kab/kota: Batang

  • HUT ke-80 RI, Pertagas Tegaskan Komitmen Jadi Penggerak Industri Nasional

    HUT ke-80 RI, Pertagas Tegaskan Komitmen Jadi Penggerak Industri Nasional

    JAKARTA – PT Pertamina Gas (Pertagas), yang berada di bawah Subholding Gas Pertamina, terus memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus mendukung laju pertumbuhan ekonomi dengan menghadirkan infrastruktur energi untuk memenuhi kebutuhan gas bumi dalam negeri.

    Direktur Utama Pertagas, Indra P. Sembiring, menegaskan bahwa perusahaan senantiasa berperan aktif dalam pengembangan industri nasional melalui pembangunan jaringan penyaluran gas ke sejumlah kawasan ekonomi khusus.

    “Di momentum peringatan HUT ke-80 RI ini, Pertagas berkomitmen menjadi penggerak utama bagi tumbuhnya industri nasional,” ujar Indra dalam pernyataannya di Jakarta, dikutip dari ANTARA, Sabtu, 16 Agustus.

    Dia menyampaikan melalui penyaluran gas di berbagai kawasan ekonomi khusus, pihaknya tidak hanya menjaga pasokan energi, tetapi juga secara aktif mendukung program pemerintah dalam mendorong hilirisasi industri dalam rangka memperkuat perekonomian nasional.

    Dia menyebutkan sepanjang 2024, penyaluran gas bumi sebesar 560.523 juta Standar Kaki Kubik (MMSCF) dengan mayoritas pasokan gas tersebut dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan sektor kelistrikan, sektor pupuk, dan sektor industri strategis nasional.

    Pertagas secara nyata mengelola dan mengembangkan infrastruktur untuk mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia di antaranya di KEK Arun Lhokseumawe, Pertagas mengoperasikan LNG Receiving and Regasification Terminal untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik Pupuk Iskandar Muda (PIM) dan industri di Lhokseumawe.

    Lebih lanjut, LNG yang dilakukan regasifikasi dialirkan melalui pipa transmisi Arun-Belawan-KIM-KEK untuk supply gas kepada PT PLN Belawan serta sektor industri di Kawasan Industri Medan (KIM) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mengkei.

    Selain itu, Pertagas juga menjadi tulang punggung pasokan gas untuk industri pupuk nasional di Sumatera Selatan (Pusri), Jawa Barat (Pupuk Kujang), Jawa Timur (Petrokimia Gresik/PKG), dan Kalimantan (Pupuk Kaltim/KT).

    Di Pulau Jawa, Pertagas melaksanakan pengelolaan operasional Pipa Gas Cirebon-Semarang (Cisem) milik Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), yang berperan vital dalam menyalurkan gas ke Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dan Kawasan Industri Kendal (KIK).

    Berdasarkan data Kementerian ESDM, proyeksi potensi industri yang dapat menggunakan gas dari Pipa Cisem-1 yang dioperasikan Pertagas di Kendal dan Batang sekitar 40 industri.

    “Ketersediaan infrastruktur gas yang andal adalah kunci untuk mempercepat geliat industri nasional dengan menyalurkan pasokan gas bumi ke berbagai kawasan industri dan sektor strategis,” imbuh Indra.

    Corporate Secretary PT Pertamina Gas Sulthani Adil Mangaturn menambahkan pihaknya terus berperan aktif mewujudkan penyaluran energi yang andal, memperkuat industri nasional, membuka lapangan kerja, dan berkontribusi dalam mendukung kesejahteraan masyarakat Indonesia.

    Dia menegaskan hal itu sejalan dengan tema Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia yang mengangkat tema “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”.

    Menurutnya, sebagai perusahaan midstream di sektor energi, Pertagas bertekad mengembangkan dan mengelola infrastruktur energi yang andal dan efisien dengan teknologi tepat guna untuk memenuhi kebutuhan energi nasional dan global.

  • Tim Pacu Jalur Putri Anggun Sibirang Gelar Upacara HUT Ke-80 RI di Sungai
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        17 Agustus 2025

    Tim Pacu Jalur Putri Anggun Sibirang Gelar Upacara HUT Ke-80 RI di Sungai Regional 17 Agustus 2025

