kab/kota: Beijing

  • Output dan penjualan mobil listrik China melonjak di Februari 2025

    Output dan penjualan mobil listrik China melonjak di Februari 2025

    Beijing (ANTARA) – Mobil listrik alias kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) China menunjukkan kinerja yang kuat baik dalam produksi maupun penjualan pada Februari 2025.

    Menurut data yang dirilis oleh Asosiasi Manufaktur Mobil China (China Association of Automobile Manufacturers/CAAM), Selasa (11/3), jumlah produksi NEV China melonjak 91,5 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 888.000 unit pada Februari.

    Penjualan NEV juga tumbuh pesat yakni sebesar 87,1 persen (yoy) menjadi 892.000 unit pada Februari atau menyumbang 41,9 persen dari total penjualan kendaraan baru pada bulan lalu.

    Menyempurnakan pesatnya tren pertumbuhan NEV, China meluncurkan platform asuransi untuk NEV pada 25 Januari tahun ini, yang telah menanggung 114.000 kendaraan hingga 25 Februari.

    Platform asuransi itu mengikuti pedoman dalam mengatasi berbagai tantangan dan menggenjot kepercayaan konsumen dalam sektor yang berkembang pesat tersebut.

    Didorong oleh penerapan langkah-langkah prokonsumsi, seperti program tukar tambah barang konsumsi, industri otomotif China akan terus mencatat perkembangan yang stabil, ujar Chen Shihua, wakil sekretaris jenderal CAAM, pada bulan lalu.

    Pewarta: Xinhua
    Editor: Junaydi Suswanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Penjualan mobil di China catat pertumbuhan kuat pada Februari

    Penjualan mobil di China catat pertumbuhan kuat pada Februari

    Beijing (ANTARA) – Industri otomotif China membukukan kinerja yang kuat pada Februari, dengan produksi (output) dan penjualan mencatat pertumbuhan sebesar dua digit, didorong oleh vitalitas pasar yang kuat dan aktivitas produksi yang dipercepat.

    Data Asosiasi Manufaktur Mobil China (China Association of Automobile Manufacturers/CAAM), Selasa (11/3), menyebut total output mobil mencapai lebih dari 2,1 juta unit pada bulan lalu atau naik 39,6 persen secara tahunan (year on year/yoy), sementara penjualan naik 34,4 persen (yoy) menjadi hampir 2,13 juta unit.

    Asosiasi tersebut mengaitkan momentum kuat industri itu dengan penerapan skema tukar tambah yang diperluas untuk mobil, seiring dengan meningkatnya permintaan yang didorong oleh kemajuan teknologi dan peningkatan produk.

    Data pada Selasa itu juga menyoroti kinerja kuat yang berkelanjutan dari kendaraan energi baru, dengan penjualan melonjak 87,1 persen (yoy) menjadi 892.000 unit pada Februari, menyumbang 41,9 persen dari total penjualan kendaraan baru pada bulan lalu.

    Pewarta: Xinhua
    Editor: Junaydi Suswanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Perang Dagang Makin Kacau, China Tarik Tarif Impor 100% ke Produk Pertanian Kanada – Page 3

    Perang Dagang Makin Kacau, China Tarik Tarif Impor 100% ke Produk Pertanian Kanada – Page 3

    Sebelumnya, China mengumumkan akan mengenakan tarif impor tambahan hingga 15% pada beberapa barang dari Amerika Serikat mulai 10 Maret 2025.

    Mengutip CNBC International, China juga mengungkapkan akan membatasi ekspor ke 15 perusahaan AS. Langkah ini menandai tindakan balasan atas penambahan tarif impor ke 20% oleh AS yang diumumkan Presiden Donald Trump beberapa waktu lalu.

    Keterangan dalam situs web kementerian keuangan China mengungkapkan, bahwa tarif impor tambahan mencakup barang-barang pertanian AS, termasuk jagung dan kedelai, yang akan dikenakan bea baru masing-masing sebesar 15% dan 10%.

    Perusahaan yang terkena dampak penekanan ekspor tersebut termasuk Leidos dan General Dynamics Land Systems, menurut data kementerian perdagangan China.

    Seperti diketahui, Gedung Putih telah mengonfirmasi bahwa bea masuk baru sebesar 10% untuk barang-barang China akan mulai berlaku pada hari Selasa (4/3), sehingga jumlah total tarif impor AS yang dikenakan menjadi 20%.

    Dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan sebelumnya pada hari itu, Kementerian Perdagangan China mengatakan bahwa “(Beijing) dengan tegas menolak” tarif tambahan AS untuk barang-barang China dan akan mengambil tindakan balasan.

    “(Bea masuk tersebut) akan merugikan hubungan dagang AS-China dan China mendesak AS untuk menariknya,” kata kementerian itu.

  • Kenapa Xiaomi Sukses Bikin Mobil Listrik, Sementara Apple Gagal?

    Kenapa Xiaomi Sukses Bikin Mobil Listrik, Sementara Apple Gagal?

    Jakarta

    Produsen smartphone asal China, Xiaomi, sukses memproduksi dan menjual mobil listrik. Bahkan belum sampai setahun sejak mulai memproduksi mobil listrik pertamanya, Xiaomi telah merakit sebanyak 100 ribu unit mobil listrik. Jika Xiaomi sukses bikin mobil listrik, kompetitornya Apple justru mengalami kegagalan.

    Sebelum Xiaomi sukses dengan mobil listriknya, Apple lebih dulu dirumorkan bakal membuat mobil listriknya sendiri.Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat itu sempat dikaitkan dengan banyak produsen mobil, dari Hyundai, Kia, Porsche, BYD, hingga Toyota.Tapi pada awal 2024, proyek ambisius ini resmi dibatalkan. Sekitar 600 karyawan yang terlibat dalam proyek tersebut pun diberhentikan.

    Di sisi lain, Xiaomi justru sukses meluncurkan mobil listrik pertamanya, SU7, di China pada Maret 2024. Dan dalam waktu singkat, perusahaan ini telah menerima 135.000 pesanan. Lalu, kenapa Xiaomi bisa berhasil sementara Apple gagal total?

    Ekosistem Terintegrasi

    Mengutip laman Carscoops, kesuksesan Xiaomi di industri kendaraan elektrifikasi membuat mereka kini lebih unggul dibanding para pesaingnya seperti Apple dan Samsung. Diketahui saat ini semua perusahaan teknologi berlomba-lomba menciptakan ekosistem yang saling terhubung.

    Apple, misalnya, punya integrasi antara iPhone, MacBook, dan iPad. Samsung juga menerapkan strategi serupa dengan perangkatnya. Namun, Xiaomi melangkah lebih jauh dengan memasukkan mobil listrik SU7 ke dalam ekosistemnya.

    Xiaomi SU7 dapat terhubung dengan perangkat lain buatan Xiaomi, seperti smartphone, smartwatch, hingga perangkat rumah pintar. Mobil ini pun bisa memanfaatkan data pengguna untuk mengatur waktu pengisian daya atau menyesuaikan pengaturan kabin sesuai kebiasaan pemiliknya. Ini adalah sesuatu yang belum pernah dilakukan Apple.

    Produksi mobil listrik Xiaomi SU7 tembus 100 ribu unit Foto: Doc. Xiaomi

    Dukungan Rantai Pasok

    Keberhasilan Xiaomi juga tak lepas dari dukungan ekosistem industri kendaraan listrik di China. Berbeda dengan Apple yang harus mencari mitra manufaktur, juga pemasok dari berbagai negara, Xiaomi bisa langsung mengakses rantai pasok yang sudah ada di dalam negeri China.

    China telah menginvestasikan miliaran dolar untuk membangun industri kendaraan listrik. Xiaomi mendapat suplai baterai dari dua raksasa industri, BYD dan CATL. Selain itu, Xiaomi juga mengambil alih pabrik Beijing Auto Group untuk memproduksi mobil listrik SU7.

    Keunggulan Komparatif

    Persaingan industri mobil listrik di China sangat ketat dan berdarah-darah. Xiaomi juga tidak sendirian di industri ini. Huawei yang sama-sama perusahaan smartphone, juga agresif mengembangkan mobil listrik dengan menggandeng beberapa produsen otomotif China. Tapi Xiaomi punya strategi harga yang menarik. Dengan harga mulai dari 30.000 USD (sekitar Rp 492 juta), SU7 menawarkan desain mewah ala Porsche dengan teknologi canggih.

