kab/kota: Beijing

  • Bahlil Buka-bukaan Peluang RI Beli Minyak Rusia Usai Jadi Anggota BRICS

    Bahlil Buka-bukaan Peluang RI Beli Minyak Rusia Usai Jadi Anggota BRICS

    Jakarta

    Indonesia resmi bergabung masuk blok ekonomi BRICS (Brasil, Rusia, India, China, South Africa). Sejalan dengan itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membuka peluang Indonesia mengimpor minyak dari Rusia.

    Bahlil mengatakan Indonesia merupakan negara yang menganut azas politik bebas aktif. Hal ini berarti Indonesia bisa menjalin kerja sama dengan negara mana saja selama tidak melanggar aturan.

    “Ketika kita bangun dengan BRICS, dan kemudian ada peluang untuk kita mendapatkan minyak dari Rusia, selama itu sesuai aturan, dan tidak ada persoalan kenapa tidak,” kata Bahlil saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2025).

    Bahlil menegaskan hal tersebut tidak hanya berlaku ketika Indonesia bergabung di blok ekonomi BRICS saja. Namun, juga di blok ekonomi internasional lainnya asalkan tetap menguntungkan Indonesia, seperti Organization for Economic Cooperation and Development.

    “Artinya, semua peluang yang menguntungkan Indonesia, baik bergabung dengan BRICS maupun dengan OECD, itu saya pikir nggak ada masalah,” terang Bahlil.

    Sebelumnya, dalam sebuah pernyataan, Pemerintah Brasil selaku pemegang keketuaan BRICS mengatakan Indonesia secara resmi bergabung dengan BRICS sebagai anggota penuh. Mulanya, BRICS beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Kemudian berkembang dengan masuknya Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab.

    Pemerintah Brasil mengatakan negara-negara anggota telah menyetujui bergabungnya Indonesia sesuai dengan kesepakatan perluasan keanggotaan yang disetujui pada KTT BRICS 2023 di Johannesburg. Namun, pada saat itu, Indonesia meminta bergabung secara resmi setelah Pemilihan Presiden 2024 yang dimenangi oleh Prabowo Subianto.

    “Indonesia berbagi dukungan dengan anggota kelompok ini terhadap reformasi lembaga tata kelola global, dan memberikan kontribusi positif terhadap pendalaman kerja sama di kawasan Selatan,” kata Pemerintah Brasil, dikutip dari Reuters, Selasa (7/12).

    Indonesia telah disetujui bergabung menjadi mitra BRICS bersama dengan 9 negara lainnya. Pengumuman tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning dalam konferensi pers di Beijing pada Selasa (24/12) lalu.

    (acd/acd)

  • Ini Bedanya Vivo X200 dan Vivo X200 Pro yang Baru Rilis di Indonesia, Pilih Mana? – Page 3

    Ini Bedanya Vivo X200 dan Vivo X200 Pro yang Baru Rilis di Indonesia, Pilih Mana? – Page 3

    Di sisi lain, Vivo juga telah menyelenggarakan Vivo Global Imaging Press Conference 2024 di Beijing. Acara ini dihadiri lebih dari 100 perwakilan media internasional, membahas inovasi terbaru dalam teknologi imaging mobile serta visi strategis Vivo di masa depan.

    Tema besar dari konferensi ini, “Empowering Experience through Digital, Humanizing Technology for All”, menyoroti cara Vivo memanfaatkan teknologi digital untuk menciptakan pengalaman mobile yang lebih humanis bagi semua orang.

    Dijelaskan, inti dari strategi pengembangan produk Vivo adalah komitmen untuk memenuhi kebutuhan yang terus berkembang dari komunitas pengguna global.

    Melalui pendekatan inovasi yang berorientasi pada pengguna, Vivo berupaya menghadirkan teknologi imaging yang lebih maju dan relevan.

    Dalam konferensi ini, Yu Meng, Wakil Presiden Imaging Vivo, Li Zhuo, Direktur Senior Produk Imaging, dan Sebastian Döntgen, Kepala Mobile Imaging di ZEISS, memaparkan berbagai pencapaian Vivo dalam teknologi pencitraan.

    Tidak hanya itu, mereka juga menjelaskan tren yang akan memengaruhi industri dan pengguna di seluruh dunia.

    Yu Meng, dalam pidato pembukaannya, menyatakan kalau Vivo melihat pencitraan sebagai alat untuk menjembatani perbedaan budaya dan geografis, serta sebagai simbol inovasi teknologi yang memperkaya kreativitas manusia.

    Selain itu, ia menekankan ekspansi global Vivo yang sukses sejak 2014, serta pendekatan riset pengguna yang canggih untuk memahami preferensi imaging di berbagai pasar.

    Dengan lebih dari 500 juta pengguna di 60 negara, Vivo terus menjadi pemimpin dalam teknologi mobile imaging melalui jaringan R&D yang kuat dan kolaborasi industri yang strategis.  

  • Menlu China Kunjungi Afrika di Tengah Surutnya Pengaruh Barat

    Menlu China Kunjungi Afrika di Tengah Surutnya Pengaruh Barat

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Joe Biden, melakukan kunjungan pertama ke Afrika pada bulan Desember 2024 silam, di penghujung masa jabatannya.

    Sebaliknya, Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi menegakkan tradisi selama tiga dekade dengan menjadikan Afrika sebagai tujuan pertama dalam kalender diplomatik Beijing.

