kab/kota: Batang

  • Setelah Tragedi Ammar Zoni, Kanwil Ditjen Pemasyarakatan Banten Razia Rutan Serang

    Setelah Tragedi Ammar Zoni, Kanwil Ditjen Pemasyarakatan Banten Razia Rutan Serang

    Liputan6.com, Serang – Setelah tragedi penangkapan artis Ammar Zoni yang mengedarkan narkoba jenis sabu dan ganja sintesis melalui aplikasi Zangi dari dalam Rumah Tahanan atau Rutan Salemba, razia seluruh kamar tahanan dilakukan Rutan Kelas IIB Serang, Banten.

    Sebanyak 14 kamar di rutan negara berusia 140 tahun itu digeledah. Hasilnya, tidak ditemukan narkoba maupun handphone yang diselundupkan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

    Dari seluruh kamar yang digeledah, ditemukan gunting kuku, korek, gelang, hingga alat pemanas air.

    “Kita terbuka, semuanya kita geledah, dan ternyata hasilnya adalah tidak ditemukan HP, tidak ditemukan narkoba,” ujar Kepala Kanwil Ditjen Pemasyarakatan Banten M. Ali Syeh Banna di lokasi, Sabtu, (11/10/2025).

    Razia dilakukan secara terjadwal maupun dadakan rutin dilakukan, untuk mengantisipasi peredaran barang terlarang di dalam penjara.

    Pemeriksaan tamu kunjungan serta batang titipan untuk para WBP lebih diperketat lagi. Termasuk merazia kamar tahanan, agar tidak ada penyelundupan barang terlarang yang berbahaya.

    “Ya, jadi ini salah satu untuk evaluasi kami kenapa barang-barang sendok, gunting ini bisa masuk. Sehingga kedepannya diharapkan tidak lagi barang-barang ini bisa masuk ke kamar, untuk pengeledahan kami lebih waspada lagi,” terang Ali.

    Razia dan sidak kamar tahanan bakal dilakukan rutin diseluruh rutan maupun lembaga pemasyarakatan (lapas) yang ada di wilayah Kantor Wilayah Direktorat Jenderal atau Kanwil Ditjen Pemasyarakatan Banten.

    Ali memastikan seluruh rutan dan lapas bersih dari handphone, narkoba maupun batang terlarang lainnya.

    “Ya, seluruh (lapas dan rutan). Dan kami akan terus-menerus melakukan rahasia ini untuk pembersihan narkoba, HP, maupun senjata tajam, sehingga ketertiban keamanan di UPT itu terjamin,” jelasnya.

     

    Mulai dari Ammar Zoni syok dituntut 12 tahun penjara hingga Aaliyah & Thariq foto prewed di Solo-Jogha, berikut sejumlah berita menarik News Flash Showbiz Liputan6.com.

  • Bareng Komisi E, BPBD Jatim Serahkan Bantuan Material Perbaikan Rumah Korban Kebakaran

    Bareng Komisi E, BPBD Jatim Serahkan Bantuan Material Perbaikan Rumah Korban Kebakaran

    Surabaya (beritajatim.com) – Kejadian kebakaran rumah yang menimpa kawasan padat penduduk di wilayah Jemursari RT 4 RW 3, Kelurahan Wonosari, Kecamatan Wonocolo, Surabaya, medio September lalu juga menjadi perhatian BPBD Jatim.

    Bersama anggota Komisi E DPRD Jatim, H. Rasiyo, BPBD Jatim menyerahkan bantuan material kepada warga terdampak di lokasi kejadian.

    Hadir juga dalam acara ini, Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto, Plt. Kabid RR Dhany Aribowo, perwakilan BPBD Kota Surabaya, Camat Wonocolo Muslich Hariadi dan Lurah Wonosari M. Yasin.

    Bantuan bahan material secara simbolis diserahkan anggota Komisi E DPRD Jatim H Rasiyo kepada Camat Wonocolo.

    Adapun bantuan itu berupa, galvalum 150 batang, semen 20 zak, pasir 8 m³, cat tembok 25 Kg, cat besi 10 kg dan 20 paket sembako.

    Usai meninjau bangunan rumah yang direhab secara swadaya, Rasiyo menyampaikan terima kasih kepada segenap kalangan yang telah peduli dengan warga terdampak kebakaran.

    Ia berpesan kepada warga setempat, untuk memperhatikan betul konstruksi instalasi listrik. Karena, jika terjadi konsleting di satu rumah, maka akan berimbas ke rumah lainnya.

    Sementara, Sutrisno, salah satu warga terdampak mengaku sangat berterima kasih atas perhatian dan kepedulian anggota DPRD Jatim dan BPBD Jatim yang telah membantu bahan material, sehingga percepatan pembangunan rumah bisa dilaksanakan.

    “Saat ini proses pembangunan sudah sekitar 60 persen, Insyaallah dalam waktu dekat ini sudah bisa selesai semua,” ujar Sutris yang juga berprofesi sebagai tukang ini. [tok/aje]

  • Pesona Telaga Dringo, Perairan Indah di Daratan Tinggi Dieng

    Pesona Telaga Dringo, Perairan Indah di Daratan Tinggi Dieng

    JAKARTA – Di daratan tinggi Dieng terdapat perairan indah yang bisa dikunjungi, yakni Telaga Dringo. Dikutip dari Instagram @pesona_indonesia, telaga ini sering dijuluki sebagai “Ranu Kumbolo-nya Jawa Tengah”.

    Diketahui bahwa Telaga Dringo merupakan danau kawah yang terentuk dari letusan eksplosif Gunung Dringo pada masa purba. Letusan itu menciptakan cekungan vulkanik yang kini terisi oleh air.

    Telaga ini terletak di ketinggian sekitar 2.022 hingga 2.265 mdpl, tepatnya di Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Telaga ini berada di perbatasan antara Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Batang.

    Telaga Dringo menawarkan suasana sepi dan alami. Ini membuat Telaga Dringo cocok untuk pecinta wisata petualangan dan alam.

    Tak hanya itu, telaga Dringo dikelilingi oleh perbuktian dan hutan yang lebat. Dengan itu, pemandangan alam yang indah, bebas polusi, dan tenang menjadi daya tarik dari telaga tersebut.

    Lokasi telaga Dringo juga populer sebagai area berkemah atau camping site. Harga tiket masuknya juga masih terjangkau, dan bagi wisatawan yang ingin berkemah dikenai biaya tambahan.

    Namun, perlu diingat bahwa akses menuju Telaga Dringo cukup menantang. Untuk ke telaga tersebut, pengunjung harus trekking atau lintas alam karena jalannya yang masih sempit, berbatu, dan curam.

    Oleh karena itu, untuk menuju Telaga Dringo sebaiknya dengan berjalan kaki. Namun, jika tidak ingin berjalan kaki, dianjurkan untuk menyewa supir atau mobil yang sudah terbiasa berkendari di jalanan off-road.

    Selain itu, bagi yang ingin berwisata ke Telaga Dringo disarankan untuk berhati-hati dan selalu mematuhi peraturan yang sudah ditetapkan, demi menghindari hal yang tidak diinginkan dan tetap menjaga kelestarian telaga tersebut.

  • Pemkab Mojokerto Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Angin Ribut

    Pemkab Mojokerto Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Angin Ribut

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menunjukkan komitmennya dalam memberikan perhatian kepada masyarakat terdampak bencana alam. Bupati Mojokerto, Muhammad Albarra menyerahkan secara simbolis bantuan material bangunan dan paket bantuan lainnya kepada warga korban angin ribut di beberapa wilayah Kabupaten Mojokerto.

    Penyerahan bantuan dilakukan langsung oleh Gus Barra (panggilan akrab, red), didampingi Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Camat Jetis dan Sooko, serta kepala desa setempat. Dalam kesempatan tersebut, Gus Barra juga meninjau kondisi rumah warga yang rusak akibat terjangan angin ribut pada, Rabu (8/10/2025).

    Selain bantuan material bangunan, setiap warga terdampak juga mendapatkan paket sembako dari Baznas Kabupaten Mojokerto, satu unit kompor gas dua tungku, serta perlengkapan keluarga seperti sabun mandi, sikat dan pasta gigi, sampo, handuk, pembalut, tisu, senter, jas hujan, perlengkapan P3K, hingga sarung.

    Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra mengatakan, penyerahan bantuan tersebut merupakan bentuk respons cepat pemerintah daerah terhadap bencana yang menimpa warganya. “Saya bersama Kepala Pelaksana BPBD, Camat Jetis, dan Kepala Desa Jetis meninjau langsung kondisi rumah warga terdampak puting beliung,” ungkapnya, Kamis (9/10/2025).

    Berdasarkan asesmen dan pendataan, terdapat sekitar 45 rumah yang terdampak di Kecamatan Jetis, Sooko, dan Gedeg. Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Mojokerto ini menambahkan, bantuan yang disalurkan merupakan hasil dari proses asesmen lapangan oleh tim BPBD Kabupaten Mojokerto.

    “Untuk wilayah yang sudah diasesmen, hari ini kami serahkan bantuannya. Kekurangannya akan segera kami selesaikan besok. Ini bentuk respon cepat Pemkab Mojokerto dalam penanganan bencana. Semoga bantuan ini bisa meringankan beban warga dan menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu siap siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem,” pungkasnya.

    Beberapa warga penerima bantuan material antara lain :

    1. Sulika warga Desa Jetis, Kecamatan Jetis menerima enam lembar asbes dan dua batang kayu ukuran 6×12.

    2. Suntamah warga Dusun Pelabuhan, Desa Jetis, Kecamatan Jetis menerima empat lembar asbes ukuran 105×300.

    3. Riyo warga Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko menerima empat batang kayu ukuran 6×12, empat lembar asbes, 650 bata merah, dan tiga sak semen.

    4. Wijanarko warga Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko menerima 12 lembar asbes ukuran 105×300.

    5. Rushidayati warga Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko menerima delapan lonjor canal C dan sembilan lembar spandek ukuran lima meter.

    6. Hendun Ardiansyah warga Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko menerima lima lembar asbes ukuran 105×300. [tin/aje]

  • Dua Kali Gagal Tender, Revitalisasi Alun-Alun Kota Probolinggo Akhirnya Dimulai

    Dua Kali Gagal Tender, Revitalisasi Alun-Alun Kota Probolinggo Akhirnya Dimulai

    Probolinggo (beritajatim.com) – Setelah dua kali mengalami kegagalan tender, proyek Revitalisasi Alun-Alun Kota Probolinggo akhirnya mulai dikerjakan. Sepekan terakhir, alat berat sudah turun ke lapangan, namun progres pembangunan masih sangat awal — baru sekitar dua persen dari total pekerjaan.

    Proyek senilai Rp8,75 miliar di bawah tanggung jawab Dinas PUPR-PKP Kota Probolinggo itu kini dikerjakan oleh CV Probolinggo Cemerlang, pemenang tender kedua. Sebelumnya, proyek ini sempat dimenangkan oleh CV Carisa, namun pelaksanaannya batal setelah dinyatakan gagal tender.

    Pantauan di lokasi pada Kamis (9/10/2025) menunjukkan kawasan Alun-Alun kini tertutup pagar seng tinggi. Trotoar lama mulai dibongkar, sungai di sekeliling area telah dikeruk, dan sejumlah pohon besar berusia puluhan tahun terpaksa ditebang untuk mendukung pengerjaan proyek.

    Kondisi tersebut disorot oleh Komisi III DPRD Kota Probolinggo saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di lokasi pada pagi hari.

    Sekretaris Komisi III, Heri Poniman, meminta agar Dinas PUPR-PKP mempercepat progres agar proyek tidak melewati batas waktu kontrak. “Kalau perlu tambah alat berat biar target tercapai,” ujar Heri di sela-sela sidak.

    Selain itu, ia juga menyoroti batang-batang pohon hasil penebangan yang masih menumpuk di sekitar proyek. “Pohon-pohon ini sebaiknya segera diangkut ke Dinas Lingkungan Hidup dan dilelang. Bisa jadi tambahan pendapatan daerah, sekaligus tidak mengganggu area kerja,” tuturnya.

    Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR-PKP, Taufik Hidayat, membenarkan bahwa progres proyek masih minim. Menurutnya, hal tersebut wajar karena pekerjaan baru dimulai beberapa hari lalu. “Saat ini baru tahap awal, mulai dari pembongkaran trotoar lama, penebangan pohon, hingga pembukaan saluran sungai. Semuanya sudah sesuai tahapan,” jelas Taufik.

    Taufik menegaskan pihaknya optimistis proyek revitalisasi tersebut bisa rampung sesuai jadwal, yakni akhir Desember 2025. Ia memastikan seluruh pengerjaan akan mengikuti grand design yang telah disusun, mulai dari pola trotoar, lampu taman, hingga penataan ulang vegetasi. “Pohon yang sudah ditebang nanti akan diganti dengan penanaman baru sesuai konsep desain,” tambahnya.

    Meski demikian, publik kini menanti apakah proyek yang sempat dua kali gagal tender ini bisa benar-benar selesai tepat waktu — sekaligus menjawab harapan warga akan wajah baru Alun-Alun Kota Probolinggo yang lebih tertata dan nyaman untuk dikunjungi. (ada/kun)

  • Tekan Kecelakaan Penderes Nira, Pemkab Banyumas Akan Kembangkan Budidaya Pohon Kelapa Berukuran Pendek
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        9 Oktober 2025

    Tekan Kecelakaan Penderes Nira, Pemkab Banyumas Akan Kembangkan Budidaya Pohon Kelapa Berukuran Pendek Regional 9 Oktober 2025

    Tekan Kecelakaan Penderes Nira, Pemkab Banyumas Akan Kembangkan Budidaya Pohon Kelapa Berukuran Pendek
    Tim Redaksi
    BANYUMAS, KOMPAS.com –
    Pemerintah Kabupaten Banyumas tengah menyiapkan pengembangan budidaya pohon kelapa berukuran pendek, yaitu jenis genjah bali kuning.
    Program ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas perkebunan sekaligus mengurangi risiko kecelakaan kerja yang selama ini sering dialami para penderes.
    Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengatakan, varietas unggul ini memiliki potensi besar untuk memperkuat industri gula kelapa Banyumas yang selama ini dikenal sebagai salah satu sentra nasional.
    “Kelapa genjah bali kuning mampu menghasilkan nira 8-10 kilogram per hari dengan masa panen hanya sekitar 2 tahun 4 bulan. Ini jauh lebih cepat dibanding varietas lain yang membutuhkan waktu 3 tahun,” ungkap Sadewo usai rapat koordinasi, Rabu (8/10/2025).
    Rapat koordinasi itu dilakukan antara Pemkab Banyumas, Pusat Perakitan dan Modernisasi Pertanian Perkebunan (PPMPP), Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya, dan pihak ketiga.
    Sadewo mengatakan, kelapa genjah bali kuning juga memiliki keunggulan karena batang tanaman yang pendek sehingga membuat penderesan lebih aman, bahkan bisa dilakukan oleh perempuan.
    Dari hasil pendataan Pemkab, pada semester satu tahun ini telah terjadi 71 kasus kecelakaan penderas yang terjatuh saat menyadap nira kelapa.
    “Selain memenuhi kebutuhan lokal, kami juga berencana mengembangkan produksi bibitnya untuk dijual. Skemanya nanti kerja sama antara Pemkab, pihak ketiga, dan perusahaan mitra,” jelas Sadewo.
    Kepala PPMPP I Ketut Kariyasa menyebut, inisiatif Banyumas sejalan dengan program nasional hilirisasi komoditas perkebunan. “Kami mendukung 100 persen karena ini bagian dari program presiden untuk hilirisasi. Kami akan bantu penyediaan benih dan bimbingan teknis pembibitan,” kata Ketut.
    Menurut Ketut, varietas kelapa genjah dapat meningkatkan produktivitas secara signifikan karena penderes bisa memanjat lebih banyak pohon per hari dibanding kelapa biasa.
    “Jika saat ini rata-rata penderes menyadap 25 pohon dalam sehari, karena pendek nanti bisa meningkat, misal 100 pohon dalam sehari,” ujar Ketut.
    Sementara itu, Kepala Tim Kerja Pelayanan Informasi Pembenihan BBPPTP Surabaya Kriswidiatmo menjelaskan, usia tiga tahun kelapa genjah bali kuning mulai berbunga dan berbuah.
    “Kalau bibit yang untuk bantuan standarnya usia 8 sampai 12 bulan, nanti usia tanaman tiga tahun sudah mulai berbunga dan berbuah,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Artis Ammar Zoni Diduga Jual Narkoba di Rutan, Ini Modusnya

    Artis Ammar Zoni Diduga Jual Narkoba di Rutan, Ini Modusnya

    Bisnis.com, JAKARTA — Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Pusat mengungkap kasus dugaan keterlibatan artis Ammar Zoni dalam kasus peredaran narkoba di Rutan Kelas I Jakarta Pusat.

    Kasie Pidum Kejari Jakpus, Fatah Chotib Uddin mengatakan kasus ini merupakan pelimpahan dari Penyidik Polsek Cempaka Putih, Polres Jakarta Pusat. Total, ada enam tersangka yang dilimpah dalam perkara ini, termasuk Ammar Zoni.

    “Tersangka MAA Alias AZ yang adalah mantan artis public figure diketahui terlibat peredaran narkotika dari dalam Rutan Kelas I Jakarta Pusat berupa Narkotika Jenis Sabu dan tembakau sintetis,” ujar Fatah dalam keterangan tertulis, Kamis (9/10/2025).

    Dia mengemukakan, Ammar Zoni memperoleh narkoba jenis sabu dan sintetis ini dari luar Rutan. Kemudian, Ammar menyerahkan narkoba itu MR dan selanjutnya diserahkan ke AM.

    Dari tangan AM, kemudian diserahkan lagi ke terdakwa A dan AP untuk diedarkan di dalam Rutan Kelas I Jakarta Pusat. Pergerakan pengedar narkoba ini kemudian terendus oleh petugas di lokasi.

    “Akibat curiga dengan gerak-gerik para tersangka, para tersangka akhimya diamankan oleh Karupam Rutan Kelas I Jakarta Pusat,” imbuhnya.

    Petugas keamanan pun langsung melakukan penggeledahan di ruangan kamar lara tersangka dan ditemukannya narkoba jenis sabu, ganja dan batang bukti lainnya. Adapun, untuk memuluskan peredaran di rutan tersebut, Ammar Zoni menggunakan aplikasi Zangi.

    “Dalam melakukan transaksi narkotika berkomunikasi menggunakan alat komunikasi berupa handphone dan aplikasi Zangi,” pungkasnya.

    Atas perbuatannya itu, tersangka diancam pidana dengan Pasal 114 ayat (2) Jo pasal 132 ayat (1) UU RI. No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan/atau Pasal 112 ayat (2) Jo pasal 132 ayat (1) UU RI. No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

  • Resep Membuat Orak-arik Tahu Telur yang Praktis ala Chef Devina Hermawan

    Resep Membuat Orak-arik Tahu Telur yang Praktis ala Chef Devina Hermawan

    JAKARTA – Devina Hermawan merupakan salah satu chef terkenal di Indonesia, yang rutin membagikan berbagai resep makanan di akun media sosialnya. Seperti yang terbaru, ia membagikan resep untuk membuat orak-arik tahu telur.

    Resep orak-arik tahu telur yang dibagikan Chef Devina Hermawan tersebut sangat mudah dan praktis untuk dibuat kembali. Berikut resep orak-arik tahu telur tersebut yang bisa Anda coba, dikutip dari Instagram @devinahermawan, pada Selasa, 7 Oktober 2025.

    Bahan-bahan yang dibutuhkan:

    3 buah tahu putih

    3 butir telur

    1 batang daun bawang

    3 buah cabai rawit merah (opsional)

    2 sdm kecap manis

    1 sdm saus tiram

    1 sdt kaldu bubuk

    2-3 sdm minyak

    Bahan pelengkap:

    Nasi putih

    Kerupuk

    Bawang merah goreng

    Cara membuatnya:

    1. Panaskan minyak, kemudian masukkan tahu sambil sedikit dihancurkan.

    2. Masukkan daun bawang dan cabai rawit merah yang sudah diiris atau menggunakan gunting, lalu masak hingga wangi dan sedikit kecokelatan.

    3. Kemudian masukkan telur, masak sesaat. Lalu masukkan kaldu bubuk, kecap manis dan saus tiram, masak sesaat hingga meresap.

    4. Dengan demikian, orak-arik tahu telur siap disajikan.

  • Petugas Damkar Diminta Cari Ibu-Ibu Hilang, Ternyata Tertidur di Bawah Pohon Karet

    Petugas Damkar Diminta Cari Ibu-Ibu Hilang, Ternyata Tertidur di Bawah Pohon Karet

    Mendapat laporan itu, tiga petugas Damkar bersama warga langsung melakukan pencarian ke area perkebunan karet. 

    Sekitar pukul 22.53 WIB, Nurhayati akhirnya ditemukan dalam kondisi linglung dan tertidur bersandar di batang pohon karet di tengah kebun perbatasan antara Desa Trimulyo dan Desa Budi Lestari.

    “Alhamdulillah korban ditemukan dalam keadaan selamat, hanya terlihat bingung dan kelelahan,” ungkapnya.

    Warga menduga, korban kelelahan dan mengalami kebingungan saat bekerja di kebun hingga akhirnya tertidur di bawah pohon karet tersebut. 

    “Semalam Nurhayati sudah diserahkan kepada keluarganya untuk mendapatkan perawatan dan pemulihan,” tutup dia.

     

     

     

     

  • Menanam harapan bagi perempuan dan petani muda di lereng Kintamani

    Menanam harapan bagi perempuan dan petani muda di lereng Kintamani

    Jakarta (ANTARA) – Kabut pagi masih menggantung di lereng Kintamani, Bali. Barisan pohon kopi yang hijau dan tumbuh rapi di lahan-lahan kecil milik warga bercampur dengan aroma tanah basah dan semerbak bunga jeruk yang tumbuh di sela-sela batang kopi arabika.

    Dari sanalah, di ketinggian lebih dari 1.200 meter di atas permukaan laut, secangkir kopi yang dinikmati jutaan orang di kota-kota besar memulai perjalanannya.

    Setiap biji kopi dengan rasa segar, cenderung manis, dan aroma khasnya membuka banyak pengalaman, kenyamanan, dan harapan.

    Bagi Niluh Ramiati (33), pagi bukan waktu untuk menikmati kopi, tapi untuk bekerja dengan biji-biji kopi itu.

    Sejak matahari muncul di balik Gunung Batur, dia sudah duduk di depan tampah bambu dengan tangannya yang cekatan dalam memilah biji-biji kecil berwarna coklat muda satu per satu.

    Niluh Ramiati adalah satu dari puluhan perempuan penyortir di bawah binaan Karana Global, mitra lokal Kopi Kenangan di Bali. Kelompok tani kecil di Kabupaten Bangli ini menjadi bagian di balik gemerincing biji kopi.

    Ada banyak kisah tentang perubahan, di mana secangkir kopi bisa menjadi jembatan antara modernitas dan tradisi, antara kenyamanan kota dan ketekunan di kebun.

    Bagi Niluh, tanah di Kintamani ini tak benar-benar istirahat. Tempat inilah yang menjadi tempat dirinya menyaksikan pagi hari dengan matahari yang menyapa lembut, disusul kabut yang turun sebelum sore.

    Sebuah tempat pengolahan kopi yang menjadi bagian dari program pemberdayaan masyarakat inilah menjadi pembelajaran bagi Niluh Ramiati dalam mengenal dunia kopi; mulai dari memetik, memilah, menjemur, hingga mengemas.

    Bukan hanya soal pekerjaan ataupun rutinitas semata, melainkan bentuk perjuangan untuk tetap mandiri tanpa harus meninggalkan anak di rumah.

    “Per kilo dibayar dua ribu rupiah. Biasanya bisa dapat lima puluh kilo setiap hari, jadi dapat Rp100 ribu,” kata Niluh sambil tersenyum kecil.

    Angka itu mungkin terdengar kecil bagi sebagian orang, tapi bagi Niluh Ramiati, hasil kerjanya setiap hari adalah napas kehidupan untuk membantu menafkahi keluarga dan membiayai kebutuhan anak.

    Dua kekuatan yang beriringan

    Puluhan perempuan yang menggantungkan nasib dan harapannya di lahan Kintamani itu tak pernah khawatir dengan kehadiran mesin yang akan menggantikan pekerjaannya. Menyortir kopi bukan hanya pekerjaan, tetapi cara menjaga dapur tetap mengepul sambil bisa tetap dekat menjaga anak.

    Selama dua tahun bekerja di sebuah sudut desa penuh ketenangan, Niluh Ramiati bermodalkan tangan dan matanya awas dalam membedakan mana biji kopi yang layak dan harus disisihkan.

    Editor: Sapto Heru Purnomojoyo
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.