Prabowo Kucurkan Rp 26,5 M Usai Viral Video Bidan Berenang Seberangi Sungai demi Pasien TBC di Pasaman
Tim Redaksi
PADANG, KOMPAS.com
– Setelah viral aksi seorang bidan menyeberangi sungai untuk mengobati pasien di Pasaman, Sumatera Barat, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memperbaiki jembatan yang roboh.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Andre Rosiade bersama Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sumbar Elsa Putra Friandi meninjau lokasi pada Rabu (13/8/2025). Rombongan yang berangkat dari Padang menempuh waktu enam jam perjalanan, termasuk dua jam menggunakan sepeda motor.
“Pemerintah akan bangun jalan sepanjang empat kilometer lebar 2,5 meter dengan rabat beton nilainya sebesar Rp 20 miliar. Lalu untuk jembatan nilainya Rp 6,5 miliar. Jadi totalnya Rp 26,5 miliar. Ini kata warga adalah kado terindah HUT RI untuk Pasaman dari Presiden Prabowo,” kata Andre Rosiade di Pasaman.
Jalan tersebut akan menghubungkan Jorong Lanai Hilir dengan Jorong Batang Kundur, Nagari Cubadak Barat, Kecamatan Duo Koto, Pasaman. Andre meminta seluruh persyaratan, termasuk izin lingkungan dan kawasan hutan, segera dipenuhi.
“Pak bupati tolong bantu soal izin lingkungan dan kawasan hutan tolong dipercepat. Nanti kalau ada kesulitan di Kemenhut infokan ke saya, saya akan komunikasikan dengan Pak Menhut biar ini dituntaskan. Kita mau tahun ini dibangun, jangan sampai rakyat susah,” ujar politisi Gerindra ini.
Peninjauan itu dihadiri Wakil Gubernur Sumbar Vasko Ruseimy, Bupati Pasaman Welly Suhery, Wakil Bupati Pasaman Parulian Dalimunthe, Wakil Ketua DPRD Sumbar Evi Yandri, Anggota DPRD Sumbar Khairuddin Simanjuntak, Ketua DPRD Pasaman Nefri, dan sejumlah pejabat lainnya.
Menurut Andre, kabar bidan Dona Lubis (46) ia ketahui usai disebut dalam unggahan salah satu akun Instagram. Saat itu ia sedang berada di Korea dan langsung menghubungi Menteri PUPR serta Menteri Sekretaris Negara agar peristiwa ini dilaporkan ke Presiden.
Presiden Prabowo merespons cepat dan memerintahkan Kementerian PUPR menuntaskan masalah tersebut. “Lalu Pak Kepala Balai, Pak Andi, ditugaskan ke lapangan. Jadi sebelum kita datang, Pak Andi dan jajaran sudah survei.
Keputusannya atas instruksi Presiden, Kementerian PU akan membangunkan jalan akses empat kilometer lebar 2,5 meter rabat beton, melandaikan jalur curam, dan membangun jembatan gantung,” kata Andre.
Kepala BPJN Sumbar Elsa Putra Friandi menambahkan pihaknya telah melakukan survei dan memutuskan membangun akses jalan serta jembatan gantung. “Untuk tahap awal kami akan siapkan desain terlebih dahulu, simultan dengan pengurusan izin lingkungan dan kawasan hutan. Setelah itu selesai semua, insya Allah berkat dukungan dari Pak Andre ini akan kita lakukan pembangunan. Mungkin akhir tahun bisa dimulai,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Dona Lubis, seorang bidan di Puskesmas Duo Koto, Kabupaten Pasaman, rela menyeberangi Sungai Batang Pasaman yang deras demi mengobati pasien pada Jumat (1/8/2025).
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Batang
-

5 Lomba Sambut Hari Kemerdekaan, Ada yang Berhadiah Samsung Z Flip 7
Jakarta –
Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia 17 Agustus 2025 tinggal menghitung hari. Selain upacara bendera, berbagai perlombaan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari semarak bulan kemerdekaan di berbagai daerah.
Perlombaan ini tak sekadar menghibur, tetapi juga memaknai arti perjuangan dari para pahlawan yang gugur memperjuangkan kemerdekaan. Dikutip dari berbagai sumber, berikut di antaranya:
1. Lomba Balap Karung
Peserta masuk ke dalam karung lalu berlomba melompat hingga garis finish. Lomba ini menantang stamina dan keseimbangan, serta mengundang gelak tawa karena peserta sering terjadi terpeleset atau terjatuh. Hal itu menjadi hiburan bagi masyarakat yang menontonnya.
2. Lomba Fashion Show
Bagi yang menyukai fashion, kategori lomba ini mungkin bisa dicoba. Apalagi, Indonesia terdiri dari berbagai macam suku dan budaya.
3. Lomba Tarik Tambang
4. Lomba Makan Kerupuk
Peserta berlomba memakan kerupuk yang digantung menggunakan tali. Tantangannya, peserta harus memakannya tanpa bantuan tangan. Seringkali peserta kesulitan memakannya karena kerupuk terus berayun tanpa arah. Peserta yang paling cepat menghabiskan kerupuk menjadi pemenangnya.
5. Lomba Panjat Pinang
Tim peserta memanjat batang pinang yang sudah dilumuri oli sehingga permukaannya licin. Batang pinang yang digunakan biasanya memiliki tinggi 5 hingga 10 meter. Peserta harus memanjat secara bergotong royong untuk meraih hadiah yang digantung di puncaknya.
