kab/kota: Banyuwangi

  • Beji Antaboga, Oasis Sunyi di Lereng Gunung Raung yang Menyatukan Enam Agama

    Beji Antaboga, Oasis Sunyi di Lereng Gunung Raung yang Menyatukan Enam Agama

    Liputan6.com, Banyuwangi – Di tengah hutan pinus lereng Gunung Raung, Banyuwangi, terdapat Beji Antaboga merupakan sebuah kawasan seluas 3 hektare yang menjadi simbol harmoni enam agama. Dengan 29 mata air alami dan nuansa spiritual yang kental, destinasi ini menawarkan ketenangan jauh dari keramaian.

    Mengutip dari berbagai sumber, Beji Antaboga terletak di Dusun Selorejo, Desa Kaligondo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi. Kawasan ini dikelilingi hutan pinus Perhutani KPH Banyuwangi Barat dengan udara sejuk dan pemandangan gumuk batu alami.

    Tempat ini awalnya dikenal sebagai situs Hindu, tetapi berkembang menjadi area peribadatan enam agama resmi Indonesia; Hindu, Buddha, Konghucu, Islam, Katolik, dan Kristen. Beji Antaboga memiliki 15 mata air yang disebut pancur sewu (seribu pancuran), dengan tujuh di antaranya terkonsentrasi di sisi barat.

    Salah satu yang terkenal adalah tirta mumbul, mata air yang meluap dan dianggap suci untuk ritual. Airnya mengalir jernih sepanjang tahun, bahkan di musim kemarau.

    Selain itu, terdapat gumuk bedawang nala, formasi batu alami berbentuk kura-kura raksasa. Batu ini dipercaya sebagai tempat semedi Resi Markandeya.

    Di sekitarnya, tiga aliran mata air bertemu di campuhan tiga. Hal ini menciptakan spot yang sering digunakan untuk meditasi .

     

  • Hardiknas di Banyuwangi, Ipuk Tekankan Pendidikan Tanggungjawab Bersama

    Hardiknas di Banyuwangi, Ipuk Tekankan Pendidikan Tanggungjawab Bersama

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 dengan meriah. Selain menggelar upacara yang diikuti ratusan pelajar dari jenjang SD hingga SMA, acara juga dimeriahkan dengan pertunjukan seni hingga pameran teknologi yang menampilkan karya-karya inovatif pelajar Banyuwangi.

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menegaskan bahwa pendidikan tidak bisa hanya diserahkan kepada negara atau sekolah, melainkan menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat.

    “Tugas pendidikan tidak hanya tugas sekolah dan pemerintah, tapi tugas kita bersama, tugas keluarga terutama masyarakat juga. Maka dibutuhkan kerja kolaboratif agar anak-anak kita mendapatkan pendidikan yang baik,” tegas Ipuk usai upacara di Kantor Pemkab Banyuwangi, Jumat (2/5/2025).

    Selain memastikan akses pendidikan, Ipuk juga menekankan pentingnya pendidikan karakter.

    “Sesuai arahan Presiden, pendidikan tidak boleh hanya sekedar keilmuan, tapi juga perlu pembentukan karakter. Terutama bagaimana anak-anak punya semangat juang yang tinggi agar tidak rapuh,” jelasnya.

    Ipuk mengungkapkan sektor pendidikan tetap menjadi prioritas meski di tengah efisiensi keuangan negara. Ia memastikan Pemkab Banyuwangi tetap meningkatkan kualitas pendidikan.

    Tak hanya itu, Ipuk juga tengah mematangkan persiapan program Sekolah Rakyat, pendidikan gratis berbasis asrama bagi anak dari keluarga miskin yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto. Program ini direncanakan mulai berjalan Juli 2025.

    “Petugas PKH sudah turun untuk menjaring calon siswa. Anak-anak miskin yang sekarang kelas 6 SD dan kelas 9 SMP ditawarkan melanjutkan pendidikan di Sekolah Rakyat,” jelas Ipuk.

    Dalam kesempatan itu, Ipuk juga meluncurkan tiga program baru: Sekolah Asuh Sehati (sehat kini dan nanti), Sekolah Asuh Siaga Bencana, dan Sekolah Asuh Sister Say (sistem terpadu ternak ikan & sayur). Program ini melengkapi program Siswa Asuh Sebaya (SAS) yang sudah berlangsung sejak 2011.

