kab/kota: Batang

  • Dokter Bedah Plastik India Rekonstruksi Kelamin Pria yang ‘Hilang’ karena Kanker

    Dokter Bedah Plastik India Rekonstruksi Kelamin Pria yang ‘Hilang’ karena Kanker

    Jakarta

    Dalam sebuah kasus medis yang langka, dokter bedah di Rumah Sakit Lata Mangeshkar, India, sukses melakukan rekonstruksi penis seorang pria yang kehilangan alat vitalnya karena kanker 8 tahun lalu.

    Diberitakan Times of India, operasi ini berlangsung selama 9,5 jam dan diyakini sebagai prosedur pertama kali yang dilakukan di India Tengah.

    “Pasien tersebut hidup tanpa penis selama beberapa tahun. Rekonstruksi organ tersebut tidak hanya memulihkan fungsi fisik tetapi juga kepercayaan diri dan martabatnya,” kata Dr Jitendra Mehta, salah satu dokter bedah plastik utama dalam kasus tersebut.

    Untuk merekonstruksi penis, dokter pertama-tama membuat bentuk batang dan saluran kencing (uretra) menggunakan jaringan dari lengan bawah pasien. Jaringan ini kemudian ditransplantasikan melalui pembedahan ke area selangkangan.

    Yang terpenting, tim bedah menghubungkan pembuluh darah kecil di bawah mikroskop, prosedur yang dikenal sebagai operasi mikrovaskular, untuk memastikan pasokan darah yang tepat. Saraf juga dipasang untuk membantu memulihkan sensasi.

    “Operasi semacam itu membutuhkan ketelitian yang tinggi. Kami bekerja di bawah mikroskop untuk menyambung pembuluh darah yang lebih tipis dari batang korek api,” jelas Dr. Sameer Mahakalkar, ahli bedah plastik lain yang terlibat.

    “Ini pekerjaan yang sangat teliti, tetapi memberi pasien kesempatan untuk menjalani kehidupan normal,” sambung dia.

    Penyambungan kembali penis jarang dilakukan, hanya sekitar seratus yang tercatat dalam literatur medis. Namun, penting untuk bertindak cepat agar jaringan yang ditanam kembali memiliki peluang terbaik untuk bertahan.

    (kna/kna)

  • Apa yang Terjadi Dalam 24 jam Pada Organ Tubuh Saat Manusia Meninggal Dunia

    Apa yang Terjadi Dalam 24 jam Pada Organ Tubuh Saat Manusia Meninggal Dunia

    Jakarta

    Kematian bagi sebagian orang merupakan hal yang misterius. Dari sisi medis, rupanya proses meninggal tidak hanya soal jantung yang berhenti berdetak atau otak yang mati. Ada banyak fase kompleks yang terjadi ketika seseorang meninggal.

    Proses ini bahkan terus berlanjut selama 24 jam setelah kematian. Apa saja hal yang terjadi pada tubuh manusia setelah meninggal?

    Proses Kematian

    Proses kematian bisa berbeda untuk setiap orang. Prosesnya bisa berjalan lambat, maupun cepat. Ketika seorang meninggal, organ tidak langsung berhenti bersamaan.

    Misalnya, paru-paru berhenti terlebih dulu, sebelum jantung benar-benar berhenti. Pada beberapa orang, batang otak dapat berhenti berfungsi lebih dulu dibandingkan organ lainnya.

    Dikutip dari Very Well Health, setidaknya ada 5 tanda yang menentukan apakah tindakan medis atau resusitasi masih diperlukan atau tidak, yaitu tidak ada tanda denyut nadi, tidak bernapas, tidak ada refleks, tidak ada reaksi pupil, dan tidak terdengar detak jantung.

    Setelah tidak ada tanda dari 5 hal tersebut, selanjutnya inilah tahapan-tahapan yang terjadi pada tubuh ketika seseorang meninggal dunia:

    1 Jam Setelah Kematian

    Satu jam setelah kematian, semua otot tubuh menjadi lebih rileks, kelopak mata kehilangan tegangan, pupil membesar, rahang terbuka, dan sendi serta anggota tubuh menjadi lentur. Karena ketegangan otot menghilang, kulit mulai mengendur dan membuat sendi-sendi atau tulang yang menonjol lebih mencolok.

