kab/kota: Beijing

  • Petaka Sanksi AS Mulai Terasa, China Sempoyongan

    Petaka Sanksi AS Mulai Terasa, China Sempoyongan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sanksi Amerika Serikat (AS) yang menargetkan ekspor chip dan alat pembuat chip canggih ke China mulai mendatangkan petaka. Analis TechInsigths mengatakan belanja China untuk peralatan chip akan menurun tahun ini setelah tiga tahun mengalami pertumbuhan.

    Merosotnya pembelian peralatan chip ini karena China tengah bergulat dengan kelebihan kapasitas. China juga diprediksi akan menghadapi kendala yang lebih besar dari sanksi AS yang kian diperketat.

    China selama ini menjadi pembeli terbesar peralatan fabrikasi wafer, setidaknya selama dua tahun terakhir. Total pembeliannya senilai US$41 miliar (Rp670 triliun) dan menyumbang 40% dari penjualan global pada 2024.

    Namun tahun ini, pengeluaran China diperkirakan akan turun 6% menjadi US$38 miliar. Pangsa pembelian globalnya akan turun menjadi 20%, merosot untuk pertama kali sejak 2021.

    “Kita dapat melihat beberapa perlambatan dalam belanja China karena kontrol ekspor dan kelebihan kapasitas,” kata Boris Metodiev, analis senior manufaktur semikonduktor di TechInsights, dikutip dari Reuters, Kamis (13/2/2025).

    China adalah pendorong pertumbuhan global untuk sektor peralatan fabrikasi wafer global pada 2023 dan 2024, ketika pasar yang mengalami penurunan karena merosotnya permintaan elektronik konsumen.

    Banyak pembelian China didorong oleh penimbunan karena AS menjatuhkan serangkaian sanksi dalam upaya untuk menghambat kemampuan Beijing mengakses dan memproduksi chip yang dapat membantu memajukan kecerdasan buatan untuk aplikasi militer atau mengancam keamanan nasional AS.

    Di satu sisi, perusahaan-perusahaan chip China terus membuat kemajuan terlepas dari upaya Washington yang memblokir akses untuk mendapatkan chip.

    Huawei misalnya yang berhasil memproduksi chip canggih tahun lalu dengan biaya yang lebih mahal. Mereka juga telah berekspansi besar-besaran ke segmen chip mature-node, dengan meningkatkan kapasitas produksi dan mengambil pangsa pasar dari saingan Taiwan.

    (fab/fab)

  • China Bantah Keterlibatan Institut Virologi Wuhan Jadi Dalang Pandemi COVID-19

    China Bantah Keterlibatan Institut Virologi Wuhan Jadi Dalang Pandemi COVID-19

    Jakarta

    Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun kembali membantah tuduhan Institut Virologi Wuhan yang disebut menjadi asal-usul pandemi COVID-19.

    Jiakun juga memastikan lembaga tersebut tak pernah melakukan penelitian tentang perolehan fungsi apa pun pada virus Corona, termasuk merancang, membuat, atau membocorkan COVID-19.

    “Sangat tidak mungkin pandemi disebabkan oleh kebocoran laboratorium, ini adalah kesimpulan resmi yang dicapai oleh para ahli misi gabungan WHO-China berdasarkan sains setelah kunjungan lapangan mereka ke laboratorium di Wuhan dan komunikasi mendalam dengan para peneliti, “kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Guo Jiakun dalam konferensi pers di Beijing pada Rabu (12/2).

    “Kesimpulan tersebut telah diakui secara luas oleh komunitas internasional, termasuk komunitas sains,” lanjutnya.

    baca juga

    Sebelumnya CIA atau atau Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat mengatakan mereka telah mengubah penilaian sebelumnya soal asal-usul COVID-19. Mereka menyimpulkan bahwa kemungkinan besar virus COVID-19 bocor dari laboratorium di Wuhan, China, sebelum menjadi pandemi global.

    Meski begitu, lembaga tersebut menambahkan bahwa pihaknya memiliki “keyakinan rendah terhadap penilaian ini” dan akan terus mengevaluasi setiap laporan intelijen baru atau informasi relevan.

    Selama bertahun-tahun, CIA mengatakan tidak jelas apakah pandemi COVID muncul dari paparan manusia terhadap hewan yang terinfeksi atau dari sebuah kejadian di laboratorium penelitian di China.