    Tim Pacu Jalur Putri Anggun Sibiran Gelar Upacara HUT Ke-80 RI di Sungai
    Tim Redaksi
    PEKANBARU, KOMPAS.com
    – Tim Pacu Jalur Putri Anggun Sibiran Tulang melaksanakan upacara Hari Ulang Tahun ke 80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Sungai Batang Kuantan, Desa Banjar Padang, Kecamatan Kuantan Mudik, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, Minggu (17/8/2025).
    “Ini adalah hari kemerdekaan kita, jadi harus kita rayakan dengan mengibarkan sang Merah Putih,” ucap Raja Muhammad Defrian, selaku Timbo Ruang pada Jalur Putri Anggun Sibirang Tulang, kepada
    Kompas.com
    .
    Upacara pengibaran bendera Merah Putih itu diikuti oleh 12 anak pacu atau atlet dan 6 siswa SMP desa setempat. Mereka membawa bendera merah putih dengan tiang besi yang ditancapkan pada bebatuan di pulau tepi sungai.
    Dua anak pacu bertindak sebagai komandan upacara dan dirigen. Peserta memberikan hormat bendera dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Meski sederhana, upacara berlangsung khidmat.
    Raja mengungkapkan, awalnya tim sedang menjalani persiapan untuk mengikuti lomba pacu jalur. Karena bertepatan dengan HUT Kemerdekaan RI, mereka memutuskan untuk menggelar upacara di sungai.
    “Karena kami bermain di air pacu jalur, jadi kami rasa cocok upacaranya di sungai. Ini kesannya menjadi unik. Baru pertama kali kami buat seperti ini. Biasanya kami upacara di kantor camat. Karena kami sedang persiapan Iven Pacu Jalur, jadi kami inisiatif hormat bendera di sungai,” ujar Raja.
    Raja menambahkan, upacara tidak diikuti seluruh anggota tim karena sebagian atlet mengikuti upacara di kantor camat. Tim Putri Anggun Sibirang Tulang sedang mempersiapkan diri untuk even nasional Pacu Jalur yang akan dimulai 20 Agustus 2025.
    “Banyak persiapan yang kami lakukan sebelum bertanding. Mudah-mudahan pacu jalur tahun ini berjalan dengan lancar dan Putri Anggun Sibiran Tulang kembali menjadi pemenang,” tambah Raja.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bulir-bulir padi menjaga nafas ekonomi desa

    Bulir-bulir padi menjaga nafas ekonomi desa

    Suasana panen padi di Desa Tegalkarang, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat (8/8/2025). ANTARA/Harianto

    Bulir-bulir padi menjaga nafas ekonomi desa
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 17 Agustus 2025 – 06:15 WIB

    Elshinta.com – Siang itu, beberapa petani di daerah Cirebon, berkumpul di atas terpal, menuang dan mengemas gabah hasil panen ke dalam karung-karung besar. Karung putih berderet seperti benteng kecil di tengah lahan, menandai hasil kerja yang sudah terkumpul. Suara gesekan gabah dan obrolan ringan berpadu dengan tiupan angin sawah.

    Di sisi lain, seorang petani pria mengenakan kaos putih dan topi abu-abu tengah memotong batang padi dengan sabit. Rumpun demi rumpun ia genggam dan tebas, lalu dirapikan. Di belakangnya, petani lain mengikuti ritme yang sama. Tidak ada hiruk-pikuk, hanya gerakan berulang yang penuh ketelitian, memastikan bulir padi tetap utuh.

    Di lahan yang lain, seorang perempuan berkerudung merah dan memakai caping berdiri di antara rumpun padi yang tinggi. Tangannya memegang erat hasil tebasan, matanya menatap bulir yang sudah menguning sempurna. Di belakangnya, seorang perempuan lain dengan kerudung kuning juga sibuk memanen, memperlihatkan bahwa pekerjaan ini dilakukan bersama, tanpa membedakan peran. Gabah lalu  dipisahkan, dibersihkan, kemudian dikemas ke dalam karung.

    Karung yang sudah penuh berisi gabah segar lalu dipanggul buruh tani pria. Meski karung itu tampak berat, langkah mereka mantap meniti pematang sawah yang sempit. Di belakang pembawa karung, buruh lain menyusul dengan beban serupa. Mereka berjalan dalam barisan kecil, membawa hasil panen ke luar lahan. Perjalanan ini mungkin hanya beberapa menit, tetapi bobot karung membuat stamina mereka cukup terkuras.

    “Ritual” memanggul karung itu dilakukan dengan penuh semangat. Mereka tahu bahwa apa yang mereka bawa bukan sekadar gabah, melainkan sumber kehidupan. Dalam karung-karung itu tersimpan beras yang akan menjadi nasi yang tersaji di atas meja makan banyak keluarga.

    Lapangan kerja

    Menggarap sawah bukan hanya tentang petani penggarap, tetapi juga tentang buruh tani yang menggantungkan nafkah dari jasa menggarap sawah, seperti Carnadi (50) dari Desa Cengkuang. Sejak masih duduk di bangku sekolah dasar (SD), Carnadi sudah akrab dengan lumpur sawah, belajar dari almarhum orang tuanya,  hingga akhirnya meneruskan pekerjaan orang tuanya sebagai buruh tani di daerah Cirebon.

    Pekerjaan buruh tani dilakoninya penuh ketekunan, mulai dari membuat galangan, selokan, memupuk, menyemprot padi, hingga panen. Upah yang diterima sebeèsar Rp100 ribu untuk kerja setengah hari dari pukul tujuh pagi hingga siang, ditambah sekadar makan sederhana selepasnya.

