kab/kota: Batang

  • Remaja di India Tiba-tiba ‘Hidup’ Lagi Saat Akan Dimakamkan, Begini Kisahnya

    Remaja di India Tiba-tiba ‘Hidup’ Lagi Saat Akan Dimakamkan, Begini Kisahnya

    Jakarta

    Kasus tidak biasa dialami seorang remaja laki-laki berusia 19 tahun di India. Ia dinyatakan mati otak oleh dokter dan disebut tidak memiliki harapan untuk pulih.

    Peristiwa mengejutkan ini terjadi di sebuah rumah sakit di Nashik, Maharashtra. Remaja tersebut diidentifikasi bernama Bhau Lackhe.

    Keluarganya yang berduka tengah mempersiapkan upacara kematiannya. Tetapi, Bhau Lackhe terlihat membuat gerakan-gerakan kecil dan juga batuk.

    Diketahui, Bhau Lackhe mengalami kecelakaan serius. Ia mengalami luka-luka dan dirawat di rumah sakit di Adgaon. Kemudian, seperti yang diklaim kerabatnya, ia dinyatakan mati otak oleh dokter.

    Namun, kejadian yang terjadi pada Jumat (5/9/2025) membuat keluarganya terkejut.

    “Saat kami sedang mempersiapkan pemakamannya, ia mulai bergerak dan batuk,” tutur kerabatnya, Gangaram Shinde, dikutip dari News18.

    Melihat gerakan-gerakan itu, keluarga memindahkan Bhau Lackhe ke rumah sakit kabupaten. Saat ini, ia sedang dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis.

    Dokter telah memasang ventilator dan kondisi Bhau Lackhe terus dipantau secara ketat.

    “Kami segera membawanya ke rumah sakit di distrik, tempat ia dirawat saat ini. Kondisinya serius, dan telah dipasangi ventilator,” lanjut Gangaram.

    Dikutip dari Cleveland Clinic, ‘mati otak’ adalah istilah medis untuk kematian yang terjadi saat otak berhenti berfungsi. Dalam kasus mati otak, cedera atau penyakit menyebabkan kerusakan permanen yang parah pada seluruh otak dan batang otak.

    Batang otak mengatur pernapasan dan detak jantung. Otak mengatur indera seperti penglihatan, pendengaran, sentuhan, serta kemampuan gerakan motorik.

    Banyak hal yang dapat menyebabkan kerusakan otak permanen dan parah, yang berujung pada kematian otak. Misalnya, otak membutuhkan darah dan oksigen untuk berfungsi, sehingga cedera atau penyakit serius apapun yang menghalangi darah dan oksigen dari otak dapat menyebabkan kematian otak.

    Selain itu, kematian otak dapat terjadi karena cedera atau penyakit yang merusak pembuluh darah di otak dan menyebabkan perdarahan. Kemungkinan penyebabnya meliputi:

    Cedera otak traumatis.Perdarahan intraserebral (perdarahan otak).Perdarahan subaraknoid.Stroke iskemik.Serangan jantung.Cedera otak iskemik hipoksia (HIBI), ketika otak tidak mendapatkan oksigen.Infeksi intrakranial seperti meningitis atau ensefalitis.

    Apa ‘Kriteria Medis’ untuk Mendiagnosis Kematian Otak?

    Istilah ‘kriteria medis’ mengacu pada langkah-langkah yang harus dilakukan tim medis dalam mendiagnosis kematian otak. Di Amerika Serikat, tiga perkumpulan medis berkolaborasi dalam menyusun kriteria.

    Sebelum tim medis dapat melakukan tes untuk mendiagnosis mati otak, yakni:

    Mengidentifikasi dan mengobati kondisi mendasar apapun yang menyebabkan kerusakan otak parah.Mengatasi potensi masalah dan kondisi yang dapat menyebabkan seseorang mengalami kerusakan otak parah.Mengatasi kondisi atau masalah yang dapat menyebabkan gejala yang menyerupai mati otak.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/suc)

  • Jejak Yuda Sebelum Ditemukan Kerangka dalam Pohon Aren, Hilang 2023 tapi Tetangga Ngaku Lihat Dia di 2024

    Jejak Yuda Sebelum Ditemukan Kerangka dalam Pohon Aren, Hilang 2023 tapi Tetangga Ngaku Lihat Dia di 2024

    GELORA.CO –  Setelah tak kembali ke rumah ternyata Muhammad Yuda masih sempat dilihat tetangga. Diduga Yuda tidak pergi merantau.