Ini salah satu lomba paling meriah dan menantang. Lomba ini cukup menguras fisik, sehingga mayoritas peserta lomba panjat pinang merupakan kaum Adam.
Selain mengikuti lomba-lomba di atas, kamu juga bisa ikut DANAgustusan agar 17-anmu semakin seru. Menariknya, event yang digelar dompet digital DANA ini membagikan total
hadiah ratusan juta rupiah di DANAPoly.Foto: dok. DANA
Cara ikutannya gampang. Cukup kumpulkan DANA Points dari tanggal 11 – 17 Agustus 2025 dengan perbanyak transaksi pakai DANA atau beli poinnya di DANA Deals
Nantinya, poin yang yang sudah terkumpul nanti bisa digunakan buat main DANAPoly dan memenangkan hadiahnya.
Cek kategori pemenang hadiahnya:
Winner of the Day: Total Hadiah Rp 21 jutaAll Time Winner: Total Hadiah Rp 55 jutaPemenang 7.000+ Lap DANAPoly: Hadiah Samsung Z Flip7Most MISI SERU: Total Hadiah Rp 12,5 juta.
Selain hadiah utama tersebut, banyak bonus juga yang bisa didapatkan. Salah satunya DANA Kaget Jutaan Rupiah dengan cara menonton live streaming DANAgustusan di TikTok DANA
Indonesia tanggal 13 Agustus 2025 jam 17.00 WIB.Tak sampai situ saja, pengguna juga bisa mengklaim Voucher Rp 20 ribu di Google Play Zone & dapet promo spesial DANAgustusan s/d 80% di merchant-merchant favorit. Yuk segera rayakan kemerdekaan dengan download dan perbanyak transaksi pakai DANA sekarang juga. Untuk syarat & ketentuan DANAgustusan, cek di sini ya!
(akd/akd)
-
/data/photo/2025/08/11/6899e94c5b6b3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Guru SAAJA dan Trauma yang Muncul Setiap Hujan Deras Megapolitan 12 Agustus 2025
Guru SAAJA dan Trauma yang Muncul Setiap Hujan Deras
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Christina Induyanti (47), Kepala Sekolah Alternatif untuk Anak Jalanan (SAAJA) masih dibayang-bayangi rasa trauma setiap kali mengajar anak didiknya saat hujan deras turun.
Pasalnya, bangunan kayu sekolah yang berlokasi di wilayah Setiabudi, Jakarta Selatan, itu pernah roboh akibat tertimpa pohon saat hujan deras pada penghujung 2017.
“Itu memang hujannya juga kayak puting beliung gitu ya. Jadi ketimpa batang pohon yang ada di sana, jadi justru yang paling parah di sana. Pohon yang gede,” kenang wanita yang akrab disapa Iin itu, Sabtu (9/8/2025).
Saat kejadian, anak-anak sedang menjalani evaluasi akhir semester di dalam kelas. Ada sekitar 20 murid, ditambah Iin dan satu pengajar lainnya bernama Nunung.
Iin nyaris menjadi korban tertimpa pohon jika ia terlambat berpindah dari sudut kelas ke bagian tengah ruangan.
Akibat peristiwa itu, sejumlah murid dan Nunung mengalami luka-luka. Mereka segera mendapat pertolongan dari petugas kepolisian yang posnya berada tepat di seberang sekolah.
“Jadi sempat saya duduk di situ, jadi kalau misalkan saya enggak bergerak beda semenit aja, saya yang paling parah. Karena setelah dari sini, saya pindah ke sini belum ada berapa menit rubuh,” jelas dia.
Meski hampir delapan tahun berlalu, rasa khawatir selalu muncul setiap akhir tahun saat musim hujan tiba.
Beruntung, hingga kini tidak pernah ada kejadian serupa meski beberapa kali hujan deras disertai angin kencang mengguyur wilayah tersebut.
“Jadi apalagi itu kan kejadian di 2017 akhir, otomatis di 2018-2019 sampai bahkan mau masuk Covid-19 pun kadang kalau hujan deres kami masih ada rasa trauma itu,” kata dia.
Di sekitar sekolah, masih berdiri beberapa pohon besar yang menaungi bangunan dan halaman. Saat cuaca panas, rimbunnya dedaunan pohon membuat suasana lebih sejuk.
Kini, bangunan sekolah yang terbuat dari kayu tersebut hampir berusia delapan tahun. Tanda-tanda penuaan mulai terlihat, terutama pada bagian kayu di dalam ruangan yang mulai rapuh.
Menurut Iin, perbaikan sangat dibutuhkan, terutama pada dinding kelas, mengingat sekolah ini tidak memungut biaya dan bergantung pada donatur.
“Kalau fasilitas sebenarnya paling kayak ini ya (dinding kelas), perlu diperbaiki,” kata dia sambil menunjuk ke pembatas ruangan dengan dunia luar.
Selain itu, SAAJA juga kekurangan rak tambahan untuk menampung koleksi buku perpustakaan yang semakin banyak.
“Yang kurang itu rak ya, sebenarnya rak untuk buku. Karena ya buku memang cukup banyak yang didonasikan ke sini,” tambahnya.
Adapun SAAJA pertama kali didirikan oleh aktivis kemanusiaan almarhum Farid Fakih pada 2000 di Jakarta Timur dengan nama Sekolah Rakyat Miskin (SRM).
Pendirian sekolah ini berawal dari keprihatinan Farid melihat anak-anak jalanan yang tidak mendapat hak pendidikan.
