kab/kota: Banyuwangi

  • Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk Kembali Beroperasi Setelah Tutup Saat Nyepi

    Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk Kembali Beroperasi Setelah Tutup Saat Nyepi

    Foto Bisnis

    ANTARA FOTO/Budi Candra Setya – detikFinance

    Minggu, 30 Mar 2025 14:00 WIB

    Banyuwangi – Pelabuhan Ketapang-gilimanuk mulai Minggu 30 maret pukul 06.00 WIB kembali beroperasi seperti biasa. Sebelumnya ditutup untuk menghormati Nyepi di Bali.

  • Seusai Nyepi, Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Dipadati Wisatawan

    Seusai Nyepi, Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Dipadati Wisatawan

    Banyuwangi, Beritasatu.com – Setelah ditutup sementara selama tiga hari, pada 28 hingga 30 Maret 2025 untuk menghormati peringatan Hari Raya Nyepi di Bali, aktivitas penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk Bali, serta sebaliknya, akhirnya dibuka kembali pada Minggu (30/3/2025).

    Sejak pembukaan kembali, antrean kendaraan mulai terlihat di area Pelabuhan Ketapang Banyuwangi. Para penumpang yang hendak menyeberang menuju Bali sudah mulai berdatangan dan mengantre sejak dini hari. 

    Bahkan, antrean mengular hingga ke jalan raya. Arus kendaraan yang melintas didominasi oleh bus dan mobil pribadi dengan pelat nomor dari berbagai daerah.

    Pembukaan layanan penyeberangan ini disambut antusias oleh banyak penumpang, sebagian besar di antaranya adalah wisatawan yang hendak berlibur ke Bali. Salah seorang wisatawan asal Kediri, Indro mengungkapkan ia pergi ke Bali untuk menikmati libur panjang Hari Raya Idulfitri 2025. 

    “Ini mau berlibur ke Bali karena ada libur panjang Idulfitri, kebetulan asisten rumah tangga juga lagi mudik,” kata Indro kepada Beritasatu.com di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi pada Minggu (30/3/2025).

    Indro menambahkan, meskipun antrean panjang, ia menganggap hal tersebut wajar karena pelabuhan ramai setelah penutupan untuk perayaan Nyepi. 

    “Tadi masuk ke pelabuhan pukul 5.00 WIB, dan menurut saya ini sangat wajar karena setelah penutupan pelabuhan menjadi ramai,” ungkapnya.

    Untuk mengatasi potensi kepadatan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, angkutan sungai, danau, dan penyeberangan (ASDP) akan menambah jumlah perjalanan kapal dari 28 menjadi 30 trip per hari. Selain itu, dua kapal besar, yaitu KMP Munich I dan KMP Parama Kalyani, didatangkan dari lintasan Padang Bai–Lembar untuk memperkuat armada di lintasan Ketapang–Gilimanuk. 

  • Penyeberangan Selat Bali Kembali Dibuka Usai Nyepi

    Penyeberangan Selat Bali Kembali Dibuka Usai Nyepi

    Jakarta

    Penyeberangan di Selat Bali dibuka kembali setelah Hari Raya Nyepi. Penyeberangan ini menghubungkan Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali dengan Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

    “Pada pukul 06.00 WITA tadi, jasa penyeberangan di Pelabuhan Gilimanuk kembali dibuka. Semua berjalan lancar,” kata Kapolsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk Komisaris (Kompol) I Komang Muliyadi di Gilimanuk, seperti dilansir Antara, Minggu (30/3/2025).

    Dari Pelabuhan Ketapang, kapal yang pertama sandar adalah KMP Nusa Dua disusul KMP Suwarna Cakra dan KMP Pancar Indah yang sandar di dermaga MB 3,1 dan LCM. Selain polisi, beroperasinya kembali Pelabuhan Gilimanuk setelah Hari Raya Nyepi ini juga disaksikan Hendra Fianes selaku Supervisi dari PT ASDP Indonesia Ferry.

    Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang dan kendaraan dari Pulau Jawa, polisi meningkatkan kewaspadaan di pintu keluar pelabuhan.

    “Pemeriksaan terhadap kendaraan, orang dan barang tetap dilakukan di pintu keluar pelabuhan yang menuju ke Bali. Itu sudah menjadi kegiatan rutin,” katanya.

