kab/kota: Batang

  • Enam Kereta Api Terganggu Perjalanannya Akibat Luapan Air di Jalur Kereta Api Batang

    Enam Kereta Api Terganggu Perjalanannya Akibat Luapan Air di Jalur Kereta Api Batang

    TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG – Enam kereta terganggu perjalanan akibat dampak luapan air di jalur kereta api antara Stasiun Krengseng – Stasiun Plabuan, Kabupaten Batang, Kamis (30/1/2025).

    Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo mengatakan luapan air terjadi di kedua jalur pukul 05.15.

    Waktu itu kedua jalur ditutup sementara dan tidak dapat dilalui kereta api.

    “Untuk keselamatan, mulai pukul 05.15 WIB kedua jalur tersebut untuk sementara ditutup dan tidak dapat dilalui oleh perjalanan kereta api,” jelasnya.

    Menurutnya, puluhan petugas  langsung menuju lokasi terdampak, dan dengan sigap langsung melakukan penanganan.

    Pada pukul 07.31 WIB, jalur hulu sudah selesai dilakukan penanganan dan pada pukul 08.50 WIB, jalur hilir juga sudah selesai dilakukan penanganan.

    “Pukul 08.50 WIB semua jalur sudah dapat dilalui perjalanan kereta api dengan kecepatan terbatas pada lokasi terdampak,” tuturnya.

    Ia menuturkan  6 perjalanan kereta api yang  terganggu akibat kejadian tersebut, yakni KA Blambangan Ekspres (185) relasi Ketapang-Jakarta, KA Kaligung (195) relasi Semarang-Brebes, KA Dharmawangsa Ekspres (131) relasi Surabaya-Jakarta, KA Argo Merbabu (19) relasi Semarang-Jakarta, KA Tawang Jaya (258) relasi Jakarta-Semarang, dan KA Kaligung (194) relasi Tegal-Semarang.

    “KAI menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada seluruh pelanggan yang terdampak imbas terjadinya musibah ini,” tandasnya. (*)

  • Membongkar pagar, melindungi nelayan

    Membongkar pagar, melindungi nelayan

    Sejumlah petugas Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel lokasi pemagaran laut sepanjang 30,16 km di perairan pesisir Tangerang, Banten, Kamis (9/1/2025). ANTARA FOTO/Harianto/foc/am.

    Membongkar pagar, melindungi nelayan
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Rabu, 29 Januari 2025 – 17:11 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah akhirnya mengambil tindakan tegas. Setelah beberapa bulan menjadi sorotan publik, pagar bambu yang membentang sepanjang 30,16 kilometer di perairan Tangerang, Banten, akhirnya dibongkar.

    Pembongkaran mulai dilakukan oleh tim gabungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan TNI AL, melibatkan Pemda Banten, Polairud, KPLP, Bakamla, serta masyarakat nelayan sejak 22 Januari 2025 dan dijadualkan selesai dalam tempo 10 hingga 15 hari.

    Hingga saat ini, tim sudah membongkar sekitar 15 km pagar di tengah kendala angin dan ombak.

    Pembongkaran dilakukan dengan prioritas untuk membuka jalur nelayan melaut. Karena selama ini, nelayanlah yang paling menderita akibat keberadaan pagar laut tersebut.

    Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Doni Ismanto Darwin mengatakan tim KKP sudah turun langsung ke lapangan untuk berdialog dengan nelayan di setiap desa yang terdampak untuk mendengarkan keluhan mereka.

    “Hasil dari dialog ini akan menjadi dasar bagi kami untuk merancang program bantuan yang tepat secepatnya,” kata Doni.

    Pembongkaran pagar laut misterius itu bukan hanya soal penegakan hukum, tetapi juga terkait dengan stabilitas ekonomi masyarakat pesisir yang bergantung pada laut.

    Pagar laut yang muncul tanpa kejelasan siapa yang bertanggung jawab tersebut menimbulkan banyak masalah, terutama bagi masyarakat nelayan yang menggantungkan hidupnya pada hasil tangkapan laut.

    Aktivitas nelayan terganggu karena pagar ini membatasi akses mereka ke wilayah penangkapan ikan yang biasa mereka manfaatkan. Setidaknya, ada 3.888 masyarakat pesisir yang berprofesi sebagai nelayan dan 502 pembudidaya di kawasan itu.

    Nelayan bukan satu-satunya pihak yang akan dirugikan jika masalah ini tidak segera diselesaikan. Banyak pihak di sektor kelautan juga akan direpotkan jika masalah dibiarkan berlarut-larut.

    Bagi nelayan jelas, jika mereka sulit melaut, pendapatan dan kesejahteraan keluarga akan menurun. Tidak ada ikan, tidak ada uang.

    Begitu pun, perekonomian daerah akan terkena imbasnya. Nelayan yang tidak dapat melaut akan mengurangi pasokan hasil laut yang penting bagi pasar lokal dan bahkan nasional. Ini juga berdampak pada rantai pasokan industri pengolahan hasil laut dan sektor-sektor terkait, seperti distribusi dan retail produk-produk perikanan.

    Artinya, ketika nelayan terganggu, dampak ekonomi yang timbul tidak hanya dirasakan oleh mereka, tetapi juga oleh seluruh ekosistem ekonomi yang terkait dengan sektor kelautan.

