kab/kota: Beijing

  • Makin Panas, China Ancam Filipina Gegara Mau Beli Rudal Typhon AS

    Makin Panas, China Ancam Filipina Gegara Mau Beli Rudal Typhon AS

    Jakarta, CNN Indonesia

    China mengeluarkan ancaman kepada Filipina yang berencana sistem rudal Typhon buatan Amerika Serikat sehingga membuat situasi Laut China Selatan (LCS) memanas.

    Beijing memperingatkan Filipina untuk segera kembali ke “kemajuan damai” dan menyatakan keputusan Manila untuk mengerahkan sistem rudal jarak menengah meningkatkan risiko perlombaan senjata di kawasan.

    Sistem rudal Typhon yang juga bisa dilengkapi dengan rudal jelajah dan mampu menargetkan wilayah China telah diujicobakan pada latihan militer antara AS dan Filipina awal tahun ini.

    Ketegangan antara China dan Filipina semakin tinggi lantaran sengketa sejumlah wilayah di Laut China Selatan. Filipina pun menguatkan kerja sama militer mereka dengan sekutu terkuatnya, AS.

    Juru bicara Kementerian China Mao Ning kemudian menyampaikan peringatan serius kepada Filipina.

    “Dengan bekerja bersama Amerika Serikat mengenalkan Typhon, Filipina telah menyerahkan keamanan dan pertahanan nasionalnya ke pihak lain. Itu juga meningkatkan risiko konfrontasi geopolitik dan perlombaan senjata di kawasan, menimbulkan ancaman atas perdamaian regional dan keamanan,” kata Mao Ning dilansir dari Reuters.

    “Kami sekali lagi menyarankan Filipina bahwa satu-satunya pilihan yang tepat untuk menjaga keamanan adalah mematuhi kemajuan otonomi strategis, rasa bertetangga yang baik dan perdamaian,” ia menambahkan.

    Ia kemudian menegaskan bahwa China tidak akan tinggal diam apabila kepentingannya menyangkut keamanan terancam.

    Kedutaan besar Filipina di Beijing belum merespons permintaan Reuters terkait tanggapan terhadap pernyataan China.

    China mengklaim seluruh Laut China Selatan menjadi teritori negara itu sehingga menimbulkan protes dari sejumlah negara Asia Tenggara termasuk Filipina.

    (bac/bac)

  • Amerika Serikat Dikabarkan Akan Keluar dari Keanggotaan WHO, Kenapa?

    Amerika Serikat Dikabarkan Akan Keluar dari Keanggotaan WHO, Kenapa?

    Jakarta

    Anggota tim transisi presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump dilaporkan tengah mempersiapkan diri untuk keluar dari keanggotaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

    “Saya mendapat informasi yang dapat dipercaya bahwa ia berencana untuk menarik diri, mungkin pada Hari Pertama atau sangat awal pemerintahannya,” kata Lawrence Gostin, profesor kesehatan global di Universitas Georgetown di Washington dan direktur Pusat Kolaborasi WHO untuk Hukum Kesehatan Nasional dan Global dikutip dari Reuters, Rabu (25/12/2024).

    Financial Times adalah yang pertama melaporkan rencana tersebut, mengutip dua pakar. Pakar kedua, mantan koordinator respons COVID-19 Gedung Putih Ashish Jha, tidak segera merespons saat dimintai komentar.

    Tim transisi Trump juga belum bisa diwawancarai mengenai isu tersebut.

    Rencana tersebut, yang sejalan dengan kritik Trump terhadap badan kesehatan PBB tersebut sejak lama, akan menandai perubahan dramatis dalam kebijakan kesehatan global AS dan semakin mengisolasi Washington dari upaya internasional untuk memerangi pandemi.

    Sejak terpilih menjadi presiden AS menggantikan Joe Biden, Trump telah mencalonkan sejumlah kritikus organisasi tersebut untuk menduduki posisi-posisi penting di bidang kesehatan masyarakat, termasuk Robert F. Kennedy Jr., seorang skeptis vaksin yang akan menduduki jabatan menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, yang mengawasi semua badan kesehatan utama AS, termasuk CDC dan FDA.

    Donald Trump sempat memulai proses penarikan diri dari WHO selama setahun pada tahun 2020, tetapi enam bulan kemudian penggantinya, Presiden Joe Biden, membatalkan keputusan tersebut. Trump berpendapat bahwa WHO gagal meminta pertanggungjawaban China atas penyebaran awal COVID-19.

