kab/kota: Beijing

  • Harga Minyak Catat Kenaikan Mingguan, Apa Penyebabnya? – Page 3

    Harga Minyak Catat Kenaikan Mingguan, Apa Penyebabnya? – Page 3

    Sebelumnya,  harga minyak ditutup menguat lebih dari USD 1 per barel pada Kamis, 2 Januari 2025. Kenaikan harga minyak terjadi di tengah investor kembali pada hari perdagangan perdana 2025.

    Hal itu juga didukung dari pandangan optimistis terhadap ekonomi China dan permintaan bahan bakar setelah janji Presiden China Xi Jinping untuk mendorong pertumbuhan.

    Di sisi lain, meningkatnya persediaan bensin dan sulingan di Amerika Serikat (AS) menekan harga dan membatasi kenaikan, demikian seperti dikutip dari CNBC, Jumat (3/1/2025).

    Harga minyak Brent naik USD 1,29 atau 1,7 persen ke posisi USD 75,93 per barel. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) ditutup naik USD 1,41 atau 2 persen ke posisi USD 73,13 per barel.

    Adapun dalam pidato Tahun Baru 2025, Presiden China Xi Jinping menuturkan, pihaknya akan menerapkan kebijakan yang lebih proaktif untuk mendorong pertumbuhan pada 2025.

    Aktivitas pabrik China tumbuh lebih lambat dari yang diharapkan pada Desember. Ini ditunjukkan dari survei Caixin atau S&P Global pada Kamis, 2 Januari 2025, di tengah kekhawatiran mengenai tarif yang diusulkan oleh Presiden Terpilih AS Donald Trump.

    Selain itu, beberapa analis melihat data ekonomi China yang lebih lemah sebagai hal positif bagi harga minyak. Hal ini seiring Beijing dapat mempercepat stimulus.

    Selain itu, survei resmi yang dirilis pada Selasa pekan ini juga menunjukkan aktivitas manufaktur China yang hampir tidak tumbuh pada Desember. Sektor jasa dan konstruksi bernasib lebih baik dengan data yang menunjukkan stimulus kebijakan mulai mengalir ke beberapa sektor.

     

  • Dorong Daya Beli, China Bakal Subsidi Pembelian Smartphone – Halaman all

    Dorong Daya Beli, China Bakal Subsidi Pembelian Smartphone – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Pemerintah China mengumumkan rencana pemberian subsidi bagi warganya untuk membeli smartphone, tablet, jam tangan pintar dan berbagai perangkat elektronik, mulai Jumat (3/1/2025).

    Subsidi ini merupakan lanjutan dari program tukar tambah nasional berupa potongan harga untuk pembelian peralatan rumah tangga dan mobil, yang sebelumnya telah dijalankan pemerintah China. Namun di tahun 2025, program ini diperluas mencakup perangkat pribadi.

    Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya China untuk menghidupkan kembali pasar ponsel pintar di China, menggenjot penjualan Industri teknologi dalam negeri seperti Huawei Technologies hingga Xiaomi.

    Selain itu, cara ini bertujuan untuk mengimbangi potensi dampak tarif baru dari AS terhadap ekspor China, yang selama ini menjadi pendorong utama pertumbuhan.

    “Pemerintah akan secara signifikan meningkatkan penjualan obligasi khusus jangka panjang untuk mendanai perluasan program tersebut,” kata Wakil Sekretaris Jenderal Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Yuan Da, dikutip dari Techinasia.

    Pemerintah China pada Juli 2024 telah berkomitmen untuk menyediakan dana 300 miliar yuan yang dikumpulkan dari obligasi khusus untuk mendukung program subsidi tukar tambah barang.

    Tak tanggung-tanggung, China bahkan berkomitmen meningkatkan penjualan obligasi khusus jangka panjang untuk mendanai program tersebut.

    Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi China, dilaporkan tumbuh pada laju paling lambat sejak dalam tiga bulan hingga akhir September. Negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini melambat karena disebabkan beberapa faktor.

    Diantaranya penurunan properti yang berkepanjangan, serta ketidakamanan lapangan kerja yang menghambat pemulihan, sehingga terdapat ekspektasi bahwa pemerintah perlu mengeluarkan lebih banyak stimulus.

    Tak hanya itu perlambatan juga terjadi imbas pertumbuhan penjualan ritel yang lesu, mencapai titik terendah dalam 18 bulan karena tekanan deflasi. Hal ini memaksa dunia usaha memangkas harga mulai dari mobil, makanan, hingga pakaian.