    “Ya alhamdulillah, upah segitu kalau dibilang cukup ya… cukup,” ucapnya sambil tertawa tipis.

    Kadang saat musim tanam hanya dua kali setahun, ia mencari tambahan rezeki di proyek pembangunan irigasi pertanian, dengan upah sekitar Rp120 ribu sehari. Meski begitu, Carnadi mengaku masih bersyukur, dua anaknya bisa hidup bersamanya walau istrinya telah tiga tahun meninggal, meninggalkan ruang kosong di rumah sederhana mereka.

    Anak sulungnya berusia 27 tahun ikut bekerja di sawah, sedangkan anak bungsunya menjaga rental PlayStation. Mereka bertahan hidup dengan mencari rezeki masing-masing. Harapannya sederhana, pemerintah menjaga harga gabah tetap tinggi agar buruh tani ikut sejahtera, sebab dari bulir padi itulah Carnadi menggantungkan hidupnya sepenuhnya.

    Ia menyimpan mimpi sederhana untuk menjadi petani penggarap di tanahnya sendiri, tapi keterbatasan biaya membuat ia tak mampu membeli ataupun menyewa sebidang lahan. Akhirnya, dengan tabah ia menjalani hidup sebagai buruh tani, menggantungkan harapan dari keringatnya di sawah demi menghidupi keluarga kecilnya.

    Kepala Desa Cengkuang Zaenal Arifin mengatakan, dari sekitar 5.600 jiwa warga desa, tercatat ada 167 petani penggarap, sedangkan sekitar seribuan lainnya menggantungkan hidup sebagai buruh tani. Stabilnya harga gabah membuat petani semangat bertani, memperluas tanam, menambah musim tanam, sehingga kebutuhan tenaga kerja semakin meningkat.

    Kehadiran Bulog membeli gabah Rp6.500 per kilogram membuat tengkulak tidak bisa lagi menekan harga di bawah Rp5.000. Ini memacu gairah untuk mengolah sawah.

    Mengais bulir yang tercecer

    Dalam suasana panen di Desa Tegalkarang, hadir sosok sederhana bernama Wahidin (35) asal Indramayu, yang tekun mengais sisa bulir padi tercecer dengan kesabaran. Sejak dua tahun lalu, tepat setelah menikah, ia menekuni pekerjaan ini. Meski hanya mengumpulkan bulir tersisa, tapi baginya setiap butir padi adalah rezeki berharga untuk keluarga.

    Meski memiliki sawah kecil di Indramayu yang baru ditanami, Wahidin lebih sering mengisi waktu dengan berkeliling mencari sisa-sisa padi karena hasilnya langsung bisa bernilai ekonomis. Setiap hari ia berangkat pagi sekitar pukul delapan, lalu pulang sore dengan rata-rata 10 kilogram gabah, dijual ke bandar seharga Rp6.000 per kilogram.

    Jika beruntung, sebagian hasil mengumpulkan sisa padi ia bawa pulang untuk dimasak bersama keluarga. Namun tak jarang semua dijual agar bisa menutup kebutuhan harian. Istrinya, Nuroh (33),  juga ikut mengumpulkan sisa-sisa panen milik petani, awalnya hanya menemani suami agar tak bosan di rumah, tapi akhirnya ikut merasakan manfaat ekonomi tambahan.​​​​​​​

    Nuroh bercerita, dalam sehari ia bisa mendapatkan 30 hingga 60 kilogram padi, yang bila dijual menghasilkan Rp200 ribu hingga Rp420 ribu sekali panen. Namun, jika proses panen berlangsung rapi dan bersih, maka pendapatannya hanya bisa sekitar Rp150 ribu. Dengan dua anak kecil berusia tiga setengah tahun dan satu setengah tahun, hasil mengumpulkan sisa-sisa panen padi dapat membantu menambah tabungan kecil mereka

    Bagi pasangan muda ini, bulir padi yang jatuh dari tangkai bukan sekadar sisa, melainkan rezeki yang menyemai harapan dan menjaga dapur tetap mengepul.

    Peningkatan ekonomi

    Rojai (50) seorang petani asal Desa Tegalkarang sangat bersyukur bisa melakukan panen dengan lancar, apalagi gabah dibeli langsung di pinggir sawah oleh Perum Bulog sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp6.500 per kilogram.​​​​​​​ Rojai merasa hidupnya berubah sejak Bulog hadir membeli gabah langsung di sawah sesuai harga pemerintah, sehingga kini panen bukan lagi sumber ketakutan dan was-was.

    Dulu ia merasakan pahitnya harga gabah anjlok hingga Rp3700 per kg, tapi sekarang setiap hektare sawahnya bisa menghasilkan hingga Rp40 juta yang menumbuhkan semangatnya. Keuntungan itu membuat Rojai mampu menggaji lima buruh tani sepanjang tahun dan mengembangkan ternak sapi, bahkan tahun lalu berhasil menjual hingga 53 ekor.