“Jadi di situ kan karena keprihatinan dari almarhum, melihat bahwa kok anak-anak ini tidak sekolah sama sekali. Dan memang di area situ tidak ada bantuan pemerintah yang masuk,” jelas Iin.
Dua tahun kemudian, SAAJA berdiri di wilayah Setiabudi dan kini dikelola oleh Iin serta Nunung.
Keduanya dibantu relawan dari komunitas dan mahasiswa universitas di Jabodetabek untuk mengajar anak-anak.
“Pengajar cuma dua, saya sama Bu Nunung saja. Selebihnya biasanya teman-teman volunteer, baik itu dari komunitas ataupun teman-teman mahasiswa,” ungkap dia.
Tak hanya anak jalanan, SAAJA Setiabudi juga hadir sebagai pilihan untuk anak-anak yang datang dari keluarga prasejahtera.
Kini terdapat 37 anak yang menjalani kegiatan belajar mengajar tingkat TK A dan TK B di SAAJA per tahun ajaran 2025/2026.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Simak, Sejarah dan Makna Berbagai Perlombaan 17 Agustus
Jakarta: Hari kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang jatuh setiap tanggal 17 Agustus selalu disambut suka cita oleh seluruh rakyat Indonesia mulai dari pelosok desa hingga kota-kota besar.
Selain semangat nasionalisme, HUT RI juga menjadi momen yang mempersatukan masyarakat di lingkungan sekitarnya karena selalu disemarakkan dengan berbagai perlombaan seperti makan kerupuk, balap karung, hingga panjat pinang. Perlombaan ini tidak hanya diikuti anak-anak, namun juga orang dewasa, hingga kaum ibu-ibu.
Tradisi perlombaan ini bukan sekadar ajang hiburan rakyat, tetapi juga simbol persatuan, semangat juang, dan refleksi dari nilai-nilai kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan darah dan air mata.
Beberapa jenis perlombaan bahkan selalu memeriahkan 17 Agustus dari generasi ke generasi. Berikut ini sejarah dan makna perlombaan 17 Agustusan:
1. Panjat pinangPanjat pinang sudah menjadi menu wajib dalam rangkaian perlombaan 17 Agustus. Lomba ini tergolong memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi yang mana peserta dari lomba ini diwajibkan untuk memanjat sebatang pohon pinang yang cukup tinggi. Tidak hanya itu, terkadang tingkat kesulitan panjat pinang ditingkatkan dengan melumuri batang pohon dengan oli agar licin dan sulit untuk dipanjat.
Dibalik perlombaan panjat pinang, ternyata lomba ini sudah sering diselenggarakan sejak Belanda masih menjajah Indonesia. Lomba panjat pinang diadakan oleh pihak penjajah untuk para pribumi dimana mereka dapat memenangkan hadiah seperti bahan makanan pokok, pakaian, dan lain- lain.
Makna dari lomba ini yaitu menyadarkan kita seberapa panjang perjuangan Indonesia meraih kemerdekaan dengan berbagai rintangan dan kesulitan.
2. Makan KerupukLomba makan kerupuk menantang pesertanya untuk adu kecepatan dan kegesitan dalam menghabiskan kerupuk. Selain itu, lambat laun perlombaan ini menambah tantangan dimana tangan peserta akan diikat di belakang.
Makna dari perlombaan ini yaitu mengharapkan agar masyarakat dapat lebih menyadari dan merasakan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari oleh para pendahulu di masa penjajahan.
3. Balap KarungLomba balap karung juga menjadi salah satu yang populer setiap 17 Agustus. Lomba ini selalu menghibur semua orang yang menyaksikannya. Secara teknis, peserta beradu cepat dari titik start menuju garis finis menggunakan karung yang menghambat pergerakan kaki.
Setiap peserta yang mencoba berlari justru akan kesulitan bahkan bisa tersungkur. Satu-satunya cara terbaik memenangkan lomba ini hanya dengan cara melompat menggunakan tempo cepat.
Lomba balap karung juga memiliki makna sebagai pengingat pada zaman penjajahan Jepang, banyak dari masyarakat Indonesia yang tertindas terpaksa harus mengenakan karung sebagai pakaian.
4. Tarik TambangTarik tambang juga merupakan perlombaan populer yang sering diadakan masyarakat setiap tanggal 17 Agustus. Perlombaan ini mencerminkan semangat nasionalisme untuk mendapatkan kemenangan atau kemerdekaan.
Selain itu, lomba ini dimaksudkan agar masyarakat dapat merasakan dan mengalami penderitaan para pendahulu dimana pada zaman penjajahan pendahulu kita dipaksa bekerja.
Jakarta: Hari kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang jatuh setiap tanggal 17 Agustus selalu disambut suka cita oleh seluruh rakyat Indonesia mulai dari pelosok desa hingga kota-kota besar.
Selain semangat nasionalisme, HUT RI juga menjadi momen yang mempersatukan masyarakat di lingkungan sekitarnya karena selalu disemarakkan dengan berbagai perlombaan seperti makan kerupuk, balap karung, hingga panjat pinang. Perlombaan ini tidak hanya diikuti anak-anak, namun juga orang dewasa, hingga kaum ibu-ibu.
Tradisi perlombaan ini bukan sekadar ajang hiburan rakyat, tetapi juga simbol persatuan, semangat juang, dan refleksi dari nilai-nilai kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan darah dan air mata.