    Faktanya, sejak SU7 diluncurkan, penjualan Porsche di China turun 30%. Ini menunjukkan Xiaomi bukan sekadar pesaing lokal, tapi bisa menjadi ancaman bagi brand global.

    Ke depan, Xiaomi berencana meluncurkan model SUV dan membangun pabrik baru untuk meningkatkan produksi. Jika strategi ini berhasil, bukan tak mungkin Xiaomi akan merambah pasar internasional dan menantang merek-merek besar di luar China.

    (lua/din)

  • Trump Sebut TikTok Diminati 4 Calon Investor di AS

    Trump Sebut TikTok Diminati 4 Calon Investor di AS

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa pihaknya sedang bernegosiasi dengan empat calon investor yang berbeda untuk bisnis TikTok di AS dan kesepakatan untuk aplikasi video sosial tersebut dapat segera terwujud.

    “Kami sedang berhadapan dengan empat kelompok yang berbeda, dan banyak orang menginginkannya,” kata Trump kepada wartawan di Air Force One dikutip dari Bloomberg, Senin (10/3/2025). 

    Adapun, Trump tidak menyebutkan secara spesifik siapa saja calon pembeli tersebut atau mengatakan ke arah mana dia condong, alih-alih mengatakan “keempatnya bagus.”

    TikTok milik ByteDance Ltd. menghadapi tenggat waktu 5 April 2025 untuk mencapai kesepakatan untuk operasinya di AS—atau dilarang beroperasi di negara tersebut berdasarkan undang-undang bipartisan yang disahkan selama pemerintahan Biden. 

    AS sejauh ini merupakan pasar terpenting TikTok dan diperkirakan bernilai hingga US$50 miliar tahun lalu di negara tersebut. ByteDance mengoperasikan layanan saudaranya, Douyin, di China.

    Pekan lalu, Trump mengatakan dia akan terbuka untuk memperpanjang batas waktu lagi jika perlu, tetapi mengira kesepakatan mungkin terjadi bulan depan. Dia telah menunda tanggal awal 19 Januari 2025, menghindari pemblokiran TikTok yang berkepanjangan, dan telah berulang kali mengisyaratkan dia terbuka untuk mencapai kesepakatan. 

    Saat dia mencoba menjadi perantara penjualan, presiden mengatakan dia yakin AS harus diberikan 50% saham di perusahaan tersebut sebagai syarat.

    ByteDance yang berkantor pusat di Beijing belum menunjukkan minat untuk menjual operasinya di AS, meskipun CEO Shou Chew bertemu dengan Trump di Mar-a-Lago pada Desember 2024 dan menghadiri pelantikan awal tahun ini.

    Perusahaan telah berupaya untuk meredakan kekhawatiran keamanan nasional di antara para anggota parlemen AS agar dapat terus beroperasi di negara tersebut.

    ByteDance yang dimiliki secara tertutup kini dinilai lebih dari US$400 miliar oleh investor utama seperti SoftBank Group Corp. Perusahaan tersebut membeli kembali saham karyawan dengan valuasi US$312 miliar, menunjukkan keyakinan dalam strategi ekspansi yang mencakup kehadiran yang berkembang dalam e-commerce yang memanfaatkan popularitas platform videonya.

    Pemerintah China juga perlu menyetujui setiap penjualan potensial, dan pernyataan publik dari Beijing hingga saat ini tidak mendukung. Para pejabat telah mengevaluasi opsi potensial yang melibatkan Elon Musk untuk mengakuisisi layanan tersebut di AS, meskipun preferensi yang kuat adalah agar TikTok tetap sepenuhnya berada di dalam ByteDance.

    Adapun, Musk, yang sudah memiliki jejaring sosial X, mengatakan bahwa dia tidak tertarik.

    Penawar publik hingga saat ini termasuk kelompok yang dipimpin oleh miliarder Frank McCourt dan salah satu pendiri Reddit Alexis Ohanian, yang lain yang menampilkan pengusaha teknologi Jesse Tinsley dan bintang YouTube MrBeast.

    Selain itu, ada juga tawaran merger oleh Perplexity AI yang berbasis di San Francisco. Kemudian, Trump juga telah mengajukan nama pendiri Oracle Corp., Larry Ellison dan TikTok telah bekerja sama dengan Oracle dalam hosting data pengguna AS-nya.