    Yoyon, petani 51 tahun dari Desa Cengkuang, merasa lega dengan hadirnya HPP baru karena terbebas dari tawar-menawar melelahkan dengan tengkulak. Ia masih ingat ketika harga gabah jatuh hingga Rp3.700 per kilogram. “Perih rasanya melihat keringat sendiri tak dihargai, meski tetap menanam demi keluarga,” katanya.

    Kini dari lahan sewaan 0,7 hektare, ia bisa meraih hampir Rp10 juta sekali panen, bahkan berani merencanakan perluasan hingga dua hektare. Kebahagiaan itu bukan hanya miliknya, karena buruh tani di desanya juga tersenyum lega mendapat upah bawon, berbagi hasil panen dalam bentuk padi.

    Dukungan pemerintah

    Pemerintah Kabupaten Cirebon menyalurkan anggaran Rp19 miliar untuk memperkuat infrastruktur pertanian, meningkatkan produktivitas padi, sekaligus menjaga ketahanan pangan, sehingga kesejahteraan petani di wilayah tetap terjaga. Kepala Dinas Pertanian Cirebon Deni Nurcahya menyatakan total anggaran pertanian tahun 2025 sebesar Rp59 miliar, dengan Rp40 miliar untuk belanja pegawai, sementara Rp19 miliar difokuskan mendukung aktivitas pertanian.

    Dana Rp19 miliar dimanfaatkan membangun jalan usaha tani, jaringan irigasi perdesaan, bantuan pupuk bersubsidi, serta program swakelola yang melibatkan kelompok tani di berbagai kecamatan. Selain APBD, sektor pertanian juga diperkuat dukungan Kementerian Pertanian berupa alat mesin pertanian, irigasi perpipaan, jaringan usaha tani, hingga sumur air tanah dalam.

    Dinas Pertanian mencatat, terdapat sekitar 33 ribu kelompok tani dengan 72 ribu petani penggarap yang mengelola lebih dari 51 ribu hektare sawah produktif. Kebijakan harga pembelian pemerintah gabah Rp6.500/kg memberi semangat baru bagi petani, karena adanya kepastian harga, jaminan keuntungan, sekaligus dorongan menanam padi lebih giat.

    Bulir padi yang tumbuh, dipanen, hingga dipungut kembali adalah nadi kehidupan desa, karena sawah adalah ruang kerja, ruang harapan, sekaligus sumber rezeki bersama.

    Sumber : Antara

  • Warga Kota Blitar Dianiaya Teman hingga Tewas Saat Pesta Miras di Rumahnya
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        16 Agustus 2025

    Warga Kota Blitar Dianiaya Teman hingga Tewas Saat Pesta Miras di Rumahnya Surabaya 16 Agustus 2025

    Warga Kota Blitar Dianiaya Teman hingga Tewas Saat Pesta Miras di Rumahnya
    Tim Redaksi
    BLITAR, KOMPAS.com
    – DN (35), warga Jalan Cemara, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Jawa Timur, ditemukan tewas di tempat tinggalnya pada Jumat (15/8/2025) sekitar pukul 17.45 WIB setelah sehari sebelumnya terlihat pesta minuman keras (miras) bersama teman-temannya.
    Hasil sementara otopsi oleh dokter forensik menyebut bahwa DN tewas akibat benturan benda tumpul pada bagian kepala serta patah pada batang leher.
    Berdasarkan hasil penyelidikan pihak kepolisian, DN menjadi korban penganiayaan oleh rekan-rekannya pada Kamis (14/8/2025) malam atau Jumat dini hari di saat pesta miras.
    Kapolres Blitar Kota AKBP Titus Yudho Uly mengatakan bahwa pihaknya telah menangkap dua terduga pelaku penganiayaan terhadap DN dalam pelarian di wilayah Kabupaten Malang bagian selatan.
    “Dua terduga pelaku kita amankan saat berada di luar wilayah Blitar, persisnya di wilayah Malang Kabupaten,” ujar Yudho kepada awak media, Sabtu (16/8/2025).
    Menurut Yudho, dua pelaku yang masing-masing bernama inisial LG dan MS itu tengah berusaha kabur.
    “Kami tangkap dini hari tadi sekitar pukul 03.00 WIB. Iya, berusaha menghilangkan jejak. Kabur berdua ke Malang,” imbuhnya.
    Yudho mengatakan bahwa dua terduga pelaku penganiayaan itu merupakan rekan korban sendiri yang pada Kamis sekitar pukul 20.30 WIB bersama-sama dengan 3 orang lainnya datang ke rumah korban untuk pesta miras.
    Di tengah sedang minum miras bersama, ujarnya, terjadi cekcok antara pelaku dan korban dipicu oleh perkataan korban yang menyinggung pelaku.
    “Ada omongan korban tentang masa lalu dari pelaku yang membuat pelaku sakit hati,” ujar Yudho.
    Cekcok itu berujung pada penganiayaan oleh LG dan MS terhadap DN. Usai melakukan penganiayaan, LG dan MS meninggalkan DN yang sudah dalam kondisi tak berdaya.
    Merujuk pada hasil otopsi terhadap jasad DN, kata Yudho, kuat dugaan bahwa DN masih hidup ketika kedua pelaku meninggalkan lokasi kejadian.
    “Diduga pada saat ditinggal korban masih hidup. Karena hasil otopsi, korban meninggal sekitar 5 jam sebelum ditemukan pukul 17.45 WIB. Berarti meninggalnya sekitar pukul 12.45 WIB, siang hari,” tuturnya.
    Pihak Satuan Reskrim Polres Blitar Kota, lanjutnya, saat ini juga tengah meminta keterangan 3 orang lainnya yang juga ikut pesta miras bersama korban dan pelaku.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Semangat Siawa SD di Dumai Riau Tanam Pohon demi Masa Depan

