kab/kota: Beijing

  • China janjikan upaya jaga kestabilan nilai tukar RMB

    China janjikan upaya jaga kestabilan nilai tukar RMB

    Beijing (ANTARA) – China akan tetap teguh menjaga nilai tukar renminbi (RMB) atau yuan agar tetap stabil pada tingkat yang wajar dan seimbang, ungkap sebuah pertemuan.

    Bank Sentral China (People’s Bank of China/PBOC), dan Administrasi Devisa Negara (State Administration of Foreign Exchange/SAFE) China akan terus mengambil langkah-langkah komprehensif untuk menstabilkan ekspektasi, meningkatkan ketahanan, serta memperkuat manajemen pasar valuta asing, sebagaimana pernyataan dalam pertemuan Komite Valuta Asing China (China Foreign Exchange Committee) baru-baru ini di Beijing.

    Berbagai upaya tegas akan dilakukan untuk mengoreksi perilaku pasar yang bersifat prosiklus, mengatasi tindakan-tindakan yang mengganggu tatanan pasar, dan mengantisipasi risiko overshooting nilai tukar, menurut pertemuan itu.

    Komite tersebut akan memperkuat panduan mengenai kerangka kerja pengaturan mandiri pasar valuta asing dan meningkatkan pengaturan mandiri industri. Pertemuan itu mendorong para anggota untuk memprioritaskan pelayanan ekonomi riil dan memastikan lingkungan nilai tukar yang stabil bagi bisnis maupun warga.

    Pertemuan tersebut juga memaparkan bahwa pasar valuta asing China beroperasi dengan lancar di bawah manajemen PBOC dan SAFE pada 2024, sementara mata uang yuan China mencatatkan kinerja yang secara umum kuat dibandingkan mata uang utama lainnya.

    Dalam beberapa tahun terakhir, pasar valuta asing China membuat progres yang solid, menurut pertemuan itu. Selain itu, kemampuan para pelaku pasar, seperti lembaga keuangan dan perusahaan, untuk mengatasi guncangan eksternal juga meningkat signifikan.

    Pertemuan tersebut menambahkan bahwa dasar-dasar pemulihan ekonomi China tidak akan berubah, begitu pula dengan neraca pembayaran internasional secara keseluruhan maupun ketahanan pasar valuta asingnya. Sementara itu, yuan tetap mampu mempertahankan stabilitas dasar.

    “China memiliki keyakinan, kondisi, dan kemampuan untuk mempertahankan operasi pasar valuta asing yang stabil,” kata Gubernur PBOC Pan Gongsheng dalam acara pembukaan Forum Keuangan Asia (Asian Financial Forum) ke-18 yang digelar di Hong Kong pada Senin (13/1).

    Pewarta: Xinhua
    Editor: Indra Arief Pribadi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Perdagangan luar negeri China 2024 capai rekor tertinggi

    Perdagangan luar negeri China 2024 capai rekor tertinggi

    China menjadi mitra dagang utama bagi lebih dari 150 negara dan kawasan, dan lingkaran persahabatan negara ini dalam perdagangan luar negeri semakin luas

    Beijing (ANTARA) – Total nilai perdagangan luar negeri China mencapai rekor tertinggi pada 2024 seiring negara ekonomi kedua terbesar dunia itu yang mengukuhkan posisi sebagai tertinggi dalam perdagangan barang.

    Total impor dan ekspor barang negara itu dalam mata uang yuan mencapai 43,85 triliun yuan (1 yuan = Rp2.208) pada 2024 atau naik 5 persen secara tahunan (year on year/yoy), menurut data Administrasi Umum Kepabeanan (General Administration of Customs/GAC) China pada Senin (13/1).

    Nilai ekspor tumbuh 7,1 persen (yoy) menjadi 25,45 triliun yuan 2024, sementara nilai impor naik 2,3 persen dari tahun sebelumnya menjadi 18,39 triliun yuan.

    Pada konferensi pers pemerintah yang digelar di Beijing pada Senin, Wakil Kepala GAC Wang Lingjun mengatakan bahwa pertumbuhan perdagangan luar negeri China pada 2024 relatif cepat di antara negara-negara besar di dunia.

    “China menjadi mitra dagang utama bagi lebih dari 150 negara dan kawasan, dan lingkaran persahabatan negara ini dalam perdagangan luar negeri semakin luas,” kata Wang.

    Wang mengatakan bahwa struktur produk impor dan ekspor juga terus dioptimalkan dan ditingkatkan tahun lalu, dengan produk teknologi tinggi mencatat pertumbuhan yang baik dan jenis perdagangan baru seperti e-commerce lintas perbatasan melonjak.

    Dia mengatakan bahwa pencapaian perdagangan luar negeri China tahun lalu tidak diraih dengan mudah, dan itu merupakan hasil dari serangkaian kebijakan inkremental tepat waktu yang diluncurkan oleh pemerintah pusat serta langkah-langkah yang bertujuan untuk menstabilkan perdagangan luar negeri tahun lalu.

    Dia mengatakan bahwa otoritas bea cukai tahun lalu memperkenalkan dan mengimplementasikan 16 langkah untuk lebih mengoptimalkan lingkungan bisnis di pelabuhan dan memfasilitasi bea cukai perusahaan. Tindakan khusus untuk mempromosikan fasilitasi perdagangan lintas perbatasan juga dilakukan di 20 kota untuk menciptakan lingkungan bisnis pelabuhan kelas wahid yang berorientasi pasar, berbasis hukum, dan bertaraf internasional.

    Pewarta: Xinhua
    Editor: Indra Arief Pribadi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Filipina-China Kembali Memanas di Laut China Selatan

    Filipina-China Kembali Memanas di Laut China Selatan

    Manila

    Situasi kembali memanas antara Filipina dan China terkait sengketa Laut China Selatan yang terus berlanjut. Otoritas Manila melayangkan protes secara resmi kepada Beijing atas kehadiran kapal-kapal penjaga pantai China di perairan dangkal Laut China Selatan yang menjadi sengketa kedua negara.

    Filipina juga menyerukan kepada China untuk segera menghentikan “tindakan eskalasi” di perairan strategis tersebut. Manila menyebut sejumlah kapal penjaga pantai, kapal milisi dan Angkatan Laut Beijing terdeteksi di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) Filipina.

    Protes yang dilayangkan Filipina itu, seperti dilansir Reuters, Senin (13/1/2025), berkaitan dengan kehadiran dua kapal Penjaga Pantai China pada 5 dan 10 Januari di dalam dan di sekitar Scarborough Shoal yang disengketakan, salah satunya adalah kapal sepanjang 165 meter yang disebut Manila sebagai “monster”.