    Kini keluarga panik bukan kepalang setelah ditemukan kerangka dalam batang pohon aren di Desa pematang Ganjang, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Sergai, Sumatera Utara.

    Kerangka manusia itu pertama kali ditemukan warga bernama Rian pada Selasa (9/9/2025).

    Jasad yang sudah dalam kondisi tinggal kerangka ini diyakini sebagai Muhammad Yuda.

    Pria berusia 23 tahun anak dari Amelia (53).

    Ia begitu yakin bahwa kerangka tersebut merupakan Yuda karena ada sejumlah barang petunjuk.

    “Saya yakin, tengkorak itu anak saya,” kata Amelia.

    Amelia sudah tak bertemu sejak Yuda pamit merantau pada Agustus 2023 silam.

    Kanit Reskrim Polsek Firdaus Iptu Anggiat Sidabutar menjelaskan keluarga Amelia yakin karena melihat celana di kerangka manusia tersebut.

    “Adik korban sempat melihat terduga korban (Yuda) menggunakan celana yang ditemukan di lokasi sebelum menghilang,” katanya.

    Meski begitu polisi masih menuggu hasul otopsi dari tes DNA untuk mengetahui identitas asli dari kerangka manusia dalam batang pohon aren tersebut.

    “Kami masih menunggu hasil otopsi dan analisis DNA untuk memastikan identitas jenazah tersebut,” katanya.

    Kakak Muhammad Yuda, Cut Meutia Sari bercerita adiknya pergi dari rumah sejak dua tahun lalu.

    “Saya kehilangan kabar adik saya sejak 2 tahun,” katanya.

    Namun begitu akun Facebook Fitri mengaku sebagai tetangga Yuda. Jarak rumahnya ke rumah Yuda sekitar 5 menit jalan kaki.

    Jika Yuda disebut pergi sejak Agustus 2023, Fitri mengungkap pernah bertemu Yuda pada Maret 2024.

    “Aku lahiran aja bln 3-2024 aku masi jumpa adekmu,” tulisnya di Facebook.

    Namun begitu menurut Meutia, Yuda memang benar-benar tak pernah pulang ke rumah.

    “Tapi dia gak pernah mijak rumah dari bulan Agustus 2023,” balasnya.

    Fitri mengungkap jejak terakhir Muhammad Yuda.

    Menurutnya Yuda sempat datang ke rumahnya dan bermain.

    Padahal adiknya bukan lah teman main Yuda.

    Yuda juga tak biasanya main ke rumah Fitri.

    “Terakhir kali kunampak adekmu kalitu maen⊃2; kerumahku pas malam⊃2; pas aku lhiran tempat mamakku pas ankku masik bayi dy maen hp sma adekku disamping mudah⊃2;an adekmu sehat⊃2; aja aminn,” kata Fitri.

    Ia tak mengetahui pasti Yuda pulang kemana setelah dari rumahnya.

    Keluarga semakin yakin bahwa identitas kerangka manusia dalam batang pohon itu adalah Yuda karena barang-barang yang ditemukan.

    Barang yang ditemukan di antaranya :

    Baju bertuliskan ‘Just Run’Handphone NokiaCelana panjang hitamGelang silver.

    “Walau aku dejavu liat ini langsung ingat sama adek ku…. Tapi aku haraaap ini bukan adk ku” tulis Cut Meutia Sari.

  • Kejanggalan Penemuan Kerangka Manusia Dalam Pohon Aren, Posisi Kepala di Bawah, Celana Terbalik

    Kejanggalan Penemuan Kerangka Manusia Dalam Pohon Aren, Posisi Kepala di Bawah, Celana Terbalik

    GELORA.CO –  Kejanggalan penemuan kerangka manusia yang ditemukan di dalam batang pohon aren di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara (Sumut) disorot warga.

    Sebab saat ditemukan, pohon aren tersebut masih dalam posisi berdiri.

    Sementara baju dan bagian tengkorak ada di posisi paling bawah.

    Tak hanya itu saja, bahkan celana yang dipakai korban dalam kondisi terbalik.