    Semangat Siawa SD di Dumai Riau Tanam Pohon demi Masa Depan

    Dumai

    Dengan semangat membara, siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 001 Bintan, Dumai ramai-ramai menanam pohon. Mereka tak hanya menancapkan batang ke tanah, melainkan menanamkan tekad untuk merawat bumi.

    Kegiatan digelar siswa SDN 001 Bintan bersama Polsek Dumai Kota, pada Jumat (15/8/2025). Kanit Binmas Ipda Agust Ronald Simanjuntak yang mewakili Kapolres Dumai AKBP Angga F Herlambang menyampaikan kegiatan penanaman pohon ini digelar untuk menanamkan kecintaan para siswa terhadap lingkungan sejak dini.

    “Kami datang ke sini bukan hanya untuk menanam pohon, tapi juga untuk menanamkan kesadaran. Generasi Z adalah masa depan bangsa, dan di tangan merekalah kelestarian lingkungan akan berlanjut,” ujar Agust, Sabtu (16/8/2025).

    Menurutnya, pohon yang ditanam hari ini adalah investasi jangka panjang untuk keberlangsungan ekosistem di Bumi Lancang Kuning. Para siswa juga diajak untuk lebih peduli terhadap kebersihan, dimulai dari lingkungan rumah dan sekolah.

    Polisi mengedukasi siswa SDN 01 Bintan, Dumai Kota, Dumai tentang lingkungan dan penanaman pohon, Jumat (15/8/2025). Foto: dok. Polres Dumai

    Pada kesempatan itu, Agust juga memberikan penyuluhan tentang dampak nyata dari kerusakan lingkungan dan bagaimana cara menanggulanginya. Ia mencontohkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Provinsi Riau adalah ulah manusia dan itu sangat berdampak buruk, tidak hanya bagi kesehatan, tetapi juga berdampak negatif terhadap citra atau marwah Provinsi Riau, tak hanya di nasional tetapi juga internasional.

    Selain itu, Agust Simajuntak juga menyoroti peran vital hutan bagi ekosistem. Hutan yang memberikan oksigen bagi makhluk hidup di sekitarnya harus dirawat dan dijaga.

    “Hutan adalah paru-paru dunia. Tanpa hutan, kita tidak akan bisa bernapas dengan lega. Oleh karena itu, kita semua punya tanggung jawab untuk peduli hutan, misalnya dengan tidak melakukan pembakaran sembarangan dan melaporkan aktivitas ilegal yang merusak hutan,” jelasnya.

    “Kami sangat berterima kasih atas kehadiran bapak-bapak dari Polsek Dumai Kota. Kegiatan ini sangat bermanfaat, terutama dalam menumbuhkan karakter peduli lingkungan pada anak-anak kami,” tuturnya.

    (mei/jbr)

  • Tips Menang Lomba Panjat Pinang, Paling Krusial Atur Formasi Pemanjat

    Tips Menang Lomba Panjat Pinang, Paling Krusial Atur Formasi Pemanjat

    Jakarta

    Panjat pinang merupakan lomba khas yang selalu ada di momen perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) setiap 17 Agustus. Sesuai namanya, panjat pinang adalah lomba memanjat batang pohon pinang untuk menyabet hadiah yang digantung di atas.

    Akan tetapi, untuk mendapatkan hadiah jelas tidak semudah itu. Biasanya, panitia akan melumuri batang pohon pinang dengan minyak atau oli, agar peserta kesulitan untuk naik dan merangkul batang pohonnya.

    Meskipun tak mudah, Herlambang (36) seorang karyawan swasta di Jakarta Selatan, mengaku tertantang mengikuti lomba ini karena panitia telah menyiapkan hadiah-hadiah menarik meskipun tidak terlalu mewah.

    “Karena masih di kampung dan bukan event besar, jadi hadiah nggak terlalu mewah. Seingetku dulu perabotan dapur, barang elektronik, paling mahal dulu TV dan itupun masih yang tabung ya,” kata Herlambang kepada detikcom, Jumat (15/8/2025).