    Di Desa Karang Serang, beberapa nelayan yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kesulitan mereka saat berusaha melaut. Mereka kini harus berhati-hati, bahkan terpaksa menghindari bagian laut yang tertutup pagar bambu tersebut.

    Mereka khawatir, jika sampai melanggar batas akan diminta ganti rugi oleh si pemilik pagar.

    Perubahan rute berlayar ini membuat perjalanan mereka lebih jauh sehingga membutuhkan lebih banyak bahan bakar. Dampaknya, biaya operasional mereka meningkat. Dulu, untuk mencari ikan, mereka cukup mengisi bahan bakar kapal dengan 5 liter solar, namun kini mereka terpaksa mengisi hingga 7 liter.

    Celakanya, kawasan di sekitar pagar tersebut tadinya adalah area yang biasanya banyak ikan, udang, kerang dan rajungan. Karena mereka tidak bisa beroperasi di sekitar pagar, akhirnya hasil tangkapan nelayan merosot.

     Nelayan berharap agar masalah pagar bambu tersebut segera tertangani. Keinginan mereka tidaklah muluk. Mereka hanya ingin, laut yang menjadi nafas kehidupan mereka, bisa dikembalikan seperti semula.

    Para nelayan berharap agar hak mereka dihormati, dan kehidupan mereka kembali seperti semula, tanpa ada hambatan yang menghalangi upaya mereka mencari nafkah.

    Terkuak Agustus 2024

    Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten Eli Susiyanti menyatakan pagar laut itu 30,16 km terbentang dari Desa Muncung hingga Desa Pakuhaji di wilayah perairan Kabupaten Tangerang.

    Struktur pagar laut terbuat dari bambu atau cerucuk dengan ketinggian rata-rata 6 meter. Di atasnya, dipasang anyaman bambu, paranet dan juga dikasih pemberat berupa karung berisi pasir.

    Pagar meliputi 16 kecamatan dengan rincian tiga desa di Kecamatan Kronjo; tiga desa di Kecamatan Kemiri; empat desa di Kecamatan Mauk; satu desa di Kecamatan Sukadiri; tiga desa di Kecamatan Pakuhaji; dan dua desa di Kecamatan Teluknaga.

    Pagar laut sepanjang 30,16 km itu merupakan kawasan pemanfaatan umum yang berdasarkan Perda Nomor 1 Tahun 2023 meliputi zona pelabuhan laut, zona perikanan tangkap, zona pariwisata, zona pelabuhan perikanan, zona pengelolaan energi, zona perikanan budi daya, dan juga beririsan dengan rencana waduk lepas pantai yang diinisiasi oleh Bappenas.

    Dinas setempat mendapatkan informasi pertama kali pada 14 Agustus 2024. Lalu ditindaklanjuti dengan turun ke lapangan pada 19 Agustus 2024. Dari kunjungan ke lapangan ditemukan aktivitas pemagaran laut saat itu masih di sepanjang kurang lebih 7 km.

    Kemudian tepat 4-5 September 2024, dinas setempat bersama dengan Polsus dari Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan KKP kembali datang ke lokasi itu, bertemu dan berdiskusi.

    Tim yang turun ke lapangan saat itu mendapatkan informasi bahwa tidak ada rekomendasi atau izin dari camat maupun desa terkait pemagaran laut di daerah itu. Saat itu pula belum ada keluhan dari masyarakat terkait pemagaran tersebut.

    Tak sampai di situ, dinas setempat pada 18 September 2024, kembali melakukan patroli dengan melibatkan dari Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang serta Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI). Saat itu, DKP Banten meminta aktivitas pemagaran dihentikan.

    Inspeksi gabungan bersama-sama dengan TNI Angkatan Laut, Polairut, PSDKP KKP, PU, Satpol-PP, Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang, ditemukan pagar laut bertambah menjadi 13,12 km hingga 30,16 km.

    Negara hadir

    Pada 9 Januari 2025, pagar bambu yang membentang luas disegel oleh petugas Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP).

    Plang merah bertuliskan larangan dipasang, menandakan bahwa pagar tersebut tidak memiliki izin yang sah. Penyegelan itu juga disertai peringatan bahwa pembongkaran akan dilakukan dalam waktu singkat. Pemerintah memberikan tenggat waktu 20 hari untuk pihak yang bertanggung jawab segera membongkar pagar tersebut.

    Namun hingga berakhirnya tenggat waktu tersebut, tidak ada pihak yang mengaku dan membongkar pagar tersebut. Hingga akhirnya pada 18 Januari 2025, proses pembongkaran dimulai atas perintah langsung Presiden Prabowo Subianto. Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) bersama masyarakat nelayan setempat bergerak bersama melakukan aksi pembongkaran.

    Pada 22 Januari 2025, pembongkaran besar-besaran dilakukan dengan melibatkan sekitar 1.500 personel gabungan dari KKP, TNI AL, Bakamla, Polairud, dan nelayan setempat. Kerja keras pun dimulai.

    KKP menurunkan 11 armada meliputi kapal pengawas, URC, tugboat, RIB, serta sea rider bersama 460 personel. Selain KKP dan TNI AL, pembongkaran melibatkan Pemda Banten, Polairud, KPLP, Bakamla, serta masyarakat nelayan.

