kab/kota: Batang

  • Bau Rasuah di Balik Polemik Tambang Nikel Raja Ampat

    Bau Rasuah di Balik Polemik Tambang Nikel Raja Ampat

    Bisnis.com, JAKARTA — Kehadiran tambang nikel di kawasan Raja Ampat, Papua Barat, sudah terjadi sejak lama. Publik semula tidak awas, sampai sekelompok aktivis akhirnya menguak ‘bahaya’ yang mengancam eksotisme kawasan konservasi Raja Ampat.

    Aksi para aktivis mendapat perhatian banyak pihak. Pemerintah seperti kebakaran jenggot. Mereka buru-buru memberikan klarifikasi. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, misalnya, bahkan langsung berencana memanggil pemilik izin usaha pertambangan (IUP) di kawasan tersebut.

    “Saya ada rapat dengan Dirjen saya, saya akan panggil pemilik IUP, mau BUMN atau swasta. Kita memang harus menghargai, karena di Papua itu kan ada otonomi khusus, sama dengan Aceh,” kata Bahlil usai agenda Human Capital Summit 2025, Selasa (3/6/2025). 

    Singkat cerita, pemerintah memutuskan untuk mencabut izin empat dari total lima perusahaan penambang nikel yang ada di Raja Ampat. 

    Lima perusahaan dimaksud adalah PT Gag Nikel, PT Kawei Sejahtera Mining, PT Anugerah Surya Pratama, PT Mulia Raymond Perkasa serta PT Nurham. Hanya PT Gag Nikel, yang notabenenya dimiliki oleh BUMN PT Aneka Tambang Tbk. atau Antam, yang izinnya tidak dicabut pemerintah. 

    Di sisi lain, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun ikut buka suara. Ketua KPK Setyo Budiyanto mengatakan lembaganya sudah melakukan berbagai macam kegiatan pencegahan korupsi terkait dengan tata kelola pertambangan maupun pengolahan nikel di berbagai daerah. 

    Kegiatan pencegahan itu di antaranya berbentuk kajian untuk melihat potensi atau celah dalam tata kelola nikel yang bisa memicu perbuatan pidana korupsi. Meski demikian, dia menyebut pihaknya masih harus menelaah lebih lanjut hasil kajian yang sudah ada apabila adanya indikasi korupsi. 

    “Namun demikian, apakah kemudian kajian tersebut memang ada indikasi korupsi? Tentu itu masih menjadi sebuah telaah, dan nanti ada proses yang harus dilewati,” ujarnya kepada wartawan di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Jakarta, Jumat (13/6/2025). 

    Menurut Perwira Tinggi Polri itu, kajian tersebut bakal diajukan ke kementerian/lembaga terkait. Tujuannya, hasil kajian yang diberikan bisa digunakan untuk memitigasi masalah yang berpotensi timbul. 

    Setyo menyebut kajian itu memang belum disampaikan ke pemerintah, lantaran Presiden Prabowo Subianto melalui menteri-menterinya memutuskan untuk langsung mencabut izin empat perusahaan dimaksud. Dia menyebut kajian itu akan tetap disampaikan nantinya kepada Kementerian ESDM, Kementerian Lingkungan Hidup, maupun pemerintah daerah terkait. 

    Dia mengakui bahwa daerah Raja Ampat menjadi salah satu daerah yang menjadi tempat KPK melakukan kajian, lantaran adanya indikasi permasalahan. 

    “Termasuk yang dilanjutkan salah satunya adalah yang di Raja Ampat ini, tapi kemudian sekali lagi keburu ada proses, ada permasalahan, dan pemerintah juga sudah menindaklanjuti,” tuturnya.

    Temuan-temuan KPK

    Secara garis besar, KPK telah membuat dua kajian soal tata kelola nikel pada 2023. Kajian itu dilakukan oleh Direktorat Monitoring KPK yang fokus pada tata kelola serta ekspor nikel. 

    Dari kajian tata kelola nikel, KPK menemukan adanya potensi kerawanan. Tidak hanya pada sisi hulu, tapi juga sampai pada hilir. Masalah yang ditemukan di antaranya adalah perizinan yang tidak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. 

    “Kemudian terkait dengan kegiatan penambangan pada kawasan hutan yang belum memiliki izin. Kemudian pendataan atas penempatan jaminan reklamasi dan jaminan pasca tambang juga masih belum memadai,” ungkap Juru Bicara KPK Budi Prasetyo kepada wartawan secara terpisah, Jumat (13/6/2025). 

    Di sisi lain, kajian soal ekspor nikel menemukan permasalahan terkait dengan legalitas pada pengiriman nikel ke luar negeri. Pada kajian tersebut, KPK menemukan adanya dugaan lemahnya pengawasan yang tidak hanya terkait dengan pengaturan, terkait mekanisme verifikasi, namun juga terkait dengan penelusuran-penelusuran teknisnya. 