    Kondisi tersebut menurunkan kepercayaan konsumen dan menghambat kemampuan pemerintah daerah yang terlilit utang untuk menghasilkan dana segar melalui penjualan tanah.

    Bank Dunia bahkan memperkirakan ekonomi China tumbuh 4,5 persen pada 2025. Angkanya melambat dibandingkan prediksi laju ekonomi tahun ini, 4,9 persen.

    Mengantisipasi perlambatan ekonomi yang semakin mendalam, para pemimpin China berjanji dalam pertemuan kebijakan utama bulan ini untuk meningkatkan defisit, menerbitkan lebih banyak utang.

    Serta melonggarkan kebijakan moneter untuk mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi yang stabil. Pemerintah juga baru-baru ini berjanji untuk meningkatkan dukungan fiskal langsung kepada masyarakat dan meningkatkan jaminan sosial.

  • China Bangun Tembok Tenaga Surya Raksasa, Buat Pasokan Listrik Beijing

    China Bangun Tembok Tenaga Surya Raksasa, Buat Pasokan Listrik Beijing

    Jakarta, CNN Indonesia

    China tengah membangun tembok tenaga surya raksasa sepanjang 400 kilometer dengan produksi listrik mencapai 100 gigawatt.

    Tembok tenaga surya ini berada di desa Chaideng di kota Ordos, wilayah otonom Mongolia Dalam. Tembok tenaga surya ini merupakan bagian dari proyek reklamasi gurun energi surya yang ambisius yang dikenal sebagai “tembok fotovoltaik besar”, yang membentang di sepanjang tepi utara Gurun Kubuqi.

    Proyek besar ini tidak dapat menyaingi Tembok Besar China yang telah ada saat ini. Namun,menurut wakil direktur biro kehutanan dan padang rumput Ordos Liu Tianyun, tembok ini direncanakan akan membentang sekitar 400 kilometer dengan lebar rata-rata 5 kilometer.

    Target tersebut akan membuat proyek ini menjadi rekor baru dalam hal luas area untuk ladang fotovoltaik di China dan akan menghasilkan kapasitas terpasang sebesar 100 gigawatt pada saat seluruh tembok rampung.

    Sebagai perbandingan, Beijing mengonsumsi 135,8 miliar kWh listrik per tahun atau sekitar 372 juta kWh listrik per hari. Dengan solar panel berkapasitas 100 gigawatt, tembok ini bisa memasok keseluruhan kebutuhan listrik kota tersebut.

    Hingga saat ini, kota Ordos sendiri telah menginstalasi 5,42 gigawatt tenaga surya di atas lebih dari 133 km2 lahan berpasir.

    Dikutip dari China Daily, Gurun Kubuqi memiliki lahan yang luas dan terbuka yang sempurna untuk pembangkit listrik tenaga surya. Selain menghasilkan listrik, proyek tenaga surya lokal juga telah terbukti membantu mengurangi badai pasir dan desertifikasi yang sering terjadi di daerah tersebut.

    Lebih lanjut, proyek tembok tenaga surya ini memelopori pendekatan inovatif, dengan panel surya penghasil listrik yang ditempatkan di bagian atas, sehingga memungkinkan tanaman tumbuh di atas tanah dan ternak kecil dapat merumput.

    Panel surya juga dapat mengurangi penguapan air tanah sekitar 20 hingga 30 persen sekaligus memberikan keteduhan dari sinar matahari dan tempat berlindung dari angin, yang mendukung pertumbuhan tanaman. Dengan tanaman dan unggas yang tumbuh subur di tempat teduh, pendekatan ini disebut memberikan manfaat ekonomi dan ekologi.

    Di beberapa daerah gersang, irigasi bertenaga surya juga diadopsi untuk lanskap gurun yang hijau. Untuk beradaptasi dengan kondisi lingkungan gurun yang menantang, Negeri Tirai Bambu terus mengembangkan inovasi dalam modul fotovoltaik.

    Modul fotovoltaik menggunakan teknologi bifasial dan sel efisiensi tinggi yang dapat menangkap sinar matahari dari kedua sisi, memanfaatkan reflektivitas permukaan berpasir yang tinggi untuk meningkatkan produksi tenaga listrik sekitar 8 persen.

    Masa pakai modul juga telah diperpanjang dari 25 tahun menjadi 30 tahun dengan penggunaan bahan enkapsulasi kaca ganda. Jarak minimum antara panel fotovoltaik dan tanah telah disesuaikan menjadi sekitar 2,5 meter, sehingga memberikan ruang yang cukup bagi orang dan alat berat agar dapat bergerak dengan mudah untuk pekerjaan pertanian.

