kab/kota: Batang

  • Libur Nataru, 45 Ribu Wisatawan Diprediksi Serbu di Kabupaten Batang

    Libur Nataru, 45 Ribu Wisatawan Diprediksi Serbu di Kabupaten Batang

    TRIBUNJATENG.COM, BATANG – Liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) mengalami lonjakan pengunjung wisata hingga 50 persen dibandingkan hari biasanya.

    Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Batang Ulul Azmi mengatakan, bahwa lonjakan pengunjung wisata di Kabupaten Batang terlihat mulai ramai sejak hari Minggu 22 Desember 2024.

    “Destinasi wisata di Kabupaten Batang mengalami kenaikan pengunjung 50 persen, dampak lonjakan pada libur Nataru,” tuturnya saat ditemui di Kantor Disparpora Batang, Kabupaten Batang, Selasa (31/12/2024).

    Puncak lonjakan libur Nataru terjadi tanggal 25 hingga 29 Desember 2024 yang datang rata-rata pengunjung wisata sehari sekitar 2.000 orang.

    “Adapun tujuan wisata yang banyak diminati yakni Kawasan Wisata Pantai Sigandu-Ujungnegoro, Kawasan Wisata Sikembang, Wisata Bandar Ecopark, Kawasan Wisata Pagilaran, dan Wisata Pantai Kuripan,” jelasnya.

    Ulul menyebutkan, dari data pemantauan ada sekitar 45 ribu orang yang sudah berwisata di Kabupaten Batang saat libur Nataru.

    Lonjakan ini diprediksi akan berakhir pada 1 Januari 2025, karena kebanyakan masyarakat mengambil cuti pada akhir tahun saja.

    “Meskipun libur anak-anak sekolah masih sangat Panjang, para orang tua yang mendampingi sudah pada berangkat kerja,” ungkapnya.

    Ulul berharap, para pengelola wisata baik pemerintah atau swasta harus tetap sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) wisata yang diberikan oleh Provinsi Jawa Tengah melalui surat edaran supaya tetap membuat nyaman dan aman para pengunjung. (din)

  • Tarian Hawaian dan Fire Dance, Hiburan Menarik Malam Tahun Baru di Safari Beach Jateng Batang

    Tarian Hawaian dan Fire Dance, Hiburan Menarik Malam Tahun Baru di Safari Beach Jateng Batang

    TRIBUNJATENG.COM, BATANG – Menjelang malam tahun baru, manajemen Safari Beach Jateng (SBJ) Batang mempersiapkan ragam agenda untuk memikat pengunjung, menghabiskan malam pergantian tahun di salah satu destinasi wisata di tepi Pantai Sigandu itu. 

    General Manajer Safari Beach Jateng Yustinus Sutrisno mengupayakan agar pengunjung lokal maupun luar daerah tetap merasa nyaman, meskipun sebagian area masih dalam tahap renovasi.

    “Ada satu pertunjukan edukasi gajah Sumatera yang baru di tahun ini, selain atraksi lumba-lumba dan akrobatik dari satwa yang telah ada.

    Tapi khusus malam pergantian tahun, kami menyiapkan suguhan spektakuler fire dance yang dikolaborasikan dengan tarian Hawaiian,” tuturnya.

    Sutrisno mengakui, selama Nataru harga tiket sedikit mengalami kenaikan.

    Kalau di hari normal Rp65 ribu, khusus Nataru jadi Rp70 ribu.

    Yang berlaku mulai 20 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025.

    “Berdasarkan data, jumlah pengunjung sejak 24 Desember lalu, mencapai 1.500 hingga 2.000 pengunjung tiap harinya. 

    Melihat momentum malam pergantian tahun, diprediksi akan meningkatkan angka kunjungan wisatawan, baik lokal maupun luar daerah.

    Target kami di malam tahun baru dan tahun barunya, bisa mengejar sampai 3.000 pengunjung,” jelasnya.

    Di sisi lain, selama libur Nataru obyek wisata Safari Beach Jateng masih jadi daya tarik edukasi bagi para pengunjung khususnya keluarga yang ingin mengenalkan kehidupan ragam satwa kepada putra-putrinya.

    Sebanyak 270 ekor satwa dengan keragamannya, menjadi media pembelajaran dan magnet bagi pengunjung, sehingga memilih obyek wisata tersebut sebagai pilihan berlibur.

    Salah satu pengunjung, Neneng dan Agus dari Kabupaten Rembang mengaku, kunjungannya ke Safari Beach Jateng merupakan yang pertama kali. Obyek wisata tersebut dinilai lebih variatif dibandingkan lainnya.

    “Di sini banyak pilihannya, selain bisa melihat dan mengenal jenis-jenis hewan, anak juga bisa bermain di pantai. Selian bisa lihat atraksi lumba-lumba, juga bisa menunggangi gajah dan unta,” ungkapnya.

    Neneng dan keluarga tak mempermasalahkan adanya renovasi di sejumlah titik.

    “Yang penting pelayanan masih baik, dan semoga setelah selesai renovasi hewannya makin banyak jenisnya, areanya makin luas,” harapnya.

    Terkait harga tiket selama Nataru, yang sedikit mengalami kenaikan harga, ia tak mempermasalahkan karena hal tersebut dinilai wajar ketika memasuki akhir tahun. (din)

     

  • Pengisian Jabatan Kosong, Pj Bupati Batang Lantik Pejabat Pengawas Baru

    Pengisian Jabatan Kosong, Pj Bupati Batang Lantik Pejabat Pengawas Baru

    TRIBUNJATENG.COM, BATANG – Pengisian kekosongan jabatan, Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki melantik 4 pejabat fungsional, di Aula BKD Batang, Kabupaten Batang, Senin (30/12/2024).

    Pelantikan ini untuk mengisi kekosongan jabatan Inspektorat sebagai Fungsional Ahli Muda dan Pertama dan DPMPTSP Kabupaten Batang sebagai Fungsional Ahli Pertama.

    Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki mengatakan, bahwa pelantikan ini untuk mengisi kekosongan jabatan fungsional yang bekerja untuk melakukan pengawasan.

    “Karena jabatan funsional sebagai pengawasan masih cukup banyak yang mengalami kekosongan untuk itu harus diisi melalui mutasi maupun perekrutan CPNS yang baru,” tuturnya.

    Lani menyebutkan bahwa, tenaga pengawas inspektorat dipilih sebagai prioritas karena memang sangat minim yang mengisi. Sehingga kita berupaya setiap tahun bisa menambah pejabat fungsional untuk melakukan tugas pengawasan.

    “Faktor kekosongan jabatan, karena memang dipengaruhi ada ASN yang pensiun ataupun meninggal dunia serta pindah ke daerah lain.

    Makanya, pengisian jabatan fungsional yang mengalami kekosongan untuk tidak mengganggu jalannya Pemerintahan di Kabupaten Batang,” jelasnya.

    Pelantikan yang membutuhkan waktu Panjang, karena sudah kita ketahui jika kepala daerahnya Penjabat atau Pj harus mendapatkan persetujuan BKN dan Kemendagri.

    “Untuk kekosongan jabatan eselon 2 di Kabupaten Batang sendiri, kita akan isi semua pada tahun 2025 nanti. Semoga jabatan fungsional yang baru saja dilantik dapat menyesuaikan pekerjaan yang baru,” pungkasnya.(din)

  • Ditresnarkoba Polda Jatim Amankan 1.048 Pelaku Penyalahguna Narkoba Selama 2024

    Ditresnarkoba Polda Jatim Amankan 1.048 Pelaku Penyalahguna Narkoba Selama 2024

    Surabaya (beritajatim.com) – Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Jawa Timur berhasil mengungkap 809 kasus dan mengamankan 1.048 pelaku penyalahguna narkoba.

    Direskoba Polda Jatim Kombes Pol Robert Da Costa mengungkapkan kasus narkotika yang dilakukan oleh Direktorat Narkoba Polda Jatim sebanyak 34 kasus, sementara pengungkapan dari Polres Jajaran sebanyak 775 kasus.

    “Untuk kasus sabu direktorat mengungkap 22.945,18 gram, sedangkan jajaran Sat Resnarkoba jajaran sebanyak 7.236,04 gram atau 7,23 kilo. Sementara pengungkapan ekstasi direktorat sebanyak 886 butir sedangkan polres jajaran jumlah pengungkapan sebanyak 3.144 butir,” ungkap dia, Selasa (31/12/2024).

    Robert menambahkan, selain mengungkap sabu dan ekstasi. Direktorat narkoba dan polres jajaran juga mengungkap peredaran ganja, maupun obat keras.

    “Untuk pengungkapan ganja yang dilakukan direktorat sebanyak 30 gram, sementara pengungkapan dari Polres jajaran sebanyak 1.831 gram, ganja kering 4.515 batang, tembakau gorila 4,61 gram, sementara obat keras 759.060 butir,” terang dia.

    Selain itu dalam pengungkapan kasus narkotika juga mengungkap Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang dilakukan oleh polres jajaran dengan nilai aset yang disita Rp 1,1 milyar.

    “Kasus terakhir yang diungkap yakni 16 kilo yang sampai saat ini masih dikembangkan jaringan asal Malaysia, Sumatra sampai ke Jawa Timur. Kemudian juga mengungkap jaringan lapas dengan barang bukti 2,5 kilogram,” pungkasnya. [uci/ted]

  • Hasil Autopsi Budianto Sitepu yang Tewas Dianiaya Polisi, Korban Alami Kekerasan Benda Tumpul – Halaman all

    Hasil Autopsi Budianto Sitepu yang Tewas Dianiaya Polisi, Korban Alami Kekerasan Benda Tumpul – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Tujuh personel Satreskrim Polrestabes Medan diduga terlibat kasus penganiayaan terhadap Budianto Sitepu (42), warga Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra Utara (Sumut).

    Kasus penganiayaan ini terjadi di Jalan Horas, Kecamatan Sunggal, Deli Serdang, Selasa (24/12/2024).

    Setelah dianiaya, Budianto dan dua orang rekannya ditahan di Polrestabes Medan.

    Beberapa waktu kemudian, Budianto Sitepu yang mengalami muntah-muntah dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan.

    Namun, nyawa korban tak tertolong. Budianto dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (26/12/2024) lalu.

    Terkini, Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, mengungkapkan penyebab kematian korban.

    Berdasarkan hasil autopsi, Budianto mengalami pendarahan pada batang otak dan mengalami sejumlah luka.

    “Hasil autopsinya ada pendarahan pada batang otak, pendarahan pada kepala, lalu luka di pipi, rahang, lalu luka di bagian mata,” kata Gidion, dilansir Tribun Medan, Senin (30/12/2024).

    Gidion Arif Setyawan menyebut, hasil luka tersebut diakibatkan oleh benda tumpul.

    “Dalam visum tersebut terbukti (korban) mengalami kekerasan benda tumpul.” 

    “Kekerasan tumpul itu analoginya, kepala ini kan cukup keras, kalau dia mengalami pendarahan berarti ada benturan keras. Kalau tajam kan luka terbuka,” tuturnya.

    7 Personel Terancam Dipecat

    Terpisah, Polda Sumut mengatakan, jika terbukti bersalah, akan dilakukan Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) terhadap ketujuh personel yang terlibat dalam kasus ini.

    “Komitmen Pimpinan Polri menindak tegas setiap anggota yang melanggar kode etik hingga sanksi PTDH jika terbukti bersalah,” ujar Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi, Senin.

    Adapun ketujuh anggota yang sebelumnya bertugas di Satreskrim Polrestabes Medan dimutasi ke Pelayanan Markas (Yanma) Polri.

    Saat ini, Ipda Imanuel Dachi dan enam anggota lainnya masuk penempatan khusus (patsus) Bid Propam lantaran kasus ini dalam proses penyelidikan.

    Kombes Hadi juga menyebut, kasus ini masih didalami Bid Propam dan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut sehingga belum ada penetapan status tersangka.

    “Betul. Ke tujuh terduga pelanggar dilakukan Patsus (sel khusus) dalam rangka tindak lanjut pemeriksaan di Propam Polda dan Ditreskrimum,” terangnya.

    Kronologi Kasus

    Sebelumnya, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, mengungkapkan kronologi kasus ini.

    Gidion menuturkan, kasus ini berawal dari anggotanya yang melakukan tangkap tangan terhadap Budianto Sitepu.

    Namun, dirinya tak menjelaskan secara detail kasus yang dilakukan korban sehingga anggota polisi melakukan penangkapan. 

    “Dalam proses penangkapan, kami menduga kekerasan terjadi pada proses penangkapan. Untuk kepastiannya nanti kami lakukan pendalaman pada proses penyidikan.”

    “Awalnya sebagaimana yang disampaikan keluarga korban, mereka ada minum-minum tuak di kedai yang bertetangga dengan mertua dari anggota saya (Ipda Imanuel Dachi),” sambungnya.

    Gidion menyatakan, saat itu Ipda Imanuel Dachi mendatangi korban yang sedang berada di warung tuak. Ia lantas menangkap Budianto Sitepu dan dua orang lainnya.

    “Minum-minum sampai dengan larut menjadi persoalan. Anggota saya Ipda ID melaporkan ke anggota lain tim URC yang waktu itu siaga, karena waktu itu malam natal semua anggota di luar,” ucap Gidion.

    “Ada tim-tim yang memang menyebar, timsus. Timsus ini ditugaskan bergerak malam mengatasi 3C, saat itu mereka di Binjai dipanggil merapat ke lokasi Ipda ID.”

    “Sehingga peristiwa itu terjadi, saudara BS bersama rekannya, ini proses yang harus kita klarifikasi apakah ada persoalan pribadi antara anggota saya dengan BS,” terangnya.

    Tak Kantongi Surat Perintah

    Kombes Pol Gidion Arif Setyawan juga mengatakan, Ipda Imanuel Dachi dan personelnya melakukan penangkapan terhadap Budianto Sitepu tanpa mengantongi surat apa pun dan tidak ada dasar laporan polisi.

    “Karena ini adalah dugaan awal proses tangkap tangan, memang waktu penangkapan belum ada surat perintah penyelidikan, surat perintah penangkapan, maupun administrasi penyidikan lainnya, pada saat melakukan upaya paksa karena dasarnya adalah tertangkap tangan,” kata Gidion, Jumat.

    Ia juga mengungkapkan hasil pemeriksaan medis terhadap jenazah korban yang sempat ditahan di Polrestabes Medan dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara. 

    “Lalu hasil autopsinya, ada pendarahan pada batang otak, pendarahan pada kepala. Lalu luka di pipi, rahang, lalu luka di bagian mata, ini kemudian dalam visum tersebut terbukti mengalami kekerasan benda tumpul, ini kami dalami,” bebernya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul: Dianiaya Polisi, Budianto Sitepu Alami Luka Bekas Benda Tumpul.

    (Tribunnews.com/Deni)(Tribun-Medan.com/Alfiansyah/Fredy Santosa)

  • Safari Beach Jateng suguhkan tarian Hawaiian sambut Tahun Baru 2025

    Safari Beach Jateng suguhkan tarian Hawaiian sambut Tahun Baru 2025

    upaya memikat pengunjung yang akan menghabiskan malam pergantian tahun di salah satu destinasi wisata di Pantai Sigandu ini

    Batang (ANTARA) – Manajemen Safari Beach Jateng (SBJ) Kabupaten Batang menyuguhkan acara
    “fire dance” yang dikolaborasikan dengan tari Hawaiian untuk menyambut Tahun Baru 2025.

    General Manager Safari Beach Jateng Yustinus Sutrisno di Batang, Senin, mengatakan bahwa pihaknya menambah waktu operasional yang sebelumnya dibuka mulai pukul 08.30 WIB hingga pukul 20.00 WIB diperpanjang hingga pukul 22.00 WIB.

    “Adapun sajian tari Hawaiin ini sebagai upaya memikat pengunjung yang akan menghabiskan malam pergantian tahun di salah satu destinasi wisata di Pantai Sigandu ini,” katanya.

    Selain tarian Hawaiin, kata dia, pihaknya juga akan memanjakan pengunjung dengan sejumlah atraksi hewan satwa seperti lumba-lumba dan pertunjukan edukasi gajah sumatra.

    “Sebanyak 270 ekor satwa dengan keragamannya menjadi media pembelajaran dan magnet bagi pengunjung sehingga memilih obyek wisata tersebut sebagai pilihan berlibur,” katanya.

    Sutrisno mengaku selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, harga tiket sedikit mengalami kenaikan yaitu semula Rp65 ribu per orang naik menjadi Rp70 ribu.

    “Kenaikan harga tiket masuk objek wisata ini berlaku mulai 20 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025. Kemungkinan setelah libur Tahun Baru 2025, harga tiket kembali ke semula,” katanya.

    Berdasarkan data, jumlah pengunjung Safari Beach Jateng sejak 24 Desember 2024 mencapai 1.500 orang hingga 2 ribu orang setiap harinya.

    Pewarta: Kutnadi
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2024

  • Mutasi Besar Polri, Polwan Peraih Adhi Makayasa Jadi Kapolres Semarang

    Mutasi Besar Polri, Polwan Peraih Adhi Makayasa Jadi Kapolres Semarang

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan rotasi dan mutasi besar-besaran terhadap 734 Perwira Tinggi (Pati) hingga Perwira Menengah (Pamen) Polri jelang akhir tahun 2024 ini.

    Mutasi itu tertuang dalam Surat Telegram Kapolri nomor ST/2775/XII/KEP./2024 hingga ST/2778/XII/KEP./2024 tertanggal 29 Desember 2024.

    Salah satu yang dimutasi adalah Polwan peraih Adhi Makayasa tahun 2006, AKBP Ratna Quratul Ainy. Polwan itu dimutasi untuk memegang jabatan baru sebagai Kapolres Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

    Ratna diketahui merupakan lulusan terbaik Akademi Kepolisian tahun 2006. Pada tahun itu, dia mendapat penghargaan Adhi Makayasa yang berpengalaman dalam bidang reserse.

    Ia memulai kariernya di kepolisian pada tahun 2007 sebagai Pama Ops Bagops Polrestro Jakbar Polda Metro Jaya. Setelah itu, ia sempat menjabat sebagai Panit Idik Unit VI/PPA Satreskrim Polrestro Jakbar Polda Metro Jaya.

    Pada tahun 2009, ia dipercaya menjabat sebagai Kanit Reskrim Polsek Cengkareng. Pada tahun yang sama, ia juga diangkat sebagai Kasubnit III Satresnarkoba Polrestro Jakbar.

    Kariernya terus berkembang dengan menjabat sebagai Sespri Gubernur PTIK pada 2013, hingga menjadi Sespri Gubernur PTIK pada 2013.

    Setelahnya Kompol Ratna dipercaya sebagai ajudan istri Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla, Mufidah, dari 2014 hingga 2019.

    Mutasi 18 Kapolres se-Jateng

    Secara keseluruhan di wilayah Jawa Tengah ada 18 polres yang berganti pimpinan dalam mutasi besar-besaran Polri jelang akhir 2024 ini.

    Selain Polres Semarang, Polrestabes Semarang yang semula dipimpin Kapolrestabes Kombes Pol Irwan Anwar pun berganti pimpinan.

    Kemudian polres lain yang berganti kepemimpinan di antaranya adalah Polresta Surakarta, Polresta Magelang, Polres Rembang, Polres Magelang Kota, dan Polres Sukoharjo.

    Kemudian Polres Kebumen, Polres Jepara, Polres Banjarnegara, Polres Karanganyar, Polres Grobogan, Polres Semarang, Polres Klaten, Polres Batang, Polres Purbalingga, Polres Boyolali, Polres Temanggung, dan Polres Tegal Kota.

    (tfq/kid)

    [Gambas:Video CNN]

  • Imbas Tewasnya Budianto Sitepu, Ipda Imanuel Dachi dan 6 Anggota Lainnya Terancam Dipecat – Halaman all

    Imbas Tewasnya Budianto Sitepu, Ipda Imanuel Dachi dan 6 Anggota Lainnya Terancam Dipecat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Tujuh personel Satreskrim Polrestabes Medan diduga terlibat kasus penganiayaan terhadap Budianto Sitepu (42), warga Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra Utara (Sumut), hingga tewas.

    Polda Sumut mengatakan, jika terbukti bersalah, akan dilakukan Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) terhadap ketujuh personel tersebut.

    “Komitmen Pimpinan Polri menindak tegas setiap anggota yang melanggar kode etik hingga sanksi PTDH jika terbukti bersalah,” ujar Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi, dilansir Tribun Medan, Senin (30/12/2024).

    Ketujuh anggota yang sebelumnya bertugas di Satreskrim Polrestabes Medan dimutasi ke Pelayanan Markas (Yanma) Polri.

    Saat ini, Ipda Imanuel Dachi dan enam anggota lainnya masuk penempatan khusus (patsus) Bid Propam lantaran kasus ini dalam proses penyelidikan.

    Kombes Hadi juga menyebut, kasus ini masih didalami Bid Propam dan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut sehingga belum ada penetapan status tersangka.

    “Betul. Ke tujuh terduga pelanggar dilakukan Patsus (sel khusus) dalam rangka tindak lanjut pemeriksaan di Propam Polda dan Ditreskrimum,” terangnya.

    Diberitakan sebelumnya, Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, mengungkapkan kronologi kasus ini.

    Adapun penganiayaan ini terjadi di Jalan Horas, Kecamatan Sunggal, Deli Serdang, Selasa (24/12/2024).

    Gidion menuturkan, kasus ini berawal dari anggotanya yang melakukan tangkap tangan terhadap Budianto Sitepu.

    Namun, dirinya tak menjelaskan secara detail kasus yang dilakukan korban sehingga anggota polisi melakukan penangkapan. 

    “Dalam proses penangkapan, kami menduga kekerasan terjadi pada proses penangkapan. Untuk kepastiannya nanti kami lakukan pendalaman pada proses penyidikan.”

    “Awalnya sebagaimana yang disampaikan keluarga korban, mereka ada minum-minum tuak di kedai yang bertetangga dengan mertua dari anggota saya (Ipda Imanuel Dachi),” sambungnya.

    Gidion menyatakan, saat itu Ipda Imanuel Dachi mendatangi korban yang sedang berada di warung tuak. Ia lantas menangkap Budianto Sitepu dan dua orang lainnya.

    “Minum-minum sampai dengan larut menjadi persoalan. Anggota saya Ipda ID melaporkan ke anggota lain tim URC yang waktu itu siaga, karena waktu itu malam natal semua angggota di luar,” ucap Gidion.

    “Ada tim-tim yang memang menyebar, timsus. Timsus ini ditugaskan bergerak malam mengatasi 3C, saat itu mereka di Binjai dipanggil merapat ke lokasi Ipda ID.”

    “Sehingga peristiwa itu terjadi, saudara BS bersama rekannya, ini proses yang harus kita klarifikasi apakah ada persoalan pribadi antara anggota saya dengan BS,” terangnya.

    Tak Kantongi Surat Perintah

    Kombes Pol Gidion Arif Setyawan juga mengatakan, Ipda Imanuel Dachi dan personelnya melakukan penangkapan terhadap Budianto Sitepu tanpa mengantongi surat apa pun dan tidak ada dasar laporan polisi.

    “Karena ini adalah dugaan awal proses tangkap tangan, memang waktu penangkapan belum ada surat perintah penyelidikan, surat perintah penangkapan, maupun administrasi penyidikan lainnya, pada saat melakukan upaya paksa karena dasarnya adalah tertangkap tangan,” kata Gidion, Jumat.

    Ia juga mengungkapkan hasil pemeriksaan medis terhadap jenazah korban yang sempat ditahan di Polrestabes Medan dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara. 

    “Lalu hasil autopsinya, ada pendarahan pada batang otak, pendarahan pada kepala. Lalu luka di pipi, rahang, lalu luka di bagian mata, ini kemudian dalam visum tersebut terbukti mengalami kekerasan benda tumpul, ini kami dalami,” bebernya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul: Polda Sumut Bakal Pecat Ipda Imanuel Dachi dan 6 Anggota Lainnya Terkait Tewasnya Budianto Sitepu.

    (Tribunnews.com/Deni)(Tribun-Medan.com/Fredy Santoso/Alfiansyah)

  • Begini Cara Membaca Grafik Saham untuk Pemula

    Begini Cara Membaca Grafik Saham untuk Pemula

    Terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam cara membaca grafik saham untuk pemula. Berikut penjelasan aspeknya yang membantu Anda untuk membaca grafiknya.

    1. Tren pergerakan saham

    Dalam mengidentifikasi grafik saham, penting untuk memperhatikan tren pergerakan harga sahamnya. Terdapat tiga tren pergerakan saham yang umum ditemui.

    Tren bullish menunjukkan harga saham mengalami kenaikan, sedangkan bearish memperlihatkan harga terus turun seiring waktu. 

    Selain itu, ada sideways yang menunjukkan harga saham naik turun di kisaran harga yang bergerak mendatar atau sama.

    Ketiga tren tersebut mudah dikenali karena terlihat jelas pada semua jenis grafik saham.

    2. Mengidentifikasi level support dan resistance

    Dalam analisis teknikal saham, Anda akan sering bertemu dengan istilah support dan resistance. 

    Istilah support merujuk pada harga yang memperlihatkan adanya permintaan tinggi dari pembeli sehingga harganya sulit turun di bawah level tersebut.

    Sementara itu, resistance mengacu pada level harga yang menunjukkan penawaran tinggi dari para penjual. Dengan begitu, harga saham sulit untuk naik di atas level tersebut.

    Pada praftik nyatanya, investor akan menarik garis panjang sebagai penanda area support atau resistance pada suatu saham untuk menentukan titiknya. 

    3. Jangka waktu

    Jangka waktu juga menjadi aspek penting dalam membaca sebuah grafik saham. Pergerakan harga saham biasanya terjadi pada rentang waktu tertentu. 

    Terdapat tiga jenis jangka waktu di dalam grafik saham, yaitu harian, mingguan, dan bulanan. 

    Setiap batang atau candle pada grafik mewakili pergerakan harga dalam jangka waktu tersebut.

    4. Indikator teknikal 

    Sebagai alat bantu untuk membaca pergerakan harga saham pada grafik, Anda bisa memanfaatkan indikator teknikal.

    Ada banyak jenis indikator yang bisa dipakai oleh investor. Mulai dari volatilitas, volume, tren, momentum, dan indikator lainnya. Indikator teknikal yang biasanya dipakai sebagai alat bantu, seperti MACD, average, RSI, dan volume.

    Masing-masing indikator tentu memiliki fungsi dan cara analisis yang berbeda. Maka dari itu, penting untuk mempelajari indikator tersebut sebelum memakainya.

    Demikian pengertian hingga cara membaca grafik saham untuk pemula yang bisa dijadikan panduan untuk memahami tren, pola, dan peluang pasar. Semoga bermanfaat!

  • Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar Dimutasi, Imbas Kasus Gamma?

    Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar Dimutasi, Imbas Kasus Gamma?

    Semarang, Beritasatu.com – Polri merotasi sejumlah perwira menengah (pamen). Salah satu yang dimutasi ialah Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar.

    Mutasi Polri itu tertuang dalam Surat Telegram bernomor ST 2776/XII/Kep.2024. Di surat itu, disebutkan Kombes Irwan Anwar dimutasi ke STIK Lemdiklat Polri.

    “Kombes Irwan Anwar diangkat dalam jabatan baru sebagai kalemkonprofpol waketbidkermadianmas STIK Lemdiklat Polri,” demikian dikutip surat telegram yang diterima, Senin (30/12/2024).

    Adapun pengganti Kombes Irwan Anwar adalah Kombes M Syahduddi yang sebelumnya menjabat kapolres Metro Jakarta Barat.

    Seperti diketahui, Kombes Irwan merupakan abiturien Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang 1994. Dia 5 tahun menjabat sebagai kapolrestabes Semarang setelah menggantikan Kombes Pol Auliansyah Lubis. 

    Mutasi itu dilakukan diduga buntut kasus penembakan yang dilakukan oleh anggota Satuan Reserse Narkoba atau Satresnarkoba Polrestabes Semarang Aipda Robig Zaenudin terhadap Gamma Rizkynata Oktafandy (17), siswa SMKN 4 Semarang hingga meningal dunia.

    Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto mengatakan, sebanyak 18 polres, polresta, polrestabes di jajaran Polda Jateng mengalami pergantian pucuk kepemimpinan (mutasi). Polda Jateng menyebut mutasi ini sebagai bentuk komitmen Polri dalam menghadirkan pelayanan terbaik kepada masyarakat, sekaligus upaya membangun organisasi yang adaptif terhadap tantangan di masa depan. 

    “Mutasi jabatan dalam lingkungan Polri adalah suatu hal yang lumrah,” ujarnya, Senin (30/12/2024).

    Adapun 18 polres tersebut adalah Polrestabes Semarang, Polresta Surakarta, Polresta Magelang, Polres Rembang, Polres Magelang Kota, Polres Sukoharjo, Polres Kebumen, Polres Jepara, Polres Banjarnegara, Polres Karanganyar, Polres Grobogan, Polres Semarang, Polres Klaten, Polres Batang, Polres Purbalingga, Polres Boyolali, Polres Temanggung, dan Polres Tegal Kota. 

    Selain itu, dua posisi pejabat utama (PJU) Polda Jateng, yakni Kepala Biro Logistik (Karo Log) dan Kepala Sekolah Polisi Negara (Ka SPN) juga mengalami pergantian kepemimpinan.

    “Dengan mutasi ini, diharapkan stabilitas keamanan di wilayah Jawa Tengah dapat tetap terjaga, terutama dalam rangka mendukung Program Pemerintah serta mengamankan berbagai agenda strategis nasional yang akan berlangsung di 2025,” tandasnya.