kab/kota: Batang

  • BNPB Laporkan Situasi dan Penanganan Bencana Terbaru di Sejumlah Berbagai Daerah – Page 3

    BNPB Laporkan Situasi dan Penanganan Bencana Terbaru di Sejumlah Berbagai Daerah – Page 3

    Selain di Provinsi Sumatera Barat, banjir juga melanda Provinsi Riau. Wilayah yang terdampak di Bumi Lancang Kuning antara lain Kabupaten Kampar, Kota Pekanbaru, Kabupaten Rokan Hulu, dan Kabupaten Kuantan Singingi.

    Di Kabupaten Kampar, banjir terjadi akibat luapan Sungai Sukaramai sejak Kamis 27 Februari 2025 dini hari, yang menyebabkan 5.306 jiwa warga di Kecamatan Tapung Hulu dan Koto Kampar Hulu terdampak.

    “Kerugian materiil mencakup 1.382 unit rumah, dua masjid, dua fasilitas umum (Pasar), dan satu fasilitas pendidikan yang terdampak (masih dalam pendataan),” jelas Abdul.

    Kondisi terkini melaporkan bahwa air telah surut, namun wilayah ini masih berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai kilat/petir dan angin kencang di sebagian wilayah Kabupaten Kampar.

    Sementara itu, di Kota Pekanbaru, banjir melanda empat kecamatan, yaitu Kecamatan Bukit Raya, Sail, Tuah Madani, dan Tenayan Raya, dengan tinggi muka air berkisar antara 65-80 sentimeter. Kejadian ini menyebabkan 796 jiwa terdampak.

    Di Kabupaten Kuantan Singingi, hujan deras menyebabkan Sungai Batang Kuantan meluap dan merendam pemukiman warga pada Jumat (28/2). Dua desa yang terdampak, yaitu Desa Teluk Beringin di Kecamatan Gunung Toar dan Desa Banjar Padang di Kecamatan Kuantan Mudik, dengan 36 unit rumah terendam pada kedalaman 30-50 sentimeter. Total 144 jiwa warga terdampak.

  • Penemuan Jasad Teranus dengan Posisi Kaki Tergantung Picu Aksi Blokade Jalan di Mimika Papua Tengah – Halaman all

    Penemuan Jasad Teranus dengan Posisi Kaki Tergantung Picu Aksi Blokade Jalan di Mimika Papua Tengah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM- TIMIKA – Teranu Diwitau 24 ditemukan tewas di jalan masuk galian C Distrik Iwaka Jalan Trans Nabire, Mimika, Papua Tengah, Sabtu (13/2/2025).

    Mayat Teranu Diwitau pertama kali ditemukan oleh seorang sopir truk bernama Jony Anabokay.

    Saat ditemukan, jasad korban dalam posisi terbaring di kursi dengan kaki tergantung.

    Korban mengenakan celana pendek hijau daun dan kaus motif loreng Rusia.

    Aparat kepolisian menemukan luka diduga bekas tikaman di paha kiri korban.

    Polisi juga menemukan satu ikat potongan rambut dan satu batang rokok.

    Sementara itu, bercak darah ditemukan di tanah menuju arah kali.

    Lalu, di pinggir kali berjarak sekitar 45 meter juga ditemukan bercak darah.

    Olah TKP juga telah dilakukan oleh tim Inafis Polres Mimika.

    Kapolsek Kuala Kencana AKP Djemi Rinhard mengatakan sempat terjadi aksi pemalangan jalan oleh warga. “Tadi sempat dilakukan pemalangan jalan oleh warga. Jenazah juga sudah dibawa ke RSUD Mimika untuk diautopsi,” ujarnya.

    Warga memblokade jalan dan membakar ban bekas menyebabkan lumpuhnya arus lalu lintas.