    “Inilah sebabnya jenazah seperti buang air kecil, buang air besar, terkadang cairan keluar dari hidung, mata, atau telinga. Semua hal dalam tubuh yang menahan cairan menjadi rileks,” kata perawat hospice di Amerika Serikat, Julie McFadden dikutip dari Metro.

    Beberapa menit saat jantung berhenti berdetak, tubuh mulai pucat karena darah mengalir keluar dari pembuluh darah kecil di kulit. Kondisi yang disebut pallor mortis ini umumnya lebih nampak pada orang berkulit terang.

    Selanjutnya, tubuh mulai mendingin dari suhu normalnya atau disebut algor mortis. Penurunan suhu tubuh ini sering digunakan dokter forensik untuk memperkirakan waktu kematian.

    2-6 Jam Setelah Kematian

    Karena jantung tidak memompa darah lagi, gravitas menarik darah ke bagian tubuh yang dekat dengan tanah. Penumpukan darah ini menyebabkan area bawah berwarna merah keunguan seperti memar.

    “Jika Anda membiarkan seseorang berbaring cukup lama dan mulai membalikkannya, Anda biasanya akan melihat bagian belakang kaki dan seluruh sisi belakang tubuh akan terlihat ungu atau lebih gelap,” jelas Julie

    Pada periode ini, juga terjadi rigor mortis, yaitu kekakuan pada semua otot karena perubahan kimia dan sel-sel tubuh. Otot yang pertama kali mengalami kekakuan adalah kelopak mata, rahang, dan leher.

    Beberapa jam selanjutnya, rigor mortis menyebar ke wajah, dada, perut, lengan, kaki, hingga akhirnya mencapai jari tangan dan kaki.

    7-12 Jam Setelah Kematian

    Tingkat kekakuan rigor mortis tertinggi biasanya terjadi sekitar 10-12 jam setelah kematian. Namun, hal ini dapat dipengaruhi beberapa faktor seperti usia, kondisi fisik, jenis kelamin, dan suhu udara.

    “Saya telah melihat orang menjadi sangat kaku dengan cepat setelah kematian, seperti beberapa menit setelahnya. Dan bagi orang lain, tubuh mereka membutuhkan waktu lebih lama, jadi itu bisa berbeda-beda,” jelasnya.

    Pada tahap ini, jasad sudah sulit untuk digerakkan. Lutut dan siku akan sedikit menekuk, jari tangan serta kaki terlihat bengkok atau terlihat tidak wajar.

    Lebih dari 12 Jam Setelah Kematian

    Setelah mencapai kekakuan maksimum, otot mulai melunak karena perubahan zat kimia lanjutan dalam sel dan pembusukan jaringan tubuh bagian dalam. Proses ini disebut secondary flaccidity yang berlangsung selama 1-3 hari.

    Selama proses ini, kulit bisa menyusut sehingga menciptakan ilusi rambut dan kuku jenazah masih tumbuh, padahal tidak. Rigor mortis akhirnya menghilang secara bertahap.

    “Ada bau, akan ada perubahan warna pada kulit dan tubuh. Pembusukan hitam terjadi antara 10-20 hari setelah kematian,” tandasnya.

    (avk/tgm)

  • Bagaimana Rasanya Hidup "Berkawan" dengan Banjir…
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Juli 2025

    Bagaimana Rasanya Hidup "Berkawan" dengan Banjir… Megapolitan 8 Juli 2025

    Bagaimana Rasanya Tinggal di Kawasan Banjir Jakarta?
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Setiap hujan lebat turun, sebagian
    warga