  • China Umumkan Rencana Besar di Bawah Laut di ‘Atas’ Indonesia

    China Umumkan Rencana Besar di Bawah Laut di ‘Atas’ Indonesia

    Jakarta, CNBC Indonesia – China merilis perincian pertama dari rencana baru yang ambisius untuk mengembangkan fasilitas penelitian di laut dalam.

    Rencananya, stasiun dasar laut tersebut akan ditempatkan sekitar 1.828 meter di bawah permukaan Laut China Selatan, perairan yang berlokasi di utara Indonesia.

    Seperti yang dilaporkan oleh South China Morning Post minggu ini, fasilitas ini diharapkan akan selesai pada 2030. Fasilitas penelitian ini memiliki kemampuan menampung hingga enam ilmuwan pada satu waktu. Mereka rencananya akan mendiami stasiun ruang angkasa laut hingga satu bulan sala satu waktu.

    Dilaporkan bahwa fokus utama dari fasilitas penelitian bawah laut adalah untuk mempelajari ekosistem ‘rembesan dingin’ di daerah tersebut.

    Ini adalah lingkungan unik yang sebelumnya telah ditemukan penuh dengan kehidupan serta rumah bagi deposito hidrat metana yang sangat besar, sumber daya yang diperuntukkan sebagai sumber energi potensial.

    Para peneliti dari Institut Oseanologi Laut China Selatan Akademi Ilmu Pengetahuan China telah mengungkapkan serangkaian detail tentang proyek baru yang ambisius ini.

    Termasuk di antaranya adalah fasilitas ini akan dilengkapi dengan sistem pendukung kehidupan canggih yang memungkinkan para ilmuwan untuk beroperasi di kedalamannya selama satu bulan.

    Bangunan tersebut juga akan menjadi tuan rumah bagi jaringan pemantauan permanen untuk mengamati tingkat metana, perubahan ekologi, dan aktivitas tektonik, dan berkolaborasi dengan jaringan kapal selam tanpa awak, kapal laut, dan observatorium dasar laut yang akan bekerja sama untuk membangun sistem pemantauan ’empat dimensi’.

    Proyek untuk membangun fasilitas di laut dalam ini memiliki daftar panjang kontroversi, yang paling utama adalah sengketa teritorial yang sudah berlangsung lama di Laut Cina Selatan.

    Pengumuman proyek ini menyusul laporan bahwa Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan mendeteksi 62 pesawat militer China di dekat wilayah pulau tersebut minggu lalu.

    Taiwan adalah salah satu dari sejumlah negara di Asia Tenggara, termasuk Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Brunei, yang menolak klaim kedaulatan Beijing dan masing-masing mengklaim sebagian wilayah Laut Cina Selatan.

    Proyek ini sedang dikembangkan oleh NOAA dan Proteus Ocean Group, sebuah organisasi eksplorasi samudra yang didirikan oleh Fabien Cousteau dengan ambisi yang lebih luas untuk menciptakan jaringan internasional habitat bawah laut untuk memajukan kolaborasi dalam penelitian ilmiah kelautan.

    (dem/dem)

  • Tandingi AS-Israel, Iran-Rusia-China Gelar Latihan Perang Besar-besaran di Teluk Oman – Halaman all

    Tandingi AS-Israel, Iran-Rusia-China Gelar Latihan Perang Besar-besaran di Teluk Oman – Halaman all

    Tandingi AS-Israel, Iran-Rusia-China Gelar Latihan Perang Besar-besaran di Teluk Oman

    TRIBUNNEWS.COM – Angkatan laut Iran, Rusia, dan China dilaporkan akan mengadakan latihan militer di lepas pantai Iran minggu ini dalam upaya untuk meningkatkan kerja sama, media Iran melaporkan pada hari Minggu.

    “Ketiga negara, yang memiliki keinginan bersama untuk melawan apa yang mereka cirikan sebagai hegemoni Amerika, telah mengadakan latihan serupa di wilayah tersebut dalam beberapa tahun terakhir,” kata laporan Al Arabiya, Minggu (9/3/2025).

    Latihan “akan dimulai pada Selasa (11/3/2025) di pelabuhan Chabahar,” yang terletak di tenggara Iran di Teluk Oman, kata kantor berita Tasnim, tanpa menyebutkan durasinya.

