kab/kota: Batang

  • Cerita Mahasiswa STMIK Komputama Sulap Gedebok Pisang jadi Produk Kreatif Bernilai Tinggi

    Cerita Mahasiswa STMIK Komputama Sulap Gedebok Pisang jadi Produk Kreatif Bernilai Tinggi

    Firdaus mengungkapkan, sebelum dijadikan dompet dan souvenir lainnya, pelepah pohon pisang melalui beberapa tahap pengolahan seperti memilih batang pisang yang sudah cukup tua dan kuat.

    Batang pisang lantas digiling. Hasil gilingan tersebut kemudian ditempatkan pada kain sebagai dasar. Sebagai pengikat, digunakanlah polimer.

    Setelah kering, maka bahan setengah jadi tersebut bisa dibentuk sesuai kebutuhan. Di antaranya dompet, kartu nama, cover buku, maupun gantungan kunci.

    Produk tersebut juga bisa digabung dengan kulit atau sintetis. Namun demikian produk berbahan pelepah pisang tersebut termasuk produk recycle yang ramah lingkungan.

    Pelepah pisang dicuci bersih dan dijemur hingga kering karena pelepah pisang yang sudah kering akan lebih mudah diproses.

    “Dompet pelepah pisang ini selain diwarnai juga menggunakan pewarna alami untuk memberikan tampilan yang menarik. Setelah itu, lapisan pelindung atau finishing seperti minyak atau lilin dapat diterapkan agar permukaan dompet menjadi lebih tahan air dan lebih awet,” jelas Firdaus.

    Menurut dia, menggunakan pelepah pisang yang biasanya dibuang sebagai limbah tanaman mengurangi sampah organik dan membantu menjaga kelestarian lingkungan. Bahan alami yang terdapat di pelepah pisang juga tidak mengandung bahan kimia berbahaya, sehingga lebih aman digunakan untuk produk yang akan bersentuhan langsung dengan kulit.

     

  • Keseruan Lomba Gantangan Burung di Kendal, Harga Burung Pemenang Bisa Naik hingga 150 juta

    Keseruan Lomba Gantangan Burung di Kendal, Harga Burung Pemenang Bisa Naik hingga 150 juta

    TRIBUNJATENG.COM, KENDAL – Perlombaan burung atau lebih populer sebagai gantangan burung menjadi salah satu hiburan menuju akhir tahun 2024 di Kabupaten Kendal.

    Acara yang berlangsung di halaman Stadion Kebondalem Kendal itu, cukup memikat para peserta maupun penonton dari daerah.

    Ada yang dari Batang, Yogyakarta, Solo, Pemalang, Tegal, dan daerah lain di Jawa Tengah.

    Kicauan indah burung milik peserta membuat suasana sekitar stadion riuh.

    Ketua panitia, Asep mengatakan terdapat sekitar 1.500 peserta yang datang membawa burung gantangan terbaiknya.

    Tercatat ada berbagai jenis burung yang diikutkan dalam perlombaan kali ini, di antaranya Murai Batu, Kacer, Cucak Ijo, Kenari dan Cendet.

    “Ini merupakan lomba yang diadakan oleh Kodim 0715/Kendal, kami mengucapkan terima kasih banyak atas terselenggaranya acara ini,” katanya, Minggu (29/12/2024).

    Dia menjelaskan, perlombaan ini bisa menjadi ajang pemilik untuk menjual burung peliharaannya dengan harga fantastis. 

    Menurut Asep, harga burung yang diikutkan dalam lomba gantangan bisa mencapai Rp 150 juta per ekor.

    “Iya kalau menang bisa tembus segitu, awalnya mungkin harganya hanya 1,5 juta saja. Tetapi kalau menang bisa dihargai sampai 150 juta,” terangnya.

    Diterangkan lebih lanjut, penentuan pemenang dipilih berdasarkan hasil keputusan dewan juri dengan berbagai kriteria dan penilaian selama perlombaan berlangsung.

    “Untuk penilaian sepenuhnya dilakukan dewan juri sesuai dengan irama lagu saat berkicau, gaya dan durasi berkicau,” papar Asep.