    Disebutkan oleh Filipina bahwa sebuah helikopter Angkatan Laut China juga dikerahkan di area tersebut.

    “Tindakan eskalasi kapal dan pesawat China ini mengabaikan hukum Filipina dan hukum internasional,” kata Dewan Maritim Nasional Filipina, sebuah kelompok antarlembaga yang bertugas menegakkan kepentingan negara di lautan.

    “China seharusnya mengarahkan kapal-kapalnya untuk berhenti melakukan tindakan ilegal yang melanggar hak kedaulatan Filipina di dalam ZEE,” imbuh Dewan Maritim Nasional Filipina dalam pernyataannya.

    Kedutaan Besar China di Manila belum memberikan komentarnya atas protes yang dilayangkan Filipina. Namun Beijing sebelumnya menegaskan Scarborough Shoal sebagai wilayahnya dan menuduh Filipina melakukan pelanggaran wilayah.

  • Perdagangan luar negeri China naik 5 persen pada 2024

    Perdagangan luar negeri China naik 5 persen pada 2024

    Beijing (ANTARA) – Total perdagangan impor dan ekspor barang China meningkat 5 persen tahun ke tahun pada tahun 2024, data resmi menunjukkan hari Senin.

    Pada 2024, perdagangan luar negeri China mencapai 43,85 triliun yuan (1 yuan = Rp2.208), menurut data yang dirilis oleh Administrasi Umum Kepabeanan (General Administration of Customs/GAC) China.

    Ekspor China tumbuh 7,1 persen (yoy) menjadi 25,45 triliun yuan tahun lalu, sedangkan impor negara tersebut naik 2,3 persen dari tahun sebelumnya menjadi 18,39 triliun yuan, ungkap data tersebut, demikian Xinhua.
    ​​​​​​

    Penerjemah: Xinhua
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tetangga RI Protes Keras ke China, Buntut Kemunculan ‘Monster’ di LCS

    Tetangga RI Protes Keras ke China, Buntut Kemunculan ‘Monster’ di LCS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketegangan di Laut China Selatan antara Filipina dan China kembali memuncak. Pemerintah tetangga RI itu mengajukan protes resmi terkait kehadiran kapal penjaga pantai, milisi, dan angkatan laut Beijing di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) negaranya.

    Protes ini berkaitan dengan keberadaan dua kapal penjaga pantai China pada 5 dan 10 Januari di sekitar karang Scarborough, yang salah satunya adalah kapal sepanjang 165 meter yang oleh Filipina disebut sebagai “monster”. Selain itu, helikopter angkatan laut China juga dilaporkan dikerahkan di area tersebut.

    “Tindakan eskalatif yang dilakukan oleh kapal dan pesawat China ini mengabaikan hukum Filipina dan hukum internasional,” ujar dewan maritim nasional Filipina, sebuah kelompok antar lembaga yang bertugas melindungi kepentingan negara di laut, dilansir Reuters, Senin (13/1/2025).

    “China harus mengarahkan kapal-kapalnya untuk menghentikan tindakan ilegal yang melanggar hak-hak kedaulatan Filipina di ZEE-nya,” tambah dewan tersebut dalam sebuah pernyataan.

    Kedutaan Besar China di Manila belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar. Adapun China mengeklaim karang Scarborough sebagai wilayahnya dan menuduh Filipina melanggar batas wilayah mereka.

    Ketegangan antara China dan Filipina, yang merupakan sekutu Amerika Serikat, meningkat dalam 2 tahun terakhir dengan seringnya terjadi konfrontasi antara penjaga pantai kedua negara di Laut Cina Selatan, yang hampir seluruh wilayahnya diklaim oleh China.

    Pernyataan Filipina ini muncul beberapa jam setelah Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. mengadakan pertemuan virtual dengan Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba untuk membahas perilaku Tiongkok di Laut Cina Selatan.

    Klaim China yang luas tersebut bertabrakan dengan ZEE dari Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Vietnam. Perairan yang disengketakan ini merupakan jalur pelayaran strategis di mana sekitar US$3 triliun perdagangan tahunan bergerak melaluinya.

    Sebuah putusan dari tribunal arbitrase internasional pada tahun 2016 menyatakan bahwa klaim China, yang didasarkan pada peta historis mereka, tidak memiliki dasar menurut hukum internasional. Namun, keputusan ini tidak diakui oleh China.

    (luc/luc)

  • 5 Tahun Berlalu Sejak Kematian Pasien Pertama COVID, Identitasnya Masih Misteri    
        5 Tahun Berlalu Sejak Kematian Pasien Pertama COVID, Identitasnya Masih Misteri

    5 Tahun Berlalu Sejak Kematian Pasien Pertama COVID, Identitasnya Masih Misteri 5 Tahun Berlalu Sejak Kematian Pasien Pertama COVID, Identitasnya Masih Misteri

    Jakarta

    Peringatan lima tahun kematian pertama akibat penyakit COVID-19 di China pada 11 Januari 2025 berlalu begitu saja. Tanpa ada peringatan resmi di negara yang menganggap pandemi sebagai topik tabu.

    Pada 11 Januari 2020, pejabat kesehatan di Kota Wuhan, China bagian tengah mengumumkan seorang pria berusia 61 tahun meninggal akibat komplikasi pneumonia. Diketahui, kondisi itu disebabkan oleh virus misterius yang sebelumnya tidak diketahui asal-usulnya.

    Pengungkapan kasus kematian pertama itu baru dilaporkan, setelah pihak berwenang melaporkan puluhan infeksi yang terjadi selama beberapa minggu akibat virus tersebut. Patogen itu akhirnya diberi nama SARS-CoV-2, penyebab COVID-19.

    Dikutip dari Channel News Asia, kemunculan patogen ini memicu pandemi global yang sejauh ini menewaskan lebih dari tujuh juta orang. Bahkan, mengubah cara dan gaya hidup manusia di seluruh dunia, termasuk di China.

    Namun, pada Sabtu (11/1) tampaknya tidak ada peringatan tentang kasus kematian pertama COVID-19 di media resmi China. Partai Komunis terus mengendalikan diskusi publik dengan ketat selama kebijakan nol-COVID-19, dan telah menghindari refleksi tentang pembatasan garis keras sejak mencabut status pandemi pada akhir tahun 2022.

    Di media sosial, banyak pengguna juga tampaknya tidak menyadari peringatan tersebut.

    Namun, di platform Weibo, para pengguna tertarik pada akun nama Li Wenliang. Nama tersebut merupakan sosok dokter whistleblower yang diselidiki oleh polisi karena menyebarkan informasi awal tentang virus tersebut.