    Informasi terkini, seorang warga mengaku anaknya hilang sejak dua tahun lalu. Pihak keluarga pun menduga kerangka tersebut mungkin anak mereka. 

    Kerangka itu pertama kali ditemukan oleh warga bernama Rian Barus dan rekannya, Aldi pada Selasa (9/9/2025).

    Keduanya awalnya hendak memanen sawit, namun curiga saat melihat ke dalam batang pohon aren tersebut.

    Mereka melihat ada tulang dan gigi di dalam pohon yang sudah mati sekitar empat sampai lima tahun itu.

    Mereka lalu membongkar pohon itu dan menemukan banyak tulang beluluang di dalamnya.

    “Manen sawit itu, baru jumpa itu terbelah, kami buka nampak lah itu. Di dalam pohon aren. Kondisinya tinggal rangka aja,” kaat Rian dikutip dari Youtube Nusantara TV, Sabtu (13/9/2025).

    Bahkan saat ditemukan tulang belulang, pohon aren itu masih dalam posisi berdiri.

    Poisisi kepala dan baju korban berada di bagian paling bawah.

    Kerangka tersebut diduga merupakan M Yudha (23), seorang warga yang sempat hilang sejak dua tahun lalu.

    “Saya yakin tengkorak itu adalah anak saya,” kata seorang warga, Amelia (53).

    Kanitreskrim Polsek Firdaus, Iptu Anggiat Sidabutar, menyampaikan bahwa pihak keluarga meyakini kerangka tersebut adalah Yudha berdasarkan beberapa barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian.

    “Adik korban sempat melihat terduga korban menggunakan celana yang ditemukan di lokasi sebelum menghilang,” ujar Anggiat.

    Meskipun demikian, pihak kepolisian belum dapat memastikan apakah jenazah tersebut adalah Yudha, termasuk penyebab kematiannya.

    “Kami masih menunggu hasil otopsi dan analisis DNA untuk memastikan identitas jenazah tersebut,” jelas Anggiat.

    Sebelumnya, Kasi Humas Polres Sergai, Iptu LB Manulang mengatakan, jasad tengkorak itu ditemukan oleh dua warga, Rian dan Aldi, pada pukul 16.15.

    Mereka awalnya datang untuk mengambil buah sawit dan melihat pohon aren yang tumbang.

    “Pohon tersebut sudah mati sekitar empat tahun lalu, namun baru tumbang akibat angin kencang kurang lebih seminggu yang lalu. Dari retakan itu, mereka terkejut melihat ada tulang,” ungkap Manulang.

    Setelah menemukan tulang, Rian dan Aldi kemudian melaporkan penemuan tersebut ke polisi.

    Tim Inafis Polres Sergai tiba di lokasi sekitar pukul 16.30 untuk mengevakuasi kerangka tersebut.

    Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan sejumlah barang, termasuk satu helai celana panjang warna hitam, satu helai baju warna biru bertuliskan “Just Run”, satu unit handphone merek Nokia warna hitam, serta satu buah gelang terbuat dari aluminium warna silver.

    Pihak kepolisian akan terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap misteri di balik penemuan kerangka tersebut.

    Rupanya saat penemuan itu, ada seorang bocah yang mengenali barang-barang milik korban.

    Saat pertama kali ditemukan, posisi celana korban dalam kedaan terbalik dengan kantong berada di luar.

    Setelah celananya dibalik oleh polisi, ada seorang anak kecil datang dan mengatakan kalau ia pernah memakai celana itu namun dimarahi oleh kakaknya.

    Kemudian ia juga mengenali gelang yang terakhir kali dipakai oleh kakaknya.

    Bocah itu pun langsung menangis karena sang kakak sudah dua tahun menghilang.

  • Tepergok Mencuri, 2 Maling di Deli Serdang Diamuk Massa, Motor Dibakar  
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        13 September 2025

    Tepergok Mencuri, 2 Maling di Deli Serdang Diamuk Massa, Motor Dibakar Medan 13 September 2025