    Dandim Kendal, Letkol Inf Ely Purwadi mengatakan lomba gantangan burung digelar sebagai wadah untuk mempersatukan kembali visi misi mensukseskan pembangunan di Kabupaten Kendal.

    “Kemarin kita kan habis Pilkada ya, tentunya masyarakat ada yang berbeda pilihan. Nah hari ini kita pererat kembali sebagai satu kesatuan untuk membangun Kendal,” tuturnya.

    Ia berpesan agar masyarakat terus menjaga persatuan dan kesatuan sebagai simbol bangsa yang kuat.

    “Perbedaan pilihan di Pilkada harus kita lupakan, mari kita kembali fokus dan berbenah,” sambungnya.

    Bupati Kendal, Dico M Ganinduto meminta lomba gantangan burung digelar rutin sebagai sarana pendukung perekonomian warga.

    Menurut Dico, lomba gantangan burung di Kendal cukup digemari dan banyak diminati masyarakat.

    “Lomba seperti ini bisa berdampak pada perekonomian UMKM warga, apalagi di Kendal ini kan banyak pecinta burung. Jadi bisalah kalau event ini digelar rutin,” bebernya. (ags)

  • Kakorlantas Sebut Pekalongan Titik Lelah Nataru

    Kakorlantas Sebut Pekalongan Titik Lelah Nataru

    TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN – Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan menyebutkan, bahwa Pekalongan – Batang merupakan titik lelah saat Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    Hal itu dikatakan, usia mengecek, terminal Pekalongan bersama Wamen Perhubungan Suntana, Minggu (29/12/204).

    “Sudah kita inventarisir, Pekalongan, Batang ini merupakan salah satu titik lelah, baik dari timur Surabaya maupun dari arah Barat Jakarta,” kata Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan.

    Oleh karenanya, Pekalongan-Batang menjadi konsentrasi untuk mengamankan keselamatan angkutan jalan terutama di tol.

    “Karena ini merupakan titik lelah, kita sudah membuat pos di tempat-tempat rawan kecelakaan,” ucapnya.

    Kemudian, untuk melayani pemudik yang balik ke jabodetabek, pihaknya sudah menyiapkan beberapa personel ataupun beberapa strategi untuk memperlancar atau menjamin keselamatan lalu lintas.

    “Sesuai dengan prediksi, hari ini adalah gelombang pertama untuk arus balik libur natal tahun baru,” imbuhnya.

    Irjen Pol Aan menambahkan, kunjungan ke Pekalongan bersama Wamen Perhubungan dikarenakan banyak masyarakat yang merantau ke Jakarta, salah satunya menggunakan bus.

    “Jadi, pak wamen tadi mengecek kelayakan kendaraan bus untuk beroperasional arus balik, terus tadi kita lihat juga ada pengecekan kesehatan, semuanya untuk menjamin keselamatan, selama di perjalanan nanti. Ini penting, untuk bentuk preventif kita,” tambahnya. (Dro)

  • Mengukur Dampak PPN 12 Persen ke Tarif Tol Tahun Depan

    Mengukur Dampak PPN 12 Persen ke Tarif Tol Tahun Depan

    Jakarta

    Pemberlakuan pajak penambahan nilai atau PPN 12 persen di Indonesia tinggal menghitung hari. Lantas, sejauh apa dampak kebijakan itu terhadap tarif tol di dalam negeri?

    Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo tak memungkiri, kenaikan PPN dari 11 ke 12 persen bisa berdampak ke tarif tol tahun depan. Meski demikian, pihaknya berupaya agar tak ada kenaikan.

    “Pasti ada lah (risiko tarif tol naik karena PPN 12 persen). Kita upayakan nggak naik lah. Kalau bisa malah turun kan, kasihan rakyat,” ujar Dody, dikutip dari detikFinance, Sabtu (28/12).

    Sejumlah kendaraan melintas di Jalan Tol Trans Jawa di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Kamis (19/12/2024). Foto: ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra

    Dody menegaskan, hingga saat ini belum ada Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) atau operator jalan yang menyinggung kenaikan tarif tol imbas PPN 12 persen. Harapannya, hal ini tidak akan berpengaruh signifikan.