    Ilustrasi tambang nikel

    Sebagai informasi, sebelum kajian dilakukan, Satgas Wilayah V Korsup KPK pada 2023 lalu mengungkap temuan 5,3 juta ton nikel Indonesia yang masih diekspor selama 2020-2023 ke China.

    “KPK juga sudah menyiapkan beberapa rekomendasi perbaikan, tentu ini juga akan menjadi bahasan dan analisis terlebih dahulu oleh tim bersama dengan para pemangku kepentingan terkait,” terang Budi. 

    Kendati demikian, khusus untuk kajian ekspor nikel, Bisnis memeroleh informasi bahwa lembaga antirasuah belum jadi menyampaikan rekomendasi itu ke stakeholders terkait lantaran di saat yang bersamaan, Kedeputian Penindakan dan Eksekusi memutuskan untuk melakukan penyelidikan terhadap dugaan pidana korupsi pada temuan tersebut. 

    Saat dimintai konfirmasi mengenai kelanjutan penanganan kasus, Ketua KPK Setyo Budiyanto meminta waktu untuk bisa memastikan sudah sampai mana progres yang dilakukan di Kedeputian Penindakan dan Eksekusi KPK.

    “Jadi gini, saya pastikan kembali, saya minta waktu, saya cek lagi, apalagi indikasinya kan sudah ada penyelidikan ya,” terangnya kepada wartawan.

    Setyo mengaku dia dan empat pimpinan KPK lainnya belum mendapatkan update mengenai perkembangan penanganan kasus tersebut. Apalagi, dia baru menjabat pimpinan KPK pada akhir 2024. 

    Untuk diketahui, suatu perkara dugaan korupsi akan mulai disampaikan ke publik oleh KPK ketika sudah naik ke tahap penyidikan. Pada saat itu, biasanya lembaga antirasuah sudah menetapkan pihak-pihak sebagai tersangka.

    “Apakah kemudian itu ada tindak lanjutnya atau kemudian ada keputusan yang lain? Ya saya pastinya harus mengecek dokumennya, harus menanyakan kepada satgasnya,” ujar Setyo. 

    Sebelumnya, Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK saat itu, Pahala Nainggolan menyebut pihaknya telah menyiapkan rekomendasi kebijakan kepada pihak-pihak terkait usai munculnya temuan ekspor 5,3 juta ton nikel Indonesia ke China.

    Rekomendasi itu awalnya bakal diberikan ke Kementerian ESDM, Kementerian Perdagangan serta Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (DJBC Kemenkeu). 

    Namun demikian, Pahala menyebut tiga butir rekomendasi ke tiga kementerian itu belum disampaikan secara formal. Dia mengatakan bahwa undangan resmi baru akan disampaikan setelah tindak lanjut dari Kedeputian Penindakan dan Eksekusi. 

    “Ada proses lanjutan [di Kedeputian Penindakan] dan sedang ditindaklanjuti,” kata Pahala kepada Bisnis, November 2023 lalu.

    Potret Nikel di Raja Ampat

    Besarnya penolakan terhadap tambang nikel di Raja Ampat khususnya dilatarbelakangi oleh penetapan kawasan tersebut sebagai Global Geopark oleh The United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO). Raja Ampat dianggap sebagai salah kekayaan dunia yang patut dijaga dan dilestarikan. 

    Kendati izin empat perusahaan yang ada di Raja Ampat sudah dicabut pemerintah, Ketua Satgas Koordinasi dan Supervisi (Korsup) Wilayah V KPK, Dian Patria blak-blakan menilai izin usaha pertambangan (IUP) PT Gag Nikel juga harusnya ikut dicabut. 

    Hal itu disampaikan oleh Dian saat menjadi pembicara pada acara Peluncuran Laporan dan Diskusi: ‘Mendesak Perlindungan Raja Ampat Sepenuhnya’ yang diselenggarakan oleh Greenpeace Indonesia, Kamis (12/6/2025).

    “[Izin] PT Gag mesti dicabut,” terang Dian. 

    Dian lalu bercerita pernah mengunjungi PT Gag Nikel dua tahun yang lalu. Dia sempat menanyakan luas tambang Gag Nikel yang ternyata mencapai 13.000 hektare (ha). Artinya, luas tambang dua kali lipat lebih besar dari luas Pulau Gag yang hanya sekitar 6.000 ha. Dian pun menyebut IUP PT Gag berarti bisa sampai ke wilayah laut di sekitarnya. 

    Padahal, lanjutnya, pemanfataan area laut harusnya mendapatkan dokumen Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut atau KKPRL dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). 

    Salah satu pulau di kawasan Raja Ampat

    Hal itulah, terang Dian yang menunjukkan adanya permasalahan di balik pemberian izin pertambangan kepada perusahaan-perusahaan di daerah Raja Ampat itu. Menurutnya, ada ego sektoral antara kementerian/lembaga sehingga tidak adanya konsistensi kebijakan.