    Mulyadi berharap, meskipun kendaraan dan penumpang padat dari arah Jawa, situasi di Pelabuhan Gilimanuk tetap kondusif. Bersama otoritas pelabuhan, dia mengimbau pengguna jasa penyeberangan untuk tetap tertib dan mengikuti aturan demi kelancaran bersama.

    Penyeberangan di Selat Bali lewat Pelabuhan Gilimanuk ditutup sementara pada Hari Raya Nyepi mulai Sabtu (29/3) pukul 05.00 Wita hingga Minggu (30/3) pukul 06.00 Wita.

    (imk/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Raffi Ahmad Ajak Masyarakat Mudik Gunakan Transportasi Umum

    Raffi Ahmad Ajak Masyarakat Mudik Gunakan Transportasi Umum

    Jakarta, Beritasatu.com – Utusan Khusus Presiden,  Raffi Ahmad mengajak masyarakat untuk mengikuti kebiasaannya bersama keluarga saat mudik ke Bandung, Jawa Barat, dengan menggunakan transportasi umum berupa bus.

    “Kami ingin mendukung upaya pemerintah agar mudik tahun ini lebih aman dan nyaman, sekaligus membantu mengurangi angka kecelakaan,” ungkap Raffi Ahmad dalam sebuah wawancara di Jakarta baru-baru ini.

    Raffi berharap, langkah tersebut bisa menjadi contoh bagi para penggemarnya yang berencana mudik ke kampung halaman, maupun bagi mereka yang akan kembali ke ibu kota untuk bekerja setelah liburan.

    “Saya pulang naik bus, memilih menggunakan transportasi umum,” ujar Raffi Ahmad.

    Presenter tersebut juga menyampaikan, ia biasanya berangkat pada malam takbiran Idulfitri dan tiba di Bandung menjelang subuh untuk langsung melaksanakan salat Id.

    Setelah salat Id, biasanya ia melanjutkan kegiatan mudiknya dengan berziarah, kemudian dilanjutkan dengan bersilaturahmi bersama keluarga dan kerabat.

    Raffi juga menyatakan, ia ingin seluruh masyarakat Indonesia memiliki kesempatan untuk berkumpul dengan keluarga di kampung halaman saat mudik.

    Dia juga berharap agar mudik dapat menjadi sarana untuk mempererat tali persaudaraan dengan keluarga. Oleh karena itu, Raffi Ahmad menekankan pentingnya menghindari potensi kecelakaan saat mudik, terutama yang melibatkan kendaraan pribadi.

    Bersama Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, serta dukungan dari pihak swasta, Raffi dan istrinya, Nagita Slavina, turut serta dalam inisiatif pemberangkatan 500 pemudik secara gratis menggunakan 10 unit bus baru “J99 Trans” menuju berbagai daerah di timur Pulau Jawa, hingga Banyuwangi.

    Ratusan pemudik yang diberangkatkan tersebut berasal dari berbagai kalangan, termasuk pengemudi ojek daring.

    Sebagai bagian dari program ini, dua pasangan pengusaha muda, yaitu Raffi dan Nagita serta Gilang Pramana dan Shandy Purnamasari, memberikan uang saku sebesar Rp 400.000 per orang kepada 500 pemudik, sehingga total yang disalurkan mencapai Rp 200 juta.

    “Semoga program ini bermanfaat bagi kami semua, dan semoga seluruh pemudik dapat sampai tujuan dengan selamat,” harap Raffi Ahmad.

  • Proyek Tol Probolinggo-Banyuwangi Paket 3 Dikebut Rampung Tahun Ini

    Proyek Tol Probolinggo-Banyuwangi Paket 3 Dikebut Rampung Tahun Ini

    Jakarta

    Realisasi pembangunan Tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi) Paket 3 telah mencapai 67%. PT Waskita Karya (Persero) Tbk menargetkan proyek tol sepanjang 5,8 Kilometer (Km) rampung tahun ini.

    Sebagai informasi, proyek tol di Jawa Timur ini merupakan bagian dari pembangunan Probowangi tahap 1 ,yang merupakan lanjutan dari Tol Trans Jawa yang sudah sampai di Probolinggo Timur dan Gending, Kabupaten Probolinggo pada 2023 lalu.

    Pada paket 3, Kerja Sama Operasi (KSO) antara PP-Waskita-WIKA mengerjakan ruas Paiton-Besuki.

    Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengatakan Tol Probowangi merupakan proyek multifungsi, karena tidak hanya memudahkan konektivitas masyarakat antarwilayah, tapi juga mendukung perekonomian negara.

    “Jalan Tol Probowangi khususnya Paket 3 bisa mendorong kelancaran arus barang dan manusia dari dan ke Banyuwangi sampai exit Tol Besuki Situbondo. Kawasan tersebut menjadi salah satu dari 10 destinasi wisata prioritas pemerintah pada era Presiden Joko Widodo,” ujar Ermy dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (29/3/2025).

    Tol yang terletak di Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Situbondo itu juga meningkatkan konektivitas antara Banyuwangi dengan beberapa kota besar di Jawa Timur, seperti Surabaya dan Malang. Bahkan, Tol Probowangi juga menghubungkan seluruh Pulau Jawa, mulai dari Merak hingga Banyuwangi.

    “Jalan tol ini akan mendorong peningkatan pariwisata di Indonesia, karena mempermudah akses wisatawan dari luar kota untuk berwisata di daerah Jawa Timur bagian timur. Dari mulai ke Probolinggo sampai ke Banyuwangi seperti Kawah Ijen, Pantai Pulau Merah, Taman Nasional Alas Purwo, dan masih banyak lagi,” terang Ermy.

    Melalui Tol Probowangi pertumbuhan ekonomi ikut terdorong karena memudahkan aksesibilitas lokal. Dengan begitu dapat menarik investasi dan mengembangkan bisnis di daerah.

    Ermy menambahkan Waskita berkomitmen mengerjakan proyek senilai Rp 996,82 miliar itu tepat waktu dan mutu sesuai standar berlaku.

    Sebagai informasi, dalam 10 tahun terakhir, Waskita telah menyelesaikan pembangunan lebih dari 20 ruas jalan tol, mencakup Jalan Tol Trans-Jawa serta Trans-Sumatra. Secara keseluruhan, kontribusi Perseroan mencapai 1.000 Km lebih dari 2.000 Km jalan tol di Tanah Air.

    (hns/hns)

  • Lapas Banyuwangi Libatkan TNI, Polri dan BNN Geledah Kamar Hunian Warga Binaan

    Lapas Banyuwangi Libatkan TNI, Polri dan BNN Geledah Kamar Hunian Warga Binaan

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1446 H, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi menggelar penggeledahan kamar hunian warga binaan. Kegiatan ini melibatkan unsur TNI dari Kodim 0825 Banyuwangi, Polresta Banyuwangi dan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Banyuwangi untuk memastikan keamanan dan ketertiban di lingkungan Lapas.

    Penggeledahan yang dilaksanakan pada Jumat (28/3) bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan serta memastikan tidak ada barang terlarang, baik di dalam kamar hunian maupun di sekitar area blok.

    “Sasaran utama penggeledahan adalah narkoba, handphone dan barang-barang lain yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban di Lapas,” ujar Kepala Lapas Banyuwangi, Mochamad Mukaffi.

    Mukaffi menyebut penggeledahan dilakukan pada 6 blok hunian, meliputi Blok A, D, E, F dan G.

    “Kami ingin memastikan Lapas Banyuwangi dalam kondisi aman dan kondusif, terutama menjelang momen Lebaran yang rentan dengan potensi pelanggaran,” ungkapnya.

    Pelibatan TNI, Polri, dan BNN dalam penggeledahan ini dimaksudkan untuk menjamin optimalisasi dan efektivitas penggeledahan dan tetap menjaga kondusifitas keamanan selama proses penggeledahan berlangsung.

    “Kegiatan ini juga menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-61 yang bertajuk Pemasyarakatan Bersih,” terangnya.

    Dari hasil penggeledahan yang berlangsung selama dua jam menunjukkan bahwa tidak ditemukan handphone dan narkoba. Hal ini membuktikan bahwa pengawasan dan pembinaan di Lapas Banyuwangi selama ini sudah efektif.

    Selain penggeledahan, juga dilakukan tes urine secara acak terhadap petugas maupun warga binaan untuk memastikan tidak terdapat penyalahgunaan narkoba di Lapas Banyuwangi.

    “Hasilnya alhamdulillah negatif, baik petugas maupun warga binaan. Dengan tidak ditemukannya barang terlarang, Lapas Banyuwangi berharap perayaan Idul Fitri tahun ini dapat berlangsung lancar, aman, dan penuh kekhidmatan,” pungkasnya. [tar/ian]

  • 496 Warga Binaan Lapas Banyuwangi Peroleh Remisi Khusus Hari Raya

    496 Warga Binaan Lapas Banyuwangi Peroleh Remisi Khusus Hari Raya

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Sebanyak 496 Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi mendapat remisi atau pengurangan masa pidana.