    Tampak aksi blokade jalan masih berlangsung di pertigaan Jalan Poros Mapurujaya, Mimika, Papua Tengah, Sabtu (2/12/2023). (Tribun-Papua.com/Marselinus Labu Lela)

    2 Jasad Korban Tabrak Lari

    Aksi blokade jalan dipicu penemuan mayat sebelumnya juga terjadi di Jalan Poros Mapurujaya Distrik Mimika Timur, Mimika, Papua Tengah, Sabtu (21/2/2023).

    Lokasi tersebut tepat berada di pertigaan Kantor Polsek Mimika Timur dan Kantor Distrik Mimika, Papua Tengah.

    Aksi blokade jalan merupakan buntut ditemukannya 2 jenazah diduga korban tabrak lari oleh mobil truk pengangkut bahan bakar minyak.

    Peristiwa itu terjadi di area Kilometer 10 Kapung Kadun Jaya Timika.

    Dalam video singkat menunjukkan sosok mayat laki-laki ditemukan dalam selokan air dengan posisi tengkurap.

    Kasat Reskrim Polres Mimika Iptu Fajar Zadiq saat dikonfirmasi TribunPapua.com membenarkan hal tersebut.

    Menurutnya, saat ini jenazah sudah berada di ruang jenazah RSUD Mimika. “Korban sudah di ruang jenazah RSUD Mimika,” kata Iptu Fajar Zadiq.

    Dia juga membenarkan aksi blokade di Jalan Poros Mapurujaya.

    Warga tidak puas dengan keluarganya yang ditemukan meninggal dunia sehingga mereka blokade jalan,” pungkasnya.

    Sementara itu, dalam melakukan aksi blokade jalan, warga menggunakan batang bambu, kayu, membakar ban, dan menebang pohon rambutan menutupi ruas jalan.

    Personel Polres Mimika telah merespons lokasi blokade guna mengamankan situasi, namun palang jalan tak kunjung dibuka.

    Warga meminta pertanggungjawaban dari para pelaku yang menabrak korban.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPapuacom dengan judul Buntut Penemuan Mayat Warga Bakar Ban dan Lumpuhkan Arus Lalu Lintas Mimika.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Sejumlah Wilayah Masih Terendam Banjir di Awal Maret – Halaman all

    Sejumlah Wilayah Masih Terendam Banjir di Awal Maret – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Hujan dengan intensitas tinggi masih terjadi di beberapa wilayah di Indonesia hingga menyebabkan banjir.

    Berdasarkan catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Sabtu, (1/3/2025), terdapat tiga wilayah terdampak banjir di Provinsi Sumatera Barat yaitu di Kabupaten Solok, Kabupaten Lima Puluh Kota, dan Kabupaten Pasaman.

    “Satu kecamatan yang terdiri dari lima nagari di Kabupaten Solok, Sumatera Barat terendam banjir pada Jumat. Sebanyak 320 jiwa terdampak. Genangan air menyebabkan 84 unit rumah terdampak dan 50 hektar lahan sawah gagal panen,” ujar Kapusdatin BNPB Abdul Muhari.

    Banjir juga terjadi di Kabupaten Pasaman. Lokasi terdampak terletak di nagari Lansap Kadap, Kecamatan Rao Selatan. Kejadian ini mengakibatkan 50 kepala keluarga terdampak.

    Selain itu, luapan Sungai Batang Manggilang, Sungai Batang Maek, Sungai Batang Kapur Kociak, Sungai Batang Sanipan, Sungai Batang Kampar dan Sungai Batang Kapur yang terletak di Kabupaten Lima Puluh Kota merendam rumah masyarakat sejak Kamis 27 Februari 2025. Total sebanyak 366 KK di Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kapur IX, dan Harau terdampak.

    “Dampak banjir tidak hanya rumah warga yang terendam namun juga berdampak pada 30 hektar lahan pertanian warga, menyebakan beberapa ternak warga mati, dan gagal budidaya ikan lele dan ikan nila,” katanya.

    Selain di Provinsi Sumatera Barat, banjir juga dilaporkan terjadi di Provinsi Riau.