    Sebagai regulator, Dody menilai, Kementerian PU harus berada di tengah-tengah antara kebutuhan masyarakat dan BUJT sendiri. Itulah mengapa, pihaknya akan melakukan kajian lebih mendalam terkait kebijakan tersebut.

    “Sebetulnya itu nggak bisa dipakai sebagai alasan. Tapi kalau namanya orang bikin alasan kan boleh-boleh aja, bagaimana supaya naik. Tinggal kita sebagai regulator yang harus berada di tengah-tengah. Jadi kan nanti kita review sama-sama lah,” ujarnya.

    Di lain sisi, Kementerian PU tengah menggodok ketentuan baru mengenai Standar Pelayanan Minimum (SPM) jalan tol. Langkah tersebut sesuai arah Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR. SPM kelak menjadi komponen utama dalam pertimbangan izin kenaikan tarif.

    “Lagi kita godok bersama dengan, kan itu sesuai arahan dari DPR juga kan? SPM itu lebih ditingkatkan, lebih di-restrict lagi. Jadi pada saat teman-teman BUJT minta kenaikan, memang diiringi dengan kualitas layanan, kira-kira gitu,” tuturnya.

    “Mungkin dari penetapan SPM-nya mungkin kinerjanya ditambah, terus kemudian cara mereview-nya diperbaiki,” sambungnya.

    Sebagai catatan, BUJT boleh mengajukan kenaikan tarif tol setiap dua tahun sekali. Hal tersebut sejalan dengan Undang-Undang (UU) Nomor 2/2022 tentang Perubahan Kedua atas UU No 38/2004.

    Sebelumnya, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Miftachul Munir tak menampik soal pengaruh PPN 12 persen terhadap tarif tol. Namun, dia memastikan, kenaikan itu tak signifikan.

    “Dia (PPN) tidak terlalu signifikan, cuma ya tergantung dari proyeknya. Yang paling dominan itu paling dari pembentuk PPN itu kan biasanya dari konstruksi,” kata Munir kepada wartawan di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Selasa (24/12).

    (sfn/lth)

  • Kronologi Penangkapan Budianto Sitepu: Polisi Akui Ada Kekerasan, tanpa Surat Perintah – Halaman all

    Kronologi Penangkapan Budianto Sitepu: Polisi Akui Ada Kekerasan, tanpa Surat Perintah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sejumlah personel Satreskrim Polrestabes Medan terlibat kasus penganiayaan terhadap Budianto Sitepu (42), warga Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra Utara, hingga tewas.

    Menurut Kapolrestabes Medan, Kombes Pol. Gidion Arif Setyawan, ada tujuh anggotanya yang terlibat dalam kasus ini.

    Satu di antaranya adalah Panit Resmob Polrestabes Medan, Ipda Imanuel Dachi.

    Adapun penganiayaan ini terjadi di Jalan Horas, Kecamatan Sunggal, Deli Serdang, Selasa (24/12/2024)

    “Terhadap tujuh orang tersebut kita lakukan penempatan khusus atau patsus,” kata Gidion, dilansir Tribun Medan, Jumat (27/12/2024).

    Terkait penanganan pidana dan etik kasus ini, sambung Gidion, telah diserahkan kepada Polda Sumut.

    “Kami bisa menyimpulkan ada indikasi kuat memang terjadi kekerasan yang dilakukan personel Satreskrim Polrestabes Medan terhadap almarhum BS.”

    “Sehingga mengakibatkan meninggal dunianya di rumah sakit. Itu pun sejalan dengan laporan polisi yang diberikan atau yang dibuat oleh pengacara keluarga BS ke Polda Sumut,” lanjutnya.

    Kronologi Versi Polisi

    Gidion menuturkan kasus ini berawal dari anggotanya melakukan tangkap tangan terhadap korban.

    Namun, dirinya tak menjelaskan secara detail kasus yang dilakukan korban sehingga anggota polisi melakukan penangkapan. 

    “Dalam proses penangkapan, kami menduga kekerasan terjadi pada proses penangkapan. Untuk kepastiannya nanti kami lakukan pendalaman pada proses penyidikan.”

    “Awalnya sebagaimana yang disampaikan keluarga korban, mereka ada minum-minum tuak di kedai yang bertetangga dengan mertua dari anggota saya (Ipda Imanuel Dachi),” sambungnya.

