kab/kota: Batang

  • RSUD Kota Bogor Kirim Tim Medis hingga Tukang Urut Bantu Korban Bencana di Sumatera
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Desember 2025

    RSUD Kota Bogor Kirim Tim Medis hingga Tukang Urut Bantu Korban Bencana di Sumatera Megapolitan 8 Desember 2025

    RSUD Kota Bogor Kirim Tim Medis hingga Tukang Urut Bantu Korban Bencana di Sumatera
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com –
    Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor menerjunkan tim medis ke wilayah terdampak bencana di Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
    Tim medis
    yang terdiri atas dokter dan perawat ICU ini direncanakan bertugas di lokasi bencana selama satu minggu.
    “Keberangkatan tim medis dari
    RSUD Kota Bogor
    ini bekerja sama dengan Yayasan Negeri Satu Bangsa dalam aksi Gerakan Anak Negeri, aksi kemanusiaan bencana Aceh, Sumbar, dan Sumut,” ucap Plt Direktur RSUD Kota Bogor Sri Nowo Retno, Senin (8/12/2025).
    Retno menyampaikan, selain dokter dan perawat, RSUD Kota Bogor turut mengirim tiga orang tukang urut dari daerah Cimande, Kabupaten Bogor, yang turut diperbantukan dalam misi kemanusiaan ini.
    “Setelah ini juga akan dilakukan pemberangkatan. Untuk pemberangkatan periode selanjutnya ini sedang dikoordinasikan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor,” sebutnya.
    Berdasarkan laporan tim medis RSUD Kota Bogor di posko Kecamatan Muara Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, hasil pemeriksaan kesehatan, pengobatan, dan perawatan mencatat 24 kasus trauma, 211 kasus non-trauma, serta satu kasus perawatan luka.
    “Dari hasil kegiatan tersebut, total pasien yang telah dilayani hingga 5 Desember 2025 sebanyak 571 orang,” ucapnya.
    Berdasarkan data pada situs resmi Dashboard Penanganan Darurat Banjir dan Longsor dari BNPB, jumlah korban tewas telah mencapai 961 orang per 8 Desember 2025, sebagaimana dikutip
    Kompas.com
    pada pukul 15.26 WIB.
    Adapun jumlah warga yang masih hilang tercatat sebanyak 234 orang. Sementara itu, sekitar 5.000 orang dilaporkan mengalami luka-luka akibat bencana yang terjadi pada akhir November.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Artis Donasi Miliaran untuk Bencana Sumatera, Ada yang Beli Hutan

    Artis Donasi Miliaran untuk Bencana Sumatera, Ada yang Beli Hutan

    Jakarta, Beritasatu.com – Bencana banjir bandang dan tanah longsor melanda Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh menghadirkan luka mendalam bagi masyarakat Indonesia.

    Ribuan batang kayu dan material alam yang terseret arus menunjukkan betapa besar dampak kerusakan yang terjadi di tiga wilayah tersebut.

    Tragedi ini mendorong banyak publik figur Tanah Air untuk bergerak cepat menggalang bantuan. Raffi Ahmad menjadi salah satu figur pertama yang memberikan donasi besar, yakni Rp 15 miliar untuk disalurkan secara merata ke tiga provinsi tersebut. Sementara itu, Ferry Irwandi berhasil menghimpun Rp 10 miliar hanya dalam satu hari.

    Bantuan juga datang dari sejumlah selebritas lain yaitu Sintya Marisca (Rp 300 juta), Ivan Gunawan (Rp 150 juta), Praz Teguh (Rp 5,1 miliar), Rachel Vennya (Rp 1,7 miliar), Leya Princy (Rp 81 juta), Nikita Willy (Rp 77 juta), dan Yasmin Nasper (Rp 24 juta).

    Tak ketinggalan, Wulan Guritno melalui komunitas Gelang Harapan ikut mengumpulkan Rp 5,1 juta, sedangkan Atta Halilintar menyalurkan bantuan logistik ke lokasi terdampak, Senin (8/12/2025).

    Di tengah solidaritas publik, muncul ide tidak biasa dari aktivis lingkungan Pandawa Group. Mereka mengajak masyarakat berdonasi untuk membeli hutan-hutan Indonesia agar tidak dialihfungsikan.