    Kota Ordos, yang juga dikenal dengan sumber daya batu baranya yang melimpah, memiliki beberapa tambang batu bara besar yang tersebar di seluruh Gurun Kubuqi. Air buangan yang telah diolah dari tambang batu bara tersebut disalurkan dari tambang-tambang ke pembangkit listrik tenaga surya dan dimanfaatkan untuk membersihkan panel-panel surya dan menyirami tanaman.

    (lom/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Beda Virus HMPV dan Influenza A yang Mewabah di China, Cek Gejalanya

    Beda Virus HMPV dan Influenza A yang Mewabah di China, Cek Gejalanya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Setelah pandemi Covid-19, ada virus baru yang mewabah di China. Masing-masing adalah human metapneumovirus (HMPV) dan Influenza A atau flu burung.

    HMPV sendiri memiliki gejala mirip flu dan juga dapat menunjukkan gejala yang mirip dengan Covid-19. Pejabat kesehatan dilaporkan tengah memantau situasi dengan saksama seiring dengan penyebaran virus tersebut.

    Sementara Influenza A yang saat ini menyerang China berasal dari subtipe H1N1 dan H9N2. Flu burung sendiri bukan virus baru, melainkan virus musiman yang sudah beberapa kali mewabah dan menjadi sorotan dunia.

    Mengutip NDTV, beberapa pihak mengklaim rumah sakit dan krematorium kewalahan menghadapi serangan HMPV yang menyebar cepat. Video yang dibagikan secara daring menunjukkan bagaimana rumah sakit yang penuh sesak disebut “kemasukan banyak virus” sementara klaim lain menyebut keadaan darurat meski tak ada konfirmasi resmi.

    “Lonjakan infeksi yang disebabkan oleh HMPV telah dilaporkan di China dengan pemerintah meningkatkan protokol penyaringan, deteksi, dan isolasi untuk menangani patogen yang tidak diketahui,” tulis laman lain Mint.

    “China telah melaporkan peningkatan kasus HMPV, terutama di antara mereka yang berusia di bawah 14 tahun di provinsi utara,” tulis Reuters mengutip pejabat.

    Gejala HMPV

    Sementara itu, laman The Nation juga mengabarkan hal yang sama. Dikatakan bahwa HMPV mirip dengan virus pernapasan syncytial (RSV), yang terutama menyerang anak-anak di bawah usia dua tahun, meski ini cenderung menginfeksi anak-anak yang lebih tua.

    “Gejala-gejalanya meliputi batuk, demam, hidung tersumbat, dan mengi. Kasus yang parah dapat mengakibatkan bronkitis atau pneumonia, terutama di kalangan bayi, orang tua, dan individu dengan gangguan kekebalan tubuh,” tulis laman itu mengutip Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China.

    Badan tersebut lebih lanjut mencatat bahwa mereka yang memiliki kondisi paru-paru yang sudah ada sebelumnya. Seperti asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), atau emfisema, berisiko lebih tinggi mengalami hasil yang parah.

    “Virus ini menyebar terutama melalui droplet atau aerosol dari batuk atau bersin, serta kontak dekat atau paparan lingkungan yang terkontaminasi,” CDC China menyatakan.

    “Masa inkubasi berkisar antara tiga hingga lima hari,” tambahnya.

    CDCD China disebut telah menetapkan protokol untuk pelaporan laboratorium dan verifikasi kasus. CDC juga telah mengeluarkan beberapa rekomendasi untuk membendung penyebaran hMPV dan penyakit pernapasan lainnya.

    “Rekomendasi tersebut meliputi memakai masker di tempat ramai, menjaga jarak sosial, mencuci tangan sesering mungkin, dan menghindari tempat ramai sebisa mungkin,” tulis laman itu.

    “Departemen tersebut juga menyarankan untuk menjaga kebersihan yang baik, memastikan ventilasi yang baik di dalam ruangan, dan menerapkan gaya hidup sehat,” tambahnya.

    Gejala Influenza A H1N1

    Dokter dari departemen penyakit menular Rumah Sakit Beijing YouAn, Li Tongzeng menjelaskan Influenza A itu memiliki gejala seperti pusing, sakit kepala, kelelahan, dan nyeri otot umum.

    Flu bisa sembuh sendirinya untuk orang dengan kekebalan tubuh normal. Biasanya akan sembuh dalam rentang 5-7 hari, dikutip dari China Daily, Jumat (3/1/2025).

    Obat antivirus yang dikonsumsi 48 jam sejak gejala muncul bisa berdampak positif, seperti memperpendek penyakit, mengurangi komplikasi parah dan menurunkan risiko penularan.