    Pada akhir minggu ini, Wang akan mengunjungi Namibia, Republik Kongo, Chad, dan Nigeria.

    Meskipun tidak pernah jelas sebelumnya di mana delegasi Cina akan berlabuh, kunjungan tersebut “bergema di Afrika sebagai pengingat komitmen Cina yang konsisten, berbeda dengan pendekatan AS, Inggris, dan Uni Eropa,” kata Eric Olander, salah satu pendiri China-Global South Project, sebuah proyek multimedia yang meliput keterlibatan Cina di Selatan, kepada kantor berita Reuters.

    Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memulai tahun 2024 dengan kunjungan ke Tanjung Verde, Pantai Gading, Nigeria, dan Angola. “Namun, perbedaan antara pendekatan Amerika Serikat dan Cina sangat mencolok, menurut analis Nigeria Ovigwe Eguegu, yang meneliti keterlibatan Beijing di seluruh Afrika.

    “Yang satu berkunjung saat dia cuma punya waktu senggang, yang lain menjadikannya tradisi. Ini bukan hanya tentang simbolisme, tetapi juga substansi, karena itulah yang membuat hubungan berkembang,” katanya kepada DW, seraya mencatat bahwa Cina telah menjadi mitra dagang terbesar Afrika selama 15 tahun terakhir.

    Diplomasi untuk Afrika

    Berbicara di ibu kota Namibia, Windhoek, Wang mengatakan dia berharap kunjungannya akan “menunjukkan kepada dunia bahwa Cina akan selalu menjadi teman yang dapat dipercaya bagi Afrika, mitra paling dapat diandalkan dalam mengejar pembangunan dan revitalisasi.”

    Bagi Christian-Geraud Neema, seorang analis di China-Global South Project, keuntungan Cina adalah bahwa negara Barat, dan khususnya Eropa, kesulitan berinteraksi dengan negara-negara Afrika dengan cara yang menarik bagi para pemimpin Afrika.

    “Kesenjangan ekonomi antara Eropa dan Afrika terlalu besar, dari pembangunan hingga infrastruktur. Eropa tidak tahu tawaran seperti apa yang harus diajukan yang sesuai untuk negara-negara Afrika,” katanya.

    Jalan baru bagi ekonomi ekspor Cina

    Keputusan Wang mengunjungi Afrika, dan khususnya Republik Kongo, dinilai penting secara strategis. Pemerintah di Brazzaville baru-baru ini menjadi ketua bersama Forum Kerja Sama Cina-Afrika, FOCAC, yang menetapkan agenda hubungan kedua pihak.

    Banyak analis percaya Cina menggunakan KTT FOCAC 2024 untuk memformalkan inisiatif ekonomi di seluruh Afrika, sambil menjanjikan bantuan keuangan senilai USD51 miliar.

    “Rencana pembangunan jangka panjang Afrika sedang dipertimbangkan. Kami melihat Cina menyelaraskan diri dengan Agenda 2063, yang diusulkan oleh Uni Afrika, misalnya,” kata Cliff Mboya, seorang peneliti di Afro-Sino Center of International Relations yang berbasis di Ghana.

    Contoh proyek infrastruktur yang dibangun Cina semakin meningkat, baik dari segi visibilitas maupun kepentingan, baik itu Jalan Tol Nairobi yang baru, ladang angin di provinsi Northern Cape, Afrika Selatan, atau Pelabuhan Lekki dan Zona Perdagangan Bebas Nigeria.

    Namun, ekonomi Cina melambat dalam beberapa tahun terakhir, dan negara-negara Afrika menawarkan peluang bisnis dan jalan keluar krisis bagi perusahaan infrastruktur milik pemerintah Cina.

    Sektor energi terbarukan Cina yang sedang berkembang juga sedang mencari pelanggan baru di luar AS dan Uni Eropa. “Kami melihat penekanan pada keberlanjutan dan pembangunan hijau. FOCAC tahun lalu sangat penting karena Afrika tampil sangat kuat untuk memperjelas apa yang mereka harapkan dari Cina. Dan kami melihat Cina menanggapi dengan janji-janji dan rencana ini,” kata Mboya.

    Integrasi pasar Afrika dengan Cina

    Dia berharap, kunjungan Wang akan berperan penting dalam menjalankan rencana tersebut. Namun bagi Ovigwe Eguegu, Cina, dengan melanjutkan penekanannya pada perdagangan di Afrika, mulai menuai apa yang telah ditaburnya.

    “Terlepas dari berbagai masalah di benua itu, Afrika memiliki populasi dan kelas menengah yang tumbuh cepat, dan bagi negara yang berorientasi ekspor seperti Cina, benua ini bisa menjadi pasar eksternal untuk mengimbangi kecemasan geopolitik saat ini,” katanya.

    Tantangannya, dari perspektif Beijing, adalah membuat konsumen dan pasar Afrika siap untuk menampung produk-produk Cina, “khususnya energi dan teknologi terbarukan,” kata Eguegu.

    “Hal ini memerlukan investasi di sektor-sektor tertentu di seluruh Afrika untuk mendorong industrialisasi guna menciptakan lapangan kerja dan permintaan akan barang-barang Cina.”