    “Bagaimana kalau masyarakat Indonesia bersatu berdonasi untuk membeli hutan agar tidak dialihfungsikan,” tulis Pandawa Group.

    Gagasan dari aktivis lingkungan itu mendorong hati para sejumlah publik figur Tanah Air. Penyanyi dangdut Denny Caknan menjadi salah satu pendukung terbesar gerakan ini. Ia menyumbang Rp 1 miliar untuk inisiatif pembelian hutan tersebut.

    “Saya hanyalah seniman daerah yang sedikit membantu mimpi itu untuk Indonesia. Saya Rp 1 miliar,” ujarnya.

    Menurutnya, meski ide itu terlihat mustahil, tetapi langkah menjaga hutan adalah bentuk cinta terhadap Tanah Air.

    Dukungan selanjutnya datang dari selebritas chef King Abdi, yang menyatakan siap berkontribusi Rp 500 juta.

    “Kalau mimpi ini terwujud, rakyat punya rasa kepemilikan kuat terhadap Tanah Air,” katanya.

    Terakhir, datang dari Denny Sumargo yang tidak mau ketinggalan. Ia ikut menyumbang Rp 1 miliar, mempertegas dukungan publik figur terhadap pelestarian lingkungan.

    “Rp 1 miliar pertama dari gue!” tegasnya.

    Deretan donasi yang mengalir bukan hanya membantu korban bencana, tetapi juga memunculkan gagasan baru tentang konservasi hutan sebagai cara mencegah bencana di masa depan.

    Aksi para artis ini menuai apresiasi luas sekaligus membuka diskusi penting mengenai perlindungan alam Indonesia.

  • 2.525 Pelari Ikuti Industropolis Run 2025, Buktikan Kepedulian untuk Sumatera

    2.525 Pelari Ikuti Industropolis Run 2025, Buktikan Kepedulian untuk Sumatera

    JAKARTA – Sebagai rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-5 yang bertepatan pada 11 Desember, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, anggota Holding BUMN Danareksa, sukses menyelenggarakan Industropolis Run 2025 pada Minggu, 7 Desember. Acara olahraga tahunan terbesar ini sekaligus mengukuhkan komitmen kemanusiaan KEK Batang dengan membuka donasi untuk saudara-saudara yang terdampak bencana di Sumatera.

    KEK Industropolis Batang secara khusus menjadikan charity run ini sebagai jembatan kepedulian. Seluruh dana yang terkumpul dari registrasi dan pos donasi khusus selama acara akan dialokasikan untuk membelikan sepatu, tas, buku, seragam, dan kebutuhan lainnya.

    Industropolis Run 2025 diselenggarakan melalui kolaborasi strategis dengan Bank Indonesia, dan perusahaan strategis lainnya.

    Industropolis Run menawarkan rute yang telah tersertifikasi oleh AIMS (Association of International Marathons and Distance Races). Industropolis Run 2025 memberikan pengalaman unik karena KEK Industropolis Batang dikelilingi oleh pemandangan alam yang kaya, mulai dari lanskap pegunungan, perkebunan hijau, keindahan danau, hingga pesisir pantai Laut Jawa, memungkinkan peserta berolahraga sambil menikmati panorama alam yang memukau.

    Industropolis Run 2025 sukses menawarkan kategori lari yang beragam. Kategori 5K (Fun Run) diikuti oleh 1.546 peserta, yang berfokus pada kebersamaan dan kesehatan. Sementara itu, kategori kompetitif 10K menarik 629 pelari, dan kategori jarak jauh Half Marathon diikuti oleh 350 pelari, menjadikan total peserta 2.525 orang.

    Selain tantangan fisik, kekayaan budaya Jawa Tengah dan semangat anak-anak sekolah yang bersorak di sepanjang jalan memberikan dorongan dan energi tambahan yang tak terlupakan.

    Fokus KEK Industropolis Batang pada sport tourism adalah langkah strategis memanfaatkan status sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). KEK Industropolis Batang menyediakan insentif dan infrastruktur optimal untuk menarik event olahraga kelas dunia, mempercepat investasi, dan mendorong pertumbuhan pariwisata.