    Pembongkaran dilakukan petugas gabungan dengan cara menarik pagar menggunakan tali dari boat-boat yang dikerahkan. Bambu yang dibongkar lalu diangkut ke daratan.

    Metode ini membuat bagian bawah pagar ikut tercabut sehingga tidak menyisakan batang bambu di dasar lautan. Estimasi proses pembongkaran hingga selesai memakan waktu maksimal 10 hari.

    Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyatakan, meski anggaran pembongkaran pagar laut bersumber dari patungan antara berbagai pihak, namun pembongkaran terus dilakukan hingga seluruh pagar laut sepanjang 30,16 km dibongkar.

    Sinergi perwakilan negara hingga masyarakat nelayan dalam mencabut pagar-pagar bambu yang membelenggu akses nelayan itu, menjadi semangat kolektif untuk mengembalikan hak nelayan agar mereka bisa kembali mengarungi laut dalam menghidupi keluarga tercinta tanpa penghalang.

    Dengan komitmen pemerintah yang kuat, diharapkan perekonomian nelayan dan keberlanjutan ekosistem laut Indonesia dapat terjaga, serta memastikan bahwa proyek pembangunan yang menguntungkan semua pihak dilakukan secara sah dan berkelanjutan.

    Pembongkaran pagar laut Tangerang merupakan komitmen negara dalam melindungi hak nelayan dan keberlanjutan ekosistem laut Indonesia.

    Sumber : Antara

  • Cara Sederhana Cegah Skoliosis, Hindari Pakai Tas Berat Bertumpu di Satu Bahu – Halaman all

    Cara Sederhana Cegah Skoliosis, Hindari Pakai Tas Berat Bertumpu di Satu Bahu – Halaman all

    Laporan Willem Jonata

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Skoliosis atau tulang punggung bengkok seperti hurup C atau S  bisa terjadi pada siapa saja. Bukan hanya anak-anak, tapi juga orang dewasa.

    Dengan kata lain, lengkungan pada tulang punggung adalah suatu kondisi yang tak hanya berkembang selama masa anak-anak atau remaja, tetapi nyatanya kondisi ini juga bisa muncul di usia dewasa. 

    Ada dua bentuk skoliosis, yakni skoliosis idiopatik dan skoliosis degeneratif.

    Mengutip Swiss Surgery, skoliosis idiopatik terjadi pada pasien muda. Asal usulnya tidak diketahui, oleh karena itu disebut “skoliosis remaja idiopatik”.

    Anak perempuan umumnya lebih mungkin terkena daripada anak laki-laki.

    Beberapa ahli berteori bahwa skoliosis idiopatik bisa berkembang akibat genetik dan bisa berasal dari lembutnya ligamen, lemahnya otot, atau perkembangan abnormal dari tulang. 

    Sementara itu, skoliosis degeneratif disebabkan oleh atrisi atau karena proses pengikisan pada tulang.

    Karena atrisi, tulang kehilangan bentuk lurusnya, yang menyebabkan skoliosis.

    Badan Kesehatan Dunia atau WHO mencatat prevalensi skoliosis di Indonesia mencapai tiga sampai lima persen dari jumlah populasi.

    Skoliosis yang berat dapat mengganggu kesehatan, menimbulkan keluhan yang dapat mengganggu produktivitas, menyebabkan berbagai komplikasi, seperti nyeri punggung, kesulitan bernapas, dan gangguan pada organ dalam.

    Kurangnya wawasan mengenai pentingnya peduli dengan kesehatan tulang belakang, membuat penderita skoliosis makin tahun makin bertambah.

    Dalam seminar edukasi yang digelar Holywings Peduli baru-baru ini, dr. Singgih, MKM dari RS Siloam Mampang, Jakarta Selatan, menjelaskan serba-serbi tentang skoliosis.

    Khususnya mengenai langkah-langkah pencegahan.

    Menurut dia, pencegahan skoliosis bisa dimulai dari perubahan kecil dalam gaya hidup seperti mengonsumsi berbagai nutrisi baik, dan melakukan olahraga secara rutin.

    “Sebaiknya juga hindari menggunakan tas dalam kondisi berat terlalu sering menggunakan satu bahu saja,” jelasnya.

    Selain seminar edukasi, digelar pula kegiatan cek kesehatan gratis. Termasuk mengecek kondisi tulang.

    Kegiatan tersebut digelar di HW Livehouse dan Tiger Kemang, untuk warga RW 01 kelurahan Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

    Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan antara lain pengukuran gula darah, kolesterol, tekanan darah, hingga konsultasi medis yang langsung dilakukan oleh tenaga medis dari RS Siloam Mampang.

    Selain itu, 50 peserta yang mengikuti medical check up gratis ini juga mendapatkan obat-obatan atau vitamin sesuai hasil pemeriksaan.

    Andrew Susanto, Komisaris Utama Holywings Group sekaligus Ketua Program CSR Holywings Peduli, berharap acara ini bisa menjadi inspirasi bagi warga untuk lebih peduli pada kesehatan mereka.

    “Kami ingin acara ini memotivasi masyarakat agar lebih rutin menjaga kesehatan dan menjalani gaya hidup sehat. Ini adalah bagian dari komitmen Holywings Peduli untuk mendukung kesehatan masyarakat,” ujarnya.

