kab/kota: Beijing

  • Utusan Trump untuk Ukraina Tiba di Kyiv, Siap Dengar Keluh Kesah Zelensky – Halaman all

    Utusan Trump untuk Ukraina Tiba di Kyiv, Siap Dengar Keluh Kesah Zelensky – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Utusan khusus Presiden AS Donald Trump untuk Ukraina, Keith Kellogg akhirnya tiba di Ibu Kota Ukraina, Kyiv pada Rabu (19/2/2025).

    Kedatangan Keith Kellogg ke Ukraina sebagai bagian dari upaya Washington untuk mengakhiri perang skala penuh Rusia.

    Saat tiba di Kyiv, Kellogg mengatakan misinya terutama untuk “mendengarkan” kekhawatiran Ukraina dan menyampaikan temuannya ke Gedung Putih.

    “Kami memahami perlunya jaminan keamanan. Kami memahami pentingnya kedaulatan negara ini,” kata Kellogg, dikutip dari Kyiv Independent.

    “Salah satu misi saya adalah duduk dan mendengarkan serta melihat apa saja kekhawatiran Anda,” lanjutnya.

    Kellogg mengunjungi Kyiv tak lama setelah delegasi AS dan Rusia mengadakan pembicaraan untuk mengakhiri perang di Arab Saudi — tanpa partisipasi Ukraina.

    Utusan Trump untuk Ukraina itu sebelumnya pernah bertemu dengan Presiden Volodymyr Zelensky dan pejabat tinggi lainnya selama Konferensi Keamanan Munich.

    Perkembangan terkini menunjukkan bahwa Kellogg dikesampingkan dalam upaya perdamaian Trump, karena ia tidak terlibat dalam perundingan di Arab Saudi.

    Beberapa pakar mengaitkan hal ini dengan kecenderungan Kellogg yang pro-Ukraina dan dugaan keberatan Rusia terhadapnya.

    Harapan Rusia

    Rusia meyakini bahwa pemerintahan Trump berfokus pada upaya mengamankan kemenangan kebijakan luar negeri yang cepat dan dramatis.

    Trump, menurut para pejabat Rusia, tengah mencari momen simbolis yang akan memungkinkannya mengklaim bahwa ia secara pribadi telah mengakhiri perang di Ukraina.

    Moskow, pada gilirannya, melihat ini sebagai peluang untuk mengamankan keuntungan yang telah lama dicari.

    Pada saat yang sama, mereka mengakui bahwa posisi Amerika dapat berubah seiring kemajuan negosiasi dan pembentukan kelompok kerja setelah pertemuan Riyadh.

    Bagi Rusia, prioritasnya adalah memulihkan dialog bilateral penuh dengan Washington, memperluas diskusi jauh melampaui Ukraina untuk memungkinkan Kremlin menegaskan kembali kepentingan nasionalnya di panggung dunia.

    Di antara tuntutan utama Moskow adalah pemulihan penuh operasi diplomatik, termasuk mendapatkan kembali akses ke kompleks diplomatik Rusia di Maryland dan New York.

    Pemerintahan Obama menyita properti-properti ini pada akhir tahun 2016, dengan alasan kekhawatiran bahwa properti-properti tersebut digunakan untuk pengumpulan intelijen.

    Dikutip dari The Moscow Times, Rusia juga berupaya menghidupkan kembali saluran komunikasi yang dibekukan terkait isu-isu seperti pengendalian senjata, nonproliferasi nuklir, dan stabilitas strategis. 

    Selain itu, Kremlin mendesak pencabutan sanksi parsial, termasuk mencabut pembatasan terhadap pejabat Rusia tertentu dan mencairkan aset Rusia.

    Sejak dimulainya invasi, AS telah memblokir sedikitnya $6 miliar cadangan mata uang asing Rusia.

    “Trump tidak membahas masalah-masalah ini secara terbuka — ia tampaknya tidak terlalu tertarik pada masalah-masalah ini — tetapi masalah-masalah ini penting bagi (Presiden) Putin.”

    “Ada keyakinan bahwa kesepakatan mengenai masalah-masalah seperti itu dapat dicapai,” kata salah satu sumber.

    Kremlin mengandalkan “chemistry” pribadi antara Trump dan Putin untuk menguntungkannya, kata beberapa sumber.

    Mengakhiri perang di Ukraina merupakan isu utama dalam agenda pertemuan puncak.