    Namun dia mengingatkan bagi beberapa kelompok orang dengan risiko komplikasi jika terdampak flu. Mulai dari orang lanjut usia, bayi, wanita hamil dan orang gemuk dengan kekebalan tubuh yang lemah.

    Peningkatan kasus infeksi saluran pernapasan akut terjadi di China berdasarkan laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit setempat. Termasuk peningkatan untuk infeksi metapheumovirus untuk manusia (human metapneumovirus infections).

    Dilaporkan 40 wabah mirip flu terjadi antara 2-8 Desember 2024 lalu. Peningkatan terjadi pada provinsi utara dan selatan.

    “Biasanya wilayah utara mengalami peningkatan flu dari November hingga Maret. Tahun ini musim flu datang lebih lambar, peningkatan kasus signifikan terjadi sejak pertengahan Desember,” jelasnya.

    (fab/fab)

  • Prabowo Targetkan Investasi Rp13 Ribu Triliun Selama Periode Pertama

    Prabowo Targetkan Investasi Rp13 Ribu Triliun Selama Periode Pertama

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden Prabowo Subianto menargetkan investasi yang masuk ke Indonesia mencapai Rp13 ribu triliun selama periode pertamanya menjadi presiden.

    Menteri Investasi dan Hilirisasi Roslan Roeslani menyampaikan investasi diharapkan naik bertingkat setiap tahun. Untuk tahun ini, pemerintah menargetkan investasi hampir Rp2.000 triliun.

    “Di tahun 2025, investasi diharapkan mencapai Rp1.905 triliun, dengan total investasi dari 2025 sampai 2029 itu kurang lebih Rp13 ribu triliun lebih sedikitlah, Rp13.032 triliun,” kata Rosan di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (2/1).

    Rosan mengatakan masuknya investasi-investasi itu diharapkan bisa menyerap tenaga kerja. Dengan demikian, hal ini dapat menjadi motor penggerak menuju pertumbuhan ekonomi 8 persen di 2029.

    Pemerintah juga ingin kontribusi investasi terhadap produk domestik bruto (PDB) meningkat. Saat ini, kontribusi PDB terbesar datang dari konsumsi, yaitu 53-54 persen. Kontribusi investasi di angka 24 persen.

    “Tidak hanya di dalam level 24 persen, tetapi bisa lebih dari itu apalagi investasi akan menjadi kunci yang sangat penting dan hilirisasi akan menjadi kunci yang sangat penting juga dalam rangka kita mendapatkan investasi masuk ke Indonesia,” ujarnya.

    Sebelumnya, Prabowo melakukan kunjungan ke beberapa negara di awal masa pemerintahan. Salah satu agenda Prabowo adalah menjemput investasi.

    Beberapa investasi berhasil diboyong Prabowo. Misalnya, Rp157 triliun dari China dan Rp135,3 triliun dari Inggris.

    “Kita terbuka untuk lebih banyak investasi baru dan kita akan bekerja keras untuk memberikan suasana kerja sama yang baik,” ucap Prabowo pada Indonesia-China Business Forum 2024, Beijing, Minggu (10/11), dikutip dari keterangan tertulis.

    (dhf/agt)

  • Peretas China Diduga Bobol Kantor Departemen Keuangan AS yang Kelola Sanksi Ekonomi

    Peretas China Diduga Bobol Kantor Departemen Keuangan AS yang Kelola Sanksi Ekonomi

    JAKARTA – Pemerintah AS mengungkapkan insiden peretasan besar-besaran terhadap Departemen Keuangan yang diduga dilakukan oleh peretas yang diduga didukung pemerintah China. Menurut laporan The Washington Post pada Rabu 1 Januari, serangan siber ini menargetkan Kantor Pengawasan Aset Asing (Office of Foreign Assets Control/OFAC) dan Kantor Riset Keuangan (Office of Financial Research), serta kantor Menteri Keuangan AS, Janet Yellen.

    Dalam surat yang dikirimkan kepada anggota parlemen awal pekan ini, Departemen Keuangan AS mengakui bahwa dokumen tidak terklasifikasi telah dicuri. Namun, departemen tersebut tidak menjelaskan lebih rinci siapa saja yang menjadi target atau unit yang terdampak serangan ini.

    The Washington Post mengutip sumber anonim yang menyebutkan bahwa salah satu fokus utama peretas adalah entitas China yang mungkin akan dikenakan sanksi oleh pemerintah AS.

    Respons China

    Menanggapi tuduhan ini, Liu Pengyu, juru bicara Kedutaan Besar China di Washington, menolak klaim tersebut. Ia menyebut tuduhan itu sebagai tindakan “tidak rasional” dan “serangan fitnah” terhadap Beijing.