    Cek kondisi tulang punggung yang dilakukan oleh tim medis RS Siloam Mampang mengunakan metode pemeriksaan fisik menggunakan skoliometer.

    Pada setiap peserta Skoliometer diletakan melintasi deformitas tulang belakang. Kemudian akan dibaca sudut rotasi batang tubuh yang ditunjukkan oleh skoliometer.

    Pemeriksaan dianggap positif jika angka yang ditunjukkan skoliometer lebih dari 7 derajat. 

    Kegiatan ini disambut antusias oleh para peserta yang hadir di HW Livehouse dan Tiger Kemang.

    Seorang warga, Nurhayati, menilai acara ini punya manfaat penting.

    “Banyak dari kami belum pernah melakukan pemeriksaan tulang belakang sebelumnya. Dengan bantuan ini, kami jadi lebih paham akan kondisi tubuh dan tulang punggung kami. Terima kasih atas perhatian yang luar biasa ini,” katanya.

  • Sarwendah Pilih Berdamai dan Hidup Bersama Kista di Batang Otak, Ini Penjelasannya

    Sarwendah Pilih Berdamai dan Hidup Bersama Kista di Batang Otak, Ini Penjelasannya

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebritas Sarwendah kembali membagikan informasi tentang kondisi kesehatannya. Ia masih memiliki kista di batang otak, namun hingga kini belum berencana untuk menjalani operasi untuk menghilangkannya.

    Menurut Sarwendah, dokter menyarankan agar ia berdamai dengan kondisi tersebut dan hidup bersama kista yang ada di otaknya. Kondisi ini diketahui saat Sarwendah sedang menjalani gugatan cerai dari mantan suaminya, Ruben Onsu. Pada saat itu, ia dirawat di rumah sakit dan didiagnosis mengidap kista di batang otak yang langsung mendapatkan perawatan khusus.

    Meskipun kista tersebut belum hilang, Sarwendah mengaku belum berani menjalani operasi. Saat ini, ia rutin memeriksakan kesehatan setidaknya sekali atau dua kali dalam setahun untuk memantau perkembangan kista tersebut.

    Sarwendah mengunggah sebuah foto tengah terbaring di sebuah rumah sakit. Sarwendah pun tanpa ditemani orang yang dicintai termasuk keluarganya. – (Beritasatu.com/Instagram)

    “Untungnya, kista ini tidak berkembang. Yang penting kata dokter, kalau ukurannya mengecil, itu patut disyukuri. Yang penting jangan membesar,” ujar Sarwendah dalam kanal YouTube, Rabu (29/1/2025).

    Jika ukuran kista tetap sama, Sarwendah memutuskan untuk membiarkannya. Setelah berkonsultasi dengan dokter, ia memutuskan untuk tidak mengambil tindakan operasi, karena risikonya masih 50-50.

    “Dokter bilang, selama tidak ada perubahan, saya bisa hidup seperti biasa. Jika ada perubahan, baru akan ada tindakan lanjutan. Doakan saja semoga semuanya tetap aman,” harap Sarwendah, yang kini memilih untuk hidup berdamai dengan kista di batang otaknya.

  • Jajanannya Dibeli Wali Kota, Penjual Telur Gulung Cuek Getok Harga Minta Rp800 Ribu, Malu Disoraki

    Jajanannya Dibeli Wali Kota, Penjual Telur Gulung Cuek Getok Harga Minta Rp800 Ribu, Malu Disoraki

    TRIBUNJATIM.COM – Kejadian seorang penjual telur gulung ngepruk harga alias menetapkan harga lebih tinggi, viral di media sosial.

    Saat itu jajanan dagangannya hendak dibeli Wali Kota Solo, Teguh Prakosa.

    Kejadian ini saat acara karnaval Grebeg Sudiro pada Minggu (26/1/2025).

    Seharusnya Teguh membayar dengan harga sesuai jumlah telur gulung yang dipesan.

    Namun penjual telur gulung tersebut malah memanfaatkan kesempatan,

    Ia malah menarik harga lebih tinggi atau getok harga.

    Aksi penjual telur gulung tersebut disaksikan banyak orang yang hadir dalam karnaval Grebeg Sudiro, hingga jadi viral di media sosial.

    Salah satu tokoh Tionghoa Solo, Sumartono Hadinoto yang hadir di lokasi, menceritakan kronologi peristiwa tersebut.

    Katanya, awalnya Teguh, menyaksikan kirab gunungan kue keranjang dalam karnaval budaya Grebeg Sudiro.

    Di depan kerumuman orang tersebut lalu ada penjual telur gulung.

    “Di depan kerumuman massa itu ada yang jual telur gulung di gelas-gelas (cup),” kata Sumartono, Selasa (28/1/2025).

    “Nampannya itu kelihatan. Ada 28 gelas. Kemudian di atasnya ditumpangi (nampan) mungkin juga 28 gelas (telur gulung),” lanjut dia.

    “Kalau 28 tambah 28 kan 56, dan ada dua yang dikasih saos. Misal 28 itu dua pakai saos tinggal 26 yang (nampan) bawah. Yang (nampan) atas misal separuh yang dikasih saos 14 kan tinggal 40-an (cup gelas),” paparnya.