    Moskow berharap dapat mencapai penyelesaian dengan persyaratan yang serupa dengan yang dimintanya sebelum melancarkan invasi, yakni status non-blok Ukraina, pembentukan pemerintah pro-Rusia, pengurangan drastis pasukan militer Ukraina, dan pengakuan resmi Krimea dan wilayah Zaporizhzhia, Kherson, Luhansk, dan Donetsk sebagai wilayah Rusia.

    “Ukraina, pengakuan teritorial, ‘demiliterisasi’, ‘denazifikasi’ — termasuk pemilihan umum yang membawa tokoh-tokoh pro-Rusia ke tampuk kekuasaan — dan pencabutan sanksi. Itulah hal minimum yang diinginkan Putin,” kata mantan diplomat Rusia, Boris Bondarev, yang mengundurkan diri dari misi diplomatik Rusia untuk PBB di Jenewa sebagai protes terhadap invasi tersebut.

    Bondarev menambahkan, dalam langkah tawar-menawar yang potensial, Kremlin mungkin mencoba meyakinkan Trump bahwa Moskow bersedia mengurangi hubungannya dengan China sebagai imbalan atas konsesi dari Washington.

    “Amerika akan terusik dengan pembicaraan tentang kemungkinan penilaian ulang hubungan Moskow dengan Beijing,” kata Bondarev. (*)

  • Jabat Tangan dengan Xi Jinping Tanda Jack Ma is Back

    Jabat Tangan dengan Xi Jinping Tanda Jack Ma is Back

    Beijing

    Jack Ma akhirnya berdamai dengan Presiden China, Xi Jinping, dan hal ini dinilai sangat signifikan. Pada pertemuan dengan para taipan bisnis China di Beijing, Jack Ma, duduk di barisan depan bersama dengan bos raksasa teknologi lainnya, seperti Pony Ma dari Tencent.

    Xi Jinping dan Jack Ma terlihat saling sapa dan berjabat tangan di acara yang digelar di Great Hall of the People itu. Kemunculan Jack Ma di pertemuan tingkat tinggi para eksekutif teknologi papan atas China ini menandai perubahan signifikan kebijakan Pemerintah China untuk sektor swasta sekaligus tanda bahwa Jack Ma telah kembali.

    Pemerintah ingin membangkitkan kepercayaan diri sektor swasta di tengah perlambatan ekonomi dan persaingan dengan Amerika Serikat. Meski Ma tak bicara di pertemuan, jabat tangannya dengan Xi Jinping terekam di televisi nasional, melambangkan mencairnya hubungan mereka dan mengisyaratkan Beijing terbuka untuk kerja sama lebih erat dengan pelaku utama sektor swasta.

    “Era dan perjalanan baru ini memiliki prospek luas bagi pengembangan ekonomi swasta. Ini adalah waktu yang tepat bagi mayoritas pengusaha dan bisnis swasta untuk menunjukkan bakat mereka,” kata Xi Jinping dalam pertemuan itu.

    Beijing memulai regulasi ketat terhadap perusahaan teknologi besar di negara itu pada akhir tahun 2020 karena kekhawatiran mereka tumbuh terlalu besar dan kuat. Pemicunya adalah pidato Jack Ma di akhir tahun 2020 yang mengkritik sistem keuangan China.

    Meski simposium tersebut mungkin tidak menandakan perubahan sangat drastis, tetap mencerminkan pengakuan Beijing atas peran penting sektor swasta dalam mendukung pertumbuhan dan meningkatkan kemampuan teknologi China di tengah pembatasan oleh negara-negara Barat.

    “Kita tidak boleh meremehkan kekuatan pertemuan semacam ini dalam memulihkan kepercayaan para pengusaha China, yang (sebelumnya) telah melangkah dengan hati-hati agar tidak salah melangkah,” kata Sam Radwan, pendiri firma konsultan Enhance International yang dikutip detikINET dari CNBC.

    Kehadiran pemimpin top China mengirim sinyal jelas tentang dukungan ke para pengusaha. “Ini mungkin akan menyalakan kembali semangat dan optimisme di China. Pertemuan ini berpotensi lebih kuat daripada stimulus fiskal, jika para pembuat kebijakan menunjukkan dukungan lebih tegas ke pengembangan sektor teknologi,” cetus Peiqian Liu, ekonom Asia di Fidelity International.

    Jack Ma sendiri boleh lega karena mungkin tidak dibatasi lagi ruang geraknya. Namun demikian, tetap masih tanda tanya apakah dia akan kembali rajin tampil di depan publik atau sudah betah berada di belakang layar.