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris

    (ita/ita)

  • Menlu Cina Wang Yi Kunjungi Afrika di Tengah Surutnya Pengaruh Barat – Halaman all

    Menlu Cina Wang Yi Kunjungi Afrika di Tengah Surutnya Pengaruh Barat – Halaman all

    Presiden Amerika Serikat Joe Biden, melakukan kunjungan pertama ke Afrika pada bulan Desember 2024 silam, di penghujung masa jabatannya.

    Sebaliknya, Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi menegakkan tradisi selama tiga dekade dengan menjadikan Afrika sebagai tujuan pertama dalam kalender diplomatik Beijing.

    Pada akhir minggu ini, Wang akan mengunjungi Namibia, Republik Kongo, Chad, dan Nigeria.

    Meskipun tidak pernah jelas sebelumnya di mana delegasi Cina akan berlabuh, kunjungan tersebut “bergema di Afrika sebagai pengingat komitmen Cina yang konsisten, berbeda dengan pendekatan AS, Inggris, dan Uni Eropa,” kata Eric Olander, salah satu pendiri China-Global South Project, sebuah proyek multimedia yang meliput keterlibatan Cina di Selatan, kepada kantor berita Reuters.

    Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memulai tahun 2024 dengan kunjungan ke Tanjung Verde, Pantai Gading, Nigeria, dan Angola. “Namun, perbedaan antara pendekatan Amerika Serikat dan Cina sangat mencolok, menurut analis Nigeria Ovigwe Eguegu, yang meneliti keterlibatan Beijing di seluruh Afrika.

    “Yang satu berkunjung saat dia cuma punya waktu senggang, yang lain menjadikannya tradisi. Ini bukan hanya tentang simbolisme, tetapi juga substansi, karena itulah yang membuat hubungan berkembang,” katanya kepada DW, seraya mencatat bahwa Cina telah menjadi mitra dagang terbesar Afrika selama 15 tahun terakhir.

    Diplomasi untuk Afrika

    Berbicara di ibu kota Namibia, Windhoek, Wang mengatakan dia berharap kunjungannya akan “menunjukkan kepada dunia bahwa Cina akan selalu menjadi teman yang dapat dipercaya bagi Afrika, mitra paling dapat diandalkan dalam mengejar pembangunan dan revitalisasi.”

    Kunjungan tersebut juga menandai pertama kalinya presiden Namibia yang baru terpilih, Netumbo Nandi-Ndaitwah, menjamu Wang. Sebagai pemimpin nasional di benua Afrika, yang memegang lebih dari 50 suara di Perserikatan Bangsa-Bangsa, pengaruhnya dapat membantu upaya Beijing untuk membentuk kembali lembaga multilateral dan menafsirkan kembali norma-norma global agar lebih sejalan dengan kepentingannya.

    Bagi Christian-Geraud Neema, seorang analis di China-Global South Project, keuntungan Cina adalah bahwa negara Barat, dan khususnya Eropa, kesulitan berinteraksi dengan negara-negara Afrika dengan cara yang menarik bagi para pemimpin Afrika.

    “Kesenjangan ekonomi antara Eropa dan Afrika terlalu besar, dari pembangunan hingga infrastruktur. Eropa tidak tahu tawaran seperti apa yang harus diajukan yang sesuai untuk negara-negara Afrika,” katanya.

    Jalan baru bagi ekonomi ekspor Cina

    Keputusan Wang mengunjungi Afrika, dan khususnya Republik Kongo, dinilai penting secara strategis. Pemerintah di Brazzaville baru-baru ini menjadi ketua bersama Forum Kerja Sama Cina-Afrika, FOCAC, yang menetapkan agenda hubungan kedua pihak.

    Banyak analis percaya Cina menggunakan KTT FOCAC 2024 untuk memformalkan inisiatif ekonomi di seluruh Afrika, sambil menjanjikan bantuan keuangan senilai USD51 miliar.

    “Rencana pembangunan jangka panjang Afrika sedang dipertimbangkan. Kami melihat Cina menyelaraskan diri dengan Agenda 2063, yang diusulkan oleh Uni Afrika, misalnya,” kata Cliff Mboya, seorang peneliti di Afro-Sino Center of International Relations yang berbasis di Ghana.

    Contoh proyek infrastruktur yang dibangun Cina semakin meningkat, baik dari segi visibilitas maupun kepentingan, baik itu Jalan Tol Nairobi yang baru, ladang angin di provinsi Northern Cape, Afrika Selatan, atau Pelabuhan Lekki dan Zona Perdagangan Bebas Nigeria.

    Namun, ekonomi Cina melambat dalam beberapa tahun terakhir, dan negara-negara Afrika menawarkan peluang bisnis dan jalan keluar krisis bagi perusahaan infrastruktur milik pemerintah Cina.

    Sektor energi terbarukan Cina yang sedang berkembang juga sedang mencari pelanggan baru di luar AS dan Uni Eropa. “Kami melihat penekanan pada keberlanjutan dan pembangunan hijau. FOCAC tahun lalu sangat penting karena Afrika tampil sangat kuat untuk memperjelas apa yang mereka harapkan dari Cina. Dan kami melihat Cina menanggapi dengan janji-janji dan rencana ini,” kata Mboya.

    Integrasi pasar Afrika dengan Cina

    Dia berharap, kunjungan Wang akan berperan penting dalam menjalankan rencana tersebut. Namun bagi Ovigwe Eguegu, Cina, dengan melanjutkan penekanannya pada perdagangan di Afrika, mulai menuai apa yang telah ditaburnya.

