kab/kota: Batang

  • Melistriki pedalaman Mentawai melalui sinergi energi

    Melistriki pedalaman Mentawai melalui sinergi energi

    Mentawai, Sumbar (ANTARA) – Senja pecah di ufuk barat, semburatnya tandas pada helai-helai daun sagu kering di atap rumah. Dari celah rumbia itu, asap kayu bakar membumbung ke langit.

    Aman Lippat menyalakan lampu teras Uma seperti biasa di Dusun Maruibaga, Desa Matotonan, Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Anaknya merebus keladi di dapur yang membuat asap mengepul.

    Sebagai Sikerei, dukun tradisional Mentawai, Aman Lippat tidak terlalu bergantung dengan listrik kecuali untuk penerangan Uma, rumah panggungnya itu. Ia masih bergantung pada alam, namun anggota keluarganya yang lain tetap membutuhkan stopkontak untuk mengisi daya ponsel mereka.

    Langit sudah gelap, jalan perkampungan selebar 2,5 meter itu terlihat temaram. Hanya lampu-lampu dari rumah masyarakat yang jaraknya berjauhan, membantu penerangan saat melintas, termasuk rumah Aman Lippat.

    Hari itu, biasanya listrik diesel dari PLN sudah menyala sekitar pukul 17.00 WIB, namun hingga pukul 19.00 WIB dan langit sudah gelap, listrik belum menyala. Aman Lippat menyalakan lampu terasnya menggunakan listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang masih memiliki daya karena cuaca bagus tanpa hujan.

    Kepala Desa Matotonan, Ali Umran mengatakan, daya listrik dari mesin diesel PLN biasanya menyala mulai sore hingga tengah malam, sementara PLTS menyala mulai pukul 08.00 WIB.

    “Kami di sini memanfaatkan dua daya energi listrik, pertama ada PLTS dan mesin diesel PLN yang membantu warga sehari-hari meskipun belum maksimal,” katanya.

    Awalnya, masyarakat Matotonan hanya menggunakan lampu minyak tanah untuk membantu penerangan, tanpa daya listrik hingga tahun 2005.

    Kemudian tahun 2006, masyarakat mulai mencari solusi energi alternatif sendiri, di antaranya menggunakan panel tenaga surya dan aki untuk menyalakan listrik.

    Ketika itu hanya panel surya yang dapat menjadi alternatif tenaga listrik di Matotonan, karena jika menggunakan genset, warga kesulitan membawa bahan bakar minyak (BBM) ke desa karena akses terbatas.

    Akses satu-satunya ke Desa Matotonan hanya melewati sungai Sarereiket yang kini dapat ditempuh paling lama dua jam perjalanan dari Desa Ugai, dan ditambah dua jam perjalanan darat ke Muara Siberut.

    Sebelum tahun 2004, perjalanan ke Muara Siberut ditempuh menggunakan sampan sampai satu harian karena saat itu masyarakat belum mengenal mesin pompong. Kemudian 2010 jalan darat mulai dibangun menyambung dusun-dusun di pedalaman, namun hingga kini belum sampai ke Matotonan.

    Ali mengaku, karena akses jalan yang belum dibuka sekitar 9 kilometer lagi menuju Desa Matotonan itulah sehingga jaringan listrik ke Muara Siberut belum bisa dibangun.

    Pada tahun 2019 Pembangkit Listrik Tenaga Bio Massa (PLTBM) diresmikan di desa itu. Alat-alat dan materialnya dibawa menggunakan helikopter.

    Proyek yang diklaim energi listrik berbahan bambu pertama di Asia Pasifik itu katanya mampu melayani 1.181 rumah tangga di tiga desa, dengan rata-rata 450 watt untuk tiap-tiap rumah.

    Namun apa mau dikata, pada tahun 2020 PLTBm mengalami kerusakan mesin sehingga tak bisa digunakan lagi. Jika ditotalkan, kata Ali Umran, PLTBm hanya dapat digunakan selama 6 bulan, setelah itu tidak sanggup lagi menyala.

    Sejak itulah, PLN mengoperasikan mesin diesel berbahan bakar solar yang terus menyala hingga kini.

    Pada tahun 2012, Desa Matotonan mendapatkan hibah PLTS dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan jumlah penerima saat itu 268 KK dan kapasitas 75kWp dengan 900 volt ampere yang direvitalisasi pada 2022.

    Bantuan itu diberikan dalam rangka meningkatkan akses masyarakat guna penerangan melalui peningkatan pemanfaatan energi tenaga surya dan mengurangi pemakaian BBM.

    Ali Umran menjelaskan, untuk pemeliharaan PLTS tersebut diserahkan kepada desa, maka warga sepakat membayar iuran tiap bulannya Rp5.000 per Kepala Keluarga (KK).

    “Tapi sekarang sudah tidak berjalan lagi iurannya, terakhir tahun 2024. Kadang listrik PLTS hidupnya sebentar, kadang sampai jam 8 malam, maka itu masyarakat malas membayar,” katanya.

    Kepala Bidang Energi dan Ketenagalistrikan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumatera Barat, Erick Kurniawan menjelaskan, PLTS Matotonan merupakan bantuan dari Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) yang dibangun pada tahun 2012.

    PLTS dengan kapasitas 75 kWp itu kemudian direvitalisasi pada 2022 lalu dan sudah diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai.