    (fyk/fay)

  • Resmi, Harga HP Lipat Tiga Huawei Mate XT Bikin Dompet Jebol

    Resmi, Harga HP Lipat Tiga Huawei Mate XT Bikin Dompet Jebol

    Jakarta, CNBC Indonesia – HP lipat tiga pertama di dunia buatan China akhirnya meluncur secara global. Huawei Mate XT yang pertama kali rilis di kampung halaman tersebut diboyong dalam gelaran di Malaysia pada Selasa (18/2) kemarin.

    Dikutip dari AP, analis mengatakan kemunculan Huawei Mate XT merupakan kemenangan simbolik raksasa teknologi China di tengah gempuran blokir Amerika Serikat (AS).

    Namun, hambatan dari segi harga, ketahanan, suplai, dan batasan aplikasi kemungkinan akan menyulitkan Huawei.

    Dalam acara peluncuran di Kuala Lumpur, Huawei mengatakan Mate XT akan dibanderol 3.499 euro (Rp59 juta). Meski disebut sebagai HP lipat tiga, namun ponsel dengan tiga panel layar itu hanya bisa dilipat dua kali.

    Huawei mengklaim Mate XT merupakan ponsel lipat tertipis di dunia dengan ketebalan 3,6 milimeter. Layarnya ketika dibuka total berukuran 10,2-inci atau mirip dengan iPad buatan Apple.

    Foto: Orang-orang mengantre untuk melihat ponsel utama Huawei pintar lipat tiga Huawei Mate XT mulai dijual di Beijing, Tiongkok, 20 September 2024. (REUTERS/Wang Jiawei)
    Orang-orang mengantre untuk melihat ponsel utama Huawei pintar lipat tiga Huawei Mate XT mulai dijual di Beijing, Tiongkok, 20 September 2024. (REUTERS/Wang Jiawei)

    “Saat ini, Huawei berdiri sendiri sebagai inovator dengan desain HP lipat tiga,” kata Bryan Ma, VP riset perangkat di firma market intelligence IDC, dikutip dari AP, Rabu (19/2/2025).

    “Huawei berhasil membawa inovasi ini meski tak mendapat akses ke chip dan layanan Google. Hal-hal ini merupakan hambatan besar di depan mata Huawei,” Ma melanjutkan.

    Huawei Mate XT pertama kali dirilis di China pada 20 September 2024, hari yang sama Apple meluncurkan seri iPhone 16. Namun, dengan harga yang bisa bikin dompet jebol, Ma mengatakan Huawei Mate XT “bukan produk mainstream yang akan menarik massa”.

    Ma mengatakan Huawei telah mendominasi pasar HP lipat di China dengan pangsa pasar 49%. Di pasar global, pangsa pasarnya 23% atau lebih kecil ketimbang Samsung yang memiliki pangsa pasar 33% pada 2024 lalu.

    Menurut prediksi IDC, penjualan ponsel lipat di dunia bisa melonjak menjadi 45,7 juta unit pada 2028 mendatang dari sekitar 20 juta unit pada tahun lalu.

    Meski HP Android sudah banyak yang memperkenalkan HP lipat, hingga kini Apple belum merilis iPhone lipat. Sudah banyak rumor yang beredar, tetapi belum ada peluncuran atau pengumuman resmi.

    “Saat Apple memasuki pasar [HP lipat], diprediksi akan memengaruhi pertumbuhan secara signifikan di sektor ponsel lipat,” kata Riby Lu, analis dari firma riset TrendForce.

    (fab/fab)

  • Xi Jinping Melunak, Tiba-tiba Ketemu Jack Ma Bahas Donald Trump

    Xi Jinping Melunak, Tiba-tiba Ketemu Jack Ma Bahas Donald Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Xi Jinping mengadakan pertemuan mendadak dengan beberapa tokoh besar di sektor teknologi China, salah satunya pendiri Alibaba, Jack Ma. Liang Wenfeng, pendiri DeepSeek, juga turut hadir dalam pertemuan tersebut.

    Xi mengadakan pertemuan di Aula Besar Rakyat, tempat yang sama dengan yang ia gunakan pada 2018 untuk pertemuan serupa selama perang dagang pada masa pemerintahan pertama Presiden AS Donald Trump.

    Pernyataan Xi, yang dirangkum oleh media pemerintah, menekankan kesinambungan dalam strategi pembangunan ekonomi China. Namun, ia juga mengatakan bahwa bisnis swasta memiliki prospek yang luas untuk menciptakan kekayaan dan peluang.