    Wilayah Bumi Lancang Kuning yang terdampak banjir antara lain Kabupaten Kampar, Kota Pekanbaru, Kabupaten Rokan Hulu, dan Kabupaten Kuantan Singingi.

    Di Kabupaten Kampar, banjir yang terjadi akibat luapan sungai Sukaramai sejak Kamis (27/2/2025) dini hari menyebakan sebanyak 5.306 jiwa warga Kecamatan Tapung Hulu dan Koto Kampar Hulu terdampak banjir.

    “Kerugian materil yang tercatat antara lain 1.382 unit rumah, dua masjid, dua fasum (Pasar) dan 1 fasdik terdampak (masih dalam pendataan),” katanya.

    Sementara itu di Kota Pekanbaru banjir melanda empat kecamatan.

    Wilayah terdampak adalah Kecamatan Bukit Raya, Sail, Tuah Madani, dan Tenayan Raya. Tinggi muka air berkisar antara 65-80 sentimeter. Kejadian ini menyebabkan 796 jiwa terdampak.

    Di Kabupaten Kuantan Sengigi, hujan deras menyebabkan Sungai Batang Kuantan meluap dan merendam pemukiman warga pada Jumat (28/2/2025).

    Kejadian ini merendam 36 unit rumah warga dengan ketinggian 30-50 sentimeter. Total warga terdampak sebanyak 144 jiwa.

    Di Kabupaten Rokan Hulu banjir terjadi sejak Kamis (27/2/2025). Data sementara yang dicatat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rokan Hulu, sebanyak 5.332 KK atau 21.070 jiwa terdampak banjir ini.

    BNPB mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaaan dan bersiaga menghadapi potensi bencana tersebut.

    “Mengingat saat ini masih ada dalam musim penghujan dan terdapat beberapa kejadian bencana hidrometeorologi basah,” pungkasnya

  • Detik-Detik Bus Shantika Terbakar di Tol Batang-Semarang, Sopir Teriak saat Lihat Kepulan Asap

    Detik-Detik Bus Shantika Terbakar di Tol Batang-Semarang, Sopir Teriak saat Lihat Kepulan Asap

    TRIBUNJATENG.COM, KENDAL – Sabtu (1/3/2025) dini hari, Bus Shantika jurusan Cileungsi-Jepara bernomor polisi -7281-KB mengalami kebakaran hebat di tol Batang-Semarang.

    Tepatnya di KM 408 dekat exit tol Kaliwungu, Desa Sumberejo, Kendal. 

    Kejadiannya pukul 00:40 WIB.

    Dalam video yang beredar di media sosial, api membakar seluruh bodi bus hingga hangus.

    Bus itu diketahui membawa 3 kru dan 19 penumpang.

    Kapolsek Kaliwungu, AKP Edi Sukamto Nyoto, memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

    “Tidak ada korban jiwa, semua penumpang selamat,” katanya, Sabtu (1/3/2025).

    Kapolsek menerangkan, bus yang sedang melaju ke arah Semarang itu diduga mengalami korsleting di bagian mesin. 

    Diterangkannya, sopir langsung menghentikan laju kemudinya seusai melihat kepulan asap yang muncul dari mesin bagian kanan.

    “Melihat ada kepulan asap, sopir sempat berteriak kebakaran,” terangnya.

    Kapolsek menjelaskan, sopir dibantu kondektur dan kernet lalu bahu-membahu mengevakuasi penumpang dari dalam bus.

    Barang milik penumpang juga berhasil dievakuasi sebelum api membesar.

    “Ada 19 penumpang, semua selamat termasuk barang-barang yang ada di bagasi,” paparnya.

    Terpisah, Humas tol Batang-Semarang, Dedi Mawardi, mengatakan, pihaknya langsung melakukan penanganan bersama petugas kepolisian.

    Pihaknya juga memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

    “Benar, tadi dini hari telah terjadi insiden kebakaran Bus di KM 408 +500 A arah Semarang Ruas Jalan Tol Batang-Semarang. Tidak ada korban jiwa, semua penumpang selamat,” ungkapnya.

    Dedi pun mengimbau agar pengguna jalan memperhatikan kendaraan laik jalan sebelum digunakan dalam perjalanan. 

    “Diimbau kepada pengguna jalan agar tetap berhati-hati, pastikan kondisi kendaraan laik jalan. Jika lelah dapat beristirahat di tempat yang telah disediakan,” tandasnya. (ags) 

  • Bus Shantika Terbakar di Tol Batang-Semarang, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa 

    Bus Shantika Terbakar di Tol Batang-Semarang, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa 

    TRIBUNJATENG.COM, KENDAL – Bus Shantika jurusan Cileungsi-Jepara bernomor polisi -7281-KB mengalami kebakaran hebat di tol Batang-Semarang, tepatnya di KM 408 dekat exit tol Kaliwungu, Desa Sumberejo, Kendal, Sabtu (1/3/2025) dini hari pukul 00:40 WIB.

    Dalam video yang beredar di media sosial, api membakar seluruh bodi bus hingga hangus.

    Bus itu diketahui membawa 3 kru dan 19 penumpang.

    Kapolsek Kaliwungu, AKP Edi Sukamto Nyoto, memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

    “Tidak ada korban jiwa, semua penumpang selamat,” katanya, Sabtu (1/3/2025).

    Kapolsek menerangkan, bus yang sedang melaju ke arah Semarang itu diduga mengalami korsleting di bagian mesin. 

    Diterangkannya, sopir langsung menghentikan laju kemudinya seusai melihat kepulan asap yang muncul dari mesin bagian kanan.

    “Melihat ada kepulan asap, sopir sempat berteriak kebakaran,” terangnya.

    Kapolsek menjelaskan, sopir dibantu kondektur dan kernet lalu bahu-membahu mengevakuasi penumpang dari dalam bus.

    Barang milik penumpang juga berhasil dievakuasi sebelum api membesar.

    “Ada 19 penumpang, semua selamat termasuk barang-barang yang ada di bagasi,” paparnya.

    Terpisah, Humas tol Batang-Semarang, Dedi Mawardi, mengatakan, pihaknya langsung melakukan penanganan bersama petugas kepolisian.

    Pihaknya juga memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

    “Benar, tadi dini hari telah terjadi insiden kebakaran Bus di KM 408 +500 A arah Semarang Ruas Jalan Tol Batang-Semarang. Tidak ada korban jiwa, semua penumpang selamat,” ungkapnya.

    Dedi pun mengimbau agar pengguna jalan memperhatikan kendaraan laik jalan sebelum digunakan dalam perjalanan. 

    “Diimbau kepada pengguna jalan agar tetap berhati-hati, pastikan kondisi kendaraan laik jalan. Jika lelah dapat beristirahat di tempat yang telah disediakan,” tandasnya. (ags) 

  • Begini Cara Membuat Dendeng dari Batang Pisang

    Begini Cara Membuat Dendeng dari Batang Pisang

    Liputan6.com, Yogyakarta – Batang pisang, yang sering dianggap sebagai limbah setelah panen pisang, ternyata dapat diolah menjadi camilan yang tidak kalah enak. Salah satunya adalah membuat dendeng dari batang pisang.

    Mengutip dari berbagai sumber, dendeng merupakan makanan khas Minangkabau. Proses pembuatannya sederhana, dengan memanfaatkan ampas batang pisang yang dicampur dengan bahan-bahan alami seperti tepung terigu, madu, dan bumbu.

    Pertama-tama, batang pisang yang sudah dipotong kecil-kecil kemudian diambil ampasnya. Ampas ini diperoleh dengan cara memarut atau menghaluskan batang pisang hingga menjadi serat halus.

    Setelah itu, ampas batang pisang dicampur dengan tepung terigu, madu, dan bumbu-bumbu seperti garam, bawang putih, dan ketumbar. Campuran ini diaduk hingga merata dan dibiarkan selama 1–3 jam agar bumbu dapat meresap sempurna ke dalam ampas batang pisang.

    Setelah adonan didiamkan, langkah selanjutnya adalah membentuk adonan menjadi lembaran tipis dengan ketebalan sekitar 2 mm. Lembaran ini kemudian dipotong menjadi bentuk persegi atau sesuai selera.

    Potongan-potongan adonan tersebut kemudian dijemur di bawah sinar matahari hingga kering. Proses pengeringan ini untuk memastikan dendeng memiliki tekstur yang renyah saat diolah lebih lanjut.

    Setelah kering, dendeng batang pisang diolesi dengan campuran madu dan sedikit air. Olesan ini memberikan rasa manis dan membantu memberikan lapisan yang renyah saat dipanggang.

    Dendeng kemudian dipanggang dalam oven dengan suhu 180°C selama 5 menit. Proses pemanggangan ini memberikan tekstur renyah dan aroma yang menggugah selera.

    Setelah dipanggang, dendeng batang pisang didinginkan sebelum disajikan. Dendeng ini dapat disimpan dalam wadah kedap udara untuk menjaga kerenyahannya.

    Selain sebagai camilan, dendeng batang pisang juga dapat dijadikan pelengkap sajian utama atau sebagai bahan tambahan dalam berbagai hidangan.

    Dendeng batang pisang menjadi alternatif camilan sehat. Kandungan serat yang tinggi dalam batang pisang membuat dendeng ini cocok untuk mereka yang mencari camilan sehat dan rendah kalori.

    Proses pembuatan dendeng batang pisang yang sederhana dan bahan-bahan yang mudah didapat membuat olahan ini semakin mudah dipraktikkan di rumah. Selain itu, tekstur dendeng ini juga renyah dan rasanya tidak kalah enak dari camilan lainnya.

    Dendeng batang pisang juga dapat dikreasikan dengan berbagai varian rasa. Dendeng ini dapat dipadukan dengan rasa pedas, manis, atau gurih.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Bus AKAP Jurusan Cileungsi-Jepara Hangus Terbakar di Tol Kendal – Halaman all

    Bus AKAP Jurusan Cileungsi-Jepara Hangus Terbakar di Tol Kendal – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, KENDAL – Satu unit bus antarkota antarprovinsi (AKAP) PO Shantika jurusan Cileungsi-Jakarta-Jepara hangus terbakar di ruas tol Semarang-Batang Km 408 di exit tol Kaliwungu, Kendal, Sabtu (1/3/2025) dini hari.

    Api yang melalap badan bus dari belakang kemudian menjalar ke depan dan membakar seluruh badan bus termasuk bagian kabin. 

    Bus yang terbakar merupakan bus bermesin belakang model Jetbus 3. 

    Saat terbakar, bus sedang mengangkut 19 penumpang dengan 2 pengemudi dan satu asisten pengemudi. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini.

    Menurut kesaksian sopir bus bernama Isrofi Haris, warga Kudus, api pertama kali terlihat muncul dariruang mesin di belakang sebelah kanan.

    Dia kemudian menghentikan bus serta mengevakuasi penumpang berikut barang bawaan bersama kru bus lainnya.

    Upaya petugas jalan tol memadamkan api dengan alat pemadam api ringan (APAR) tidak berhasil dan api makin membesar.

    Polisi dan petugas pemadam kebakaran kemudian datang ke lokasi kejadian, memadamkan api.

    Menurut keterangan Kapolsek Kaliwungu, AKP Edi Sukamto Nyoto, api diduga terjadi karena korsleting listrik.

    “Sebelum kebakaran terjadi, sopir melihat asap keluar dari kabin mesin di bagian kanan,” ujar Edi Sukamto.

    Video insiden kebakaran bus Shantika ini dibagikan netizen di media sosial dan viral.