    Badan intelijen AS dan departemen pemerintah lainnya berbeda pendapat mengenai asal muasal virus tersebut. FBI dan Departemen Energi mengatakan bahwa kemungkinan besar virus tersebut merupakan hasil kebocoran laboratorium, sementara badan lainnya menilai bahwa paparan alami manusia terhadap hewan yang terinfeksi merupakan skenario yang paling mungkin. CIA sebelumnya bersikap netral.

    Penilaian CIA tidak didasarkan pada intelijen baru, tetapi pada analis yang meninjau informasi yang ada. Peninjauan tersebut diperintahkan pada minggu-minggu terakhir pemerintahan Presiden Joe Biden dan diselesaikan sebelum pelantikan Presiden Donald Trump.

    baca juga

    (suc/kna)

  • ‘Hujan Bom’ AS Belum Usai, Trump Siapkan Tarif Balas Dendam

    ‘Hujan Bom’ AS Belum Usai, Trump Siapkan Tarif Balas Dendam

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat Donald Trump makin memperdalam ketegangan dagang global dengan mempersiapkan tarif balasan (resiprokal) terhadap negara-negara yang mengenakan bea masuk pada barang-barang AS. Langkah ini, yang sedang difinalisasi oleh para penasihat perdagangan Gedung Putih pada Rabu (12/2/2025), telah memicu kekhawatiran dari banyak pihak, termasuk industri dalam negeri dan mitra dagang utama seperti Meksiko, Kanada, Uni Eropa, Jepang, dan Australia.

    Setelah mengejutkan pasar dengan pengumuman tarif impor baja dan aluminium sebesar 25% pada Senin lalu-yang berlaku mulai 12 Maret-Trump kini berencana menaikkan tarif untuk setiap negara yang menerapkan bea masuk pada produk AS.

    Langkah ini menambah ketidakpastian di sektor industri yang bergantung pada impor baja dan aluminium, serta memperdalam risiko perang dagang global yang lebih luas.

    Sebelumnya, Trump telah mengenakan tambahan tarif 10% pada barang-barang China yang berlaku mulai 4 Februari, dengan Beijing membalas dengan kebijakan serupa pada pekan ini.

    Tarif impor sebesar 25% untuk barang dari Meksiko dan Kanada seharusnya berlaku bulan ini, tetapi ditunda hingga 4 Maret untuk memberikan waktu bagi negosiasi terkait pengamanan perbatasan AS dan upaya mengatasi perdagangan fentanyl ilegal.

    Meskipun beberapa pekerja industri baja di AS mendukung kebijakan ini, banyak perusahaan manufaktur besar yang mengandalkan impor mengkhawatirkan efek domino dari kenaikan tarif ini terhadap rantai pasokan dan harga produk mereka.

    “Perusahaan-perusahaan dengan ketergantungan besar pada impor baja dan aluminium kini kesulitan menyusun strategi jangka panjang,” ujar seorang eksekutif manufaktur yang enggan disebutkan namanya, dilansir Reuters.

    Banyak industri, termasuk otomotif, farmasi, dan teknologi semikonduktor, khawatir dengan ancaman Trump yang juga mempertimbangkan tarif baru pada sektor mereka.

    Hingga kini, Gedung Putih belum memberikan detail lengkap mengenai bagaimana tarif balasan ini akan diterapkan, meskipun Trump berjanji akan mengumumkannya dalam dua hari ke depan.

    Menurut William Reinsch, analis senior di Center for Strategic and International Studies, tim perdagangan Trump menghadapi dilema besar dalam menyusun skema tarif ini. Ada dua pilihan utama yang bisa diambil:

    Pertama, Pemerintah AS bisa mengenakan tarif rata, misalnya 10% atau 20% untuk semua negara, agar lebih mudah diterapkan.

    Kedua, tarif berbasis timbal balik, yakni AS bisa menyesuaikan tarif untuk setiap negara berdasarkan bea masuk yang mereka kenakan terhadap barang AS.

    “Jika kita mengikuti metode kedua, ini akan sangat kompleks dan sulit diterapkan,” kata Reinsch.

    Seorang sumber di Gedung Putih yang terlibat dalam perumusan tarif mengatakan bahwa detailnya masih dirampungkan hingga Selasa malam, mengindikasikan masih adanya perdebatan internal.

    Menurut Damon Pike, pakar perdagangan internasional di BDO International, skema tarif yang diusulkan Trump berpotensi menjadi pekerjaan monumental.