    “Bedanya Industropolis Run dengan tahun lalu yaitu pertama dari jumlahnya, tahun lalu hanya 2.000 peserta, sedangkan tahun ini 2.525. Kemudian, tahun lalu hanya 5K dan 10K, kali ini ada half marathon, diharapkan tahun depan bisa full maraton. Tidak lupa kita peduli dulu dengan situasi yang ada di Sumatera. Kami bersyukur, para pelari memberi sumbangan, kita kumpulkan dalam bentuk pakaian, sepatu, dan uang yang nanti akan kita serahkan pada akhir acara ini. Kemudian, tugas saya mengimplementasi KEK Industropolis Batang mewujudkan fungsi ke 3 yaitu KEK pariwisata, lari ini adalah wisata olahraga Sport Tourism,” ujar Direktur Utama KEK Industropolis Batang, Ngurah Wirawan.

    M. Faiz Kurniawan, Bupati Kabupaten Batang, dalam sesi wawancara berharap Industropolis Run bisa menjadi ajang Marathon terbesar kedua di Jawa Tengah pada masa mendatang, sehingga lebih banyak masyarakat Batang yang terlibat.

    “Kami sangat apresiasi dengan Industropolis Run pada tahun ini karena tetap memperdulikan terhadap saudara-saudara Kita di Sumatera. Saya harap ketika Industropolis Run 2026 sudah ada hotel di sini,” jelasnya.

    Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tegal, Bimala, mengatakan, keterlibatan BI dalam acara ini merupakan sebagai bagian dari Tim Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah. Kehadiran BI diharapkan dapat memperkuat citra KEK Industriopolis Batang sebagai pusat investasi nasional dan mampu menarik lebih banyak investasi di masa depan.

    “Dalam mendukung donasi untuk saudara-saudara di Sumatera, BI turut memfasilitasi proses sosialisasi dan pembayaran donasi menggunakan QRIS agar lebih mudah dan cepat,” ujarnya.

    Kesuksesan Industropolis Run 2025 ini membuktikan bahwa KEK Industropolis Batang adalah kawasan yang maju secara ekonomi, sekaligus bertanggung jawab dan peduli terhadap isu-isu kemanusiaan dan pendidikan di Indonesia. Selain itu pencatatan waktu yang akurat, yang dapat digunakan sebagai syarat untuk mengikuti lomba-lomba besar lainnya di tingkat global.

  • Geger! Makhluk Baru Bermata 24 Ditemukan di Kolam Hong Kong

    Geger! Makhluk Baru Bermata 24 Ditemukan di Kolam Hong Kong

    Jakarta

    Peneliti di Hong Kong telah menemukan spesies ubur-ubur baru yang memiliki 24 mata, bernama Tripedalia maipoensis, di kolam udang di Cagar Alam Mai Po. Makhluk ini berukuran hanya sekitar setengah inci, sehingga sulit terlihat di air kolam yang keruh.

    Penemuan ini menambah anggota keempat yang dideskripsikan dalam famili Tripedaliidae, kelompok ubur-ubur kotak yang terkait erat. Secara keseluruhan, ubur-ubur kotak merupakan kelompok cnidaria kecil dengan hanya 49 spesies yang diketahui di seluruh dunia hingga saat ini.

    Penelitian ini dipimpin oleh Profesor Qiu Jianwen dari Hong Kong Baptist University (HKBU), seorang ahli biologi kelautan yang memantau respons ekosistem pesisir terhadap perubahan. Fokus risetnya adalah invertebrata laut, hewan tanpa tulang punggung yang hidup di laut.

    Timnya menghabiskan musim panas dari 2020 hingga 2022 untuk mengambil sampel malam hari dari kolam udang yang terletak di antara hutan bakau dan muara terbuka. Muara merupakan wilayah pesisir di mana sungai dan laut bertemu, sehingga air pasang menyegarkan kolam-kolam tersebut.

    Air di sana bersifat payau, campuran antara air tawar dan air laut yang agak asin. Dalam campuran berwarna cokelat kehijauan itu, ubur-ubur transparan ini bisa meluncur melewati jaring kecuali jika diamati dengan sangat teliti.

    Tripedalia maipoensis memiliki lonceng transparan hampir tidak berwarna dengan bentuk kubus membulat. Lonceng ini mencapai sekitar enam persepuluh inci dari atas ke bawah, membuat hewan ini cukup kecil untuk bersembunyi di antara batang tanaman.

    Di setiap sudut loncengnya, tiga pedalia datar-bantalan otot yang menjangkar tentakel-memanjang ke luar dan membantu mendorong air saat hewan berenang. Dari ujung setiap bantalan menggantung satu tentakel yang bisa mencapai panjang sekitar empat inci.

    Saat lonceng menekan dan rileks, velarium tipis-lembaran otot yang sebagian menutup bukaan-membantu memfokuskan semburan air di belakang ubur-ubur. Tripedalia maipoensis menggunakan dorongan terfokus ini untuk berenang lebih cepat daripada banyak ubur-ubur lain yang hanyut dengan denyut lemah.

    Untuk memastikan bahwa ini adalah spesies baru, tim memeriksa di bawah mikroskop dan menemukan bahwa ubur-ubur ini memiliki beberapa fitur mirip dengan kerabatnya dari Karibia, Tripedalia cystophora, tetapi berbeda dalam beberapa ciri kunci. Spesies baru ini memiliki tiga pedalia di setiap sudut lonceng, hanya satu tentakel pada setiap bantalan, dan saluran bercabang di velariumnya.

    Selain penampilan, para ilmuwan membangun filogeni-pohon keluarga yang menunjukkan hubungan antarspesies-menggunakan DNA dari beberapa gen. Perbandingan tersebut menempatkan Tripedalia maipoensis di samping Tripedalia cystophora, mengonfirmasi bahwa keduanya adalah sepupu dekat bukan satu spesies.

    Salah satu data kunci berasal dari rRNA, materi genetik yang sering digunakan untuk membandingkan spesies. Pada gen 16S rRNA, Tripedalia maipoensis berbeda dari Tripedalia cystophora sekitar 17,4 persen, perbedaan yang cukup besar untuk mendukung penamaan spesies baru.

    Seperti kerabat dekatnya, Tripedalia maipoensis membawa 24 mata yang disusun dalam empat kelompok pada struktur bernama rhopalia. Rhopalium, klub sensorik yang menampung setiap kelompok mata, menggantung sedikit di bawah tepi lonceng.

    Dalam setiap kelompok, dua mata lensa lebih besar-mata pembentuk gambar dengan lensa kecil-menangani sebagian besar penglihatan detail. Empat mata pit dan slit yang tersisa adalah organ sederhana yang terutama melacak cahaya dan gelap daripada bentuk tajam.

    Dalam eksperimen dengan Tripedalia cystophora, ilmuwan menemukan bahwa beberapa mata yang menghadap ke atas membantu ubur-ubur tetap berada di bawah kanopi bakau. Mata-mata itu terus-menerus mengarah ke dunia di atas air, memberikan panduan visual yang cukup bagi hewan untuk menghindari akar dan rintangan lain.

    Tripedalia maipoensis memiliki susunan jenis mata yang sama, sehingga mungkin juga menggunakan mata tertentu untuk tugas seperti berburu dan navigasi. Para peneliti masih perlu menguji secara tepat bagaimana spesies baru ini merespons cahaya dan bayangan di habitat kolam berlumpur miliknya.

    Meskipun tampak sederhana, ubur-ubur kotak menunjukkan perilaku yang mengejutkan untuk hewan kecil dan lunak seperti ini. Mereka bisa berenang cepat, menghindari rintangan, dan mempertahankan posisi di tambalan bercahaya matahari di mana krustasea kecil berkumpul.

    Eksperimen pembelajaran baru-baru ini dengan Tripedalia cystophora menunjukkan bahwa ubur-ubur ini bisa mengubah cara berenang setelah menabrak rintangan. Perilaku itu sesuai dengan pembelajaran asosiatif, proses di mana hewan menghubungkan pengalaman dengan tindakan selanjutnya.

    Tripedalia cystophora tidak memiliki otak tunggal, tetapi memiliki sistem saraf pusat-jaringan yang mengoordinasikan sinyal dari mata dan ototnya. Karena Tripedalia maipoensis sangat terkait, ilmuwan menduga bahwa ia mungkin memiliki beberapa kemampuan pembelajaran ini setelah diuji secara langsung.

    Tripedalia maipoensis adalah ubur-ubur kotak pertama yang dilaporkan secara resmi dari perairan pesisir Tiongkok, sehingga mengubah peta jangkauan global kelompok ini. Habitatnya di kolam udang yang dikelola di samping kota yang sibuk juga menunjukkan bahwa lanskap berbentuk manusia masih bisa menyembunyikan spesies yang belum diberi nama.