    Pertemuan tersebut bersifat mendesak ini dilakukan untuk menunjukkan keseriusan mereka dalam kekuatan model bisnis dan pasar China.

    Ini menjadi sebuah langkah perubahan dalam pendekatan Beijing terhadap raksasa teknologinya. Biasa mereka memiliki aturan ketat bagi perusahaan teknologi, namun kini sepertinya agak dilonggarkan.

    Menurt XI, pemerintahan China dan skala pasarnya memberikan keuntungan inheren dalam mengembangkan industri-industri baru.

    “Ini adalah waktu yang tepat bagi mayoritas bisnis dan pengusaha swasta untuk menunjukkan keunggulan mereka,” katanya seperti dikutip dalam pidato yang disebut media pemerintah sebagai ‘pidato penting’.

    Menurut para analis, hal tersebut mencerminkan kekhawatiran para pembuat kebijakan mengenai perlambatan pertumbuhan ekonomi dan upaya Amerika Serikat untuk membatasi perkembangan teknologi China.

    “Ini adalah bukti bahwa pemerintah China membutuhkan perusahaan-perusahaan sektor swasta untuk persaingan teknologinya dengan Amerika Serikat,” kata Christopher Beddor, wakil direktur riset Tiongkok di Gavekal Dragonomics Hong Kong, dikutip dari Reuters, Selasa (18/2/2025).

    “Pemerintah tidak punya pilihan selain mendukung mereka jika ingin bersaing dengan Amerika Serikat,” imbuhnya.

    Sektor swasta di China, yang bersaing dengan perusahaan-perusahaan milik negara, menyumbang lebih dari separuh pendapatan pajak. Menurut perkiraan analis, sektor swasta menyumbang lebih dari 60% output ekonomi, dan 70% inovasi teknologi.

    Kebijakan yang ditetapkan AS membuat lebih banyak tekanan pada negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu. Padahal sebelumnya, China juga sudah terguncang oleh lemahnya konsumsi domestik dan krisis utang yang menggoyahkan sektor properti.

    (fab/fab)

  • Macron Tawarkan Prancis sebagai Gerbang India ke Eropa

    Macron Tawarkan Prancis sebagai Gerbang India ke Eropa

    Jakarta

    Perdana Menteri India Narendra Modi mengakhiri lawatannya ke Prancis pekan dengan mengunjungi Marseille, kota pelabuhan di Mediterania. Presiden Prancis Emmanuel Macron mempromosikan Marseille sebagai pintu gerbang utama Eropa bagi Koridor Ekonomi India-Timur Tengah-Eropa, IMEC.

    IMEC, yang diumumkan pada KTT G20 2023 di New Delhi, adalah proyek jalur rel dan maritim yang bertujuan meningkatkan perdagangan antara India dan Eropa melalui Israel, Uni Emirat Arab (UEA) dan Arab Saudi. Koridor ini disebut-sebut sebagai pesaing potensial bagi inisiatif Sabuk dan Jalan, BRI, milik Cina.

    Amerika Serikat, di bawah pemerintahan Joe Biden, memimpin inisiatif ini dengan dukungan Prancis, Italia, dan Jerman yang bergabung bersama India, Arab Saudi, serta UEA sebagai penandatangan perjanjian.

    “Marseille bisa menjadi pintu masuk utama ke pasar Eropa,” kata Macron, menggambarkan IMEC sebagai “katalis luar biasa” bagi proyek investasi dan kerja sama konkret.

    Di Marseille, Modi menghadiri presentasi CMA CGM Group, perusahaan logistik dan perkapalan Prancis yang ingin berkontribusi dalam merealisasikan IMEC.

    “Saat India memperluas jaringan perdagangan dan maritimnya, kerja sama dengan para pemimpin industri akan berperan penting dalam meningkatkan konektivitas, rantai pasokan, dan pertumbuhan ekonomi,” tulis Modi di media sosial.

    Prancis Incar Peran Sentral

    Tahun lalu, Macron menunjuk utusan khusus untuk IMEC guna memperkuat peran Prancis dalam proyek ini.

    Namun, analis India Swasti Rao mengatakan bahwa meskipun Prancis bisa menjadi jalur utama perdagangan India dengan Uni Eropa, Marseille bukan satu-satunya opsi.