    Ia telah berulang kali menyebut WHO sebagai boneka Beijing dan berjanji untuk mengalihkan kontribusi AS ke inisiatif kesehatan dalam negeri.

    (kna/kna)

  • Indonesia Masuk 9 Negara yang Disetujui Jadi Mitra BRICS

    Indonesia Masuk 9 Negara yang Disetujui Jadi Mitra BRICS

    Jakarta, CNN Indonesia

    Indonesia termasuk salah satu dari sembilan negara yang disetujui sebagai mitra BRICS. Hal itu disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam konferensi pers di Beijing pada Selasa (24/12).

    “Daftar negara mitra BRICS yang akhirnya disetujui, termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, Belarus, Bolivia, Kuba, Kazakhstan, Uzbekistan dan Uganda,” kata Mao Ning, seperti dilansir Antara, Rabu (25/12).

    Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-16 BRICS di Kazan, Rusia pada Oktober lalu, Mao Ning menyatakan bahwa para pemimpin negara BRICS telah mencapai konsensus penting tentang pembentukan mekanisme negara mitra, yang merupakan tonggak dalam proses pengembangan BRICS setelah perluasan keanggotaan tahun sebelumnya.

    “Setelah KTT itu, China secara aktif bekerja sama dengan Rusia, negara ketua BRICS tahun ini agar dapat menerapkan mekanisme tersebut dengan negara BRICS lainnya,” bebernya.

    Mao Ning mengatakan bahwa keberadaan negara-negara mitra dalam BRICS, diharapkan dapat meningkatkan kerja sama antara negara anggota ke level yang lebih tinggi.

    “Mekanisme BRICS memiliki representasi yang lebih besar dan BRICS melihat daya tarik dan pengaruhnya tumbuh lebih menonjol, menjadi platform utama untuk mempromosikan solidaritas dan kerja sama antara negara-negara Selatan,” kata Mao Ning.

    Dia menambahkan, China siap bekerja sama dengan negara-negara anggota BRIC dan negara-negara mitra lainnya untuk mengikuti semangat keterbukaan, inklusivitas, dan kerja sama yang saling menguntungkan.

    “Selain itu agar dapat memperluas kerja sama praktis di berbagai bidang, memajukan pengembangan kerja sama BRICS yang lebih besar dan berkualitas tinggi sekaligus mempromosikan pembangunan komunitas dengan masa depan bersama bagi umat manusia,” terangnya.

    Berdiri pada 2009, BRICS beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (South Aftica), yang menyusul bergabung pada 2011, yang kemudian membentuk akronim dari huruf pertama negara anggota tersebut.

    Kini, blok BRICS kian luas yakni mencakup Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab yang bergabung pada Desember 2023, tapi kelompok tersebut memutuskan untuk tetap menggunakan nama BRICS.

    Rusia saat ini menjadi ketua bergilir blok tersebut sejak 1 Januari 2024. Tahun ini dimulai dengan masuknya anggota baru ke dalam asosiasi tersebut, Indonesia pun sudah menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan BRICS.

    Negara-negara BRICS dalam beberapa tahun terakhir ini meningkatkan langkah-langkah untuk menurunkan ketergantungan mereka pada dolar AS dalam melakukan perdagangan internasional.
    BRICS bertujuan untuk memakai mata uang mereka sendiri demi mematahkan hegemoni dolar dalam perdagangan internasional.

    (wiw/wiw)

    [Gambas:Video CNN]

  • AS Menggila, China Dikuras Habis Jelang Akhir Jabatan Joe Biden

    AS Menggila, China Dikuras Habis Jelang Akhir Jabatan Joe Biden

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang dagang di sektor teknologi antara Amerika Serikat (AS) dan China terus berlanjut dan memanas jelang akhir pemerintahan Joe Biden.

    Awal pekan ini, pemerintahan Biden mengumumkan penyelidikan perdagangan terbaru ke produk-produk China pada menit-menit terakhir menuju pelantikan Donald Trump.

    Penyelidikan ini berfokus pada semikonduktor ‘warisan’ lama buatan China yang digunakan pada barang sehari-hari seperti otomotif, mesin cuci, hingga peralatan telekomunikasi.

    Digadang-gadang penyelidikan ini akan berujung pada penambahan tarif yang dikenakan AS kepada chip-chip buatan China di negara Paman Sam.

    Perwakilan Dagang AS Katherine Tai mengatakan penyelidikan ini bertujuan untuk melindungi produsen AS dan produsen semikonduktor lainnya dari penumpukan pasokan chip China dalam jumlah besar yang didorong oleh pemerintahan Xi Jinping.

    Pejabat pemerintahan Biden mengatakan penyelidikan ‘Pasal 301’ ke semikonduktor lawas China ini akan ditetapkan dalam waktu dekat dan dilanjutkan pada pemerintahan selanjutnya.

    Upaya ini dapat memuluskan langkah Trump untuk menerapkan tarif sebesar 60% yang ia ancam untuk barang impor China. Biden telah memberlakukan tarif AS sebesar 50% terhadap semikonduktor China yang akan dimulai pada 1 Januari 2025 mendatang.

    Biden juga telah memperketat pembatasan ekspor terhadap kecerdasan buatan (AI) yang canggih, chip memori, dan peralatan pembuatan chip.

    Chip lama menggunakan proses manufaktur lama yang diperkenalkan lebih dari satu dekade lalu dan seringkali jauh lebih sederhana dibandingkan chip yang digunakan dalam aplikasi AI atau mikroprosesor canggih.

    Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo mengatakan penelitian departemennya menunjukkan bahwa dua per tiga produk AS yang menggunakan chip mengandung chip warisan China.

    Selain itu, setengah perusahaan AS tidak mengetahui asal usul chip yang mereka gunakan, termasuk beberapa perusahaan di industri pertahanan. Temuan ini dikatakan “cukup mengkhawatirkan.”

    Kementerian Perdagangan China mengatakan penyelidikan chip AS akan merugikan perusahaan-perusahaan AS, serta mengganggu rantai pasokan chip global. Beijing disebut akan “mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk secara tegas membela hak dan kepentingannya.”

    Juru bicara tim transisi Trump tidak segera menanggapi permintaan komentar.

    Tai mengatakan lembaganya menemukan bukti bahwa China menargetkan industri semikonduktor untuk mendominasi global. Menurutnya, hal ini memungkinkan perusahaan-perusahaan China secara cepat memperluas kapasitas dan menawarkan chip dengan harga lebih rendah, sehingga mengancam akan merugikan industri AS secara signifikan.

    Pemerintahan Biden akan menerima masukan publik mengenai penyelidikan tersebut pada 6 Januari 2025, dan telah merencanakan dengar pendapat publik pada 11-12 Maret 2025, menurut pemberitahuan Federal Register mengenai penyelidikan tersebut, yang akan selesai dalam waktu satu tahun.

    Penyelidikan ini dilakukan berdasarkan Pasal 301 Undang-Undang Perdagangan tahun 1974, undang-undang praktik perdagangan tidak adil yang sama yang digunakan Trump untuk mengenakan tarif hingga 25% terhadap impor China senilai $370 miliar pada tahun 2018 dan 2019.

    Dewan Industri Teknologi Informasi, sebuah kelompok perdagangan yang mewakili sektor teknologi AS, mengatakan penyelidikan ini dapat memiliki implikasi yang kompleks dan luas terhadap perekonomian global dan rantai pasokan.

    Jason Oxman, presiden kelompok tersebut, mengatakan bahwa dia prihatin dengan peluncuran penyelidikan tersebut selama masa transisi kepresidenan.

    “Kami mendesak para pejabat di pemerintahan saat ini dan yang akan datang untuk melakukan penyelidikan dengan cara yang obyektif dan kolaboratif,” kata Oxman dalam sebuah pernyataan.

    Perlu diketahui, sebagian besar ponsel pintar, komputer laptop, konsol video game, dan produk elektronik konsumen AS lainnya masih diimpor dari China. Penyelidikan ini berpotensi membuat jalur perdagangan untuk barang-barang tersebut terhambat.

    Seorang pejabat pemerintahan Biden mengatakan bahwa selain memeriksa dampak dari chip yang diimpor, penyelidikan tersebut juga akan melihat penggabungannya ke dalam komponen hilir dan barang-barang pengguna akhir untuk industri penting termasuk pertahanan, produk otomotif, dan peralatan medis.

    Perusahaan ini juga akan menargetkan produksi substrat silikon karbida dan wafer China untuk fabrikasi semikonduktor.

    Setelah pandemi COVID-19 mengganggu pasokan semikonduktor dan menghentikan sementara produksi mobil dan peralatan medis, AS berupaya membangun rantai pasokan semikonduktornya sendiri dengan subsidi baru sebesar $52,7 miliar untuk produksi chip, penelitian, dan pengembangan tenaga kerja.

    (fab/fab)

  • Geely Bertemu Rosan di China, Tegaskan Komitmen Investasi EV di RI

    Geely Bertemu Rosan di China, Tegaskan Komitmen Investasi EV di RI

    Jakarta, CNN Indonesia

    Geely Holding Group menegaskan komitmen investasi untuk memproduksi kendaraan elektrifikasi (EV) di Indonesia.

    Hal ini disampaikan usai kunjungan Menteri Investasi dan Hilirisasi Republik Indonesia/Kepala BKPM, Rosan Perkasa Roeslani di China, Rabu (18/12).

    “Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah Indonesia untuk mempercepat hilirisasi dan mendorong investasi di sektor kendaraan listrik serta industri strategis lainnya,” kata Yusuf Anshori Brand Director Geely Indonesia dalam keterangan dikutip Senin (23/12).

    Dalam pertemuan ini, Rosan disebut Yusuf menegaskan pentingnya kolaborasi strategis, termasuk dengan Geely Holding Group dalam mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

    Yusuf menjelaskan Geely Holding Group juga menyampaikan perkembangan dan rencana investasi terintegrasi di Indonesia, termasuk upaya untuk mendukung pertumbuhan sektor kendaraan listrik di Tanah Air.

    Yusuf tak merinci apa saja rencana investasi Geely terkait ekosistem EV di Indonesia. Ia hanya menyebut Geely memiliki penelitian dan pengembangan (R&D) independen untuk kendaraan elektrifikasi di Indonesia.

    “Dibekali dengan penelitian dan pengembangan (R&D) independen dan talenta global, Geely Holding Group berkomitmen untuk terus membawa teknologi inovatif dan mempercepat pengembangan kendaraan listrik di Indonesia guna mendukung agenda keberlanjutan nasional,” tuturnya.

    Diberitakan sebelumnya, dalam lawatannya di Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Rosan juga melakukan pertemuan dengan delapan perusahaan.

    Pertemuan yang dilakukan di Hangzhou, Quzhou dan Beijing pada 8-20 Desember 2024 ini, Rosan mengklaim berhasil membukukan total komitmen investasi baru sebesar US$7,46 miliar atau setara dengan Rp120 triliun.

    Salah satu pertemuan itu dilakukan di fasilitas produksi Geely Auto Group yang membahas potensi investasi dalam pengembangan industri otomotif di Indonesia.

    Geely merupakan salah satu produsen otomotif global terkemuka dan pemegang saham di beberapa merek mobil terkenal Eropa, di antaranya Volvo, Daimler, dan Lotus.

    (can/mik)

    [Gambas:Video CNN]

  • DPR Diacak-acak Elon Musk, AS Disebut Sujud ke Xi Jinping

    DPR Diacak-acak Elon Musk, AS Disebut Sujud ke Xi Jinping

    Jakarta, CNBC Indonesia – Anggota DPR Amerika Serikat terpecah belah karena Elon Musk. Jim McGovern dan Rosa DeLauro, dua anggota DPR AS dari Partai Demokrat, mengatakan bahwa rekan-rekan mereka dari Partai Republik menyerah pada tuntutan Elon Musk, dan membatalkan RUU anggaran pemerintah yang sebelumnya sudah disepakati kedua partai.

    Dalam tulisan di X, McGovern mengatakan sebetulnya banyak hal yang bisa dicapai dari RUU anggaran yang batal karena ulah Musk. Ketentuan yang dibatalkan akan membuat AS lebih mudah dalam mempertahankan teknologi AI dan komputasi kuantum mutakhir dikuasai Amerika. “Namun Elon memiliki masalah.” tulis dia.

    Tesla milik Elon Musk, adalah satu-satunya produsen mobil AS yang mengoperasikan pabrik di China tanpa perusahaan patungan lokal.

    Tesla juga membangun sebuah pabrik baterai pabrik mobilnya di Shanghai tahun ini, dan bertujuan untuk mengembangkan dan menjual teknologi kendaraan otonom di China.

    “Intinya, dia ingin tetap berada di tengah-tengah masyarakat China,” tulis McGovern tentang Musk.

    “Dia juga ingin membangun pusat data AI di sana, yang dapat membahayakan keamanan AS. Dia telah ‘bersujud’ untuk mengambil hati para pemimpin China,” imbuhnya.

    Sementara SpaceX, perusahaan luar angkasa milik Musk, dilaporkan telah menahan layanan internet satelit Starlink di Taiwan atas permintaan para pemimpin China dan Rusia.

    Taiwan adalah sebuah negara demokrasi yang memiliki pemerintahan sendiri yang diklaim Beijing sebagai wilayahnya. Status Taiwan merupakan salah satu titik api terbesar dalam hubungan AS-Tiongkok.

    Di satu sisi, DeLauro, anggota Partai Demokrat yang duduk di Komite Alokasi Dana DPR, menulis dalam sebuah surat kepada Kongres bahwa Musk membutuhkan persetujuan pemerintah Tiongkok untuk proyek-proyek perusahaannya di negara tersebut.

    “Sangat memprihatinkan, bahwa Musk telah mengambil hati kepemimpinan Partai Komunis Tiongkok,” tulisnya.

    Dalam surat tersebut, DeLauro menyebut CEO Tesla dan SpaceX sebagai “Presiden” Musk, dan menyinggung fakta bahwa orang terkaya di dunia ini mulai mencerca RUU pendanaan sebelumnya, sebelum Presiden terpilih Donald Trump mengeluarkan pernyataannya sendiri.

    Trump menginginkan GOP untuk menenggelamkan RUU tersebut, dan mengeluarkan RUU baru yang akan menaikkan pagu utang sehingga ia dapat menghindari pertarungan tersebut pada awal masa jabatannya yang kedua.

    RUU pendanaan sementara, yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden, tidak termasuk penangguhan batas utang AS selama dua tahun yang diinginkan oleh Trump.

    Musk menanggapi kekhawatiran DeLauro dengan menyebutnya sebagai “makhluk yang mengerikan” dalam sebuah postingan di X.

    (dem/dem)

  • AS Bakal Menarik Diri dari Keanggotaan WHO, Ada Apa?

    AS Bakal Menarik Diri dari Keanggotaan WHO, Ada Apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tim transisi Presiden Donald Trump dikabarkan tengah menyusun rencana untuk menarik Amerika Serikat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari pertama masa jabatan keduanya.

    “Saya mendapat informasi terpercaya bahwa ia berencana menarik diri, kemungkinan pada Hari Pertama atau segera setelah itu,” kata Lawrence Gostin, profesor kesehatan global di Universitas Georgetown dan Direktur WHO Collaborating Center on National and Global Health Law, yang memiliki akses ke diskusi tersebut.

    Rencana ini pertama kali dilaporkan oleh Financial Times, yang mengutip dua pakar. Salah satu pakar lainnya, Ashish Jha, mantan koordinator respons Covid-19 Gedung Putih, belum dapat memberikan komentar.

    Langkah ini akan menjadi pergeseran dramatis dalam kebijakan kesehatan global AS dan dapat makin mengisolasi Washington dari upaya internasional untuk menghadapi pandemi. Trump telah lama mengkritik WHO dan menuduh organisasi tersebut gagal meminta pertanggungjawaban China atas penyebaran awal Covid-19.

    Ia bahkan menyebut WHO sebagai “boneka Beijing” dan berjanji untuk mengalihkan kontribusi AS kepada inisiatif kesehatan domestik. Kritik ini mencerminkan sikap Trump sejak 2020, ketika ia memulai proses penarikan AS dari WHO. Namun, langkah tersebut dibatalkan oleh penerusnya, Presiden Joe Biden, enam bulan kemudian.

    Trump juga telah mencalonkan beberapa kritikus WHO untuk menduduki posisi tinggi dalam sektor kesehatan publik, termasuk Robert F. Kennedy Jr., seorang skeptis vaksin yang dicalonkan sebagai Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS). HHS memiliki yurisdiksi atas semua lembaga kesehatan utama AS, termasuk CDC dan FDA.

    Rencana penarikan ini mempertegas kebijakan Trump yang cenderung menentang kerja sama multilateral di bidang kesehatan, terutama dalam isu-isu yang melibatkan WHO.

    Tanggapan WHO

    WHO menolak memberikan komentar langsung atas rencana ini. Namun, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, sebelumnya menyatakan bahwa organisasi tersebut membutuhkan waktu dan ruang untuk transisi AS. Tedros juga optimistis bahwa negara-negara anggota dapat menyelesaikan kesepakatan pandemi global pada Mei 2025.

    Sementara itu, para pengkritik memperingatkan bahwa penarikan AS dapat merusak sistem pemantauan penyakit global dan respons darurat internasional.

    “AS akan kehilangan pengaruh dan kekuatan dalam kesehatan global, sementara China akan mengisi kekosongan itu. Saya tidak bisa membayangkan dunia tanpa WHO yang kuat. Tetapi penarikan AS akan sangat melemahkan organisasi tersebut,” ujar Gostin.

     

    (luc/luc)

  • Bukan Amerika, Peneliti Ternama Pilih Pindah ke China

    Bukan Amerika, Peneliti Ternama Pilih Pindah ke China

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ahli dan ilmuwan dunia berbondong-bondong pulang kampung atau pindah ke China. Beberapa dari mereka pulang kampung ke China setelah puluhan tahun berkarya di luar negeri.

    Seperti Sun Shao Cong, peneliti kanker terkemuka dunia yang akhirnya kembali ke Cina setelah tiga dekade berkarya di Amerika Serikat. Ia kembali untuk mendirikan laboratorium baru di Beijing.

    Selain Sun Shao Cong setidaknya ada tujuh ilmuwan terkemuka yang memutuskan pindah atau kembali ke China di tahun ini, terdiri dari matematikawan, fisikawan, hingga ilmuwan laser pemenang Nobel. Berikut selengkapnya dikutip dari South China Morning Post, Senin (23/12/2024).

    1. Ilmuwan kanker Sun Shao-Cong kembali ke China

    Setelah tiga dekade bekerja di Amerika Serikat (AS), peneliti kanker terkemuka dunia Sun Shao-Cong kembali ke China untuk mendirikan laboratorium baru di Beijing.

    Kepindahannya ini dilakukan di tengah penyelidikan pemerintah AS terhadap dirinya. Ia dikenal karena penelitian perintisnya tentang sel T, sel darah putih yang melawan infeksi dan menghancurkan sel abnormal.

    2. Fisikawan Prancis dan peraih Nobel Gérard Mourou

    Mourou telah bergabung dengan sekolah fisika Universitas Peking sebagai profesor utama, di mana ia diharapkan dapat berperan penting dalam pendirian sebuah lembaga yang berfokus pada penelitian dan kolaborasi internasional.

    3. Matematikawan Jepang Kenji Fukaya

    Matematikawan Jepang pemenang berbagai penghargaan Kenji Fukaya, meninggalkan Universitas Stony Brook di AS untuk bergabung dengan Tsinghua University di China sebagai profesor secara penuh.

    Ia sebelumnya merupakan anggota tetap Simons Centre for Geometry and Physics di Stony Brook, menyampaikan kuliah pertamanya di Tsinghua University pada 11 September.

    4. Matematikawan Ma Xiaonan, meninggalkan Eropa dan kembali ke China

    Pakar matematika asal Tiongkok yang telah meraih berbagai penghargaan, Ma Xiaonan, telah meninggalkan karirnya selama puluhan tahun di Eropa untuk bergabung dengan Universitas Nankai di Tianjin.

    Menurut pengumuman di situs web universitas tersebut, ua menduduki kursi guru besar di Universitas Nankai di Tianjin.

    5. Profesor Inggris bergabung dengan program hipersonik China

    Setelah lebih dari 20 tahun di Inggris sebagai fisikawan terkemuka yang berdedikasi untuk mengungkap rahasia fluida super cepat, Zhang Yonghao telah bergabung dengan laboratorium hipersonik nasional China yang baru di Beijing.

    6. Pakar iklim global Chen Deliang kembali ke China setelah puluhan tahun di Eropa

    Setelah lebih dari tiga dekade di Eropa, pakar iklim terkemuka dan anggota Royal Swedish Academy of Sciences, Chen Deliang, telah kembali ke Tiongkok untuk mengambil posisi penuh waktu di Universitas Tsinghua.

    7. Matematikawan pemenang penghargaan Wang Xujia kembali ke China setelah puluhan tahun di Australia

    Wang Xujia, seorang ahli matematika Tiongkok-Australia yang terkenal dan anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Australia, telah kembali ke kampung halamannya di Hangzhou untuk bergabung dengan Universitas Westlake yang bergengsi di China setelah hampir tiga dekade di luar negeri.

    (dem/dem)

  • Menteri Rosan Bawa Komitmen Investasi Rp120 Triliun dari Tiongkok

    Menteri Rosan Bawa Komitmen Investasi Rp120 Triliun dari Tiongkok

    Jakarta, CNN Indonesia

    Dalam lawatannya di Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani juga melakukan pertemuan dengan delapan perusahaan.

    Pertemuan yang dilakukan di Hangzhou, Quzhou dan Beijing pada 8-20 Desember 2024 ini, Rosan berhasil membukukan total komitmen investasi baru sebesar US$7,46 miliar atau setara dengan Rp120 triliun.

    Salah satu pertemuan itu dilakukan di di fasilitas produksi Geely Auto Group yang membahas potensi investasi dalam pengembangan industri otomotif di Indonesia.

    Geely merupakan salah satu produsen otomotif global terkemuka dan pemegang saham di beberapa merek mobil terkenal Eropa, di antaranya Volvo, Daimler, dan Lotus.