    Dari hasil sosialisasi yang dilaksanakan oleh Ditjen EBTKE sebelum serah terima PLTS dengan masyarakat, disepakati bahwa iuran yang dipungut akan menjadi dana operasional PLTS.

    Operasional/pemeliharaan PLTS sesuai dengan kesepakatan akan dilakukan oleh petugas yg ditunjuk oleh Desa, di mana petugas ini sudah diberikan bimtek PLTS oleh Ditjen EBTKE.

    “Jadi ini bukan iuran kebersihan. Iuran lebih untuk operasional dan perawatan PLTS yang sudah menjadi aset masyarakat setempat,” katanya.

    Ada banyak lokasi lain di Mentawai yang memiliki PLTS Terpusat di Desa.

    Setidaknya ada 25 lokasi PLTS Terpusat yang dibangun oleh Kementerian ESDM di kabupaten itu. Pemerintah Provinsi Sumatera Barat berupaya untuk membangun PLTS ataupun pembangkit listrik tenaga energi lain untuk masyarakat di sana.

    Karena posisi daerah di khatulistiwa, secara umum potensi PLTS di Mentawai khususnya dan Sumatera Barat umumnya sangat baik dan direkomendasikan untuk dilaksanakan, katanya.


    Wujudkan elektrifikasi 100 persen

    Dari balik batang-batang sagu, Rena Saegeoni membersihkan panel-panel surya di PLTS Desa Matotonan. Langit masih mendung, hujan semalam menyisakan air pada 289 panel surya yang menghadap langit.

    Rena merupakan petugas dari desa yang menjaga PLTS tersebut. Ia menyalakan secara manual daya listrik tenaga surya setiap pukul 08.00 WIB.

    Kendati rumput ilalang sudah tinggi dan tanaman merambat di pagar dan plang penanda, tapi Rena tetap berupaya menjaga bagian panel dan ruangan baterai tetap bersih.

    Di dalam ruangan tersebut, terdapat 12 panel listrik berwarna kuning, di depannya ada meja dan kursi untuk beristirahat serta televisi layar datar.

    Di bagian ruangan lain terdapat tempat baterai-baterai untuk menyimpan daya dari tenaga matahari. Dari luar ruangan, seseorang memanggil Rena.

    Lelaki itu, Paulus Sabaggalet memakai ikat kepala khas Mentawai, dengan kalung manik-manik di lehernya. Konten kreator yang biasa dipanggil Uluik itu datang ke PLTS bertanya kepada Rena kapan listrik dinyalakan.

    Di rumahnya, Uluik sedang menggelar upacara memperingati kematian dalam rangka mengakhiri masa berkabung. Ia membutuhkan listrik untuk mengisi daya, khususnya mengisi baterai radio dua arah portofon yang biasa ia gunakan berkomunikasi dengan anggota keluarga.

    “Saat pergi ke hutan atau ke tempat peternakan babi, kami pakai HT untuk berkomunikasi karena sinyal internet sulit di sini, kebetulan baterai HT habis harus dicas lagi,” kata Uluik yang tinggal di Dusun Onga, Desa Matotonan.

    Ia menghampiri petugas PLTS ke gardunya karena terkadang sudah pukul 08.00 WIB tapi listrik belum menyala, atau karena daya belum cukup sampai ke rumah-rumah.

    Uluik berharap agar petugas terkait dapat menjalankan kedisiplinan waktu, karena listrik menyala dan mati masih belum maksimal dalam pengoperasiannya.

    Ia juga berharap waktu listrik menyala khususnya pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) bisa bertambah dari sebelumnya.

    Bupati Mentawai Rinto Wardhana mengatakan, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai berkomitmen mewujudkan persentase elektrifikasi di Kepulauan Mentawai mencapai 100 persen.

    Tapi karena kemampuan dan keterbatasan anggaran, upaya tersebut, masih terus dioptimalkan, baik melalui program pusat maupun daerah.

    “Kondisi listrik kita sekarang di Mentawai hampir 60 persen, itu pun sering tidak hidup. Kita tetap berupaya memaksimalkan PLTS dan lobi ke pusat agar diberikan pembangkit yang lebih besar,” katanya.

    Penyebab listrik masih sangat terbatas, karena total pembangkit juga sangat terbatas, sehingga sering terjadi pemadaman bergilir.

    Selain itu, jalan yang belum tersambung ke dusun-dusun di pedalaman juga menjadi faktor belum bisa dibangun jaringan listrik.

    Di Desa Madobag sebelumnya masih menggunakan diesel dan listrik menyala terbatas, sekarang sudah bisa 24 jam karena jaringan sudah terkoneksi ke Muara Siberut. Sementara Desa Matotonan belum bisa tersambung akibat jalan yang tidak ada.

    Untuk mempercepat pembangunan kelistrikan, pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai tidak dapat bergerak sendiri dan membutuhkan sinergi antara PLN, dinas-dinas terkait, serta masyarakat agar pasokan kelistrikan di Kepulauan Mentawai dapat terpenuhi.

    General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Barat Ajrun Karim menjelaskan, medan dan akses menuju lokasi yang butuh upaya besar menjadi kendala untuk melistriki daerah pedalaman.

    Kondisi kelistrikan di Mentawai secara rasio elektrifikasi PLN adalah 80,94 persen, namun secara rasio elektrifikasi desa sudah 100 persen.

