nvidia. Dalam laporan pendapatan terbarunya, Nvidia mencatatkan pendapatan sebesar US$ 35,08 miliar, naik 94% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai US$ 18,12 miliar. Pada kuartal ketiga tahun ini, perusahaan membukukan pendapatan US$ 19,31 miliar, lebih dari dua kali lipat dibandingkan US$ 9,24 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

    Menurut data FactSet, sekitar 16% pendapatan Nvidia berasal dari pasar China, menjadikannya pasar terbesar kedua setelah Amerika Serikat.

    Dalam pernyataan resmi melalui email, juru bicara Nvidia menyatakan perusahaan siap bekerja sama dengan regulator terkait investigasi ini.

    “Kami dengan senang hati akan menjawab pertanyaan apa pun yang mungkin diajukan regulator tentang bisnis kami,” kata juru bicara Nvidia, dikutip dari AP.

    David Bieri, pakar keuangan internasional dari Virginia Tech, menilai investigasi ini lebih merupakan langkah strategis China untuk memberikan sinyal kepada AS terkait hubungan ekonomi ke depan.

    “China ingin menegaskan posisi bahwa perusahaan-perusahaan besar AS sangat bergantung pada pasar China untuk mencapai kesuksesan,” ujar Bieri.

    Ia juga menekankan bahwa Nvidia perlu mempertimbangkan risiko politik dalam operasionalnya di China. “Ini bukan hal yang bisa diabaikan begitu saja,” tambahnya.

    Saham Nvidia yang mengalami penurunan tajam ini menghancurkan reli besar Wall Street dan menyeret indeks saham utama Amerika Serikat (AS) turun dari rekor tertinggi.

  • Perang China-AS Memanas, Korban Mulai Berjatuhan

    Perang China-AS Memanas, Korban Mulai Berjatuhan

    Jakarta, CNBC Indonesia – China melancarkan penyelidikan terhadap raksasa chip asal Amerika Serikat (AS), Nvidia. Hal ini menyusul kecurigaan pelanggaran terhadap hukum anti-monopoli yang berlaku di negara kekuasaan Xi Jinping.

    Penyelidikan itu diumumkan setelah Washington memberlakukan pembatasan lebih lanjut untuk industri chip China. Tak dijelaskan lebih perinci bagaimana Nvidia yang dikenal sebagai pemasok chip AI dan gaming melanggar hukum yang berlaku di China.

    Lebih lanjut, Nvidia juga diduga melanggar komitmen yang dibuat saat mengakuisisi firma perancang chip asal Israel, Mellanox Technologies, pada 2020 silam.

    Saham Nvidia anjlok 2,5% pada penutupan perdagangan, Senin (9/12) waktu setempat. Juru bicara Nvidia mengatakan perusahaan berupaya memberikan produk terbaik di setiap negara tempatnya beroperasi.

    “Kami menghormati komitmen yang kami buat di negara mana pun tempat kami beroperasi. Kami dengan senang hati akan menjawab berbagai pertanyaan dari regulator terkait bisnis kami,” tertera dalam pernyataan Nvidia, dikutip dari Reuters, Selasa (10/12/2024).

    Pekan lalu, AS meluncurkan pembatasan ketiga ke industri semikonduktor China. Washington melarang ekspor teknologi dari negaranya ke 140 perusahaan, termasik pembuat alat chip.

    China langsung bereaksi dengan memblokir beberapa mineral penting seperti gallium, germanium, dan antimon, untuk dijual ke AS. Terbaru, China juga memberlakukan penyelidikan terhadap bisnis Nvidia di negaranya.

    Pada saat bersamaan, 4 asosiasi industri kawakan di China juga mengeluarkan pernyataan yang menyebut perusahaan China harus hati-hati membeli chip dari AS karena membahayakan keamanan nasional. Para asosiasi mengimbau agar perusahaan China membeli chip lokal.

    Nvidia menjadi salah satu perusahaan yang menjadi ‘korban’ dalam perang dagang yang kian memanas antara AS dan China. Dalam pelarangan ekspor sebelumnya, AS meminta Nvidia berhenti menjual chip AI tercanggih dan terbaru ke China.

    Alhasil, Nvidia membuat chip versi khusus untuk China yang sesuai dengan kebijakan yang berlaku.