    Tepergok Mencuri, 2 Maling di Deli Serdang Diamuk Massa, Motor Dibakar
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Dua pria, Diki Hariadi (32) dan Syaiful Mahya (19), nyaris tewas setelah diamuk massa di Desa Baru, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
    Keduanya tertangkap basah saat mencoba mencuri sepeda motor milik warga setempat.
    Warga yang geram juga membakar motor yang digunakan pelaku saat beraksi.
    Peristiwa ini menjadi viral di media sosial, terlihat dalam unggahan akun Instagram @budidolokgodang yang menunjukkan api membubung tinggi membakar motor kedua pelaku.
    Kapolsek Batang Kuis, AKP Salija, membenarkan insiden tersebut. Menurutnya, peristiwa terjadi pada Jumat (12/9/2025) sekitar pukul 15.30 WIB.
    “Awalnya keduanya hendak mencuri motor warga di sekitar lokasi kejadian. Aksi mereka lalu tepergok korban, yang kemudian berteriak minta tolong, warga yang berdatangan lalu menghakimi keduanya,” ungkap Salija dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (13/9/2025).
    Salija menambahkan, saat polisi tiba di lokasi kejadian, petugas sempat membawa korban ke puskesmas untuk diobati, kemudian keduanya dibawa ke Polsek Batang Kuis untuk pemeriksaan lebih lanjut.
    Namun, dalam proses penyelidikan, korban enggan membuat laporan.
    “Korban diarahkan untuk membuat laporan pengaduan, namun korban yang sepeda motornya hendak dicuri, mengatakan tidak bersedia untuk membuat laporan polisi dengan alasan hendak ke luar kota,” jelas Salija.
    Selanjutnya, polisi mengintrogasi pelaku, yang juga mengakui telah mencuri sebuah laptop di indekos di Jalan Jamin Ginting, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, Rabu (10/9/2025).
    Pihak Polsek Batang Kuis kemudian berkoordinasi dengan Polsek Tuntungan untuk menindaklanjuti kriminalitas yang dilakukan oleh kedua pelaku.
    Dari koordinasi tersebut, korban pencurian laptop melaporkan kedua pelaku ke polisi.
    “Selanjutnya kedua pelaku dibawa menunjukkan lokasi pencurian yang dilakukannya bersama-sama dengan personel Polsek Medan Tuntungan, kemudian kedua pelaku diserahkan kepada unit Reskrim Polsek Medan Tuntungan untuk penyelidikan lebih lanjut,” kata Salija.
    Peristiwa ini menyoroti meningkatnya tindakan kriminal di wilayah tersebut dan respons cepat masyarakat terhadap aksi pencurian.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Irjen Suyudi Ario Seto Ungkap Pemusnahan 2 Hektar Ladang Ganja di Aceh Besar
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        13 September 2025

    Irjen Suyudi Ario Seto Ungkap Pemusnahan 2 Hektar Ladang Ganja di Aceh Besar Nasional 13 September 2025

    Irjen Suyudi Ario Seto Ungkap Pemusnahan 2 Hektar Ladang Ganja di Aceh Besar
    Editor
    KOMPAS.com
    – Badan Narkotika Nasional (BNN) memusnahkan ladang ganja seluas dua hektare di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, Rabu (10/9/2025).
    Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi nasional dalam Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), khususnya di Aceh yang masih menjadi salah satu daerah rawan peredaran narkotika jenis ganja.
    Dalam operasi itu, kurang lebih 5.000 batang ganja dengan berat sekitar 2,3 ton dimusnahkan tim gabungan.
    Ladang tersebut ditemukan di dua titik berbeda, yakni Desa Pulo, Kecamatan Seulimeum, seluas 1,3 hektare dengan sekitar 3.500 batang ganja seberat sekitar 1,4 ton, serta Desa Ie Seum, Kecamatan Masjid Raya, seluas 0,7 hektare dengan sekitar 1.500 batang ganja seberat sekitar 900 kg.
    Operasi pemusnahan dipimpin Kepala Satuan Tugas Pemusnahan Ladang Ganja Direktorat Narkotika BNN Komisaris Besar Riki Kurniawan dengan melibatkan 117 personel gabungan dari BNN Pusat, BNN Provinsi Aceh, Polri, TNI, Satpol PP, Kejaksaan Tinggi, Bea dan Cukai, Dinas Pertanian, serta Dinas Kehutanan.
    Kepala BNN Irjen Pol Suyudi Ario Seto mengatakan, pemusnahan ini merupakan bagian dari komitmen perang melawan narkoba.
    Pemusnahan ini dilaksanakan sesuai dengan amanat Pasal 92 Ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, terkait pemusnahan tanaman narkotika.
    “Dengan semangat
    war on drugs for humanity
    , BNN terus mengajak seluruh masyarakat untuk aktif mendukung program Indonesia Bersinar (Bersih Narkoba),” kata Suyudi, seperti dikutip dari rilis BNN, Sabtu (13/9/2025).
    BNN meyakini bahwa partisipasi seluruh masyarakat dan pemangku kepentingan sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang bersih dari narkoba.
    “Dengan melakukan edukasi tentang bahaya narkoba, bersikap waspada, serta berani melaporkan segala bentuk penyalahgunaan narkoba, kita bersama-sama turut menyelamatkan masa depan bangsa,” kata Suyudi.
    BNN menegaskan, pelaku kepemilikan narkotika dapat dikenai ancaman pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 20 tahun, sesuai Pasal 111 ayat (2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
    Upaya ini, menurut Suyudi, juga sejalan dengan program Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita, khususnya terkait penanggulangan narkoba untuk mewujudkan Generasi Emas 2045.
    “Upaya ini merupakan bagian dari program Presiden Prabowo Subianto yang tertuang dalam Asta Cita, khususnya dalam hal penanggulangan narkoba,” ujar dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jakbar kembali tanam ratusan tanaman di Semanan