    Desa yang masih belum teraliri listrik akan menjadi fokus utama pada tahun 2025.

    “Ada rencana kolaborasi dengan Kementerian ESDM, rencana lokasi adalah perairan tanpa ombak yang memungkinkan pembangunan PLTS terapung,” kata Ajrun saat menjelaskan pemenuhan kebutuhan listrik di Bumi Sikerei itu.

    Listrik di sejumlah titik di kepulauan itu memang sering terjadi padam secara bergilir, karena dua penyebab, yakni padam terencana dan padam tidak terencana.

    Padam terencana adalah pemadaman karena adanya pemeliharaan di sisi PLN untuk peningkatan keandalan atau perbaikan jaringan listrik, sedangkan pemadaman tidak terencana adalah karena pohon tumbang, kondisi cuaca, dan faktor alam lainnya.

    Sementara itu, terkait warga Desa Matotonan yang merasa pengoperasian PLTD terbatas, ia mengaku desa itu memang disuplai dari PLTD dengan mesin diesel yang sudah cukup berumur. Kadang ada kendala saat penyalaan mesin tersebut sehingga menyebabkan keterlambatan penyalaan.

    Untuk Matotonan memang masih belum optimal. Sebelumnya lokasi ini disuplai dari PLBTM yang dibangun oleh Kementerian ESDM, sekarang sudah digantikan dengan PLTD PLN sesuai pasokan PLTBm tersebut.

    Jadi, melistriki Mentawai, utamanya di kawasan pedalaman, perlu dilakukan perluasan jaringan, penambahan pembangkit dan sumber daya lainnya. Selain itu, tentu butuh sinergi berbagai pihak maupun potensi energi yang ada.

    Editor: Slamet Hadi Purnomo
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Rokok Murah Banjiri RI, Dirjen Bea Cukai Blak-blakan Ungkap Fakta Ini

    Rokok Murah Banjiri RI, Dirjen Bea Cukai Blak-blakan Ungkap Fakta Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah menaruh perhatian khusus pada tren konsumsi rokok di Indonesia. Tercatat konsumsinya bergeser ke rokok murah atau yang disebut sebagai downtrading.

    Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Djaka Budhi Utama mengatakan tren ini berdampak pada penerimaan cukai semester I-2025 yang mengalami pertumbuhan 7,3% menjadi Rp 109,2 triliun. Hal itu disampaikannya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR RI, beberapa waktu lalu. Saat penerimaan naik, imbuh dia, namun tidak ada kebijakan kenaikan tarif cukai rokok pada 2025 ini.

    “Khususnya pergeseran konsumsi dari sigaret kretek mesin ke sigaret kretek tangan atau jenis rokok dengan harga lebih terjangkau turut menjadi faktor yang mempengaruhi dinamika tersebut,” ujar Djaka, dikutip Sabtu (2/9/2025).

    Data produksi rokok dan penerimaan negara mencatat adanya pergerakan, saat penerapan tarif cukai hasil tembakau dilakukan.

    Data Ditjen Bea Cukai tahun 2022 mencatat penerimaan cukai hasil tembakau Rp 218,3 triliun. Produksinnya mencapai 323,9 miliar batang dengan kenaikan tarif 12% saat itu.

    Setahun kemudian, produksinya menurun 318,1 miliar batang. Hal ini membuat penerimaan cukai juga menurun Rp 213,5 triliun, saat kebijakan juga menaikkan tarif 10%.

    Penurunan kembali terjadi pada 2024. Tercatat 317,4 miliar batang, namun sebaliknya peningkatan penerimaan naik menjadi Rp 216,9 triliun dengan level tarif masih 10%.

    Tahun ini, pemerintah tak menaikkan tarif Cukai Hasil Tembakau atau CHT. Namun hanya menetapkan perubahan harga jual eceran rokok.

    Di saat bersamaan, produksi rokok terus menurun hingga Semester I-2025. Saat itu hanya 142,6 miliar batang dibandingkan 146,18 miliar batang pada periode yang sama tahun sebelumnya.

    Produksi rokok per Juni 2025 hanya 24,8 miliar batang. Angka itu turun dibandingkan bulan Mei sebanyak 5,7% dan 3,2% pada periode yang sama tahun lalu.

    Tren penurunan ini terjadi sesaat setelah terjaid kenaikan pada Mei 2025 berjumlah 26,3 miliar batang. Produksinya menjadi yang tertinggi sepanjang tahun 2025.

    Produksi rokok selama enam bulan pertama 2025 tercatat 142,6 miliar batang, turun 2,5% dari tahun sebelumnya. Ini juga menjadi yang terendah selama delapan tahun sejak 2018, kecuali pada 2023.

    Djaka mengatakan tetap optimis mengerek penerimaan kepabeanan dan cukai tahun ini. Karena dia telah memiliki sejumlah strategi menjaga kesinambungan penerimaan negara dari bea dan cukai.

    Terdapat enam kebijakan yang dilakukan. Salah satunya adalah intensifikasi kebijakan tarif cukai hasil tembakau (CHT) dengan dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) sebagai bantalan kebijakan.

    Berikutnya adalah melakukan intensifikasi tarif bea masuk komoditas tertentu. Ketiga, ekstensifikasi barang kena cukai.