    “Mungkin ESDM mengatakan selama di situ ada potensi, ya keluar izinnya, termasuk lautnya. Padahal laut ada KKPRL dan aturan lain. Ini perlu dikaji ulang,” tuturnya. 

    Ke depan, Dian berpesan agar pemangku kebijakan bisa menghindari ego sektoral. Untuk kasus Raja Ampat, dia menyebut IUP empat perusahaan nikel yang dicabut oleh ESDM perlu diikuti juga dengan pencabutan izin-izin lainnya yang berkaitan.

    “Bagaimana dengan izin-izin lain yang mungkin ada di LH [Kementerian Lingkungan Hidup]. Bagaimana kalau izin KKPRL-nya? Tersusnya? Bicara KKPRL, bahwa ini yang sudah tata ruangnya gak boleh tambang, tapi KKP mengeluarkan KKPRL-nya. Berarti ada ego sektoral di eselon 1,” ucapnya. 

    Penelusuran Pelanggaran 

    Selain KPK, pemerintah turut mengakui bakal mendalami lebih lanjut apabila adanya pelanggaran yang dilakukan perusahaan-perusahaan nikel Raja Ampat itu. Misalnya, Kementerian Kehutanan (Kehutanan) menyebut tengah menelisik dugaan pelanggaran atas pemenuhan kewajiban perusahaan nikel di Raja Ampat itu. 

    Pemenuhan kewajiban yang dimaksud berkaitan dengan izin yang perusahaan-perusahaan tersebut dapatkan dari Kemenhut, berupa Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan (PPKH). 

    “Dalam hal ini izin, tentu ada kewajiban-kewajiban. PNBP, kewajiban-kewajiban lain coba kami teleisik ke sana dan tentu tidak menutup kemungkinan kalau memang terjadi pelanggaran-pelanggaran serius, walaupun sudah dicabut [IUP oleh ESDM], tidak menggugurkan konsekuensi hukum lain dengan perdata, atau mengaktifkan gugatan2 lainnya untuk kerusakan lingkungan,” ujar Dwi di acara yang sama. 

    Dwi menyatakan pihaknya tetap berkomitmen mengawal hal tersebut kendati empat perusahaan itu sudah tidak lagi memiliki izin pertambangan dari ESDM. Namun, dia tidak memerinci lebih lanjut sudah sampai mana proses yang dia maksud sedang bergulir di Kemenhut. 

    “Kami komitmen mengawal ke sana, dan saat ini sedang berproses,” kata Dwi. 

    Berdasarkan data ESDM dan Kemenhut yang dihimpun, lima perusahaan tambang nikel di Raja Ampat mengantongi sejumlah izin. Pertama, PT Gag Nikel (Pulau Gag, luas 13.136 ha) milik Antam mempunyai Kontrak Karya (KK) Operasi Produksi dan Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan (PPKH). Dia menjadi satu-satunya perusahaan nikel di daerah tersebut yang izinnya tidak dicabut oleh pemerintah. Data Kemenhut menunjukkan tambang PT Gag berlokasi di Hutan Lindung (HL). 

    Kedua, PT Kawei Sejahtera Mining (Pulau Kawe, luas 5.922 ha). Perusahaan tambang yang terafiliasi dengan keluarga konglomerat Sugianto Kusuma alias Aguan dan petinggi PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. itu memiliki IUP Operasi Produksi (sudah dicabut) dan PPKH. Tambang nikel perusahaan itu berada di Hutan Produksi (HP). 

    Ketiga, PT Anugerah Surya Pratama (Pulau Batang Pele dan Pulau Manyaifun, 2.193 ha). Perusahaan itu tercatat memiliki IUP Operasi Produksi (sudah dicabut), namun ESDM menolak Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) yang diajukan perusahaan. Data Kemenhut menunjukkan bahwa PT Anugerah Surya Pratama beroperasi pada kawasan Areal Penggunaan Lain (APL). 

    Keempat, PT Mulia Raymond Perkasa (Pulau Manuran, 1.173 ha). Perusahaan itu tercatat memiliki IUP Operasi Produksi (sudah dicabut), namun ESDM juga menolak RKAB perusahaan. Perusahaan itu juga tercatat belum memiliki PPKH. Tambangnya berlokasi di kawasan Hutan Produksi (HP).

    Kelima, PT Nurham (Yesner Waigeo Timur, luas 3.000 ha) tercatat memiliki IUP Operasi Produksi, akan tetapi tidak mengajukan RKAB. Perusahaan juga belum memiliki PPKH. Tambangnya berlokasi di Kawasan Hutan Produksi (HP). 