    Bagi konservasionis, setiap spesies baru menambah biodiversitas lokal, keragaman penuh makhluk hidup dalam ekosistem. Menemukan spesies tambahan di cagar alam yang telah dipelajari dengan baik seperti Mai Po membuat ilmuwan menduga bahwa lahan basah yang lebih sepi mungkin menyembunyikan lebih banyak kehidupan. Studi ini diterbitkan dalam jurnal Zoological Studies, demikian dilansir dari Earth.com.

    (afr/afr)

  • Sungai Batang di Agam Sumbar Meluap Lagi, Gelondongan Kayu Naik ke Jalan

    Sungai Batang di Agam Sumbar Meluap Lagi, Gelondongan Kayu Naik ke Jalan

    Agam

    Hujan deras kembali memicu Sungai Batang di Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, meluap. Kendaraan pun harus putar balik.

    Pantauan detikcom di lokasi, Minggu (7/12/2025) pukul 17.00 WIB, air Sungai Batang meluap hingga ke jalan. Gelondongan kayu yang sempat terdampar pascagalodo terbawa arus dan naik ke jalan.

    Air berwarna kecokelatan mengalir dengan deras. Bebatuan yang tadinya nampak di permukaan kini tenggelam bersama tingginya air.

    Beberapa kayu gelondongan tersangkut di jembatan menghambat aliran air sungai. Jalan satu-satunya kini tak bisa dilewati.

    Jembatan ini berada persis di dekat lokasi bencana yang menyapu rumah-rumah warga. Terlihat, anggota BKO Polda Riau yang bertugas di dekat jembatan melakukan penyekatan kendaraan.

    Sungai di Agam kembali meluap saat hujan deras (Amelia/detikcom)

    “Putar balik pak, bahaya pak. Nggak bisa lewat,” ujar anggota tersebut.

    Warga diimbau untuk tidak mendekati aliran sungai di tengah kondisi hujan deras ini. Aktivitas pembersihan material di lokasi juga dihentikan sementara hujan belum reda.

    (mea/haf)

  • Kemenhut Segel Empat Subjek Hukum Diduga Sebabkan Banjir Sumatra

    Kemenhut Segel Empat Subjek Hukum Diduga Sebabkan Banjir Sumatra

    JAKARTA – Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengumumkan pihaknya sudah melakukan penyegelan terhadap empat subjek hukum terindikasi menjadi faktor terjadinya banjir dan longsor di Sumatra, dengan masih terdapat potensi penyegelan terhadap delapan subjek hukum.

    “Sesuai dengan apa yang sudah saya sampaikan di DPR, tim kami di lapangan sudah mulai melakukan operasi penegakan hukum dengan penyegelan empat subjek hukum dari sekitar 12 subjek hukum yang diduga melakukan pelanggaran berkaitan dengan bencana di Sumatera,” ujarnya dalam pernyataan dikonfirmasi dari Jakarta, Sabtu.

    Ia memastikan melakukan penindakan hukum secara tegas terkait dengan persoalan tersebut. Ia juga menyebut tidak akan berkompromi dengan perusak hutan.

    “Sekali lagi saya tegaskan, tidak ada kompromi bagi siapapun yang terbukti merusak hutan Indonesia. Kami berkomitmen untuk melakukan penegakan hukum secara tegas tanpa pandang bulu,” katanya.

    Sebanyak empat subjek yang telah disegel oleh Kemenhut, yakni ⁠Areal Konsesi TPL Desa Marisi, Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan, Pemegang Hak Atas Tanah (PHAT) Jhon Ary Manalu Desa Pardomuan dan PHAT Asmadi Ritonga Desa Dolok Sahut, Kecamatan Simangumban, Kabupaten Tapanuli Utara, serta PHAT David Pangabean Desa Simanosor Tonga, Kecamatan Saipar Dolok Hole, Kabupaten Tapanuli Selatan.

    Direktorat Jenderal Penegakan Hukum (Gakkum) Kemenhut sedang mendalami dugaan pelanggaran kehutanan di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Toru, Sumatera Utara.

    Pendalaman dilakukan dengan mengumpulkan bukti sampel kayu hingga meminta keterangan.

    Selain itu, pihaknya telah mengidentifikasi delapan subjek hukum lainnya untuk segera dilakukan penyegelan.

    “Selain empat subjek hukum yang sudah disegel, sebanyak delapan lainnya juga sudah teridentifikasi dan akan segera disegel,” ujar dia.

    Ia memastikan akan terus melakukan penyelidikan secara mendalam yang nantinya dapat berujung pada penetapan pelanggaran pidana maupun denda dalam kasus ini.

  • Kemenhut Usut Peran 12 Subjek Hukum di Tapanuli Terkait Indikasi Memperparah Banjir Sumatra

    Kemenhut Usut Peran 12 Subjek Hukum di Tapanuli Terkait Indikasi Memperparah Banjir Sumatra

    Liputan6.com, Jakarta – Kementerian Kehutanan (Kemenhut) tengah mengidentifikasi faktor penyebab kerusakan lingkungan di wilayah hulu DAS (Daerah Aliran Sungai), yang diduga memperparah dampak bencana banjir. Tim gabungan pun melakukan pendalaman dan meminta keterangan terhadap 12 subjek hukum di wilayah Tapanuli, Sumatera Utara.

    Dirjen Penegakan Hukum (Gakkum) Kemenhut Dwi Januanto Nugroho menyampaikan, tim gabungan telah dibentuk untuk melakukan pengumpulan bahan dan keterangan, terkait dugaan aktivitas yang menyebabkan kerusakan lingkungan, serta menyelidik dugaan tindak pidana kehutanan.  

    “Kami melihat pola yang jelas, di mana ada kerusakan hutan di hulu akibat aktivitas ilegal, di situ potensi bencana di hilir meningkat drastis. Aktivitas di PHAT (Pemegang Hak Atas Tanah) yang seharusnya legal, terindikasi disalahgunakan menjadi kedok untuk pembalakan liar yang merambah ke kawasan hutan negara di sekitarnya,” kata Direktur Jenderal Penegakan Hukum Kehutanan, Dwi Januanto Nugroho, Minggu (7/12/2025). 

    “Ini adalah kejahatan luar biasa yang mengorbankan keselamatan rakyat,” sambungnya.

    Kerusakan tutupan hutan di lereng dan hulu DAS diduga menurunkan kemampuan tanah dalam menyerap air, sehingga hujan ekstrem lebih cepat berubah menjadi aliran permukaan yang kuat, hingga memicu banjir dan longsor.

    Material kayu yang terbawa arus menunjukkan dugaan adanya aktivitas pembukaan lahan dan penebangan yang tidak sesuai ketentuan.

    Hasil analisis awal yang diperkuat verifikasi lapangan menunjukkan, bahwa selain curah hujan ekstrem, terdapat indikasi kerusakan lingkungan di hulu DAS Batang Toru dan DAS Sibuluan di Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan.  

    Masih berdasarkan identifikasi awal, ada 12 subjek hukum, baik korporasi maupun perorangan, yang diduga memiliki keterkaitan dengan gangguan tutupan hutan di wilayah hulu ini.

    “Sejak 4 Desember 2025, tim telah melakukan pemasangan papan larangan (papan informasi) pada 5 lokasi yang terindikasi, yaitu 2 titik pada area konsesi PT TPL, dan 3 titik pada lokasi Pemegang Hak Atas Tanah (PHAT) atas nama JAM, AR, dan DP,” tegasnya.

     

     

  • 4 Subjek Hukum Disegel, Diduga Bertanggung Jawab atas Banjir Bandang Sumatra

    4 Subjek Hukum Disegel, Diduga Bertanggung Jawab atas Banjir Bandang Sumatra

    GELORA.CO  – Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menyegel empat subjek hukum di Sumatra Utara (Sumut). Keempatnya diduga bertanggung jawab atas banjir bandang dan longsor yang melanda kawasan Sumatra.

    “Sesuai dengan apa yang sudah saya sampaikan di DPR, tim kami di lapangan sudah mulai melakukan operasi penegakan hukum dengan penyegelan 4 subyek hukum dari sekitar 12 subyek hukum yang diduga melakukan pelanggaran berkaitan dengan bencana di Sumatera,” kata Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni, dikutip Minggu (7/12/2025). 