    Strategi lainnya memperluas basis penerimaan bea keluar. Kemudian penguatan nilai pabean dan pengembangan klasifikasi barang yang adaptif, serta terakhir penguatan program kolaboratif Kementerian Keuangan.

    (dce/dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Hama wereng serang ratusan hektare sawah di Trenggalek dan Tulungagung

    Hama wereng serang ratusan hektare sawah di Trenggalek dan Tulungagung

    Trenggalek, Jawa Timur (ANTARA) – Serangan hama wereng cokelat (Nilapavarta lugens) yang melanda ratusan hektare lahan pertanian padi di wilayah perbatasan Kabupaten Trenggalek dan Tulungagung, Jawa Timur menyebabkan banyak petani terancam gagal panen lantaran tanaman padi mereka menunjukkan gejala kerusakan parah.

    Pantauan sementara di lapangan, Jumat, hama wereng menyebabkan sebagian besar tanaman padi petani di Kecamatan Durenan Trenggalek dan Kecamatan Pakel Tulungagung rusak dan mengering.

    Banyak petani mengeluh. Mereka sudah berupaya melakukan penanganan dengan menyemprotkan pestisida ataupun obat-obatan pembasmi hama, namun

    Camat Durenan Ahmad Zuhdan, mengungkapkan total luasan sawah yang terdampak di wilayahnya mencapai 238 hektare, tersebar di 12 desa.

    Serangan hama terjadi dengan intensitas bervariasi, mulai dari kategori ringan hingga berat. “Yang paling parah ada di dua desa, yakni Desa Pandesaan seluas 35 hektare dan Desa Malasan 30 hektare,” katanya.

    Sementara itu, 10 desa lain yang turut terdampak yakni Desa Kendalrejo 25 hektare, Durenan 20 hektare, Ngadisuko 25 hektare, Karanganom 20 hektare, Sumbergayam 20 hektare, Baruharjo 20 hektare, Pakis 15 hektare, Panggungsari 10 hektare, Kamulan 8 hektare, dan Semarum 10 hektare.

    Zuhdan menjelaskan, gejala serangan wereng sudah tampak jelas. Tanaman padi menguning, batang melemah, dan bulir tidak berkembang sempurna. Sejumlah lahan bahkan sudah menunjukkan potensi puso atau gagal panen.

    Kondisi tak kalah parah terpantau di Desa Kendal Kecamatan Pakel, Tulungagung dan sekitarnya. Sebagian sawah tanaman padi terlihat sudah rusak dan kering. Sebagian lagi tumbuh tidak normal, sehingga membuat petani harus bekerja lebih ekstra guna melakukan penanganan, baik dengan insektisida maupun obat antihama lain.

    “Wereng musim ini kebal dengan obat hama. Ini sudah disemprot 12 kali tapi werengnya tetap ada bahkan makin banyak. Sekarang coba saya taburi pasir yang dicampur solar, semoga menjadi solusi (wereng pergi),” kata Muali, petani di Desa Kendal.

    Selain itu, petani bersama petugas telah melakukan berbagai upaya pengendalian, termasuk penyemprotan insektisida secara manual maupun menggunakan drone.

    “Sudah dilakukan penyemprotan beberapa waktu lalu, terutama di wilayah yang paling terdampak,” ujarnya.

    Namun demikian, serangan wereng yang masif membuat sebagian petani kewalahan. Beberapa area sawah yang sudah mengering pun menjadi sulit ditangani.

    “Hama ini menyebar sangat cepat dan sulit dikendalikan, terutama di lahan yang sudah mengalami kekeringan,” imbuh yang lain.

    Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
    Editor: Riza Mulyadi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bertemu PT Danareksa, Ahmad Luthfi Tawarkan Investasi Agroindustri di Jateng Bagian Selatan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        1 Agustus 2025

    Bertemu PT Danareksa, Ahmad Luthfi Tawarkan Investasi Agroindustri di Jateng Bagian Selatan Regional 1 Agustus 2025

    Bertemu PT Danareksa, Ahmad Luthfi Tawarkan Investasi Agroindustri di Jateng Bagian Selatan
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Gubernur Jawa Tengah (Jateng)
    Ahmad Luthfi
    menawarkan peluang investasi untuk agroindustri di
    Jateng bagian selatan

    “Jateng itu baru ada delapan kawasan industri. Wilayah selatan ini perlu digarap,” katanya saat menerima audiensi dari direksi PT
    Danareksa
    di ruang kerjanya, Jumat (1/8/2025), seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.
    Luthfi menilai, wilayah Jateng bagian selatan berpotensial untuk menjadi tempat pengolahan hasil pertanian, perkebunan, hingga kelautan.
    Dia menyebutkan, komoditas yang bisa dieksplorasi di wilayah Jateng selatan, di antaranya kelapa, kakao, perikanan, hingga garam. Salah satu komoditas yang sudah digarap di Kabupaten Cilacap adalah ikan sidat.
    Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sujarwanto Dwiatmoko menambahkan, konsentrasi pengembangan di wilayah Selatan diperlukan. 
    Pasalnya, kata dia, Jateng bagian utara dinilai sudah cukup maju karena ada Proyek Strategis Nasional (PSN), seperti Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).
    “Kami mendorong pertumbuhan di selatan agar pertumbuhan dari awal itu bagus. Maka, basisnya adalah agroindustri,” jelasnya. 
    Sujarwanto mengatakan, Jateng bagian selatan memiliki potensi perikanan dan perkebunan, seperti kakao, kopi. 
    “Semoga potensi ekonomi di Jateng dari wilayah selatan juga bisa ikut tumbuh,” ungkapnya. 
    Direktur Utama PT Danareksa, Yadi Jaya Ruchandi menyambut positif ide dan inisiatif pengembangan kawasan industri di Jateng bagian selatan.
    “Nanti kami juga akan eksplorasi lebih jauh apa yang bisa dikembangkan. Mungkin salah satu idenya tadi yang dibahas terkait dengan agroindustri yang ada di sana,” ucapnya.
    Yadi menegaskan, ide yang paling dekat, yakni rencana pembangunan sistem penyedia air minum (SPAM) di Kabupaten Cilacap. Fasilitas ini untuk menyuplai kebutuhan industri di wilayah setempat.
    SPAM, kata dia, menjadi esensial dalam pengembangan kawasan industri karena kebutuhan dasar industri salah satunya yakni air baku.
    “Ada inisiatif dari kami untuk mengembangkan SPAM yang ada di Cilacap. Itu bisa jadi cikal bakal untuk kita bisa mengembangkan kawasan industri di sana,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gubernur Jateng tawarkan investasi agroindustri wilayah bagian selatan

    Gubernur Jateng tawarkan investasi agroindustri wilayah bagian selatan

    Semarang (ANTARA) – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menawarkan peluang investasi untuk sektor agroindustri di Jateng bagian selatan yang dinilai potensial untuk pengolahan hasil pertanian, perkebunan, hingga kelautan.

    “Jateng itu baru ada delapan kawasan industri. Wilayah selatan ini perlu digarap,” katanya, saat menerima audiensi dari jajaran direksi PT Danareksa, di Semarang, Jumat.

    Menurut dia, komoditas yang bisa dieksplorasi di wilayah Jateng selatan, di antaranya kelapa, kakao, perikanan, hingga garam, dan salah satu komoditas yang sudah digarap di Kabupaten Cilacap adalah ikan sidat.

    Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jateng Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan perlunya konsentrasi pengembangan di wilayah selatan.

    Sebab, kata dia, di Jateng bagian utara dinilai sudah cukup maju karena ada Proyek Strategis Nasional (PSN) seperti Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).

    “Kami mendorong pertumbuhan di selatan. Agar pertumbuhan dari awal itu bagus, maka basisnya adalah agroindustri. Di sana saja ada ikan, ada hasil kebun seperti kakao, kopi, kemudian perikanan ya, dan itu menjadi potensi di selatan,” katanya.

    Dengan begitu, ia berharap potensi ekonomi di Jateng dari wilayah selatan juga bisa ikut tumbuh.

    Sementara itu, Direktur Utama PT Danareksa Yadi Jaya Ruchandi menyambut positif ide dan inisiatif pengembangan kawasan industri di Jateng bagian selatan.

    “Nanti kami juga akan eksplorasi lebih jauh apa yang bisa dikembangkan. Mungkin salah satu idenya tadi yang dibahas terkait dengan agroindustri yang ada di sana,” katanya.

    Ia menjelaskan ide yang paling dekat yakni rencana pembangunan Sistem Penyedia Air Minum (SPAM) di Kabupaten Cilacap untuk menyuplai kebutuhan industri di wilayah setempat.

    SPAM, kata dia, menjadi esensial dalam pengembangan kawasan industri karena kebutuhan dasar industri, salah satunya yakni air baku.

    “Ada inisiatif dari kami untuk mengembangkan SPAM yang ada di Cilacap. Itu bisa jadi cikal bakal untuk kita bisa mengembangkan kawasan industri di sana,” katanya.

    Pewarta: Zuhdiar Laeis
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Papan Larangan PETI Dipasang di Kuansing

    Papan Larangan PETI Dipasang di Kuansing

    Kuantan Singingi

    Kepolisian Daerah (Polda) Riau memberikan peringatan keras kepada masyarakat agar tidak melakukan penambangan emas tanpa izin (PETI) di wilayah Kuantan Singingi (Kuansing). Papan larangan menambang emas dipasang di sejumlah lokasi.

    “Untuk lokasi-lokasi yang sudah kita tertibkan kita pasang plang supaya masyarakat tidak lagi melakukan penambangan di lokasi tersebut,” kata Wakapolda Riau Brigjen Jossy Kusumo, Jumat (1/8/2025).

    Plang tersebut berisikan peringatan atau larangan melakukan penambangan tanpa izin. Polda Riau mengingatkan ancaman pidana 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp 100 miliar apabila peringatan tersebut tidak diindahkan, sebagai mana tertuang dalam Pasal 158 Undang-undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara.

    “Lindungi lingkungan dan masa depan kita,” demikian bunyi plang tersebut.

    Pada plang tersebut juga dituliskan barang biasa yang sengaja memutus, membuang atau merusak papan peringatan oleh/atau atas nama penguasa umum yang berwenang atau dengan cara lain menggagalkan penutupan dengan papan peringatan, diancam dengan pidana penjara paling lama 2 tahun 8 bulan sesuai pasal 232 Ayat 1 KUHP.

    13 Rakit Dimusnahkan

    Operasi yang dipimpin oleh Wakapolda Riau Brigjen Jossy Kusumo, dimulai sejak Kamis (31/7). Operasi menyasar sejumlah lokasi penambangan emas ilegal, terutama yang berada di sepanjang Sungai Kuantan, Kuansing.

    “Untuk barang bukti ada tigabelas rakit yang kita sita dan langsung dimusnahkan dengan cara dibakar,” ujar Brigjen Jossy Kusumo, Jumat (1/8/2025).

    Dari lokasi di Desa Pintu Gobang Kari, tim menemukan 5 rakit PETI, mesin sedot air, 1 alat dulang, 3 buah spiral, 2 karpet sintetis, 2 gulung selang, dan 2 cangkul. Sementara di aliran Sungai Batang Kuantan Desa Pulau Komang disita 4 rakit PETI, 3 mesin sedot air, alat dulang, dan 3 karpet sintetis. Di lokasi terakhir juga disita 4 rakit PETI yang langsung dimusnahkan di lokasi.

    Dihubungi terpisah, Direktur Reskrimsus Polda Riau Kombes Ade Kuncoro mengatakan operasi PETI ini dilakukan di darat dan di sepanjang Sungai Batang Kuantan.

    “Untuk operasinya di darat dan sungai, tetapi yang sungai lebih kita fokuskan supaya tidak mempengaruhi kualitas air Sungai Kuantan yang akan dipakai Pacu Jalur,” ujar Ade Kuncoro.

    Sebelumnya, Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan mengatakan pihaknya berkomitmen menindak PETI yang merusak lingkungan. Operasi ini akan terus dilanjutkan sebagai bentuk perlindungan terhadap lingkungan.

    “Operasi ini adalah bentuk komitmen kami dalam menjaga lingkungan, menegakkan hukum, serta melindungi masyarakat dari dampak buruk PETI. Kami akan terus bergerak dan tidak memberi ruang bagi praktik ilegal ini,” kata Irjen Herry Heryawan.

    Penindakan akan dilakukan secara kontinu, terutama menjelang puncak Festival Pacu Jalur yang akan diselenggarakan pada 20-24 Agustus 2025 di Tepian Narosa, Teluk Kuantan. Penindakan ini dinilai penting, mengingat dampak dari PETI itu sendiri yang mempengaruhi kualitas air sungai yang akan digunakan sebagai arena Pacu Jalur.

    (mei/mea)

  • Polisi Ungkap Hasil Visum Pegawai Koperasi yang Diduga Dibunuh di Lamsel: Ada Luka Tajam yang Bikin Pembuluh Darah di Leher Putus

    Polisi Ungkap Hasil Visum Pegawai Koperasi yang Diduga Dibunuh di Lamsel: Ada Luka Tajam yang Bikin Pembuluh Darah di Leher Putus

    Liputan6.com, Jakarta – Tim Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung telah merampungkan visum luar terhadap jasad pegawai koperasi simpan pinjam yang ditemukan tewas mengapung di Sungai Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Kamis (31/7/2025) malam.

    Dokter Spesialis Forensik RS Bhayangkara, dr. I Putu Suwartama Wiguna, mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan luar, kondisi jenazah mengindikasikan korban telah meninggal dunia sejak dua hingga tiga hari sebelum ditemukan. Pemeriksaan itu memakan waktu sekira enam jam.

    “Dari ukuran larva belatung yang ditemukan, yakni sekitar 0,8 sentimeter, secara teori menunjukkan korban telah meninggal dalam rentang waktu dua sampai tiga hari,” jelas I Putu.

    Dia bilang, tubuh korban sudah menunjukkan tanda-tanda pembusukan, sehingga diperlukan pemeriksaan penunjang untuk memastikan penyebab kematian secara lebih detail.

    Berdasarkan tipe luka yang ditemukan, lanjut I Putu, korban diduga kuat mengalami kekerasan dengan senjata tajam.

    “Luka yang kami temukan merupakan luka tajam yang menyebabkan putusnya pembuluh darah besar di leher, termasuk batang tenggorokan dan kerongkongan. Ini yang mengakibatkan korban mengalami pendarahan hebat hingga meninggal dunia,” ungkap dia.

     

  • Berapa Kali Sebaiknya Keramas? Ini Kata Ahli

    Berapa Kali Sebaiknya Keramas? Ini Kata Ahli

    JAKARTA – Meski terlihat sederhana, mencuci rambut ternyata bisa jadi hal yang membingungkan. Dari menentukan seberapa sering harus keramas hingga mengikuti tren produk terbaru, rutinitas mencuci rambut bisa membuat banyak orang, bahkan yang sudah terbiasa merawat rambut merasa bingung sendiri.

    Banyak orang merasa segar dan bersih setelah mencuci rambut, sehingga tak sedikit yang menjadikannya kebiasaan harian. Tapi, apakah keramas setiap hari memang perlu? Atau bisa berdampak buruk?

    “Keramas itu mirip seperti mencuci wajah. Penting dilakukan sebagai bagian dari rutinitas, tapi jika dilakukan terlalu sering, bisa merusak keseimbangan alami minyak sehat di tubuh yang sebenarnya berfungsi untuk melembapkan,” kata Dr. Joshua Zeichner, Direktur Penelitian Kosmetik dan Klinis di Departemen Dermatologi Rumah Sakit Mount Sinai, dikutip dari laman TODAY.

    Menurutnya, mencuci rambut terlalu sering bisa membuat rambut menjadi kering, rapuh, dan menyebabkan iritasi kulit kepala. Hal ini diperkuat oleh Perry Romanowski, ahli kimia kosmetik dan pendiri situs The Beauty Brains.

    Ia menjelaskan saat rambut dalam keadaan basah, batang rambut membengkak dan menjadi lebih rentan. Proses menggosokkan sampo atau kondisioner pun bisa merusak kutikula, yaitu lapisan terluar rambut.

    Hasilnya, rambut menjadi kusam, sulit disisir, dan lebih mudah bercabang. Bagi yang memiliki kulit kepala sensitif, disarankan lebih berhati-hati.

    “Paparan deterjen dari sampo bisa memicu iritasi. Beberapa orang mengalami ruam dan gatal karena terlalu sering mencuci rambut,” ujar Romanowski.

    Namun, mencuci rambut terlalu jarang juga tidak disarankan.

    “Jika Anda jarang mencuci rambut, minyak di kulit kepala akan menumpuk. Ini menyebabkan rambut menjadi lepek dan bisa memicu ketombe,” tambah Dr. Zeichner.

    Menurut Kasey Bertucci, hairstylist sekaligus pendiri Salon 120 West di Boston, frekuensi keramas tergantung pada berbagai faktor, seperti jenis rambut, tekstur, dan rutinitas harian masing-masing.

    Bagi yang suka mencuci rambut lebih sering, Bertucci menyarankan memberi jeda dua hingga tiga hari antara satu keramas dan yang berikutnya.

    Untuk rambut keriting atau tekstur yang lebih kasar, biasanya memiliki kulit kepala dan helai rambut yang lebih kering, sehingga bisa keramas setiap lima hingga tujuh hari, tergantung gaya hidup masing-masing.

    Romanowski menambahkan rambut yang diwarnai sebaiknya tidak terlalu sering dicuci. Gunakan sampo yang lembut, bebas sulfat, dan mengandung pelembap.

    Pasalnya, setiap kali keramas, warna rambut bisa sedikit memudar. Agar warna tahan lebih lama, cuci rambut setiap dua atau tiga hari sekali.

    Rambut yang lebih tipis atau halus biasanya butuh dicuci lebih sering karena mudah lepek. Namun, pilihlah sampo dengan bahan yang ringan.

    “Hindari sampo yang mengandung dimethicone karena bisa menumpuk dan membuat rambut terasa berat. Untuk rambut tipis, lebih baik gunakan cyclomethicone karena bisa menguap secara alami,” kata Romanowski.

    Tips Keramas yang Benar

    Meskipun terlihat sepele, ada beberapa kesalahan umum saat keramas yang bisa memengaruhi tampilan dan kesehatan rambut. Menurut Bertucci, fokus utama saat mencuci rambut adalah pada kulit kepala.

    “Tidak perlu menggosokkan sampo sampai ke tengah dan ujung rambut, karena bagian itu akan terkena busa saat dibilas,” katanya.

    Selain itu, Anda mungkin tidak butuh sebanyak itu produk. Cukup gunakan sampo seukuran buah raspberry saja untuk satu kali keramas.

    Bagaimana dengan mengganti sampo secara berkala? Romanowski menyatakan hal itu tidak perlu.

    “Rambut tidak akan ‘kebal’ terhadap sampo. Tidak ada bukti bahwa sampo akan berhenti bekerja setelah dipakai dalam waktu lama,” ujarnya.

    Namun, jangan lupakan kondisioner. Jika tidak menggunakan kondisioner, rambut akan lebih sulit disisir dan bisa menyebabkan kerusakan lebih lanjut.

    “Kondisioner juga membantu rambut tampak dan terasa lebih sehat. Ini cara efektif untuk mencegah kerusakan,” katanya.

    Kondisioner bahkan lebih penting daripada sampo, menurutnya.

    “Efek dari kondisioner jauh lebih besar dibandingkan efek dari sampo. Jadi, perhatikan kualitas kondisioner yang digunakan,” tuturnya.

    Saat menggunakan kondisioner, hindari mengaplikasikannya langsung ke kulit kepala. Mulailah dari bagian bawah telinga dan usapkan hingga ke ujung rambut.

    “Kalau terlalu banyak produk di kulit kepala, rambut bisa terlihat lepek lebih cepat.” tutup Bertucci.

  • Wamenkum Sebut Sudah Bahas 17 Poin Keberatan KPK di Revisi KUHAP

    Wamenkum Sebut Sudah Bahas 17 Poin Keberatan KPK di Revisi KUHAP

    Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Menteri Hukum, Eddy Hiariej mengaku sudah berbincang dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) soal 17 poin dalam RUU Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), yang disebut melemahkan kewenangan KPK.

    Meski begitu, Eddy tidak menyebut rinci kapan dan apa hasil dari perbincangannya dengan lembaga anti rasuah tersebut.

    “Sudah, sudah [ngobrol dengan KPK],” katanya di Gedung LPSK, Jakarta Timur, pada Kamis (31/7/2025).

    Lebih lanjut, dia mengatakan sebenarnya poin-poin yang ada dalam revisi KUHAP saat ini adalah sudah wewenangnya Komisi III DPR RI. “Itu nanti kan komisi III akan… kan itu sudah wewenangnya komisi III,” ujarnya.

    Sebelumnya, Ketua KPK Setyo Budiyanto mengakui jika lembaganya tidak pernah dilibatkan dalam pembahasan RUU KUHAP. 

    Sejak awal, lembaganya yang juga terdepan menangani kasus-kasus pidana korupsi justru tidak dimintai pendapat oleh pemerintah serta DPR.  

    “Setahu saya sampai dengan hari-hari terakhir memang KPK tidak dilibatkan,” ungkapnya kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (17/7/2025). 

    Sementara itu, KPK bersama para pakar hukum mengidentifikasi 17 isu krusial dalam RUU KUHAP yang tidak sinkron dengan UU KPK. Poin-poin ini dianggap berpotensi mengurangi kewenangan tugas dan fungsi KPK.

    “Kami berharap khususnya kepada Panja, kemudian kepada pemerintah, agar batang tubuh dengan ketentuan peralihan dalam RUU ini disusun secara sinkron. Kalau tidak sinkron, nanti bisa menimbulkan bias dan ketidakpastian hukum,” tegas Setyo.

    Respons DPR

    Anggota Komisi III DPR, Hinca Panjaitan mengaku heran atas dengan KPK yang merasa tidak dilibatkan dalam pembahasan RUU KUHAP.  

    Menurut dia baik itu KPK, Kejaksaan, dan Kepolisian semuanya adalah bagian sektor pemerintah alias lembaga eksekutif, yang dinaungi oleh Kementerian Hukum. 

    Saat pembahasan pun, lanjutnya, yang mewakili pemerintah dalam panita kerja (panja) revisi KUHAP adalah Wakil Menteri Hukum Eddy Hiariej.  

    “Nah, kami di DPR-nya. Jadi mari kita bedakan di mana mereka harus masuk, di mana kami tadi. Jadi posisi kami sudah selesai kan dalam konteks draf ya. Nah, pemerintah yang bikin DIM. Saran saya KPK, temui pemerintah, kalian kan di situ,” terangnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (21/7/2025).

  • Gercep! Jetour Bakal Punya 30 Dealer di RI Tahun Ini

    Gercep! Jetour Bakal Punya 30 Dealer di RI Tahun Ini

    Jakarta

    Sebagai pemain baru di industri otomotif Indonesia, agresifitas Jetour patut diacungi jempol. Karuan saja, mereka berkomitmen akan memiliki 30 dealer di Tanah Air sepanjang tahun ini!

    Michael Budihardja selaku Sales dan Network Director Jetour Motor Indonesia (JMI) mengatakan, pihaknya saat ini sudah punya 16 dealer yang berdiri di Indonesia. Fasilitas itu tersebar di sejumlah lokasi, seperti Pulau Jawa, Sulawesi, Kalimantan dan Batam. Produsen dengan filosofi inti Travel+ itu akan gaspol lagi sepanjang tahun ini.

    “Perluasan jaringan showroom ini merupakan bagian integral dari Jetour untuk meningkatkan kehadiran Jetour dan aksesibilitas bagi konsumen di berbagai wilayah. Jetour tidak hanya memprioritaskan Pulau Jawa, namun juga di luar Pulau Jawa, seperti Sulawesi, Kalimantan dan Batam,” ujar Budihardja di ICE BSD, Tangerang Selatan, baru-baru ini.

    “Kami memiliki target ambisius untuk mencapai 30 titik showroom hingga akhir tahun 2025. Ini menunjukkan kecepatan dan keseriusan kami dalam membangun ekosistem Jetour yang merata,” tambahnya.

    Dealer Jetour. Foto: Rangga Rahadiansyah/detikOto

    Keberadaan showroom Jetour ini untuk lebih dekat dengan pelanggan, memberikan customer experience yang lebih baik, memahami kebutuhan spesifik mereka, serta menyediakan layanan yang lebih personal dan responsif. Setiap titik showroom dirancang tidak hanya sebagai tempat penjualan, tetapi juga sebagai pusat pengalaman merek yang komprehensif bagi calon dan pemilik kendaraan Jetour.

    Dalam mendukung komitmen layanan purna jual, Jetour mengembangkan fasilitas 4S modern yang mencakup Penjualan (Sales), Servis (Service), Suku Cadang (Spare Parts), dan Survei (Survey). S terakhir merupakan kunci pembeda yang penting. Melalui fungsi tersebut mereka ingin mengetahui lebih dalam masukan, tren, dan keinginan spesifik konsumen Indonesia terhadap produk Jetour.

    Di Indonesia, Jetour telah memiliki dua produk unggulan, yakni Jetour Dashing dan X70 Plus. Khusus untuk pembelian di pameran GIIAS 2025, Dashing dibanderol Rp 309,8 jutaan dan X70 Plus Rp 325,8 jutaan. Keduanya berstatus on the road Jakarta.

    Selain itu, pengunjung juga berkesempatan memenangkan Lucky Dip dengan total keuntungan hingga lebih dari Rp 200 juta untuk setiap pembelian kedua mobil tersebut. Keuntungan itu meliputi smartphone, batang emas senilai dua gram, e-wallet, dan tablet senilai sepuluh juta rupiah.

    “Dengan hadirnya penawaran spesial di GIIAS 2025, Jetour berharap dapat menjangkau lebih banyak segmen pasar dan memberikan kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk merasakan langsung kualitas, desain, dan teknologi inovatif yang ditawarkan oleh kami,” kata dia.

    (sfn/din)