    “Ini sebagai langkah awal mengenalkan anak-anak tentang kesadaran menjaga kesehatan, tanggap terhadap bencana, hingga ketahanan pangan sejak dini,” kata Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno. [alr/beq]

  • Aset Naik Jadi Rp120 Miliar, Koperasi Kana Ekspor Gula ke Tiga Negara – Halaman all

    Aset Naik Jadi Rp120 Miliar, Koperasi Kana Ekspor Gula ke Tiga Negara – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Koperasi Kana yang berbasis di Surabaya berhasil mengekspor gula ke Hongkong, Thailand dan Malaysia dan jadi contoh sukses model koperasi modern yang mampu bersaing di pasar global sekaligus memperkuat fondasi ketahanan pangan nasional.

    Dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang digelar di Yogyakarta pada 30 April 2025 diketahui, dalam dua tahun terakhir, koperasi ini mencatat lonjakan aset signifikan dari Rp20 miliar menjadi Rp102 miliar.

    Tidak hanya tumbuh dari sisi finansial, koperasi ini juga berhasil melakukan ekspor ke sejumlah negara seperti 

    Pencapaian ini dinilai sebagai bentuk pengelolaan profesional yang mampu menjawab tantangan pasar internasional sekaligus membuka peluang besar bagi koperasi lain di Indonesia untuk menempuh jalur serupa.

    “Pemerintah terus memberikan dukungan kepada koperasi yang fokus pada ekspor, karena ini membuktikan bahwa koperasi memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi rakyat,” ujar Henra Saragih, Deputi Bidang Kelembagaan dan Digitalisasi Koperasi, Kementerian Koperasi dan UKM dalam  keterangan tertulis, Kamis (1/5/2025).

    Menurutnya, meskipun koperasi ekspor masih tergolong sedikit dibandingkan koperasi simpan pinjam, peluangnya sangat besar.

    Koperasi Kana mampu menjadi role model, terutama dalam mendukung program Koperasi Merah Putih untuk memperkuat koperasi desa dan meningkatkan kemandirian ekonomi lokal.

    Ketua Koperasi Kana, Jonathan Danang Wardhana, menilai kebutuhan gula domestik yang mencapai 7 juta ton per tahun—dengan 5 juta ton di antaranya masih harus diimpor merupakan peluang besar yang belum dimanfaatkan secara optimal oleh pelaku industri lokal.

    “Fluktuasi nilai tukar dolar justru menjadi motivasi tambahan bagi kami untuk mendorong ekspor lebih luas. Kami optimistis bisa memberikan kontribusi nyata bagi ketahanan pangan nasional,” ujar Danang.

    Koperasi Kana menjalin kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam pengembangan pertanian berbasis riset. Produktivitas lahan tebu meningkat drastis dari 120 ton menjadi 200 ton per hektar.

    Investasi dalam mesin dan teknologi modern juga memperkuat kapasitas produksi sekaligus efisiensi operasional.

    Dalam waktu dekat, koperasi ini akan memperluas kapasitas produksinya dengan membuka pabrik baru di Agam, Sumatera Barat, dan Banyuwangi, Jawa Timur, untuk memperkuat daya saing koperasi di sektor gula dan memperluas manfaat ekonomi ke daerah penghasil tebu lain.

    “Dengan ekspansi ini, kami ingin memastikan bahwa pertumbuhan koperasi juga berdampak langsung ke masyarakat. Ini sejalan dengan semangat Koperasi Merah Putih dalam memperkuat ekonomi desa,” kata Danang.

    Pihaknya siap mendukung dan bersinergi dalam penguatan koperasi desa, khususnya melalui program pendampingan bagi petani tebu di Kediri dan sekitarnya.

    “Kami telah berdiskusi dengan Kementerian Koperasi dan siap berkolaborasi untuk mewujudkan koperasi yang tangguh, profesional, dan berdampak luas,” kata dia. 