Beberapa jenis perlombaan bahkan selalu memeriahkan 17 Agustus dari generasi ke generasi. Berikut ini sejarah dan makna perlombaan 17 Agustusan:
1. Panjat pinang
Panjat pinang sudah menjadi menu wajib dalam rangkaian perlombaan 17 Agustus. Lomba ini tergolong memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi yang mana peserta dari lomba ini diwajibkan untuk memanjat sebatang pohon pinang yang cukup tinggi. Tidak hanya itu, terkadang tingkat kesulitan panjat pinang ditingkatkan dengan melumuri batang pohon dengan oli agar licin dan sulit untuk dipanjat.
Dibalik perlombaan panjat pinang, ternyata lomba ini sudah sering diselenggarakan sejak Belanda masih menjajah Indonesia. Lomba panjat pinang diadakan oleh pihak penjajah untuk para pribumi dimana mereka dapat memenangkan hadiah seperti bahan makanan pokok, pakaian, dan lain- lain.
Makna dari lomba ini yaitu menyadarkan kita seberapa panjang perjuangan Indonesia meraih kemerdekaan dengan berbagai rintangan dan kesulitan.
2. Makan Kerupuk
Lomba makan kerupuk menantang pesertanya untuk adu kecepatan dan kegesitan dalam menghabiskan kerupuk. Selain itu, lambat laun perlombaan ini menambah tantangan dimana tangan peserta akan diikat di belakang.
Makna dari perlombaan ini yaitu mengharapkan agar masyarakat dapat lebih menyadari dan merasakan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari oleh para pendahulu di masa penjajahan.
3. Balap Karung
Lomba balap karung juga menjadi salah satu yang populer setiap 17 Agustus. Lomba ini selalu menghibur semua orang yang menyaksikannya. Secara teknis, peserta beradu cepat dari titik start menuju garis finis menggunakan karung yang menghambat pergerakan kaki.
Setiap peserta yang mencoba berlari justru akan kesulitan bahkan bisa tersungkur. Satu-satunya cara terbaik memenangkan lomba ini hanya dengan cara melompat menggunakan tempo cepat.
Lomba balap karung juga memiliki makna sebagai pengingat pada zaman penjajahan Jepang, banyak dari masyarakat Indonesia yang tertindas terpaksa harus mengenakan karung sebagai pakaian.4. Tarik Tambang
Tarik tambang juga merupakan perlombaan populer yang sering diadakan masyarakat setiap tanggal 17 Agustus. Perlombaan ini mencerminkan semangat nasionalisme untuk mendapatkan kemenangan atau kemerdekaan.
Selain itu, lomba ini dimaksudkan agar masyarakat dapat merasakan dan mengalami penderitaan para pendahulu dimana pada zaman penjajahan pendahulu kita dipaksa bekerja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News(PRI)
-
/data/photo/2025/08/11/68998e871602d.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Peninggian Pagar Stasiun Cikini Baru 10 Meter, Penumpang Masih Nekat Melompat Megapolitan 11 Agustus 2025
Peninggian Pagar Stasiun Cikini Baru 10 Meter, Penumpang Masih Nekat Melompat
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Peninggian pagar pembatas jalur pedestrian di depan Stasiun Cikini, Jakarta Pusat, terus dikerjakan oleh pihak terkait.
Pantauan K
ompas.com
pada Senin (11/8/2025) pukul 15.00 WIB menunjukkan sejumlah pekerja masih memasang batang besi tambahan di bagian atas pagar lama, melakukan pengecatan ulang, hingga pengelasan di lokasi.
Pagar yang berada di Jalan Pengangsaan Timur ini ditinggikan untuk mencegah kebiasaan penumpang KRL dan pejalan kaki yang kerap menyeberang sembarangan atau melompati pagar pembatas.
Berdasarkan pantauan di lapangan, pekerja tampak sibuk mengelas besi tambahan langsung di tempat. Suara mesin las terdengar bersahutan di tengah lalu lalang kendaraan dan pejalan kaki.
Pagar lama yang kusam dicat ulang dengan warna hijau agar seragam dengan pagar baru. Pengecatan dilakukan manual menggunakan kuas.
Sebagian pagar baru sudah berdiri kokoh dan mengilap, meski sambungan logamnya masih terlihat jelas menandakan pekerjaan belum rampung.
Hingga sore hari, baru sekitar 10 meter pagar yang mencapai ketinggian baru. Di sisi utara dan selatan stasiun, pagar lama setinggi satu meter masih terpasang sehingga mudah dipanjat.
Di salah satu titik, terpasang spanduk bertuliskan “Dilarang Loncat”, namun pelanggaran tetap terjadi. Sejumlah warga terlihat masih melompati pagar dari arah pasar menuju stasiun maupun sebaliknya.
Joko (46), warga sekitar, mengatakan fenomena penumpang yang nekat melompati pagar sudah berlangsung lama.
“Dari dulu begitu. Banyak yang kalau sudah buru-buru, mereka nekat loncat,” ujarnya di trotoar dekat pintu masuk stasiun.
Ia menilai jalur resmi menuju stasiun terlalu memutar dan menyulitkan penumpang yang terburu-buru.
“Kalau lewat jalan resmi kan mesti jauh jalannya, nah orang malas,” katanya.
Sementara itu, Sri Lestari (38), warga lainnya, menilai peninggian pagar perlu dibarengi dengan pengawasan petugas.
“Kalau cuma pagar tinggi tapi enggak ada yang ngawasin, ya percuma. Tetap saja ada yang manjat,” ucapnya.