    Jakarta
    tidak hanya mengantisipasi air dari langit, tapi juga bersiap kehilangan tempat tinggal sementara, tidur di atas tikar tipis, dan merelakan rumah yang kembali tergenang.
    Di sebuah ruang kelas SD Negeri Kampung Melayu 01, tumpukan tikar, bantal lusuh, dan suara anak-anak yang menangis menjadi pemandangan yang biasa tiap kali air meluap dari Kali Ciliwung.
    Gedung sekolah ini bukan lagi tempat belajar, tapi tempat bertahan hidup bagi 179 warga Kebon Pala, Jakarta Timur, yang terpaksa mengungsi akibat
    banjir
    sejak Minggu (6/7/2025) dini hari.
    “Semalam ada dua balita yang demam. Mungkin karena dingin dan lantai basah,” ujar Eliya (42), penanggung jawab pengungsian.
    Ia sibuk mengatur bantuan, memeriksa stok biskuit, dan memastikan kebutuhan anak-anak terpenuhi sebisa mungkin. Tapi stok vitamin anak dan obat-obatan untuk balita belum juga datang.
    “Yang ada baru buat orang dewasa saja,” tambahnya lirih.
    Sanusi, Ketua RT 13 RW 05, tahu betul rasanya kehilangan rumah berkali-kali. Di wilayahnya, banjir setinggi dua meter bukan kejutan lagi.
    “Kalau air naik, enggak bisa ditahan. Rumah-rumah di sini langsung tergenang,” ujarnya.
    Ia mengingat bagaimana pompa air sempat dipasang, tapi gagal berfungsi. Kini, satu-satunya harapan hanyalah menunggu air surut, seperti biasa.
    Setelah surut, datang pekerjaan berat berikutnya, yakni membersihkan lumpur.
    “Kalau damkar sempat bantu, ya kami disemprot. Sisanya ya pakai tangan sendiri,” kata Sanusi.
    Warga
    bekerja sama menyekop sisa banjir, menggantung pakaian, dan berusaha kembali hidup normal, setidaknya sampai hujan berikutnya.
    Janji normalisasi Kali Ciliwung dari pemerintah seakan menggantung di udara begitu saja.
    “Kami enggak minta macam-macam. Cuma minta ditepati aja janjinya. Supaya banjir enggak datang tiap bulan begini,” ucap Sanusi.
    Di Jati Padang, Jakarta Selatan, Fatimah (52) tak pernah benar-benar tidur nyenyak saat hujan mengguyur malam hari.
    Rumahnya hanya berjarak 10 sentimeter dari batas banjir terakhir. “Bukan khawatir lagi, sudah waspada. Itu banjirnya sudah di depan mata,” ujarnya.
    Fatimah bahkan harus mengevakuasi barang ke lantai atas dan memantau warganya yang mengungsi ke Masjid Al Ridwan.
    Namun, banjir dari berbagai arah membuatnya terisolasi. Ia tidak bisa mencapai masjid.
    Di saat yang sama, tembok Mushala Sabili di dekat Kali Pulo jebol, membuat air dan sampah masuk hingga ke dalam tempat ibadah.
    “Untungnya lagi enggak ada orang di dalam,” ujar Ketua RT, Taburan, saat meninjau lokasi dengan lumpur setinggi mata kaki dan dua batang pohon yang terseret banjir.
    Banjir
    juga datang tiba-tiba ke kawasan Tanjung Barat, Jakarta Selatan, wilayah yang sebelumnya jarang terdampak.
    “Saya juga enggak nyangka malah banjir besar, padahal sudah ada gorong-gorong besar,” ujar Rusli (31), warga yang sempat membantu mendorong mobil mogok saat air setinggi lutut menutup jalan.
    Maryudin (40), pedagang gorengan, juga heran. “Biasanya walaupun hujan deras, enggak sampai segitunya. Tapi kemarin airnya naik tinggi,” tuturnya.
    Babe (52), penjual minuman di sekitar Halte Tanjung Mas Raya, hanya bisa menggelengkan kepala melihat video kiosnya terendam air.
    Padahal, sejak saluran air digali lebih dalam, ia pikir banjir parah tak akan kembali.
    Data BPBD Jakarta menunjukkan lebih dari 100 RT masih terendam dan ratusan warga mengungsi.
    Di balik angka-angka itu, ada kelelahan yang tak kasatmata, yakni orang-orang yang kehilangan tidur, anak-anak yang demam, mushala yang hancur, dan harapan-harapan kecil yang perlahan memudar.
    Bagi warga seperti Eliya, Sanusi, Fatimah, hingga Rusli dan Babe, hidup di kawasan yang selalu banjir bukan sekadar soal bencana, tapi soal bertahan.
    Dengan harapan bahwa suatu hari, mereka bisa menyambut musim hujan tanpa harus berkemas untuk mengungsi.
    (Reporter: Lidia Pratama Febrian, Hanifah Salsabila,| Editor: Larissa Huda, Akhdi Martin Pratama)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gong Banget! Pria Biarkan Pinset ‘Nyangkut’ 4 Tahun di Alat Kelaminnya