    “Pelabuhan Marseille memang memiliki kapasitas besar, tetapi India juga mempertimbangkan opsi lain, seperti Pelabuhan Trieste di Italia,” katanya kepada DW.

    Italia bahkan dikabarkan akan menunjuk utusan khusus untuk IMEC guna memperdalam keterlibatannya dalam proyek ini.

    IMEC Hadapi Tantangan Besar

    Para ahli menilai IMEC menghadapi berbagai tantangan, mengingat pembangunan sepanjang 4.800 kilometer jalur pelabuhan, rel, dan infrastruktur transportasi lainnya yang melewati zona geopolitik sensitif.

    Arab Saudi telah mengumumkan investasi senilai USD20 miliar Namun, jumlah itu dinilai belum cukup untuk membangun infrastruktur yang diperlukan. Hingga kini, Uni Eropa belum mengalokasikan dana untuk proyek ini.

    Koridor IMEC dirancang untuk mengangkut barang dari India melalui Pelabuhan Khalifa di UEA, kemudian diteruskan dengan kereta melalui Arab Saudi dan Yordania ke Pelabuhan Haifa di Israel, sebelum dikirim ke Eropa melalui Laut Mediterania. Namun, banyak jalur rel di Timur Tengah masih belum tersedia.

    Saat ini, Cina adalah eksportir terbesar ke UE, sementara India berada di peringkat kesembilan. India masih sangat bergantung pada impor dari Cina, yang menimbulkan kekhawatiran bahwa rantai pasokannya tetap terhubung dengan ekonomi Cina, membuat negara-negara Eropa tetap rentan terhadap dominasi pasokan dari Beijing.

    Perang Israel-Hamas yang berkecamuk sejak serangan Hamas pada 7 Oktober telah menghambat upaya normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel, menimbulkan keraguan atas kelangsungan IMEC melalui Timur Tengah.

    Prancis Jadi Mitra Strategis India di Eropa

    Meskipun IMEC menghadapi banyak tantangan, kunjungan Modi ke Prancis menunjukkan bahwa India tetap berupaya memperkuat hubungan bilateral dan perdagangan dengan Prancis.

    “Dari perspektif India, IMEC adalah cara ideal untuk membuka jalur perdagangan baru. Namun, situasi di Timur Tengah mengubah strategi,” kata analis Rao.

    “Kini India berupaya memperkuat konektivitas dengan Eropa, baik melalui IMEC maupun jalur lainnya,” tambahnya.

    „Prancis adalah pusat strategis India di Eropa,” ujarnya, menegaskan bahwa kerja sama bilateral bertujuan meningkatkan perdagangan India dengan UE, terlepas dari apakah IMEC benar-benar terwujud.

    India Incar Jet Tempur Prancis

    Selain perdagangan, kerja sama pertahanan juga menjadi pilar utama hubungan India-Prancis.

    Sumber DW melaporkan bahwa India berencana membeli 26 jet tempur Rafale buatan Prancis, menambah 33 unit yang sudah dimiliki Angkatan Udara India, IAF.

    India juga tengah mempertimbangkan pembelian tiga kapal selam Scorpene dari Prancis, melengkapi enam unit yang telah dibeli sebelumnya. Total nilai kontrak pertahanan ini mencapai €10,6 miliar.

    “Militer India tidak lagi tertarik pada peralatan Rusia,” ujar analis pertahanan Rahul Bedi dari New Delhi, merujuk pada dampak perang Ukraina terhadap reputasi senjata Rusia.

    Menurut laporan Stockholm International Peace Research Institute, SIPRI, tahun lalu, Prancis kini menjadi eksportir senjata terbesar kedua di dunia, menggeser Rusia ke posisi ketiga.

    Pada KTT Kecerdasan Buatan (AI) di Paris, Modi duduk di antara Macron dan Wakil Presiden AS JD Vance, menegaskan persaingan Prancis dan AS dalam menjual peralatan militer ke India, yang merupakan pengimpor senjata terbesar di dunia.

    Setelah meninggalkan Prancis, Modi bertolak ke Amerika Serikat untuk bertemu dengan Presiden Donald Trump, yang mengumumkan rencana peningkatan penjualan senjata AS ke India senilai miliaran dolar, termasuk jet tempur.

    Namun, analis India menilai New Delhi lebih memilih peralatan militer Prancis, meskipun harganya lebih mahal.

    “Peralatan Prancis lebih mahal dibanding buatan AS, tetapi memiliki lebih sedikit pembatasan,” kata Bedi.