“Ngeri kalau sampai ada yang jatuh atau keseleo. Mending jalan sedikit jauh tapi aman,” tambah dia.
Rahmat (27), penumpang KRL tujuan Depok, mengaku masih memilih melompati pagar.
“Kereta sudah mau jalan, kalau muter lewat ujung jalan bisa ketinggalan. Jadi saya loncat saja, biar cepet,” ujarnya sambil tersenyum.
“Saya sih setuju ada pagar tinggi, tapi kalau akses resmi sejauh ini ya tetap milih loncat. Toh, beberapa belum ditinggikan,” kata dia lagi.
Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, sebelumnya menyatakan peninggian pagar pedestrian di Stasiun Cikini sudah dilakukan sejak Sabtu (9/8/2025).
Tinggi pagar dinaikkan dari satu meter menjadi 1,7 meter guna mencegah pelanggaran dan meningkatkan keselamatan.
“Aksi melompati pagar bukan hanya melanggar aturan, namun juga membahayakan keselamatan penumpang serta mengganggu kelancaran operasional di area stasiun,” ujar Ixfan dalam keterangan tertulis, Senin (11/8/2025).
Ia menegaskan, akses resmi menuju stasiun tersedia melalui pintu utara dan selatan yang terhubung dengan Halte Transjakarta.
Selain itu, penataan pagar juga bertujuan mencegah pedagang kaki lima dan kendaraan bermotor menggunakan trotoar secara ilegal.
Stasiun Cikini melayani 25.000–30.000 pengguna KRL per hari pada hari kerja, dan 11.000–15.000 orang per hari pada akhir pekan.
“Tingginya mobilitas ini membuat penataan akses penumpang sangat penting untuk mencegah potensi insiden dan memastikan kelancaran layanan,” kata Ixfan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Memahami Lebih Dalam Fungsi Organ Pernapasan Manusia, dari Hidung sampai Paru-paru
Jakarta –
Sistem pernapasan manusia merupakan salah satu sistem vital dalam tubuh manusia. Proses ini tidak berlangsung begitu saja, tapi melibatkan kerja sama dari berbagai organ yang saling terhubung.
Memahami organ-organ pernapasan manusia dan fungsinya begitu penting. Tak hanya sebagai ilmu, informasi ini dapat bermanfaat untuk orang-orang yang ingin menjaga kesehatan sistem respirasinya secara keseluruhan.
Organ Pernapasan Manusia dan Fungsinya
Organ pernapasan manusia terdiri dari hidung, faring, laring, hingga paru-paru. Ketahui fungsi dari organ-organ ini.
1. Hidung
Hidung merupakan organ pernapasan yang berhubungan langsung dengan udara luar. Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VIII Semester 2 oleh Siti Zubaidah, dkk, organ ini dilengkapi dengan rambut-rambut, selaput lendir, dan konka.
Rambut-rambut hidung berfungsi untuk menyaring partikel debu atau kotoran yang masuk bersama udara. Sedangkan, selaput lendir sebagai perangkap benda asing yang masuk saat bernapas, misalnya debu, virus, dan bakteri.
Sementara, konka memiliki banyak kapiler darah yang berfungsi menyamakan suhu udara yang terhirup dari luar dengan suhu tubuh atau menghangatkan udara yang masuk ke paru-paru.
2. Faring
Setelah melewati hidung, udara akan masuk ke faring. Faring adalah organ pernapasan yang berada di belakang posterior, rongga hidung hingga rongga mulut di atas laring (superior). Dinding faring tersusun atas otot rangka yang dilapisi membran mukosa.
Kontraksi dari otot rangka membantu dalam proses menelan makanan. Faring berperan sebagai jalur masuk udara dan makanan, ruang resonasi suara, serta tempat tonsil (amandel) yang berpartisipasi pada reaksi kekebalan tubuh dalam melawan benda asing.
3. Laring
Laring atau ruang suara adalah organ pernapasan yang menghubungkan faring dan trakea. Di dalamnya terdapat epiglotis dan pita suara.
Epiglotis berfungsi untuk menutup laring sewaktu menelan makanan atau minuman. Jika ada partikel kecil, seperti debu, asap, makanan atau minuman yang masuk ke laring, maka akan terjadi refleks batuk yang berfungsi untuk mengeluarkan partikel tersebut dari laring.
Udara yang melewati laring bisa menggetarkan pita suara, sehingga menghasilkan gelombang suara. Gelombang suara bisa diatur untuk menghasilkan berbagai bunyi dengan cara mengatur kolom udara pada faring, rongga hidung, dan mulut.
Tinggi rendahnya suara dikontrol oleh tegangan pita suara. Jika pita suara tegang akibat tertarik otot, pia suara akan bergetar lebih cepat dan dihasilkan nada suara yang tinggi. Berkurangnya tegangan pada pita suara akan menyebabkan pita suara bergetar lebih lambat, sehingga menghasilkan nada suara yang rendah.
4. Trakea
Setelah melewati laring, udara akan masuk ke trakea atau batang tenggorokan. Trakea merupakan saluran yang menghubungkan laring dengan bronkus.
Organ pernapasan ini memiliki panjang sekitar 10-12 cm dengan lebar 2 cm. Dindingnya tersusun dari cincin-cincin tulang rawan dan selaput lendir yang terdiri dari jaringan epitelium bersilia. Silia pada dinding trakea berfungsi dalam menyaring benda-benda asing yang masuk ke dalam saluran pernapasan.