    Gong Banget! Pria Biarkan Pinset ‘Nyangkut’ 4 Tahun di Alat Kelaminnya

    Jakarta

    Seorang pria berumur 22 tahun bikin dokter terheran-heran setelah menemukan pinset berukuran 8 sentimeter di alat kelaminnya. Hal yang bikin ‘gong’, ternyata pinset itu sudah ada selama 4 tahun!

    Dokter kemudian memeriksa pria itu dan melakukan rontgen, hanya untuk memastikan bahwa memang ada pinset yang tertanam di alat kelaminnya. Tidak jelas mengapa ia berpikir bahwa menancapkan pinset ke alat kelaminnya adalah ide yang bagus, tetapi penulis laporan kasus memiliki beberapa teori.

    “Benda asing paling sering dimasukkan ke dalam saluran kemih oleh pasien psikiatri, mabuk, bingung, atau penasaran secara seksual,” tulis mereka dalam Urology Case Reports.

    Untuk mengeluarkan pinset itu, dokter memberikan anestesi umum kepada pasien. Masalah yang mereka hadapi adalah pinset terbuka dan menekan daging di area penisnya.

    Untuk mengatasi hal ini, asisten dokter bedah yang hadir pada saat operasi harus menutup pinset dengan menekan sisi batang penis pria tersebut. Setelah tertutup, pinset dapat ditarik keluar dari uretra tanpa menyebabkan kerusakan.

    Setelah prosedur selesai, pria itu bisa buang air kecil dengan normal, dan dia pulang ke rumah. Tim medis menyarankan pasien untuk menjalani evaluasi psikiatris, tetapi pria itu menolak dan tidak menindaklanjutinya dengan bagian rawat jalan klinik setelah operasi yang rumit itu.

    “Alasan paling umum untuk memasukkan benda asing ke dalam uretra pria adalah untuk kepuasan seksual dan autoerotik, terutama selama masturbasi,” tulis para dokter.

    “Dalam sebagian besar kasus, pasien merasa bersalah dan terhina dan, oleh karena itu, sering menunda untuk meminta bantuan medis,” tutupnya.

    (kna/kna)

  • Mengenal Pacu Jalur, Perayaan Budaya Sekaligus Olahraga yang Menarik Perhatian

    Mengenal Pacu Jalur, Perayaan Budaya Sekaligus Olahraga yang Menarik Perhatian

    YOGYAKARTA – Festival Pacu Jalur yang digelar di Riau viral di media sosial. Viralnya video festival tersebut membuat masyarakat mulai mengenal pacu jalur sebagai olahraga air yang menantang. Tak hanya itu, pacu jalur juga dikenal sebagai festival yang sarat dengan budaya lokal Indonesia. Bagi Anda yang belum tau apa itu olahraga pacu jalur, simak artikel berikut ini.

    Mengenal Pacu Jalur

    Pacu jalur adalah tradisi perlombaan balap perahu yang diselenggarakan di Sungai Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau. Tradisi ini diselenggarakan setiap tahun masyarakat lokal. Bahkan, sejak tahun 2014 Kemendikbudristek menobatkan pacu jalur sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia. Penobatan tersebut menjadikan festival pacu jalur semakin menarik minat masyarakat untuk ikut menyaksikan.

    Jika dilihat dari segi bahasa, pacu diartikan sebagai perlombaan, sedangkan jalur merujuk pada perahu. Pacu jalur memang sudah dikenal sejak abad ke-17. Dalam sejarahnya, masyarakat memang menggunakan perahu untuk mengangkut hasil bumi atau sebagai mode transportasi untuk menyusuri Sungai Batang Kuantan, mulai dari hulu Kuantan sampai Cerenti.

    Menariknya, pacu jalur juga jadi agenda resmi di era kolonial Belanda. Agenda tersebut sebagai bagian dari perayaan ulang tahun Ratu Belanda Ratu Wilhelmina yang lahir pada 31 Agustus. Namun setelah Indonesia menyatakan kemerdekaannya, pacu jalur tetap digelar namun sebagai festival menyambut HUT RI yang diperingati di bulan Agustus.