    “Perang dan kapal tempur dan dukungan dari pasukan angkatan laut China dan Rusia, serta kapal perang pasukan angkatan laut Iran dan Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC), sayap ideologis militer Iran, diharapkan untuk berpartisipasi, menurut laporan Tasnim.

    Latihan akan berlangsung “di Samudra Hindia utara” dan bertujuan untuk “memperkuat keamanan di kawasan itu, dan memperluas kerja sama multilateral antara negara-negara yang berpartisipasi,” kata Tasnim.

    Azerbaijan, Afrika Selatan, Oman, Kazakhstan, Pakistan, Qatar, Irak, Uni Emirat Arab dan Sri Lanka akan hadir sebagai pengamat.

    China akan mengerahkan “kapal perusak dan kapal pasokan,” kata kementerian pertahanan Beijing di jaringan media sosial WeChat.

    Tentara Iran melakukan latihan di daerah yang sama pada bulan Februari untuk “memperkuat kemampuan pertahanan terhadap ancaman apa pun.”

    Pesawat AS dan Jet Tempur Israel Unjuk Kekuatan di Dekat Iran

    Latihan perang Iran, Rusia,dan China ini akan menandingi apa yang diumumkan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pada Kamis (6/3/2025) kemarin.

    IDF menyatakan, Angkatan udara Israel (IAF) dan AS telah melakukan latihan militer gabungan di Mediterania Timur.

    Latihan gabungan yang melibatkan pesawat pengebom jarak jauh ini terjadi pada Selasa (4/3/2025).

    Latihan ini dilakukan pada saat yang sangat kritis, kemungkinan menunjukkan pesan kepada Iran atas adanya potensi serangan terhadap fasilitas nuklir Teheran.

    Dua jenis jet tempur terlihat melintasi langit Mediterania Timur pada saat itu.

    “Jet tempur F-35 dan F-15 Israel ikut serta dalam latihan di Mediterania Timur bersama pesawat pengebom strategis jarak jauh B-52 AS,” kata tentara Israel, dikutip dari Middle East Eye.

    Seperti diketahui, pesawat B-52 milik AS memiliki kemampuan untuk membawa bom untuk menyerang fasilitas nuklir bawah tanah Iran.

    Latihan gabungan ini dianggap sebagai unjuk kekuatan terhadap Teheran selama masa ketegangan.

    “Latihan tersebut difokuskan pada koordinasi operasional antara kedua militer untuk “meningkatkan kemampuan mereka dalam mengatasi berbagai ancaman regional,” tambah IDF, dikutip dari Xinhua News.

    Latihan tersebut dilakukan pada saat yang sensitif di Timur Tengah.

    Di mana gencatan senjata Israel-Hamas masih belum ada kesepakatan hingga saat ini.

    Sementara Israel mengancam akan menargetkan fasilitas nuklir Iran dengan potensi dukungan AS.

    Dukungan AS yang diberikan untuk Israel dalam menyerang fasilitas nuklir Iran sempat diungkapkan oleh Presiden Trump pada bulan Februari, lalu.

    Ia mengatakan lebih suka membuat kesepakatan dengan Iran tentang non-nuklir.

    Namun jika tidak berhasil, ia mengancam akan mengebom Iran.

    Pada hari Kamis, Reuters melaporkan bahwa pemerintahan Trump sedang mempertimbangkan rencana untuk menghentikan dan memeriksa kapal tanker minyak Iran di laut.

    Ini mengacu pada perjanjian internasional yang bertujuan untuk mencegah perdagangan senjata pemusnah massal.

    Trump mengatakan bahwa pihaknya akan menggunakan Inisiatif Keamanan Proliferasi 2003 untuk mencoba dan menghentikan ekspor minyak Iran.

    Trump telah berjanji untuk kembali melakukan kampanye “tekanan maksimum” terhadap Iran.

    Ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat semakin meningkat setelah pada 2018, di bawah pemerintahan Donald Trump.

    Di mana saat itu Trump menarik diri dari perjanjian nuklir 2015 yang membatasi pengembangan nuklir Iran. 

    Perjanjian tersebut berisi tentang perjanjian Iran dan negara-negara besar dunia, termasuk Prancis, Inggris, dan Jerman untuk  mencapai kesepakatan yang meringankan sanksi internasional terhadap Teheran dengan imbalan pembatasan program nuklirnya.