    Jakbar kembali tanam ratusan tanaman di Semanan

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Barat kembali menanam pohon serta tanaman hias dan sebanyak 215 batang di Jalan Dharma Permata RW 12 Taman Semanan Indah (TSI), Semanan, Kalideres, pada Jumat.

    Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) Jakarta Barat, Dirja Kusuma di Jakarta, menyebutkan, penanaman dilaksanakan pada area lahan milik Pemprov DKI Jakarta seluas kurang lebih 400 meter persegi (m2).

    “Kami tanam sebanyak 215 terdiri dari 15 pohon tabebuya pink dan 200 tanaman hias. Pohon tabebuya itu punya banyak manfaat, selain membantu penyerapan polusi udara, pohon ini juga dapat mencegah erosi,” ujar Dirja.

    Pohon tabebuya setinggi 2-3 meter itu ditanam dengan jarak tanam antarpohon sekitar 4-5 meter. Sedangkan 200 tanam hias, seperti patah tulang ditanam di sekeliling taman.

    “Untuk perawatannya, kami menugaskan sejumlah PJLP untuk menyiram pohon agar bisa tumbuh dan berkembang,” ujar dia.

    Sebelumnya, Suku Dinas (Sudin) Tamhut Jakarta Barat telah menanam 183.676 tanaman hias serta 322 pohon pelindung sejak Januari sampai Agustus 2025.

    Penanaman dilakukan pada aset-aset Pemprov DKI yang ada di wilayah Jakarta Barat, seperti taman, median jalan, jalur hijau, Tempat Pemakaman Umum (TPU), hutan kota dan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemasok Lithium Iron Dunia Tanam Investasi Rp 1,5 Triliun di KEK Industropolis Batang – Page 3

    Pemasok Lithium Iron Dunia Tanam Investasi Rp 1,5 Triliun di KEK Industropolis Batang – Page 3

    CEO PT LBM Energi Baru Indonesia Batang, Washington Feng, menambahkan, pihaknya memilih KEK Industropolis Batang karena kawasan ini memiliki posisi strategis, infrastruktur berkelas, serta dukungan ekosistem investasi yang kuat.

    “”Dari Batang, kami akan menghadirkan pusat produksi sekaligus inovasi energi baru yang mampu menjawab kebutuhan pasar global,” ungkap dia.

    PJ Sekda Kabupaten Batang, Sri Purwaningsih, menyampaikan, investasi ini bukan hanya membawa teknologi dan modal global ke Batang, tetapi juga membuka peluang besar bagi masyarakat lokal untuk tumbuh bersama.

    “Pemerintah daerah berkomitmen mendukung penuh melalui peningkatan kualitas SDM, penguatan infrastruktur, serta kolaborasi lintas sektor agar manfaat investasi dapat dirasakan secara merata oleh masyarakat Batang,” tutur dia.

    Dengan langkah monumental ini, KEK Industropolis Batang kian tegak sebagai pusat industri hijau berkelas dunia, sekaligus motor penggerak EV Ecosystem – wadah pertemuan investasi internasional, teknologi mutakhir, dan talenta unggul Indonesia menuju masa depan energi baru.