    “Di tingkat internasional, ada sekitar 5.000 deskripsi produk dengan kode 6 digit yang digunakan di 186 negara anggota Organisasi Bea Cukai Dunia. Jadi, ini berarti 5.000 dikalikan 186 negara-ini hampir seperti proyek kecerdasan buatan,” jelasnya.

    Dukungan dan Tantangan Hukum

    Para penasihat perdagangan Trump sedang mengeksplorasi berbagai undang-undang yang dapat digunakan untuk menerapkan tarif ini. Beberapa opsi yang sedang dipertimbangkan antara lain Trade Act 1974, Section 122 – hanya memungkinkan tarif flat maksimum 15% selama enam bulan; Tariff Act 1930, Section 338 – memungkinkan AS mengambil tindakan terhadap negara yang melakukan diskriminasi perdagangan terhadap produk AS, tetapi belum pernah digunakan sebelumnya; dan International Emergency Economic Powers Act (IEEPA) – digunakan untuk mengenakan tarif terhadap China, serta rencana tarif baru untuk Kanada dan Meksiko.

    Menurut Pike, jika tidak menggunakan IEEPA, maka pemerintah harus melibatkan Kongres sebelum memberlakukan tarif baru.

    “Segala sesuatu tampaknya bergerak dengan sangat cepat, tetapi jika tidak melalui IEEPA, tarif harus mendapat persetujuan dari badan pemerintah lain sebelum bisa diterapkan,” katanya.

    Namun, metode “tarif balasan” yang diusulkan Trump juga bisa menjadi bumerang bagi AS sendiri.

    Reinsch memperingatkan bahwa pendekatan ini berarti AS menyerahkan kendali atas kebijakan tarifnya kepada negara lain.

    “Misalnya, jika Kolombia menetapkan tarif tinggi untuk kopi demi melindungi industrinya, maka kita akan menerapkan tarif tinggi pada kopi Kolombia juga-padahal AS tidak memproduksi kopi. Akibatnya, yang rugi adalah konsumen Amerika sendiri,” jelasnya.

    (luc/luc)

  • China Tegaskan Gaza Milik Palestina, Tolak Pemindahan Paksa    
        China Tegaskan Gaza Milik Palestina, Tolak Pemindahan Paksa

    China Tegaskan Gaza Milik Palestina, Tolak Pemindahan Paksa China Tegaskan Gaza Milik Palestina, Tolak Pemindahan Paksa

    Beijing

    China kembali menegaskan penolakan terhadap apa yang mereka sebut sebagai “pemindahan paksa” terhadap warga Palestina di Jalur Gaza. Beijing bahkan menegaskan bahwa Jalur Gaza merupakan milik rakyat Palestina.

    Penegasan itu, seperti dilansir AFP, Rabu (12/2/2025), disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, ketika ditanya oleh wartawan dalam konferensi pers soal rencana kontroversial Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk merelokasi warga Gaza ke negara-negara lainnya.

    “Gaza adalah milik rakyat Palestina dan merupakan bagian integral dari wilayah Palestina,” ucap Guo dalam konferensi pers di Beijing pada Rabu (12/2) waktu setempat.

    “Kami menentang pemindahan paksa warga Gaza,” tegasnya merujuk pada posisi pemerintah China dalam persoalan ini.

    Trump mengejutkan dunia dengan mencetuskan gagasan kontroversial pekan lalu agar AS “mengambil alih” Gaza, dan bahkan mengusulkan “kepemilikan” atas Gaza. Dia membayangkan AS akan membangun kembali secara ekonomi wilayah yang hancur akibat perang itu.

    Namun rencana Trump itu hanya dilakukan setelah merelokasi sebanyak 2,2 juta jiwa penduduk Gaza ke negara-negara lainnya, seperti Yordania dan Mesir, tanpa ada rencana bagi mereka untuk kembali tinggal di sana.

    Gagasan Trump itu langsung menuai penolakan dunia, termasuk pemerintah China yang pekan lalu menyatakan pihaknya menentang rencana pemindahan paksa terhadap warga Gaza.

    Beijing juga mengharapkan semua pihak akan berpegang teguh pada gencatan senjata dan pemerintahan pascaperang sebagai peluang membawa masalah Palestina pada jalur penyelesaian politik yang benar berdasarkan solusi dua negara.