    Teheran mematuhi kesepakatan tersebut hingga Washington menarik diri, tetapi kemudian mulai membatalkan komitmennya.

     

    (oln/alrby/*)

  • China Catat Deflasi Pertama dalam 13 Bulan, Ekonomi Terus Melemah

    China Catat Deflasi Pertama dalam 13 Bulan, Ekonomi Terus Melemah

    Bisnis.com, JAKARTA — China mencatat deflasi pertama dalam 13 bulan terakhir akibat faktor musiman dan indikasi berlanjutnya pelemahan perekonomian di Negeri Tirai Bambu itu.

    Dilansir dari Bloomberg, Minggu (9/3/2025), Biro Statistik Nasional China mencatat indeks harga konsumen mengalami deflasi 0,7% secara tahunan (year-on-year/YoY) pada Februari 2025. Pada bulan sebelumnya, masih terjadi inflasi 0,5%.

    Sementara itu, tren deflasi pabrik berlanjut hingga bulan ke-29. Biro Statistik mencatat indeks harga produsen mengalami deflasi 2,2%, sedikit membaik dibandingkan deflasi 2,3% pada bulan Januari.

    Salah satu faktor kunci deflasi tersebut adalah efek basis inflasi yang tinggi pada tahun sebelumnya sebesar 0,7%, disebabkan oleh kenaikan harga akibat perayaan Tahun Baru Imlek yang pada tahun ini dimulai lebih awal dari biasanya. Perayaan tersebut pada tahun lalu dirayakan pada Februari 2024, namun tahun ini dimulai pada 28 Januari.

    Sementara itu, para investor akan menanti rilis angka inflasi/deflasi pada bulan Maret usai pemerintah China mengucurkan stimulus secara besar-besaran untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Apalagi, China tengah mengalami tren penurunan harga terpanjang sejak tahun 1960-an akibat lemahnya daya beli.

    Pemerintah telah menetapkan target inflasi pada level terendah dalam lebih dari 20 tahun terakhir di sekitar 2% pada 2025. Angka tersebut turun dari target tahun lalu, yaitu sebesar 3%.

    Ekonom Bloomberg Eric Zhu mengaku tidak heran pemerintah China menargetkan inflasi yang lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan, dia meyakini tren penurunan harga akan terus berlanjut.

    “Target indeks harga konsumen pemerintah sebesar 2% untuk 2025 menandakan peningkatan prioritas pada peningkatan permintaan untuk melawan risiko deflasi,” ujar Eric.

    Sementara itu, pada sidang parlemen tahunan pada Rabu (5/3/2025), China mengumumkan target pertumbuhan ekonomi sekitar 5% pada 2025 meskipun ada ancaman eskalasi perang dagang dengan Amerika Serikat. Beijing juga tengah menyusun rencana untuk meningkatkan stimulus fiskal dan konsumsi domestik.

    Bloomberg memproyeksikan pertumbuhan ekonomi China akan berada di sekitar 5% pada tahun ini seperti target pemerintah

  • Mobil Listrik Murah Tesla Model Y Laris Manis di China, Dua Bulan Dipesan 200 Ribu Unit

    Mobil Listrik Murah Tesla Model Y Laris Manis di China, Dua Bulan Dipesan 200 Ribu Unit

    Jakarta

    Tesla menunjukkan taringnya di pasar otomotif China. Model Y terbaru yang diluncurkan pada 10 Januari 2025 diklaim mencatatkan lebih dari 200 ribu pesanan di negeri Tirai Bambu tersebut. Lonjakan permintaan ini menandakan kepercayaan konsumen kepada merek asal Amerika Serikat itu di tengah-tengah ketatnya persaingan kendaraan listrik di China.

    Dalam laporan media lokal, Model Y terbaru mendapatkan 50 ribu pesanan hanya dalam sehari setelah diluncurkan. Lonjakan pemesanan terus meningkat hingga pengiriman dimulai pada 26 Februari. Tesla pun optimistis dengan permintaan Model Y, meski penjualan kendaraan buatannya di China sempat turun 49% secara tahunan (year on year) pada Februari.