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia

    Pada konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (10/6/2025), Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyebut pencabutan izin empat perusahaan tambang nikel itu karena dinilai tidak sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan, serta berpotensi merusak ekosistem laut dan daratan di Raja Ampat. 

    Di sisi lain, pemerintah tetap mempertahankan izin PT Gag Nikel karena dianggap masih memenuhi standar Amdal dan beroperasi sesuai aturan. Meski demikian, Bahlil menegaskan bahwa pemerintah akan melakukan pengawasan ketat terhadap seluruh aktivitas tambang perusahaan tersebut.

    “Sekalipun Gag tidak kita cabut, tetapi kita atas perintah bapak Presiden kita awasi khusus dalam implementasinya. Jadi Amdal-nya harus ketat, reklamasi harus ketat tidak boleh rusak terumbu karang jadi kita betul-betul awasi habis terkait urusan di Raja Ampat,” terang pria yang juga Ketua Umum Partai Golkar itu. 
     
    Adapun PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam selaku pemilik saham PT Gag Nikel mengatakan bahwa anak usahanya itu telah menerapkan prinsip-prinsip kaidah pertambangan yang baik, serta mematuhi seluruh regulasi peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk persetujuan lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup.

    Menurutnya, perseroan menghormati putusan yang diambil oleh pemerintah yang disampaikan oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia pada Selasa (10/6/2025) bahwa PT Gag Nikel tetap beroperasi karena sudah melakukan pertambangan sesuai dengan Amdal. 

    “Sebagai bagian dari upaya meningkatkan tata kelola pertambangan yang lebih baik, Antam akan terus melakukan improvement dalam pengelolaan dan operasi dan pengelolaan lingkungan sesuai dengan standar internasional dengan melibatkan pihak independen di seluruh aspek bisnis perusahaan, termasuk di PT Gag Nikel,” ujar Sekretaris Perusahaan Antam Syarif Faisal Alkadrie dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (12/6/2025).

  • Palm Kernel Shell dan Wood Pellet RI Raup Transaksi Rp1,04 Triliun di Jepang

    Palm Kernel Shell dan Wood Pellet RI Raup Transaksi Rp1,04 Triliun di Jepang

    Bisnis.com, JAKARTA – Produk biomassa Indonesia yaitu cangkang inti sawit (palm kernel shell/PKS) dan wood pellet atau pelet kayu meraup transaksi Rp1,04 triliun pada sela-sela Forum Bisnis dalam rangkaian Misi Dagang yang diselenggarakan Kementerian Perdagangan (Kemendag) di Osaka, Jepang.

    Dalam kegiatan yang berlangsung pada pekan lalu, perusahaan Jepang menandatangani komitmen untuk mengimpor 640.000 ton PKS dan wood pellet yang akan dipergunakan untuk keperluan sumber energi di Jepang.

    “Jepang telah menetapkan target penjualan kendaraan penumpang baru menjadi kendaraan listrik pada 2035 untuk mencapai tujuan net zero emission pada 2050. Dengan demikian, industri mobil di Jepang harus beralih ke energi terbarukan guna mendukung transisi menuju kendaraan listrik dan mengurangi emisi gas rumah kaca,” ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi melalui keterangan di Jakarta, Minggu.

    Puntodewi melanjutkan, produk energi terbarukan merupakan produk turunan sawit antara lain PKS, tandan buah kosong (empty fruit bunch/EFB), dan batang kelapa sawit (oil palm trunk).

    Ada pula sumber energi terbarukan lainnya seperti wood pellet. Produk-produk tersebut memiliki emisi gas yang sangat rendah. Bahkan, setiap ton PKS yang digunakan sebagai bahan bakar di pabrik, bisa berkontribusi menurunkan CO2 sebanyak 0,94 ton.

    Kebutuhan domestik saat ini masih kecil, sehingga ekspor masih menjadi pilihan yang lebih menguntungkan. Produksi PKS saat ini mencapai sekitar 14 juta ton, dan yang diekspor mencapai 35% dari ketersediaan PKS dalam negeri.

    Ekspor PKS ke Jepang saat ini mencapai 4,5 juta ton per tahun. Kebutuhan pasar biomassa Jepang pada 2025-2026 diperkirakan akan meningkat menjadi 7 juta ton per tahun, dengan PKS dan wood pellet menjadi andalan kebutuhan Jepang.

    PKS juga bisa digunakan sebagai bahan bakar penghasil listrik tenaga termal yang lebih rendah emisi karbon dioksida, sehingga cocok untuk industri.

    Selain itu, PKS juga digunakan sebagai arang aktif berkinerja tinggi yang dapat digunakan memulihkan pelarut, membersihkan udara, dan memurnikan air.

    Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Energi Biomassa Indonesia (Aprebi) Dikki Akhmar yang juga sebagai peserta business matching mendukung Pemerintah Indonesia mengupayakan keberterimaan Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) produk PKS oleh pemerintah Jepang.