5. Bronkus
Bagian paling dasar dari trakea bercabang menjadi dua. Percabangan trakea itu adalah bronkus.
Masing-masing bronkus memasuki paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Struktur bronkus hampir sama dengan trakea namun lebih sempit. Bentuk tulang rawan bronkus tidak teratur namun berselang-seling dengan otot polos.
Dikutip dari laman Cleveland Clinic, bronkus mendistribusikan udara di paru paru. Selain itu, organ ini dilapisi lendir yang melembabkan udara di sepanjang jalannya dan memerangkap partikel asing, seperti virus, bakteri, dan debu. Silia di bronkus mendorong kuman dan partikel lain yang terperangkap keluar dari tubuh saat batuk atau bersin.
6. Bronkiolus
Pada bagian dalam paru-paru, bronkus bercabang-cabang lagi. Bronkiolus merupakan cabang-cabang kecil dari bronkus.
Dikutip dari buku Dasar-dasar Asuhan Keperawatan Sistem Pernapasan oleh Linda, dkk, selain bertanggung jawab atas pengaturan aliran udara yang masuk ke dalam paru-paru, struktur tipis dan sensitif dari dinding bronkiolus memungkinkan pertukaran gas yang efisien, di mana oksigen diserap ke dalam darah dan karbon dioksida dibuang dari tubuh.
7. Alveolus
Alveolus adalah gelembung-gelembung tipis yang berada di ujung-ujung bronkiolus. Dikutip dari Modul Pembelajaran Biologi Materi Sistem Pernapasan pada Manusia oleh Vivi Haryani dan Mucharommah Sartika Ami, fungsinya adalah sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbondioksida. Dinding alveolus sangat tipis, sehingga memungkinkan terjadinya difusi gas.
8. Paru-paru
Paru-paru merupakan alat pernapasan yang utama. Terbagi menjadi dua bagian, ada paru-paru kanan yang terdiri dari 3 lobus dan paru-paru kiri yang terdiri dari 2 lobus.
Paru-paru dibungkus oleh selaput rangkap dua yang disebut dengan pleura, kantung tertutup yang berisi cairan limfa. Pleura berfungsi melindungi paru-paru dari gesekan saat mengembang dan mengempis.
(elk/kna)
-
/data/photo/2025/08/08/6895e8a4873de.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
2 Buruh Jahit Lepas Ditagih Pajak atas Transaksi Rp 2,9 Miliar, Ternyata NIK-nya Disalahgunakan Regional
Buruh Jahit Lepas Ditagih Pajak atas Transaksi Rp 2,9 Miliar, Ternyata NIK-nya Disalahgunakan
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Ismanto (32) terkejut bukan main. Tagihan pajak yang ia terima tercatat senilai Rp 2,8 miliar. Tak cocok dengan profilnya sebagai seorang buruh jahit lepas.
“Saya kaget, karena saya cuma buruh jahit lepas,” ujar Ismanto, dikutip dari
Tribunjateng
, Jumat (8/8/2025).
Sang istri, Ulfa (27), yang berada di sebelahnya menganggukkan kepala tanda setuju.
Ismanto bersama sang istri sehari-hari tinggal di sebuah rumah sederhana di Desa Coprayan, Kecamatan Buaran, Pekalongan, Jawa Tengah.
“Istana” pasutri itu terletak di ujung gang selebar sekitar 1 meter. Boro-boro dilalui mobil, sepeda motor saja mesti berjalan pelan agar tak terserempet.
Saat petugas pajak mendatangi rumahnya, Ismanto secara lugas menyampaikan keberatan atas tagihan itu.
Apalagi, di dalam tagihan, tercatat bahwa wajib pajak mempunyai usaha perdagangan kain dengan skala raksasa.
“Tidak pernah punya usaha besar, apalagi sampai transaksi beli kain dalam jumlah besar seperti itu,” ujar Ismanto.
Penghasilannya sebagai buruh jahit lepas hanya mampu untuk menghidupi keluarga kecilnya sehari-hari.
Ia juga meyakinkan petugas pajak bahwa dirinya tidak pernah bersentuhan dengan fasilitas peminjaman uang, baik daring maupun langsung.
“Saya sudah bilang, saya tidak pernah melakukan transaksi pinjaman online, atau pinjaman lain apa pun,” lanjut dia.
Ismanto meyakini bahwa identitasnya telah disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Petugas pajak yang mengantarkan tagihan pun kebingungan.
“Kok rumah saya yang seperti ini bisa kena tagihan pajak miliaran rupiah,” tambahnya.
Setelah menerima tagihan tersebut, Ismanto mendatangi Kantor Pajak di Pekalongan untuk mengklarifikasi dan menegaskan bahwa ia bukan pihak yang melakukan transaksi pembelian senilai miliaran tersebut.
Ternyata betul dugaan Ismanto. Kantor Pajak juga menduga identitas Ismanto telah disalagunakan.
Ia berharap tak ada lagi kasus seperti yang dialaminya. Identitasnya juga tak lagi disalahgunakan.
Kepala KPP Pratama Pekalongan, Subandi, membenarkan bahwa petugas pajak mendatangi rumah Ismanto, Rabu (6/8/2025), dengan membawa surat resmi.
Kedatangan petugas adalah untuk klarifikasi atas data transaksi yang tercatat dalam sistem administrasi pajak.
“Bukan menagih,” ujar Subandi.
Kunjungan ke rumah Wajib Pajak dilakukan oleh empat petugas yang semuanya dibekali surat tugas resmi.