    Staf penjualan Tesla mengungkapkan bahwa toko-toko di Beijing menerima sekitar 100 pesanan baru setiap hari menjelang pengiriman pertama. Tentu banyak pesanan awal tersebut bersifat refundable alias bisa dibatalkan atau kalau di Indonesia bisa disebut sebagai SPK (Surat Pemesanan Kendaraan).

    Sebelum pengiriman pertama dilakukan, situs Tesla menampilkan opsi uang muka yang bisa dikembalikan, yang kemudian dihapus setelah Model Y mulai sampai ke konsumen.

    Sejak pengiriman dimulai, lebih dari 6.000 unit Model Y telah diterima konsumen dalam minggu pertama. Tesla menawarkan dua varian Model Y terbaru di China, yakni model berpenggerak roda belakang seharga 263.500 yuan (Rp 592,9 juta) dan varian jarak jauh berpenggerak semua roda (AWD) seharga 303.500 yuan (Rp 682,9 juta).

    Selain Model Y, Tesla berencana membawa Cybertruck ke China meski menghadapi tantangan regulasi dan pasar truk pikap yang kurang bergairah. Namun, Tesla yakin desain futuristis Cybertruck bisa menarik perhatian konsumen muda di China dan memperkuat eksistensinya di pasar kendaraan listrik terbesar dunia.

    (lua/din)

  • Toyota Coba Dobrak Pasar EV China dengan Mobil Listrik Murah Seharga Rp300 Juta

    Toyota Coba Dobrak Pasar EV China dengan Mobil Listrik Murah Seharga Rp300 Juta

    JAKARTA – Raksasa otomotif Jepang Toyota mencoba membuat gebrakan signifikan di pasar mobil listrik (EV) China yang sangat kompetitif. Toyota resmi meluncurkan Bozhi 3X, mobil listrik “pintar” dengan harga mulai Rp300 jutaan, dengan tujuan merebut hati konsumen China melalui fitur-fitur canggih yang setara dengan para pesaing lokal.

    Langkah ini menandai upaya serius Toyota untuk merebut kembali pangsa pasar di China sebagai pasar otomotif terbesar di dunia yang kini didominasi oleh pemain lokal yang diisi nama-nama besar dari BYD, Chery, Geely, Changan, dan lainnya.

    Fitur Canggih dari Bozhi 3X

    Melansir Reuters, 7 Maret, Toyota dan mitra lokalnya, Guangzhou Automobile Group (GAC), pertama kali memperkenalkan Bozhi 3X di pameran otomotif Beijing tahun lalu. Kamis lalu, mereka mulai menerima pesanan, dan dalam waktu satu jam, lebih dari 10.000 unit dipesan, menurut Peng Baolin, wakil presiden penjualan GAC Toyota, di akun media sosial Weibo-nya.

    Model dengan kemampuan navigasi setara dengan fitur “full self-driving” Tesla dibanderol 139.800 yuan sekitar Rp306 juta, sementara versi yang lebih sederhana dijual 104.800 yuan (Rp300 juta). Ini menjadikan Bozhi 3X sebagai EV termurah Toyota di China.

    Fitur pintar yang diunggulkan termasuk chip Orin X, lidar, dan perangkat lunak penggerak cerdas dari Momenta, yang setara dengan fitur-fitur yang ditawarkan oleh para pesaing.

    Menantang Dominasi BYD dan Perang Harga EV

    Peluncuran Bozhi 3X terjadi di tengah perang harga EV yang semakin sengit di China. Bulan lalu, BYD, raksasa EV lokal, mengumumkan akan menawarkan fitur bantuan pengemudian canggih secara gratis pada beberapa modelnya, termasuk yang harganya di bawah 10.000 dolar AS (setara Rp161 jutaan)

    Toyota, dengan Bozhi 3X yang menawarkan fitur canggih dengan harga kompetitif, berusaha untuk bersaing langsung dengan BYD dan pemain lokal lainnya. 

    Banyak analis menilai keberhasilan Bozhi 3X akan menjadi ujian penting bagi strategi EV Toyota di China. Dengan harga yang lebih terjangkau dan fitur-fitur canggih, Toyota berharap dapat menarik perhatian konsumen China yang semakin cerdas dan canggih.

    Peluncuran Bozhi 3X menandai babak baru bagi Toyota di pasar EV China. Akankah strategi mereka berhasil? Waktu yang akan menjawabnya.