    Kecaman dan penolakan dunia itu seolah tak dipedulikan Trump, dengan baru-baru ini, dia menyebut Gaza sebagai lokasi “pengembangan real estate untuk masa depan”, dan menegaskan warga Palestina tidak memiliki hak untuk kembali berdasarkan rencana pengambilalihan yang dilakukan AS.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Gara-gara Donald Trump, Harga Emas Dunia Melonjak Capai Rekor Tertinggi – Halaman all

    Gara-gara Donald Trump, Harga Emas Dunia Melonjak Capai Rekor Tertinggi – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Harga emas di pasar spot telah melonjak ke rekor tertinggi baru, mencapai US$2.909,49 per ons troi.

    Ini adalah rekor tertinggi pada Februari 2025 ini. 

    Analis mulai melirik saham emiten emas untuk investasi. 

    Melansir Reuters, harga emas spot sempat menyentuh puncak di US$2.942,70 per ons troi dalam sesi perdagangan Asia.

    Meski sempat turun sedikit menjadi US$2.909,49 per ons troi, namun naik lagi 0,1 persen pada pukul 09:16 GMT.

    Lonjakan harga emas ini menandai rekor kedelapan pada tahun 2025, mendekatkan logam mulia ini ke ambang US$3.000 per ons.

    Pemicunya perang dagang Donald Trump

    Investor semakin waspada terhadap dampak kebijakan perdagangan Amerika Serikat (AS) terhadap ekonomi global.

    Seperti diketahui Presiden Donald Trump memicu perang dagang global setelah menaikkan tarif produk impor sejumlah barang.

    Permintaan yang kuat dari bank sentral di pasar berkembang, di samping meningkatnya minat dari investor swasta dan institusional, merupakan pendorong utama di balik kenaikan harga. 

    Investor memandang kebijakan Presiden AS Donald Trump sebagai ancaman terhadap stabilitas ekonomi global, yang mendorong mereka untuk mengalihkan dana ke aset safe haven seperti emas.

    Jika sengketa perdagangan antara AS dan negara lain meningkat maka  harga emas dapat meningkat menjadi $3.000-$3.300 per troy ounce dalam beberapa bulan mendatang, menurut analis yang dikutip oleh Kommersant.

    Pada tanggal 1 Februari, AS memberlakukan tarif 10% untuk semua impor Tiongkok.

    Sebagai balasan, Beijing mengenakan tarif pada batu bara AS, gas alam cair, minyak mentah, peralatan pertanian, dan mobil.

    Washington menunda penerapan tarif 25% untuk produk Kanada dan Meksiko hingga tanggal 1 Maret karena kedua negara melanjutkan negosiasi dengan presiden AS.

    Selain itu, Donald Trump mengumumkan pada akhir pekan niatnya untuk mengenakan tarif 25% pada semua impor baja dan aluminium.

    “Seperti yang diantisipasi, ketegangan geopolitik global telah meningkat sejak Donald Trump menjabat di AS, yang menyebabkan peningkatan ketidakpastian yang signifikan. Akibatnya, tren deglobalisasi yang sedang berlangsung mendorong harga emas,” kata Kepala Analis Sovcombank Mikhail Vasilyev.

    “Lebih jauh lagi, ancaman sanksi yang terus-menerus dan utang nasional AS yang membengkak terus mengurangi kepercayaan terhadap sistem keuangan yang berpusat pada dolar, ” tambah Vasilyev.

    Hal ini menjelaskan mengapa bank sentral di seluruh dunia terus meningkatkan cadangan emas mereka.

    Menurut Bloomberg, kepemilikan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) yang diinvestasikan dalam emas telah tumbuh sebesar 23 metrik ton sejak awal tahun, mendekati angka 2.600 ton untuk pertama kalinya sejak Oktober 2024.

    “Dengan Donald Trump berkuasa, ditambah dengan meningkatnya kekhawatiran akan meningkatnya inflasi dan potensi kemerosotan ekonomi global akibat perang dagang dan sanksi, emas telah muncul sebagai aset safe haven yang semakin menarik bagi investor internasional,” kata Dmitry Skryabin, manajer portofolio di Alfa Capital.

    Para ahli memperkirakan bahwa harga akan terus naik dalam waktu dekat.

    Analis Citi Research memperkirakan bahwa konflik perdagangan skala penuh antara Tiongkok dan AS dapat mendorong harga emas hingga $3.000 per troy ounce dalam tiga bulan ke depan.

    Bagaimana dengan di Indonesia?

     Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rizkia Darmawan mengamati lonjakan harga emas dipicu oleh potensi ketidakpastian ekonomi global usai  Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif terhadap Meksiko, Kanada dan China.

    Kondisi ini membawa investor untuk kembali melirik aset safe haven.

    Equity Research Analyst Henan Putihrai Sekuritas Irsyady Hanief menambahkah, sentimen kebijakan tarif Donald Trump mendongkrak permintaan emas fisik, termasuk di pasar AS.

    Emas fisik diklasifikasikan sebagai zero-risk asset, sehingga banyak institusi keuangan mulai beralih ke emas fisik sebagai bentuk mitigasi risiko.

    “Harga emas diperkirakan akan tetap kuat dalam waktu dekat, meskipun volatilitas tetap menjadi faktor yang harus diperhatikan seiring dengan dinamika kebijakan ekonomi global,” kata Iryady kepada Kontan.co.id, Selasa (4/2/2025).

    Research Analyst Phintraco Sekuritas Muhamad Heru Mustofa sepakat, tarif yang diberlakukan Donald Trump serta tingkat inflasi berpotensi meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe haven.

    Kenaikan harga emas di awal tahun ini berpotensi mengerek naik harga jual rata-rata emiten emas, sehingga berpeluang mendongkrak kinerja emiten pada kuartal I-2025.

    “Tapi momentum kenaikan harga emas ini perlu diiringi dengan peningkatan volume penjualan supaya kinerja keuangan dapat maksimal,” kata Heru.

    Irsyady menimpali, secara historis kinerja maupun pergerakan harga saham emiten emas cenderung sejalan dengan harga komoditas emas.

    Tapi, dampaknya tergantung dari sejumlah faktor. Terutama dari sisi tingkat produksi, efisiensi biaya operasional dan kondisi makro ekonomi.

     

     

  • Tiongkok Kecam Upaya AS untuk Merusak Hubungan dengan Panama, Serukan Perlawanan – Halaman all

    Tiongkok Kecam Upaya AS untuk Merusak Hubungan dengan Panama, Serukan Perlawanan – Halaman all

    Tiongkok Kecam Upaya AS untuk Merusak Hubungan dengan Panama, Serukan Perlawanan

    TRIBUNNEWS.COM- China mengutuk campur tangan AS dalam hubungannya dengan Panama setelah Panama menarik diri dari Inisiatif Sabuk dan Jalan, dan mendesaknya untuk melawan tekanan eksternal.

    Tiongkok mengecam keras upaya AS untuk mengganggu hubungannya dengan Panama melalui tekanan dan ancaman, Asisten Menteri Luar Negeri Tiongkok Zhao Zhiyuan menyatakan selama pertemuan dengan Duta Besar Panama untuk Tiongkok Miguel Lecaro.

    “Hubungan Tiongkok-Panama tidak pernah menargetkan pihak ketiga mana pun dan tidak boleh diganggu oleh pihak ketiga mana pun,” kata Zhao pada hari Sabtu. Ia mendesak Panama untuk menolak campur tangan eksternal dan mempertimbangkan kepentingan jangka panjang kedua negara.

    Pernyataan tersebut menyusul pengumuman Presiden Panama Jose Raul Mulino pada hari Kamis bahwa Panama telah secara resmi menarik diri dari Prakarsa Sabuk dan Jalan (BRI) Tiongkok . Mulino membantah adanya kaitan antara keputusan tersebut dan kunjungan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio baru-baru ini ke negara tersebut.

    Sebagai tanggapan, Tiongkok mengajukan protes resmi terhadap Panama, dan Zhao mengutuk apa yang ia gambarkan sebagai upaya AS untuk “menyabotase kerja sama Sabuk dan Jalan melalui tekanan dan ancaman.”

    Presiden AS Donald Trump, dalam pidato pelantikannya pada tanggal 20 Januari, menyatakan keinginannya agar AS kembali mengendalikan Terusan Panama , dengan mengklaim bahwa Terusan Panama dioperasikan oleh China dan menuduh Panama mengenakan biaya berlebihan kepada kapal-kapal AS, termasuk kapal angkatan laut. Presiden Panama tersebut menepis pernyataan Trump.

    AS puji keputusan Panama di tengah ketegangan di Terusan Panama

    Washington telah lama menentang BRI, dengan mengklaim bahwa Tiongkok menggunakan inisiatif tersebut untuk memperluas pengaruh geopolitik melalui apa yang disebut “diplomasi perangkap utang.” 