    “Terlepas dari berbagai masalah di benua itu, Afrika memiliki populasi dan kelas menengah yang tumbuh cepat, dan bagi negara yang berorientasi ekspor seperti Cina, benua ini bisa menjadi pasar eksternal untuk mengimbangi kecemasan geopolitik saat ini,” katanya.

    Tantangannya, dari perspektif Beijing, adalah membuat konsumen dan pasar Afrika siap untuk menampung produk-produk Cina, “khususnya energi dan teknologi terbarukan,” kata Eguegu.

    “Hal ini memerlukan investasi di sektor-sektor tertentu di seluruh Afrika untuk mendorong industrialisasi guna menciptakan lapangan kerja dan permintaan akan barang-barang Cina.”

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris

  • Komisi IX Minta Pemerintah Waspadai Potensi Peningkatan Penyebaran Virus HMPV – Page 3

    Komisi IX Minta Pemerintah Waspadai Potensi Peningkatan Penyebaran Virus HMPV – Page 3

    Human Metapneumovirus (HMPV), belakangan menjadi perhatian global setelah beredar laporan kasus infeksi pernapasan meningkat di China.

    Virus ini disebut menyebar dengan sangat luas dan cepat, menyebabkan lonjakan kasus yang signifikan di wilayah China bagian utara. Ditambah lagi beredar foto dan video orang-orang yang memakai masker di rumah sakit di China muncul di media sosial dan pemberitaan lokal, yang digambarkan mirip dengan momen infeksi COVID-19.

    Pemerintah China kemudian mengakui adanya kecenderungan peningkatan infeksi pernapasan saat musim dingin, tapi penyebarannya terkendali, tanpa menyebut kasus infeksi Human Metapneumovirus (HMPV).

    “Penyakit tersebut tampaknya tidak terlalu parah dan menyebar dengan skala yang lebih kecil dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam konferensi pers di Beijing pada Jumat (3/1) seperti dikutip dari Antara News.

    Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) juga lantas mengimbau masyarakat untuk tidak panik tetapi tetap waspada dan menjaga kesehatan guna mencegah risiko penularan virus ini.

    Merespons isu tersebut, pihak KBRI Beijing kemudian mengeluarkan imbauan untuk para WNI melalui akun Instagram @kbribeijing.

    “Belakangan ini beredar informasi tentang virus HMPV (Human Metapneumovirus). Jangan panik dulu ya, Sobat Beijing! Pastikan info yang anda dapat selalu dari sumber resmi seperti China CDC atau Kementerian Kesehatan RI, ya!,” imbau KBRI Beijing yang diunggah di Instagramnya pada 13 jam lalu.

    Dalam imbauannya, KBRI Beijing mengatakan bahwa HMPV bukan virus baru, melainkan sudah ditemukan sejak tahun 2001 dan biasa muncul di musim dingin di negara dengan empat musim. Pada umumnya, HMPV dapat dicegah dan disembuhkan dengan menjaga kebersihan pribadi (personal hygiene) serta memperkuat daya tahan tubuh.

    “Di tengah musim dingin saat ini, mari kita jaga kesehatan agar tetap fit. Apalagi di musim dingin seperti ini, risiko penyakit pernapasan mudah meningkat. Nah, ini ada beberapa tips simple dan efektif untuk menjaga imun tubuh dan mencegah penyakit di musim dingin ❄️,” tulis KBRI Beijing terkait arahan menjaga kesehatan di tengah gempuran HMPV.

  • Politik kemarin, presidential threshold hingga pertemuan Bakamla-CCG

    Politik kemarin, presidential threshold hingga pertemuan Bakamla-CCG

    Jakarta (ANTARA) – Beragam berita politik telah diwartakan Kantor Berita Antara, berikut kami rangkum berita politik terpopuler kemarin yang masih layak dibaca kembali sebagai sumber informasi serta referensi untuk mengawali pagi Anda.

    Bamsoet sebut putusan MK soal buat politik jadi kompleks

    Anggota Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo mengatakan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait dengan penghapusan ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden atau presidential threshold (PT) membawa implikasi yang kompleks bagi dinamika politik Indonesia.

    Di satu sisi, menurut dia, putusan MK memberikan kesempatan besar bagi partai politik untuk berpartisipasi dalam pemilihan presiden (pilpres) dengan bertambahnya jumlah pasangan calon. Akan tetapi, di sisi lain bertambahnya jumlah pasangan calon presiden tidak selalu menjadi pertanda positif.

    Selengkapnya klik di sini.

    Menhan dorong PTDI percepat pembuatan alutsista untuk TNI

    Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mendorong PT Dirgantara Indonesia (PTDI) mempercepat pengerjaan sejumlah alat utama sistem senjata (alutsista) yang dipesan Kementerian Pertahanan untuk TNI, agar TNI segera memiliki alutsista baru guna memperkuat kekuatan militer Indonesia.

    “Beliau (Menhan) akan berupaya mendorong percepatan efektif kontrak-kontrak yang sebelumnya telah diperoleh PTDI dan meminta agar PTDI betul-betul siap dalam menjalankan kontraknya, baik dari kesiapan SDM maupun sistemnya,” kata Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan saat menerima kunjungan rombongan Mehan ke PTDI Bandung sebagaimana siaran pers resmi PTDI, yang diterima di Jakarta, Kamis.