    Meskipun tak pulang membawa hadiah utama, Herlambang bersama timnya masih bisa menyabet hadiah-hadiah kecil.

    “Kadang dari kami minta ditukar uang sama panitia, atau kami jual ke orang lain biar uangnya bisa dibagi rata (ke tim),” kata Herlambang.

    Sebagai veteran lomba panjat pinang, Herlambang berbagi tips agar pulang nggak cuma tangan kosong nih.

    1. Formasi Tim

    Biasanya, lomba panjat pinang akan diisi sekitar lima orang dengan tinggi dan berat badan yang berbeda-beda. Herlambang mengatakan, komposisi tim, siapa yang di bawah, di tengah, dan di atas merupakan sesuatu yang vital.

    “Paling bawah harus yang berbadan besar dan kuat karena kan untuk menopang yang lain. Lalu, makin ke atas, makin kecil atau enteng badannya, syukur-syukur dapat yang tinggi,” kata Herlambang.

    2. Menghilangkan Oli dari Badan

    Oli menjadi salah satu tantangan yang membuat peserta kesulitan untuk menyabet hadiah di puncak. Herlambang memiliki trik khusus agar bisa menghilangkan oli dari badan.

    “Biasanya kan disiram pakai air tuh, nah itu bisa membantu (ngilangin oli),” kata Herlambang.

    “Ada yg pake baju atau bisa juga kita melumuri tanah yang sudah basah di badan, nanti oli atau gemuk bisa luntur ngikut si tanah itu. Memang prosesnya pasti berkali-kali,” sambungnya.

    3. Kerja Sama Tim

    Di lomba panjat pinang, cepat saja belum tentu bisa menang. Ini karena batang pohon yang licin, serta butuh kerja sama tim yang bagus agar peserta bisa naik sampai atas.

    “Yang utama adalah kerja sama. Kalau di aku kerja sama itu yang penting, nggak perlu cepet-cepetan, kan ujung-ujungnya dapat hadiah dan nanti pas turun dibagi rata,” katanya.

    Tips menang lomba panjat pinang Foto: infografis detikHealth

    4. Mengurangi Risiko Cedera

    Herlambang sadar bahwa perlombaan ini sangat rentan dengan cedera, karena batang pohon pinang yang cukup tinggi. Jika tidak hati-hati, maka seseorang bisa saja jatuh dari ketinggian, dan bisa berakibat fatal.

    “Jadi dipastikan memeluk pohon pinangnya harus lebih kuat. Tapi ya susah memang, pasti ada jatuh-jatuhnya,” kata Herlambang.

    Dihubungi terpisah, praktisi kesehatan olahraga dr Andhika Raspati, SpKO mengatakan risiko patah tulang hingga sprain atau keseleo bisa saja terjadi.

    “Kalau panjat pinang yang ngeri kan jatuh ya. Kalau jatuh bisa semuanya ya, bisa patah, dislokasi, sprain juga mungkin, cedera kepala juga bisa terjadi, fatal juga bisa,” kata dr Dhika saat dihubungi detikcom, Rabu (13/8/2025).

    5. Pegal-pegal Setelah Panjat Pinang

    Risiko lain dari panjat pinang adalah pegal-pegal setelah lomba. Ini karena lomba ini terbilang sangat menguras fisik.

    “Kalau dia pegel-pegel aja, artinya bukan ada cedera, bukan ada bengkak, tapi pegel-pegel karena kelelahan otot ya dipijat boleh, tapi dengan mereka yang ngerti ya,” kata dr Dhika.

    “Artinya dengan mereka yang paham memijat. Karena dengan kasus tidak ada robekan otot dan peradangan itu nggak papa dipijat,” tutupnya.

    Halaman 2 dari 5

    Simak Video “Video: Mengenal Padel, Olahraga yang Kini Lagi Digandrungi Kaum Urban”
    [Gambas:Video 20detik]
    (dpy/up)

    Resep Juara Lomba 17-an

    10 Konten

    Beragam lomba memperingati HUT RI ke-80 pada 17 Agustus 2025 bukan hanya untuk seru-seruan, tapi sekaligus ajang tes kebugaran. Mau menang lomba balap karung atau makan kerupuk? Butuh fisik yang prima.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • Keamanan jadi fondasi kepercayaan investor di KEK galang batang

    Keamanan jadi fondasi kepercayaan investor di KEK galang batang

    Sumber foto: Radio Elshinta/ ADP

    George Santos: Keamanan jadi fondasi kepercayaan investor di KEK galang batang
    Dalam Negeri   
    Editor: Valiant Izdiharudy Adas   
    Jumat, 15 Agustus 2025 – 20:06 WIB

    Elshinta.com – Jaminan Keamanan dinilai menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan sebuah investasi. Destinasi yang aman dan bebas dari potensi risiko akan lebih mudah menarik minat investor, baik dalam maupun luar negeri.