    “Amerika Serikat menerapkan banyak protokol mengenai di mana dan terhadap siapa peralatan dapat digunakan. Prancis jauh lebih fleksibel,” tambahnya.

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Jack Ma Muncul Kembali, Gabung Pemimpin Swasta Bertemu Xi Jinping

    Jack Ma Muncul Kembali, Gabung Pemimpin Swasta Bertemu Xi Jinping

    Bisnis.com, JAKARTA —  Presiden China Xi Jinping dengan sejumlah pemimpin bisnis swasta, salah satunya Jack Ma. Pendiri Alibaba tersebut sempat menghilang dari publik setelah mengkritik pemerintah China. 

    Pada 24 Oktober 2020, Jack Ma mengkritik sistem perbankan China dalam sebuah acara fintech di Shanghai. Kritik tersebut membuat pemerintah China marah dan menangguhkan IPO Ant Group, perusahaan fintech milik Jack Ma.

    Sejak saat itu Jack jarang muncul di publik hingga pada 2021, Jack dikabarkan sengaja bersembunyi di luar negeri. Jack terlihat di beberapa negara seperti Jepang, Australia, dan Thailand.

    Setelah 3 tahun berkeliling, pada 2023, Jack Ma dikabarkan kembali ke China dan pada tahun ini menghadiri pertemuan yang digelar oleh Xi Jinping bersama sederetan pemimpin perusahaan China. 

    Dilansir dari Bloomberg, Selasa (18/2/2025) Presiden Tiongkok Xi Jinping memimpin pertemuan dengan Jack Ma dan pengusaha terkemuka lainnya pada Senin (18/2/2025), yang menandakan dukungan Beijing bagi sektor swasta. Sektor swasta dianggap sebagai kunci untuk menghidupkan kembali ekonomi nomor 2 di dunia.

    Langkah Xi  mengumpulkan para pemimpin bisnis, termasuk mereka yang berada di balik kesuksesan besar meskipun ada tekanan dari AS dalam beberapa bulan terakhir, menggarisbawahi pentingnya inovasi sektor swasta bagi China untuk mendapatkan pijakan dalam teknologi.

    Wakil Direktur Riset China di Gavekal Dragonomics Hong Kong Christopher Beddor mengatakan ini adalah pengakuan diam-diam bahwa pemerintah China membutuhkan perusahaan sektor swasta untuk persaingan teknologi dengan Amerika Serikat. 

    “Pemerintah tidak punya pilihan selain mendukung mereka jika ingin bersaing dengan Amerika Serikat,” kata Beddar dikutip dari Reuters, Selasa (18/2/2025). 

    Beddar menambahkan bahwa Presiden Xi memimpin simposium ini menandakan pengakuan dari pimpinan partai teratas China atas peran penting yang dapat dimainkan oleh perusahaan swasta Tiongkok dalam mendukung pertumbuhan, dan, yang lebih penting, dalam mewujudkan ambisi teknologi China dalam menghadapi pembatasan Barat yang makin ketat.

    “Terlepas dari kekurangannya, DeepSeek sekarang, dan chip Kirin Huawei sebelumnya, mengirimkan pesan yang kuat kepada Barat: bahwa China tidak hanya memiliki niat tetapi juga sumber daya dan kapasitas untuk berinovasi agar dapat keluar dari pembatasan teknologi, tidak peduli seberapa mahalnya,” kata Beddar.

  • 10 Orang Tewas Akibat Longsor di China, 19 Warga Hilang

    10 Orang Tewas Akibat Longsor di China, 19 Warga Hilang

    Beijing

    Tanah longsor di Kota Yibin, Provinsi Sichuan, China, menewaskan 10 orang dan 19 orang lainnya masih hilang. Bencana yang terjadi pada 8 Februari ini dipicu karena hujan deras.

    “Dua orang lainnya terluka, 10 rumah terkubur dan 100 hektar lahan pertanian rusak,” kata pihak berwenang di Kota Yibin, dilansir AFP, Senin (17/2/2025).

    Sebanyak 767 orang telah dievakuasi dari lokasi. Pemerintah setempat juga tengah berupaya untuk memulihkan tatanan kehidupan normal untuk kelompok-kelompok yang terkena dampak.

    Rekaman video CCTV pada saat tanah longsor menunjukkan tim penyelamat dengan obor mencari puing-puing dalam kegelapan. CCTV menunjukkan bencana ini terjadi akibat pengaruh curah hujan yang berkepanjangan baru-baru ini.