    “China memerangi segala bentuk serangan siber,” ujar Liu, tanpa secara langsung menanggapi laporan terkait target spesifik dari serangan ini.

    Perusahaan, individu, dan entitas asal China telah menjadi target sanksi ekonomi AS dalam beberapa tahun terakhir. Sanksi ini digunakan sebagai alat utama kebijakan luar negeri Washington terhadap Beijing.

    Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, sebelumnya menyatakan bahwa AS tidak menutup kemungkinan menerapkan sanksi terhadap bank-bank China sebagai bagian dari upaya membatasi pendapatan minyak Rusia, yang digunakan untuk mendanai perang di Ukraina.

    Laporan Departemen Keuangan juga mengungkapkan bahwa peretas memanfaatkan celah keamanan pada layanan pihak ketiga, yaitu perusahaan BeyondTrust. Namun, rincian lebih lanjut tentang bagaimana peretas memperoleh akses atau sejauh mana kerusakan yang diakibatkan belum diungkapkan.

    Insiden ini semakin memperburuk hubungan antara AS dan China yang sudah tegang. Washington memandang Beijing sebagai tantangan terbesar dalam kebijakan luar negeri AS.

    Pengamat menilai, insiden peretasan ini menambah kompleksitas dinamika geopolitik antara kedua negara. Meski demikian, tuduhan terhadap China masih memerlukan bukti lebih lanjut untuk memperkuat klaim tersebut.

  • Harga Minyak Mentah Naik pada Awal 2025 Didorong Optimisme Ekonomi China

    Harga Minyak Mentah Naik pada Awal 2025 Didorong Optimisme Ekonomi China

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga minyak mentah dunia mencatat kenaikan lebih dari US$ 1 per barel pada Kamis (2/1/2025) di tengah optimisme investor terhadap ekonomi China dan peningkatan permintaan bahan bakar. Hal ini terjadi setelah Presiden Xi Jinping menjanjikan kebijakan yang lebih agresif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun ini.

    Harga minyak mentah Brent naik US$ 1,29 atau 1,7% menjadi US$ 75,93 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat (AS) meningkat US$ 1,41 atau 2% ke level US$ 73,13 per barel. Namun, lonjakan persediaan bensin dan sulingan di Amerika Serikat memberikan tekanan dan membatasi kenaikan lebih lanjut.

    Dilansir dari Reuters, dalam pidato tahun baru, Xi Jinping menyatakan komitmennya untuk menerapkan kebijakan yang lebih proaktif guna mempercepat pertumbuhan ekonomi Tiongkok. Data manufaktur China pada Desember 2024 yang dirilis Kamis menunjukkan perlambatan aktivitas pabrik. Meskipun demikian, beberapa analis menilai data ini dapat mendorong pemerintah Beijing untuk mempercepat stimulus ekonomi.

    Survei resmi sebelumnya menunjukkan sektor manufaktur Tiongkok nyaris stagnan pada akhir 2024, sementara sektor jasa dan konstruksi mencatat hasil yang lebih baik, menandakan mulai berjalannya efek stimulus kebijakan di beberapa sektor.

    Sementara itu, data dari Badan Informasi Energi AS (EIA) menunjukkan kenaikan signifikan dalam stok bensin sebesar 7,7 juta barel menjadi 231,4 juta barel, sementara stok sulingan naik 6,4 juta barel menjadi 122,9 juta barel. Sebaliknya, persediaan minyak mentah turun 1,2 juta barel, lebih kecil dari perkiraan penurunan 2,8 juta barel dalam survei Reuters.

    Faktor lainnya yang memengaruhi harga minyak mentah naik adalah kondisi geopolitik. Analis IG Tony Sycamore mencatat, risiko geopolitik yang meningkat dan kebijakan ekonomi Presiden AS Donald Trump, termasuk tarif perdagangan, menjadi faktor lain yang diperhitungkan oleh para pedagang.

    Harga minyak mentah diperkirakan akan tetap mendekati US$ 70 per barel sepanjang 2025. Jajak pendapat Reuters menunjukkan, lemahnya permintaan dari China dan meningkatnya pasokan global diperkirakan akan menekan upaya OPEC+ untuk menstabilkan pasar. 

  • China Ungkap Prototipe Kereta Baru, Klaim Tercepat di Dunia

    China Ungkap Prototipe Kereta Baru, Klaim Tercepat di Dunia

    Jakarta, CNBC Indonesia – China baru saja mengungkap prototipe kereta berkecepatan tinggi generasi berikutnya. Mereka mengklaim kereta baru tersebut akan menjadi yang tercepat di dunia.