    Selengkapnya klik di sini.

    Seskab Teddy ungkap inti pembicaraan Presiden Prabowo dan PM Anwar

    Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya mengungkap inti pembicaraan antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri (PM) Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim saat keduanya bertemu di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis.

    Presiden Prabowo dan PM Anwar bertemu empat mata (tête-à-tête) sambil santap siang di Rumah Tangsi, Kuala Lumpur, kemudian keduanya kembali berbincang-bincang saat PM Anwar mengantar Presiden Prabowo dalam perjalanan pulang ke bandara.

    Selengkapnya klik di sini.

    Bakamla-CCG bahas tindak lanjut pernyataan bersama RI-China di Beijing

    Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI dan Coast Guard China (CCG) berdiskusi membahas tindak lanjut kesepakatan antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden China Xi Jinping khususnya terkait dengan keamanan laut keselamatan pelayaran di kawasan.

    Delegasi Bakamla RI yang dipimpin langsung oleh Kepala Bakamla RI Laksamana Madya TNI Irvansyah tiba di Beijing, Tiongkok, Rabu (8/1), kemudian langsung menghadiri pertemuan tingkat tinggi perdana antara Bakamla RI dan CCG.

    Selengkapnya klik di sini.

    TNI evaluasi prosedur penggunaan senjata api oleh personel

    Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Hariyanto mengatakan pihaknya akan mengevaluasi penggunaan senjata api pascakasus penembakan yang dilakukan oknum TNI AL di Tangerang beberapa waktu lalu.

    “Regulasi penggunaan senjata api, diatur oleh Mabes TNI dan Mabes Angkatan. Hal ini tentu akan menjadi evaluasi oleh Mabes TNI dan Mabes Angkatan terkait penggunaan senjata,” kata Hariyanto kepada wartawan, di Jakarta, Kamis.

    Selengkapnya klik di sini.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Vivo X200 Series dengan Lensa Zeiss Dibanderol Rp13 Juta, Sasar Kelas Atas

    Vivo X200 Series dengan Lensa Zeiss Dibanderol Rp13 Juta, Sasar Kelas Atas

    Bisnis.com, JAKARTA – Vivo luncurkan vivo X200 Series, hasil kolaborasi berkelanjutan dengan merek lensa ternama ZEISS. Series ini terdiri dari dua varian, yakni X200 dan X200 Pro yang menyasar kelas atas. 

    Adapun, Vivo membanderol X200 biasa dengan harga Rp12.999.000 dan X200 Pro dibandrol dengan Rp17.999.000.

    PR Manager Vivo Indonesia, Alexa Tiara meyakini smartphone premium terbaru dari Vivo ini bakal mendapatkan respon positif dari masyarakat Indonesia.

    “Sebetulnya, kita sangat yakin kalau X200 series ini akan mendapatkan respons yang positif,” kata Alexa saat ditemui usai peluncuran X200 Series, Kamis (9/1/2025).

    Keyakinan ini, kata Alexa setelah pihaknya melakukan perkenalan X200 series di Beijing dan mendapatkan respon positif dari para reviewer.

    Selain itu, dirinya meyakini bahwa fitur yang terdapat dalam Vivo X200 series sangat diterima baik oleh masyarakat Indonesia.

    “Jadi, dengan fitur-fitur yang kita berikan di X200 series, menurut kita, itu akan do well di market Indonesia,” ucapnya.

    Lebih lanjut, Alexa menyebut pihaknya tidak akan berhenti di X Series dan akan meluncurkan beberapa Series barunya pada tahun 2025 ini.

    “Jadi, untuk tahun ini kita akan mengawali dengan X-series, dan selanjutnya pasti masih banyak lagi produk yang menarik dari V-series, Y-series, dan mungkin X-series lagi,” ujar Alexa.

    Vivo X200 Series mengusung layar AMOLED berukuran 6,67 inci dengan refresh rate120Hz. 

    Selain itu, series flagship terbaru ini dibekali prosesor dimensity 9400, juga kekuatan baterai sampai 6.000 mAh. 

    Hal menarik, vivo memasang RAM LPDDR5x hingga 16 GB dengan memori internal berjenis UFS 4.0.

    Untuk urusan kamera, vivo menyematkan lensa telefoto ZEISS yang sudah diakui sejak 1962 oleh NASA. 

    Foto-foto ikonik luar angkasa Astronot dari stasiun luar angkasa menggunakan lensa telefoto ZEISS. 

    “Kembalinya X Series dengan kehadiran vivo X200 Series menegaskan komitmen vivo untuk menghadirkan inovasi dan keanggunan bagi penggemarnya di Indonesia,” ujar Product Manager Hadie Mandala. 

    Tak hanya mengandalkan kamera, ketiga perangkat ini merupakan yang pertama mengadopsi kecanggihan prosesor Dimensity 9400 yang memiliki fabrikasi 3nm. 

    Prosesor ini terbukti lebih cepat dibandingkan chip sekelasnya, terbukti dengan skor Geekbench 6 yang mencapai 9500, sedangkan chip sekelasnya hanya 8600. 