     

     

     

  • Bandar Ganja Pabean Cantikan Surabaya Dibekuk, Untung Rp 15 ribu per Paket

    Bandar Ganja Pabean Cantikan Surabaya Dibekuk, Untung Rp 15 ribu per Paket

    Surabaya (beritajatim.com) – SS (36) bandar ganja di Pabean Cantikan ditangkap polisi di rumah jalan Teluk Weda I, Surabaya, Kamis (14/01/2025) kemarin. Ia diamankan karena menyimpan 16 gram ganja siap edar.

    Kasat Narkoba Polrestabes Surabaya, AKBP Suria Miftah mengatakan pihaknya mendapatkan informasi masyarakat terkait peredaran narkotika jenis ganja di wilayah Surabaya Utara. Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, polisi mendapatkan identitas lengkap dari SS.

    “Setelah ditelusuri kebenaran dari informasi yang masuk, kami lakukan penggerebekan,” kata Suria, Jumat (28/02/2025).

    Saat dilakukan penggerebekan, polisi menemukan kantong plastik berisi daun, batang dan biji ganja dengan berat total 16,9 gram, satu linting ganja, 3 kertas papor, 1 korek dan 1 ponsel. Dari percakapan di ponsel, polisi menemukan bukti chat transaksi SS dengan para pembelinya.

    “Tersangka lantas dibawa ke kantor untuk pemeriksaan lebih lanjut,” tutur Suria.

    Dari hasil interograsi, SS mengaku bahwa mendapatkan ganja untuk diedarkan dari seseorang berinisial R. Ia sudah bertransaksi sebanyak 2 kali dari R. Saat ini polisi sedang memburu R untuk penyelidikan mendalam.

    “Tersangka mengaku membeli ganja dari R pada Senin (13/1/2025) sekitar pukul 14.00 WIB. Barang haram tersebut rencananya akan dijual kembali untuk mendapatkan keuntungan sebesar Rp15.000 per paket,” pungkasnya.

    Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya tersangka SS dijerat dengan Pasal 114 Ayat (1) juncto Pasal 111 Ayat (1) Undang-Undang RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman kurungan penjara 15 tahun penjara. (ang/ted)

  • Merasa Buntu Diperas Aplikator, Driver Ojol Demo ke Pemprov Jateng Minta Solusi
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        28 Februari 2025

    Merasa Buntu Diperas Aplikator, Driver Ojol Demo ke Pemprov Jateng Minta Solusi Regional 28 Februari 2025

    Merasa Buntu Diperas Aplikator, Driver Ojol Demo ke Pemprov Jateng Minta Solusi
    Tim Redaksi
    SEMARANG, KOMPAS.com –
    Puluhan pengemudi atau driver ojek online (ojol) dari Grab melakukan aksi untuk rasa di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Kamis (27/2/2025).
    Mereka merasa buntu karena terus menerus mendapat potongan dari aplikator. Namun upaya dialog dengan aplikator, Grab tidak kunjung membuahkan hasil bagi
    driver ojol
    selaku mitra Grab.
    Alhasil mereka memilih untuk berunjuk rasa dan melakukan audiensi ke Pemperintah Provinsi Jawa Tengah agar empat tuntutan utama kepada pihak aplikator dapat direspons.
    Pasalnya kebijakan perusahaan dinilai merugikan para driver ojol.
    Dalam aksi tersebut, mereka kompak memakai jaket Grab selama menyampaikan orasi dan tuntutannya. Lalu berdialog dengan Sekertaris Daerah (Sekda) Jawa Tengah, Sumarno di kantornya.
    “Tuntutannya itu ada empat, hapus program akses hemat, order gabungan dihapus, hapus slot, dan kembalikan vermuk (verifikasi muka) seperti semula,” jelas Ketua Serikat Penggerak Mitra Indonesia (SMPI) Rahmat di Kantor Gubernur Jateng, Kamis (27/2/2025).
    Tuntutan pertamanya yakni penghapusan pilihan fitur akses hemat yang memangkas pendapatan mereka karena jumlah potongan dari aplikator terus bertambah.
    Tak hanya itu, mereka mengeluhkan beban potongan Rp 13.000 ketika mitra telah menyelesaikan lebih dari tujuh orderan.
    “Jadi di sini kita sudah kerja, sudah dipotong 20 persen masih suruh bayar lagi. Artinya menggerus pendapatan,” keluh dia.
    Koordinator Aksi, Thomas mengaku telah menyampaikan keresahan tersebut ke aplikator soal kebijakan yang dianggap mengurangi pendapatan driver dalam jumlah besar.
    Namun lantaran upaya dialog dengan aplikator tidak pernah membuahkan hasil, dia berharap Pemprov Jateng dapat menjembatani perbaikan kebijakan bagi mitra Grab.
    “Misalnya dalam order gabungan. Semula ongkos dihitung dua kali, sekarang hanya dihitung satu kali orderan,” kata dia.
    Sekda Jateng Sumarno menyambut baik upaya audiensi yang diikuti perwakilan pengemudi ojol Grab dari Batang, Purwodadi, Tegal dan
    Semarang
    . Sumarno berjanji bahwa dalam waktu dekat Pemprov melalui dinas terkait akan berkomunikasi dengan pihak aplikator.
    “Kami akan mengakomodir harapan panjenengan semua sebagai warga Jawa Tengah. Mudah-mudahan upaya kita bersama bisa menghasilkan yang optimal dan harapan temen-temen semua bisa tercapai,” ucap Sumarno.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ruang Tangkap Pesisir Pantura Menyempit Ekonomi Nelayan Kelimpungan

    Ruang Tangkap Pesisir Pantura Menyempit Ekonomi Nelayan Kelimpungan

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Nelayan tradisional di pesisir pantai utara (Pantura) Jawa Tengah semakin kesulitan melaut karena ruang tangkap menyempit.

    Mereka kian terdesak dengan berbagai proyek infrastruktur yang dilakukan di pesisir pantura di antaranya jalan tol di pesisir Semarang-Demak dan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Kabupaten Batang.

    Nelayan Roban Timur,  Desa Sengon, Kabupaten Batang, Usman Riyadi mengungkapkan, hasil tangkap ikan di wilayahnya merosot tajam selepas mulai adanya aktivitas  PLTU Batang.

    Dia yang menjadi buruh nelayan harian hanya diupah Rp50 ribu per hari akibat tangkapan turun.

    Sebaliknya, sebelum adanya PLTU, dia dibayar hingga Rp100 ribu perhari lantaran tangkapan melimpah.

    Kondisi itu dialami pula oleh 200an nelayan lainnya di kawasan tersebut.
    “Saya tidak punya perahu sendiri jadi ikut sama teman. Kami berangkat subuh pulang pukul 14.00 WIB, karena tangkapan terbatas sehari hanya diberi upah Rp50-Rp60 ribu,” katanya saat diskusi Selamatkan Pesisir Jawa dari Krisis di Kampung Nelayan Tambakrejo, Semarang Utara, Kota Semarang,  Kamis (27/2/2025).

    Menurut Usman, nelayan semakin kesulitan melaut di wilayah pesisir pantura Batang karena di sana banyak aktivitas kapal tongkang muatan batu bara.  Selain itu ada aktivitas inlet air PLTU atau penyedotan air untuk kebutuhan PLTU.

    Kawasan itu juga menjadi wilayah larangan nelayan untuk menangkap ikan. Sebelumnya, kawasan itu merupakan wilayah konservasi yang melimpah berbagai hasil tangkapan seperti ikan bawal, udang dan jenis ikan lainnya.
    “Nelayan tidak diperbolehkan menangkap di situ dengan alasan keamanan. Padahal dahulu bebas,” terangnya.

    Kondisi yang sama dialami oleh ratusan nelayan di Tambakrejo, Kota Semarang. Nelayan di kawasan ini ruang tangkapnya terancam oleh proyek tol Semarang-Demak dan aktivitas pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

    “Nelayan di kawasan kami sebenarnya ada 100an orang, sekarang tinggal segelintir yang masih menekuni sebagai nelayan tangkap. Lebih dari 80 persen mereka beralih menjadi  pembudidaya kerang hijau atau rumpon,” ujar nelayan Tambakrejo, Dani Rujito.

    Dani menyebut, pekerjaan nelayan di kampungnya lama kelamaan menjadi terkikis dan jumlahnya semakin menurun.

    Hal itu diakibatkan nelayan kesulitan beradaptasi dengan kondisi yang ada.

    Nelayan ketika melaut ikan sudah tidak ada di pinggiran laut karena ada banyak aktivitas infrastruktur.

    Namun, ketika nelayan harus semakin ke tengah maka harus mengubah ukuran perahunya, peralatan tangkapnya, dan mesin perahu.

    “Jadi nelayan harus butuh modal sampai lebih dari Rp20 juta,” katanya.
    Tak heran, kata Dani, nelayan Semarang akhirnya memilih beralih menjadi pembudidaya kerang. Pekerjaan ini menjadi alternatif di tengah kondisi tersebut.

    Menurutnya, nelayan memperoleh banyak manfaat dari budidaya kerang hijau.

    Selain menunjang perekonomiannya, rumpon kerang hijau dapat membantu kelestarian di laut karena ikan akan seperti mendapatkan rumah sehingga mampu mengembalikan ekosistem yang sebelumnya telah hilang.

    Sayangnya, rumpon juga terancam. Dani Khawatir adanya proyek jalan tol bakal menggerus rumpon. 

    “Sekarang saja panjang bambu untuk rumpon lebih panjang karena arus lebih dalam. Kami terus dikejar-kejar proyek infrastruktur,” ungkapnya.

    Manager Advokasi dan Kampanye Wahana Lingkungan Hidup (Walhi)  Jawa Tengah , Iqbal Alma mengatakan,  ruang tangkap nelayan di pesisir pantura terutama Semarang terancam oleh berbagai proyek pemerintah seperti kawasan industri maupun pembangunan jalan tol Semarang-Demak.

    Proyek itu mempersempit akses ruang tangkap nelayan. Ditambah hilangnya ekosistem mangrove, menurunnya kualitas pesisir karena sampah dan limbah, serta adanya alat tangkap tak ramah lingkungan.

    Kondisi itu berpengaruh dengan pendapatan ekonomi nelayan. Pihaknya mencatat perbedaan ekonomi nelayan cukup mencolok antara rentang tahun 2000-2017, nelayan bisa mengantongi penghasilan Rp300 ribu-Rp400 ribu perhari dengan sumber pendapatan dari tambak ikan bandeng, tangkapan ikan, kepiting, dan udang.

    “Rentang tahun 2017- sekarang, pendapatan nelayan Rp50 ribu sampai Rp100 ribu perhari dengan usaha pilihan nelayan hanya kerang hijau,” jelasnya.

    Sementara itu, Kepala bidang lingkungan Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa Ahmad Baihaqi mengatakan, lembaganya bersama Walhi Nasional dan Walhi Jateng menjalankan program pemulihan kawasan pesisir berupa aspek adaptasi masyarakat terhadap krisis iklim yang salah satunya dampaknya terjadi berupa hasil tangkapan nelayan berkurang.

    “Kami berkolaborasi dengan nelayan di Tambakrejo berupa pengembangan rumpon kerang hijau  dan aspek turunannya,” bebernya.

    Selain di Semarang, DMC juga menyasar program serupa di Roban timur, Kabupaten Batang dan Bedono, Kabupaten Demak.
    “Kami berfokus ke pemulihan lingkungan  pesisir salah satunya mangrove. Kedua akses masyarakat terhadap air dan pendidikan. Di Batang kami ajak perempuan di sana untuk mengolah hasil tangkapan ikan agar memiliki nilai jual lebih,” tandasnya. (iwn)