    “Sangat jelas pemerintah China mencoba bereaksi melawan pelarangan dari AS, namun sepertinya dampak terhadap industri semikonduktor AS akan berkurang seiring berjalannya waktu,” kata chief analyst dari TECHnalysis Research, Bob O’Donnell.

    Sebagai informasi, Nvidia mendominasi pasar chip AI China dengan pangsa pasar 90% sebelum terjadi pelarangan dari AS. Pasca pemblokiran, terjadi peningkatan daya saing dari perusahaan lokal, salah satunya dari Huawei.

    China berkontribusi terhadap pendapatan Nvidia sebesar 17% hingga Januari 2024 lalu, turun 25% dibandingkan dua tahun sebelumnya.

    Pada 2020, Nvidia mendapat izin dari pemerintah China untuk melakukan akuisisi terhadap Mellanox Technologies, meski ada kekhawatiran Beijing bisa memblokir kesepakatan itu karena ketegangan AS dan China.

    Persetujuan Beijing pada akuisisi tersebut disertai beberapa syarat bagi Nvidia. Antara lain pelarangan untuk melakukan bundling terhadap produk mereka, serta pelarangan pembatasan pembelian atau perlakuan diskriminatif terhadap konsumen yang membeli produk secara terpisah.

    China terakhir kali melancarkan penyelidikan anti-monopoli terhadap raksasa teknologi asing pada 2013 silam. Kala itu, China menyelidiki cabang lokal Qualcomm yang diduga mematok harga mahal dan menyalahgunakan posisi dominannya di pasar standar komunikasi wireless.

    Qualcomm kemudian sepakat membayar denda sebesar US$975 juta yang kala itu merupakan denda terbesar yang pernah diterima pemerintah China dari perusahaan.

    (fab/fab)

  • China respon jatuhnya rezim Bashar al-Assad di Suriah

    China respon jatuhnya rezim Bashar al-Assad di Suriah

    Beijing (ANTARA) – Kementerian Luar Negeri China menyebut terus memantau situasi di Suriah secara cermat pasca runtuhnya rezim Bashar Al-Assad sehingga negara tersebut dikuasai pasukan oposisi.

    “Kami memantau situasi di Suriah dengan saksama, berharap stabilitas akan segera pulih, dan pihak-pihak terkait akan menemukan penyelesaian melalui jalur politik yang akan memulihkan stabilitas dan ketertiban di Suriah,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam konferensi pers di Beijing pada Senin (9/12).

    Rezim di Suriah dipastikan jatuh pada Minggu (8/12) setelah pasukan militernya kehilangan kendali atas Ibu Kota Damaskus yang diserbu pasukan oposisi bersenjata sejak Sabtu (7/12).

    “Masa depan Suriah harus diputuskan oleh rakyat Suriah. Kami berharap pihak-pihak terkait akan menemukan penyelesaian politik demi kepentingan masa depan rakyat Suriah,” tambah Mao Ning,

    Mao Ning pun menyebut kedaulatan dan keutuhan teritorial Suriah harus dihormati.

    Namun ia tidak menjawab saat ditanya apakah pemerintah China telah melakukan kontak dengan Bashar al-Assad.

    “Hubungan persahabatan China dengan Suriah adalah untuk semua rakyat Suriah,” ungkap Mao Ning.

    Pertempuran di Damaskus menjadi babak akhir dari perang saudara Suriah yang berlangsung sejak 2011.

    Eskalasi pertempuran antara pasukan rezim dengan kelompok oposisi pecah pada 27 November 2024 dari kawasan pedesaan di barat Aleppo, kota besar di Suriah utara.

    Selama 10 hari, pasukan oposisi melancarkan serangan kilat, merebut kota-kota penting mulai dari Idlib dan Aleppo pada 30 November hingga Hama pada 5 Desember dan kemudian pada Minggu (7/12), ibu kota Suriah, Damaskus dan kemudian mengambil alih sejumlah wilayah di Suriah.

    Kemajuan pesat tersebut, yang didukung oleh unit-unit militer yang membelot, menyebabkan runtuhnya rezim Assad setelah 13 tahun perang saudara.

    Peristiwa tersebut menandai runtuhnya rezim Partai Baath, yang telah memerintah Suriah sejak 1963.

    Bashar Al-Assad, pemimpin rezim Baath Suriah yang digulingkan, memutuskan mundur dari jabatannya dan melarikan diri ke Rusia.