    Dimensity 9400 memiliki kinerja yang ditingkatkan dibanding pendahulunya, baik dari sisi kinerja CPU yang melonjak 20% maupun performa GPU yang naik sampai 21%, sampai efisiensi daya yang lebih hemat 41% dibanding 9300.

    Dimensity 9400 mengintegrasikan CPU octa-core berbasis arsitektur Arm v9.2 terbaru. Kombinasi satu inti Cortex-X925 (3,626 GHz), tiga inti Cortex-X4 (3,3 GHz), dan empat inti Cortex-A720 (2,4 GHz) menghasilkan peningkatan performa single-core hingga 35% dan multi-core sebesar 28% dibandingkan generasi sebelumnya. 

    Peningkatan cache sebesar 100% pada L2 dan 50% pada L3 juga membuat prosesor ini lebih responsif dalam menjalankan aplikasi berat di vivo X200 Series. Dalam penggunaan sehari-hari, misalnya, membuka banyak aplikasi secara bersamaan atau bermain game berat terasa lebih mulus dan tanpa hambatan.

    Dengan GPU Immortalis-G925 terbaru, Dimensity 9400 memberikan peningkatan performa grafis hingga 41%. Fitur seperti ray tracing 40% lebih cepat dan opacity micro maps membawa pengalaman gaming ke level berikutnya. 

     Dalam game di layar vivo X200 Series, efek visual terlihat lebih realistis dengan pencahayaan yang mendekati nyata. HyperEngine Technology juga meningkatkan kualitas gambar super-resolusi, menjadikan streaming video dan game lebih tajam. 

    Dimensity 9400 mendukung memori LPDDR5X dengan kecepatan hingga 10.667 Mbps, meningkatkan kinerja multitasking dengan efisiensi daya 25% lebih baik. 

    Selain itu, prosesor ini juga dilengkapi teknologi keamanan yang lebih baik untuk melindungi data Anda dari ancaman cyber. 

  • Bakamla-CCG bahas tindak lanjut pernyataan bersama RI-China di Beijing

    Bakamla-CCG bahas tindak lanjut pernyataan bersama RI-China di Beijing

    Jakarta (ANTARA) – Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI dan Coast Guard China (CCG) berdiskusi membahas tindak lanjut kesepakatan antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden China Xi Jinping khususnya terkait dengan keamanan laut keselamatan pelayaran di kawasan.

    Delegasi Bakamla RI yang dipimpin langsung oleh Kepala Bakamla RI Laksamana Madya TNI Irvansyah tiba di Beijing, Tiongkok, Rabu (8/1), kemudian langsung menghadiri pertemuan tingkat tinggi perdana antara Bakamla RI dan CCG.

    “Delegasi Bakamla mendapatkan sambutan hangat dari Direktur Jenderal Coast Guard China Mayor Jenderal Yu Zhong. Pertemuan itu menandai babak baru hubungan kedua instansi dalam memperkuat keamanan dan keselamatan maritim di kawasan,” kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) Bakamla RI Kolonel Bakamla Gugun Saeful Rachman menjelaskan pertemuan tersebut saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

    Kepala Bakamla RI, dalam pertemuannya dengan CCG, menekankan pentingnya menjaga hubungan kerja sama yang saling menguntungkan untuk memelihara stabilitas di kawasan.

    “Pertemuan ini bukan hanya simbol hubungan erat kedua institusi, melainkan juga komitmen bersama untuk menciptakan kawasan laut yang aman, damai, dan sejahtera,” kata Irvansyah dalam pertemuan tingkat tinggi itu sebagaimana dikutip dari siaran resmi Bakamla RI.

    Delegasi dari Bakamla RI dan Coast Guard China juga membahas sejumlah isu-isu strategis, termasuk di antaranya peningkatan kerja sama bilateral dan kemitraan-kemitraan dalam kerangka multilateral di sektor maritim.

    “Pertemuan itu diharapkan memperkokoh sinergi antarnegara dalam menghadapi tantangan maritim global seperti kejahatan lintas batas, penyelundupan, dan pencurian sumber daya laut,” kata Kolonel Gugun.

    Dalam pertemuan itu, delegasi Bakamla RI terdiri atas jajaran pejabat utama Bakamla RI, yaitu Plt. Sekretaris Utama Bakamla RI Laksamana Muda TNI Samuel H. Kowaas, dan Direktur Kerja Sama Laksamana Pertama Bakamla Askari.

    1st High Level Meeting/Pertemuan Tingkat Tinggi Pertama Bakamla RI dan Coast Guard China merupakan tindak lanjut atas hasil pertemuan Presiden Prabowo dan Presiden Xi di Beijing pada 9 November 2024.

    Dalam pertemuan itu, Prabowo dan Xi menerbitkan pernyataan bersama, yang salah satu poinnya dua negara sepakat bekerja sama mengelola perairan yang diklaim secara tumpang tindih (overlapping claim), dan dua negara sepakat membentuk Komite Pengarah Bersama mengikuti aturan hukum dan regulasi yang berlaku di masing-masing negara.

    Terkait dengan poin itu, Kementerian Luar Negeri RI menegaskan kesepakatan bersama itu tidak dapat dimaknai sebagai pengakuan atas klaim nine-dash-line (NDL), karena Indonesia tetap pada posisinya bahwa NDL tidak punya basis hukum internasional dan tidak sesuai dengan UNCLOS 1982.