    Selain itu, di Asia Tenggara, Geely menjadi pemegang saham minoritas Proton. Kemudian, saat ini Geely telah berkomitmen melakukan kerja sama perakitan industri mobil listrik dengan perusahaan Indonesia.

    “Kami menyambut baik ajakan untuk pengembangan industri otomotif di Indonesia. Kami juga mengembangkan ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi dari mulai refinery, industri baterai, dan battery recycling,” kata Vice President Geely Auto Group Song Jun.

    Jun juga mengungkapkan, perusahaan yang telah berdiri lebih dari satu dekade ini juga sedang mengembangkan mobil berbahan bakar metanol dan mulai dipasarkan ke beberapa negara.

    “Kami melihat, di Indonesia potensi pengembangan mobil berbahan bakar metanol sangat besar, karena Indonesia adalah produsen kelapa sawit terbesar di dunia, dan kita tahu bahwa metanol itu salah satunya dari sawit,” ujarnya.

    Kemudian, pertemuan dengan Zhenshi Holding Group Co., Ltd. Perusahaan ini telah berinvestasi di beberapa proyek peleburan nikel, antara lain di Maluku Utara dan Morowali.

    Anak perusahaan Zhenshi, yaitu Jushi Group, adalah salah satu produsen fiberglass terbesar di dunia. Jushi Group berencana melakukan investasi baru sebesar US$1 miliar pada tahap pertama di bidang industri fiberglass, dengan perkiraan penyerapan tenaga kerja 4.500 orang.

    “Saya mendengar pemerintah Indonesia di bawah Presiden Prabowo Subianto berencana membangun 15 juta rumah. Kami melihat ini kesempatan baik bagi kami, karena fiberglass bisa menjadi alternatif untuk atap rumah,” ungkap Chairman of the Board of Zhenshi Holding Group Co. Ltd. Zhang Yuqiang.

    Ke depannya, ia berharap investasinya tidak hanya satu sektor yakni fiberglass, tetapi juga di berbagai sektor misalnya pertanian, manufaktur, renewable energy dan lain-lain.

    Menanggapi hal tersebut, Menteri Rosan mendukung rencana investasi perusahaan di industri fiberglass dan sektor lainnya. Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Prabowo memiliki empat program prioritas di antaranya hilirisasi, ketahanan pangan dan ketahanan energi.

    “Tentunya, kami menyambut baik jika Zhenshi Group juga memiliki minat investasi di sektor pertanian dan energi,” ujar Rosan.

    Selanjutnya, Rosan bertemu dengan Wankai New Materials yang merupakan bagian dari Zhink Group untuk membahas minat investasi di sektor industri turunan petrokimia.

    Total rencana investasi ini mencapai US$1 miliar yang akan dilakukan dalam tiga tahap. Zhink Group sendiri merupakan produsen PET (Polietilena Tereftalat) terbesar ke-3 di Tiongkok dan terbesar ke-5 di dunia.

    “Untuk Indonesia, kami rencananya akan berinvestasi di Cilegon dengan menggandeng perusahaan global lainnya,” ujar Chairman of Wankai New Materials Shen Zhigang.

    Menanggapi hal tersebut, Rosan menyampaikan apresiasi dan kesiapan mengawal rencana investasi dimaksud termasuk dalam hal percepatan pemberian perizinan berusaha.

    Kemudian, Menteri Rosan juga melakukan pertemuan dengan Hongshi Holding Group yang berencana mengembangkan kawasan industri yang akan memproduksi silikon, polisilikon (bahan baku solar panel), baterai beserta komponennya, dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2 gigawatt.

    Rencananya, konstruksi investasi baru senilai US$5 miliar ini akan dilakukan secara bertahap.

    Menanggapi minat investasi perusahaan, Rosan menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi investasi yang luar biasa di sektor renewable energy dengan total lebih dari 3.700 gigawatt, di mana 3.000 gigawatt di antaranya berasal dari solar energy.

    “Kami mengajak investor global untuk turut andil di sektor renewable energy karena ini sejalan dengan target Indonesia untuk mencapai net zero emission pada 2060 or sooner,” pungkas Rosan.

    Selanjutnya, dalam kunjungan kerja ke kantor pusat Huayou Holding Group di Quzhou, Rosan berkesempatan melihat fasilitas produksi rantai pasok industri baterai terintegrasi.

    Perkembangan investasi Huayou di Indonesia cukup besar dengan total 15 proyek dan total karyawan mencapai 20.000 tenaga kerja. Huayou juga bekerja sama dengan beberapa partner domestik, di antaranya Antam, MIND ID, Merdeka Battery Materials dan Vale Indonesia.