    Istana Kepresidenan Rusia, yang juga dikenal sebagai Kremlin, mengonfirmasi pada Senin bahwa mantan pemimpin rezim Suriah Bashar al-Assad dan keluarganya diberi suaka oleh Rusia.

    Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakantengah berdialog dengan Turki dan negara-negara lain di kawasan itu mengenai topik Suriah.

    Rusia juga turut menyatakan dukungan untuk menjalankan proses politik yang inklusif sebagaimana amanat Resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 2254 yang disahkan pada 2015.

    Pewarta: Desca Lidya Natalia
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2024

  • HP China Makin Mirip iPhone, Jangan Sampai Tertukar

    HP China Makin Mirip iPhone, Jangan Sampai Tertukar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Desain dan fitur iPhone kerap menjadi inspirasi bagi HP China dalam mengembangkan produk. Misalnya saja desain panel kamera ‘boba’ yang turut diadaptasi pada produk-produk Infinix, Itel, hingga Realme.

    Pada seri iPhone 16, Apple juga memperkenalkan tombol ‘Camera Control’ untuk mengakses cepat kamera dan melakukan penyetelan berbagai mode pemotretan. Hal ini juga mulai diadaptasi pabrikan HP China. Misalnya Oppo Find X8 yang juga memperkenalkan ‘Quick Button’ dengan fungsi serupa. 

    Tak cuma dari segi desain dan fitur, strategi iPhone untuk mengembangkan chip sendiri yang dikhususkan bagi ponselnya juga agaknya akan ditiru pabrikan HP China. 

    Baru-baru ini, Xiaomi disebut sedang membangun prosesor seluler sendiri untuk smartphone masa depannya. Ini menjadi salah satu langkah perusahaan asal China itu untuk mengurangi ketergantungan pada pemasok asing seperti Qualcomm dan MediaTek, dikutip dari GSM Arena.

    Prosesor ini dapat membantu Xiaomi menjadi lebih mandiri dan menonjol di pasar Android. Produksi massal chip yang dirancang sendiri diperkirakan akan dimulai pada 2025, menurut orang-orang yang mengetahui masalah ini.

    Rencana tahun depan ini menunjukkan bahwa Xiaomi ingin bergabung dengan banyak perusahaan teknologi lain yang berinvestasi dalam semikonduktor, yang juga menjadi fokus utama bagi China dalam perang dagang teknologi yang lebih luas dengan AS.

    Para pejabat China juga telah berulang kali meminta perusahaan lokal untuk mengurangi ketergantungan mereka pada teknologi luar negeri sebanyak mungkin, dan langkah Xiaomi kemungkinan besar akan membantu mencapai tujuan tersebut.

    Bagi perusahaan yang berbasis di Beijing ini, membuat prosesor sendiri menjadi langkah maju yang bertepatan dengan tahun di mana Xiaomi juga berinvestasi besar-besaran dalam kendaraan listrik.

    Masuk ke industri chip smartphone bukanlah tugas yang mudah. Intel dan Nvidia gagal bersaing, begitu juga dengan saingan Xiaomi, Oppo.

    Hanya Apple dan Google milik Alphabet saja yang telah berhasil mengalihkan berbagai perangkat mereka ke silikon yang dirancang sendiri, bahkan pemimpin industri Samsung Electronics sangat bergantung pada chip Qualcomm karena efisiensi dan konektivitas seluler yang lebih baik.

    Bagi Xiaomi, mengembangkan keahlian pembuatan chip internal dapat membantu upaya perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut.

    Xiaomi akan menginvestasikan sekitar 30 miliar yuan (Rp 65 triliun) untuk penelitian dan pengembangan prosesor pada tahun 2025, naik dari 24 miliar yuan tahun ini, kata Chairman dan Chief Executive Officer Lei Jun.

    Penelitian ini akan berfokus pada teknologi inti seperti kecerdasan buatan, peningkatan sistem operasi, dan chip.

    iPhone 16 Dilarang di RI, Banyak Pindah ke HP Android

    Di saat bersamaan, pemerintah Indonesia hingga kini masih melarang penjualan seri iPhone 16 sejak Oktober lalu. Larangan penjualan iPhone seri terbaru itu diberlakukan karena Apple masih punya “utang” kepada pemerintah Indonesia, khususnya terhadap aturan investasi lokal.

    Namun yang menarik, calon pembeli potensial iPhone 16 ternyata sedang mempertimbangkan untuk pindah membeli smartphone Android.