    Festival Pacu Jalur

    Festival pacu jalur saat ini jadi daya tarik tersendiri. Saat ini festival tersebut diselenggarakan secara rutin dan berkelompok. Perahu yang digunakan untuk lomba juga semakin meriah dengan warna dan ornamen sesuai identitas kelompoknya.

    Dalam paju jalur, perahu memang jadi hal yang paling penting. Pasalnya di setiap pembuatan perahu ada nilaiadat, spiritual, dan filosofinya sendiri. Bahkan, pembuatan pacu jalur diawali dengan ritual adat. Setelah kayu besar ditebang dari hutan, tokoh kampung akan melakukan ritual.

    Setelah ritual digelar, pembuatan jalur akan dilakukan secara gotong royong. Masyarakat akan melibatkan ahli kayu agar dapat menghasilkan perahu yang estetik namun kuat dan ringan. Selain itu unsur tradisi dan estetika juga diperhitungkan dalam pembuatan jalur. Setelah selesai, perahu siap digunakan untuk festival pacu jalur.

    Dalam perlombaan pacu jalur, perahu yang digunakan biasanya memiliki panjang hingga puluhan meter agar mampu memuat banyak awak kapal. Jalur biasanya akan didayung sebanyak 50 hingga 60 orang, sesuai panjangnya.

    Tidak hanya pendayung, jalur juga ditumpangi oleh tukang concang (pemberi aba-aba), tukang pinggang (juru mudi), penari jalur anak, serta tukang onjay. Mereka memiliki tugas dan peran masing-masing untuk mendayung perahu menerobos arus Sungai Kuantan hingga finish.

    Selain mengenal pacu jalur, masyarakat bisa mendapatkan informasi menarik lain dengan mengunjungi VOI.id.

  • Sampoerna Komitmen Dorong Perekonomian Lewat Produk Bebas Asap

    Sampoerna Komitmen Dorong Perekonomian Lewat Produk Bebas Asap

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perjalanan produk tembakau bebas asap di Indonesia dimulai sejak 2018-2019.PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) menyebut produk tersebut bukan hanyainovatif berbasis sains dan teknologi, namun juga berperan sebagai katalisator dalam mendorong kontribusi nyata terhadap perekonomian nasional melalui penciptaan nilai tambah bagi negara.

    Kehadiran produk bebas asap ini meningkatkan penyerapan hasil produksi tembakau dan cengkih asli Indonesia dari petani lokal, serta menciptakan kemitraan dengan 600 UMKM lokal di 20 kota di Indonesia.

    Kemitraan tersebut telah menghasilkan lebih dari 1.300 lapangan kerja baru hingga melibatkan lebih dari 150.000 anggota Sampoerna Retail Community (SRC) dalam ekosistem distribusi produk bebas asap.

    Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna), Ivan Cahyadi, mengatakan sejak kuartal IV 2024, Sampoerna juga memperkenalkan BONDS by IQOS dengan batang tembakau khusus BLENDS by A untuk memenuhi preferensi konsumen dewasa dan lebih terjangkau.

    “BLENDS turut hadir dalam varian cengkih yang dibuat dengan cengkih asli Indonesia dan saat ini sudah tersedia di 20 kota besar di Indonesia” ujar Ivan dalam Technovation 2025 di Jakarta, Rabu (2/7/2025).

    Untuk diketahui, Sampoerna menginvestasikan sebesar US$ 330 juta atau setara Rp5,3 triliun untuk membangun fasilitas produksi produk tembakau inovatif bebas asap di Karawang, Jawa Barat, pada 2023. Fasilitas ini menjadi pabrik produk tembakau bebas asap pertama milik PMI di Asia Tenggara dan yang ketujuh di dunia.

    “Semua upaya ini, mulai dari investasi, penyerapan bahan baku lokal, kemitraan dengan UMKM, penciptaan lapangan kerja, hingga kontribusi ekspor, merupakan kontribusi nyata Sampoerna dalam pembangunan ekonomi dan penciptaan nilai tambah bagi bangsa. Kami juga bangga bisa menjadi bagian penting dalam mendukung perbaikan kualitas kesehatan publik melalui penyediaan produk bebas asap bagi perokok dewasa,” rinci Ivan.