    Tiongkok dilanda cuaca ekstrem dalam beberapa bulan terakhir, dengan puluhan orang tewas akibat banjir pada tahun lalu, yang merupakan rekor suhu terpanas.

    Para ilmuwan mengatakan perubahan iklim membuat kejadian cuaca ekstrem di China lebih sering terjadi.

    (fas/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Tencent Bangun Data Center Ketiga di RI Tahun Ini, Siap Investasi Rp8,11 Triliun

    Tencent Bangun Data Center Ketiga di RI Tahun Ini, Siap Investasi Rp8,11 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA — Tencent Cloud, merek layanan komputasi awan milik Tencent, berencana membangun pusat data atau data center ketiga mereka di Indonesia tahun ini. Investasi Rp8,11 triliun disiapkan. 

    Adapun, Tencent diketahui akan membangun Pusat Data Internet (IDC) ketiganya di Indonesia, sebagai bagian dari komitmen baru sekitar US$500 juta atau Rp8,11 triliun (kurs: Rp16.227) dalam bentuk infrastruktur, sumber daya, dan investasi di Indonesia

    Vice President of Tencent Cloud International dan Managing Director of Southeast Asia, Jimmy Chen mengatakan bahwa pusat data ketiga milik Tencent bakal dibangun pada tahun ini.

    “Pusat data ketiga (di Indonesia) akan dibangun tahun ini,” kata Jimmy pasca Tencent Cloud Day, Senin (17/2/2025).

    Akan tetapi, Jimmy tidak menjabarkan lebih jauh akan dimana pusat data tersebut di bangun. Karena adanya aspek keamanan dari data tersebut.

    Namun, dirinya memastikan bahwa pihaknya bakal membangun pusat data di tanah air pada tahun ini.

    “Sayangnya, karena alasan privasi dan keamanan pusat data, kami tidak mengungkapkan lokasi sebenarnya. Namun, lokasinya akan berada di Indonesia,” ujarnya.

    Tencent diketahui akan membangun Pusat Data Internet (IDC) ketiganya di Indonesia, sebagai bagian dari komitmen baru senilai sekitar US$500 juta dalam bentuk infrastruktur, sumber daya, dan investasi di Indonesia hingga 2030.

    Investasi tersebut bertujuan memberdayakan perusahaan-perusahaan lokal dengan solusi cloud dan kecerdasan (articial intelligence/AI), mendorong ekonomi digital, dan adopsi teknologi AI buatan.

    Adapun, GoTo, Tencent, dan Alibaba meneken perjanjian terkait penguatan infrastruktur komputasi awan (cloud) dan pengembangan talenta digital lokal di Indonesia. 

    Kesepakatan itu diumumkan dalam Forum Bisnis Indonesia-China yang difasilitasi oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) serta disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di Beijing, China, Minggu (10/11/2024). 

    GoTo, Tencent, dan Alibaba akan berkolaborasi dengan Pemerintah Indonesia dan berkomitmen untuk membekali tenaga kerja Indonesia dengan keterampilan yang dibutuhkan agar dapat unggul dalam ekonomi digital global.  

  • GOTO Pakai Tencent Cloud, Patrick Walujo Ingin Operasional Lebih Efisien

    GOTO Pakai Tencent Cloud, Patrick Walujo Ingin Operasional Lebih Efisien

    Bisnis.com, JAKARTA —  Direktur Utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) Patrick Walujo menyebut kerja sama pihaknya dengan Tencent Cloud bakal membuat perusahaan lebih efisien.

    Patrick mengatakan kerja sama ini merupakan kesempatan guna membuat perancangan infrastruktur pusat data maupun komputasi awan akan lebih hemat. 

    “Ini merupakan kesempatan bagi kami untuk merancang ulang infrastruktur kami agar lebih efisien, agar dapat ditingkatkan dengan biaya yang kompetitif,” kata Patrick dalam Tencent Cloud AI Day di Jakarta, Senin (17/2/2025).

    Selain itu, Patrick menyampaikan kerja sama ini juga langkah GOTO mendukung pemerintah untuk kedaulatan data. Salah satunya dengan membawa semua data dan infrastruktur kembali ke Indonesia dan tidak berada di luar negeri.

    “Sebelumnya, infrastruktur kami sebenarnya berlokasi di berbagai tempat di dunia,” ucapnya.

    Diberitakan sebelumnya, GoTo Group, Tencent Cloud, dan Alibaba Cloud mengumumkan kolaborasi terbaru yang bertujuan mendorong ekonomi digital Indonesia serta mendukung visi Indonesia Emas 2045. 