    Hal ini terungkap dari survei yang dilakukan oleh lembaga riset internasional YouGov. Mereka melakukan survei kepada 2.065 warga Indonesia berusia 18 tahun ke atas pada November 2024.

    Hasil survei menunjukkan, Samsung menjadi merek yang paling banyak dipertimbangkan (68%) untuk dibeli jika mereka tidak dapat membeli iPhone 16.

    Xiaomi dan Oppo juga masuk ke dalam merek yang menjadi pertimbangan, dengan masing-masing 23% dan 22% orang Indonesia menyatakan minat pada dua vendor asal China itu.

    Survei YouGov juga melihat preferensi dari kalangan Gen Z (kelahiran 1997-2012) dan milenial (kelahiran 1981-1996).

    Survei menunjukkan bahwa Gen Z lebih cenderung memilih Samsung (74%) daripada merek lain. Sementara generasi milenial lebih menyukai Xiaomi (28%) dan Oppo (25%) daripada Gen Z.

    Di satu sisi, sebagian besar calon pembeli iPhone 16 sebenarnya masih membuat rencana untuk membeli seri iPhone 16.

    Sebesar 17% di antaranya mengatakan mereka akan menunggu hingga larangan dicabut, 14% responden berniat membeli ponsel di luar negeri, dan 18% responden memilih untuk beralih ke model iPhone lain.

    Sementara sebanyak 29% calon pembeli iPhone 16 mengatakan mereka akan mempertimbangkan untuk beralih ke ponsel Android.

    Data tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia masih terpecah dalam persepsi mereka terhadap Apple setelah pelarangan tersebut.

    Sebanyak 26% mengatakan bahwa pelarangan iPhone 16 telah meningkatkan pandangan mereka terhadap Apple, sementara 25% percaya bahwa hal tersebut telah memperburuk persepsi mereka terhadap merek tersebut.

    (fab/fab)

  • Raup Rp 284 Miliar, Bandar Judi Online China Ini Ditangkap di Batam

    Raup Rp 284 Miliar, Bandar Judi Online China Ini Ditangkap di Batam

    Jakarta, CNBC Indonesia – Setelah lama menjadi buronan Interpol dalam kasus judi online, seorang bandar judi warga negara China berhasil ditangkap di Batam, Kepulauan Riau (2/12).

    Warga Negara Asing (WNA) berinisial YZ itu telah menjadi buronan sejak 3 Juli 2024. YZ diamankan Petugas Imigrasi Kelas I Batam saat pemeriksaan Imigrasi Pelabuhan Internasional Batam Center.

    Buronan interpol itu sebelumnya melancong ke Batam dari Pelabuhan Internasional Harbour Front Singapura. Pihak terkait juga telah membenarkan YZ adalah subjek red notice dari NCB Beijing.

    “YZ merupakan subjek red notice atas permintaan NCB Beijing karena diduga terlibat geng kriminal. Ia bertanggung jawab mentransfer dan melakukan pencucian uang dari geng yang mengoperasikan platform judi online,” kata Direktur Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian (Dirwasdakim) Yuldi Yusman dikutip dari Detik.com, beberapa waktu lalu.

    Sekretaris NCB-Interpol Indonesia Brigjen Untung Widyatmoko menjelaskan YZ mengelola website judi online di China. Keuntungan komplotan tersebut dilaporkan mencapai 130 juta yuan atau Rp 284 miliar.

    “Untuk tersangka YZ ini melakukan tindak pidana pengumpulan dana masyarakat yang dalam hal ini dana masyarakat RRT, Tiongkok. Sejumlah, kalau dirupiahkan sekitar Rp 284 miliar, dalam aktivitas judi online,” tuturnya.

    Usai penangkapan, pendalaman masih dilakukan. Untung menjelaskan pihaknya mendalami soal keterlibatan pihak lain dalam pelarian YZ hingga sampai ke Indonesia.

    Pihak Interpol Beijing juga telah dihubungi soal penangkapan YZ. Berikutnya tersangka akan langsung diserahkan pada pihak berwajib China.

    “Selanjutnya, akan kami proses dan kami sudah menghubungi Interpol Beijing untuk segera menyerahterimakan tersangka ini karena tersangka merupakan Buronan dari Interpol Beijing,” jelasnya.

    (pgr/pgr)