    Tidak secara langsung, hal ini merujuk pada peringatan hari penting tersebut.

    “Dr. Li, satu tahun lagi telah berlalu. Betapa cepatnya waktu berlalu,” tulis salah satu komentar pada hari Sabtu (11/1).

    Peringatan daring juga jarang diadakan di Hong Kong, tempat Beijing meredam suara-suara oposisi saat memberlakukan undang-undang keamanan nasional yang luas di kota semi-otonom itu pada tahun 2020.

    Tidak seperti negara lain, di China bahkan tidak membangun tugu peringatan besar bagi mereka yang meninggal selama pandemi.

    Next: Hanya Ada Sedikit Informasi soal Korban COVID-19 Pertama

  • 10 Perusahaan Terbesar di Dunia 2024 Versi Fortune 500

    10 Perusahaan Terbesar di Dunia 2024 Versi Fortune 500

    Pada tahun 2024, Fortune kembali merilis Daftar Perusahaan Terbesar di dunia berdasarkan pendapatan. Sejumlah perusahaan berhasil mencatatkan jumlah pendapatan signifikan di industri yang ditekuninya.

    Sebagian besar raksasa perusahaan tersebut berasal dari Amerika Serikat dengan jangkauan pasar luas. Selain Amerika Serikat, perusahaan terkemuka lainnya juga berasal dari Asia dengan operasi global yang luas. 

    Penasaran siapa saja perusahaan terbesar di dunia versi Fortune 500? Simak daftar perusahaan yang menarik untuk diketahui di bawah ini.

    1. Walmart

    Walmart merupakan perusahaan retail multinasional ternama dengan jaringan terluas di dunia. Didirikan oleh Sam Walton, Walmart mulai beroperasi di tahun 1962.

    Saat ini, perusahaan asal Amerika Serikat ini berhasil menduduki posisi teratas dalam bisnis retail. Walmart telah mengoperasikan jaringan retail di sejumlah negara yang mencakup toko kelontong, department store, dan hypermart. 

    Dengan jaringan yang luas, Walmart mampu meraih jumlah pendapatan yang signifikan. Dilansir Fortune 500, raksasa perusahaan ini berhasil membukukan pendapatan sekitar 648,12 miliar dolar AS.

    2. Amazon

    Siapa yang tidak kenal dengan Amazon. Platform belanja online asal Amerika Serikat ini termasuk perusahaan multinasional terbesar berdasarkan jumlah pendapatannya.

    Diketahui Amazon sukses mencatatkan pendapatan sebesar 574,78 miliar dolar AS dan menjadikannya sebagai perusahaan terbesar di dunia 2024.

    Untuk bisa berada di posisi ini, Amazon ternyata awalnya hanya sebuah platform untuk menjual buku. Kala itu, Jeff Bezos hanya menjalankan bisnisnya di garasi rumahnya.

    Kini, Amazon bertransformasi menjadi raksasa e-commerce yang menawarkan berbagai produk, mulai dari kebutuhan sehari-hari, produk digital, dan lain sebagainya.

    3. State Grid Corporation of China

    Bergeser ke Benua Asia, terdapat State Grid yang berhasil menempati posisi teratas dalam daftar perusahaan ini. State Grid merupakan penyedia layanan listrik milik negara asal China.

    Perusahaan ini menjadi andalan masyarakat China untuk mengakses kebutuhan listrik. Tidak heran, skala bisnisnya besar karena harus memasok sebagian besar listrik di sana.

    Dalam melakukan kegiatan usahanya, State Grid juga bergerak dalam industri energi terbarukan. Bahkan, perusahaan asal China ini menjadi pemain utama dalam inovasi energi terbarukan.

    Dari segi pendapatan perusahaannya, State Grid mampu mencapai angka 545,94 miliar dolar AS.

    4. Saudi Aramco

    Perusahaan terbesar di dunia 2024 berikutnya adalah Saudi Aramco. Tercatat perusahaan asal Arab Saudi ini berhasil meraih pendapatan sekitar 494, 89 miliar dolar AS.

    Dalam industri migas dunia, Saudi Aramco berada di posisi teratas. Hal tersebut dibuktikan dengan pendapatan yang dimilikinya. Saudi Aramco diperkirakan memiliki total pendapatan sebesar 494,89 miliar dolar AS.

    5. Sinopec Group

    Di peringkat kelima, terdapat Sinopec Group yang bergerak di sektor migas dan petrokimia terbesar. Perusahaan konglomerat asal China ini diketahui memiliki pendapatan sebesar 429,7 miliar dolar AS.

    Sinopec Group menaungi perusahaan China Petroleum and Chemical Corporation, perusahaan energi terbesar dan berpusat di Beijing. Perusahaan ini juga merupakan joint owner dari sejumlah usaha petrokimia di berbagai wilayah mulai dari Laut Utara hingga Afrika dan Brasil.

    Termasuk pemain utama dalam industri energi, Sinopec Group aktif beroperasi dalam proses hulu ke hilir, mulai dari eksplorasi hingga penjualan produk hingga sampai ke tangan konsumen.

    6. China National Petroleum Corporation

    Berbicara tentang pendapatan, perusahaan terbesar di dunia 2024 satu ini juga tidak kalah dengan perusahaan lainnya. China National Petroleum Corporation (CNPC) diperkirakan memiliki jumlah pendapatan sebesar 421,71 miliar dolar AS.

    Masih berasal dari Asia, China National Petroleum adalah perusahaan minyak multinasional terbesar. Sebagai penyedia jasa ladang minyak, perusahaan menawarkan berbagai produk bahan bakar dan gas alam.

    Selain beroperasi di dalam negeri, CNPC juga melebarkan sayapnya di pasar global meliputi Amerika Utara hingga Eropa Timur.

    7. Apple

    Perusahaan teknologi multinasional satu ini berhasil mengamankan posisi ketujuh dengan pendapatan sekitar 383,28 miliar dolar AS. 

    Apple memang dikenal sebagai perusahaan teknologi yang memproduksi perangkat elektronik ternama. Mulai dari iPhone, Mac, Apple Watch, dan Airpods. 

    Selain produk canggih yang ditawarkan, Apple juga menawar layanan streaming musik dan radio, Apple Music kepada penggunanya.

    Produknya juga sangat diminati konsumen sehingga memiliki jaringan pasar luas. Tidak heran, gerai iBox banyak ditemui di sejumlah negara, termasuk Indonesia.  

    8. UnitedHealth Group

    Berdasarkan pendapatannya, peringkat kedelapan berhasil ditempati oleh UnitedHealth Group. Diketahui UnitedHealth Group mencatatkan pendapatan sebesar 371,62 miliar dolar AS. 