    Saat ini, lokasi proyek Huayou tersebar di tiga lokasi utama, yaitu Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), dan Indonesia Pomalaa Industry Park (IPIP). Ke depannya akan dikembangkan di Sorowako dan Buli.

    Adapun total investasi Huayou di Indonesia telah mencapai US$6,3 miliar, dan telah berhasil mengintegrasikan pertambangan smelter (HPAL, RKEF), pemurnian (refinery) dan prekursor.

    “Kami mengapresiasi investasi Huayou yang telah berjalan di Indonesia. Untuk ke depannya, kami mendorong Huayou untuk dapat mengembangkan investasi yang lebih ke hilir dengan pemberian nilai tambah prekursor menjadi katoda sampai dengan battery recycling,” ungkap Rosan.

    Chairman Huayou Holding Group Chen Xuehua menyampaikan dukungan pihaknya terhadap program hilirisasi pemerintah. “Kami bekerja sama untuk membangun industri ini dengan baik,” ujar Chen.

    Menutup kunjungan kerjanya ke RRT, Menteri Rosan melakukan one-on-one meeting dengan tiga perusahaan di Beijing. Pertemuan pertama dengan China Energy Engineering Corporation (CEEC) membahas potensi investasi di sektor energi baru terbarukan (EBT), terutama terkait pemanfaatan sumber daya angin lepas pantai di Indonesia.

    Selain itu, perusahaan juga menyatakan minatnya di sektor industri green-hydrogen, amonia, dan metanol.

    Selanjutnya, pertemuan dengan CITIC mendiskusikan potensi kerja sama dalam beberapa program pemerintah, antara lain mendukung pembangunan 3 juta rumah per tahun, ketahanan pangan melalui peningkatan produktivitas padi dan jagung, serta ketahanan energi melalui revitalisasi sumur minyak.

    Sejak didirikan tahun 1979, CITIC telah menjadi bagian penting dalam pengembangan ekonomi Tiongkok. Total aset CITIC diperkirakan mencapai US$1,6 triliun yang menjadikannya sebagai salah satu perusahaan BUMN dan juga grup konglomerat terbesar di Tiongkok.

    Terakhir, Menteri Rosan bertemu dengan Zhuhai Hongwan Ocean Fisheries yang menyampaikan akan bekerja sama dengan partner lokal untuk pengembangan investasi di sektor perikanan di Indonesia bagian timur dengan total investasi sebesar US$460 juta.

    (inh/inh)

  • Alasan Filipina Mau Beli Rudal Typhon AS yang Bikin China Marah

    Alasan Filipina Mau Beli Rudal Typhon AS yang Bikin China Marah

    Jakarta, CNN Indonesia

    Militer Filipina pada Senin (23/12) menyatakan hendak membeli rudal Typhon dari Amerika Serikat.

    Kepala Staf Angkatan Darat Filipina Letnan Jenderal Roy Galido mengatakan pihaknya akan mengakuisisi Typhon milik AS yang saat ini tengah dikembangkan oleh militer.

    “Rencananya akan diakuisisi karena kami melihat kelayakan dan fungsinya dalam konsep implementasi pertahanan kepulauan kami,” kata Roy.

    Roy menambahkan, pembelian Typhon dari AS tersebut bertujuan untuk melindungi kawasan maritim Filipina.

    “Dalam skenario itu, platform Typhon akan melindungi aset angkatan laut kami,” kata Roy dilansir AFP.

    “Kami perlu berkontribusi untuk [pertahanan kepentingan Filipina] dengan memiliki platform ini untuk dapat membantu layanan utama yang akan fokus pada domain maritim dan udara,” tambah Galido.

    Rencana pembelian Typhon dari AS oleh Filipina ini menuai kecaman dari China. Beijing menyebut keputusan itu bisa memicu “perlombaan senjata” di kawasan.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengatakan rencana Filipina untuk membeli Typhon buatan Washington merupakan langkah provokatif dan berbahaya.

    “Pengenalan sistem rudal jarak menengah oleh Filipina adalah langkah provokatif dan berbahaya. [Langkah tersebut bisa] memicu konfrontasi geopolitik dan perlombaan senjata,” kata Mao Ning.

    Typhon sendiri merupakan sistem peluncur jarak menengah yang diproduksi oleh perusahaan alutsista asal AS, Lockheed Martin.

    Sistem peluncur rudal ini bisa meluncurkan rudal dengan jangkauan maksimal 480 kilometer.

    (gas/bac)