    “Dia minta Rp10.000 per gelas. Jadi kan Rp400.000 (totalnya)” jelas Sumartono.

    Viral di media sosial pedagang telur gulung gepruk Wali Kota Solo, minta dibayar Rp800.000 untuk semua dagangannya yang diambil para pengunjung Gerebek Solo, Minggu (26/1/2025). (Instagram/batang.update)

    Tetapi, kata Sumartono, penjual telur gulung tersebut malah minta kepada Wali Kota Solo bayar Rp800.000.

    Aksi penjual telur gulung yang menarik Rp800.000 itu pun membuat pengunjung karnaval Grebeg Sudiro bersorak-sorai.

    Awalnya penjual telur gulung tersebut marah-marah karena merasa malu disoraki.

    Sehingga penjual telur gulung akhirnya menerima uang Rp400.000 yang diberikan Wali Kota Solo dan langsung pergi meninggalkan lokasi.

    “Penjual telur gulung itu terima Rp 400.000 terus pergi,” ungkap Sumartono, melansir Kompas.com.

    Sumartono menyampaikan Wali Kota Solo membeli telur gulung untuk dibagikan kepada para pengunjung karnaval budaya Grebeg Sudiro.

    “Iya, niatnya mau beli semua terus dibagikan pengunjung karena menunggu kue keranjang belum waktunya dibagi.”

    “Ada yang jualan, kasihan Pak Teguh. Maunya diborong sama Pak Teguh,” ujar Sumartono.

    Menanggapi hal itu, sebetulnya Teguh Prakosa tidak mempersoalkan aksi penjual telur gulung tersebut.

    Teguh mengatakan, tujuannya memborong telur gulung dalam karnaval budaya Grebeg Sudiro untuk melarisi dagangan mereka supaya cepat habis.

    “Enggak apa-apa dikasih aja. Habis mau bagaimana. Mau diapain.”

    “Benar apa tidak kembalikan pada mereka saja. Kita inginnya hanya melarisi,” ucap Teguh saat ditemui, Selasa (28/1/2025).

    Lain dengan penjual telur gulung yang memanfaatkan kesempatan, seorang sopir angkot di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, justru beraksi mulia.

    Sosok sopir angkot tersebut melakukan cara tak biasa demi membantu penumpang yang tak punya ongkos.

    Penumpang yang memviralkan momen tersebut pun terharu melihat tindakan mulia sang sopir angkot.

    Aksi sang sopir angkot terungkap dari unggahan akun TikTok sang penumpang yakni @elsyunnnn.

    Akun tersebut membagikan video yang memperlihatkan momen saat ia naik angkutan umum ketika subuh.

    Dalam video tersebut, Elsyun merekam suasana di dalam angkot yang hanya diisi beberapa penumpang.

    Akun tersebut juga merekam kertas yang tertempel di kaca pintu angkot.

    Sekilas tak ada keistimewaan yang tertulis di kertas tersebut.

    Yakni hanya menuliskan tarif alias ongkos angkot jurusan Muncul – Ciputat.

    Tarif muncul Ciputat

    Jarak dekat 5000

    Anak sekolah 4000

    Sesuai tarif

    Khusus tarif malam seorang 15.000 jarak jauh

    Viral aksi mulia sopir angkot membantu penumpangnya yang tak punya ongkos dengan cara unik (TikTok)

    Namun jika ditelaah lebih rinci, kertas tersebut juga bertuliskan pengumuman dari sang sopir angkot.

    Yaitu perihal penumpang yang tidak punya ongkos untuk membayar angkot.

    Pesan dari sopir angkot, ia tidak akan mempermasalahkan jika ada penumpangnya yang tidak punya atau kekurangan ongkos.

    Namun sang sopir angkot meminta kepada penumpangnya agar bersabar menunggu penumpang lainnya.

    “Bila kurang uang tolong kabarin supir. Insya Allah tidak masalah asal sabar menunggu penumpang lain terima kasih,” tulis pengumuman yang tertulis di angkot.

    Melihat tulisan di pintu angkot tersebut, Elsyun terenyuh.

    Ia tak menyangka dengan kebaikan sang sopir angkot yang mau membantu penumpang tak punya ongkos.

    “Diingetin semesta kalau masih banyak orang baik di dunia ini,” tulis Elsyun.

    “Sehat-sehat ya pak. Subuh-subuh jadi mellow,” imbuhnya.

    Tak cuma Elsyun, netizen di media sosial juga ikut kagum pada sopir angkot baik hati di Ciputat tersebut.

    Netizen di media sosial ikut terenyuh dengan perangai sang sopir angkot.

    Publik pun ramai melayangkan doa untuk sang sopir angkot.

    “Sehat selalu, Bapak. Semoga Allah senantiasa memberikan rezeki kepada engkau dengan penuh keberkahan. Panjang umur kebaikan”

    “Wah muncul ciputat, semoga dilain waktu bisa ketemu bapaknya pas naik angkot. Banyak berkah dan banyak rejeki ya pak”

    “naik transport umum bikin kita tau hal hal kaya gini, ternyata masi banyak org org baik didunia ini”

    “Aaa pagi2 dibikin nangis, Bapak sehat2 ya semoga Tuhan mudahkan rezeki bpk, sehat2 Bapak”

    “YaAllah sehat sehat pakkkkk semoga rezekinya lancarr terus”

    “Sehat selalu bapaknya lancar rezeki nya aamiin”

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Daop 3 Cirebon tingkatkan keselamatan perjalanan KA dengan penggantian material prasarana

    Daop 3 Cirebon tingkatkan keselamatan perjalanan KA dengan penggantian material prasarana

    Sumber foto: Yohanes Charles/elshinta.com.

    Daop 3 Cirebon tingkatkan keselamatan perjalanan KA dengan penggantian material prasarana
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 28 Januari 2025 – 23:34 WIB

    Elshinta.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 3 Cirebon terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api dengan melakukan perbaikan dan penggantian material pada prasarana jalan rel sepanjang tahun 2024. 

    Langkah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan KAI untuk memberikan pelayanan terbaik serta menjaga keandalan operasional kereta api, sekaligus mendukung transportasi yang aman, efisien, dan berkelanjutan.

    Selama tahun 2024, KAI Daop 3 Cirebon berhasil mengganti rel baru sepanjang 10.000 meter. Penggantian rel ini adalah bagian dari upaya memperbarui infrastruktur jalan rel demi meningkatkan keselamatan dan kenyamanan para penumpang.

    Selain itu, KAI Daop 3 juga melakukan pemasangan 3.803 batang bantalan sintetis yang berfungsi untuk memperkuat infrastruktur rel dan meningkatkan stabilitas jalur kereta api.

    Penggantian batu balast sebanyak 39.000 m³ juga turut melengkapi upaya KAI dalam memastikan daya tahan dan kestabilan jalur rel. Balast yang kuat dan stabil sangat penting untuk menjaga kualitas jalur rel, sehingga dapat meminimalisir risiko gangguan selama perjalanan kereta api.

    Tidak hanya rel dan bantalan, KAI Daop 3 juga mengganti 21 unit wesel baru pada tahun 2024. Wesel adalah komponen penting dalam sistem perkeretaapian yang memungkinkan kereta api berpindah jalur dengan aman dan lancar. 

    Penggantian wesel ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional, keandalan prasarana, dan memastikan keselamatan selama perjalanan kereta api.

    Manajer Humas KAI Daop 3 Cirebon, Rokhmad Makin Zainul, menjelaskan bahwa penggantian material pada prasarana jalan rel merupakan langkah strategis untuk memastikan perjalanan kereta api yang lebih aman, efisien, dan andal. 

    Menurutnya, upaya ini sejalan dengan komitmen KAI untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan infrastruktur demi kenyamanan dan keselamatan pelanggan.

    “Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan infrastruktur demi kenyamanan dan keselamatan para pelanggan. Langkah-langkah ini merupakan upaya KAI untuk menggerakkan transportasi berkelanjutan yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” jelas Rokhmad kepada Kontributor Elshinta Yohanes Charles, Selasa (28/1). 

    Penggantian rel, wesel, dan bantalan ini juga merupakan langkah KAI untuk mendukung percepatan kecepatan kereta api dan peningkatan frekuensi perjalanan. 

    Seiring dengan bertambahnya jumlah perjalanan dan peningkatan on-time performance (ketepatan waktu), perawatan prasarana yang berkelanjutan menjadi kunci utama dalam menjaga keselamatan operasional perjalanan kereta api.

    “Perawatan prasarana menjadi aspek strategis untuk memastikan keselamatan tetap terjaga di tengah upaya KAI memberikan layanan terbaik. Melalui pencapaian ini, kami berharap dapat terus menjaga kepercayaan masyarakat dan menghadirkan moda transportasi yang andal, aman, dan nyaman,” tutup Rokhmad. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Dukung Hilirisasi dan Ekspor, Danareksa Industrial Park Disiapkan, Nilai Investasi Rp162 Triliun – Halaman all

    Dukung Hilirisasi dan Ekspor, Danareksa Industrial Park Disiapkan, Nilai Investasi Rp162 Triliun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Indonesia bakal memiliki kawasan industri terbesar dan siap untuk mendukung program hilirisasi serta pengembangan industri berorientasi ekspor.

    Corporate Secretary and CSR Holding BUMN Danareksa Agus Widjaja mengatakan bakal mendorong transformasi tujuh kawasan industri di Holding BUMN Danareksa untuk memperkuat peran strategisnya sebagai salah satu katalisator dalam mendukung hilirisasi dan penyerapan tenaga kerja.

    Kawasan tersebut nantinya bakal menjadi Danareksa Industrial Park.

    “Holding BUMN Danareksa berkomitmen mewujudkan visi besar Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran melalui Asta Cita yang menitikberatkan pada hilirisasi industri, penguatan ekonomi nasional, dan penciptaan lapangan kerja. Sebagai holding transformasi dan investasi, kami mempersiapkan Danareksa Industrial Park untuk menjadi gerbang investasi manufaktur global dengan mengintegrasikan pengembangan kawasan industri yang modern, smart, and green dengan didukung oleh infrastruktur penunjang dan konektivitas terlengkap,” ujar Agus dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Selasa(28/1/2025).

    Tujuh kawasan yang dilakukan transformasi yaitu PT Kawasan Industri Medan, PT Kawasan Berikat Nusantara, PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung, PT Kawasan Industri Wijayakusuma, PT Kawasan Industri Terpadu Batang, PT Surabaya Industrial Estate Rungkut, dan PT Kawasan Industri Makassar. Dengan total luas lahan 7.855 hektare, 

    Hingga saat ini, total nilai investasi yang telah masuk ke Danareksa Industrial Park mencapai US$10 miliar atau setara dengan Rp162 triliun dan telah menyerap lebih dari 300.000 lapangan kerja. Ketujuh kawasan industri tersebut juga telah didukung dengan akses jalan sepanjang total 154 kilometer. 

    Dukungan infrastruktur dan konektivitas yang baik diharapkan dapat memberikan dampak luas pada perekonomian, termasuk pemberdayaan masyarakat lokal.

    Danareksa Industrial Park, melalui tujuh kawasan industrinya, menghadirkan solusi komprehensif yang dirancang untuk memenuhi beragam kebutuhan investasi global. 

    Menurut Agus, setiap kawasan memiliki keunggulan unik, meliputi industri berteknologi tinggi, eco-industry untuk pengolahan Crude Palm Oil (CPO), zona pemrosesan ekspor, sektor tekstil, perikanan, agrobisnis, serta logistik yang berfokus pada penerapan ekonomi sirkular.

    “Danareksa Industrial Park memiliki keunggulan pelayanan one-stop solution dari dukungan ekosistem yang ada di Holding BUMN Danareksa dari jasa konstruksi, alternatif pendanaan, hingga Sistem Resi Gudang. Transformasi dan sinergi di Holding BUMN Danareksa diharapkan semakin memperkuat langkah serta kontribusi kami dalam mewujudkan Indonesia sebagai pusat ekonomi yang kompetitif di kancah global,” tutup Agus.

  •  Tim SAR Gabungan Temukan Korban Ke-25 Longsor Petungkriyono

     Tim SAR Gabungan Temukan Korban Ke-25 Longsor Petungkriyono

    TRIBUNJATENG.COM, KAJEN — Pencarian korban longsor dan banjri bandang di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, terus dilakukan.

    Hingga Minggu (26/1), sudah ada 25 korban yang berhasil dievakuasi dan dalam kondisi keadaan meninggal dunia. Adapun masih ada satu orang yang belum ditemukan.

    Satu korban, M Nasrullah Amin (38), warga Kelurahan Kradenan, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan, diangkat, pada Sabtu (25/1) pukul 09.34.

    Korban kedua, Tigar Hapriyanto (34), warga Denasri Kulon, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, diangkat tiga menit kemudian.

    Anggota SAR Bumi Santri, Fahri Diky mengatakan, tim SAR mengalami kendala saat akan melakukan evakuasi korban yang ke-24 dan ke 25.

    Pada hari keempat pencarian, Jumat (24/1), tim SAR gabungan sudah menemukan tiga korban, yakni satu korban di rumah Sekdes Kasimpar dan dua korban di area Allo Kafe.

    “Akan tetapi, yang berhasil dievakuasi hanya satu, atas nama Aurel. Adapun dua korban lagi belum dievakuasi karena korban tertimpa batu, dan bangunan,” kata Fahri kepada Tribun Jateng.

    Fahri menjelaskan, kendala yang dihadapi tim SAR gabungan yaitu di lokasi hujan, kabut tebal, akses yang susah, dan ditambah lagi korban ke-24 dan ke-25 ini terhimpit antara ujung jembatan dan beton.

    “Korban ke-24 terlihat bagian pinggang ke atas dan korban ke-25 terlihat dari pinggang ke bawah,” jelasnya.

    Tim SAR gabungan saat itu masih menggunakan alat manual untuk melakukan pencarian, di antaranya Rotariso, alkon, hammer, jack hammer manual, linggis, cangkul, dan sekop.

    Sementara itu, Kepala Kantor Basarnas Semarang, Budiono mengatakan, operasi pencarian pada hari ke-5 terpaksa dihentikan lebih cepat.

    Hal tersebut dilakukan karena hujan yang turun dengan intensitas tinggi mengguyur area pencarian.

    “Personel SAR gabungan terpaksa kami tarik karena hujan deras dan kami hentikan untuk hari ini (Sabtu—Red). Dikhawatirkan akan terjadi longsor susulan yang bisa membahayakan tim gabungan” ujar Budiono.

    Dia mengungkapkan, tim SAR gabungan mengalami kendala saat hendak mengevakuasi korban ke-24 dan ke-25, yang terhimpit material longsor berupa batu besar.

     “Segala cara untuk bisa menyingkirkan bebatuan yang menghimpit kedua korban dengan peralatan yang ada seperti peralatan extrikasi.

    Untuk excavator belum bisa digunakan karena lokasi masih tidak aman untuk penggunaan excavator,” ungkapnya.

    Dengan ditemukannya dua korban tersebut maka jumlah total korban yang berhasil dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia menjadi 25 orang.

    Adapun satu korban yang masih dalam pencarian, yakni M Teguh Imanto.

    Dia menambahkan, sejak pencarian korban tanah longsor pada hari ke-4, setiap selesai bertugas tim SAR gabungan disemprot dengan cairan disinfektan sebagai langkah pencegahan timbulnya penyakit akibat pembusukan mayat.

    “Kami selalu menjaga kesehatan dari para personil SAR gabungan karena yang utama adalah keselamatan personel kami. Jangan sampai selesai operasi SAR, para personel jatuh sakit,” tambahnya. (dro) 

  • Rumah Sarinah Bagian Belakang Rusak Tertimbun Longsor, Ada 2 Titik di Gembongan Kabupaten Semarang

    Rumah Sarinah Bagian Belakang Rusak Tertimbun Longsor, Ada 2 Titik di Gembongan Kabupaten Semarang

    TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Dua peristiwa longsor terjadi secara bersamaan di Dusun Gembongan, Desa Brongkol, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang.

    Yang terdampak dari longsor tersebut adalah satu rumah warga rusak dan jalan lingkungan di dusun tersebut susah dilewati karena tertimbun material longsoran.

    Warga setempat pun diminta tetap waspada saat terjadi hujan deras, terlebih komplek permukiman berada di lereng perbukitan.

    Longsor kembali melanda Kabupaten Semarang.

    Kali ini di Dusun Gembongan, Desa Brongkol, Kecamatan Jambu.

    Itu terjadi pada Senin (27/1/2025) sekira pukul 14.30 di dua lokasi berbeda.

    Meskipun tidak ada korban jiwa, satu rumah warga mengalami kerusakan dan jalan lingkungan tertimbun material longsoran serta batang pohon.

    “Bangunan yang rusak milik Sarinah, di bagian kamar mandi dan dapur.”

    “Penyebabnya talud penyangga ambrol dan terbawa longsor,” ungkap Kepala Dusun Gembongan, Jati Sulistyo, Selasa (28/1/2025).

    Jati Sulistyo menjelaskan bahwa longsor terjadi saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut.

    “Talud penyangga bangunan setinggi enam meter tersebut ambrol dan nyaris menimpa bangunan rumah warga lain yang ada di bawahnya,” tambah dia.

    Menurut Jati Sulistyo, rumah yang berada di bawahnya tidak mengalami kerusakan signifikan, meskipun terkena limpahan material longsoran. 

    “Namun hanya terdampak limpahan material longsoran,” imbuhnya.

    Sementara itu, Kepala Desa Brongkol, Heru Sandhora menambahkan bahwa di Dusun Gembongan terdapat dua titik longsor.

    Selain longsor yang mengakibatkan kerusakan pada rumah Sarinah, satu titik longsor lainnya terjadi di tebing jalan dusun.

    “Akibatnya, material longsor berupa tanah menutup jalan lingkungan,” ungkap Heru Sandhora.

    Dia juga mengingatkan bahwa Dusun Gembongan memiliki karakteristik bangunan permukiman di lereng dan perbukitan.

    “Mengingat kondisi curah hujan yang masih tinggi, kami mengimbau warga untuk selalu waspada saat hujan  intensitas lebat,” kata dia. (*)

  • Longsor di Kabupaten Semarang Merusak Sebuah Rumah, Sarinah Jadi Korban

    Longsor di Kabupaten Semarang Merusak Sebuah Rumah, Sarinah Jadi Korban

    TRIBUNJATENG.COM – Satu rumah warga mengalami kerusakan dalam peristiwa longsr di Kabupaten Semarang.

    Peristiwa longsor ini terjadi di Dusun Gembongan, Desa Brongkol, Kecamatan Jambu. 

    Kejadian tersebut terjadi pada Senin (27/1/2025) sekitar pukul 14.30 WIB di dua lokasi berbeda.

    Meskipun tidak ada korban jiwa, satu rumah warga mengalami kerusakan, dan jalan lingkungan tertimbun material longsoran serta batang pohon.

    “Bangunan yang rusak milik Sarinah, di bagian kamar mandi dan dapur. Penyebabnya talud penyangga ambrol dan terbawa longsor,” ungkap Kepala Dusun Gembongan, Jati Sulistyo, pada Selasa (28/1/2025).

    Jati menjelaskan bahwa longsor terjadi saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut.

    “Talud penyangga bangunan setinggi enam meter tersebut ambrol dan nyaris menimpa bangunan rumah warga lain yang ada di bawahnya,” tambahnya.

    Menurut Jati, rumah yang berada di bawahnya tidak mengalami kerusakan yang signifikan, meskipun terkena limpahan material longsoran.

    “Namun hanya terdampak limpahan material longsoran,” imbuhnya.

    Sementara itu, Kepala Desa Brongkol, Heru Sandhora, yang dikonfirmasi saat memimpin gotong-royong pembersihan material longsor, menambahkan bahwa di wilayah Dusun Gembongan terdapat dua titik longsor.

    Selain longsor yang mengakibatkan kerusakan pada rumah Sarinah, satu titik longsor lainnya terjadi di tebing jalan dusun.

    “Akibatnya, material longsor berupa tanah menutup jalan lingkungan,” ungkap Heru.

    Heru juga mengingatkan bahwa Dusun Gembongan memiliki karakteristik bangunan pemukiman yang berdiri di lereng dan perbukitan.

    “Mengingat kondisi curah hujan yang masih tinggi, saya mengimbau kepada warga untuk selalu waspada saat hujan dengan intensitas lebat,” kata dia. (*)