    Bergerak di industri kesehatan, perusahaan ini menyediakan layanan kesehatan terpadu bagi pengusaha, usaha kecil, dan individu. Hal tersebut mencakup manajemen pelayanan kesehatan, perangkat perawatan, dan manajemen farmasi.

    9. Berkshire Hathaway

    Dalam daftar perusahaan terbesar di dunia 2024 versi Fortune 500, Berkshire Hathaway berhasil menempati peringkat 10 besar, tepatnya posisi kesembilan.

    Perusahaan konglomerat multi-industri ini dipimpin oleh investor Warren Buffett. Berdiri pada tahun 1965, Berkshire Hathaway bergerak di bidang asuransi, utilitas, dan angkutan kereta api.

    Lewat industri yang ditekuninya, perusahaan asal Amerika Serikat ini memiliki portofolio bisnis yang komprehensif. Tidak heran, pendapatan yang dimilikinya bisa mencapai angka 364,48 miliar dolar AS.

    10. CVS Health

    CVS Health menjadi penutup dalam daftar perusahaan ini. Bergerak di industri farmasi, CVS Health memiliki jaringan apotek terbesar di Amerika Serikat.

    Selain gerai toko obat, CVS Health juga menyediakan aplikasi kesehatan yang bisa diakses dengan mudah. Mulai dari Aetna Health, CVS Caremark, CVS Pharmacy, hingga CVS Specialty.

    Dengan jaringan yang luas, CVS Health berhasil memiliki jumlah pendapatan sebesar 357,77 miliar dolar AS,

    Demikian beberapa perusahaan terbesar di dunia 2024 versi Fortune Global 500 dengan pendapatan tertinggi. Semoga bermanfaat!

  • China Utak-atik Kebijakan Demi Perkuat Mata Uang Yuan

    China Utak-atik Kebijakan Demi Perkuat Mata Uang Yuan

    Bisnis.com, JAKARTA – China meningkatkan dukungannya terhadap yuan dengan peringatan dan penyesuaian pada kontrol modalnya, setelah mata uang tersebut anjlok mendekati rekor terendah terhadap dolar AS dalam perdagangan luar negeri. 

    Mengutip Bloomberg pada Senin (13/1/2025), People’s Bank of China (PBOC) dalam pernyataannya menyebut bank sentral dan regulator lainnya akan memperkuat manajemen mereka terhadap pasar valuta asing, menangani segala perilaku yang dapat mengganggu ketertiban pasar, dan mencegah risiko terjadinya kelebihan yuan. Beijing akan memastikan mata uang tersebut pada dasarnya stabil pada level yang wajar.

    PBOC juga menyesuaikan aturannya untuk memungkinkan perusahaan meminjam lebih banyak dari luar negeri. PBOC menaikkan parameter makroprudensial untuk perusahaan dan lembaga keuangan pendanaan lintas batas menjadi 1,75 dari 1,5, menurut sebuah pernyataan. Terakhir kali PBOC melakukan langkah serupa adalah pada bulan Juli 2023.

    Pelemahan yuan dalam beberapa bulan terakhir, didorong oleh ekonomi China yang lesu, dolar AS yang lebih kuat, dan potensi kenaikan tarif AS, membuat para pedagang mempertimbangkan komitmen PBOC untuk mempertahankan mata uang tersebut. Sejauh ini, bank sentral telah menahan nilai tukar harian sedikit lebih kuat dari ambang batas 7,2 untuk menawarkan dukungan sejak Donald Trump memenangkan pemilihan presiden AS.

    “Untuk saat ini, stabilitas yuan tetap menjadi prioritas. Namun, dalam jangka menengah, keberhasilan strategi ini akan bergantung pada fundamental ekonomi,” kata Tommy Xie, kepala penelitian makro Asia di Oversea-Chinese Banking Corp

    Suku bunga acuan harian, yang membatasi pergerakan yuan dalam negeri sebesar 2% di kedua sisi, adalah alat yang paling sering digunakan PBOC untuk mengelola mata uang. Pada Senin, PBOC mengeluarkan penetapan lain yang jauh lebih kuat dari perkiraan pasar. 

    PBOC telah menggali lebih dalam perangkat dukungan mata uangnya bulan ini. Bank sentral berencana untuk menerbitkan sejumlah besar surat utang di Hong Kong, sebuah langkah yang akan menyerap likuiditas luar negeri dan mendorong permintaan mata uang tersebut. 

    Selain itu, PBOC telah menangguhkan pembelian obligasi pemerintah, yang dapat membantu memperlambat penurunan imbal hasil China yang tak kunjung berhenti dan mempersempit diskon suku bunganya terhadap AS.

    Bank-bank milik negara minggu lalu mengurangi pinjaman yuan mereka di Hong Kong, sehingga investor lebih sulit membangun posisi short, menurut para pedagang. 

    Namun, investor telah memperkirakan PBOC pada akhirnya akan membiarkan yuan melemah untuk mengimbangi dampak tarif potensial AS. Kehati-hatian Federal Reserve atas pemotongan suku bunga di masa mendatang di tengah data AS yang kuat pada saat PBOC diharapkan melonggarkan kebijakannya lebih lanjut juga menekan Beijing untuk menyerah. 

    Lynn Song, kepala ekonom China Raya di ING Bank mengatakan, langkah-langkah itu kemungkinan akan memberikan beberapa dukungan untuk yuan dalam waktu dekat, meskipun tidak banyak mengubah faktor-faktor yang telah berkontribusi terhadap tekanan depresiasi.

    “Pandangan kami adalah bahwa dolar-yuan akan tetap menjadi pasangan volatilitas yang relatif rendah dibandingkan dengan mata uang Asia lainnya,” ujarnya.

  • 2025 Bisa Jadi Tahun Petaka: di mana-mana Panas-Siaga Perang

    2025 Bisa Jadi Tahun Petaka: di mana-mana Panas-Siaga Perang

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – International Crisis Group atau ICG merilis daftar 10 potensi konflik yang harus diantisipasi masyarakat dunia. Berbagai konflik ini merupakan perpanjangan masalah dari konflik yang sudah panas pada tahun-tahun sebelum 2025.

    Konflik ini akan terjadi di berbagai belahan dunia, mulai dari kawasan Amerika, Timur Tengah, Asia Timur, hingga lintas kawasan. Bahkan, potensi konflik bisa makin buruk setelah makin rusaknya norma-norma perdamaian secara global.

    “Jika Israel mencaplok Tepi Barat dengan restu AS, atau Washington secara sepihak mengebom kartel Meksiko, norma-norma yang sudah melemah berisiko semakin hancur. Pihak yang berperang akan lebih sedikit memperhatikan penderitaan sipil,” tuis ICG dalam artikel berjudul 10 Conflicts to Watch in 2025, dikutip Sabtu (11/1/2025).

    Adapun 10 konflik yang perlu diwaspadai sepanjang 2025 menurut ICG sebagai berikut:

    1. Suriah

    Setelah jatuhnya rezim diktator Bashar al-Assad pada akhir tahun lalu, Suriah tampak mulai bangkit meredam perang internal di dalam negerinya sendiri. Namun, ICG menganggap, banyak risiko konflik kembali meletus di negara itu pada 2025.

    Kelompok milisi Hayat Tahrir al-Sham (HTS), mantan afiliasi al-Qaeda memang telah berhasil mengalahkan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) setelah menyerang pemerintahan Bashar pada 27 November. Pemerintahan Assad pun jatuh dalam waktu kurang dari dua minggu setelah menguasai negara itu selama 54 tahun secara turun menurun.

    Menurut ICG, kekalahan tentara Suriah sebagian disebabkan oleh persiapan matang kekuatan HTS dan sebagian lagi karena pembusukan rezim itu sendiri. Assad, mengandalkan dukungan dari Hizbullah, Iran dan Rusia, mengabaikan pasukannya sendiri, mengandalkan wajib militer, cadangan bergaji rendah, dan milisi predator.

    Melihat kelemahannya, pendukung eksternal Assad berdiri saat pemberontak maju. Sebagian besar unit Hizbullah yang telah membela rezim itu, bagaimanapun, telah kembali ke Lebanon untuk memerangi Israel, di mana mereka menderita kerugian besar.

    Iran, yang tengah sibuk menghadapi Israel, tidak bisa membantu Assad. Rusia, yang kekuatan udaranya telah mengubah gelombang perang hampir satu dekade lalu, terjebak di Ukraina.

    Ketika pertahanan rezim runtuh, Moskow dan Teheran tampaknya telah menerima jaminan HTS bahwa Iran dapat dengan aman menarik aset-asetnya keluar secara aman, dan Rusia menarik kembali pasukannya ke pelabuhan Mediterania di Tartus atau pangkalan udara di Latakia.

    HTS dipimpin oleh Ahmed al-Sharaa menurut ICG sejauh ini hanya mengamankan kota-kota besar di Suriah, namun untuk di kawasan pedesaan tengah dan barat memiliki risiko konflik yang kacau ke depan. Sebab, pasukan HTS hanya 30.000, tak cukup untuk mengamankan negara seluas 185.180 kilometer persegi.

    Mantan pemberontak lainnya, termasuk beberapa di dalam Tentara Nasional Suriah (SNA) yang didukung Turki, lebih sulit diatur. Di Hama, Homs dan Latakia, orang-orang bersenjata telah menjarah, secara acak membunuh anggota kelompok minoritas yang dituduh mendukung rezim Assad, dan secara langsung mengeksekusi beberapa kaki tangannya.

    Bahaya lain berasal dari luar. Ketika Assad jatuh, bom Israel meratakan pangkalan angkatan udara Suriah, fasilitas angkatan laut dan depot senjata, termasuk, menurut Israel, fasilitas senjata kimia.

    Israel, yang mencaplok bagian dari Dataran Tinggi Golan pada 1981, juga mengirim pasukan ke zona demiliterisasi, termasuk posisi puncak bukit di Suriah, meskipun Sharaa, sambil mengkritik pemboman dan serangan, berjanji untuk mematuhi perjanjian yang ada dengan Israel.

    Di timur laut, SNA yang didukung Turki telah mengusir SDF dari beberapa kota, membuat ribuan orang mengungsi. Mereka sekarang mengancam Kobani, kota mayoritas Kurdi di perbatasan Turki.

    Ankara memandang SDF sebagai pelengkap Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang telah diperjuangkan di Turki dan Irak utara selama beberapa dekade. Lebih banyak pertempuran dapat mencabut ribuan nyawa orang lagi dan semakin membebani transisi Suriah.

    SDF menjaga ribuan mantan pejuang ISIS, yang pelariannya dapat memperkuat sisa-sisa kelompok yang sudah berkumpul kembali di padang pasir.

    Turki, harus membiarkan otoritas baru Suriah bernegosiasi dengan SDF tentang reintegrasi timur laut dengan persyaratan yang dapat diterima semua orang. Akhirnya, sanksi Barat dan PBB yang menghalangi bantuan dan investasi yang dibutuhkan Suriah setelah bertahun-tahun perang harus dilonggarkan.

    2. Sudan

    Perang Sudan, dengan jumlah pengungsi dan kelaparan, adalah yang paling menghancurkan di dunia. Sekitar 12 juta orang Sudan – lebih dari sepertiga dari populasi sebelum perang – telah meninggalkan rumah mereka.

    Lebih dari setengahnya menghadapi kekurangan pangan akut, dengan beberapa bagian wilayah Darfur menderita kelaparan. Pejabat PBB menggambarkan tingkat kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak perempuan sebagai “mengejutkan”. Negara ini tampak menuju konflik kekerasan.

    Milisi Sudan, RSF yang dipimpin Mohamed “Hemedti” Hamdan Dagalo terus melawan tentara Sudan, yang dipimpin oleh Abdel Fattah al-Burhan. Setelah penggulingan Omar al-Bashir pada 2019, Hemedti dan Burhan mulanya berbagi kekuasaan dengan politisi sipil dan kemudian mengusir mereka sebelum saling berbalik.

    Angkatan darat, tanpa banyak infanteri, bergantung pada kekuatan udara, termasuk drone yang dipasok asing, dan tanpa pandang bulu mengebom daerah-daerah di bawah kendali RSF. Mereka telah beralih ke milisi, terutama yang dimobilisasi oleh kaum Islamis yang berpengaruh di bawah Bashir.

    Mantan pemberontak Darfuri telah membantu memukul mundur serangan RSF di ibu kota Darfur Utara, El Fasher. RSF berjuang untuk mempertahankan tanah di luar benteng baratnya tetapi tetap kuat ketika terlibat dalam serangan cepat. Pasukannya sering membawa pembantaian saat mereka maju.

    Namun, perang di Sudan akan semakin kompleks setelah makin maraknya campur tangan asing, salah satunya Uni Emirat Arab melalui bisnis Emirates. Dukungan Emirat untuk RSF (yang dibantah Abu Dhabi, meskipun ada dokumentasi oleh PBB dan lainnya) mencerminkan upaya pencarian pengaruh dan keuntungannya di cekungan Laut Merah.

    Ethiopia, yang memiliki hubungan dekat dengan Uni Emirat Arab, telah berusaha untuk tetap netral, khawatir bahwa tentara Sudan akan membantu oposisi bersenjata Ethiopia, tetapi mungkin masih sebatas dugaan.

    Adapun tentara Sudan, mereka mengandalkan dukungan dari Mesir, terlepas dari hubungan Islamisnya, sebagai taruhan yang lebih baik daripada paramiliter RSF yang sulit diatur. Eritrea, yang curiga terhadap UEA dan ingin memiliki penyangga di perbatasan baratnya, sedang melatih kelompok-kelompok sekutu tentara Sudan. Iran dilaporkan telah memasok tentara dengan senjata termasuk drone canggih.

    Arab Saudi, yang memiliki hubungan dengan kedua belah pihak, telah menjadi tuan rumah pembicaraan perdamaian di Jeddah dengan sedikit keberhasilan.

    Setelah lebih dari setahun perang, Amerika Serikat akhirnya menunjuk utusan Sudan, sebuah langkah yang disambut baik.

    Sementara itu, Hemedti tampaknya bersedia untuk berbicara tetapi menginginkan tentara baru – dan peran komando di dalamnya untuk loyalis, sesuatu yang ditentang dengan keras oleh para kepala militer, Islamis, dan mantan pemberontak Darfuri. Politisi sipil yang berfaksi juga tidak dapat bersatu di belakang persyaratan gencatan senjata dan pengaturan tindak lanjut.

    Yang mengkhawatirkan, beberapa orang di Sudan, terutama di antara para pengikut rezim Bashir, berbicara tentang partisi, dengan alasan bahwa penyalahgunaan RSF mengesampingkan hidup berdampingan. Mereka menuntut pemotongan, meninggalkan tentara yang mengendalikan utara dan timur, termasuk Khartoum, dan RSF menguasai barat dan tambal sulam daerah-daerah lain.

    3. Ukraina dan Keamanan Eropa

    Presiden terpilih AS Donald Trump telah berjanji untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina dengan mengajukan negosiasi kepada Presiden Rusia Vladimir Putin. Pembicaraan gencatan senjata dalam negosiasi itu menurut ICG sulit terealisasi apalagi kesepakatan damai.

    Pertahanan Ukraina mungkin tidak akan runtuh dalam waktu dekat, sebab ICH memperoleh informasi dari sumber-sumber di Rusia yang mengatakan Putin cenderung mengharapkan keuntungan bertahap, bukan kekalahan mendadak Ukraina.

    Titik mencuatnya masalah adalah Putin menuntut agar Ukraina melakukan demiliterisasi, atau setidaknya membatasi ukuran tentaranya, dan melupakan jaminan keamanan. Kyiv dan ibukota Eropa, pada gilirannya, melihat bahaya eksistensial dalam kesepakatan semacam itu. karena pasukan Rusia akan maju lagi. bahkan berpotensi berani menakut-nakuti Moldova,

    4. Israel-Palestina

    Serangan Israel ke Gaza, yang diluncurkan sebagai tanggapan atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, telah menghancurkan jalur Gaza.

    Menewaskan lebih dari 45.000 warga Palestina. Sebagian besar adalah warga sipil – setidaknya sepertiga dari mereka anak-anak. Ribuan mayat lainnya hilang, mungkin di bawah puing-puing. Dua pertiga bangunan dan infrastruktur rusak atau hancur, dengan seluruh lingkungan diratakan.

    Sementara banyak pemimpin Hamas telah terbunuh dan aset militer kelompok itu hancur, pejabat Barat dan bahkan beberapa orang Israel diam-diam mengakui bahwa tidak ada otoritas yang dapat memerintah Gaza atau menjalankan fungsi sipil tanpa persetujuan Hamas.

    Perubahan apa yang akan dibawa oleh Presiden AS Donald Trump yang akan datang tidak jelas. Dia dilaporkan telah mengatakan kepada Netanyahu bahwa dia ingin perang Gaza berakhir sebelum dia menjabat tetapi tanpa mengisyaratkan syaratnya. Secara keseluruhan, pilihan kabinetnya sebagian besar tampaknya cenderung memberi Netanyahu keleluasaan yang lebih banyak.

    Pertempuran lain terletak di Tepi Barat, yang tampaknya siap untuk dianeksasi Israel. Di bawah Menteri Keuangan ultranasionalis Bezalel Smotrich, Israel mengalihkan pengelolaan wilayah dari militer ke kontrol sipil, memperluas kedaulatan, memerintahkan lebih banyak rumah Palestina dihancurkan, dan melegalkan pos-pos pemukim.

    Bahkan tanpa aneksasi formal, Israel dapat lebih mempercepat taktik yang telah digunakan selama bertahun-tahun: memindahkan lebih banyak pemukim dan memeras warga Palestina ke kantong-kantong yang lebih kecil dengan paksa.

    5. Iran vs AS dan Israel

    Serangan Israel terhadap Iran pada akhir Oktober menurunkan pertahanan udara dan simpanan rudalnya. Ketika pemberontak Suriah menggulingkan Presiden Bashar al-Assad pada awal Desember, Iran kehilangan sekutu yang telah dibiayai miliaran dolar untuk menopang Iran, serta rute udara dan darat utama yang digunakan untuk memasok kembali Hizbullah.

    Teheran masih memiliki ribuan rudal balistik (pada bulan Oktober, sekitar 30 dari 180 rudal Israel yang menembus pertahanan), ditambah milisi sekutu di Irak dan Houthi, yang terus menembaki Israel dari Yaman.

    Hizbullah mungkin masih bisa berkumpul kembali. Tetapi di sekitar perimeter Israel, Poros Perlawanan, yang dilihat Iran sebagai pencegah terhadap serangan Israel atau AS, rusak. Dari perspektif Teheran, juga mengkhawatirkan seberapa mampu badan-badan intelijen Israel dan seberapa tinggi toleransi risikonya.

    Pemimpin Tertinggi Iean Ayatollah Ali Khamenei tampaknya masih melihat konsesi nuklir sebagai tiket untuk mencabut sanksi dan memulai ekonomi yang terhenti. Dia mungkin juga khawatir bahwa badan intelijen Israel atau AS dapat mendeteksi upaya Iran untuk memprosuksi nuklir sebagai persenjataan.

    Beberapa penasihat Trump, seperti beberapa orang Israel, melihat kelemahan Iran sebagai peluang untuk melumpuhkan program nuklirnya atau bahkan pemerintahnya. Mencoba menggulingkan rezim, yang tidak populer tetapi tidak rapuh.

    Kematiannya akan memicu kekacauan seperti yang terjadi di Irak pasca-2003, dengan Garda Revolusi garis keras kemungkinan akan menjadi yang teratas. Bahkan menghancurkan situs nuklir, yang terletak jauh di bawah tanah, akan membutuhkan kampanye udara yang melibatkan amunisi penghancur bunker.

    Serangan semacam itu mungkin mendorong rezim, melihat bahaya eksistensial, untuk menanggapi dengan semua yang dimilikinya. Sementara jangkauan Teheran sering dilebih-lebihkan, ribuan rudal yang ditembakkan ke Israel, bersama dengan serangan terhadap pasukan AS di Irak dan serangan Houthi di jalur pelayaran Laut Merah, dapat menyeret Amerika Serikat ke dalam perang yang tidak diinginkan Trump.

    6. Haiti

    Sejak pembunuhan Presiden Jovenel Moïse pada Juli 2021, geng-geng telah merebut sebagian besar Haiti.

    Pada awal 2024, aliansi geng yang sebelumnya bertikai, yang dikenal sebagai Viv Ansanm, mengepung ibu kota Port-au-Prince. Ariel Henry, seorang perdana menteri yang tidak populer yang mengambil alih setelah Moïse terbunuh, berada di Nairobi pada saat itu mengawasi pembentukan misi polisi dan tidak dapat terbang pulang.

    Henry mengundurkan diri, di bawah tekanan dari tetangga Karibia, Amerika Serikat dan lainnya.

    Pada bulan Juni, pasukan Kenya mulai berdatangan, diberi mandat untuk bekerja dengan polisi Haiti untuk memerangi geng-geng, yang anggotanya diperkirakan berjumlah 12.000 orang.

    Pada 2024 saja, kekerasan yang melibatkan geng menewaskan lebih dari 5.300 orang, membuat 700.000 orang mengungsi, dan menyebabkan hampir setengah dari warga Haiti menghadapi kerawanan pangan akut.

    7. AS-Meksiko

    Selama kampanye pemilu AS, Donald Trump – sekarang presiden terpilih – berjanji untuk mengenakan tarif tinggi pada Meksiko, mengirim kembali jutaan migran, dan bahkan mengebom kartel.

    Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum Pardo telah membalas ancaman Trump, menyarankan bahwa – tanpa kerja sama Meksiko – karavan migran menuju ke utara akan dilanjutkan. Dia telah meminta Washington untuk mendeportasi migran ke negara asal mereka, bukan Meksiko. Dia juga mungkin berharap bahwa memperkuat peran Meksiko sebagai penyangga migran atau koordinasi kontranarkotika yang lebih ketat akan menenangkan Trump.

    Aksi militer sepihak terhadap kartel hampir pasti akan menjadi bumerang. Menyingkirkan lebih banyak pemimpin geng akan memicu lebih banyak perang wilayah dan fragmentasi, sementara bila tidak melakukan apa pun untuk mengekang produksi narkoba, laboratorium fentanil berteknologi rendah dan mudah dibangun kembali.

    Meksiko akan membalas, mungkin dengan langkah melawan kepentingan ekonomi AS. Hubungan antara dua negara yang saling berhubungan dengan perdagangan, investasi, dan ikatan keluarga akan menimbulkan bencana bagi keduanya.

    8. Myanmar

    Pertengahan tahun 2024, rezim militer Myanmar tampaknya terhuyung-huyung, karena pemberontak telah merebut sebagian besar dataran tinggi serta pangkalan militer utama. Sejak itu, China, yang khawatir akan keruntuhan Myanmar, terlibat aktif di negara itu.

    Tetapi junta masih menghadapi perlawanan yang gigih. Pemungutan suara pada 2025, jika berjalan sesuai rencana, akan membawa pertumpahan darah lebih lanjut.

    Perang saudara yang telah merobek Myanmar sejak militer merebut kekuasaan pada 2021 telah membuat negara itu mundur beberapa dekade: Lebih dari 3 juta orang mengungsi secara internal, sistem kesehatan dan pendidikan telah runtuh, kemiskinan meroket, dan mata uang Myanmar, kyat, telah jatuh.

    9. Semenanjung Korea

    24 dimulai dengan pidato mengejutkan oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, di mana ia membatalkan kebijakan penyatuan damai Korea Utara yang telah berlangsung selama beberapa dekade dengan Korea Selatan dan menyatakan Seoul sebagai musuh utama Pyongyang.

    Dalam pidatonya pada Januari, Kim bertujuan untuk lebih menutup Korea Utara, terutama dari ekspor budaya Korea Selatan – K-Pop, dengan kata lain – sambil memperketat cengkeramannya pada ekonomi.

    Tetapi memutuskan hubungan lebih lanjut, termasuk hampir semua komunikasi antar-Korea, membuat negara-negara itu memiliki sedikit pilihan untuk mengelola insiden pada saat gesekan meningkat.

    Kembalinya Trump menambah lapisan ketidakpastian lainnya. Terlepas dari ketidaksukaannya pada sekutu, dia tidak mungkin menarik Washington keluar dari perjanjian pertahanannya dengan Korea Selatan atau menarik pasukan AS.

    Tetapi dia mungkin menuntut agar Seoul membayar lebih banyak untuk perlindungan. Itu akan meningkatkan seruan, terutama di kalangan warga Korea Selatan biasa, agar Seoul memperoleh persenjataan nuklirnya sendiri. Setiap ambiguitas tentang komitmen Washington terhadap Seoul juga berisiko membuat Kim berani.

    Terlepas dari peringatan dari pengamat Korea, Kim tampaknya tidak mungkin meluncurkan perang besar-besaran, yang akan berisiko menjadi nuklir, menimbulkan bencana bagi Asia dan ekonomi dunia, dan kemungkinan berujung pada kematiannya sendiri.

    10. China-AS

    Orang-orang di lingkaran Trump berpikir Washington harus membatasi diri untuk menghalangi kekuatan Beijing di Asia. Eksekutif teknologi Elon Musk, yang melakukan bisnis di China, menginginkan hubungan yang lebih bersahabat.

    Trump sendiri telah mengirim sinyal yang beragam: konfrontatif dalam perdagangan, suam-suam kuku pada pertahanan Taiwan, tidak peduli tentang komitmen AS kepada sekutu Asia, dan sering mengagumi otoritas Xi.

    Janji kampanye Trump untuk mengenakan tarif setidaknya 60 persen pada barang-barang China – kenaikan tajam dari tarif masa jabatan pertamanya, yang sebagian besar dipertahankan Biden – tampaknya lebih mungkin menjadi salvo pembuka dalam pembicaraan daripada pendahuluan perang dagang.

    Tarif akan melemahkan perlambatan pertumbuhan China, tetapi Beijing dapat membalas – seperti yang sudah dimulai – dengan melarang ekspor mineral penting, misalnya, atau meluncurkan penyelidikan antimonopoli ke raksasa teknologi AS.

    Seberapa serius bahaya yang ditimbulkan Trump terhadap perdamaian yang rapuh di sekitar Taiwan tidak jelas. Selama beberapa dekade, Amerika Serikat telah bertujuan untuk mencegah Tiongkok menginvasi Taiwan dengan memperkuat pertahanan pulau itu, tanpa memperluas jaminan keamanan sambil mencegah Taipei untuk mendeklarasikan kemerdekaan atau memprovokasi Beijing.

    Tetapi presiden baru Taiwan, Lai Ching-te, lebih bermusuhan daripada pendahulunya. Tiongkok telah meningkatkan serangan ke wilayah udara Taiwan dan latihan agresif di sekitar pulau itu, termasuk latihan Desember baru-baru ini – operasi maritim terbesarnya dalam beberapa dekade menurut Taiwan – yang melibatkan hampir 90 kapal angkatan laut dan penjaga pantai.

    Begitu dia menjabat, Trump mungkin akan kembali mengungkapkan skeptisisme tentang apakah membela Taiwan layak atau mencoba membuat pulau itu, yang secara teratur dia tuduh menunggangi kemurahan hati AS, untuk batuk lebih banyak untuk pertahanannya. Atau dia juga dapat mengizinkan penjualan senjata ofensif yang lebih cepat ke Taiwan dan lebih banyak operasi angkatan laut AS di Selat Taiwan. Kedua jalur dapat meminta tanggapan.

    Yang lebih genting adalah Laut Cina Selatan, di mana klaim maritim Tiongkok tumpang tindih dengan klaim negara-negara lain (seperti yang dikonfirmasi oleh putusan pengadilan khusus tahun 2016 mengenai Filipina, meskipun Beijing menolak putusan tersebut). Di sekitar bebatuan dan terumbu karang yang disengketakan di lepas pantai Filipina, sekutu perjanjian A.S., gesekan telah meningkat menjadi bentrokan di laut.

    Presiden Ferdinand Marcos Jr. telah mengupayakan hubungan yang lebih dekat dengan Amerika Serikat, memberikan akses ke lebih banyak pangkalan militer Filipina, termasuk beberapa yang dekat dengan Taiwan, melakukan latihan bersama, dan bekerja sama lebih erat dengan sekutu AS lainnya. Xi menuduh Manila memainkan insiden untuk mendapatkan peralatan dan investasi militer AS tambahan, dan Washington, pada gilirannya, mengeksploitasi gesekan untuk menarik pemerintah Asia ke dalam jaringan anti-China.

    Bentrokan yang mengakibatkan kematian Filipina dapat menyebabkan Marcos meminta pakta pertahanan negaranya dengan Washington. Trump, bahkan jika enggan menanggapi dengan tegas, akan menghadapi tekanan dari pejabat Departemen Pertahanan untuk melakukannya. Triknya adalah menghindari spiral eskalasi tanpa menandakan kepasifan yang dapat membuat Beijing berani, terutama jika para pemimpin China melihat tanda-tanda lain dari hubungan AS dengan sekutu.

    Sekutu AS lainnya, termasuk Jepang dan Korea Selatan, telah meningkatkan pengeluaran pertahanan mereka, yang ketakutan oleh perilaku Tiongkok dan inkonsistensi AS. Konstituen besar di Tokyo dan Seoul percaya negara mereka harus memperoleh pencegah nuklir mereka sendiri. Spekulasi tentang tawar-menawar besar Trump-Xi hampir tidak menenangkan saraf, bahkan jika kesepakatan seperti itu tampak mengada-ada. Di tengah persaingan yang semakin intensif antara dua kekuatan besar dunia, pandangan redup Trump tentang aliansi mengguncang Asia hampir sama seperti halnya Eropa.

    (dce)

  • Menko AHY Apresiasi Inovasi Pembangunan Tol Semarang-Demak

    Menko AHY Apresiasi Inovasi Pembangunan Tol Semarang-Demak

    Bisnis.com, SEMARANG – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), meninjau pengerjaan Tol Semarang-Demak pada Sabtu (11/1/2025) siang. Di lokasi tersebut, 7,5 juta batang bambu digunakan sebagai pondasi dan menjadi inovasi dalam proses pembangunan.

    “Ini adalah karya inovasi anak bangsa. Mengapa ini spesial? Karena menggunakan bambu yang disusun dengan teknik tertentu, pancangannya, kemudian juga layernya sampai dengan 13 layer bambu secara vertikal dan kalau dilihat tadi hamparannya luas sekali,” jelas AHY usai meninjau pembangunan proyek, Sabtu (11/1).

    AHY menyampaikan bahwa proyek Tol Semarang-Demak merupakan proyek padat karya yang membutuhkan banyak pekerja. Pemasangan bambu sebagai pondasi jalan tol juga memerlukan teknik dan ketelitian khusus.

    Proyek Tol Semarang-Demak sendiri merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diharapkan dapat menyelesaikan dua permasalahan sekaligus. Yaitu mengurai kemacetan lalu lintas serta mengatasi banjir rob.

    “Semarang dan juga Demak merupakan dua kota di Provinsi Jawa Tengah yang juga memiliki potensi yang luar biasa secara ekonomi, tetapi juga kepadatan masyarakat dan kebutuhan sosial kemasyarakatan yang juga harus terus kita dukung,” terang AHY.

    Sebagai informasi, Tol Semarang-Demak membentang sepanjang 29,59 km dan terbagi ke dalam dua seksi. Seksi I sepanjang 10,64 km menghubungkan wilayah Kaligawe, Kota Semarang dengan Sayung, Kabupaten Demak dan sedang masuk pada tahapan pengerjaan.

    Sementara itu, Seksi II yang menghubungkan Sayung-Demak telah diresmikan Presiden Joko Widodo dan beroperasi sejak Februari 2023 silam.

    AHY mengungkapkan bahwa proses pengerjaan ruas Tol Semarang-Demak Seksi I untuk paket 1A telah mencapai 47,16%. Sementara itu, paket pembangunan 1B dan 1C masing-masing telah mencapai 28,70% dan 20,83%.

    Tiga paket pembangunan proyek Tol Semarang-Demak itu menghabiskan Rp10,8 triliun dan ditargetkan rampung pada 2027 mendatang.

    Adapun kontraktor yang dilibatkan dalam proses pembangunan antara lain Hutama Karya dan Beijing Urban Construction Group pada paket 1A, Pembangunan Perumahan, Wijaya Karya, dan China Road and Bridge Corporation pada paket 1B, serta Adhi Karya dan Sinohydro pada paket 1C.