    Tidak heran, para pengusaha UMKM turut memberikan apresiasi karena merasakan dampak ekonomi setelah masuk ke dalam ekosistem distribusi produk bebas asap. Salah satunya adalah Maja Family. Chief Marketing Officer Omar Karim Prawiranegara Maja Family mengatakan, usahanya mengalami peningkatan setelah menyediakan sebagian area di kafenya menjadi ramah IQOS, yang selaras dengan citranya sebagai tempat yang modern, inklusif, dan peduli terhadap kenyamanan semua pengunjung.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Jakut pangkas 3.810 pohon rawan tumbang

    Jakut pangkas 3.810 pohon rawan tumbang

    Petugas Sudin Tamhut Jakarta Utara atau \”Pasukan Hijau\” melakukan perawatan terhadap sejumlah pohon yang rawan tumbang di daerah setempat. ANTARA/HO-Pemkot Jakut

    Jakut pangkas 3.810 pohon rawan tumbang
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Minggu, 06 Juli 2025 – 20:33 WIB

    Elshinta.com – Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Utara sejak Januari hingga Juni 2025 telah memangkas 3.810 pohon yang rawan tumbang di enam kecamatan di wilayah tersebut.

    “Upaya preventif ini tidak ada lagi pohon tumbang. Sehingga, masyarakat atau penggunaan jalan bisa merasa lebih aman dan nyaman,” kata Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) Jakarta Utara, Christian Tamora Hutagalung di Jakarta, Minggu.

    Menurut dia, pemangkasan dan penebangan ini juga diiringi dengan penanaman pohon karena penting untuk penghijauan dan meningkatkan kualitas udara.

    “Kami juga mengajak masyarakat untuk gencar melakukan penghijauan di lingkungannya masing-masing,” katanya.

    Ia merinci dari 3.810 pohon tersebut, sebanyak 106 pohon terpaksa dilakukan penebangan karena kondisi batang lapuk dan akarnya sudah tidak kuat menyangga.

    Sementara sebanyak 845 pohon dilakukan penanganan pemangkasan ringan dan sebanyak 2.464 batang pohon dilakukan pemangkasan sedang. Selanjutnya ada 283 pohon dilakukan pemangkasan berat.

    Pihaknya juga melakukan penangan kasus pohon tumbang sebanyak 97 dan 15 pohon sempal pada Sabtu (5/6).

    “Hampir semua kejadian pohon tumbang dan sempal dipicu hujan deras disertai angin kencang,” kata dia.

    Saat melakukan penanganan pohon pihaknya mengerahkan personel dari Satuan Pelaksana Tamhut Kecamatan dengan jumlah 15 sampai 20 personel.

    “Selain itu, ada juga dari tim sudin atau tingkat kota. Biasanya, petugas melakukan penanganan di jalur hijau maupun pemukiman warga,” terangnya.

    Selain itu, “Pasukan Hijau” setiap hari juga melakukan penyisiran di wilayah Jakarta Utara untuk mengawasi batang pohon yang berpotensi mengganggu kenyamanan masyarakat.

    “Penanganan pohon yang bertujuan mengurangi gangguan terhadap aktivitas masyarakat sekaligus menjaga estetika lingkungan,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • Republik Dominika Borong Daun Belimbing RI, Ternyata Punya Khasiat Ini

    Republik Dominika Borong Daun Belimbing RI, Ternyata Punya Khasiat Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Daun belimbing menjadi salah satu komoditas primadona di Indonesia. Republik Dominika secara mengejutkan mengimpor 6.000 kilogram daun belimbing dari Indonesia pada 2024.

    Nilai ekspor pun melesat hingga US$52.900, dari nol sama sekali pada periode 2019-2023. Langkah ini sekaligus mengukuhkan negara di Karibia itu sebagai pembeli terbesar baru untuk komoditas yang selama ini jarang diperhatikan.

    Kinerja ekspor daun belimbing Indonesia secara keseluruhan memang menunjukkan lompatan mencolok. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor daun belimbing mencapai US$62.576 dengan volume 8.769 kg pada 2024.