    Raja Juli memastikan telah melakukan penindakan hukum secara tegas. Dia menegaskan tidak akan berkompromi dengan perusak hutan.

    “Sekali lagi saya tegaskan, tidak ada kompromi bagi siapapun yang terbukti merusak hutan Indonesia. Kami berkomitmen untuk melakukan penegakan hukum secara tegas tanpa pandang bulu,” ujarnya.

    Adapun keempat subjek hukum yang disegel yakni Areal Konsesi TPL Desa Marisi, Kecamatan Angkola Timur, Kabupatan Tapanuli Selatan; PHAT Jhon Ary Manalu Desa Pardomuan, Kecamatan Simangumban, Kabupaten Tapanuli Utara. 

    Kemudian, PHAT Asmadi Ritonga Desa Dolok Sahut, Kecamatan Simangumban, Kabupaten Tapanuli Utara; dan PHAT David Pangabean Desa Simanosor Tonga, Kecamatan Saipar Dolok Hole, Kabupaten Tapanuli Selatan.

    Raja Juli menyampaikan pihaknya melalui Gakkum melakukan pendalaman terhadap dugaan pelanggaran kehutanan di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Toru, Sumut. Pendalaman dilakukan dengan mengumpulkan bukti sampel kayu hingga meminta keterangan. 

    Selain itu, Kemenhut juga telah mengidentifikasi 8 subjek hukum lain yang segera disegel. 

    “Selain 4 subjek hukum yang sudah disegel, sebanyak 8 lainnya juga sudah teridentifikasi dan akan segera disegel,”  tuturnya.

    Dia memastikan akan terus melakukan penyelidikan mendalam yang nantinya dapat berujung pada penetapan pelanggaran pidana maupun denda dalam kasus ini

  • Banjir dan Longsor Kembali Terjang Agam, Jalur Lubuk Basung-Bukittinggi Lumpuh

    Banjir dan Longsor Kembali Terjang Agam, Jalur Lubuk Basung-Bukittinggi Lumpuh

    GELORA.CO  – Banjir dan longsor kembali menerjang Kabupaten Agam, Sumatera Barat usai diguyur hujan deras, Sabtu (6/12/2025) sore. Akibat kejadian itu, jalur utama yang menghubungkan Lubuk Basung, Maninjau, dan Bukittinggi, kembali terputus total. 

    Jalur yang baru saja dibuka sehari sebelumnya kini kembali lumpuh, membuat kendaraan tidak dapat melintas. Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan luapan air sungai merendam jalan provinsi di sejumlah lokasi vital. Luapan air mencapai ketinggian hingga satu meter dan merendam wilayah seperti Koto Malintang, Koto Kaciak, Bayur, hingga Pasar Maninjau.

    Bersamaan dengan banjir, longsor susulan juga dilaporkan terjadi di beberapa ruas kritis di antaranya, Kelok 8 sampai Kelok 10 pada jalur Kelok 44, material lumpur dan pepohonan jatuh menutupi badan jalan.

    Longsor juga dilaporkan di Sungai Landia, Kecamatan Ampek Koto, dan di jalur Panta – Batas Kota Bukittinggi di Kampuang Pisang.

    Selain itu, sejumlah jembatan darurat yang dibangun warga secara swadaya di Panta, Matur, Maninjau, dan Sungai Batang, dilaporkan hanyut tergerus derasnya air.

    Kepala Badan Kesbangpol Agam, Bambang Warsito, bersama Dandim 0304 Agam, yang turun memantau kondisi lapangan, membenarkan bahwa titik-titik kritis di Kelok 44, Matur, dan Ampek Koto kembali diterjang longsor.

    Berdasarkan informasi lapangan, jalur utama Lubuk Basung – Maninjau – Matur – Ampek Koto – Banuhampu – Bukittinggi saat ini dinyatakan terputus total. Petugas Babinsa Kodim 0304 Agam mengimbau masyarakat untuk menunda perjalanan.

    “Sehubungan dengan masih tingginya curah hujan diharapkan kepada pengendara motor yang melewati Kelok 44 supaya ditunda karena kelok 8 masih amblas. Dan untuk di Simpang empat Pasar Maninjau belum bisa dilewati,” ujar Babinsa Kodim 0304 Agam.

    Petugas kini masih menunggu cuaca stabil untuk dapat memulai pembersihan material longsor dan pembukaan akses jalur transportasi utama tersebut

  • Kisah Pilu Pemuda Sumut Tertimbun Longsor Pasca Sempat Selamatkan Ayah yang Stroke

    Kisah Pilu Pemuda Sumut Tertimbun Longsor Pasca Sempat Selamatkan Ayah yang Stroke

    Jakarta

    Kisah pilu menyelimuti warga Perumahan Pandan Permai, Aek Matauli, Kelurahan Sibuluan Indah, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Pemuda berusia 21 tahun, Divan Simangunsong, hilang tertimbun longsor setelah kembali masuk ke rumah demi menyelamatkan perlengkapan ayahnya yang sedang sakit stroke.

    Peristiwa itu terjadi pada Selasa (25/11) sekitar pukul 09.30 WIB, setelah hujan deras mengguyur kawasan Pandan tanpa henti selama lima hari empat malam. Longsor besar dari Bukit Aek Matauli menghantam permukiman warga dan menimbun belasan rumah.

    Salah satu tetangga korban, Pindo Pasaribu, menceritakan bagaimana saat itu Divan sebenarnya sudah sempat menyelamatkan diri bersama keluarganya ketika longsor pertama menghantam. Namun, setelah memastikan keluarganya berada di lokasi aman, Divan memutuskan kembali ke dalam rumah.

    “Dia masuk lagi untuk memastikan tidak ada perlengkapan bapaknya yang tertinggal,” ujar Pindo, dikutip dari Antaranews.

    Ayah Divan disebut sedang dalam kondisi sakit stroke, Divan merasa harus kembali untuk membawa barang-barang penting yang mungkin dibutuhkan di pengungsian.

    Namun, keputusan itu menjadi momen terakhir bagi pemuda tersebut. Begitu Divan masuk kembali ke rumah, longsor susulan terjadi. Material dari bukit berupa bebatuan besar dengan diameter hingga dua meter, batang kayu, serta tanah dalam volume besar menghantam permukiman.

    “Warga sempat menarik dia, tapi kakinya jatuh ke selokan. Tidak ada waktu, bukit sudah runtuh lagi,” kata Pindo.

    Ia masih mengingat jelas kalimat terakhir Divan yang diteriakkan sebelum berlari kembali menuju rumah.

    “Pergilah bapak mamak (cari tempat aman), saya yang akan mencari kalian nanti,” ujar Pindo menirukan suara Divan, kalimat yang kini menjadi kenangan terakhir bagi keluarga dan kerabatnya.

    Bukit Runtuh, Belasan Rumah Tertimbun

    Bagian tenggara Bukit Aek Matauli runtuh dan menciptakan jurang setinggi ratusan meter dengan kemiringan sekitar 45 derajat. Material longsoran menghantam perumahan Pandan Permai dan menimbun belasan rumah warga, termasuk rumah keluarga Divan.

    Foto-foto pencarian pada Sabtu (6/12/2025) menunjukkan tim SAR gabungan bekerja keras menggali tumpukan material longsor yang diperkirakan mencapai kedalaman lebih dari tujuh meter. Sebuah ekskavator dikerahkan untuk mempercepat proses pencarian.

    Kepala Kantor SAR Nias, Putu Arga Sujarwadi, menyampaikan hingga Sabtu pagi, total korban meninggal dunia akibat bencana longsor dan banjir bandang di Tapanuli Tengah mencapai 115 orang. Sebanyak 594 orang berhasil diselamatkan, sementara 169 orang lainnya masih dinyatakan hilang, termasuk Divan.

    “Tim di lapangan masih mengintensifkan pencarian pada hari ke-12 ini, terutama di titik-titik material longsor tebal yang diperkirakan menjadi lokasi tertimbunnya para korban,” jelas Putu Arga.

    Sementara itu, ayah dan ibu Divan telah dievakuasi ke pos pengungsian dan mendapatkan pendampingan dari petugas gabungan. Adik perempuan Divan menjalani pemeriksaan medis di Kapal Bantu Rumah Sakit KRI dr Radjiman yang disiagakan di perairan setempat untuk membantu penanganan medis korban bencana.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Menkes Pastikan Korban Longsor dan Banjir Sumut Dapat Layanan Kesehatan “
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/naf)