     

     

  • Bea Cukai Gresik Musnahkan 4,3 Juta Batang Rokok Ilegal dan 836 Liter Arak Senilai Rp7,5 Miliar

    Bea Cukai Gresik Musnahkan 4,3 Juta Batang Rokok Ilegal dan 836 Liter Arak Senilai Rp7,5 Miliar

    Gresik (beritajatim.com) – Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea Cukai Tipe Madya Pabean B (KPPBC TMP B) Gresik kembali melakukan pemusnahan barang ilegal hasil penindakan. Sebanyak 4,3 juta batang rokok tanpa pita cukai dan 836 liter minuman mengandung etil alkohol (MMEA) senilai Rp7,51 miliar dimusnahkan di incinerator PT Tri Surya Plastik, Lawang, Kabupaten Malang, Jumat (12/9/2025).

    Semua barang ilegal tersebut dimusnahkan dengan cara dibakar hingga tidak lagi memiliki nilai ekonomi. Kepala KPPBC TMP B Gresik, Asep Munandar, mengatakan pemusnahan ini merupakan hasil akumulasi penindakan sepanjang tahun anggaran 2024–2025 di wilayah Gresik dan Lamongan.

    “Mayoritas pelanggaran yang ditemukan di antaranya rokok Sigaret Kretek Mesin (SKM) dan Sigaret Putih Mesin (SPM) tanpa pita cukai sebanyak 4.309.510 batang, serta MMEA lokal atau arak ilegal sebanyak 836,45 liter,” kata Asep.

    Dari total pemusnahan tersebut, nilai barang mencapai Rp7,51 miliar dengan potensi kerugian negara hampir Rp5 miliar. Penindakan dilakukan melalui berbagai modus, meliputi 144 kali pengungkapan lewat jasa titipan, 101 kali operasi pasar, 11 kali patroli laut, serta 16 kali penindakan sarana pengangkut.

    “Barang ilegal ini kemudian ditetapkan sebagai Barang Milik Negara sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17 Tahun 2024 dan telah mendapatkan persetujuan pemusnahan dari Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara pada 7 Juli 2025,” imbuh Asep.

    Selain pemusnahan, KPPBC TMP B Gresik juga telah menerima denda cukai sebesar Rp1,58 miliar dari 12 kali penyelesaian pelanggaran tanpa penyidikan. Di sisi lain, penyidikan terhadap kasus rokok ilegal juga terus berjalan. Pada 2024, tersangka berinisial LH divonis 1 tahun 4 bulan penjara oleh Pengadilan Negeri Gresik. Sementara pada 2025, tersangka J.W dijatuhi vonis 1 tahun penjara atas kasus serupa. [dny/beq]

  • 3 Serangga yang Memiliki Rasa Solidaritas Tinggi

    3 Serangga yang Memiliki Rasa Solidaritas Tinggi

    YOGYAKARTA – Kadangkala kita menemukan serangga yang memiliki perilaku unik. Salah satu perilaku unik serangga adalah rasa solidaritas mereka yang tinggi kepada sesama. Soliradritas tersebut ditunjukan dengan berbagai perilaku tergantung jenis serangganya. Namun patut diketahui bahwa pada dasarnya serangga yang memiliki rasa solidaritas tinggi adalah serangga yang berkoloni. Lalu apa saja serangga yang punya solidaritas antar sesamanya?

    Serangga yang Memiliki Rasa Solidaritas Tinggi

    Serangga yang berkoloni mampu menunjukan rasa solidaritas karena setiap mereka menunjukan pembagian kerja yang berbeda-beda. Berikut ini serangga yang bisa menunjukan solidaritas dalam kelompoknya.

    Semut rangrang

    Semut adalah serangga yang hidup berkoloni besar dengan anggota yang jumlahnya cukup banyak. Dalam satu koloni, semut memiliki ratu.

    Dalam tulisan berjudul Identifikasi Pola Perilaku Semut Rangrang (Oecophylla smaragdina) yang terbit di Jurnal Edukasi Biologi dikatakan bahwa semut rangrang hidup secara berkoloni. Bahkan mereka menerapkan sistem pengkastaan.

    Salah satu bentuk solidaritas yang bisa ditunjukan semut adalah interaksi terhadap sesama yang dilakukan dengan menyetuhkan antena di kepala mereka dengan semut satu koloninya.