    Ini berarti ada kenaikan lebih dari 1.058% dibanding tahun sebelumnya yang hanya mencatat ekspor senilai US$5.400 dan volume 2.125 kg. Ini bukan sekadar lonjakan, melainkan sinyal kuat bahwa dunia mulai membuka mata pada potensi tropis Indonesia yang terlupakan.

    Jika menilik tren sejak 2019, ekspor daun belimbing terbilang fluktuatif dan nyaris tak terdengar gaungnya. Nilainya sempat menyentuh US$1.728 (568 kg) pada 2019, lalu terus menurun hingga hanya US$572 (152 kg) pada 2021. Baru pada 2022 dan 2023 terlihat pemulihan, tapi tetap kecil. Maka, capaian 2024 ibarat revolusi diam-diam: lonjakan yang mengubah peta dagang rempah dan herbal kita.

    Fenomena ini terjadi di tengah gelombang global yang makin menggandrungi pengobatan natural dan bahan fungsional. Negara-negara non-tradisional seperti Dominika kini menoleh ke Asia Tenggara, mencari sumber bahan alami yang minim rekayasa. Indonesia, sebagai gudangnya tanaman tropis, mulai masuk radar.

    Foto: Buah Belimbing. (Dok Pixabay)
    Buah Belimbing. (Dok Pixabay)

    Dalam jurnal ilmiah yang diterbitkan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Prof. Dr. Hazairin (LPPM Unihaz), buah, daun, batang dan bunga belimbing wuluh mengandung banyak senyawa yang berkhasiat. Daun belimbing wuluh bisa mengobati sakit perut, reumatik, gondongan, dan penurun panas.

    Mengutip alodokter, Dokter Riza Marlina mengatakan bahwa daun belimbing wuluh juga dapat digunakan untuk pengobatan tradisional dimana hal ini digunakan karena daun belimbing wuluh memiliki kandungan flavonoid, saponin, triterpenoid dan juga tanin yang terbukti untuk melawan bakteri.

    Selain itu kandungan tanin dalam dauh belimbing wuluh juga berguna sebagai zat antioksidan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, belimbing wuluh dapat mengahambat pertumbuhan bakteri serta dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah kanker.

    “Namun tentu saja akan manfaat atau ke efektifan dan keamannya perlu ditelitih lebih lanjut secara ilmiah, jika anda sedang sakit lebih baiknya dan sudah dipastikan ke efektifan dan keamannya anda bisa konsultasi dengan dokter secara langsung untuk mendapatkan pengobatan yang tepat,” tulis Riza.

    (wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • UMKM Teh Asal Bogor Naik Kelas Bareng BRI dan Sukses Tembus Rantai Pasok Global – Page 3

    UMKM Teh Asal Bogor Naik Kelas Bareng BRI dan Sukses Tembus Rantai Pasok Global – Page 3

    Liputan6.com, Bogor Di tengah gempuran produk teh impor dan merek luar negeri, bisnis teh lokal asal Bogor bernama Sila Artisan Tea hadir untuk menjadikan teh Indonesia sebagai tuan rumah di negeri sendiri. 

    Berada di bawah PT Sila Agri Inovasi yang didirikan oleh dua mitra bisnis, Redha Taufik Ardias bersama Iriana Ekasari pada tahun 2018, Sila Artisan Tea mengusung misi besar untuk mengangkat citra teh Indonesia sebagai produk unggulan bernilai budaya tinggi. Sila Artisan Tea juga berkomitmen memperkuat posisi teh Indonesia di pasar domestik sekaligus menembus pasar global.

    Redha menuturkan dukungan dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menjadi katalis penting dalam langkah ekspansi ini Sila Artisan Tea. Melalui berbagai program pendampingan dan fasilitasi, Sila Artisan Tea tidak hanya mendapatkan eksposur di tingkat nasional, tetapi juga berhasil memperluas jangkauan pasarnya dan mulai menembus pasar ekspor.

    “Karena, kita lihat sendiri kalau datang ke hotel bintang 5/4, ke cafe high-end, atau bahkan coffee shop yang lagi tren itu kerap menyajikan teh dari luar negeri, brand luar negeri. Jadi, kami ingin memperkenalkan teh lokal dengan cara yang relevan, modern, dan berkelanjutan,” ujarnya.

    Redha menyebut bahwa Sila Artisan Tea menempatkan diri sebagai pionir teh artisan Indonesia. Seluruh produknya diracik dari 100% teh Indonesia berkualitas tinggi serta memenuhi standar keamanan pangan, termasuk sertifikasi halal dan Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP). 

    Konsistensi pada kualitas dan standar produksi inilah yang membuat produk Sila semakin diterima di berbagai segmen pasar premium. Saat ini, Sila Artisan Tea telah hadir di jaringan hotel, restoran, dan kafe di berbagai kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Medan, Bali, hingga Labuan Bajo. Di pasar internasional, Sila juga telah menjangkau konsumen di Singapura, Malaysia, Filipina, Austria, Jepang, Amerika Serikat, dan Kanada, termasuk melalui kanal penjualan e-commerce.

    Berdayakan Petani Teh di Berbagai Daerah

    Tak hanya fokus pada kualitas produk dan ekspansi pasar, Sila Artisan Tea juga berkomitmen untuk memberdayakan petani teh kecil di berbagai daerah. Redha menyampaikan bahwa pihaknya bekerja sama dengan petani teh yang memiliki lahan di wilayah Yogyakarta, Batang, Cianjur, dan Sukabumi.

    Sebelum bekerja sama dengan Sila, Redha bercerita, para petani umumnya hanya menjual teh hasil panen mereka dengan harga sekitar Rp15 ribu per kilogram. Namun setelah mendapatkan pelatihan, pendampingan, dan penerapan teknik pengolahan yang tepat, hasil teh tersebut pun dapat bernilai jauh lebih tinggi, bahkan mencapai Rp800 ribu hingga Rp1 juta per kilogram.

    Hingga saat ini, Sila membina sekitar 8 petani utama yang masing-masing memiliki kelompok pemetik teh di bawahnya. Satu petani bisa melibatkan hingga 25 pemetik, sehingga secara tidak langsung Sila juga turut membuka peluang ekonomi bagi ratusan orang di rantai pasoknya.

  • Mayat Wanita Tanpa Busana yang Ditemukan di Sungai Citarum Bekasi Diotopsi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Juli 2025

    Mayat Wanita Tanpa Busana yang Ditemukan di Sungai Citarum Bekasi Diotopsi Megapolitan 4 Juli 2025

    Mayat Wanita Tanpa Busana yang Ditemukan di Sungai Citarum Bekasi Diotopsi
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com
    – Polisi mengotopsi jenazah wanita yang ditemukan mengambang tanpa busana di aliran Sungai Citarum, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Kamis (4/7/2025).
    Otopsi jenazah dilakukan di Rumah Sakit Polti, Kramat Jati, Jakarta Timur.
    “Kalau sementara waktu kita bawa jenazah ke Rumah Sakit Kramat Jati, kemudian kita laksanakan otopsi,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi AKBP Agta Bhuana Putra saat dihubungi, Jumat (4/7/2025).
    Dari hasil penyelidikan sementara terungkap bahwa mayat Mrs X ini merupakan warga Kota Bogor. Hal ini diketahui berdasarkan keterangan pihak keluarga.
    “Memang sudah ada identitas, cuma untuk kepentingan penyelidikan masih kita dalami dulu untuk pengungkapan perkaranya,” ungkap Agta.
    Agta mengatakan, polisi saat ini tengah melakukan
    profiling
    korban.
    “Kita masih nunggu dulu
    fix
    hasil identifikasi, mungkin beberapa hari ini terungkap hasil identifikasinya,” imbuh dia.
    Sebelumnya diberitakan, sesosok
    mayat wanita
    tanpa busana ditemukan mengambang di aliran Sungai Citarum, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Kamis (3/7/2025).
    Warga setempat sempat merekam detik-detik penemuan mayat tersebut. Berdasarkan video yang diterima
    Kompas.com,
    terlihat tiga pria tengah berupaya mengevakuasi jenazah dari aliran sungai.
    Evakuasi dilakukan dengan menggunakan sejumlah batang bambu menuju bantaran sungai.
    Setelah berhasil dievakuasi ke bantaran sungai, seorang warga langsung menutupi mayat wanita di Bekasi itu menggunakan terpal berwarna biru.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.