    Kunjungan Menteri Luar Negeri AS baru-baru ini ke Panama dilakukan setelah pemerintahan Trump secara terbuka memperingatkan bahwa jejak ekonomi Beijing yang semakin besar di Terusan Panama dapat menjadi ancaman keamanan nasional.

    Rubio mendesak Mulino mengenai pengaruh China di terusan itu, dan menekankan bahwa Trump tidak ingin mempertahankan status quo terkait jalur air tersebut.

    Sementara Panama bersikeras mempertahankan kedaulatan penuh atas terusan itu, Washington menuduh Beijing menggunakan hubungan ekonominya untuk memengaruhi operasi.

    Setelah Panama mengumumkan akan menarik diri dari BRI, Rubio memuji keputusan tersebut sebagai kemenangan besar bagi hubungan AS-Panama dan sebuah langkah untuk membatasi pengaruh Tiongkok di Amerika Latin.

    “Pengumuman kemarin oleh Presiden @JoseRaulMulino bahwa Panama akan membiarkan partisipasinya dalam Prakarsa Sabuk dan Jalan PKT berakhir adalah langkah maju yang besar bagi hubungan AS-Panama, Terusan Panama yang bebas, dan contoh lain dari kepemimpinan @POTUS untuk melindungi keamanan nasional kita dan memberikan kemakmuran bagi rakyat Amerika,” tulis Rubio di X (sebelumnya Twitter) setelah meninggalkan negara tersebut. 

    Panama adalah negara Amerika Latin pertama yang secara resmi bergabung dengan Prakarsa Sabuk dan Jalan pada tahun 2017, tak lama setelah memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan demi Beijing. 

    BRI, prakarsa infrastruktur andalan Tiongkok, berupaya menghubungkan ekonomi di seluruh dunia melalui investasi dalam proyek jalan raya, pelabuhan, telekomunikasi, dan energi.

     

    SUMBER: AL MAYADEEN

  • DeepSeek Diblokir di Banyak Negara, Begini Reaksi China

    DeepSeek Diblokir di Banyak Negara, Begini Reaksi China

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah perusahaan asal China mengumumkan telah menggunakan DeepSeek dalam produk mereka. Hal ini dilakukan saat model AI tersebut ditolak dan diblokir di beberapa negara lain, termasuk Italia, Korea Selatan, Australia, dan Taiwan.

    Produsen mobil China, Great Wall Motor, mengatakan telah mengintegrasikan DeepSeek pada sistem kendaraan dengan merek Coffee Intelligence, dikutip dari Reuters, Senin (10/2/2025).

    Sementara itu, Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT) China mengatakan tiga perusahaan telekomunikasi terbesar bekerja sama dengan DeepSeek. Baik China Mobile, China Unicom, dan China Telecom disebut ingin mempromosikan penerapan inklusif AI terbaru.

    Ada juga Capitalonline Data Service yang juga menerapkan model DeepSeek-R1. Perusahaan berbasis di Beijing ini merupakan penyedia layanan komputasi awan.

    MeIG Smart Technology mengumumkan tengah mengerjakan adaptasi model terkait DeepSeek. Namun pengembangannya disebut masih dalam tahap awal.

    Sejumlah perusahaan China lain, termasuk Tencent dan Huawei, mengatakan telah mengintegrasikan model AI tersebut dalam penawarannya masing-masing.

    Beberapa negara takut dengan pengumpulan dan pengelolaan data DeepSeek yang belum jelas. Namun, di China, DeepSeek sepertinya menjadi ‘primadona’ baru dan memunculkan optimisme untuk mendominasi industri AI dan melawan Amerika Serikat (AS).

    (fab/fab)

  • Inflasi China Januari 2025 Mendaki, Terdorong Belanja Masyarakat selama Imlek

    Inflasi China Januari 2025 Mendaki, Terdorong Belanja Masyarakat selama Imlek

    Bisnis.com, JAKARTA – Inflasi China mengalami akselerasi untuk pertama kali sejak Agustus 2024, terdongkrak belanja rumah tangga yang menanjak pada perayaan tahun baru Imlek.

    Dilansir Bloomberg pada Minggu (9/2/2025), Biro Statistik melaporkan indeks harga konsumen meningkat 0,5% pada Januari 2025 dibandingkan dengan setahun sebelumnya. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan Desember 2024 yang sebesar 0,1%.