    Kementerian Transportasi China menyebut kereta CR450, yang diresmikan di Beijing pada 29 Desember 2024, telah mencapai kecepatan uji hingga 450 kilometer (281 mil) per jam dan kecepatan operasional 400 kilometer (248,5 mil) per jam.

    Setelah beroperasi secara komersial, kereta ini bisa menjadi kereta berkecepatan tinggi tercepat di dunia. Kecepatan CR45 akan melampaui model CR400 China saat ini, yang beroperasi pada kecepatan 350 kilometer (217 mil) per jam.

    Prototipe CR450 terbaru telah dipuji oleh pengembangnya – CRRC Changchun Railway Vehicles dan CRRC Sifang Co., Ltd. – atas keunggulannya dalam kecepatan operasional, efisiensi energi, pengendalian kebisingan, dan kinerja pengereman.

    Menurut laporan China Daily yang dikelola pemerintah, kereta ini telah menjalani lebih dari 3.000 simulasi dan lebih dari 2.000 uji platform untuk memenuhi tuntutan ketat operasi komersial.

    “Pengujian jalur dan penyempurnaan lebih lanjut diperlukan untuk memastikan kereta ini memenuhi semua standar yang diperlukan untuk operasi komersial,” kata China State Railway Group, seperti dikutip CNN International, Kamis (2/1/2025).

    Dalam dekade terakhir, China telah menjadi pemimpin dunia dalam pengembangan kereta api, membangun ribuan kilometer jalur kereta api baru yang menjangkau hampir setiap sudut negara.

    Menurut kementerian transportasi, jaringan rel China telah membentang lebih dari 160.000 kilometer, termasuk lebih dari 46.000 kilometer jalur kereta api berkecepatan tinggi,

    Kereta api berkecepatan tinggi telah lama menjadi alternatif yang efektif untuk perjalanan udara untuk perjalanan hingga 700 mil. Ini menghubungkan orang-orang yang berpindah antara kota-kota besar dan daerah pedesaan di negara itu dengan mudah dan nyaman.

    Sejak tahun 1980-an, ratusan miliar dolar telah diinvestasikan dalam jalur kereta api berkecepatan tinggi dan berkapasitas tinggi di seluruh Eropa dan Asia, yang dipelopori oleh Shinkansen di Jepang dan Train a Grand Vitesse (TGV) di Prancis.

    (hsy/hsy)

  • China Bangun ‘Tembok Besar’ PLTS 400 Km, Bisa Listriki Seisi Beijing

    China Bangun ‘Tembok Besar’ PLTS 400 Km, Bisa Listriki Seisi Beijing

    Jakarta

    China membangun proyek ambisius untuk menopang kebutuhan energi dengan sumber yang ramah lingkungan bernama Solar Great Wall. Panel surya dipasang di sekitar kawasan gurun di Kota Ordos, Mongolia Dalam membentuk model seperti Tembok Besar China.

    Proyek ini dikembangkan untuk menggabungkan produksi listrik dengan energi terbarukan dan upaya untuk mencegah degradasi lahan di Ordos. Mengingat banyak daerah di Ordos minim penghuni dan memiliki sinar matahari yang optimal setiap tahun.

    Dikutip dari laporan China Daily, Kamis (2/1/2024), proyek raksasa ini membentang sepanjang 400 kilometer (km) dengan lebar rata-rata jajaran panel surya 5 km. Proyek ini tidak hanya menjanjikan untuk memasok listrik berkelanjutan ke Beijing dan daerah sekitarnya, tetapi juga akan memberikan kontribusi substansial bagi pelestarian Sungai Kuning yang menjadi sungai induk China.

    Dengan total kapasitas terpasang sebesar 100 juta kilowatt, proyek yang diluncurkan awal 2024 lalu itu diharapkan dapat menghasilkan 180 miliar kWh listrik per tahun pada 2030 saat sudah mulai beroperasi. Jumlah listrik sebesar itu, bisa dijadikan sumber utama untuk menghidupi kebutuhan energi Beijing.

    Pada tahun lalu, konsumsi listrik Beijing hanya 135,8 miliar kWh saja. Artinya, apabila produksi dari Ordos 180 miliar kWh listrik dialirkan ke Beijing, jumlahnya masih sisa banyak.

    Proyek Solar Great Wall ini terletak di tepi selatan Sungai Kuning dan tepi utara Gurun Kubuqi, salah satu gurun besar di China. Secara keseluruhan, pemasangan panel surya dilakukan di hampir 27 juta hektare (ha) padang pasir. Pemasangan panel surya ini juga akan membantu mencegah erosi tanah karena panasnya matahari dan angin gurun, dengan demikian hal tersebut dapat mengurangi sedimen yang masuk ke Sungai Kuning.

    Rencananya, 133 km Solar Great Wall akan dibangun di wilayah tersebut, dan lebar rata-rata bagian tersebut dirancang sepanjang 25 km. Total kapasitas energi terbarukan yang bisa dibuat akan mencapai 19 juta kWh pada akhir dekade ini.

    Itu akan menghasilkan produksi daya hijau tahunan 38 miliar kWh, yang mengarah pada penghematan yang setara dengan hampir 12,6 juta metrik ton batu bara standar dan pengurangan emisi karbon dioksida 31,3 juta ton. Pada 2030, proyek ini akan mampu menyalurkan 48 miliar kWh listrik hijau setiap tahunnya ke wilayah Beijing-Tianjin-Hebei melalui saluran transmisi listrik tegangan sangat tinggi yang sedang dibangun.

    (hal/ara)

  • Proyek Bendungan Kamtok Picu Protes Warga Tibet Terhadap Tiongkok – Halaman all

    Proyek Bendungan Kamtok Picu Protes Warga Tibet Terhadap Tiongkok – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pembangunan Bendungan Kamtok di Dataran Tinggi Tibet telah memicu ketegangan antara Tibet dan Beijing. 

    Dilansir dari Hamrakura pada Kamis (2/1/2025), proyek itu dikecam masyarakat Tibet, lantaran bermasalah di bidang lingkungan dan pembangunan.

    Bagi masyarakat Tibet, wilayah tersebut merepresentasikan pelestarian budaya dan kebebasan beragama, sehingga ada anggapan pembangunan bendungan sebagai erosi identitas mereka.

    Ketegangan tersebut menandai puncak konflik berupa penindakan disertai kekerasan dari pihak Tiongkok.

    Bendungan Kamtok, yang terletak di anak Sungai Yarlung Tsangpo, merupakan bagian dari strategi ambisius Tiongkok untuk pembangkit listrik tenaga air dan pengelolaan air di Daerah Otonomi Tibet (TAR).

    Secara resmi, Beijing menggembar-gemborkan proyek tersebut sebagai langkah penting menuju keamanan energi, pertumbuhan ekonomi, dan mitigasi perubahan iklim.

    Namun, bagi banyak warga Tibet, pembangunan bendungan tersebut memiliki dampak yang signifikan.

    Para kritikus berpendapat bahwa proyek tersebut telah menggusur situs-situs suci masyarakat setempat, dan mengganggu ekosistem di Tibet. 

    Laporan Hamrakura menunjukkan bahwa upaya relokasi tak diimbangi kompensasi memadai, hingga kurangnya sosialisasi dengan penduduk yang terkena dampak.

    Banyak warga Tibet melihat ini sebagai contoh lain dari Beijing yang memprioritaskan kepentingan ekonomi dan politik di atas masalah-masalah lokal.

    Selain itu, signifikansi agama dan budaya daerah tersebut—dengan biara-biara dan tempat-tempat doa yang menghiasi lanskap—telah semakin memicu pertentangan.

    Aksi Protes Warga

    Di wilayah yang jarang terjadi perbedaan pendapat publik dan sering kali mendapat balasan keras, protes terhadap Bendungan Kamtok dinilai sebagai hal yang berani. 

    Dimulai sebagai pertemuan kecil pada akhir November, demonstrasi dengan cepat berkembang seiring tersebarnya berita di desa-desa.

    Masyarakat meneriakkan slogan-slogan, membawa spanduk, dan melakukan doa tradisional, ratusan warga Tibet turun ke jalan untuk menuntut penghentian segera proyek tersebut, menurut laporan BBC terbaru.

    Protes tersebut terkenal karena pesan yang mereka sampaikan. Para biksu dari biara-biara di sekitar bergandengan tangan dengan para petani, penggembala, dan pemilik toko.

    Pertunjukan solidaritas yang langka ini menggarisbawahi frustrasi dan kemarahan atas apa yang dilihat banyak orang sebagai pelanggaran terhadap tanah dan budaya mereka. 

    Media sosial, meskipun ada sensor ketat, memainkan peran penting dalam memperkuat demonstrasi.

    Video dan gambar pendek menangkap emosi mentah para pengunjuk rasa, memicu diskusi dalam komunitas diaspora Tibet dan menarik perhatian internasional yang terbatas.