     

    Pernyataan ini disampaikan Pimpinan PT Bintan Alumina Indonesia (BAI), George Santos, saat meresmikan Pos Pengamanan Terpadu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang, Kamis (14/8/2025).

     

    “Keamanan yang terjamin, didukung regulasi dan perizinan yang mudah dari pemerintah, dapat meningkatkan keyakinan investor. Hal ini penting untuk keberlangsungan investasi jangka panjang,” ujar Santos.

     

    Ia menambahkan, reputasi keamanan suatu kawasan juga berpengaruh pada citra perusahaan maupun negara. “Dengan beroperasinya Pos Pengamanan Terpadu, diharapkan iklim investasi di KEK Galang Batang semakin kondusif,” lanjutnya.

     

    Santos tak lupa mengapresiasi jajaran Polda Kepulauan Riau dan Polres Bintan atas komitmen mereka menjaga stabilitas keamanan. Menurutnya, sinergi ini tidak hanya memperlancar kegiatan industri, tetapi juga menjadi bentuk tanggung jawab bersama terhadap kemajuan daerah.

     

    PT BAI, sambung Santos, terus berkembang dengan fokus pada hilirisasi bauksit menjadi alumina. Saat ini, perusahaan tengah menggarap sejumlah proyek strategis, termasuk pembangunan smelter berkapasitas besar, pelabuhan berkapasitas 75.000 ton, pabrik panel surya, serta PLTU 900 MW untuk menopang operasional kawasan.

     

    “Dalam tiga tahun ke depan, nilai investasi kami akan menembus Rp50 triliun dan membuka 20.000 lapangan kerja, dengan prioritas tenaga lokal Bintan,” ungkapnya.

     

    Perusahaan juga tengah membangun politeknik untuk pelatihan industri, serta meningkatkan produksi alumina hingga 4 juta ton per tahun.

     

    Komitmen sosial PT BAI diwujudkan melalui program Makan Bergizi Gratis untuk ratusan siswa SD di Bintan, serta rencana pembangunan rumah sakit berkapasitas 100 kamar pada awal tahun.

     

    Dengan berbagai langkah ini, PT BAI berperan sebagai motor penggerak hilirisasi bauksit di Indonesia, sekaligus memberikan kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional. (ADP)

    Sumber : Radio Elshinta

  • Kejati Jateng Tahan Dosen UGM Terkait Korupsi Pengadaan Biji Kakao
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        15 Agustus 2025

    Kejati Jateng Tahan Dosen UGM Terkait Korupsi Pengadaan Biji Kakao Regional 15 Agustus 2025

    Kejati Jateng Tahan Dosen UGM Terkait Korupsi Pengadaan Biji Kakao
    Penulis
    KOMPAS.com – 
    Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Tengah resmi menahan dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta berinisial HU. 
    HU menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan fiktif biji kakao senilai Rp 7 miliar oleh PT Pagilaran pada tahun 2019.
    Asisten Pidana Khusus Kejati Jawa Tengah, Lukas Alexander Sinuraya, penahanan dilakukan pada Rabu (tanggal sesuai konteks), setelah penyidik menemukan bukti keterlibatan HU yang saat itu menjabat sebagai Direktur Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM.
    “PT Pagilaran mengajukan pencairan atas pengadaan kakao, sementara tersangka tanpa melakukan pengecekan telah menyetujui dan memproses pembayaran tersebut,” katanya di Semarang.
    Kejaksaan menjelaskan bahwa dugaan korupsi bermula dari kerja sama antara UGM Yogyakarta melalui unit Pengembangan Usaha dan Inkubasi dengan PT Pagilaran untuk membentuk proyek Cocoa Teaching and Learning Industry (CTLI).
    PT Pagilaran merupakan anak perusahaan milik UGM yang mengelola pabrik dan perkebunan teh di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
    Dalam proyek tersebut, PT Pagilaran mengajukan pencairan dana pengadaan biji kakao, namun menggunakan dokumen yang tidak sesuai fakta.
    “Biji kakao yang dibeli tersebut ternyata tidak pernah dikirim ke CTLI UGM,” tambah Lukas.
    Tersangka Ditahan di Rutan Semarang
    Untuk kepentingan penyidikan, HU ditahan di Rutan Semarang selama 20 hari ke depan.
    Dalam perkara ini, kejaksaan juga telah menetapkan mantan Direktur Utama PT Pagilaran berinisial RG sebagai tersangka.
    Para tersangka dijerat dengan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 yang telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Krek! Dokter Tangani Kasus Mr P ‘Patah’ saat Bercinta, Berujung Jalani Operasi

    Krek! Dokter Tangani Kasus Mr P ‘Patah’ saat Bercinta, Berujung Jalani Operasi

    Jakarta

    Sebuah kejadian langka dialami oleh seorang pria 55 tahun di Omaha, Amerika Serikat. Penis pria tersebut patah ketika sedang berhubungan intim dengan pasangannya.