    Ekonom yang disurvei oleh Bloomberg sebelumnya memperkirakan angka median kenaikan sebesar 0,4%.

    Lonjakan belanja sementara selama libur delapan hari sempat menutupi besarnya tantangan deflasi yang dihadapi ekonomi terbesar kedua di dunia ini. Harga jasa meningkat 0,9%, yang mencakup lebih dari 50% dari total kenaikan CPI, menurut biro statistik.

    Deflasi pabrik di China berlanjut hingga bulan ke-28 dengan penurunan 2,3%, tidak berubah dengan kontraksi indeks pada bulan Desember.

    Analis di Nomura Holdings Inc., termasuk Sonal Varma dan Si Ying Toh, memperkirakan bahwa CPI Cina dapat terdistorsi sekitar 0,4 poin persentase bulan lalu karena beberapa harga naik ketika konsumen meningkatkan pembelian menjelang hari raya yang berlangsung dari 28 Januari hingga 4 Februari tahun ini.

    Penguatan sisi konsumsi semakin menjadi fokus China setelah negara itu memulai perang dagang dengan AS. Peningkatan permintaan domestik sangat dibutuhkan untuk membantu mengimbangi dampak tarif yang lebih tinggi pada ekspor yang diberlakukan bulan ini oleh pemerintahan Trump.

    Pejabat tinggi yang dipimpin oleh Presiden Xi Jinping telah beralih ke rencana untuk lebih banyak pengeluaran pemerintah dan pemotongan suku bunga.

    Dengan sektor rumah tangga yang tertekan akibat kemerosotan properti selama bertahun-tahun, Pemerintah China mengangkat peningkatan konsumsi menjadi prioritas utama untuk upaya ekonomi tahun ini, yang baru kedua kalinya terjadi dalam setidaknya satu dekade.

    Tekanan deflasi yang terus berlanjut di China sangat kontras dengan negaraekonomi besar lainnya. Kekhawatiran Beijing adalah bahwa siklus penurunan harga yang mengakar akan menahan pengeluaran rumah tangga lebih lama dan merusak pendapatan perusahaan sedemikian rupa sehingga menghambat investasi dan menyebabkan pemotongan gaji dan PHK lebih lanjut.

  • Jadi Biang Kerok Penjualan Lesu, BAIC Hapus Logo ‘Beijing’ di Mobilnya

    Jadi Biang Kerok Penjualan Lesu, BAIC Hapus Logo ‘Beijing’ di Mobilnya

    Jakarta

    BAIC berniat menghapus emblem ‘Beijing’ pada kendaraan yang dipasarkan di Indonesia. Perusahaan asal China tersebut akan menggantinya dengan logo atau lambang merek. Apa, sih, alasannya?

    Sebagai catatan, BAIC sudah menjual dua model kendaraan di Indonesia, yakni BJ40 Plus dan X55-II. Namun, khusus untuk nama kedua, pabrikan tak membekalinya dengan emblem merek, melainkan tulisan ‘Beijing’ yang mewakili asal mobil tersebut.

    Menariknya, kata BAIC Indonesia, penyematan tulisan ‘Beijing’ justru membuat konsumen tak minat membeli X55-II. Bahkan, penjualannya jauh lebih rendah dibandingkan BJ40 Plus. Itulah mengapa, mereka berniat menggantinya dengan tulisan ‘BAIC’.

    “Kenapa X55-II yang harganya menarik justru volume-nya jauh (lebih rendah) dari BJ40 Plus? Padahal mobil ini enak banget. Nah, salah satu alasan kenapa konsumen nggak beli karena ada tulisan Beijing,” ujar Chief Operating Officer (COO) BAIC Indonesia, Dhani Yahya di Garding Serpong, Kabupaten Tangerang.

    “Jadi kita oke akan kita ganti logonya. Kita lagi pesan, sehingga kita bisa lakukan pemasangan,” ungkapnya.

    Logo BAIC. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Dhani menegaskan, konsumen yang sudah memesan BAIC X55-II sejak lama, bisa melakukan penggantian emblem di dealer terdekat. Meski ada ongkos penggantian, namun nominalnya tak seberapa.

    “Nantinya kita bisa offering tentunya. Jadi yang sudah membeli, bisa ke dealer-dealer kita. Intinya Februari ini sudah mulai (ada penggantian),” terangnya.