    Laporan: Reporter Eko Sutriyanto

     

     

  • Dugaan Korupsi Dana Desa Temon, Kejaksaan Ponorogo Akhirnya Terima Laporan Masyarakat

    Dugaan Korupsi Dana Desa Temon, Kejaksaan Ponorogo Akhirnya Terima Laporan Masyarakat

    Liputan6.com, Ponorogo – Laporan dugaan korupsi Dana Desa dari ratusan warga Desa Temon, Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo akhirnya mendapat respons dari Kejaksaan Negeri setempat. Sebelumnya ratusan wrga Desa Temon mengadukan dugaan penyelewengan dana desa dan penyalahgunaan jabatan oleh kepala desa setempat.

    Kepala Seksi Intelijen Kejari Ponorogo Agung Riyadi mengatakan, pihaknya telah menerima berkas dan bukti dari perwakilan warga, termasuk rekaman video, keterangan saksi, dan dokumen pendukung. “Sudah kami terima dan akan kami telaah terlebih dahulu. Setelah itu baru menentukan langkah lebih lanjut,” kata Agung di Ponorogo, Senin (28/5/2025).

    Sebelumnya, ratusan warga Desa Temon menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Kejari Ponorogo. Massa membawa poster tuntutan dan berorasi meminta aparat penegak hukum segera mengusut dugaan korupsi yang disebut-sebut telah berlangsung bertahun-tahun.

    Koordinator aksi, Arip Santoso, menegaskan bahwa warga meminta kepala desa mundur dan mempertanggungjawabkan kebijakan yang dinilai tidak transparan. Ketidaktransparanan pengelolaan dana tersebut khususnya terjadi dalam program ketahanan pangan dan pengelolaan BUMDes.

    Saat berunjuk rasa, massa membawa poster dan berorasi sambil menyerahkan sejumlah bukti kepada Kejari, di antaranya rekaman video, keterangan saksi, dan dokumen pendukung. “Kami sudah menyerahkan bukti-buktinya. Warga meminta kepala desa mundur dan aparat segera bertindak,” kata Arip Santoso.

    Mantan Kepala Desa di Banyuwangi, Jawa Timur, ditahan usai ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan korupsi dana desa dan alokasi dana desa dengan kerugian negara Rp 1,3 miliar.

  • Resmi, Inilah Harga LPG Pertamina 3 Kg, 5,5 Kg dan 12 Kg Seluruh Indonesia, Kamis 1 Mei 2025

    Resmi, Inilah Harga LPG Pertamina 3 Kg, 5,5 Kg dan 12 Kg Seluruh Indonesia, Kamis 1 Mei 2025

    Resmi, Inilah Harga LPG Pertamina 3 Kg, 5,5 Kg dan 12 Kg Seluruh Indonesia, Kamis 1 Mei 2025

    TRIBUNJATENG.COM – Berikut adalah pembaruan terbaru mengenai harga elpiji tabung 5,5 kg dan 12 kg di seluruh wilayah Indonesia untuk bulan Mei 2025.

    Mengutip Kompas.com, Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari mengatakan, harga elpiji mulai bulan depan masih sama dengan Januari 2025. “Masih tetap,” ujar Heppy kepada Kompas.com, Jumat (17/1/2025).

    Sementara itu tabung gas melon 3 kg tetap di harga Rp18.000 per tabung.

    Sebelumnya di bulan September 2024 sempat naik, namun bulan Oktober hingga tahun 2025 kini masih sama.  

    Sumarno menyebutkan, perubahan HET itu bukanlah kenaikan, tetapi hanya menyesuaikan saja.  

    “Sebetulnya bukan naik, tapi menyesuaikan saja,” ungkap Sumarno mengutip Kompas.com, Senin (9/9/2024). 

    Menurutnya, penyesuaian HET LPG 3 kg itu telah melalui pertimbangan yang matang dari berbagai pihak.  

    Dia menambahkan, HET LPG 3 kg tidak pernah mengalami kenaikan sejak 2015 silam. 

    Namun terjadinya inflasi turut menjadi faktor kenaikan HET LPG 3 kg.  