    Namun, aktivisme digital ini juga menempatkan para demonstran pada risiko besar, karena otoritas Tiongkok dengan cepat memantau dan melacak perbedaan pendapat daring.

    Pemerintah Tiongkok tidak membuang waktu dalam menanggapi protes tersebut. Dengan mengerahkan pasukan paramiliter ke wilayah tersebut, otoritas menindak dengan keras seperti biasanya. Laporan saksi mata menggambarkan personel keamanan memukuli pengunjuk rasa yang tidak bersenjata dengan tongkat, menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa, dan menangkap puluhan orang.

    BBC melaporkan, mengutip sumber lokal, bahwa banyak dari mereka yang ditahan dibawa ke lokasi yang dirahasiakan, meningkatkan kekhawatiran tentang keselamatan dan kesejahteraan mereka. Organisasi hak asasi manusia telah menyatakan kekhawatiran bahwa para tahanan dapat menghadapi penyiksaan atau pemenjaraan jangka panjang, nasib yang telah menimpa banyak aktivis Tibet di masa lalu.

    Media pemerintah sebagian besar tetap bungkam tentang peristiwa tersebut, membingkai protes tersebut sebagai insiden kerusuhan yang terisolasi yang diatur oleh “pembuat onar.” Sebaliknya, platform media sosial Tiongkok dihapus dari referensi apa pun tentang demonstrasi tersebut, yang menggarisbawahi upaya pemerintah untuk mengendalikan narasi tersebut.

    Otonomi Wilayah Tibet

    Protes Bendungan Kamtok dan tindakan keras berikutnya telah menghidupkan kembali diskusi tentang perjuangan Tibet untuk meraih otonomi dan hak mereka. Selama beberapa dekade, Beijing telah menggunakan kombinasi insentif ekonomi, pergeseran demografi, dan penindasan politik untuk menegaskan kendali atas TAR.

    Sementara itu, strategi ini telah membawa pembangunan infrastruktur ke wilayah tersebut, mereka juga telah meminggirkan suara orang Tibet dan merusak cara hidup tradisional. Bendungan Kamtok merupakan lambang tren yang lebih luas di mana sumber daya alam Tibet dieksploitasi untuk mendorong pertumbuhan industri dan perkotaan Tiongkok.

    Proyek skala besar, termasuk operasi pertambangan dan pembangkit listrik tenaga air, telah mengubah lanskap Tibet, seringkali tanpa memperhatikan konsekuensi lingkungan atau sentimen lokal.  Bagi warga Tibet, inisiatif ini dilihat sebagai alat asimilasi, yang dirancang untuk mengencerkan warisan budaya mereka dan memperkuat cengkeraman Beijing di wilayah tersebut.

    Protes tersebut telah menarik perhatian terbatas tetapi penting dari organisasi hak asasi manusia internasional dan kelompok pengungsi Tibet. Pemerintah Pusat Tibet (CTA), yang berpusat di Dharamshala, India, mengeluarkan pernyataan yang mengutuk tindakan keras tersebut dan menyerukan pengawasan internasional yang lebih besar.

    “Situasi di Tibet sangat buruk,” kata juru bicara CTA. “Dunia tidak boleh menutup mata terhadap penindasan dan kerusakan lingkungan yang sedang berlangsung.” Namun, realitas geopolitik mempersulit tanggapan internasional. Banyak negara enggan menghadapi Tiongkok terkait masalah hak asasi manusia, mengingat pengaruh ekonomi dan pengaruh diplomatik Beijing.

    Sementara Amerika Serikat, Uni Eropa, dan beberapa negara lain telah menyatakan keprihatinan atas Tibet di masa lalu, tindakan mereka sering kali terbatas pada gerakan simbolis daripada intervensi substantif. Bagi orang Tibet, perjuangan melawan Bendungan Kamtok merupakan bagian dari perjuangan yang lebih besar untuk melestarikan budaya, identitas, dan lingkungan mereka.

    Protes tersebut telah menggarisbawahi ketahanan masyarakat yang, meskipun mengalami penindasan selama puluhan tahun, terus melawan dalam menghadapi rintangan yang sangat besar. Pada saat yang sama, tindakan keras tersebut berfungsi sebagai pengingat yang jelas tentang tantangan yang mereka hadapi dalam menegaskan hak-hak mereka dalam sistem otoriter.

    Untuk saat ini, Bendungan Kamtok berdiri sebagai penghalang fisik dan simbolis, yang memisahkan masyarakat yang mendambakan penentuan nasib sendiri dari negara yang menuntut kendali yang tak tergoyahkan.

    SUMBER