    Dikutip dari jurnal Cureus, pria yang tidak disebutkan namanya itu pergi ke unit gawat darurat rumah sakit dengan keluhan nyeri dan pembengkakan penis akut. Ia melaporkan cedera saat berhubungan intim dengan istrinya.

    Ketika berhubungan, penisnya terpeleset dan menabrak perineum, area antara vagina dan anus. Ketika itu terjadi, langsung terdengar bunyi letupan patah dan penis langsung memar. Pasien melaporkan ereksi parsial yang bertahan selama dua jam cedera sebelum perlahan mengendur.

    Pemeriksaan menunjukkan penis miring ke kanan, dengan memar dan bengkak di sisi kiri batang penis. Saat itu, tidak ada darah pada ujung uretra dan pasien dapat buang air kecil dengan normal.

    Dokter lalu melakukan pemeriksaan USG dan menemukan caca hiposekolik pada tunika albuginea korpus kavernosum kiri bekuruan kurang lebih 1 cm. Karena hasilnya kurang meyakinkan, dokter lanjut melakukan pemeriksaan magnetik resonance imaging (MRI).

    Hasilnya, dokter menemukan robekan sepanjang 2 cm pada tunika albuginea penis. Dokter juga menemukan hematoma atau perdarahan yang terperangkap oleh fascia buck, lapisan jaringan ikat yang menyelubungi struktur utama penis.

    “Pasien dibawa ke ruang operasi dalam 8 jam sejak kedatangan. Melalui insisi sirkumferensial subkoronal, dilakukan eksplorasi bedah penis,” tulis dokter dalam jurnal yang diterbitkan pada Juli 2025 itu.

    Operasi dilakukan dengan menjahit robekan dengan benang absorbable yang akan larut dan diserap tubuh secara alami setelah digunakan untuk menjahit jaringan. Lalu, hematoma dalam penis pasien juga dibersihkan.

    Karena penanganan yang cepat, pasien bisa dipulangkan dalam waktu 24 jam dengan pemberian antibiotik oral dan pembatasan fisik. Dua minggu kemudian, pasien melakukan kontrol dan kondisinya jauh lebih membaik.

    “Pada kontrol dua minggu, luka insisi sembuh baik dengan memar berkurang, tanpa tanda infeksi atau kelengkungan,” tulis dokter.

    “Setelah tiga bulan, pasien melaporkan fungsi ereksi normal kembali, termasuk ereksi spontan dan saat tidur, serta telah kembali berhubungan seksual tanpa masalah,” tandas mereka.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/kna)

  • Geger Sekdes di Bungbulang Garut Tanam Ganja Dalam Rumah, Sudah 3 Kali Panen

    Geger Sekdes di Bungbulang Garut Tanam Ganja Dalam Rumah, Sudah 3 Kali Panen

    Akibat perbuatannya itu kini tersangka mendekam di Rumah Tahanan Polres Garut dan dijerat Pasal 111 ayat 1 dan atau ayat 2 UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.

    Terpisah, Kepala Desa Mekarjaya Ade Sahibul membenarkan bawahannya yang merupakan sekdes di desanya ditangkap polisi terkait kasus tanaman ganja.

    Ade mengaku tidak menyangka rekan kerja di desanya yang dinilai rajin itu terjerat narkoba.

    Meski begitu, kata dia, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian dalam menangani kasus tersebut. Adanya kejadian itu menjadi pelajaran dan peringatan untuk masyarakat agar tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum.

    “Sepenuhnya kami serahkan ke kepolisian, kami berharap hal seperti ini tidak terjadi lagi,” katanya.

    Kisah Lainnya

    Berbeda lagi dengan AM, warga Tumpang, Kabupaten Malang. Pria berusia 32 tahun itu kedapatan budidaya ganja di belakang rumahnya. Bahkan bukan cuma itu, dia juga jadi pengedar narkotika jenis sabu-sabu.

    Petugas Polres Malang menemukan barang bukti sebanyak 16 paket sabu seberat 10,65 gram dan alat hisap. Serta ada sebanyak 38 batang tanaman ganja siap panen, bibit ganja, dan peralatan budidaya.

    “Seluruhnya kami temukan setelah penggeledahan di rumah pelaku,” kata Kasi Humas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, Jumat (8/8/2025).

    Pelaku membudidayakan tanaman ganja di belakang rumahnya menggunakan media polibag. Tinggi tanaman itu antara 30 sentimeter sampai 1,5 meter. Hampir separuh dari tanaman itu sudah hampir masuk masa panen.

    Sedangkan untuk sabu-sabu, lanjut Bambang, ditemukan petugas dalam kemasan klip kecil. Pelaku mengedarkan narkotika dengan sasaran para pembeli dari wilayah Malang Raya.

    “Jadi pelaku ditetapkan sebagai tersangka pengedar narkoba dan budidaya ganja,” tutur Bambang.