    Menurut data yang dihimpun Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales BAIC sepanjang tahun lalu mencapai 296 unit. Mereka baru mulai jualan kendaraan di bulan ke-8 (Agustus).

    “Perbandingannya 90 dan 10 persen, memang jauh. Jadi 50 unit di X55-II dan sisanya atau 240-an di BJ40 Plus,” kata Dhani.

    (sfn/lua)

  • 10 Kota Terkaya di Dunia 2024

    10 Kota Terkaya di Dunia 2024

    Jakarta: Apa saja kota terkaya di dunia saat ini? Kota-kota ini bukan hanya memiliki perekonomian yang kuat, tetapi juga menjadi rumah bagi para miliarder dan pusat inovasi global. 
     
    Dengan infrastruktur modern, pusat bisnis kelas dunia, dan industri yang berkembang pesat, kota-kota ini memainkan peran besar dalam ekonomi global.
     
    Mengutip laman Sahabat Pegadaian, berikut daftar 10 kota terkaya di dunia berdasarkan laporan Henley & Partners dan New World Wealth.
    1. New York, Amerika Serikat
    Sebagai kota paling kaya di dunia, New York memiliki 349.500 jutawan yang menetap di sana. Kota ini adalah pusat keuangan global dengan Wall Street sebagai jantungnya. Selain itu, New York juga menjadi rumah bagi banyak perusahaan besar, bank investasi, dan hedge fund.

    2. San Francisco Bay Area, Amerika Serikat
    San Francisco memiliki 305.700 jutawan, berkat Silicon Valley yang menjadi pusat teknologi dunia. Kota ini menampung perusahaan-perusahaan raksasa seperti Apple, Google, dan Meta. 
    Sektor pariwisata dan startup teknologi turut berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi San Francisco.

    3. Tokyo, Jepang
    Tokyo, ibu kota Jepang, memiliki 298.300 jutawan. Kota ini adalah pusat ekonomi, manufaktur, dan keuangan terbesar di Asia. Dengan industri teknologi yang maju serta sektor hiburan yang berkembang pesat, Tokyo terus memperkuat posisinya sebagai salah satu kota terkaya di dunia.

    4. Singapura
    Singapura adalah kota dengan pertumbuhan ekonomi pesat, dihuni oleh 244.800 jutawan. Kota ini menarik banyak investor global karena sistem perpajakannya yang ramah bisnis serta posisinya sebagai pusat keuangan Asia Tenggara.

    5. London, Inggris
    London adalah pusat keuangan dan properti dengan 227.000 jutawan. Kota ini menjadi rumah bagi London Stock Exchange (LSE) dan berbagai institusi perbankan internasional. Infrastruktur dan lingkungan bisnis yang kondusif menjadikan London sebagai kota kaya dengan daya tarik global.

    6. Los Angeles, Amerika Serikat
    Los Angeles dikenal sebagai pusat industri hiburan dunia. Sektor musik, film, pertelevisian, dan real estate menjadi pilar ekonomi kota ini. Saat ini, ada 212.100 jutawan yang tinggal di Los Angeles.

    7. Paris, Prancis
    Paris tidak hanya terkenal sebagai kota mode dan romantis, tetapi juga sebagai pusat ekonomi Eropa. Dengan 165.000 jutawan, sektor pariwisata, properti, dan keuangan menjadi motor penggerak ekonomi kota ini.

    8. Sydney, Australia
    Sydney adalah kota terbesar di Australia dengan 147.000 jutawan. Industri properti, pariwisata, dan sektor keuangan menjadikan Sydney salah satu kota terkaya dengan standar hidup tinggi.

    9. Hong Kong
    Sebagai pusat keuangan dunia, Hong Kong memiliki ekonomi yang terbuka dan sektor perdagangan yang maju. Kota ini memiliki 143.400 jutawan, meskipun menghadapi tantangan politik dalam beberapa tahun terakhir.

    10. Beijing, Tiongkok
    Beijing, ibu kota Tiongkok, memiliki 125.600 jutawan. Kota ini menjadi pusat manufaktur, teknologi, dan ekonomi terbesar di Tiongkok. Dengan perkembangan pesat dalam berbagai sektor, Beijing terus memperkuat posisinya di tingkat global.

    Itulah 10 kota terkaya di dunia pada tahun 2024. Kota-kota ini tidak hanya menawarkan peluang bisnis yang besar, tetapi juga menjadi pusat inovasi dan gaya hidup mewah yang menarik perhatian dunia.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)