Subandi menjelaskan bahwa dalam data administrasi di kantornya tercatat transaksi atas nama Ismanto senilai Rp 2,9 miliar.
“Itu nilai transaksinya, bukan pajaknya,” lanjut dia.
Menurut Subandi, data dari Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak Tahun 2021 menunjukkan. Nomor Induk Kependudukan (NIK) milik Ismanto digunakan dalam transaksi oleh salah satu perusahaan sehingga petugas perlu melakukan verifikasi.
Saat petugas pajak mendatangi rumahnya, Ismanto mengakui bahwa NIK yang tercantum dalam dokumen tersebut memang miliknya.
Namun, ia membantah pernah melakukan transaksi pembelian kain dalam jumlah besar atau memiliki usaha dengan skala miliaran rupiah.
Ada dugaan kuat, pihak lain menggunakan NIK Ismanto. Menanggapi hal ini, Subandi berkomitmen untuk menyelesaikan persoalan ini.
Ia sekaligus mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menjaga identitas pribadi.
“Jangan sembarangan meminjamkan KTP atau NPWP kepada orang lain. Jika menerima surat dari kantor pajak, segera lakukan klarifikasi agar tidak terjadi kesalahpahaman,” ujar Subandi.
Kasus pencurian dan penyalahgunaan NIK di Indonesia diketahui sempat terjadi di Jawa Tengah.
Pada 2023, dua tahun sebelum NIK Ismanto tercatat disalahgunakan oleh perusahaan perdagangan kain, kasus pencurian dan penyalahgunaan data NIK terjadi di Kabupaten Batang.
Seorang pria berinisial KA ditangkap karena mencuri NIK warga Jateng, kemudian disalahgunakan untuk registrasi ribuan SIM Card seluler.
KA tak menjelaskan secara detail bagaimana dia mendapatkan data kependudukan orang lain, pria lulusan SMA hanya menerangkan jika data tersebut bisa didownload melalui Google.
“Data-data itu saya download dari Google,” ujarnya.
Bisnis haram yang dilakukan pelaku ternyata mempunyai omzet menjanjikan. Dalam satu bulan, KA bisa mendapatkan keuntungan sebanyak Rp 15 juta.
“Jadi kartu yang dia jual itu sudah teregistrasi,” ungkap Subagio.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 51 ayat (1) jo Pasal 35 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, dengan ancaman hukuman maksimal penjara 12 tahun dan denda Rp 12 miliar.
Polisi juga mengenakan pasal lain ke pelaku berupa Pasal 94 jo Pasal 77 UU Nomor 24 Tahun 2013 tentang perubahan atas UU Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, dengan ancaman hukuman penjara maksimal penjara 6 tahun dan denda Rp 75 juta.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Syok Buruh Jahit Harian di Pekalongan Terima Tagihan Pajak Rp2,8 Miliar.
Catatan redaksi: Artikel ini telah mengalami perbaikan judul demi menghindari mispersepsi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Spesies Baru Cacing Nematoda Ditemukan di Indonesia
Bisnis.com, MALANG — Tim peneliti yang dipimpin oleh Prof. Hagus Tarno, Dosen Fakultas Pertanian (FP) Universitas Brawijaya (UB), berhasil menemukan 5 spesies baru cacing nematoda dari genus Caenorhabditis yang berasal dari berbagai wilayah Indonesia.
Prof Hagus Tarno mengatakan, temuan ini dipublikasikan pada Juli 2025 di jurnal ilmiah internasional bereputasi G3: Genes|Genomes|Genetics, diterbitkan oleh Oxford University Press, dan menjadi salah satu kontribusi penting Indonesia dalam riset biodiversitas nematoda di tingkat global.
“Penelitian ini merupakan hasil kerja sama lintas negara yang melibatkan UB dan Centre National de la Recherche Scientifique (CNRS) Prancis, serta didukung oleh peneliti dari Academia Sinica Taiwan dan New York University, Amerika Serikat,” kata Hagus Tarno, Rabu (6/8/2025).
Riset ini memanfaatkan keahlian lintas disiplin, mulai dari taksonomi, genetika molekuler, dan ekologi nematoda.
Dari hasil penelitian tersebut 5 spesies baru yang berhasil diidentifikasi adalah Caenorhabditis indonesiana, Caenorhabditis malinoi, Caenorhabditis ceno, Caenorhabditis brawijaya, dan Caenorhabditis ubi.
Menurutnya 2 spesies terakhir secara khusus mengabadikan nama Universitas Brawijaya sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi kampus dalam penelitian ini.
Penamaan C. brawijaya diambil dari nama pangeran Jawa yang menjadi inspirasi nama universitas, sedangkan C. ubi merupakan singkatan langsung dari Universitas Brawijaya Indonesia.
Menurut Prof. Hagus, pemberian nama ini bukan hanya simbol penghargaan, melainkan juga strategi untuk memperkuat branding UB di dunia ilmiah internasional.
“Ini adalah cara kami memberikan penghargaan kepada UB. Kami ingin nama universitas tetap hidup dan dikenal luas di dunia ilmiah melalui penelitian biodiversitas seperti ini,” katanya.
Dia menambahkan bahwa pemakaian nama UB pada spesies baru akan membuat nama universitas terus muncul dalam publikasi dan basis data ilmiah internasional setiap kali spesies tersebut dikaji oleh peneliti lain.