    Nine-dash-line dan ten-dash-line merujuk pada klaim sepihak China terhadap Laut China Selatan yang tidak mengacu kepada UNCLOS, tetapi kepada klaim tradisional-historis China.

    Klaim sepihak Tiongkok itu memang tidak menyentuh perairan teritorial Indonesia, tetapi klaim China itu tumpang tindih dengan Laut Natuna Utara, yang merupakan zona ekonomi eksklusif (ZEE) Indonesia. Laut Natuna Utara berada di sisi selatan Laut Tiongkok Selatan.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • China Marah Besar ke Eropa, Blak-blakan Sebut Ada Pelanggaran Ini

    China Marah Besar ke Eropa, Blak-blakan Sebut Ada Pelanggaran Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Hubungan antara China dan Uni Eropa (UE) kembali memanas. Pada Kamis, (9/1/2025), Kementerian Perdagangan China melontarkan tudingan keras bahwa aturan baru UE telah menghambat perdagangan dan investasi Negeri Tirai Bambu di Benua Biru.

    Dalam pernyataan lengkapnya, Kementerian Perdagangan China mengkritik keras penerapan Peraturan Subsidi Luar Negeri (FSR) UE. Pasalnya, hal ini mendiskriminasi perusahaan-perusahaan China dan merupakan hambatan perdagangan dan investasi.

    “Penegakan selektif mereka mengakibatkan produk-produk China diperlakukan lebih tidak menguntungkan selama proses ekspor ke UE daripada produk-produk dari negara ketiga,” tulis pernyataan itu dikutip AFP.

    Ditambahkan pula bahwa FSR memiliki kriteria tidak jelas untuk menyelidiki subsidi asing. Hal ini kemudian memberikan ‘beban berat’ pada perusahaan China yang menjadi sasaran dan menciptakan ‘ketidakpastian yang besar’.

    “Langkah-langkah UE seperti inspeksi mendadak jelas melampaui batas yang diperlukan, sementara para penyelidik subjektif dan sewenang-wenang pada isu-isu seperti distorsi pasar,” menurut kementerian tersebut.

    “Perusahaan-perusahaan yang dianggap tidak mematuhi penyelidikan juga menghadapi sanksi berat, yang memberikan tekanan besar pada perusahaan-perusahaan China.”

    Kementerian tersebut mengatakan penyelidikan FSR telah memaksa perusahaan-perusahaan China untuk meninggalkan atau membatasi proyek. Ini pada akhirnya menyebabkan kerugian lebih dari 15 miliar yuan (Rp 33 triliun).

    “Langkah-langkah tersebut telah merusak daya saing perusahaan-perusahaan dan produk-produk China di pasar UE,” tuturnya.

    “Tindakan-tindakan tersebut juga menghambat perkembangan ekonomi nasional Eropa dan merusak kerja sama perdagangan antara Beijing dan Brussels.”

    China dan UE adalah mitra dagang utama. Namun saat ini keduanya terkunci dalam kebuntuan yang luas, terutama terkait sejumlah produk ramah lingkungan.

    Penyelidikan pertama UE berdasarkan FSR pada bulan Februari lalu menargetkan anak perusahaan raksasa kereta api China CRRC. Penyelidikan kemudian ditutup setelah perusahaan tersebut menarik diri dari tender di Bulgaria untuk memasok kereta listrik.

    Penyelidikan kedua menargetkan produsen panel surya milik China yang berusaha membangun dan mengoperasikan taman fotovoltaik di Rumania, yang sebagian didanai oleh dana Eropa.

    Pada Oktober, Brussels mengenakan tarif tambahan pada mobil listrik buatan China. Ini setelah penyelidikan anti-subsidi yang menyimpulkan bahwa dukungan negara Beijing secara tidak adil merugikan produsen mobil Eropa.

    Dalam apa yang tampak sebagai tanggapan balasan, Beijing mengumumkan tarif sementara pada brendi yang diimpor dari UE. Negara itu kemudian mengenakan ‘tindakan anti-dumping sementara’ pada minuman keras tersebut.

    Bulan lalu, China mengatakan akan memperpanjang penyelidikan brendi, dengan alasan ‘kompleksitas’ kasus tersebut.

    (luc/luc)

  • Indonesia Gabung BRICS, Akan Ada Perubahan Apa? – Halaman all

    Indonesia Gabung BRICS, Akan Ada Perubahan Apa? – Halaman all

    Indonesia telah secara resmi menjadi anggota BRICS, menambahkan ekonomi terbesar di Asia Tenggaradengan populasi terbanyak di kawasan tersebut ke dalam blok itu.

    BRICS didirikan oleh Brasil, Rusia, Cina, dan India pada tahun 2009, dan telah berkembang relevansinya sebagai forum internasional bagi negara-negara berkembang. Afrika Selatan bergabung segera setelah pertemuan puncak pertama. Lalu pada tahun 2024, Mesir, Iran, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab menjadi anggota.

    Didorong oleh anggota-anggota baru, BRICS berusaha memperkuat reputasinya sebagai alternatif bagi kelompok ekonomi utama G7 yang dipimpin Amerika Serikat.