    Sementara untuk harga gas non subsidi Bright Gas hari ini Kamis 1 Mei 2025 sebagai berikut:

    1. Aceh (Aceh Besar, Langsa, dan Lhokseumawe)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    2. Sumatera Utara (Binjai, Deli Serdang, Labuhanbatu Selatan, Medan, dan Simalungun)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    3. Sumatera Barat (Padang dan Payakumbuh)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    4. Riau (Dumai dan Pekanbaru)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    5. Kepulauan Riau (Batam dan Bintan)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    6. Jambi (Jambi)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    7. Sumatera Selatan (Lubuk Linggau, Ogan Ilir, dan Palembang)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    8. Bengkulu (Bengkulu)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    9. Lampung (Bandar Lampung dan Metro)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    10. Bangka Belitung (Bangka, Bangka Barat, dan Belitung)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    11. Banten (Serang dan Tangerang)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    12. DKI Jakarta (Jakarta Barat dan Jakarta Utara)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    13. Jawa Barat (Bandung, Bekasi, Bogor, Cianjur, Garut, Indramayu, Karawang, Sukabumi, dan Tasikmalaya)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    14. Jawa Tengah (Boyolali, Cilacap, Demak, Kudus, Pemalang, Semarang, Solo, dan Tegal)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    15. Daerah Istimewa Yogyakarta (Bantul dan Sleman)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    16. Jawa Timur (Banyuwangi, Gresik, Kediri, Malang, Ngawi, Pamekasan, Pasuruan, Sidoarjo, Surabaya, dan Tulungagung)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    17. Bali (Badung, Denpasar, dan Tabanan)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    18. Nusa Tenggara Barat (Lombok)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 90.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 192.000.

    19. Kalimantan Barat (Pontianak)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    20. Kalimantan Tengah (Palangkaraya dan Kotawaringin Timur)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    21. Kalimantan Selatan (Banjar, Banjarbaru, Tabalong, dan Tanah Bumbu)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    22. Kalimantan Timur (Balikpapan, Kutai Kartanegara, dan Samarinda)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    23. Kalimantan Utara (Tarakan)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 107.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 229.000.

    24. Sulawesi Selatan (Makassar dan Pare-Pare)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    25. Sulawesi Selatan (Palu)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 94.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 194.000.

    26. Gorontalo (Gorontalo)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    27. Sulawesi Utara (Bitung)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    28. Sulawesi Tenggara (Kendari)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 97.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 202.000.

    29. Maluku (Ambon)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 117.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 249.000.

    30. Papua (Jayapura)

    Harga elpiji 5,5 kg: Rp 117.000
    Harga elpiji 12 kg: Rp 249.000.

     

  • Dump Truk Tertabrak Kereta Api Setelah Nekat Terobos Perlintasan, Sopir Dilarikan ke RS

    Dump Truk Tertabrak Kereta Api Setelah Nekat Terobos Perlintasan, Sopir Dilarikan ke RS

    TRIBUNJATENG.COM, JEMBER – Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalur Perlintasan Langsung (JPL) 9 Kilometer 278 petak jalan Stasiun Kalisat – Stasiun Ledokombo, Jember, Jawa Timur, Rabu (30/4/2025).

    Dump truk bermuatan pasir tertabrak KA Ijen Ekspres saat melintas pukul 13.00 WIB.

    Manager Hukum dan Humasda KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro mengatakan, kereta dengan lokomotif CC 2019201 melakukan perjalan dari Stasiun Malang relasi Ketapang Banyuwangi.

    Menurutnya, KA Ijen Ekspres hendak melintasi JPL 9 yang tidak terjaga, mendadak terdapat truk bernomor polisi DK-8873-FG menerobos jalur perlintasan kereta.

    “Sesuai SOP, masinis langsung ketika melewati perlintasan sebidang sudah membunyikan suling lokomotif berkali-kali,” ujarnya.

    Namun, suara suling lokomotif tersebut, kata dia, tidak dihiraukan oleh sopir truk, sehingga kecelakaan dua kendaraan ini tidak dapat terhindarkan.

    “Seketika KA Ijen Ekspres langsung berhenti luar biasa di kilometer 3+500 petak jalan antara Stasiun Kalisat – Stasiun Ledokombo untuk dilakukan pemeriksaan sarana,” kata Cahyo.

     Hasil pemeriksaan cepat itu, Cahyo mengungkapkan KA Ijen Ekspres mengalami kerusakan, di antaranya kaca kabin masinis pecah dan cowhanger turun. 

    “Sehingga menyebabkan lokomotif KA Ijen Ekspres tidak dapat melanjutkan perjalanan,” paparnya.

    Lebih lanjut, Cahyo mengatakan Petugas PT. KAI langsung menarik mundur KA Ijen Ekspres mengunakan lokomotif penolong untuk dibawa di Stasiun Kalisat Jember, guna pemeriksaan lanjutan.

    “Sedangkan untuk masinis, asisten masinis, dan seluruh penumpang KA Ijen Ekspres dalam kondisi selamat” tuturnya.

    Setelah dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh pada rangkaian KA Ijen Ekspres, lokomotif ini kembali melanjutkan perjalanan menuju Stasiun Ketapang Banyuwangi pada pukul 14.45 WIB.

    Akibat kecelakaan tersebut, Cahyo mengatakan KA Ijen Ekspres mengalami keterlambatan 123 menit di stasiun tujuan.

    “KAI Daop 9 Jember menyampaikan permohonan maaf atas gangguan yang terjadi pada perjalanan KA Ijen Ekspres relasi Malang – Ketapang. Sehingga mengakibatkan terjadinya kelambatan,” urainya.

    Sementara itu, Kasatlantas Polres Jember AKP Bernadus Bagas Simarmata mengatakan, kecelakaan tersebut mengakibatkan sopir truk bernama Sairi terluka.

    “Mengalami patah tulang dan sekarang sedang menjalani perawatan di RSD Kalisat Jember,” tanggapnya. (*)

     

  • Detik-detik Mobil Sedan Baleno Terbakar di Banyuwangi, Pengemudi Lompat Selamatkan Diri – Halaman all

    Detik-detik Mobil Sedan Baleno Terbakar di Banyuwangi, Pengemudi Lompat Selamatkan Diri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah mobil sedan bermerek Suzuki Baleno dengan nomor polisi DK 1933 ACC terbakar saat melintas di Jalan Raya Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (30/4/2025).

    Insiden ini mengakibatkan pengemudi mengalami luka bakar dan kendaraan mengalami kerusakan parah.

    Kejadian berlangsung sekira pukul 09.50 WIB ketika pengemudi, Sugeng (50), warga Dusun Cemetuk, Desa Cluring, dalam perjalanan pulang.

    Saat melintas di depan SMPN 1 Cluring, percikan api tiba-tiba muncul dari dalam mobil.

    Dalam keadaan panik, Sugeng segera keluar untuk menyelamatkan diri, namun api dengan cepat membesar dan mengenai dirinya.

    Sugeng melompat keluar dari mobil, namun kendaraan tersebut masih melaju beberapa meter sebelum akhirnya menabrak pembatas jalan.

    Akibat insiden ini, Sugeng mengalami luka ringan dan dilarikan ke RS Ar-Rohman oleh warga yang menolongnya.

    Sementara itu, warga sekitar berusaha memadamkan api yang melahap mobil dengan berbagai cara, termasuk meminjam alat pemadam api ringan dari SPBU terdekat.

    Kapolsek Cluring, Iptu Putu Ardana, menjelaskan, Tim Pemadam Kebakaran Sektor Srono tiba di lokasi dan berhasil memadamkan api sekira pukul 10.20 WIB.

    “Korban sudah dirawat dan mengalami luka bakar di muka, punggung, dan kedua tangan,” katanya.

    Meskipun api berhasil dijinakkan, bagian atap dan interior mobil sudah hangus terbakar.

    Putu Ardana menambahkan, hasil olah tempat kejadian perkara menunjukkan kebakaran diduga akibat hubungan arus pendek listrik.

    Kendaraan yang terbakar kini diamankan di kantor polisi terdekat untuk penyelidikan lebih lanjut.

    “Kerugian mencapai puluhan juta rupiah,” kata dia.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • MDKA Reklamasi Lahan 26,77 Ha di 2024 – Halaman all

    MDKA Reklamasi Lahan 26,77 Ha di 2024 – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM , JAKARTA – Emiten tambang PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mendukung upaya pelestarian lingkungan dengan menjalankan reklamasi lahan seluas 26.77 ha di 2024.

    Luasan lahan yang direklamasi ini naik lebih dari 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya seluas 16.17 ha.

    Secara kumulatif, lahan yang sudah direklamasi sejak 2014 mencapai 100.95 ha.

    Sementara itu penanaman bibit pohon juga dilakukan sepanjang 2024 sebanyak 26.342 bibit pohon dan jumlah penanaman bibit dua tahun sebelumnya sebanyak 20.050 bibit pohon.

    Kegiatan pelestarian oleh MDKA juga melibatkan para pemangku kepentingan.

    Di tambang Tembaga Wetar, Maluku Barat Daya, PT BKP-BTR (anak usaha MDKA) bekerja sama dengan warga melalui berbagai program pengelolaan lingkungan seperti pembuatan rencana lingkungan yang berkelanjutan serta lomba lingkungan sehat untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi warga dalam menjaga kelestarian lingkungan.

    Sementara di tambang Tujuh Bukit yang dikelola anak usaha MDKA lainnya, PT Bumi Suksesindo di Banyuwangi, Jawa Timur, meningkatkan akses pengelolaan sampah domestik bersama puluhan pemuda dan warga untuk menciptakan lingkungan lebih bersih dan sehat.

    Keseimbangan ekosistem di Tambang Tujuh Bukit masih terjaga dengan baik, terbukti dengan adanya ratusan jenis satwa di kawasan Tambang seperti Elang Jawa (Nisaetus Bartelsi).

    Perusahaan juga mendorong pelestarian melalui kegiatan pelatihan pengelolaan ekosistem mangrove, mitigasi perubahan iklim hingga kelestarian lingkungan pesisir yang dilakukan oleh Merdeka Battery Materials, anak usaha MDKA, di wilayah Morowali, Sulawesi Tengah.

    MDKA juga ikut merayakan Hari Lingkungan Hidup dan Hari Mangrove dengan berbagai kegiatan seperti penanaman bibit mangrove di sejumlah titik, kegiatan bersih pantai bersama pemerintah dan warga sekitar dan seminar lingkungan.

    MDKA juga melibatkan karyawan dalam kegiatannya seperti melakukan penanaman 1000 bibit mangrove, melalui ‘ Corporate Voluntary Activity’ .

    Head of Corporate Communication MDKA Tom Malik menyatakan, aspek lingkungan menjadi salah satu fokus utama Grup Merdeka, yang diwujudkan melalui berbagai program berkelanjutan dan terarah.

    “Kami terus menunjukkan komitmen nyata terhadap pelestarian lingkungan. Selain menjalankan strategi inisiatif, kami juga mendorong peningkatan kesadaran baik di kalangan masyarakat maupun internal perusahaan agar upaya pelestarian ini dapat terus berkelanjutan,” ujar Tom.

    Selain melibatkan masyarakat dalam program-program strategis lingkungan, MDKA juga aktif dalam meningkatkan sistem pengelolaan lingkungan di sekitar wilayah operasional melalui sertifikasi ISO 14001:2015 untuk Sistem Manajemen Lingkungan yang diraih seluruh entitas bisnis MDKA di 2024.

    Sepanjang tahun tersebut, berbagai inisiatif lingkungan juga dijalankan, antara lain pengelolaan 154,34 ton limbah non-B3 secara optimal, serta penggunaan alat pendingin ramah lingkungan yang tidak berkontribusi terhadap penipisan lapisan ozon.

    Untuk mitigasi perubahan iklim, MDKA meraih skor “B” dari CDP (Carbon Disclosure Project), sebuah organisasi nirlaba global yang mengelola data lingkungan paling komprehensif di dunia dan diakui sebagai standar tertinggi dalam pelaporan iklim.

    Pencapaian ini didukung sejumlah inisiatif, antara lain pemanfaatan sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) dari PT PLN, penggunaan bahan bakar biodiesel—campuran bahan bakar nabati terbarukan dan solar—dalam operasional, serta kontribusi MDKA terhadap ekonomi rendah karbon melalui pengolahan nikel sebagai komponen utama baterai kendaraan listrik untuk mendukung pengembangan transportasi berkelanjutan.

    “Kinerja lingkungan yang kami lakukan didasari atas kepedulian terhadap pelestarian lingkungan, kegiatan yang bermanfaat bagi sesama dan bumi tempat kita tinggal. Untuk kedepannya, MDKA akan tetap berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan yang berkelanjutan,” ujar Tom.

     

  • Jenazah PMI yang Meninggal di Kamboja Sudah di KBRI, Pemkab Banyuwangi Tangung Biaya Pemulangan

    Jenazah PMI yang Meninggal di Kamboja Sudah di KBRI, Pemkab Banyuwangi Tangung Biaya Pemulangan

    Liputan6.com, Banyuwangi – Jenazah Rizal Sampurna, pekerja migran Indonesia asal Kabupaten Banyuwangi yang meninggal di Kamboja dikabarkan telah berada di Kedutaan Besar RI (KBRI) Phnom Penh. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi akan membantu biaya pemulangan jenazah Rizal.

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, Pemkab Banyuwangi terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait soal pemulangan jenazah Rizal.

    “Sudah berproses. Kemarin saya mendapat informasi bahwa jenazah (Rizal) sudah di KBRI dan sudah siap dipulangkan,” kata Ipuk, Selasa (29/4/2025).

    Soal pemulangan jenazah, kata Ipuk, terdapat prosedur teknis yang harus dilewati. Komunikasi intens dengan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) dan KBRI terus dilakukan untuk mendapatkan kabar terbaru.

    “Kapan kepastian pemulangannya, mengikuti prosedur dari sana,” lanjut dia.

    Rizal merupakan PMI yang berasal dari Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro yang berangkat ke Kamboja secara nonprosedural. Ia dikabarkan meninggal dunia setelah bekerja selama beberapa bulan sebagai operator judi online. Ia diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang.

    Terkait hal ini, Ipuk mengatakan perlunya satuan tugas khusus yang berfokus pada TPPO. Satuan tugas itu bisa melengkapi instansi dan badan lain yang sudah ada.

    “Karena di Banyuwangi ini jumlah PMI cukup besar, dan ada yang non-aturan atau tidak sesuai prosedur. (Satuan tugas) itu penting juga untuk menambah tenaga pengawasan,” tutur dia.

     

  • Tradisi Kebo-keboan, Warisan Budaya Tak Benda Asal Banyuwangi Sarat Makna

    Tradisi Kebo-keboan, Warisan Budaya Tak Benda Asal Banyuwangi Sarat Makna

    Pelaksanaan tradisi Kebo-keboan biasanya dimulai sejak pagi hari. Para peserta yang telah terpilih—biasanya laki-laki dewasa yang dianggap memiliki kesiapan fisik dan spiritual—akan memulai prosesi dengan berdandan seperti kerbau.

    Mereka mengenakan celana pendek berwarna gelap, menutupi seluruh tubuh dengan lumpur atau jelaga, dan memakai tanduk buatan dari kayu atau bambu yang dihias sedemikian rupa di kepala mereka. Wajah mereka dilukis agar terlihat garang dan menyerupai makhluk mistis, sementara beberapa di antaranya membawa alat bajak sawah sebagai atribut utama dalam pertunjukan ini.

    Setelah berdandan lengkap, para kebo tersebut akan diarak keliling desa oleh masyarakat, sembari melakukan adegan-adegan dramatik seperti membajak sawah di jalanan, mengamuk, berlari liar, bahkan kesurupan—sebuah fenomena yang kerap terjadi dan dipercaya sebagai tanda masuknya roh leluhur atau kekuatan gaib ke dalam tubuh peserta.

    Ketika kesurupan terjadi, peserta akan bertingkah di luar kesadaran, menirukan suara kerbau, berguling di tanah, dan terkadang harus ditenangkan oleh pawang atau sesepuh desa menggunakan doa-doa dan sesajen tertentu.

    Momen ini justru menjadi bagian paling sakral dan ditunggu-tunggu oleh masyarakat, karena dipercaya bahwa jika banyak peserta yang mengalami kesurupan, maka pertanda hasil panen akan melimpah dan desa akan terbebas dari bencana selama setahun ke depan.

    Selain itu, dalam tradisi ini juga terdapat iring-iringan gamelan dan kesenian tradisional khas Banyuwangi seperti musik angklung, barongan, serta penampilan tarian-tarian rakyat. Suasana desa berubah menjadi sangat meriah, namun tetap sarat dengan aura spiritual.

    Para warga, baik tua maupun muda, berkumpul sepanjang jalan, menyaksikan prosesi dengan penuh kekhusyukan sekaligus rasa penasaran. Tak jarang pula, para pengunjung dari luar daerah bahkan wisatawan mancanegara datang untuk menyaksikan langsung keunikan tradisi ini, yang menampilkan perpaduan antara seni pertunjukan, ritual magis, dan kehidupan agraris masyarakat tradisional.

    Setelah prosesi arak-arakan keliling desa selesai, para peserta akan diarahkan menuju tempat yang telah disiapkan sebagai area pembajakan sawah simbolis. Di tempat ini, mereka akan menirukan aktivitas membajak sawah secara bergiliran, sebagai simbolisasi permohonan kepada Sang Pencipta agar tanah tetap subur dan hasil pertanian melimpah.

    Pada bagian akhir, dilakukan ritual sesaji berupa penyajian hasil bumi seperti padi, jagung, buah-buahan, dan aneka makanan khas desa yang diletakkan di altar sesaji, lalu dipanjatkan doa oleh pemuka adat. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan makan bersama seluruh warga sebagai simbol kebersamaan, syukur, dan keberkahan.

    Makna dari tradisi Kebo-keboan tidak bisa dilepaskan dari filosofi kehidupan masyarakat Banyuwangi yang sangat menjunjung tinggi harmoni antara manusia, alam, dan roh leluhur. Dalam pandangan masyarakat lokal, kerbau bukan hanya hewan pekerja, tapi juga makhluk suci yang membantu manusia menjaga keseimbangan alam.

    Tradisi ini menjadi ruang simbolik untuk memperkuat hubungan spiritual antara manusia dan kekuatan gaib, sekaligus mempererat solidaritas sosial di tengah masyarakat.

    Lebih jauh lagi, Kebo-keboan juga menjadi media untuk mentransfer nilai-nilai budaya dan kearifan lokal kepada generasi muda, agar mereka tidak melupakan akar tradisi yang telah diwariskan secara turun-temurun. Dalam konteks modernisasi dan globalisasi seperti sekarang, tradisi Kebo-keboan menghadapi tantangan yang tidak sedikit.

    Arus budaya luar, perubahan gaya hidup, serta tekanan ekonomi membuat sebagian generasi muda cenderung melupakan atau bahkan menganggap tradisi ini sebagai sesuatu yang kuno dan tidak relevan.

    Namun demikian, upaya pelestarian terus dilakukan oleh pemerintah daerah, budayawan, serta masyarakat setempat melalui berbagai cara, seperti menjadikan tradisi ini sebagai bagian dari kalender pariwisata tahunan, mengadakan festival kebudayaan, serta memasukkan unsur-unsur edukatif ke dalam pertunjukan agar generasi muda tetap merasa tertarik dan terlibat.

    Keunikan dan kekayaan nilai yang terkandung dalam tradisi Kebo-keboan telah membuatnya diakui sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Pengakuan ini tentu menjadi langkah penting dalam upaya pelestarian dan promosi budaya lokal agar tidak punah di tengah perkembangan zaman.

    Lebih dari sekadar pertunjukan budaya, Kebo-keboan adalah cermin dari kebijaksanaan masyarakat Banyuwangi dalam menyikapi kehidupan, menjaga hubungan dengan alam semesta, serta membangun harmoni antara manusia dan kekuatan tak kasat mata.

    Ia bukan hanya sekadar pertunjukan eksotis yang menarik bagi wisatawan, melainkan juga sebuah pengingat tentang pentingnya akar budaya dalam membentuk jati diri bangsa. Maka dari itu, menjaga keberlangsungan tradisi ini bukan hanya tugas masyarakat Banyuwangi semata, melainkan juga tanggung jawab kita bersama sebagai bangsa yang besar karena kebudayaannya.

    Penulis: Belvana Fasya Saad