    GoTo, Tencent, dan Alibaba meneken perjanjian terkait penguatan infrastruktur komputasi awan (cloud) dan pengembangan talenta digital lokal di Indonesia. 

    Kesepakatan itu diumumkan dalam Forum Bisnis Indonesia-China yang difasilitasi oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) serta disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di Beijing, China, Minggu (10/11/2024). 

    GoTo, Tencent, dan Alibaba akan berkolaborasi dengan Pemerintah Indonesia dan berkomitmen untuk membekali tenaga kerja Indonesia dengan keterampilan yang dibutuhkan agar dapat unggul dalam ekonomi digital global.  

    Secara terperinci, Tencent Cloud akan membangun pusat data internet (IDC) ketiganya di Indonesia. Langkah itu sebagai bagian dari komitmen baru senilai sekitar US$500 juta dalam bentuk infrastruktur, sumber daya, dan investasi di Indonesia hingga 2030. 

  • Xi Jinping Melunak, Tiba-tiba Ketemu Jack Ma Bahas Donald Trump

    Xi Jinping Tiba-Tiba Kumpulkan Semua Businessman China, Ada apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden China Xi Jinping mengadakan pertemuan dengan para pemimpin bisnis swasta terkemuka termasuk salah seorang pendiri Alibaba, Jack Ma, Senin (17/2/2025). Hal ini terlihat dalam sebuah rekaman media pemerintah, CCTV, sebagaimana dimuat laman AFP.

    Ini menjadi fakta baru sejak laporan minggu lalu mengatakan Xi Jinping sedang bersiap untuk bertemu dengan para tokoh bisnis terkemuka China. Diyakini hal tersebut terkait upaya Tirai Bambu menahan perlambatan ekonomi, setelah guncangan krisis real estat, konsumsi yang terus-menerus rendah, dan pengangguran kaum muda yang tinggi.

    “Pertemuan tersebut telah berlangsung di Balai Agung Rakyat Beijing,” lapor CCTV memperlihatkan video di mana Jack Ma berdiri dan bertepuk tangan saat Xi Jinping memasuki ruangan mewah meski tidak memberikan rincian tentang isi pertemuan itu.

    Sebenarnya sejak berkuasa lebih dari satu dekade lalu, Xi secara konsisten berupaya untuk memperkuat peran perusahaan negara di ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut. Ia juga memperingatkan perluasan sektor swasta yang katanya “tidak teratur”.

    Dimasukkannya Ma dalam daftar tamu juga mengisyaratkan potensi rehabilitasi publik bagi miliarder tersebut setelah bertahun-tahun “disingkirkan” menyusul pertikaian dengan regulator. Mantan guru bahasa Inggris yang mendirikan raksasa teknologi Alibaba di 1999 dan membangunnya menjadi salah satu perusahaan swasta paling dikenal itu mendapatkan sejumlah hantaman dari pemerintah di 2020, setelah otoritas membatalkan IPO besar-besaran dari afiliasi Alibaba, Ant Group, pada menit terakhir.

    Ini terjadi setelah Ma menyampaikan pidato yang mengkritik regulator. Ma tidak lagi menjadi eksekutif di Alibaba sejak itu, tetapi diyakini masih memegang saham yang signifikan di perusahaan tersebut.

    Peserta lain dalam pertemuan hari Senin itu termasuk pendiri raksasa teknologi Huawei Ren Zhengfei. Ada pula pendiri raksasa kendaraan listrik China, BYD, Wang Chuanfu.

    Robin Zeng, pendiri perusahaan baterai terkemuka CATL juga terlihat. Ada juga Wang Xing, salah satu pendiri platform internet Meituan.

    “China telah berjuang untuk mempertahankan pemulihan yang kuat dari pandemi dan tahun lalu ekonomi tumbuh lima persen, yang merupakan salah satu yang paling lambat dalam beberapa dekade,” muat AFP.

    Beijing diperkirakan akan menargetkan tingkat pertumbuhan yang sama pada tahun 2025, tetapi mungkin menghadapi hambatan karena Presiden AS Donald Trump memperbarui kebijakan perdagangan kerasnya dengan tarif yang tinggi. Trump telah mengumumkan pungutan tambahan sebesar 10% pada semua impor dari China sementara Beijing segera membalas dengan tarifnya sendiri, yang menargetkan batu bara dan gas.

    (sef/sef)