    Selain itu, juga mendorong agar sistem verifikasi legalitas kayu (SVLK) lebih masif disosialisasikan. SVLK berperan sebagai sertifikasi produk biomassa dari hutan seperti wood pellet dan wood chip ke luar negeri.

    “Tumbuhnya kesadaran akan aspek berkelanjutan dan makin berkembangnya konsep ekonomi hijau, menjadikan banyak negara berkompetisi menghadirkan produk-produk ramah lingkungan. Untuk itu, saat ini adalah kesempatan emas bagi Indonesia berinovasi mengembangkan produk energi terbarukan yang berkualitas dan terstandar,” kata Dikki.

  • Penumpang KM Sabuk Nusantara Jatuh di Laut Banggai Ditemukan Selamat

    Penumpang KM Sabuk Nusantara Jatuh di Laut Banggai Ditemukan Selamat

    Palu, Beritasatu.com – Seorang penumpang KM Sabuk Nusantara yang terjatuh di perairan Banggai Laut akhirnya ditemukan dalam kondisi selamat pada Minggu (15/6/2025) pagi.

    Korban bernama Faris (20), berhasil dievakuasi oleh tim SAR gabungan setelah sempat hilang dan terbawa arus laut selama beberapa jam. Ia ditemukan sekitar pukul 05.00 Wita oleh seorang nelayan yang tengah melintas di sekitar rompong (rakit ikan) milik warga, sekitar 3 mil laut dari titik lokasi kejadian.

    Setelah menerima laporan dari nelayan tersebut, tim SAR yang tengah melakukan pencarian langsung merespons dan mengevakuasi korban menggunakan perahu jenis rigid inflatable boat (RIB). Sekitar pukul 10.00 Wita, Faris berhasil dijemput dan dibawa menuju Pelabuhan Banggai Laut, sebelum akhirnya diserahkan kepada pihak keluarga.

    Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu, Muh Rizal, menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan operasi penyelamatan tersebut.

    “Kami bersyukur korban ditemukan selamat. Ini berkat kerja sama yang baik antara tim SAR dan masyarakat, khususnya nelayan setempat. Terima kasih kepada seluruh unsur yang telah terlibat,” ujar Rizal.

    Operasi pencarian dan pertolongan resmi ditutup pada pukul 12.00 Wita setelah proses evakuasi selesai dilakukan.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, Faris sempat berenang dan berusaha mencari daratan setelah terjatuh dari kapal. Ia bertahan hidup dengan berpegangan pada batang kayu hingga akhirnya mencapai salah satu rompong dan ditemukan oleh nelayan.

    Kondisi korban dilaporkan dalam keadaan lemah tetapi sadar, dan langsung mendapatkan penanganan awal dari tim medis setelah tiba di pelabuhan.

  • Lima Terduga Pelaku Pencurian Kabel di Mojokerto Tidak Ditahan, Ini Alasannya

    Lima Terduga Pelaku Pencurian Kabel di Mojokerto Tidak Ditahan, Ini Alasannya

    Mojokerto (beritajatim.com) – Lima orang terduga pelaku pencurian kabel yang amankan Korem 082 Citra Panca Yudha Jaya (CPYJ) tidak ditahan Satreskrim Polres Mojokerto. Ini lantaran pemillik kabel tembaga yang diduga milik PT Telkom Indonesia di Desa Sajen, Kecamatan Pacet tidak melapor ke Polres Mojokerto.

    Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Nova Indra Pratama membenarkan, pihaknya menerima kelima orang terduka pelaku pencurian dari Tim Intelijen Korem 082/CPYJ pada, Jumat (13/6/2025). Tim Intelijen Korem 082/CPYJ juga menyerahkan barang bukti berupa 10 potong kabel tembaga curian yang masing-masing sepanjang 2 meter.

    “Perkara dugaan pencurian kabel tembaga yang diduga milik Telkom diserahkan kepada kami oleh Intel Korem kemarin (Jumat) malam sekitar pukul 22.00 WIB. Langsung kami tangani, ada lima orang terduga pelaku dan barang bukti potongan kabel dan truk Mitsubishi nopol S 8987 NE,” ungkapnya, Minggu (15/6/2025).

    Saat diamankan kelima orang terduga pelaku sedang beraktivitas melakukan penggalian jaringan kabel yang ditanam sejak 1971 silam di Jalan Raya Sajen, namun saat ini sudah tidak berfungsi. Kasat menjelaskan, perbuatan kelimanya dapat memenuhi unsur Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan.

    “Hanya saja, sampai lewat 1×24 jam dari pihak PT Telkom Indonesia ataupun diduga pemilik kabel belum melaporkan kasus pencurian tersebut ke Polres Mojokerto. Sehingga kelimanya tidak bisa ditahan dan kami pulangkan. Namun, barang bukti dan kabel masih kami amankan di Polres Mojokerto,” jelasnya.

    Sebelumnya, lima terduga pelaku pencurian kabel berhasil diamankan oleh anggota Korem 082/Citra Panca Yudha Jaya (CPYJ). Kelima terduga pelaku diamankan saat melakukan aktifitas penggalian di wilayah Desa Sajen, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto pada, Kamis (12/6/2025).

    Salah satu pelaku, berinisial UH mengaku sebagai wartawan media online dan merupakan warga Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Simokerto, Kota Surabaya. Keempat pelaku lainnya yang ikut diamankan yakni JAP warga Desa Sawojajar Kecamatan Kedungkandang Kota Malang yang diduga sebagai otak pencurian.

    S warga Kelurahan Simolawang, Kelurahan Simokerto, Kota Surabaya, D warga Desa Kerikilan Kecamatan Ngoro dan H warga Desa Kalipuro, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto. Mereka langsung diamankan dan dibawa ke Kantor Tim Intelrem 082/CPYJ untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

    Barang bukti yang berhasil diamankan dalam penangkapan tersebut meliputi satu unit truk Mitsubishi nopol S 8987 NE, satu unit mobil Calya nopol S 1997 JU, serta sejumlah batang kabel tembaga hasil galian. Kelima terduga pelaku dan barang bukti langsung diserahkan ke Polres Mojokerto untuk pengembangan lebih jauh.[tin/aje]

  • Pemerintah akhirnya cabut empat IUP Nikel Raja Ampat

    Pemerintah akhirnya cabut empat IUP Nikel Raja Ampat

    Selasa, 10 Juni 2025 12:35 WIB

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia (kedua kiri) bersama Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi (kedua kanan), Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya (kiri), dan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq (kanan) menyampaikan keterangan terkait izin tambang nikel Kepulauan Raja Ampat di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/6/2025). Pemerintah mencabut empat izin usaha pertambangan (IUP) nikel di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, antara lain milik PT Anugerah Surya Pratama (PT ASP) di Pulau Manuran, PT Kawei Sejahtera Mining (PT KSM) di Pulau Kawei, PT Mulia Raymond Perkasa (MRP) di Pulau Manyaifun dan Pulau Batang Pele. Serta PT Nurham Pulau Waegeo karena ditemukan sejumlah pelanggaran. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/bar

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia (tengah) bersama Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi (kanan) dan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq (kiri) berbincang usai konferensi pers terkait izin tambang nikel Kepulauan Raja Ampat di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/6/2025). Pemerintah mencabut empat izin usaha pertambangan (IUP) nikel di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, antara lain milik PT Anugerah Surya Pratama (PT ASP) di Pulau Manuran, PT Kawei Sejahtera Mining (PT KSM) di Pulau Kawei, PT Mulia Raymond Perkasa (MRP) di Pulau Manyaifun dan Pulau Batang Pele. Serta PT Nurham Pulau Waegeo karena ditemukan sejumlah pelanggaran. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/bar

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia (kiri) bersama Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq (kanan) menyampaikan keterangan terkait izin tambang nikel Kepulauan Raja Ampat di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/6/2025). Pemerintah mencabut empat izin usaha pertambangan (IUP) nikel di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, antara lain milik PT Anugerah Surya Pratama (PT ASP) di Pulau Manuran, PT Kawei Sejahtera Mining (PT KSM) di Pulau Kawei, PT Mulia Raymond Perkasa (MRP) di Pulau Manyaifun dan Pulau Batang Pele. Serta PT Nurham Pulau Waegeo karena ditemukan sejumlah pelanggaran. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/bar

  • Profil Raksasa Baja U.S Steel yang Bakal Dicaplok Nippon Steel

    Profil Raksasa Baja U.S Steel yang Bakal Dicaplok Nippon Steel

    Jakarta

    Raksasa baja terkemuka Amerika Serikat (AS), U.S Steel selangkah lagi diakuisisi oleh perusahaan asal Jepang, Nippon Steel. Merger kedua perusahaan kini sudah mendapat restu dari Presiden AS Donald Trump.

    Kesepakatan senilai US$ 14,9 miliar atau setara Rp 242 triliun (kurs Rp 16.300) sebenarnya sudah diumumkan pada Desember 2023, namun diblokir Presiden k-46 AS, Joe Biden pada Januari 2025. Alasan keamanan nasional Negeri Paman Sam menjadi alasannya.

    Trump juga sempat menentang rencana tersebut semasa periode kampanye dengan alasan nasionalisme. Namun pria berusia 79 tahun ini tampaknya sudah berubah pikiran. Lantas, seperti apa profil U.S Steel yang bakal merger dengan Nippon Steel?

    Mengutip situs U.S Steel, perusahaan yang berbasis di Pittsburgh, Pennsylvania ini sudah berdiri sejak 1901. Nippon Steel memasok sejumlah produk baja yang digunakan di sektor otomotif, konstruksi, peralatan rumah tangga, hingga energi.