    “Kami telah menegaskan beberapa kali bahwa BRICS merupakan platform penting bagi Indonesia untuk memperkuat kerja sama Selatan-Selatan dan memastikan bahwa suara dan aspirasi negara-negara Selatan Global terwakili dengan baik dalam proses pengambilan keputusan global,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Rolliansyah Soemirat, kepada DW.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Jakarta “berkomitmen untuk berkontribusi pada agenda yang dibahas oleh BRICS, termasuk upaya untuk mempromosikan ketahanan ekonomi, kerja sama teknologi, dan kesehatan masyarakat,” lanjut Rolliansyah Soemirat.

    Gabung BRICS, Prabowo berisiko ‘dimusuhi’ Barat?

    Presiden Indonesia sebelumnya, Joko Widodo, menolak bergabung dengan BRICS pada tahun 2023, dengan mengatakan Jakarta masih mempertimbangkan pro dan kontra dan tidak ingin “terburu-buru.” Sementara presiden yang baru saja terpilih yakni Prabowo Subianto tidak terlihat khawatir.

    Namun pergeseran di Jakarta menandakan lebih dari sekadar perubahan pemerintahan. Dengan tatanan global yang dipimpin Barat yang dipandang sebagai terkoyak secara politik, dilemahkan oleh kekacauan ekonomi dan perang di Ukraina dan Timur Tengah, negara-negara di Global Selatan semakin bersedia untuk bergerak lebih dekat ke Beijing dan Moskow dan berisiko membuat Washington berang.

    Lebih dari 30 negara, termasuk negara-negara Asia Tenggara seperti Thailand, Malaysia dan Vietnam, kini telah menyatakan minat atau secara resmi mengajukan keanggotaan BRICS.

    BRICS inginkan dunia yang multipolar

    Evolusi BRICS menjadi blok geopolitik yang lebih besar juga didorong oleh kebangkitan Cina sebagai kekuatan ekonomi dan politik global. Pemerintah Cina sering menyerukan tatanan dunia yang multipolar, dan infrastruktur keamanan dan keuangan yang tidak secara eksklusif didominasi oleh AS. Anggota BRICS juga sering membahas dominasi global dolar AS, dan perlunya kerangka keuangan alternatif antarnegara.

    Secara diplomatis, BRICS penting bagi Cina dan Rusia sebagai simbol lanskap multipolar yang sedang berkembang. Forum BRICS pada 2024 yang diselenggarakan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin menunjukkan bahwa Moskow masih punya banyak kawan di seluruh dunia meskipun ada sanksi Barat.

    Mengomentari keputusan Indonesia bergabung dengan BRICS, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Guo Jiakun, memujinya sebagai “negara berkembang utama dan kekuatan penting di Dunia Selatan.”

    Penting untuk dicatat bahwa BRICS bukanlah kelompok yang secara terang-terangan anti-Barat. Indonesia, seperti halnya anggota pendiri BRICS, India, menikmati hubungan baik dengan negara-negara Barat, dan tidak mungkin memihak dalam pertikaian geopolitik antara AS dan para pesaingnya.

    Indonesia diharapkan jadi penyeimbang

    “Indonesia tidak bermaksud melepaskan diri dari Barat baik perlahan-lahan maupun secepatnya,” kata M. Habib Abiyan Dzakwan, peneliti di departemen hubungan internasional di Center for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia, kepada DW.

    “Dalam DNA kebijakan luar negeri Indonesia, semua adalah sahabat sebagaimana dinyatakan oleh Prabowo juga,” katanya. Ia menambahkan bahwa Jakarta “hanya ingin memperluas lapangan permainannya.”

    “Jika Indonesia dapat mempertahankan posisi non-bloknya dan memengaruhi agenda BRICS dengan pandangan inklusif untuk tidak mengecualikan atau meniadakan Barat, saya kira mungkin tidak akan berdampak banyak pada hubungan kita dengan Barat,” menurut Habib.

    Teuku Rezasyah, pakar hubungan internasional lainnya dan dosen dari Universitas Padjadjaran di Jawa Barat, mengatakan kepada DW bahwa Indonesia dapat bertindak sebagai “penyeimbang” dalam BRICS, sekaligus menjaga hubungannya dengan AS dan UE.

    “Sebagai kekuatan menengah, menjadi anggota BRICS memberi Indonesia pengaruh dalam tatanan global,” katanya.

    Efek Donald Trump terhadap negara BRICS

    Ketika Presiden AS terpilih Donald Trump menjabat akhir bulan ini, AS diperkirakan akan menarik diri dari keterlibatan multilateral. Pada bulan November 2024, Trump juga mengancam anggota BRICS akan diputus dari ekonomi AS jika mata uang BRICS diciptakan.

    Alexander Raymond Arifianto, peneliti senior di Sekolah Studi Internasional S. Rajaratnam (RSIS), percaya bahwa pendekatan yang lebih transaksional oleh pemerintahan Trump dapat memberi Indonesia kesempatan untuk membangun kemitraan yang lebih kuat dalam organisasi regional.

    “Menjalin kemitraan yang saling menguntungkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya tidak hanya akan memperkuat posisi non-blok kawasan tersebut dalam tatanan geopolitik yang semakin tidak pasti, tetapi juga akan memperkuat status Indonesia sebagai pemimpin ASEAN serta mandat multilateralnya pada saat Amerika Serikat condong ke arah unilateralisme,” tulis Arifianto dalam sebuah artikel baru-baru ini.

    Laporan tambahan dari Jakarta oleh Prita Kusumaputri dan Iryanda Mardanuz

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris