kab/kota: Batang

  • Menteri LH Hentikan Sementara Operasional 3 Perusahaan Tambang di Tapsel

    Menteri LH Hentikan Sementara Operasional 3 Perusahaan Tambang di Tapsel

    Jakarta

    Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq melakukan inspeksi udara di wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara (Sumur), pasca banjir. Inspeksi dilakukan di daerah aliran Sungai Barang Toru dan Garoga untuk memverifikasi penyebab bencana serta menilai kontribusi aktivitas usaha terhadap meningkatnya risiko banjir dan longsor.

    Hanif juga ingin memastikan kepatuhan terhadap standar perlindungan lingkungan hidup. Sebanyak tiga perusahaan juga didatangi olehnya. Berdasarkan temuan lapangan, pemerintah memutuskan menghentikan sementara operasional ketiga perusahaan tersebut.

    “Mulai 6 Desember 2025, seluruh perusahaan di hulu DAS Batang Toru wajib menghentikan operasional dan menjalani audit lingkungan. Kami telah memanggil ketiga perusahaan untuk pemeriksaan resmi pada 8 Desember 2025 di Jakarta. DAS Batang Toru dan Garoga adalah kawasan strategis dengan fungsi ekologis dan sosial yang tidak boleh dikompromikan,” kata Hanif dalam keterangannya, Sabtu (6/12/2025).

    Hasil pantauan udara menunjukkan adanya pembukaan lahan masif di daerah aliran sungai tersebut. Sehingga memperbesar tekanan terhadap daerah aliran sungai.

    “Dari overview helikopter, terlihat jelas aktivitas pembukaan lahan untuk PLTA, hutan tanaman industri, pertambangan, dan kebun sawit. Tekanan ini memicu turunnya material kayu dan erosi dalam jumlah besar. Kami akan terus memperluas pengawasan ke Batang Toru, Garoga, dan DAS lain di Sumatera Utara,” ungkapnya.

    “Pemulihan lingkungan harus dilihat sebagai satu kesatuan lanskap. Kami akan menghitung kerusakan, menilai aspek hukum, dan tidak menutup kemungkinan adanya proses pidana jika ditemukan pelanggaran yang memperparah bencana,” jelasnya.

    “Kami tidak akan ragu menindak tegas setiap pelanggaran. Penegakkan hukum lingkungan adalah instrumen utama untuk melindungi masyarakat dari bencana yang bisa dicegah,” pungkasnya.

    (rdh/dek)

  • Daftar Jalan Tol dan Non-Tol yang Bakal Terapkan Pembatasan Kendaraan

    Daftar Jalan Tol dan Non-Tol yang Bakal Terapkan Pembatasan Kendaraan

    Jakarta

    Pemerintah akan memberlakukan pembatasan kendaraan pada saat libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Operasional kendaraan angkutan barang akan dibatasi di jalan tol maupun non-tol. Catat tanggal dan lokasinya.

    Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Darat Aan Suhanan, periode libur Natal dan tahun baru ini diprediksi akan ada peningkatan pergerakan masyarakat. Diperkirakan masyarakat akan melakukan perjalanan pada tanggal 20 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026.
    “Maka diperlukan suatu pengaturan agar meningkatkan aspek keselamatan dan kelancaran di jalan,” kata Aan dikutip dari keterangan tertulisnya.

    Aan menyatakan pembatasan kendaraan angkutan barang dilakukan pada mobil barang dengan sumbu 3 atau lebih, mobil barang dengan kereta tempelan, kereta gandengan, serta mobil barang yang mengangkut hasil galian, hasil tambang dan bahan bangunan.

    “Kendaraan angkutan barang yang dikecualikan dari pembatasan atau tetap bisa beroperasi yaitu yang mengangkut BBM/BBG, hantaran uang, hewan dan pakan ternak, pupuk, penanganan bencana alam, sepeda motor gratis serta barang pokok,” sebut Aan.

    Kendaraan yang tetap boleh melintas tersebut harus dilengkapi dengan surat muatan dengan beberapa ketentuan, yakni diterbitkan oleh pemilik barang yang diangkut, surat muatan yang berisi keterangan jenis barang, tujuan, dan nama serta alamat pemilik barang. Terakhir, ditempelkan pada kaca depan sebelah kiri angkutan barang.

    Pembatasan kendaraan angkutan barang di ruas jalan tol diberlakukan mulai tanggal 19 Desember 2025 pukul 00.00-20 Desember 2025 pukul 24.00 waktu setempat. Kemudian diberlakukan kembali pada tanggal 23 Desember 2024 hingga 28 Desember 2025 pukul 00.00 sampai pukul 24.00 waktu setempat.

    “Pada periode tahun baru 2026 akan dilaksanakan kembali pembatasan pada tanggal 2 Januari 2026 hingga 4 Januari 2026 pukul 00.00 hingga 24.00 waktu setempat,” jelas Dirjen Aan.

    Berikut ruas jalan tol yang diberlakukan pembatasan kendaraan

    1. Lampung dan Sumatera Selatan: Bakauheni-Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung – Palembang.

    2. DKI Jakarta – Banten: Jakarta – Tangerang- Merak.

    3. DKI Jakarta:

    a) Prof. DR. Ir. Sedyatmo;
    b) Jakarta Outer Ring Road (JORR); dan
    c) Dalam Kota Jakarta:
    * Cawang – Tomang – Pluit
    * Cawang – Tanjung Priok – Ancol Timur – Jembatan Tiga/Pluit

    4.DKI Jakarta dan Jawa Barat:

    a) Jakarta – Bogor – Ciawi;
    b) Ciawi – Cigombong – Cibadak;
    c) Bekasi – Cawang – Kampung Melayu; dan
    d) Jakarta – Cikampek.

    5.Jawa Barat:

    a) Cikampek – Purwakarta – Padalarang – Cileunyi;
    b) Cikampek – Palimanan – Kanci – Pejagan;
    c) Jakarta – Cikampek II Selatan segmen Sadang – Bojongmangu (Fungsional).
    d) Cileunyi – Sumedang – Dawuan;
    e) Bogor Ring Road (BORR).

    6.Jawa Tengah:

    a) Pejagan – Pemalang – Batang – Semarang;
    b) Krapyak – Jatingaleh, (Semarang);
    c) Jatingaleh – Srondol, (Semarang);
    d) Jatingaleh – Muktiharjo, (Semarang);
    e) Semarang – Solo – Ngawi;
    f) Semarang – Demak; dan
    g) Yogyakarta – Solo segmen Kartasura – Klaten – Prambanan.

    7.Jawa Timur:

    a) Surabaya – Gempol;
    b) Gempok – Pandaan – Malang;
    c) Surabaya – Gresik;
    d) Gempol – Pasuruan – Probolinggo;
    e) Probolinggo – Banyuwangi segmen SS Gending – Paiton (Fungsional).

    “Selain itu, pemberlakuan pembatasan kendaraan barang ini berlaku juga di jalan non-tol sebagaimana yang tertuang dalam SKB,” katanya.

    Adapun, pembatasan operasional angkutan barang di ruas jalan non tol berlaku mulai tanggal 19 Desember 2025 hingga 20 Desember 2025 pukul 00.00 sampai 22.00 waktu setempat. Dilanjutkan kembali pada tanggal 23 Desember 2025 hingga 28 Desember 2025 mulai pukul 05.00 – 22.00 waktu setempat.

    Kemudian pada momentum tahun baru dilakukan pembatasan mulai tanggal 2 Januari 2026 hingga 4 Januari 2026 mulai pukul 05.00 hingga 22.00 waktu setempat.

    Ruas jalan non-tol yang berlaku pembatasan:

    1. Sumatera Utara:

    a) Bts. Provinsi Aceh – Tanjung Pura – Stabat – Binjai – Medan – Lubuk Pakam – Sei Rampah;
    b) Sei Rampah – Tebing Tinggi – Lima Puluh – Kisaran – Aek Kanopan – Rantauprapat – Kota Pinang – Bts Riau;
    c) Medan – Berastagi; dan
    d) Pematang Siantar – Parapat Simalungun – Porsea.

    2. Riau :

    a) Bts. Sumatera Utara/Riau – Pekanbaru – Bts. Riau/Jambi; dan
    b) Pekanbaru – Bangkinang – Bts. Riau/Sumatera Barat.

    3. Jambi dan Sumatera Barat:
    a) Jambi – Tebo – Dharmasraya – Padang;
    b) Padang – Bukit Tinggi – Bts. Riau/Sumatera Barat; dan
    c) Bts. Riau/Jambi – Jambi – Bts. Jambi/Sumsel.

    4. Jambi – Sumatera Selatan – Lampung:
    a) Bts. Jambi/Sumsel – Palembang – Bts. Sumsel/ Lampung – Bujung Tenuk – Bandar Lampung – Bakauheni; dan
    b) Bts. Jambi/Sumsel – Palembang – Bts. Sumsel/Lampung – Bujung Tenuk – Sukadana – Bakauheni.

    5. DKI Jakarta – Banten: Jakarta – Tangerang – Serang – Cilegon – Merak.

    6. Banten:
    a) Merak – Cilegon – Lingkar Selatan Cilegon – Anyer – Labuhan;
    b) Jalan Raya Merdeka – Jalan Raya Gatot Subroto; dan
    c) Serang – Pandeglang – Labuhan.

    7. DKI Jakarta – Jawa Barat: Jakarta – Bekasi – Cikampek – Pamanukan – Cirebon.

    8. Jawa Barat:
    a) Bandung – Nagreg – Tasikmalaya – Ciamis – Banjar;
    b) Nagreg – Kadungora – Leles – Garut;
    c) Bandung – Sumedang – Majalengka – Cirebon;
    d) Bogor – Ciawi – Sukabumi – Cianjur – Bandung;
    e) Padalarang – Gadog – Bangkong – Cimahi;
    f) Karawang – Subang – Indramayu – Cirebon;
    g) Sukabumi – Pelabuhan Ratu – Jampang – Cianjur – Garut – Tasikmalaya – Pangandaran – Banjar; dan
    h) Subang – Lembang – Bandung.

    9. Jawa Barat – Jawa Tengah: Cirebon – Brebes.

    10.Jawa Tengah:
    a) Brebes – Tegal – Pemalang – Pekalongan – Batang – Kendal – Semarang – Demak;
    b) Tegal – Purwokerto;
    c) Bawen – Magelang – Yogyakarta; dan
    d) Solo – Klaten – Yogyakarta.

    11. Jawa Tengah – Jawa Timur: Solo – Ngawi.

    12. Yogyakarta:
    a) Yogyakarta – Wates;
    b) Yogyakarta – Sleman – Magelang;
    c) Yogyakarta – Wonosari; dan
    d) Jalur Jalan Lintas Selatan (jalan Daendeles).

    13. Jawa Timur:
    a) Pandaan – Malang;
    b) Probolinggo – Lumajang;
    c) Madiun – Caruban – Jombang; dan
    d) Banyuwangi – Jember.

    14. Bali: Denpasar – Gilimanuk.

    Apabila terjadi perubahan arus lalu lintas secara situasional, pihak kepolisian dapat melaksanakan manajemen operasional berupa diskresi petugas kepolisian.

    (rgr/dry)

  • PLN Dirikan 4 Tower ERS di Bireuen, Listrik Aceh Ditargetkan Pulih Minggu Ini
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 Desember 2025

    PLN Dirikan 4 Tower ERS di Bireuen, Listrik Aceh Ditargetkan Pulih Minggu Ini Regional 6 Desember 2025

    PLN Dirikan 4 Tower ERS di Bireuen, Listrik Aceh Ditargetkan Pulih Minggu Ini
    Tim Redaksi
    BANDA ACEH, KOMPAS.com
    – PT PLN (Persero) mendirikan empat tower Emergency Restoration System (ERS) di Pantai Baru, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh.
    Hal tersebut dilakukan untuk mempercepat pemulihan sistem kelistrikan pascabencana banjir dan longsor yang melanda daerah tersebut.
    PLN
    menargetkan pengaliran listrik dari Arun menuju Banda Aceh dapat dilakukan pada Minggu (7/12/2025), setelah proses penarikan dan pengikatan konduktor rampung.
    “Alhamdulillah hari ini kami sudah bisa menyelesaikan empat
    tower ERS
    . Kami juga mulai mengikat dan menarik konduktor. Estimasi besok selesai, dan mohon doanya hari Minggu nanti kami akan mencoba melakukan energize,” kata General Manager PLN UID Aceh, Eddi Saputra dalam konferensi pers di Media Center Posko Tanggap Darurat, Jumat (5/12/2025).
    Eddi berharap, suplai listrik dari Arun dapat segera mengaliri Banda Aceh yang hingga kini masih mengalami pemadaman.
    “Mudah-mudahan dengan berhasilnya
    energize
    hari Minggu, pasokan dari Arun ini bisa memasok ke Banda Aceh, sehingga wilayah yang belum bisa nyala dapat pulih maksimal,” ujarnya.
    Dia menambahkan, seluruh perbaikan tiang dan aset jaringan di Banda Aceh telah rampung 100 persen.
    Namun, pasokan listrik belum dapat dinormalkan karena masih menunggu suplai dari Arun.
    “Begitu aliran dari Arun masuk, insyaallah Banda Aceh, Sigli,
    Bireuen
    hingga Tapaktuan bisa normal kembali kelistrikannya,” tuturnya.
    Eddi juga memaparkan perkembangan signifikan terkait pemulihan kelistrikan di sejumlah wilayah terdampak bencana.
    Di Aceh Tamiang, PLN berhasil menyalakan satu penyulang menuju kawasan yang sebelumnya terisolir.
    Dengan penyalaan tersebut, listrik di Tamiang Sports Center, yang berfungsi sebagai posko pengungsian utama, serta sebagian wilayah Kuala Simpang telah kembali menyala.
    Selain itu, PLN turut memasang sejumlah genset darurat, termasuk untuk RSUD Aceh Tamiang dan instalasi PDAM berkapasitas 33 ribu watt, guna memastikan suplai air bersih di posko-posko pengungsian tidak mengalami kendala.
    Untuk mempercepat pemulihan, PLN mengerahkan sebanyak 1.347 personel yang tergabung dalam 118 tim dari berbagai wilayah Indonesia.
    Fokus utama penanganan saat ini berada di Aceh Tamiang, Aceh Timur, dan Aceh Utara, menyusul kerusakan berat yang mengakibatkan 2.147 batang tiang dan 100 gardu tumbang akibat bencana.
    Perbaikan serupa juga telah dituntaskan di Subulussalam, dengan 13 titik gangguan berhasil dipulihkan.
    Wilayah terdampak paling parah berada di UP3 Langsa dan UP3 Lhokseumawe, yang masing-masing mencatat 91 titik kerusakan.
    “Kami mengerahkan seluruh tim,
    all out
    , untuk mempercepat perbaikan jaringan, baik tiang maupun gardu yang rusak,” ungkap Eddi.
    Namun, Eddi mengakui bahwa akses jalan menjadi tantangan dalam penanganan.
    Beberapa wilayah terisolir masih sulit dijangkau, termasuk Pulau Tiga di Aceh Tamiang dan Peunaron, Aceh Timur.
    Kondisi medan yang berat membuat tim belum dapat melakukan survei penuh terhadap aset jaringan di beberapa titik.
    Sementara itu, akses menuju Kabupaten Aceh Tengah masih terputus total.
    Untuk mendukung layanan darurat, PLN mengirimkan sepuluh genset portable berkapasitas 7 ribu watt dengan dukungan BNPB.
    Peralatan tersebut telah diterbangkan ke Aceh Tengah untuk menerangi posko-posko pengungsi yang masih gelap.
    Di wilayah tersebut, PLN masih memiliki PLTD Ayangan yang mampu memasok listrik sebesar 800 ribu watt, sehingga RSUD Aceh Tengah dapat tetap beroperasi tanpa kendala kelistrikan.
    PLN juga berencana mengirimkan satu unit genset berkapasitas 250 ribu watt pada Sabtu besok untuk kebutuhan RSUD Bener Meriah.
    Di sisi lain, layanan kelistrikan di RSUD Langsa telah kembali normal.
    PLN menargetkan penyalaan satu penyulang tambahan di Aceh Tamiang pada malam ini, yang diharapkan dapat mengaliri listrik hingga kawasan Kedai Besi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Imbas Banjir dan Longsor, Operasional 3 Perusahaan di DAS Batang Toru Dihentikan 
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        6 Desember 2025

    Imbas Banjir dan Longsor, Operasional 3 Perusahaan di DAS Batang Toru Dihentikan Medan 6 Desember 2025

    Imbas Banjir dan Longsor, Operasional 3 Perusahaan di DAS Batang Toru Dihentikan
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) memutuskan untuk menghentikan sementara operasional perusahaan Agincourt Resources, PTPN III, dan North Sumatera Hydro Energy (NSHE), pengembang PLTA Batang Toru, pada Jumat (5/12/2025).
    “Berdasarkan temuan lapangan, pemerintah memutuskan menghentikan sementara operasional ketiga perusahaan tersebut,” ujar Menteri Lingkungan Hidup dan Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH), Hanif Faisol Nurofiq.
    Langkah tersebut diambil setelah melakukan inspeksi udara dan darat di hulu Daerah Aliran Sungai (DAS)
    Batang Toru
    dan Garoga.
    Inspeksi tersebut bertujuan untuk memverifikasi penyebab bencana dan menilai kontribusi aktivitas usaha terhadap meningkatnya risiko banjir dan longsor, serta memastikan kepatuhan terhadap standar perlindungan lingkungan hidup.
    Hanif juga mengunjungi PT
    Agincourt Resources
    , PT Perkebunan Nusantara III (
    PTPN III
    ), dan PT
    North Sumatera Hydro Energy
    (NSHE).
    Selain menghentikan operasional, pemerintah juga mewajibkan audit lingkungan sebagai langkah pengendalian tekanan ekologis di hulu DAS yang memiliki fungsi vital bagi masyarakat.
    Mulai 6 Desember 2025, seluruh perusahaan di hulu DAS Batang Toru diwajibkan untuk menghentikan operasional dan menjalani audit lingkungan.
    “Kami telah memanggil ketiga perusahaan untuk pemeriksaan resmi pada 8 Desember 2025 di Jakarta. DAS Batang Toru dan Garoga adalah kawasan strategis dengan fungsi ekologis dan sosial yang tidak boleh dikompromikan,” tegas Hanif dalam keterangan tertulis.
    Hanif menekankan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap seluruh kegiatan usaha di kawasan tersebut, terutama dengan curah hujan ekstrem yang kini mencapai lebih dari 300 mm per hari.
    “Pemulihan lingkungan harus dilihat sebagai satu kesatuan lanskap. Kami akan menghitung kerusakan, menilai aspek hukum, dan tidak menutup kemungkinan adanya proses pidana jika ditemukan pelanggaran yang memperparah bencana,” jelasnya.
    KLH/BPLH kini memperketat verifikasi persetujuan lingkungan dan kesesuaian tata ruang untuk seluruh kegiatan di lereng curam, hulu DAS, dan alur sungai.
    Penegakan hukum akan ditempuh apabila ditemukan pelanggaran yang menambah risiko bencana.
    “Kami tidak akan ragu menindak tegas setiap pelanggaran. Penegakan hukum lingkungan adalah instrumen utama untuk melindungi masyarakat dari bencana yang bisa dicegah,” ucap Hanif.
    Deputi Bidang Penegakan Hukum Lingkungan Hidup KLH/BPLH, Rizal Irawan, menambahkan bahwa hasil pantauan udara menunjukkan adanya pembukaan lahan masif yang meningkatkan tekanan pada DAS.
    “Dari
    overview
    helikopter, terlihat jelas aktivitas pembukaan lahan untuk PLTA, hutan tanaman industri, pertambangan, dan kebun sawit. Tekanan ini memicu turunnya material kayu dan erosi dalam jumlah besar. Kami akan terus memperluas pengawasan ke Batang Toru, Garoga, dan DAS lain di Sumatera Utara,” ungkap Rizal.
    Lembaga itu memastikan verifikasi lapangan akan terus dilakukan terhadap perusahaan lain yang terindikasi memberikan kontribusi signifikan terhadap tekanan lingkungan di Sumatera.
    Pemerintah berkomitmen untuk menjadikan penegakan hukum lingkungan sebagai fondasi utama dalam mencegah bencana ekologis dan melindungi masyarakat.
    Langkah tegas ini diambil pasca banjir besar dan longsor yang melanda Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Penampakan Pantai Pandan Tapanuli Tengah: Penuh Gelondong Kayu dan Air Cokelat
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        6 Desember 2025

    Penampakan Pantai Pandan Tapanuli Tengah: Penuh Gelondong Kayu dan Air Cokelat Medan 6 Desember 2025

    Penampakan Pantai Pandan Tapanuli Tengah: Penuh Gelondong Kayu dan Air Cokelat
    Tim Redaksi
    TAPANULI TENGAH, KOMPAS.com
    — Pantai yang terletak di Kota Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, kini menyuguhkan pemandangan yang tak biasa dan memprihatinkan.
    Destinasi wisata andalan wisatawan Kota Pandan ini dipenuhi
    gelondongan kayu
    usai diterjang
    banjir bandang
    pada Selasa (25/11/2025) lalu.
    Pantauan Kompas.com di lokasi pada Jumat (5/12/2025) sore, terlihat tumpukan material sisa banjir mendominasi lanskap pantai yang biasanya bersih.
    Aroma lembap dari kayu basah bercampur lumpur sesekali tercium saat angin laut berembus ke arah daratan.
    Terlihat banyak gelondong kayu berserakan di sepanjang hamparan pasir pantai berwarna putih itu.
    Kayu-kayu dengan beragam ukuran, mulai dari ranting kecil hingga batang pohon besar berdiameter lebih dari 30 sentimeter, tersebar acak di bibir pantai, membuatnya terlihat seperti tempat yang tak terawat.
    Sejumlah gelondongan kayu terlihat sudah berubah warna menjadi kehitaman karena digunakan sebagai kayu bakar oleh sejumlah warga saat malam hari, menyisakan sisa abu dan tumpukan kayu yang sebagiannya masih meninggalkan jejak asap.
    Fenomena perubahan warna air laut juga menjadi sorotan.
    Meski air laut di bibir pantai masih terlihat normal dengan warna kebiruan, pemandangan kontras terlihat jelas di kejauhan.
    Air di bagian tengah laut terlihat berwarna keruh dan membentuk garis panjang berwarna cokelat pekat.
    Warna cokelat tersebut merupakan air sisa banjir yang dipenuhi tanah serta lumpur yang terbawa arus banjir.
    Pertemuan antara air tawar yang keruh dan air laut ini terlihat mencolok, meninggalkan jejak tingginya sedimentasi yang terjadi akibat banjir bandang sepuluh hari lalu.
    Di sisi lain, sejumlah anak justru tetap mencoba menjalankan hidup seperti biasa di tengah kondisi tersebut.
    Mereka terlihat tetap menikmati momen berenang di laut, seolah tak terganggu dengan kondisi air yang belum sepenuhnya pulih.
    Anak-anak tersebut bermain air sambil saling melempar bola pasir satu sama lain, diselingi tawa yang terdengar samar dari kejauhan.
    Sementara itu, upaya pemulihan mulai dilakukan warga secara mandiri.
    Sejumlah warga terlihat sibuk mengumpulkan gelondongan kayu untuk dibuang atau dimanfaatkan menjadi kayu bakar, agar pantai kembali terlihat bersih.
    Namun, upaya ini tampak kewalahan menghadapi volume sampah yang cukup masif.
    Terlihat satu orang bertugas menggendong kayu berukuran kecil dan sedang, sementara yang lainnya perlahan mengumpulkannya menggunakan sapu lidi dan alat seadanya.
    Warga pun mengungkapkan harapannya agar pemerintah daerah segera menurunkan alat berat untuk mempercepat proses pembersihan, mengingat
    Pantai Pandan
    adalah salah satu ikon wisata di
    Tapanuli Tengah
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hamil 9 Bulan di Pengungsian Tapteng, Monalisa Bertahan Menunggu Persalinan Tanpa Suami
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 Desember 2025

    Hamil 9 Bulan di Pengungsian Tapteng, Monalisa Bertahan Menunggu Persalinan Tanpa Suami Regional 6 Desember 2025

    Hamil 9 Bulan di Pengungsian Tapteng, Monalisa Bertahan Menunggu Persalinan Tanpa Suami
    Tim Redaksi
    TAPANULI TENGAH, KOMPAS.com
    – Wajah lelah namun tegar tampak jelas pada Monalisa (26), warga asal Pardagangan, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Ia menjadi korban banjir bandang dan tengah bertahan di posko pengungsian.
    Di tengah hiruk-pikuk posko
    pengungsian
    yang padat, ia duduk dengan perut yang kian membesar. Usia kandungannya kini sudah menginjak sembilan bulan.
    Sudah sepuluh hari
    Monalisa
    terpaksa meninggalkan kenyamanan rumahnya dan tidur beralaskan tikar di pengungsian.
    Namun, beban yang dipikulnya terasa lebih berat karena ia harus melalui masa-masa kritis ini seorang diri, tanpa didampingi sang suami.
    “Sendiri saja memang di sini, karena suami berlayar. Sebatang kara lah di bencana ini,” kata Monalisa saat ditemui Kompas.com di lokasi, Jumat (5/12/2025).
    Di saat ia membutuhkan dukungan fisik dan mental menjelang
    persalinan
    , Monalisa harus menerima kenyataan bahwa suaminya sedang berada jauh di perantauan.
    “Kalau suami alhamdulillah sehat. Suami (di) Batang Arau, Padang,” ujar Monalisa.
    Ia menyebut, suaminya sedang bekerja jauh di laut, sehingga tidak bisa mendampinginya saat
    bencana banjir
    melanda, maupun saat ia bertahan di posko pengungsian.
    Ketidakhadiran sang suami memaksanya bertahan seorang diri menjaga keselamatan janin dalam kandungannya, sekaligus satu anaknya yang masih kecil.
    Monalisa mengenang detik-detik mengerikan saat air banjir bandang datang pada Selasa (25/11/2025) pagi.
    Tanpa suami yang bisa diandalkan untuk membantu evakuasi, ia harus berjuang sendiri menyelamatkan diri.
    “Dari rumah hampir terseret, hampir terseret arus, pegangan aja sama yang ada,” ujarnya.
    Kondisi fisiknya yang sedang hamil tua membuat pergerakannya terbatas, sementara derasnya air terus meninggi hingga 1 meter atau setara pinggang orang dewasa.
    Ia harus sekuat tenaga menahan arus sembari menjaga anaknya agar tidak hanyut.
    “Karena menarik ini (anak), karena air sudah hampir sepinggang. Apalagi hamil kan enggak bisa apa (banyak bergerak) karena kencang air. Tapi alhamdulillah masih dikasih selamat,” tuturnya.
    Beruntung, di tengah kepanikan tersebut, sebuah mobil datang menjemput dan mengevakuasinya keluar dari kawasan yang dinyatakan waspada itu.
    “Karena daerah rumah itu ternyata udah waspada, jadi dijemput sama tim penyelamat itu,” sambungnya.
    Kini, meski menjelang waktu persalinan, Monalisa memilih bertahan di pengungsian dengan fasilitas serba terbatas.
    Rumahnya yang berlumpur setinggi lutut belum layak untuk kembali dihuni.
    Namun, alasan utamanya bukan sekadar kondisi fisik rumah, melainkan ketakutannya menghadapi persalinan sendirian tanpa bantuan medis di tengah kondisi darurat.
    Di rumahnya, akses listrik terputus dan tidak ada sinyal komunikasi.
    Kondisi itu dinilai terlalu berbahaya bagi dirinya yang hidup sendirian dan tengah ditinggal suaminya.
    “Sebenarnya berat (di pengungsian). Tapi karena di sini ada tim medis, terpaksa harus di sini. Kalau di sana (rumah) kan jaringan enggak ada, lampu mati. Otomatis kan awak sendiri. Kalau di sini dirawat,” jelas Monalisa.
    Berdasarkan pemeriksaan dokter, Hari Perkiraan Lahir (HPL) Monalisa jatuh pada 20 Desember 2025.
    Namun, dokter yang memeriksa di pengungsian menyebutkan bahwa kelahiran bisa terjadi lebih cepat atau mundur.
    “HPL-nya itu tanggal 20. Tapi katanya bisa maju, bisa mundur,” ucapnya.
    “Kalau mundur, bisa jadi suami sudah bisa pulang. Tapi kalau maju, enggak tahu ya bagaimana,” sambungnya.
    Di tengah ketidakpastian itu, persiapan menyambut sang buah hati masih jauh dari kata cukup.
    Banjir telah merendam semua pakaian dan perlengkapan bayi yang sempat ia siapkan.
    Sementara itu, kondisi keuangan keluarga yang sedang sulit karena suami merantau menambah beban pikirannya.
    “Apalagi di sini pun juga masih ada kurang sih (bantuannya). Kayak pakaian bayi. Kan semua kena (banjir). Apalagi kondisi keuangan enggak ada,” tuturnya lirih.
    Monalisa pun kini hanya bisa berharap proses persalinannya nanti berjalan lancar dan ia bisa mendapatkan tempat yang lebih layak untuk membesarkan bayinya. Sebab rumahnya masih dipenuhi lumpur.
    Ia juga mengungkap bahwa dirinya selalu berdoa agar sang suami dapat segera pulang dan mendampingi proses persalinannya.
    “Penginnya iya sih, (dapat) tempat yang layak, ada suami. Kalau enggak ada suami, kenapa-kenapa nanti siapa lah yang bawa aku ke rumah sakit,” pungkasnya penuh harap.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemprov Jateng gandeng Inggris perkuat infrastruktur logistik

    Pemprov Jateng gandeng Inggris perkuat infrastruktur logistik

    …Kami minta tolong Kedutaan untuk menjembatani

    Semarang (ANTARA) – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menggandeng Pemerintah Inggris untuk memperkuat infrastruktur logistik, transportasi publik dan pengembangan kawasan berorientasi transit di wilayah tersebut.

    Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, di Semarang, Jumat, mengatakan Inggris sebagai mitra strategis yang tepat dalam mengakselerasi pembangunan Jateng, terutama di sektor logistik dan konektivitas antarkawasan.

    Hal itu disampaikannya, usai menerima delegasi Kedutaan Besar Inggris dan tim Techne Praxis International, di Kota Semarang.

    Menurut dia, pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari pembahasan Gubernur Jateng dengan Duta Besar Inggris pada Oktober 2025 lalu.

    “Maka Inggris ini tepat untuk kita eksplorasi, terutama terkait pembangunan ‘dry port’ (terminal pelabuhan),” kata mantan Kapolda Jateng itu.

    Apalagi, lanjut dia, kebutuhan logistik dan mobilitas manusia di Jateng bakal terus meningkat, seiring dengan semakin tumbuhnya kawasan ekonomi baru di sejumlah daerah sehingga rencana pembangunan tersebut perlu dipercepat.

    Ia menambahkan bahwa pertemuan lanjutan dengan perwakilan Kedubes Inggris kali ini semakin menguatkan keyakinannya terhadap potensi kolaborasi kedua pihak.

    “Saya sudah ketemu Dubes, dan saya makin tertarik dengan Inggris. Makanya saya ingin lebih cepat. Kami minta tolong Kedutaan untuk menjembatani,” katanya.

    Selain urusan logistik, Luthfi menyambut baik dukungan Inggris dan Techne Praxis dalam pengembangan Transit oriented development (TOD) atau kawasan berorientasi transit di Kota Semarang dan Kabupaten Kendal.

    Director of Strategic Planning and Economics Techne Praxis International Iqbal Maulana Achmad menyampaikan bahwa kerja sama tersebut difasilitasi melalui program Partnering for Accelerated Climate Transitions (UK PACT).

    “Hari ini Pemerintah Inggris bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia, khususnya di Jawa Tengah, dalam mendukung program UK PACT. Salah satu fokusnya adalah transportasi publik, termasuk dari Semarang menuju Batang. Selaras dengan perkembangan di KEK Batang,” katanya.

    Ia mengatakan pengembangan TOD telah menjadi elemen penting dalam kolaborasi tersebut, sebab program tersebut mendukung pertumbuhan kawasan perkotaan.

    Techne Praxis tidak hanya melakukan kajian teknis, tetapi juga mempertemukan para pemangku kepentingan lintas sektor.

    “Kami melanjutkan program ini melalui kajian dan dengan mempertemukan stakeholder kunci pemerintah pusat, daerah, dan BUMN seperti KAI. Harapannya, proses pengembangan ini semakin cepat untuk mendukung akselerasi ekonomi,” katanya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Jateng Arif Djatmiko menuturkan bahwa pengembangan “dry port” dan TOD perlu dipercepat karena kebutuhan angkutan barang yang meningkat.

    “Ada 12 juta kontainer di Jateng. Namun hanya 7 juta yang tertampung di Jateng, sisanya keluar semua ke luar. Nantinya kalau Pelabuhan Tanjung Mas ditingkatkan, dry port dikembangkan, dan sistem kereta api dibuat loop,” katanya.

    Pewarta: Zuhdiar Laeis
    Editor: Bernadus Tokan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Alasan Tanggul Laut di Muara Baru Sering Bocor Saat Rob
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Desember 2025

    Alasan Tanggul Laut di Muara Baru Sering Bocor Saat Rob Megapolitan 5 Desember 2025

    Alasan Tanggul Laut di Muara Baru Sering Bocor Saat Rob
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kepala Suku Dinas SDA Jakarta Utara Heria Suwandi mengatakan, kebocoran air laut di tanggul wilayah Muara Baru, Kecamatan Penjaringan karena usianya sudah menua, yakni mencapai 10 tahun, sehingga konstruksi mulai melemah.
    “Ada celah pada
    sheet pile
    yang menyebabkan air laut masuk ke belakang tanggul,” kata Heria di
    Jakarta
    , Jumat (5/12/2025).
    Penanganan yang dilakukan saat ini bersifat sementara yaitu menyumpal celah dengan karung pasir.
    Hingga hari ini, sekitar 500 karung sudah digunakan dan kemungkinan akan bertambah.
    “Selain itu, struktur beton yang mengalami korosi juga ditambal untuk mengurangi laju rembesan,” kata dia.
    Kondisi tanggul masih mampu menahan tekanan air saat tinggi muka laut mencapai 2,65 meter pasang purnama (cmPP).
    Namun, kekuatan tersebut tidak dapat bertahan lama, sehingga penanganan permanen akan dilakukan oleh Dinas SDA dengan memperkuat struktur baru.
    “Perencanaan teknisnya sedang disusun dan mudah-mudahan bisa direalisasikan pada tahun anggaran 2026 dan selesai pada 2027,” kata Heria.
    Perbaikan jangka panjang kemungkinan dilakukan dengan menambah konstruksi tanggul di sisi luar menggunakan metode yang lebih kuat, seperti spun pile seperti yang telah digunakan di kawasan Pelabuhan Nizam Zachman.
    Dia menilai kebocoran terjadi akibat kombinasi berbagai faktor, seperti tekanan air laut yang tinggi, korosi beton akibat paparan klorin, kenaikan muka air laut, serta penurunan muka tanah (
    land subsidence).
    Menurut dia, segmen yang mengalami kebocoran cukup parah diperkirakan memiliki panjang sekitar 500 meter.
    Sementara total jalur tanggul dari area Batang hingga titik pertemuan dengan tanggul Kementerian PUPR mencapai sekitar 2 kilometer.
    “Sudin SDA juga menangani limpasan air laut di Pelabuhan Perikanan Nizam Zachman yang terjadi karena elevasi dermaga lebih rendah dari tinggi
    rob
    ,” kata dia.
    Sementara itu, Ketua RT 15 Penjaringan, Dewi mengatakan, kondisi tanggul memang sudah lama memprihatinkan dan kerap menyebabkan air masuk ke permukiman saat pasang tinggi.
    “Kami berharap tanggul yang bocor bisa segera diperbaiki dan penanganan akan dilakukan,” kata dia.
    Rembesan air laut yang bocor melalui tanggul ini berdampak pada sedikitnya tujuh RT, yaitu RT 04, 05, 06, 11, 12, 14, dan 15.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 4 Cara Tepat Menjaga Nutrisi Anak dan Lansia Saat Pemulihan Bencana

    4 Cara Tepat Menjaga Nutrisi Anak dan Lansia Saat Pemulihan Bencana

    Jakarta, Beritasatu.com – Cara menjaga nutrisi anak dan lansia menjadi perhatian penting setelah bencana alam, karena dua kelompok ini memiliki kerentanan tinggi terhadap masalah gizi.

    Dalam situasi darurat, pemenuhan energi, karbohidrat, protein, dan lemak sering kali tidak terpenuhi. Salah satu solusi yang banyak digunakan adalah pangan darurat berbentuk batang (food bar), yaitu makanan padat gizi yang praktis dikonsumsi dan dirancang untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dasar di tengah keterbatasan.

    Bencana alam seperti banjir, gempa bumi, tanah longsor, hingga banjir bandang mampu mengganggu produksi pangan, merusak jalur distribusi, dan menurunkan akses terhadap air bersih. Kondisi ini membuat masyarakat sulit memperoleh makanan bergizi maupun sanitasi yang layak.

    Pada fase ini, risiko malanutrisi meningkat drastis, terutama pada kelompok rentan, yakni anak-anak, bayi, ibu hamil, ibu menyusui, dan lansia. Kekurangan nutrisi pada anak dapat menyebabkan masalah serius, seperti stunting, wasting, atau melemahnya daya tahan tubuh.

    Sementara pada lansia, meski kebutuhan energi menurun, kebutuhan protein, vitamin, dan mineral tetap tinggi untuk menjaga fungsi tubuh, kesehatan tulang, serta massa otot.

    Oleh karena itu, pemenuhan gizi setelah bencana bukan sekadar soal makan, tetapi strategi penting untuk mempercepat pemulihan dan mencegah dampak kesehatan jangka panjang.

    Prinsip Dasar Nutrisi dalam Situasi Darurat dan Pascabencana

    Ahli gizi darurat menyarankan beberapa prinsip penting yang perlu diperhatikan dalam cara menjaga nutrisi anak dan lansia setelah bencana:

    1. Prioritaskan kelompok rentan

    Anak-anak, bayi, ibu hamil dan menyusui, serta lansia harus menjadi prioritas dalam distribusi makanan karena mereka paling rentan mengalami malanutrisi.

    2. Pastikan kecukupan energi dan protein

    Kebutuhan dasar harian biasanya mengacu pada sekitar 2.100 kkal per orang, ditambah kebutuhan protein minimum. Fokus utama adalah memenuhi dua unsur ini agar tubuh tetap memiliki energi untuk bertahan dan pulih.

    3. Jaga keamanan pangan dan air bersih

    Pada masa krisis, kontaminasi makanan atau air sangat mudah terjadi. Kebersihan makanan, pengolahan yang tepat, dan akses air bersih sangat penting untuk mencegah penyakit seperti diare yang memperburuk kondisi gizi.

    4. Berikan intervensi gizi khusus jika diperlukan

    Jika asupan makanan tidak cukup memenuhi kebutuhan mikro maupun makronutrien, pemberian suplemen atau makanan tambahan perlu dipertimbangkan, terutama bagi anak kecil dan lansia.

    Strategi Praktis Menjaga Nutrisi Anak di Masa Pemulihan Bencana

    1. Pertahankan ASI eksklusif untuk bayi di bawah 6 bulan

    World Health Organization (WHO) menegaskan menyusui tetap menjadi sumber nutrisi terbaik selama situasi darurat. ASI mengandung energi, nutrisi penting, dan antibodi yang melindungi bayi dari infeksi.

    2. Berikan MPASI bergizi untuk bayi di atas 6 bulan

    Gunakan makanan lunak yang mudah dicerna, seperti puree, bubur, dan makanan kecil bergizi. Pilihan ini cocok ketika fasilitas memasak terbatas, tetapi tetap dapat memenuhi kebutuhan gizi anak.

    3. Pastikan distribusi makanan bergizi atau tambahan gizi

    Dalam kondisi krisis, bantuan makanan sebaiknya mencakup energi, protein, dan jika mungkin zat gizi mikro. Makanan tambahan untuk balita sangat membantu mencegah wasting atau underweight.

    4. Jaga kebersihan air dan alat makan anak

    Gunakan air matang atau air kemasan untuk menyiapkan makanan anak dan membersihkan peralatan makan. Langkah ini penting untuk mencegah diare dan infeksi.

    Strategi Menjaga Nutrisi Lansia dan Dewasa Rentan

    Untuk lansia, cara menjaga nutrisi memiliki fokus berbeda dibanding anak-anak:

    1. Berikan makanan mudah dicerna namun bergizi seimbang

    Walau kebutuhan energi menurun, lansia tetap membutuhkan protein dan mikronutrien penting, seperti vitamin D, kalsium, dan mineral lain untuk menjaga fungsi tubuh.

    2. Batasi makanan tinggi garam, gula, dan lemak jenuh

    Makanan bantuan atau makanan olahan kadang tinggi garam dan lemak. Konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi, gangguan jantung, dan komplikasi kesehatan lainnya.

    3. Pastikan hidrasi yang cukup

    Lansia harus mendapat minimal 1 liter air bersih per hari untuk menjaga fungsi organ, mencegah dehidrasi, dan menurunkan risiko komplikasi.

    4. Pantau kondisi kesehatan dan status gizi

    Pengecekan berkala sangat penting untuk mendeteksi anemia, malanutrisi, atau masalah kesehatan lain sehingga intervensi dapat dilakukan sejak dini.

    Anak membutuhkan nutrisi untuk tumbuh, sedangkan lansia memerlukan nutrisi untuk mempertahankan kesehatannya. Oleh karena itu, kedua kelompok ini mengalami risiko terbesar ketika akses pangan terganggu.

    Dampak malanutrisi pascabencana dapat berlangsung jangka panjang, mulai dari stunting, melemahnya imun tubuh, hingga meningkatnya risiko penyakit kronis.

    Dengan memahami cara menjaga nutrisi anak dan lansia dalam masa pascabencana serta menerapkan prinsip dasar pemenuhan gizi darurat, keluarga dan komunitas dapat membantu mencegah malanutrisi dan mempercepat proses pemulihan.

  • 2
                    
                        Kapal Pengangkut Gelondongan Kayu Asal Sumbar Terdampar di Lampung, Ada "Barcode" Perusahaan
                        Regional

    2 Kapal Pengangkut Gelondongan Kayu Asal Sumbar Terdampar di Lampung, Ada "Barcode" Perusahaan Regional

    Kapal Pengangkut Gelondongan Kayu Asal Sumbar Terdampar di Lampung, Ada “Barcode” Perusahaan
    Tim Redaksi
    LAMPUNG, KOMPAS.com
    – Sebuah kapal tongkang pengangkut gelondongan kayu terdampar di pesisir Pantai Kabupaten Pesisir Barat.
    Pada potongan kayu terdapat
    barcode
    perusahaan.
    Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari menyampaikan, kapal itu terdampar di Pantai Tanjung Setia sejak 6 November 2025.
    Dari keterangan yang dihimpun kepolisian, kapal tongkang itu berasal dari Sumatera Barat (Sumbar) pada 2 November 2025.
    “Muatannya sekitar 4.800 kubik kayu,” kata Yuni saat dihubungi, Kamis (5/12/2025).
    Diduga,
    cuaca ekstrem
    menjadi penyebab utama kapal kehilangan kendali hingga akhirnya terdampar.
    Selain itu, tali pengikat kapal disebut ikut terlilit dan memperparah situasi.
    “Cuaca saat itu sangat ekstrem. Ada tali kapal yang terlilit, sehingga mengakibatkan tongkang terdampar,” katanya.
    Dari pendataan sementara, ribuan batang kayu itu memiliki panjang hingga 6 meter dengan diameter mencapai 50-100 sentimeter.
    Selain itu, tercantum
    barcode 
    bertuliskan nama perusahaan PT MPL dan “Sumatera Barat”.
    Yuni memastikan, pihak kepolisian telah mengambil langkah cepat menindaklanjuti insiden tersebut.
    Sejumlah anak buah kapal (ABK) juga telah dimintai keterangan.
    Hingga kini, kondisi tongkang beserta muatan kayu masih berada di lokasi, dan penanganan kasus ditangani Polres
    Pesisir Barat
    bersama Direktorat Polairud Polda Lampung.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.