    “Dengan penekanan baru pada inovasi, U.S. Steel melayani berbagai sektor industri, termasuk otomotif, konstruksi, peralatan rumah tangga, energi, kemasan, dan kontainer, melalui produk baja bernilai tambah tinggi, seperti baja berkekuatan tinggi canggih XG3® milik U.S. Steel,” ujar perusahaan di situsnya, dikutip Sabtu (14/6/2025).

    Di bawah kepemimpinan David B. Burritt sebagai CEO, U.S Steell mencatatkan pendapatan US$ 15,6 miliar dengan laba bersih sebesar US$ 384 juta. Pendapatan itu mengalami penurunan 13,4% dibanding tahun sebelumnya, sementara jumlah laba turun 57,1%.

    Beberapa produk yang dihasilkan U.S Steel antara lain slab, strip mill plate, lembaran, dan produk tin mill, serta fasilitas produksi bijih besi, pellet, pig iron, dan berbagai produk lainnya. Tak hanya di AS, perusahaan ini juga beroperasi di negara lainnya seperti Slovakia dan Hungaria.

    Profil Nippon Steel

    Nippon Steel merupakan perusahaan yang berdiri sejak 1 Oktober tahun 2012. Perusahaan ini awalnya bernama Nippon Steel & Sumitomo Metal Corporation yang merupakan hasil merger antara Nippon Steel dan Sumitomo Metal industries.

    Nippon Steel memproduksi berbagai produk seperti baja mentah, pelat, batang pipa, hingga bergerak juga di sektor kimia. Lini bisnis Nippon Steel tersebar di 15 Negara dari berbagai wilayah mulai dari Kawasan Asia, Timur Tengah, Amerika Utara dan Amerika Selatan, hingga Eropa.

    “Nippon Steel Corporation adalah produsen baja terbesar di Jepang dan salah satu produsen baja terkemuka di dunia. Grup kami, Nippon Steel Group, menjalankan bisnis di empat bidang utama, dimulai dari segmen inti yaitu Pembuatan dan Fabrikasi Baja, serta mencakup Rekayasa dan Konstruksi, Bahan Kimia dan Material, serta Solusi Sistem,” seperti tertulis di situs Nippon Steel.

    (ily/ara)

  • DPD minta demo tolak pencabutan IUP Raja Ampat dihentikan

    DPD minta demo tolak pencabutan IUP Raja Ampat dihentikan

    pencabutan IUP empat perusahaan di Raja Ampat tersebut, berarti Presiden konsisten menerapkan Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 bahwa bumi, air, dan kekayaan alam dikelola oleh negara dan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat

    Jakarta (ANTARA) – Anggota DPD RI/MPR RI asal Provinsi Papua Barat Daya Paul Finsen Mayor yang juga Ketua Dewan Adat Wilayah III Doberay itu meminta rangkaian aksi massa atau demonstrasi yang menolak pencabutan izin usaha pertambangan (IUP) di Raja Ampat, Papua Barat Daya agar dihentikan.

    Finsen Mayor dalam keterangan diterima di Jakarta, Sabtu meminta aparat penegak hukum dalam hal ini Mabes Polri menangkap pihak-pihak yang mendalangi berbagai aksi demo dan pengerahan massa tersebut. Ia menduga ada yang mengorganisir dan mendanai dalam aksi tersebut.

    “Melihat serangkaian demo di Pulau Kawei, Gag, Manyaifun juga Batang Pele, saya menduga ada yang menggerakkan. Makanya, saya mendesak Mabes Polri untuk segera mengungkap dan menangkap pelaku atau aktor intelektual yang menjadi dalang di balik aksi demo, kemudian lanjutkan ke proses hukum,” kata Finsen Mayor.

    Diketahui, muncul aksi massa yang menamakan diri sebagai masyarakat Suku Kawei pasca pencabutan izin empat perusahaan tambang di wilayah Raja Ampat. Mereka meminta agar operasional tambang PT Kawei Mining Sejahtera dibuka kembali. Muncul juga demonstrasi serupa di Pulau Gag, yang poinnya mendukung operasional PT GAG Nikel.

    Ketegasan aparat penegak hukum, lanjut dia, sangat diperlukan terhadap oknum-oknum yang sengaja memanfaatkan isu sosial demi kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.

    Hal itu untuk menghindari terjadinya konflik sosial di masyarakat, sekaligus sebagai bentuk pengawalan hukum terhadap pencabutan IUP oleh pemerintah pusat.

    “Aksi-aksi tersebut justru berpotensi menciptakan keresahan di masyarakat. Segala bentuk aksi yang merugikan kepentingan bersama harus dihentikan dan para pelakunya diproses. Kita menolak tegas segala bentuk provokasi, pemutarbalikan fakta, dan demo ilegal yang didalangi oleh pihak tak bertanggung jawab,” ujar dia.

    Ia pun mendukung penuh komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam menjaga kekayaan alam demi kemakmuran rakyat.

    Menurutnya, dengan pencabutan IUP empat perusahaan di Raja Ampat tersebut, berarti Presiden konsisten menerapkan Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 bahwa bumi, air, dan kekayaan alam dikelola oleh negara dan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

    Pewarta: Benardy Ferdiansyah
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pohon Pinus Tumbang di Mojokerto, Tim BPBD Lakukan Evakuasi Cepat

    Pohon Pinus Tumbang di Mojokerto, Tim BPBD Lakukan Evakuasi Cepat

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebuah pohon pinus berdiameter sekitar 40 cm tumbang di Dusun Kemloko, Desa Trawas, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (14/6/2025). Pohon tumbang sekira pukul 11.30 WIB dan menimpa atap warung milik warga.

    Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim menjelaskan, jika peristiwa tersebut dipicu oleh kondisi batang pohon bagian bawah yang terbakar sebagian, sehingga melemahkan struktur pohon dan menyebabkan tumbang.

    “Pohon tumbang menimpa atap warung milik Bapak Hariyanto dengan kerusakan mencapai sekitar 12 x 10 meter. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Tim dari BPBD Kabupaten Mojokerto bersama pengelola wisata dan sejumlah relawan segera menuju lokasi untuk melakukan evakuasi dan kaji cepat,” ungkapnya.

    Proses evakuasi pohon selesai sekitar pukul 13.30 WIB. Sementara itu, Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Mojokerto juga telah melaporkan kejadian ini kepada pimpinan untuk tindak lanjut lebih lanjut terkait penanganan dan antisipasi kejadian serupa. [tin/kun]

  • 160 Ribu Batang Rokok Ilegal Ditemukan di Gudang Ekspedisi Kendari – Page 3

    160 Ribu Batang Rokok Ilegal Ditemukan di Gudang Ekspedisi Kendari – Page 3

    Upaya penelusuran terhadap penerima barang tidak membuahkan hasil. Alamat pengiriman tidak ditemukan, sementara nomor telepon yang tertera pada paket dalam kondisi tidak aktif.

    Petugas sempat meminta pihak ekspedisi memperbarui status pengiriman agar penerima dapat dihubungi, namun hingga akhir jam operasional tidak ada respons.

    Atas temuan tersebut, Bea Cukai Kendari menetapkan kepala gudang sebagai kuasa pemilik barang dan menerbitkan dua surat bukti penindakan (SBP) sebagai dokumen resmi.

    “Pengawasan akan terus kami tingkatkan, terutama pada periode rawan seperti libur panjang. Selain itu, kami juga aktif mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam upaya pemberantasan rokok ilegal,” kata Tonny.

     

  • HP Egianus Kogoya Ditemukan, Terungkap KKB Punya Kebun Ganja untuk Beli Senjata

    HP Egianus Kogoya Ditemukan, Terungkap KKB Punya Kebun Ganja untuk Beli Senjata

    GELORA.CO – Setelah kontak tembak antara aparat keamanan dan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya, di Kampung Pugimana, Kabupaten Jayawijaya, Satgas Damai Cartenz mengamankan sejumlah barang bukti dari TKP kontak tembak.

    Kontak tembak pada Senin (9/6) itu, kata Kaops Damai Cartenz, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, mengakibatkan satu anggota kelompok Egianus atas nama Pionus Gwijangge alias Perampok Gwijangge tewas. Sedangkan Egianus berhasil melarikan diri.

    Adapun barang bukti yang berhasil diamankan di antaranya, 2 ons ganja yang diduga milik Egianus Kogoya juga amunisi sebanyak 25 butir kaliber 9 mm.

    Aparat juga menemukan handphone milik Egianus Kogoya berisikan foto dan video yang memperlihatkan Egianus tengah berada di kebun ganja miliknya di Distrik Kurima, Kabupaten Yahukimo.

    “Kebun tersebut diduga kuat dikelola oleh KKB Egianus Kogoya dan kelompoknya, dan ganja hasil panen telah dikemas dalam bungkusan siap edar,” kata Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani.

    “Telah diketahui bahwa selain sebagai pemimpin kelompok KKB, Egianus Kogoya, juga terlibat dalam penanaman dan penjualan ganja untuk mendanai kelompok kriminal bersenjata serta pembelian persenjataan yang dimiliki oleh KKB,” ujar Faizal.

    Berdasarkan hasil uji oleh Laboratorium Forensik Polda Papua, diketahui dengan barang bukti 1 plastik klip besar yang berisikan daun ganja, biji dan batang kering ganja dengan berat bersih 216,59 gram dengan pemilik atau tersangka Pionus Gwijangge alias Perampok Gwijangge.