    Rayap

    Rayap adalah salah satu serangga sosial yang banyak ditemukan di Indonesia. Koloni rayap bisa ditemukan baik dalam ukuran kecil hingga besar. Mereka akan membangun sarang secara gotong royong. Sarang rayap bisa ditemukan di tempat yang lembab, baik di tanah maupun di batang kayu mati.

    Dalam penelitian berjudul Karakteristik Sarang dan Aktifitas Sosial Rayap (Isoptera) Pada Kawasan Hutan Camplong di Jurnal Biotropikal Sains, dijelaskan bahwa rayap adalah serangga sosial. Mereka hidup secara terorgainisir dalam koloni. Rayap juga memiliki tatanan kasta dalam kelompok mereka.

    Salah satu kasta rayap adalah sebagai pekerja. Kasta ini bertugas untuk memelihara koloni sekaligus mencari makanan untuk seluruh anggota koloni mereka. Kondisi ini yang membuat rayap disebut memiliki solidaritas tinggi.

    Lebah madu

    Dalam penelitian berjudul Komposisi Koloni Lebah Madu (Apis florea andreniformis Fabr) di Jurnal Penelitian Sains dijelaskan bahwa lebah madu adalah serangga sosial. Dalam koloni mereka ada tiga kasta yakni ratu, jantan, dan pekerja. Masing-masing dari mereka memiliki tugas yang berbeda-beda.

    Misalnya, lebah pekerja bertugas memberi makan ratu serta menjaga sarang dari gangguan predator atau musuh. Para lebah pekerja berusaha keras untuk menjaga agar ratu dapat bereproduksi dengan baik. Alasan ini yang membuat lebah madu dianggap sebagai serangga yang memiliki solidaritas tinggi terhadap rekan sesama koloninya.

    Itulah beberapa serangga yang memiliki rasa solidaritas tinggi. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.

  • Selain Barang Kering, Ladang Ganja di Blitar Jual Tanaman Hidup Seharga Rp300 Ribu per Pohon

    Selain Barang Kering, Ladang Ganja di Blitar Jual Tanaman Hidup Seharga Rp300 Ribu per Pohon

    Blitar (beritajatim.com) – Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Blitar Kota berhasil membongkar kasus budidaya ladang ganja yang berlokasi di Kecamatan Gandusari. Penangkapan ini mengungkap fakta baru bahwa pelaku, SA (38) tidak hanya menjual ganja dalam bentuk kering, tetapi juga menjualnya dalam kondisi segar per pohon.

    Kapolres Blitar Kota, AKBP Titus Yudho Uly, menjelaskan bahwa pelaku SA telah menanam ganja secara mandiri selama dua tahun terakhir setelah membeli bibitnya dari media online. Menurut pengakuan pelaku, hasil panen ganja ini dijual dalam dua bentuk berbeda.

    “Kalau yang kering dijual Rp.5 juta per kilogram sementara untuk yang segar dijual per pohon Rp.300 ribu per batang,” ungkap AKBP Titus Yudho Uly, Rabu (10/9/2025).

    Selama dua tahun ini ganja hasil panen dari ladang SA(38) telah dipasarkan ke berbagai daerah mulai dari Malang hingga Kabupaten Blitar. Penjualnya pun dilakukan secara langsung tanpa memanfaatkan media sosial.

    “Dipasarkan ke Malang juga ada di Kabupaten Blitar,” imbuhnya.

    Hasil panen ganja dari ladang milik S ini diedarkan ke berbagai wilayah, termasuk Malang dan Kabupaten Blitar. Bibit ganja yang digunakan berasal dari luar Jawa, namun ditanam di Blitar karena kondisi geografisnya yang mendukung.

    “Pengakuan beli dari online sekitar 2 tahun lalu. Orang ini beroperasi sendiri jadi sementara dia menanam kemudian dia menjual sendiri sudah ada beberapa juga yang dijual yang sudah dikeringkan yang sudah dipanen itu sudah ada yang dijual juga masyarakat,” jelas AKBP Titus Yudho Uly.

    Saat ini, pelaku SA(38) beserta barang bukti berupa sejumlah pohon ganja telah diamankan di Mapolres Blitar Kota untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. Diketahui total pohon ganja yang disita dari ladang SA(38) berjumlah 820 pohon. (owi/ian)