Penelitian ini dilakukan melalui serangkaian ekspedisi lapangan pada April hingga Mei 2024 di 4 pulau besar Indonesia, yaitu Jawa, Bali, Lombok, dan Sulawesi Selatan.
Dari total 204 sampel yang diambil, 58 di antaranya positif mengandung nematoda Caenorhabditis. Sampel-sampel tersebut dikumpulkan dari berbagai tipe habitat, mulai dari hutan, kawasan agroforestri, lahan pertanian, taman kota, dan area pegunungan dengan ketinggian beragam.
Di Jawa Timur, pengambilan sampel dilakukan di UB Forest di Malang, kawasan hutan Batu, dan lereng Gunung Bromo.
Di Sulawesi Selatan, spesies nematoda ditemukan di kawasan Malino dan Lanna, sedangkan dari Lombok diperoleh sampel di wilayah Lingsar dan Setiling, serta dari Bali di Sayan, Ubud, Marga, Ababi, dan Besakih.
Proses pengambilan sampel difokuskan pada bahan tanaman yang membusuk seperti bunga, buah, batang, daun, kayu, dan jamur, yang diketahui menjadi habitat alami nematoda Caenorhabditis.
Contohnya, C. indonesiana ditemukan pada bunga pisang membusuk di hutan Batu, sementara C. brawijaya ditemukan pada batang pisang (Musa) yang membusuk di lereng Bromo.
Sampel-sampel tersebut kemudian dibawa ke Laboratorium Fakultas Pertanian UB dan juga dianalisis di Institut de Biologie de l’École Normale Supérieure (IBENS), Paris, untuk proses identifikasi dan karakterisasi lebih lanjut.
Metode identifikasi yang digunakan memadukan analisis morfologi dengan uji molekuler berbasis DNA. Analisis morfologi dilakukan menggunakan mikroskop Nomarski untuk mengamati detail struktur tubuh nematoda.
Sementara itu, analisis molekuler dilakukan dengan sekuensing DNA pada bagian ITS2 ribosomal DNA untuk membedakan spesies yang secara morfologi mirip.
Selain itu, dilakukan pula analisis RNA pada 1.861 gen ortolog tunggal untuk membangun pohon filogenetik yang menunjukkan hubungan kekerabatan antarspesies dalam kelompok Elegans (Elegans group).
Dia menegaskan, tim peneliti juga melakukan serangkaian uji hibridisasi atau persilangan antarspesies untuk mengetahui kompatibilitas reproduksi.
Menariknya, hasil penelitian menunjukkan adanya pengecualian terhadap aturan Haldane, sebuah prinsip genetika yang menyatakan bahwa pada hibridisasi antarspesies, jenis kelamin heterogamet (biasanya jantan), akan cenderung tidak subur atau tidak hidup.
Dalam penelitian ini, beberapa persilangan justru menghasilkan hibrida jantan yang hidup dan dalam beberapa kasus bahkan sebagian di antaranya tetap subur.
Salah satu temuan yang paling menonjol adalah pada spesies C. ubi yang berasal dari Jawa Timur. Spesies ini terbukti mampu melakukan perkawinan silang sebagian dengan Caenorhabditis sp. 41 dari Kepulauan Solomon, menghasilkan keturunan hibrida jantan yang fertil.
Fenomena ini sangat jarang ditemukan di dunia nematoda dan menjadi model penelitian yang menarik untuk mempelajari proses spesiasi dan ketidakcocokan genetik antarspesies.
Prof. Hagus menegaskan bahwa temuan ini membuktikan tingginya tingkat keanekaragaman hayati nematoda di Indonesia, khususnya di wilayah tropis.
“Hanya dengan eksplorasi di 4 pulau, kami sudah mendapatkan 5 spesies baru. Bayangkan jika eksplorasi dilakukan lebih luas, potensi penemuan akan jauh lebih besar,” ujarnya.
Dia juga menekankan bahwa penelitian ini menjadi pintu masuk bagi studi lanjutan tentang ekologi, evolusi, dan genetika nematoda, serta membuka peluang riset terapan di bidang pertanian dan lingkungan.
Bagi UB, keberhasilan ini tidak hanya menjadi prestasi ilmiah, tetapi juga memperkuat posisi universitas di panggung riset internasional. Kolaborasi dengan peneliti asing memungkinkan UB mengakses teknologi mutakhir, sumber daya penelitian, dan membuka peluang pertukaran peneliti maupun mahasiswa.
“Kolaborasi internasional sangat penting untuk membangun jejaring penelitian dan memperluas peluang publikasi di jurnal bereputasi,” ujar Prof. Hagus.
Artikel berjudul “Five new Caenorhabditis species from Indonesia provide exceptions to Haldane’s rule and partial fertility of interspecific hybrids” ini dapat diakses secara terbuka karena diterbitkan di bawah lisensi Creative Commons Attribution.
Hal ini memungkinkan peneliti di seluruh dunia memanfaatkan hasil penelitian tersebut untuk riset lanjutan. Publikasi ini tidak hanya memperkenalkan 5 spesies baru kepada dunia, tetapi juga memperkuat reputasi Indonesia dan UB sebagai salah satu pusat penelitian biodiversitas nematoda di Asia Tenggara.
“Penamaan 2 spesies dengan nama UB menjadi simbol bahwa kontribusi akademik dan ilmiah universitas tidak hanya diakui di tingkat nasional, tetapi juga diabadikan dalam sejarah ilmu pengetahuan dunia,” tuturnya.
/data/photo/2025/08/04/68909e4bd32aa.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