    Ratusan warga binaan mendapatkan Remisi Khusus pada perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947 dan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah. Rinciannya 7 Warga Binaan mendapatkan remisi Nyepi dan 489 Warga Binaan mendapatkan remisi Idul Fitri.

    Penyerahan Surat Keputusan (SK) remisi dilakukan secara simbolis oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, di Lapas Kelas IIA Cibinong dan diikuti melalui sambungan virtual oleh seluruh Lapas dan Rutan se-Indonesia.

    Penyerahan remisi khusus dari dua hari besar keagamaan tersebut dilakukan secara serentak dikarenakan pelaksanaan Hari Raya Nyepi dan Hari Raya Idul Fitri yang berlangsung dalam waktu berdekatan.

    Kepala Lapas Banyuwangi, Mochamad Mukaffi mengatakan bahwa pihaknya telah menerima Surat Keputusan (SK) Kolektif penerima remisi dari Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.

    Mukaffi menyebut jumlah Warga Binaan yang mendapatkan remisi sesuai dengan yang telah diusulkan. Sebelumnya, pihak Lapas Banyuwangi mengusulkan 7 Warga Binaan beragama Hindu dan 489 Warga Binaan beragama Islam untuk mendapatkan remisi khusus.

    “Besaran remisi yang diterima mulai dari 15 hari hingga 1 bulan 15 hari,” terangnya.

    7 Warga Binaan yang mendapatkan remisi khusus Nyepi seluruhnya merupakan RK I (pengurangan masa pidana), sedangkan untuk remisi khusus Idul Fitri, 487 Warga Binaan mendapatkan RK I, sedangkan 2 Warga Binaan mendapatkan RK II (masa pidana telah habis setelah dikurangi remisi).

    “Dari dua Warga Binaan yang memperoleh RK II, hanya satu yang bisa langsung bebas karena satu Warga Binaan masih harus menjalani subsidair pidana pengganti denda,” ungkapnya.

    Mukaffi mengungkapkan, besaran remisi yang diperoleh berdasarkan lama masa pidana yang telah dijalani oleh Warga Binaan. Warga Binaan yang telah menjalani masa pidana selama 6 sampai 12 bulan mendapatkan remisi 15 hari. Sedangkan warga binaan yang telah menjalani masa pidana 12 bulan atau lebih mendapatkan remisi satu bulan pada tahun pertama hingga ketiga.

    “Pada tahun keempat dan kelima masa pidana diberikan remisi satu bulan 15 hari dan pada tahun keenam dan seterusnya diberikan remisi dua bulan setiap tahunnya,” urainya.

    Remisi hari raya merupakan remisi yang bersifat khusus, karenanya pada Hari Raya Nyepi hanya diberikan kepada Warga Binaan yang beragam Hindu, begitu pun pada Hari Raya Idul Fitri remisi hanya diberikan kepada Warga Binaan yang beragama Islam.

    “Untuk warga binaan yang beragama lain akan mendapatkan hak remisi khusus pada momen perayaan hari raya masing-masing,” jelasnya.

    Mukaffi menegaskan, remisi yang diberikan kepada warga binaan bukan merupakan obral hukuman, namun merupakan bentuk penghargaan dan sekaligus hak yang diberikan oleh negara atas pencapaian warga binaan dalam berperilaku baik dan menerima pembinaan di Lapas.

    “Hal itu juga merupakan salah satu sarana hukum yang penting dalam rangka mewujudkan tujuan sistem pemasyarakatan,” bebernya.

    Untuk itu, hanya warga binaan yang telah memenuhi syarat administratif maupun substantif yang dapat diusulkan untuk mendapatkan remisi. Syarat tersebut antara lain telah menjalani masa pidana lebih dari enam bulan, tidak tercatat dalam buku catatan pelanggaran disiplin dan aktif dalam program pembinaan.

    “Serta telah menunjukkan penurunan tingkat resiko berdasarkan asesmen yang dilakukan oleh Asesor Pemasyarakatan. Melalui pemberian remisi ini diharapkan mampu memotivasi seluruh warga binaan untuk terus menunjukkan perubahan perilaku yang lebih baik dan mengikuti pembinaan dengan maksimal,” pungkasnya. [tar/ian]

  • Dibuka Fungsional, Arus Mudik di Ujung Tol Trans Jawa Ramai Lancar
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        29 Maret 2025

    Dibuka Fungsional, Arus Mudik di Ujung Tol Trans Jawa Ramai Lancar Surabaya 29 Maret 2025

    Dibuka Fungsional, Arus Mudik di Ujung Tol Trans Jawa Ramai Lancar
    Tim Redaksi
    PROBOLINGGO, KOMPAS.com
    – Situasi
    arus mudik
    di exit
    Tol Gending-Kraksaan-Paiton
    di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, ramai lancar. Hal itu terlihat dari situasi kendaraan di
    exit Tol Paiton
    pada Sabtu (29/3/2025).
    Kendaraan roda empat dari berbagai daerah keluar beramai-ramai dari exit Tol Paiton.
    Meski terpantau ramai, tidak sampai terjadi kemacetan di area
    traffic light
    pintu gerbang Tol Paiton.
    Kendaraan tersebut berasal dari Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Mereka sebagian besar menuju arah Banyuwangi.
    Exit Tol Paiton
    saat ini menjadi ujung timur Tol Trans Jawa. Sebab, tol ke arah Banyuwangi masih belum rampung.
    Exit Tol Paiton sudah bisa difungsikan menyambut momen
    Lebaran 2025
    meski hanya khusus untuk mobil. Truk dan bus masih dilarang melewati jalan tol itu.
    Tol Gending-Kraksaan-Paiton dibuka fungsional gratis satu arah pada arus
    mudik 2025
    , mulai 24-31 Maret 2025, yakni dibuka dari arah Gending ke arah Paiton.
    Pintu tol Paiton dan Kraksaan saat ini hanya menjadi pintu keluar.
    Karena dibuka satu arah, banyak pemudik yang kecewa karena ingin masuk Tol Paiton dan Kraksaan menuju Gending.
    Terlihat, sejumlah petugas memberikan penjelasan kepada pengemudi bahwa pintu Tol Kraksaan dan Paiton hanya menjadi pintu keluar.
    “Memang di exit Tol Paiton yang ramai. Kalau exit Tol Kraksaan dan Gending cukup sepi,” jelas anggota Satuan Lalu Lintas Polres Probolinggo.
    Sementara itu, Humas PT
    Jasamarga
    Probolinggo-Banyuwangi Hima Jaya menerangkan, exit Tol Paiton mengalami peningkatan.
    “Per tanggal 27 Maret 2025, total ada 1.809 kendaraan keluar dari exit Tol Paiton. Sedangkan 437 mobil keluar dari exit Tol Kraksaan,” jelas Hima Jaya saat dihubungi.
    Jumlah kendaraan per tanggal 28 dan 29 Maret 2025 masih dalam proses pendataan oleh
    Jasa Marga
    .
    Di pintu tol Kraksaan, petugas polisi, TNI, Dishub, BPBD, tenaga kesehatan, dan Pramuka bersiaga di posko mudik untuk melayani pemudik pada momen
    Lebaran 2025
    tahun ini.
    Pembukaan
    tol Gending-Kraksaan-Paiton
    membuat jalur Pantura cukup sepi.
    Terlihat hanya beberapa kendaraan mobil dan motor yang melintas.
    Keramaian hanya terlihat di pertigaan Dringu, perempatan Gending, Klaseman, Pajarakan, dan Kraksaan.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sambut Wisatawan Saat Libur Lebaran, Banyuwangi Siapkan Berbagai Atraksi Budaya Hingga Wisata Kuliner

    Sambut Wisatawan Saat Libur Lebaran, Banyuwangi Siapkan Berbagai Atraksi Budaya Hingga Wisata Kuliner

    Liputan6.com, Banyuwangi – Kabupaten Banyuwangi diprediksi akan menjadi jujugan wisata selama libur panjang lebaran 2025. Berbagai atraksi wisata disiapkan untuk menyambut kehadiran para wisatawan. “Berbagai atraksi wisata seni budaya telah disiapkan selama libur lebaran. Kami juga meminta agar hotel maupun destinasi wisata berkolaborasi dengan seniman untuk menyuguhkan atraksi wisata di tempat masing-masing. Karena itu kami minta semua pelaku wisata bersiap diri. Mari berikan kesan yang baik dan menarik pada para wisatawan, agar mereka kembali berwisata ke Banyuwangi,” kata Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono, Selasa (25/3/2025).

    Selama Libur Lebaran, ada atraksi yang menarik. Seperti Barong Ider Bumi, yakni upacara bersih desa di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, yang digelar setiap 2 Syawal. Selain itu juga ada Seblang Olehsari. Penari yang telah “ditunjuk” untuk menari Seblang selama 5 – 7 hari setiap hari di Desa Olehsari, Kecamatan Glagah.

    Selain itu, menurut Wabup di Banyuwangi wisatawan juga bisa menikmati wisata kuliner. Banyak sekali spot-spot kuliner yang bisa didatangi. Mulai dari Fish Market di Pantai Ancol, seafood juga biasa dicari Pantai Boom di Pelabuhan rakyat, Pantai Blimbingsari, hingga di Pulau Merah.

    Belum lagi banyak spot-spot kuliner yang menawarkan citarasa otentik makanan khas Banyuwangi. Mulai Pecel Pitik, Rujak Soto, Nasi Tempong, hingga Pecel Rawon yang banyak ditemui di kota-kota. Kalau di daerah selatan ada Ayam Pedas yang sangat khas di sana. “Banyuwangi juga memiliki destinasi yang komplit, mulai dari gunung hingga pantai,” kata Mujiono.

    Ada Gunung Ijen yang sudah ditetapkan jadi jejaring internasional Geopark UNESCO, Taman Gandrung Terakota – ada 1000 patung terakota gandrung yang terletak di lereng Ijen. 

  • Lestarikan Budaya, Bocah di Banyuwangi Belajar Menganyam Ketupat

    Lestarikan Budaya, Bocah di Banyuwangi Belajar Menganyam Ketupat

    Liputan6.com, Banyuwangi – Menyantap ketupat merupakan hidangan wajib saat Idulfitri. Namun, tahukah Anda makna mendalam di balik hidangan khas ini?  Bagi masyarakat Jawa, ketupat bukan sekadar makanan, melainkan simbol filosofis yang kaya akan makna. “Ketupat” atau “kupat” dalam bahasa Jawa merupakan kependekan dari “Ngaku Lepat,” yang berarti mengakui kesalahan. Makna ini tercermin dalam tradisi Lebaran, di mana umat Muslim saling bermaaf-maafan dan mengakui kesalahan masing-masing.

    Semangat pelestarian budaya ini juga terlihat pada anak-anak yang tergabung dalam Sanggar Nampani di Dusun Rejopuro, Desa Kampunganyar, Kecamatan Glagah, Banyuwangi.  Mereka memanfaatkan waktu Ramadan untuk belajar menganyam ketupat, dimulai dari membuat selongsongnya yang terbuat dari janur (daun kelapa muda). Selasa, (25/3/2025).

    Dengan antusias, mereka mempelajari teknik menganyam yang rumit ini, menunjukkan minat yang besar terhadap warisan budaya mereka. Ketua Sanggar Nampani, Samian, mengungkapkan kebanggaannya atas semangat anak-anak dalam melestarikan tradisi ini. “Mereka sangat antusias melestarikan budaya, seperti yang dilakukan anak-anak di sini. Selain belajar menari, mereka juga belajar budaya-budaya tradisional seperti menganyam ketupat,” ujar Samian.

    Kegiatan ini tidak hanya mengajarkan keterampilan menganyam, tetapi juga menanamkan nilai-nilai luhur budaya Jawa pada generasi muda. “Saya berharap, tradisi membuat ketupat ini akan terus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi mendatang,” tambahnya.

    Sebab kata dia, seiring perkembangan jaman yang serba modrn ini, banyak generasi muda yang sudah tidak bisa membuat ketupat. Mereka enggan belajar membuat ketupat bahkan cenderung malu. “Anak generasi sekarang itu, ngertinya kan tiba- tiba ada ketupat yang sudah matang, tinggal makan. Tidak mengerti bagaimana proses panjang membuat ketupat,”paparnya

    Terlebih lagi menurutnya, saat ini banyak penjual ketupat yang sudah jadi di pasaran. Sehingga masyarakat tidak  harus lagi bersusah paya untuk membuat ketupat. “Padahal dengan membuat ketupat itu banyak sekali manfaatnya, selain melatih keterampilan tangan, dan mengasah kecerdasan otak, membuat ketupat  juga  melatih kesabaran, karena membutuhkan ketelitian,” tuturnya.