    Gidion menyatakan saat itu Ipda Imanuel Dachi mendatangi korban yang sedang berada di warung tuak. Ia lantas menangkap Budianto Sitepu dan dua orang lainnya.

    “Minum-minum sampai dengan larut menjadi persoalan. Anggota saya Ipda ID melaporkan ke anggota lain tim URC yang waktu itu siaga, karena waktu itu malam natal semua angggota di luar,” ucap Gidion.

    “Ada tim-tim yang memang menyebar, timsus. Timsus ini ditugaskan bergerak malam mengatasi 3C, saat itu mereka di Binjai dipanggil merapat ke lokasi Ipda ID.”

    “Sehingga peristiwa itu terjadi, saudara BS bersama rekannya, ini proses yang harus kita klarifikasi apakah ada persoalan pribadi antara anggota saya dengan BS,” terangnya.

    Tak Kantongi Surat Perintah

    Kombes Pol. Gidion Arif Setyawan mengatakan Ipda Imanuel Dachi dan personelnya melakukan penangkapan terhadap Budianto Sitepu tanpa mengantongi surat apa pun dan tidak ada dasar laporan polisi.

    “Karena ini adalah dugaan awal proses tangkap tangan, memang waktu penangkapan belum ada surat perintah penyelidikan, surat perintah penangkapan, maupun administrasi penyidikan lainnya, pada saat melakukan upaya paksa karena dasarnya adalah tertangkap tangan,” kata Gidion, Jumat.

    Ia juga mengungkapkan hasil pemeriksaan medis terhadap jenazah korban yang sempat ditahan di Polrestabes Medan dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara. 

    “Lalu hasil autopsinya, ada pendarahan pada batang otak, pendarahan pada kepala. Lalu luka di pipi, rahang, lalu luka di bagian mata, ini kemudian dalam visum tersebut terbukti mengalami kekerasan benda tumpul, ini kami dalami,” bebernya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul: Kapolrestabes Medan Beberkan Kronologi Penangkapan Budianto Sitepu oleh Ipda Imanuel Dachi.

    (Tribunnews.com/Deni)(Tribun-Medan.com/Alfiansyah)

  • 10
                    
                        Duduk Perkara 7 Polisi di Medan Aniaya Warga hingga Tewas, Berawal dari Warung Tuak
                        Medan

    10 Duduk Perkara 7 Polisi di Medan Aniaya Warga hingga Tewas, Berawal dari Warung Tuak Medan

    Duduk Perkara 7 Polisi di Medan Aniaya Warga hingga Tewas, Berawal dari Warung Tuak
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes)
    Medan
    Kombes Pol Gidion Arif Setyawan menyampaikan sejumlah fakta terkait kasus penganiayaan hingga tewas oleh tujuh anggotanya terhadap Budianto Sitepu, warga Kabupaten Deli Serdang pada Rabu (25/12/2024).
    Gidion menjelaskan, sebelum peristiwa penganiayaan terjadi, mulanya korban minum tuak bersama teman-temanya di warung tuak Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Deli Serdang, pada Senin (23/12/2024) malam.
    Lokasi tersebut berdekatan dengan rumah mertua Ipda ID, polisi yang bekerja sebagai Panit Resmob Sat Reskrim Polrestabes Medan.
    Karena kegiatan minum tuak itu dinilai mengganggu, keluarga Ipda ID melempar batu ke seng warung tuak tersebut.
    “Yang jadi persoalan dilempar batu sengnya di kedai ini, pada Senin (23/12/2024),” kata Gideon di Mapolrestabes Medan, Jumat (27/12/2024).
    Kemudian, pada Selasa (24/12/2204), korban kembali minum tuak di tempat yang sama hingga larut malam. Keadaan ini diduga menimbulkan keresahan bagi keluarga Ipda ID dan masyarakat sekitar.
    Pada Rabu (25/12/2024) dini hari, Ipda ID kemudian memanggil enam anggota dari Unit Resmob dan Unit Pidum Polrestabes Medan untuk menangkap korban dan kedua temannya itu.
    “Anggota saya Ipda ID melaporkan ke anggota lain tim Unit Reaksi Cepat (URC) yang waktu itu siaga, karena waktu itu malam Natal semua anggota di luar. Ada tim yang memang menyebar, timsus,” kata Gidion.
    Saat proses penangkapan inilah, tujuh anggota Polrestabes Medan, termasuk Ipda ID, menganiaya korban hingga tewas.
    “Hasil otopsinya, ada pendarahan pada batang otak, pendarahan pada kepala, lalu luka di pipi, rahang, lalu luka di bagian mata. Ini kemudian dalam visum tersebut terbukti mengalami kekerasan benda tumpul, ini kami dalami,” ujar Gidion.
    Menurutnya, kajian forensik masih terus dilakukan agar kasus ini terungkap dengan objektif.
    “Jadi kekerasan tumpul itu analoginya, kepala ini kan cukup keras. Kalau dia mengalami pendarahan berarti ada benturan keras, kalau tajam kan luka terbuka,” katanya.
    “Kekerasan tumpul ini persoalannya adalah apakah kepalanya ini menghampiri benda atau benda yang menghampiri kepalanya. Ini kan kajian dari dokter forensik,” tandasnya.
    Kata Gidion, sebelum tewas, korban sempat dibawa ke ruang tahanan, namun tidak berselang lama, korban muntah. Lalu saat dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara meninggal dunia sekitar pukul 10.30 WIB.
    Merespons kasus ini, pihaknya langsung memeriksa CCTV di sekitar lokasi kejadian dan juga tujuh anggotanya. Kini, mereka ditahan di tempat khusus untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
    Lalu, kata dia, keluarga korban juga telah melaporkan peristiwa ini ke Polda Sumut. Selain sanksi etik, tujuh oknum polisi itu juga akan diberikan hukuman pidana.
    “Pengacara keluarga Budianto Sitepu ke Polda Sumut yaitu membuat laporan tentang penganiayaan berat yang mengakibatkan menghilangkan nyawa orang. Keluarga juga membuat laporan tentang pelanggaran kode etik yang dilakukan anggota polisi di Polda Sumut,” ujarnya.
    “Karena itu proses selanjutnya dilakukan oleh Polda Sumut, khususnya adalah di Propam Polda Sumut,” tambahnya.
    Menurut istri korban, Dumaria Simangunsong, Budianto dan teman-temannya minum minuman keras sambil memutar musik keras pada Selasa (24/12/2024) pukul 23.00 WIB. Keributan dengan warga sekitar pun terjadi, hingga akhirnya polisi mengamankan mereka.
    “Jam 01.00 WIB saya dapat kabar suami saya ditangkap,” ujar Dumaria di RS Bhayangkara Medan, Kamis (26/12/2024).
    Rabu (25/12/2024), Dumaria mendatangi Polrestabes Medan untuk menjenguk suaminya. Namun, ia tidak diizinkan bertemu dan hanya diperbolehkan menitipkan makanan.
    Pada Kamis (26/12/2024), ia kembali ke Polrestabes Medan dan mendapat kabar suaminya sudah di RS Bhayangkara. Di rumah sakit, ia menemukan Budianto telah meninggal dengan tubuh penuh luka lebam.
    “Wajahnya lebam, badannya biru-biru, dadanya juga,” ungkap Dumaria.
    Ia meminta agar kasus ini diusut tuntas.
    “Harapan saya, seadil-adilnya. Suami saya pas dibawa baik-baik saja. Tapi kenapa pas meninggal kondisinya lebam-lebam, biru-biru,” tegasnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Geger Warga di Gresik Temukan Jasad Nenek di Tepi Sungai, Polisi Ungkap Peristiwa Awal Kejadian

    Geger Warga di Gresik Temukan Jasad Nenek di Tepi Sungai, Polisi Ungkap Peristiwa Awal Kejadian

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham

    TRIBUNJATIM.COM, GRESIK – Lansia asal Lamongan hanyut di sungai Kali Lamong. Jasad korban ditemukan di Desa Dapet, Kecamatan Balonggpanggang, Gresik, Jumat (27/12/2024) siang.

    Korban masih mengenakan pakaian lengkap. Korban berjenis kelamin perempuan. Diketahui identitas korban bernama Minah berusia 85 tahun, asal Desa Sumberdadi, Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan.

    Nenek malang ini sudah dikabarkan menghilang sejak 4 hari yang lalu.

    Jasad nenek pertama kali diketahui masyarakat yang sedang mencari ikan. Terlebih, ada aroma menyengat yang tercium di sekitar lokasi kejadian.

    “Saya dekati, saya telusuri, ternyata ada jasad yang tersangkut pada batang bambu di tepian sungai,” ujar Asmuni (48) warga setempat.

    Asmuni kaget menemukan jasad manusia, dia tidak berani mendekat dan bergegas menginformasikan kepada perangkat desa.

    Kapolsek Balongpanggang AKP Moch Dawud membenarkan penemuan jasad tersebut.

    Hasil otopsi, diketahui bahwa korban bernama Minah. Perempuan 85 tahun asal Desa Sumberdadi Kecamatan Mantup Lamongan.

    “Dikabarkan hilang akibat tenggelam. Hingga akhirnya jasad korban terbawa arus hingga memasuki wilayah hukum Gresik,” jelasnya.

    Keterangan dari pihak keluarga, Dawud menjelaskan bahwa korban mengidap penyakit amnesia. Sehingga, kerap kali keluar rumah tanpa sepengetahuan keluarga.

  • Per November 2024, Nilai Kontrak WSBP Capai 97% dari Target

    Per November 2024, Nilai Kontrak WSBP Capai 97% dari Target

    Pada periode ini, komposisi proyek mayoritas berasal dari pelanggan eksternal (pemerintah, BUMN/BUMD dan perusahaan swasta lainnya) sebesar 66 persen. Di sisi lain, perolehan dari internal (PT Waskita Karya (Persero) Tbk) berjumlah 34 persen.

    Kepala Divisi Corporate Secretary WSBP, Fandy Dewanto mengatakan, nilai kontrak baru itu mencapai Rp2,22 triliun, dari target Rp2,3 triliun. Kontribusi signifikan berasal dari proyek besar di sektor konstruksi, infrastruktur, dan pembangunan gedung.

    Salah satunya, proyek Pembangunan Jalan Tol Ciawi–Sukabumi Seksi 3B dengan nilai kontrak Rp187 miliar, yang melibatkan suplai beton precast dan readymix. Tujuannya, meningkatkan konektivitas transportasi di Jawa Barat dalam sektor transportasi massal.

    “Pada proyek milik WSKT ini, WSBP menyuplai readymix sebesar 113.093 meter kubik dan PC-I Girder sebanyak 476 batang pada proyek pembangunan Tol Bocimi Seksi 3B yang ditargetkan selesai pada 25 Desember 2025,” jelas Fandy dalam keterangannya, Jumat (27/12).

    Tak hanya itu, Waskita Beton Precast pun memasok produk-produk beton untuk proyek LRT Jakarta Fase 1B Velodrome–Manggarai senilai Rp152,5 miliar. Adapun, produk WSBP pasok untuk proyek itu adalah 792 batang PC-I Girder, 254 batang PC-U Girder, serta readymix dengan volume sejumlah 43.269 meter kubik.

    Di luar bidang infrastruktur, perseroan pun terlibat dalam sektor pendidikan melaui proyek Gedung Universitas Persatuan Islam (UNIPI) yang didapatkan dari Ditjen Cipta Karya PUPR senilai Rp105,5 miliar, dengan lingkup kerja jasa konstruksi. Dalam proyek ini, perseroan berperan sebagai kontraktor utama, yang mengerjakan hal-hal seperti persiapan dan penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3), pekerjaan struktur, arsitektur, mekanikal, elektrikal, plumbing, infrastruktur, serta lansekap.

    Selain itu, proyek Tembok Penahan Jembatan Enim I-II di Sumatera Selatan senilai Rp71,8 miliar menjadi salah satu bentuk kontribusi WSBP dalam meningkatkan infrastruktur transportasi logistik di area tambang dan milik PT Bukit Asam.

    “Kami terus berinovasi dalam setiap lini bisnis kami untuk memastikan kualitas terbaik bagi para pelanggan dan mitra kerja kami,” ujar Fandy.

  • Oppo A5 Pro Resmi Meluncur, Cek Spesifikasi Lengkap dan Harganya – Page 3

    Oppo A5 Pro Resmi Meluncur, Cek Spesifikasi Lengkap dan Harganya – Page 3

    Oppo juga membenamkan Alive Audio yang memberikan pengalaman audio spasial 3D seperti bioskop dengan algoritma eksklusif dan head-related transfer function (HRTF).

    TWS ini juga dapat menghasilkan profil audio yang dipersonalisasi, sehingga bisa menyesuaikan output suara agar sesuai dengan selera pengguna.

    Oppo Enco X3i hadir dengan smart-scene noise cancellation yang menggunakan tiga mikrofon bawaan untuk mendeteksi kebisingan sekitar dan menerapkan mode noise cancelling yang sesuai.

    Beberapa fitur lain yang dibenamkan Oppo di TWS ini di antaranya adalah Dual-Device Connection, Google Fast Pair, serta sertifikasi IP55

    Oppo menyematkan kontrol volume sentuh yang bisa diakses di batang earbuds. Bicara soal performa, TWS ini mampu digunakan hingga 10 jam dengan fitur ANC nonaktif, serta 44 jam dengan casing pengisi daya.

    Oppo Enco X3i tersedia dalam dua pilihan warna electric blue dan meteor grey. TWS ini dibanderol dengan harga Rp 1.799.000 serta bisa dibeli di situs resmi Oppo Online Store dan Oppo Gallery, Oppo Experience Store, dan toko rekanan Oppo. 

  • Polisi Tangkap 7 Remaja yang Terlibat Tawuran di Palmerah Jakarta Barat – Halaman all

    Polisi Tangkap 7 Remaja yang Terlibat Tawuran di Palmerah Jakarta Barat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dua kelompok remaja terlibat tawuran di Jalan Kemanggisan Pulo II, Palmerah, Jakarta Barat, pada kemarin malam (25/12/2024).

    Insiden ini terjadi pada Rabu malam, mengakibatkan sejumlah remaja diamankan oleh pihak kepolisian.

    Tim Patroli Perintis Presisi (TP3) Polres Jakarta Barat berhasil mengamankan tujuh remaja yang terlibat tawuran.

    Kasat Samapta Polres Metro Jakarta Barat, AKBP M Hari Agung Julianto, menyampaikan bahwa pihaknya juga menyita beberapa senjata tajam (sajam) yang digunakan dalam tawuran tersebut.

    Barang bukti yang ditemukan meliputi dua stik golf, satu pipa berbentuk celurit, dan satu batang besi panjang.

    “Penangkapan berawal dari informasi warga sekitar yang melaporkan adanya keributan di lokasi. Tim TP3 langsung bergerak untuk menindaklanjuti laporan tersebut,” jelas Hari.

    Peran Keluarga dan Masyarakat

    Setelah diamankan, para remaja tersebut dibawa ke Mapolsek Palmerah untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

    AKBP M Hari Agung Julianto juga menekankan pentingnya peran keluarga dan masyarakat dalam mencegah perilaku remaja yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.

    “Kami mengimbau orang tua untuk lebih memperhatikan aktivitas anak-anak mereka, terutama selama liburan. Mari bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif,” ujarnya.

    Upaya Keamanan Selama Perayaan Natal dan Tahun Baru

    Dalam upaya menjaga keamanan selama perayaan Natal dan Tahun Baru 2025, Forum Komunikasi Pimpinan Kota Jakarta Barat (Forkopimko Jakbar) menurunkan 1.316 personel gabungan untuk mengawasi acara tersebut.

    Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol M Syahduddi, menegaskan bahwa seluruh gereja di wilayah Jakarta Barat, yang berjumlah sekitar 177, telah disterilisasi untuk memastikan keamanan.

    “Kami ingin memastikan bahwa perayaan Natal berlangsung aman dan damai tanpa adanya gangguan yang meresahkan masyarakat,” kata Syahduddi.

    Insiden tawuran ini menjadi pengingat pentingnya kolaborasi antara orang tua, masyarakat, dan pihak berwajib dalam menciptakan suasana yang kondusif, terutama di momen-momen penting seperti Natal.

    Sumber: Tribun Jakarta