kab/kota: Beijing

  • Pendatang Baru, Seberapa Laris Mobil BAIC di Indonesia?

    Pendatang Baru, Seberapa Laris Mobil BAIC di Indonesia?

    Jakarta

    BAIC belum ada sebulan di pasar otomotif Indonesia. Meski masih seumur jagung, namun kiprah produsen mobil asal China tersebut tak pantas diremehkan. Sebab, penjualannya termasuk lumayan!

    Menurut data yang dihimpun Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales BAIC sepanjang tahun lalu mencapai 296 unit. Padahal, mereka baru mulai jualan kendaraan di bulan ke-8 (Agustus).

    Chief Operating Officer (COO) BAIC Indonesia, Dhani Yahya mengaku cukup puas dengan catatan tersebut. Sebab, selain berstatus sebagai pendatang baru, pihaknya juga hanya punya dua model kendaraan di Tanah Air, yakni BAIC BJ40 Plus dan X55-II.

    “Perbandingannya 90 dan 10 persen. Jadi 50 unit di X55-II dan sisanya 240-an di BJ40 Plus,” ujar Dhani Yahya saat ditemui di Gading Serpong, Kabupateng Tangerang, Rabu (5/2).

    Penjualan BAIC di Indonesia. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Dhani menjelaskan, BAIC X55-II sejauh ini belum mendapat perhatian lebih dari konsumen Indonesia. Salah satu penyebabnya, kata dia, penggunaan emblem ‘Beijing’ di bagian depan kendaraan. Dia mengaku akan menggantinya dengan tulisan ‘BAIC’.

    Dia melihat, X55-II seharusnya bisa lebih laris tahun ini. Bahkan, dia menargetkan, perbandingannya dengan BJ40 Plus bisa meningkat menjadi 30 dan 70 persen.

    “Target penjualan tahun ini ada 2 ribu unit dengan seluruh varian yang akan kita luncurkan juga. BJ40 Plus tetap menjadi backbone, tapi X55-II saya rasa akan meningkat tahun ini,” kata dia.

    BAIC BJ-40 Plus Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Demi mencapai target tersebut, BAIC bergerak cepat dengan membangun banyak jaringan baru di Indonesia. Bahkan, tahun ini saja, mereka berencana meresmikan 25 dealer resmi.

    Selain itu, mereka juga berjanji akan meluncurkan setidaknya tiga produk baru di Indonesia selama 2025. Penetrasi tersebut, kata Dhani, harus dilakukan pemain baru seperti BAIC.

    (sfn/dry)

  • China Layangkan Protes ke WTO Soal Kebijakan Tarif Trump

    China Layangkan Protes ke WTO Soal Kebijakan Tarif Trump

    Bisnis.com, JAKARTA – China mengajukan keluhan kepada Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) terhadap tarif baru 10% yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump atas impor China.

    Melansir Reuters pada Kamis (6/2/2025), protes tersebut juga dilayangkan atas dasar pembatalan pengecualian bebas bea untuk paket bernilai rendah, dengan alasan tindakan tersebut bersifat proteksionis dan melanggar aturan WTO.

    Permintaan Beijing untuk konsultasi perdagangan AS muncul saat kebingungan melanda di antara pengirim dan pengecer atas penutupan pengecualian “de minimis” oleh Trump untuk impor paket senilai di bawah US$800 dan banyak digunakan oleh perusahaan e-commerce termasuk Shein, Temu, dan Amazon. 

    Seorang pejabat Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan mengatakan semua paket kecil dari China dan Hong Kong harus memiliki catatan bea cukai sebelum tiba dan ada kemungkinan beberapa kargo akan dikirim kembali tanpa dokumen ini.

    WTO mengatakan China mengajukan permintaan konsultasi dengan AS mengenai tarif. China berpendapat dalam dokumen tersebut bahwa bea masuk baru Trump yang ditujukan untuk menghentikan aliran opioid fentanil dan bahan kimia prekursornya ke AS diberlakukan atas dasar tuduhan yang tidak berdasar dan salah mengenai China.

    China mengatakan bea masuk tersebut diskriminatif, hanya berlaku untuk barang-barang asal Negeri Tirai Bambu, dan tidak konsisten dengan kewajiban AS terhadap WTO. 

    Permintaan konsultasi tersebut merupakan awal dari proses sengketa yang dapat mengarah pada putusan bahwa bea masuk Trump melanggar aturan perdagangan dengan cara yang sama seperti putusan WTO 2020 yang menyatakan bahwa tarif China periode pertamanya melanggar peraturan perdagangan.

    Namun, kemenangan seperti itu tidak mungkin membawa kelegaan bagi Beijing karena Badan Banding WTO sebagian besar tidak dapat beroperasi selama bertahun-tahun, karena AS telah memblokir penunjukan hakim banding karena tindakan hukum yang melampaui batas oleh badan tersebut. Hal ini telah melarang keputusan akhir dalam kasus 2020.

    Sementara itu, Layanan Pos AS atau US Postal Service (USPS) mengatakan akan kembali menerima paket dari China dan Hong Kong. Langkah ini sekaligus membatalkan penangguhan sementara yang mengancam akan mengganggu jutaan impor paket setiap hari.

    “Kita semua berlarian seperti ayam tanpa kepala saat ini, mencoba menebak-nebak apa yang akan terjadi,” kata Martin Palmer, salah satu pendiri Hurricane Commerce, penyedia data e-commerce lintas batas. “Dan dalam waktu dua minggu kita mungkin akan kembali normal.”

    Pemerintahan Trump menyalahkan pengecualian bea de minimis karena mengizinkan fentanil dan bahan kimia prekursornya masuk ke AS tanpa pemeriksaan. Laporan Reuters baru-baru ini juga menemukan bahwa pengedar narkoba memanfaatkan pengecualian tersebut.

    USPS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya bekerja sama dengan badan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS untuk menerapkan mekanisme penagihan yang efisien untuk tarif baru China guna meminimalkan gangguan pada pengiriman.

    Pembicaraan Trump-Xi Jinping Masih Nihil

    Adapun, hingga saat ini masih belum ada panggilan telepon yang dijadwalkan antara Trump dan Presiden China Xi Jinping untuk membahas tarif baru AS dan tindakan pembalasan Beijing, kata seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut. 

    Trump sebelumnya mengatakan bahwa dia tidak terburu-buru untuk berbicara dengan Xi karena tarif tersebut mulai berlaku pada Selasa (4/2/2025).

    China merespons dengan tarif yang ditargetkan pada impor batu bara AS, gas alam cair, minyak mentah, dan peralatan pertanian, dan membuka penyelidikan antimonopoli terhadap Alphabet.

    Peluncuran perang dagang baru tersebut mengejutkan sektor ritel dan pengiriman.

    Maureen Cori, salah satu pendiri konsultan Supply Chain Compliance mengatakan, benar-benar tidak ada waktu sama sekali bagi siapa pun untuk mempersiapkan hal ini.

    “Yang benar-benar kami butuhkan adalah arahan dari pemerintah tentang cara menangani hal ini tanpa peringatan atau pemberitahuan,” ujarnya.

    Saat ini, paket de minimis dikonsolidasikan sehingga bea cukai dapat mengurus ratusan atau ribuan pengiriman sekaligus. Tetapi, kini paket jenis tersebut akan memerlukan pengurusan individual, yang secara signifikan meningkatkan beban bagi layanan pos, broker, dan agen bea cukai, kata Cori.

    Ketentuan tersebut awalnya dimaksudkan sebagai cara untuk merampingkan perdagangan, dan penggunaannya telah melonjak seiring dengan peningkatan belanja daring.

    Data Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP) mencatat, sekitar 1,36 miliar pengiriman memasuki Amerika Serikat menggunakan ketentuan de minimis pada 2024, naik 36% dari periode 2023. 

  • Wakil Presiden Sara Duterte Dimakzulkan DPR Filipina, Perselisihan Dua Dinasti Politik?

    Wakil Presiden Sara Duterte Dimakzulkan DPR Filipina, Perselisihan Dua Dinasti Politik?

    PIKIRAN RAKYAT – Wakil Presiden Filipina Sara Duterte dimakzulkan oleh DPR pada hari Rabu, 5 Februari 2025 kemarin, dan semakin meningkatkan ketegangan politik di negara tetangga Indonesia tersebut.

    Duterte menghadapi empat pengaduan atas dugaan penyalahgunaan dana publik jutaan dolar dan pernyataannya bahwa ia telah membuat rencana untuk membunuh Presiden Ferdinand R. Marcos Jr., istrinya, dan juru bicara DPR, yang merupakan sepupu Marcos.

    Perselisihan Dua Dinasti Politik

    Duterte dan Marcos sendiri merupakan keturunan dari dinasti politik yang terkenal, bergabung untuk maju bersama dalam pemilihan nasional. Mereka menjanjikan persatuan nasional dan terpilih dengan kemenangan telak pada tahun 2022. Namun, kemitraan mereka secara luas dipandang sebagai simbiosis mutualisme yang akan segera berakhir.

    Duterte telah membantah tuduhan korupsi dan menganggap pemakzulan itu bermotif politik, pandangan yang dianut oleh banyak warga Filipina. Sedangkan Marcos telah membantah terlibat dalam proses pemakzulan, yang mengancam akan mengakhiri karier politiknya.

    “Ini menyeret seluruh negara ke dalam kekacauan politik,” kata Aries Arugay, ketua departemen ilmu politik di Universitas Filipina.

    “Tidak seperti di AS, dia tidak memiliki fungsi penting di sini sebagai wakil presiden. Jadi, mengapa? Motivasi politik di sini adalah untuk menghentikan kemungkinan Sara Duterte menjadi presiden,” tambahnya.

    Duterte telah berbicara di depan umum tentang pencalonan diri sebagai presiden setelah masa jabatan tunggal enam tahun Marcos berakhir pada tahun 2028.

    Keluarga Duterte dan Marcos terpecah belah karena hubungan Filipina dengan Amerika Serikat dan Tiongkok. Ayah Duterte, mantan Presiden Rodrigo Duterte, beralih ke Beijing saat ia menjabat, sementara Marcos lebih menyukai hubungan yang lebih dekat dengan Washington.

    ‘Penyalahgunaan Kekuasaan’

    Langkah pemakzulan sekarang berisiko meningkatkan perseteruan antara kedua klan di Filipina dan para pendukung mereka. Paolo Duterte, seorang anggota kongres dan adik laki-laki dari Duterte, mengatakan bahwa ia terkejut dan marah oleh upaya putus asa dan bermotif politik untuk memakzulkan saudara perempuannya.

    “Jika pemerintahan Marcos berpikir bahwa mereka dapat mendorong pemakzulan palsu ini tanpa konsekuensi, mereka salah besar,” kata Duterte dalam sebuah pernyataan.

    “Perhatikan kata-kata saya: Penyalahgunaan kekuasaan yang sembrono ini tidak akan menguntungkan mereka,” lanjutnya.

    Pada Rabu sore waktu setempat, 215 dari 306 anggota DPR memberikan suara untuk pemakzulan Duterte. Tepuk tangan bergemuruh di ruang sidang pleno setelah pengumuman resmi hasil.

    Ia akan diadili di Senat Filipina saat Kongres bersidang lagi pada bulan Juni. Dua pertiga suara diperlukan untuk menjatuhkan hukuman, dan para analis mengatakan bahwa Senat, yang terdiri dari pejabat pro-Duterte, tidak mungkin menghukumnya.

    Namun, jika terbukti bersalah, Duterte akan dicopot dari jabatannya dan didiskualifikasi dari jabatan publik apa pun. Ia juga dapat menghadapi tuntutan pidana dan perdata di pengadilan.

    Banyak rakyat Filipina yang muak dengan keluarga Marcos dan Duterte, dan percaya bahwa drama politik mengalihkan perhatian para pemimpin dari masalah utama yang menimpa negara seperti kemiskinan dan pengangguran. Tingkat kepercayaan terhadap Marcos dan Duterte telah menurun secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Respons Indonesia usai AS Terapkan Tarif Impor Tinggi ke Produk China

    Respons Indonesia usai AS Terapkan Tarif Impor Tinggi ke Produk China

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah masih akan mengkaji sejumlah kebijakan untuk merespons perang dagang antara Amerika Serikat dengan China.

    Kendati demikian, Airlangga menyatakan pemerintah akan menjaga agar tidak ada perdagangan ilegal yang masuk ke Indonesia. Menurutnya, penambahan beban tarif masuk 10% atas barang China ke Amerika Serikat (AS) akan meningkat perdagangan ilegal.

    “Jadi kita kunci pasar perdagangan ilegal karena kita tidak ingin barang itu mencari market lain yang besar,” ujar Airlangga dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2025).

    Lebih lanjut, politisi Partai Golkar itu menyatakan China juga masih bergantung kepada barang-barang dari Indonesia terutama produk baja dan turunannya.

    Sementara dengan AS, Airlangga menyatakan neraca perdagangan Indonesia kerap mencatat kinerja positif. Oleh sebab itu, sambungnya, pemerintah Indonesia belum merubah posisinya terhadap China dan AS.

    “Tentu ini semuanya akan kita jaga,” katanya.

    Sebagai informasi, AS resmi menerapkan tarif 10% terhadap produk China per tengah malam waktu Washington pada Selasa (4/2/2025). Dalam hitungan detik, pemerintah China membalas kebijakan AS tersebut.

    Beijing mengumumkan tarif tambahan pada sekitar 80 produk yang akan mulai berlaku pada 10 Februari 2025, meluncurkan penyelidikan antimonopoli terhadap Google, memperketat kontrol ekspor pada mineral penting, hingga menambahkan dua perusahaan AS ke dalam daftar hitam entitas yang tidak dapat diandalkan.

    “Perang tarif besar-besaran tidak menguntungkan China. Sebaliknya, China kemungkinan akan menanggapi tarif terutama melalui stimulus domestik,” kata Larry Hu, kepala ekonomi China di Macquarie Group Ltd., dilansir dari Bloomberg, Selasa (4/2/2025).

  • PM Thailand Kunjungi China Bahas Keamanan

    PM Thailand Kunjungi China Bahas Keamanan

    Jakarta

    Perdana Menteri (PM) Thailand Paetongtarn Shinawatra diprediksi akan menekankan soal kesiapan negaranya dalam meningkatkan keamanan dan melakukan lebih banyak hal agar membuat para turis Cina merasa aman. Nantinya Paetongtarn akan mengadakan pertemuan dengan pimpinan Cina pekan ini, termasuk Presiden Xi Jinping.

    Cina adalah mitra dagang utama Thailand, dan pasar pariwisata terbesarnya. Namun, kasus penculikan terhadap aktor Cina di Thailand baru-baru ini telah membuat takut warga negara Tirai Bambu.

    Pusat penipuan di Thailand

    Januari 2025, aktor Wang Xing terbang ke Bangkok menghadiri panggilan casting. Setelah dijemput di bandara, ternyata dia malah dibawa melintasi perbatasan Myawaddy, Myanmar, dan dipaksa bekerja di sebuah pusat penipuan siber.

    Setelah empat hari menghilang, Wang akhirnya diselamatkan oleh otoritas Thailand. Kasus ini telah menimbulkan kehebohan besar di Cina dan seluruh dunia, sehingga mendorong para pejabat Thailand dan Cina untuk menjanjikan tindakan lebih lanjut.

    Sebagian besar pusat penipuan telekomunikasi dan internet dioperasikan oleh sindikat kriminal Cina di Asia Tenggara, dan sangat marak di Myanmar dan Kamboja. Kebanyakan korbannya adalah warga negara Cina yang diperdagangkan lewat Thailand.

    “Para penipu adalah masalah besar bagi Thailand karena pusat-pusat penipuan mengancam industri pariwisata dan perhotelan Thailand. Pusat-pusat penipuan adalah berita buruk, dan turis Cina adalah pemasukan yang besar,” ujar Thitinan Pongsudhirak, seorang ilmuwan politik di Universitas Chulalongkorn di Bangkok, kepada DW.

    Dengan kedatangan lebih dari 6 juta turis pada tahun 2024, jelas bahwa pariwisata Cina sangat penting untuk perekonomian Thailand.

    Hanya saja, dampak dari perdagangan manusia yang melibatkan aktor Wang Xing membuat para turis membatalkan rencana perjalanannya ke Thailand untuk merayakan Tahun Baru Imlek.

    Meskipun biro pariwisata Thailand telah merilis siaran pers dalam bahasa Mandarin pada Januari 2025 kemarin untuk meyakinkan warga Cina kalau “Thailand sangat mementingkan keselamatan wisatawan,” tapi pembatalan perjalanan tetap terjadi.

    Diperkirakan akan ada 9 juta kedatangan turis Cina tahun 2025, angka ini setidaknya hampir berjumlah seperempat dari total kedatangan internasional.

    Kerja sama berantas kejahatan

    Seorang jurnalis dan pengamat politik Thailand, Pravit Rojanaphruk, menyebut Thailand akan fokus untuk meyakinkan Cina pekan ini tentang keamanan warga negaranya.

    “Thailand sangat sensitif terhadap persepsi negatif tentang negaranya, terutama dari sudut pandang Cina, karena mereka merupakan kelompok wisatawan asing terbesar ke Thailand. Perdana Menteri Thailand berharap Presiden Xi dapat membantu memulihkan kepercayaan di antara warga Cina,” katanya kepada DW.

    Kerja sama melawan kejahatan sudah terjalin antara Bangkok dan Beijing, contohnya lewat rencana pendirian pusat antipenipuan. Dilaporkan bahwa pihak berwenang Cina akan mengoperasikan salah satu pusat tersebut di kota perbatasan Thailand-Myanmar, Mae Sot.

    Thailand juga telah membantu memindahkan sekitar 900 warga negara Cina yang terjebak dalam operasi penipuan di Myanmar pada tahun 2024. Namun, jumlah warga negara Cina yang masih hilang diperkirakan jauh lebih banyak.

    Nikorndej Balankura, juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand, mengatakan pada Januari 2025 bahwa memerangi kejahatan lintas batas adalah “prioritas nasional.”

    Sementara, Myanmar juga memasuki tahun kelima perang saudara, sehingga menciptakan kekosongan keamanan. Cina memiliki investasi besar di Myanmar dan telah mencoba untuk mengintervensi dan memediasi gencatan senjata, hingga mendukung junta dan pemberontak, tapi tidak berhasil.

    “Bagi Cina, ini adalah tentang memastikan bahwa Thailand masih menjadi bagian dari papan catur geo-strategis, Belt and Road Initiative. Saya pikir Cina memiliki masalah besar dengan Myanmar, jadi jauh lebih penting sekarang untuk membuat Thailand tetap bergabung,” katanya kepada DW.

    Bangun hubungan dagang yang lebih erat

    Memperkuat hubungan ekonomi juga diperkirakan menjadi agenda utama dalam pertemuan itu, terkait adanya tarif yang dikenakan Presiden Donald Trump terhadap Cina.

    Mark S. Cogan, profesor studi perdamaian dan konflik di Kansai Gaidai University di Osaka, Jepang, mengatakan kepada DW bahwa Paetongtarn akan mencoba untuk menghindari topik pelik tentang tarif Trump atas barang-barang Cina.

    Menurut laporan South China Morning post pada bulan Januari 2025, para pejabat di Thailand dan Malaysia mengindikasikan bahwa mereka akan mencegah bisnis-bisnis Cina yang mencoba menghindari tarif AS dengan mengirimkan barang melalui negara mereka.

    “Ekonomi adalah masalah penting bagi keduanya karena saya memperkirakan keduanya akan segera merasakan hambatan ekonomi dari pendekatan transaksional Trump terhadap perdagangan,” kata Cogan.

    “Perdagangan antara Cina dan Thailand tidak pernah lebih besar dan dengan tidak adanya alternatif, berita bahwa Thailand dan Malaysia berencana untuk mendukung perang dagang Trump dengan Cina merupakan hal yang kontroversial. Dalam tatap muka dengan Xi, ini bukanlah sesuatu yang saya perkirakan akan membuat Paetongtarn merasa nyaman,” pungkasnya.

    Tulisan ini diadaptasi dari artikel berbahasa Inggris.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Bisnis Tipu-Tipu Tetangga RI, Thailand Putus Aliran Listrik

    Bisnis Tipu-Tipu Tetangga RI, Thailand Putus Aliran Listrik

    Jakarta, CNBC Indonesia – Thailand memutus pasokan listrik lintas batas ke lima lokasi di Myanmar pada hari Rabu (5/2/2025). Hal ini merupakan upaya untuk memberantas pusat penipuan daring di negara itu yang dituduh menakut-nakuti dan menculik wisatawan asal China baru-baru ini.

    Mengutip AFP, transmisi diputus di dua titik di Mae Sai di Utara, dua di Mae Sot di Barat dan satu di Three Pagodas Pass. Menteri Dalam Negeri Anutin Charnvirakul menyebut aliran energi dari negaranya telah memicu munculnya industri-industri ilegal di Myanmar, apalagi ini terjadi saat Negeri Seribu Pagoda itu dalam keadaan perang.

    “Thailand telah menghentikan pasokan listrik ke Myanmar di lima lokasi berdasarkan keputusan Dewan Keamanan Nasional. Pasokan listrik dihentikan bukan karena perusahaan melanggar kontrak, tetapi karena listrik disalahgunakan untuk penipuan, narkoba, dan pusat panggilan,” kata Anutin.

    “Tak seorang pun dapat menuduh Thailand sekarang menjadi bagian dari pendukung bisnis ilegal.”

    Langkah itu diambil saat Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra melakukan perjalanan ke Beijing untuk berunding dengan Presiden Xi Jinping. Pusat penipuan Myanmar kemungkinan akan menjadi agenda pertemuan keduanya.

    Kompleks penipuan telah menjamur di wilayah perbatasan Myanmar yang tidak memiliki hukum. Bisnis ini dijalankan oleh geng-geng kriminal dan dikelola oleh orang asing yang diperdagangkan dan dipaksa bekerja untuk menipu rekan senegaranya dalam industri yang menurut para analis bernilai miliaran dolar.

    Beijing semakin khawatir tentang pusat-pusat tersebut karena banyak dari mereka yang terlibat, baik korban maupun pelaku, adalah warga China. Kekhawatiran di kalangan wisatawan China akan hal ini telah disalahkan atas penurunan tajam jumlah pengunjung selama liburan Tahun Baru Imlek minggu lalu.

    China sendiri adalah adalah pasar yang sangat penting bagi Thailand karena berupaya membangun kembali sektor pariwisata krusialnya setelah dampak buruk penutupan perjalanan selama pandemi Covid-19. Wakil Perdana Menteri Phumtham Wechayachai mengatakan pusat penipuan adalah “masalah keamanan nasional”.

    (sef/sef)

  • Krisis Listrik Disebut Rentan Membuat Pakistan Jatuh ke Jebakan Utang Tiongkok – Halaman all

    Krisis Listrik Disebut Rentan Membuat Pakistan Jatuh ke Jebakan Utang Tiongkok – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kesepakatan utang dengan Tiongkok disebut sebagai jebakan oleh banyak negara. 

    Tak sedikit pula negara miskin atau yang tengah berkembang, terjerumus utang dengan Tiongkok. Dikutip dari Adily Asian Age, Rabu (5/2/2025), kesepakatan itu membuat negara-negara yang ingin memajukan kondisi ekonomi mereka, menjadi sasaran empuk eksploitasi strategis Tiongkok.

    Media itu menulis bahwa Tiongkok memanfaatkan sepenuhnya kerentanan negara-negara ini. 

    Salah satunya, Pakistan, yang bergulat dengan kekurangan listrik yang parah. 

    Negara itu telah menyerah pada jebakan utang Tiongkok, khususnya di tengah kebutuhan mendesak atas produksi listrik.

    Sejumlah negara miskin atau yang tengah berkembang, terjerumus utang dengan Tiongkok.

    Dikutip dari Adily Asian Age, Rabu (5/2/2025), kesepakatan itu membuat negara-negara yang ingin memajukan kondisi ekonomi mereka, menjadi sasaran eksploitasi strategis Tiongkok.

    Media itu menulis bahwa Tiongkok memanfaatkan sepenuhnya kerentanan negara-negara ini.

    Salah satunya, Pakistan, yang bergulat dengan kekurangan listrik.

    Negara itu terjerat utang Tiongkok, khususnya di tengah kebutuhan mendesak atas produksi listrik.

    Pakistan, menjadi negara di Asia Selatan yang mengalami kekurangan listrik kronis.

    Sejumlah kota besar seperti Karachi mengalami pemadaman listrik.

    “Meskipun kapasitas produksi listriknya sebesar 42.131 MW, hampir dua kali lipat dari permintaan listriknya, terjadi juga kenaikan tarif yang tajam pada Mei 2024,” tulis laporan Adily Asian Age dikutip, Rabu.

    Ketidaksesuaian ini telah memicu kritik publik terhadap Produsen Listrik Independen (IPP), khususnya IPP Tiongkok di bawah Koridor Ekonomi Tiongkok-Pakistan (CPEC), dan seruan untuk negosiasi ulang dan reformasi. 

    Pada 2014, Tiongkok memasuki sektor energi Pakistan melalui Koridor Ekonomi Tiongkok-Pakistan (CPEC), bagian dari Belt Road Initiative (BRI) atau kebijakan Tiongkok untuk membangun infrastruktur di berbagai negara.

    Awalnya, investasi bernilai $48 miliar dan kemudian berkembang menjadi $62 miliar, CPEC dipuji sebagai “pengubah permainan” bagi ekonomi Pakistan. 

    Namun, sebagian besar investasi menargetkan sektor listrik, yang menimbulkan kekhawatiran. 

    Khususnya, tentang motif tersembunyi Tiongkok dan potensi Pakistan untuk terjerat dalam utang dan ketergantungan.

    Dari $62 miliar, hampir $35 miliar mendanai 21 proyek pembangkit listrik tenaga batu bara, yang menambah 6.000 MW ke jaringan listrik Pakistan. 

    Akan tetapi, proyek-proyek ini telah membengkakkan utang nasional, dengan rasio utang terhadap ekuitas sebesar 75 persen.

    IPP Tiongkok dilaporkan mendapatkan pengembalian ekuitas yang sangat tinggi—27-34%—yang dijamin oleh pemerintah, jauh melebihi tingkat kebijakan tahun 1994 sebesar 15-18%.

    Meskipun proyek-proyek CPEC telah mengatasi beberapa defisit energi, pemadaman listrik terus merajalela di kota-kota seperti Karachi.

    Para kritikus menyatakan bahwa proyek-proyek listrik CPEC telah membebani Pakistan dengan utang yang tidak berkelanjutan dan biaya listrik yang sangat tinggi.

    Utang Pakistan ke Tiongkok

    Meski terjadi penambahan kapasitas yang signifikan, listrik yang terjangkau masih di luar jangkauan rumah tangga dan industri.

    Masalah-masalah ini memberikan dampak merugikan dari keterlibatan Tiongkok di sektor energi Pakistan.

    Selain itu juga menimbulkan kekhawatiran tentang manfaat sebenarnya dari kesepakatan energi CPEC.
     
    Meningkatnya permintaan energi Pakistan memfasilitasi masuknya Tiongkok ke sektor listrik Pakistan. Ditandatangani pada tahun 2014, CPEC memprioritaskan pembangkit listrik di samping jalan raya, rel kereta api, dan kawasan bisnis.

    Sementara itu, Tiongkok berfokus pada proyek konektivitas, pemerintah Pakistan mengarahkan pembiayaan awal CPEC ke arah energi.

    Pada tahun 2022, Pakistan yang kekurangan energi bermaksud untuk menambah 30.000 MW ke jaringan listrik, dengan 11 proyek menyediakan lebih dari 6.000 MW.
     
    Selama dua dekade terakhir, Beijing telah menggelontorkan miliaran dolar ke Pakistan, menciptakan portofolio energi yang didanai Tiongkok terbesar di dunia.

    AidData menemukan paparan utang Pakistan ke Beijing sebesar $67,2 miliar dari tahun 2000-2021.

    CPEC telah menambahkan hampir $26 miliar ke utang pemerintah Pakistan. Investasi ini, terutama pinjaman, telah menyebabkan krisis neraca pembayaran, yang menyoroti praktik keuangan eksploitatif Tiongkok dan tekanan ekonomi yang parah pada Pakistan.

    Sejak awal, pemerintah Pakistan yang kritis terhadap CPEC meminta bantuan dana talangan dari Beijing di tengah menyusutnya FDI. Penolakan Tiongkok memaksa Pakistan untuk beralih ke IMF dan mengamankan dana talangan sebesar $6 miliar. Hal ini menyoroti motif jahat Tiongkok, yang mengeksploitasi kesulitan keuangan Pakistan sambil menolak bantuan yang sebenarnya.
     
    Di tengah perdebatan tentang CPEC dan keuangan Pakistan, IPP telah menjadi isu yang kontroversial. Perdebatan tentang IPP bukanlah hal baru, tetapi kritik meningkat seiring dengan melonjaknya harga energi. Tahun lalu, mantan menteri sementara menyerukan agar kontrak IPP dibatalkan dan menyalahkannya atas harga listrik Pakistan yang selangit.

    Tarif Tinggi

    Kontrak dengan IPP, termasuk pembayaran kapasitas dan jaminan pengembalian, memperburuk utang sirkuler Pakistan. Beberapa menteri menyoroti bahwa pembayaran kapasitas—pembayaran tetap kepada produsen listrik, terlepas dari penggunaan listrik—merugikan Pakistan sebesar 150 miliar rupee ($540 juta) setiap bulan. 

    Beberapa pembangkit, seperti Sahiwal dan Port Qasim, menggelembungkan biaya pemasangan, memanfaatkan Perjanjian Pembelian Tenaga Listrik (PPA) yang memungkinkan penagihan sendiri. Pembayaran kapasitas ini merupakan kewajiban utang terbesar ketiga Pakistan, setelah utang pertahanan dan utang luar negeri, yang menggarisbawahi praktik keuangan eksploitatif Tiongkok.

    Dalam wawancara dengan Voice of America, menteri energi Pakistan mengakui perlunya merevisi kontrak dengan produsen listrik Tiongkok.

    Sebelum proyek CPEC, Pakistan membayar 384 miliar rupee dalam pembayaran kapasitas kepada IPP pada tahun 2015. Setelah IPP CPEC, tagihan ini melonjak menjadi 2124 miliar rupee setiap tahunnya.

    Saat ini, Pakistan membayar lebih banyak kepada pembangkit listrik tenaga batu bara Sahiwal—yang dimiliki bersama oleh dua perusahaan milik negara Tiongkok—dibandingkan dengan semua IPP yang digabungkan pada tahun 2002. Kebijakan energi dan proyek listrik CPEC memang menyebabkan kelebihan kapasitas dalam pembangkitan listrik Pakistan.

    Utang yang meningkat, khususnya dari Tiongkok, telah memaksa Pakistan membeli listrik dengan tarif tinggi, meskipun memiliki surplus.

    Permohonan Islamabad yang berulang kali pada tahun 2024 untuk merestrukturisasi utang energinya sebesar $15 miliar telah diabaikan Beijing, yang menyoroti praktik keuangan eksploitatif Tiongkok dan kurangnya dukungan yang tulus.

    SUMBER 

  • China Balas Perang Dagang AS, Google Ikut Kena Imbasnya – Halaman all

    China Balas Perang Dagang AS, Google Ikut Kena Imbasnya – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, CHINA – Perang dagang China dengan Amerika Serikat (AS) benar-benar telah dimulai.

    China telah mengumumkan tarifnya sendiri terhadap barang-barang impor dari AS.

    Tindakan China ini diambil sebagai balasan terhadap AS yang mengenakan tarif sebesar 10 persen terhadap impor produk China yang mulai berlaku Selasa (4/2/2025) hari ini.

    Mulai 10 Februari 2025, China menyatakan akan menerapkan tarif sebesar 15 persen pada batu bara dan gas alam cair (LNG) Amerika.

    Serta tarif sebesar 10 persen pada minyak mentah, mesin pertanian, dan mobil bermesin besar yang diimpor dari AS.

    Perintah Donald Trump

    Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif pada Sabtu (1/2/2025) yang meminta untuk mengenakan tarif signifikan pada mitra dagang terbesar Amerika termasuk China.

    Dengan alasan kekhawatiran atas aliran fentanil dan defisit perdagangan.

    Tarif adalah pajak atas barang impor, yang biasanya dibayarkan oleh perusahaan pengimpor, yang kemudian dapat membebankan biaya kepada konsumen melalui harga yang lebih tinggi.

    “Artinya, langkah Trump dan tanggapan China memunculkan perang dagang yang dapat merugikan warga Amerika,” demikian Newsweek.

    Apa yang perlu diketahui

    Dalam sebuah pernyataan pada Selasa (4/2/2025) hari ini, Kedutaan Besar AS di China  mengatakan bahwa kenaikan tarif yang diumumkan oleh Trump “sangat melanggar aturan [Organisasi Perdagangan Dunia] dan merupakan tindakan khas unilateralisme dan proteksionisme perdagangan.”

    China pada gilirannya memberlakukan tindakan yang “sepenuhnya dibenarkan dan masuk akal” dan juga telah mengajukan gugatan hukum ke WTO yang menentang tindakan Trump.

    Keputusan tarif Trump “merusak fondasi kerja sama ekonomi dan perdagangan Tiongkok-AS,” tambah pernyataan kedutaan besar China.

    Craig Singleton, peneliti senior Tiongkok di Foundation for Defense of Democracies (FDD), mengatakan kepada Newsweek bahwa presiden China Xi Jinping perlu memproyeksikan kekuatan di dalam negeri sebagai respons terhadap tarif Trump tanpa merugikan ekonomi negaranya.

    Singleton meyakini hal ini akan melibatkan pemanfaatan perusahaan milik negara dan cadangan untuk menyerap guncangan tarif sambil bertaruh pada bisnis dan konsumen AS untuk melawan pertempuran ekonomi yang berkepanjangan.

    China Selidiki Google

    Dikutip dari Associated Press, China juga mengumumkan penyelidikan antimonopoli terhadap Google dan tindakan perdagangan lainnya.

    Respons China  “terukur,” kata John Gong, seorang profesor di Universitas Bisnis dan Ekonomi Internasional di Beijing.

    “Saya kira mereka tidak ingin perang dagang meningkat,” katanya.

    Ini bukan pertama kalinya aksi saling balas antara kedua negara.

    China dan AS pernah terlibat dalam perang dagang pada tahun 2018 ketika Trump menaikkan tarif atas barang-barang China  dan China  membalasnya dengan cara yang sama.

    Kali ini, kata para analis, China jauh lebih siap untuk melawan, dengan pemerintah mengumumkan serangkaian tindakan yang mencakup berbagai sektor ekonomi, mulai dari energi hingga perusahaan-perusahaan AS.

    Perusahaan-perusahaan AS juga terkena dampak’

    Selain itu, Administrasi Negara untuk Regulasi Pasar China mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka sedang menyelidiki Google atas dugaan pelanggaran undang-undang antimonopoli.

    Pengumuman tersebut tidak menyebutkan tarif tetapi muncul beberapa menit setelah tarif 10 persen Trump terhadap China mulai berlaku.

    Tidak jelas bagaimana penyelidikan ini akan memengaruhi operasi Google.

    Perusahaan tersebut telah lama menghadapi keluhan dari produsen ponsel pintar China atas praktik bisnisnya seputar sistem operasi Android, kata Gong.

    Selain itu, Google memiliki kehadiran yang terbatas di China, dan mesin pencarinya diblokir di negara tersebut seperti kebanyakan platform Barat lainnya.

    Google keluar dari pasar China pada tahun 2010 setelah menolak untuk mematuhi permintaan penyensoran dari pemerintah China dan setelah serangkaian serangan siber terhadap perusahaan tersebut.

    Google tidak langsung berkomentar sejauh ini.

    Sumber: AP/Newsweek

     

  • AS Sukses ‘Paksa’ Panama Lucuti Pengaruh China di Amerika Latin

    AS Sukses ‘Paksa’ Panama Lucuti Pengaruh China di Amerika Latin

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) mencetak kemenangan diplomatik di Amerika Latin setelah Panama memutuskan untuk tidak memperpanjang partisipasinya dalam Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative/BRI) China. Keputusan ini disambut baik oleh Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, yang menyebutnya sebagai “langkah besar ke depan” bagi hubungan bilateral AS-Panama serta keberlanjutan status netral Terusan Panama.

    Langkah ini menjadi pukulan bagi Beijing, yang selama ini berusaha memperluas pengaruh ekonominya di kawasan melalui investasi infrastruktur berskala besar. Pemerintahan Presiden Donald Trump telah lama menuding China menggunakan BRI sebagai alat diplomasi jebakan utang, yakni strategi yang membuat negara penerima investasi terjebak dalam ketergantungan finansial terhadap Beijing.

    Dalam pertemuannya dengan Rubio, Presiden Panama José Raúl Mulino menegaskan bahwa negaranya tidak akan memperbarui keterlibatannya dalam BRI, dan bahkan bisa mengakhiri partisipasi lebih awal.

    “Kesepakatan itu sebenarnya masih berlaku dua hingga tiga tahun ke depan, tetapi kami mempertimbangkan opsi untuk menghentikannya lebih cepat,” ujar Mulino tanpa memberikan rincian lebih lanjut, dilansir The Guardian, Selasa (4/2/2025).

    Rubio, yang mengunjungi Panama sebagai bagian dari tur pertamanya ke Amerika Latin dalam kapasitasnya sebagai Menteri Luar Negeri AS, segera merespons keputusan tersebut dengan optimisme.

    “Pengumuman Presiden @JoseRaulMulino bahwa Panama akan membiarkan partisipasinya dalam BRI China berakhir adalah langkah besar ke depan bagi hubungan AS-Panama, untuk kebebasan Terusan Panama, serta bukti kepemimpinan @POTUS dalam melindungi keamanan nasional kita dan mendukung kesejahteraan rakyat Amerika,” tulis Rubio di platform X setelah meninggalkan Panama.

    Keputusan Panama ini menambah daftar negara yang mundur dari BRI setelah menghadapi tantangan finansial akibat proyek-proyek China. Sebelumnya, Italia menarik diri dari inisiatif tersebut pada 2023, sebagian besar karena tekanan AS dan kekhawatiran atas meningkatnya ketergantungan ekonomi pada Beijing.

    Profesor Yanzhong Huang, peneliti senior di Dewan Hubungan Luar Negeri AS, menyebut langkah Panama sebagai “kemenangan diplomasi brinkmanship Trump”, tetapi mempertanyakan apakah strategi serupa dapat diterapkan di wilayah lain.

    “AS kini tampaknya semakin memfokuskan perhatiannya pada Amerika Latin, kawasan yang masih sangat bergantung pada dukungan dan perdagangan AS,” kata Huang.

    “Namun, saya ragu bahwa AS dapat menggunakan pengaruh yang sama untuk memaksa negara-negara Asia mengambil keputusan serupa, mengingat China sudah menjadi aktor paling dominan di kawasan tersebut.”

    Sementara itu, kedutaan besar China di Washington tidak memberikan komentar terkait keputusan Panama maupun isu Terusan Panama.

    China Kehilangan Pegangan di Panama?

    Panama adalah negara pertama di Amerika Latin yang secara resmi bergabung dengan BRI pada November 2017, hanya 5 bulan setelah mengalihkan hubungan diplomatiknya dari Taiwan ke China. Sejak saat itu, Beijing telah berinvestasi dalam berbagai proyek besar di Panama, termasuk pembangunan jembatan keempat di atas Terusan Panama yang dikerjakan oleh dua perusahaan milik negara China.

    Namun, keterlibatan perusahaan China di sekitar Terusan Panama telah lama menjadi perhatian Washington. Beberapa perusahaan China, termasuk CK Hutchison Holdings yang berbasis di Hong Kong, saat ini mengoperasikan dua pelabuhan di kedua ujung Terusan Panama, yang dianggap sebagai posisi strategis yang berpotensi mengancam kepentingan AS.

    Pemerintahan Trump menganggap kehadiran China di sana sebagai ancaman langsung terhadap perjanjian netralitas AS-Panama yang ditandatangani pada 1977.

    Menurut Kementerian Luar Negeri AS, Rubio menyampaikan pesan langsung dari Trump kepada Mulino bahwa keberadaan China di sekitar terusan adalah pelanggaran terhadap perjanjian tersebut.

    Sebagai tanggapan, Mulino mengisyaratkan bahwa Panama akan meninjau ulang konsesi selama 25 tahun yang diberikan kepada CK Hutchison Holdings, yang diperpanjang pada 2021. Ia mengatakan bahwa audit terhadap kesepakatan ini akan dilakukan sebelum keputusan lebih lanjut diambil.

    “Jika audit menunjukkan adanya indikasi korupsi dalam kontrak tersebut, ini bisa menjadi celah bagi Panama untuk membatalkan kesepakatan dan membuka kembali proses penawaran kepada perusahaan AS atau Eropa,” kata Ryan Berg, Direktur Program Amerika di Center for Strategic and International Studies di Washington.

    Dampak Global

    Bagi Washington, keputusan Panama untuk meninggalkan BRI adalah keberhasilan diplomatik yang memperkuat pengaruh AS di kawasan, terutama di tengah meningkatnya ketegangan dengan China. Namun, langkah ini juga bisa menimbulkan konsekuensi ekonomi bagi Panama, mengingat China merupakan salah satu mitra dagang terbesarnya.

    Beijing telah lama membela inisiatif BRI sebagai program pembangunan global yang telah membantu lebih dari 100 negara dalam membangun infrastruktur utama seperti pelabuhan, jembatan, dan rel kereta api. Namun, berbagai negara yang berpartisipasi dalam proyek ini menghadapi tantangan besar akibat biaya proyek yang tinggi dan kesulitan dalam membayar kembali pinjaman dari China.

    Dengan makin banyak negara mempertimbangkan untuk menarik diri dari BRI, masa depan inisiatif ini kini dipertanyakan. Apakah Panama akan menjadi contoh bagi negara-negara lain untuk mengevaluasi kembali hubungan mereka dengan China, ataukah keputusan ini hanya bersifat spesifik terhadap konteks geopolitik di Amerika Latin?

    Bagi AS, keputusan Panama adalah sinyal bahwa strategi Trump dalam menekan negara-negara Amerika Latin untuk menjauh dari China mulai menunjukkan hasil. Namun, apakah Washington dapat mempertahankan momentum ini di wilayah lain-terutama di Asia dan Afrika, di mana pengaruh China jauh lebih kuat-masih menjadi pertanyaan besar.

    (luc/luc)

  • Trump Tunda Tarif untuk Meksiko-Kanada, Tetapi Tidak untuk China

    Trump Tunda Tarif untuk Meksiko-Kanada, Tetapi Tidak untuk China

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menangguhkan ancaman tarif tinggi terhadap Meksiko dan Kanada pada hari Senin (03/02), menyetujui penundaan selama 30 hari sebagai imbalan atas konsesi dalam penegakan hukum perbatasan dan kejahatan dengan kedua negara tetangga tersebut.

    Sementara itu, tarif AS terhadap China tetap akan diberlakukan segera.

    Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengatakan bahwa mereka telah sepakat untuk memperketat pengamanan perbatasan sebagai respons terhadap tuntutan Trump dalam memberantas imigrasi ilegal dan penyelundupan narkoba. Hal ini menunda tarif 25% yang sedianya berlaku pada Selasa (04/02) selama 30 hari.

    Kanada setuju untuk mengerahkan teknologi dan personel baru di perbatasannya dengan AS serta meluncurkan upaya bersama untuk memerangi kejahatan terorganisir, penyelundupan fentanyl, dan pencucian uang.

    Meksiko juga sepakat untuk memperkuat perbatasan utaranya dengan menurunkan 10.000 anggota Garda Nasional guna menghentikan arus migrasi ilegal dan narkoba.

    AS berjanji untuk mencegah penyelundupan senjata berdaya tinggi ke Meksiko, kata Sheinbaum.

    “Sebagai Presiden, tanggung jawab saya adalah memastikan keselamatan semua warga Amerika, dan saya sedang melakukan hal itu. Saya sangat senang dengan hasil awal ini,” kata Trump di media sosial.

    Kesepakatan ini untuk sementara menghindari perang dagang yang menurut para ekonom dapat merugikan semua pihak dan meningkatkan harga bagi konsumen.

    Setelah berbicara melalui telepon dengan kedua pemimpin, Trump mengatakan bahwa ia akan mencoba merundingkan perjanjian ekonomi dalam sebulan ke depan dengan dua mitra dagang terbesar AS, yang ekonominya telah saling terintegrasi sejak perjanjian perdagangan bebas bersejarah pada 1990-an.

    Tarif untuk China tetap berlaku

    Tidak ada kesepakatan serupa dengan China, yang masih akan menghadapi tarif sebesar 10% mulai pukul 12:01 pagi waktu setempat pada hari Selasa (05/02). Seorang juru bicara Gedung Putih mengatakan Trump tidak akan berbicara dengan Presiden China Xi Jinping hingga akhir pekan.

    Trump memperingatkan bahwa ia mungkin akan menaikkan tarif untuk Beijing lebih tinggi lagi.

    “China diharapkan berhenti mengirimkan fentanyl ke kami, dan jika tidak, tarifnya akan naik jauh lebih tinggi,” katanya.

    China menyebut fentanyl sebagai masalah domestik AS dan berencana menggugat tarif ini ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) serta mengambil tindakan balasan lainnya. Namun, China juga tetap membuka peluang untuk bernegosiasi.

    Perkembangan terbaru ini membuat nilai tukar dolar Kanada melonjak setelah sebelumnya anjlok ke level terendah dalam lebih dari dua dekade. Kabar ini juga mengangkat indeks saham berjangka AS setelah sehari mengalami penurunan di Wall Street.

    Trump juga menyiratkan pada hari Minggu (02/02) bahwa Uni Eropa (UE) bisa menjadi target berikutnya, meskipun ia tidak menyebutkan kapan.

    UE akan merespons ‘dengan tegas’ jika dikenai tarif secara tidak adil

    Para pemimpin Eropa memperingatkan bahwa ancaman Presiden AS Donald Trump untuk memberlakukan tarif terhadap UE dapat memicu perang dagang yang akan merugikan konsumen di kedua sisi Atlantik dan memperkuat posisi China.

    Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan bahwa UE menyadari “potensi tantangan” dalam hubungan perdagangan transatlantik.

    “Jika dikenai secara tidak adil atau sewenang-wenang, Uni Eropa akan merespons dengan tegas,” kata von der Leyen setelah pertemuan informal para pemimpin UE di Brussels.

    Ia menegaskan bahwa para pemimpin UE ingin bersikap pragmatis, terlibat lebih awal dalam diskusi, serta merundingkan solusi dengan AS untuk mencegah ketegangan perdagangan.

    “Diskusi hari ini menekankan prinsip utama: yang pertama, bersiaplah. Dan saya hanya bisa mengatakan bahwa kami sudah siap,” katanya dalam konferensi pers.

    rs/ha (Reuters, DW)

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu