kab/kota: Banyuwangi

  • Gunung Raung Meletus Lagi, Keluarkan Abu Vulkanik Setinggi 600 Meter

    Gunung Raung Meletus Lagi, Keluarkan Abu Vulkanik Setinggi 600 Meter

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Gunung Raung yang terletak di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso kembali mengalami erupsi pada Kamis (5/6) pukul 12.25 WIB. Letusan menghasilkan kolom abu setinggi 600 meter di atas puncak, atau sekitar 3.932 meter di atas permukaan laut (mdpl).

    Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM masih menetapkan status Gunung Raung pada level II atau waspada. Masyarakat, pengunjung, maupun wisatawan dilarang keras mendekati area kawah puncak dalam radius 3 kilometer, termasuk menuruni kaldera dan bermalam di sekitar kawasan tersebut.

    Melalui pengamatan dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung di Dusun Mangaran, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang, condong ke arah timur laut.

    “Benar, siang tadi terjadi erupsi yang terekam pada alat seismograf. Rekaman seismik didominasi oleh Tremor menerus selama erupsi berlangsung,” ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, Burhan Alethea saat dikonfirmasi.

    Menurut Burhan, Gunung Raung sudah menunjukkan tanda-tanda akan mengalami erupsi sejak Kamis pagi. Namun, abu yang keluar sempat menyatu dengan awan sehingga sulit diidentifikasi secara pasti.

    “Sejak pagi sudah menunjukkan gejala akan erupsi. Akan tetapi kami belum bisa memastikan karena posisi abu masih sama dengan awan. Namun pada siang ini bisa terlihat jelas perbedaannya sehingga dapat kami pastikan bahwa abu tersebut berasal dari erupsi,” terangnya.

    Ia juga menjelaskan bahwa peningkatan aktivitas vulkanik sudah mulai terdeteksi sejak akhir April lalu. Meski bersifat fluktuatif, aktivitas ini ditandai dengan peningkatan jumlah gempa hembusan maupun gempa tektonik.

    “Meskipun sifatnya fluktuatif akan tetapi terjadi tren peningkatan aktivitas sejak akhir April. Sehingga kami sudah memberikan warning untuk tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 km. Pengumuman itu kami sampaikan secara berkala dan kepada instansi terkait maupun sekretariat pendakian di Kalibaru,” bebernya.

    Lebih lanjut, Burhan mengungkapkan bahwa erupsi kali ini masih lebih kecil dibandingkan dengan erupsi besar yang terjadi pada 13 Maret lalu. Namun terdapat perbedaan signifikan berupa munculnya gempa vulkanik dalam yang patut diwaspadai.

    “Untuk erupsi siang ini lebih kecil dibandingkan erupsi pada bulan Maret lalu. Namun bedanya ada gempa vulkanik dalam (VA) pada erupsi kali ini yang bisa memberikan suplai magma ke atas,” terangnya.

    PVMBG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan resmi dari instansi terkait, mengingat aktivitas Gunung Raung masih belum sepenuhnya stabil. [tar/ian]

  • Mencicipi Racikan Kopi "Ramu 1966" ala Eks Napiter Umar Patek
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        5 Juni 2025

    Mencicipi Racikan Kopi "Ramu 1966" ala Eks Napiter Umar Patek Surabaya 5 Juni 2025

    Mencicipi Racikan Kopi “Ramu 1966” ala Eks Napiter Umar Patek
    Tim Redaksi
    BANYUWANGI, KOMPAS.com
    – Kopi telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat. Lebih dari sekedar minuman, kopi menjadi ruang sosial yang penting di tengah kesibukan.
    Di
    Banyuwangi
    , Jawa Timur, di sebuah kafe bernama Hedon Estate, terdapat sebuah racikan kopi yang digemari para pecinta kopi. Bukan racikan biasa, racikan “Ramu 1966″ itu adalah racikan mantan narapidana terorisme
    Umar Patek
    .
    Menjalani kehidupan baru, Umar membawa pesan damai yang menadi titik tolak dalam perjalanan hidupnya.
    “Dulu aku dikenal karena hal yang menyakitkan dunia, tapi kini aku memilih jalan lain. Meramu rasa, menyeduh damai,” kata Umar Patek.
    Dikenalkan mulai 10 Mei 2025, kopi “Ramu 1966” ala Umar Patek banyak dicari penikmat kopi yang datang ke kafe di Jalan Gajah Mada Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Giri.
    “Setelah kita kenalkan, ternyata
    customer
    kita cocok dan berkali-kali
    repeat order
    ,” kata Riadi Kurniawan, Manager Operasional Hedon Estate Banyuwangi, Kamis (5/6/2025).
    Pria yang akrab disapa Ardi itu mengatakan,
    kopi Ramu 1966
    memiliki tiga varian, yaitu robusta, arabica dan kopi blend robusta dan arabica. Racikan kopi itu memiliki rasa yang khas.
    Harganya pun cukup terjangkau jika dibandingkan dengan
    coffee shop
    yang ada di Banyuwangi. Dengan harga mulai dari Rp 20.000, kopi itu sudah dapat dinikmati.
    “Yang membuat berbeda,
    taste
    -nya lebih terasa, lebih tebal,” tutur Ardi.
    Kopi yang disajikan pun dipadukan dengan standar dan pangsa pasar yang dimiliki kafe tersebut, sehingga penikmat kopi pun dijamin mendapatkan kenikmatan kopi sesuai ekspektasi.
    Tak heran, daftar pesanan kopi ramu di kafe tersebut cukup panjang, terutama saat-saat tertentu seperti momen nonton bareng laga Timnas Indonesia versus China di kualifikasi Piala Dunia yang digelar malam ini.
    “Kami menyediakan 80 kursi untuk nobar, sebagian besar sudah pesan kopi, sisanya
    on the spot
    biasanya mayoritas pesan kopi,” terang Ardi.
    Melihat antusiasme masyarakat terhadap kopi Ramu 1966, Ardi mengaku bersyukur dan berharap momen tersebut dapat membangkitkan kecintaan masyarakat terhadap kopi lokal yang tak kalah berkualitas jika dibandingkan dengan produk lain.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ijen Rijig Kembali Digelar, TWA Kawah Ijen Ditutup Satu Hari

    Ijen Rijig Kembali Digelar, TWA Kawah Ijen Ditutup Satu Hari

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen akan ditutup selama 24 jam pada Jumat (6/6/2025) dalam rangka pelaksanaan agenda rutin “Ijen Rijig.” Kegiatan ini digelar setiap Jumat pekan pertama setiap bulan untuk menjaga kebersihan lingkungan sekaligus memberikan waktu pemulihan bagi ekosistem kawasan konservasi tersebut.

    Penutupan jalur pendakian dimulai sejak pukul 00.00 WIB hingga 23.59 WIB. Selama waktu tersebut, kawasan Ijen akan dibersihkan secara menyeluruh dari puncak hingga area Paltuding. Kegiatan ini melibatkan petugas TWA Ijen, komunitas lokal, pendaki, pelaku usaha wisata, hingga para relawan.

    “Ini kegiatan rutin. Tiap Jumat awal bulan, jalur pendakian untuk wisatawan kita tutup karena kita bersih-bersih,” kata Kepala Seksi V Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur, Dwi Sugiarto, Kamis (5/6/2025).

    Menurut Dwi, kegiatan pembersihan meliputi pengumpulan sampah, pemeliharaan jalur pendakian, serta perawatan fasilitas umum. Selain itu, momentum ini dimanfaatkan sebagai sarana edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan limbah dan konservasi lingkungan.

    “H-1 biasanya kita sudah mulai dari bagian puncak. Sampah-sampahnya kita kumpulkan, selanjutnya diangkut ke bawah. Sehingga di hari Jumat kita tinggal fokus melakukan pembersihan di areal Paltuding,” jelas Dwi.

    Sampah yang terkumpul kemudian diangkut ke Tempat Pengelolaan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R) Dewi Tari di Desa Tamansari, Kecamatan Licin. Di sana, sampah akan dipilah, sebagian diolah menjadi pupuk organik, dan sisanya dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

    Dwi menambahkan bahwa kegiatan ini juga memberi kesempatan bagi satwa liar di sekitar Ijen untuk bergerak bebas tanpa gangguan dari aktivitas manusia. “Ini juga bagian dari kita memberikan waktu bagi ekosistem di sana untuk memulihkan diri,” ujarnya.

    Kawasan TWA Kawah Ijen yang dikenal dengan fenomena api biru (blue flame) dan telah ditetapkan sebagai bagian dari Unesco Global Geopark (UGG), merupakan salah satu destinasi favorit wisatawan di Banyuwangi.

    Salah satu wisatawan asal Bali, Reza, menyampaikan kekagumannya terhadap kebersihan kawasan ini. “Saya sudah mendaki sejumlah gunung di Bali dan Jawa. Ijen menurut saya adalah yang paling bersih,” ungkapnya. [alr/beq]

  • H-1 Iduladha, Stasiun Lempuyangan Yogyakarta Dipadati Penumpang

    H-1 Iduladha, Stasiun Lempuyangan Yogyakarta Dipadati Penumpang

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Memulai libur panjang hari raya Iduladha 1446 Hijriah, Stasiun Lempuyangan Yogyakarta sudah dipenuhi calon penumpang kereta api. Ribuan calon penumpang bahkan terlihat mengular di barisan loket masuk Stasiun Lempuyangan.

    Selain itu, terlihat calon penumpang yang akan menaiki kereta api jarak jauh didominasi oleh mahasiswa di Yogyakarta yang hendak pulang ke kampung halaman masing-masing. Calon penumpang kereta api jarak jauh pada keberangkatan pagi hari di Stasiun Lempuyangan umumnya mempunyai tujuan ke Stasiun Pasar Senen Jakarta, Semarang, Surabaya, Madiun, Purwokerto, hingga Banyuwangi.

    “Naik kereta api lebih cepat dan tepat waktu serta aman. Saya pesan tiket sudah seminggu yang lalu karena libur Lebaran jadi tiket cepat habis lantaran banyak yang pulang. Saya mau pulang ke Pemalang,” kata Firna, calon penumpang kereta api tujuan Pemalang, Jawa Tengah kepada Beritasatu.com, Kamis (5/6/2025).

    Sementara pada masa angkutan libur panjang Iduladha yang akan berlangsung selama lima hari yaitu 5-9 Juni 2025 ini, PT KAI Daop 6 Yogyakarta mengoperasikan sebanyak 25 kereta api jarak jauh reguler, empat kereta api tambahan, serta dua kereta api fakultatif.

    “Libur Iduladha Daop 6 Yogyakarta menyiapkan empat kereta api tambahan,” ujar Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih.

    Sementara itu, kereta api jarak jauh tambahan yang disiapkan akan melayani relasi Yogyakarta ke Gambir, Solo Balapan, Bandung, dan Pasar Senen. Untuk itu bagi calon penumpang yang berencana bepergian menggunakan kereta api, KAI Daop 6 Yogyakarta mengimbau agar segera melakukan pemesanan tiket di aplikasi resmi KAI.

  • Kalender Wisata 2025: Banyuwangi Festival Hadirkan Berbagai Event Atraktif

    Kalender Wisata 2025: Banyuwangi Festival Hadirkan Berbagai Event Atraktif

    Liputan6.com, Banyuwangi – Sejumlah event atraktif dan spektakuler yang menjadi unggulan Banyuwangi Festival (B-Fest) bakal warnai kalender wisata sepanjang 2025. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengajak seluruh wisatawan untuk segera memastikan jadwal berliburnya ke ujung timur Pulau Jawa tersebut. “Ayo segera jadwalkan liburan kalian ke Banyuwangi. Nikmati alamnya, budayanya, kulinernya dan tentu event-event menarik B-Fest 2025,” ungkap Ipuk pada Selasa (3/6/2025).

    Tak kurang dari 80 event yang akan digelar sepanjang tahun. Mulai dari event budaya, sport-tourism, musik hingga kuliner bakal mengisi agenda B-Fest 2025. “B-Fest ini tak semata hiburan. Namun, menjadi payung besar untuk mengorkestrasi pembangunan daerah. Mulai dari perekonomian, infrastruktur, sumber daya manusia hingga sosial,” terang Ipuk.

    Ipuk memastikan bahwa pelaksanaan B-Fest kali ini tidak sepenuhnya dibiayai oleh APBD. Di tengah upaya efisiensi anggaran, menurutnya, B-Fest telah memiliki nama besar yang dapat menarik ketelibatan sektor swasta dalam mekanisme pembiayaannya. “Kita libatkan semua pihak untuk menyokong B-Fest tahun ini. Meski ada efisiensi, saya kira tidak akan mengurangi kualitas dan kemeriahan dari Banyuwangi Festival. Justru akan terus kita tingkatkan secara kualitas,” janji Ipuk.

    Kalender event B-Fest 2025 bakal kembali menggelar berbagai event yang selama ini telah dikenal luas. Dalam pagelaran kebudayaan, misalnya, ada Seblang Bakungan (15 Juni), Keboan Aliyan (1-6 Juli), Kebo-Keboan Alasmalang (6 Juli), dan Petik Laut Muncar (10 Juli). Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) dan Gandrung Sewu yang telah menjadi ikon B-Fest dipastikan tetap dihelat. Masing-masing pada 12-13 Juli dan 25 Oktober.

    Bagi pecinta olahraga juga bakal dapat sajian event yang bakal memacu adrenalin. Tour de Banyuwangi Ijen (TDBI) yang masuk dalam kalender resmi Federasi Sepeda Internasional bakal dihelat pada 28-31 Juli. Melengkapi sederet event balap sepeda lainnya seperti Banyuwangi Ijen Geopark Downhill (20-21 September), Banyuwangi Ijen Kom (27-28 September) dan Banyuwangi BMX (15-16 November).

    Selain olahraga sepeda, bagi pecinta olahraga lainnya juga bakal dimanjakan dengan event lainnya. Pecinta lari bakal disuguhi keindahan trek hijau nan eksotis pada Ijen Green Run/ Trail 2025 di tanggal 7 September. Sedangkan bagi penikmat selancar akan ada Gandrung Surf Competition pada 16-18 Oktober. Yang tak kalah menarik juga bakal ada Art Week and Cullinary (9-12 Juli), Festival Lembah Ijen (9-13 Agustus), dan deretan festival musik lainnya. Tak ketinggalan event Banyuwangi Bersholawat  juga tetap hadir pada 31 Desember.

  • Banyuwangi Kembangkan Beras Bernutrisi Biofortifikasi

    Banyuwangi Kembangkan Beras Bernutrisi Biofortifikasi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Dikenal sebagai salah satu lumbung padi nasional dengan surplus beras lebih dari 300 ton setiap tahun, Banyuwangi kini melangkah lebih jauh dengan mengembangkan beras bernutrisi melalui teknologi biofortifikasi. Langkah ini menjadi terobosan penting untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia di daerah tersebut.

    Beras biofortifikasi merupakan beras yang dihasilkan dari tanaman padi yang dimodifikasi secara genetik untuk meningkatkan kandungan gizinya. Beras ini mengandung berbagai vitamin dan mineral esensial seperti Vitamin A, B1, B3, B9 (asam folat), B12, zat besi, dan zinc, yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, terutama untuk ibu hamil dan anak-anak dalam masa pertumbuhan.

    “Upaya ini selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo. Selain mendukung ketahanan pangan, pengembangan beras bernutrisi juga memperkuat pembangunan SDM. Harapannya kualitas gizi masyarakat semakin meningkat. Selain itu juga bisa menekan bahkan mencegah stunting,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

    Program pengembangan beras biofortifikasi ini dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bersama produsen pertanian ramah lingkungan Pandawa Agri Indonesia, Danone Indonesia, dan Bulog Banyuwangi.

    CEO Pandawa Agri Indonesia, Kukuh Roxa Putra, menjelaskan bahwa saat ini pengembangan dilakukan di lahan seluas 60 hektare yang tersebar di berbagai wilayah, antara lain Blimbingsari, Licin, Glagah, Singojuruh, dan Sempu. Puluhan petani dilibatkan dalam program ini.

    “Tahun 2026 akan kami perluas hingga 500 hektare dengan melibatkan 100-an petani,” ungkap Kukuh.

    Kukuh menambahkan bahwa pihaknya memberikan pendampingan intensif kepada petani dari hulu ke hilir, mulai dari penyiapan benih, pengolahan lahan, proses budidaya, hingga perlakuan pasca panen. Hasilnya, produktivitas tanaman padi meningkat hingga 15 persen.

    Tak hanya fokus pada gizi, Kukuh juga menegaskan bahwa proses budidaya dilakukan dengan prinsip pertanian ramah lingkungan. Di antaranya adalah pemupukan berimbang dan rasional, pemanfaatan decomposer jerami untuk meningkatkan bahan organik tanah, serta sistem pengairan basah kering untuk menekan emisi gas rumah kaca.

    “Selain hemat biaya, teknik pertanian ini juga lebih ramah lingkungan,” tambahnya. [alr/beq]

  • Rekrutmen CASN 2025 Banyuwangi Belum Pasti, BKPP Masih Tunggu Petunjuk Teknis

    Rekrutmen CASN 2025 Banyuwangi Belum Pasti, BKPP Masih Tunggu Petunjuk Teknis

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Pengadaan Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) tahun 2025 di lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi hingga awal Juni ini belum memiliki kepastian. Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) Banyuwangi menyatakan masih menunggu petunjuk teknis dari Badan Kepegawaian Negara (BKN).

    Kepala BKPP Banyuwangi, Ilzam Nuzuli, mengatakan saat ini pihaknya masih fokus menyelesaikan penataan dan pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) hasil seleksi tahun 2024.

    “Saat ini kami fokus menyelesaikan penataan dan pengangkatan PPPK hasil seleksi tahun 2024,” ujarnya.

    Ilzam menyebut, pemerintah pusat sebelumnya telah menetapkan kebijakan pengangkatan PPPK paruh waktu bagi peserta seleksi tahap pertama yang belum lolos secara penuh. Namun pelaksanaan kebijakan itu masih menunggu petunjuk teknis resmi dari BKN.

    “Keputusan MenPAN-RB sudah ada tahun 2024, bahwa periode pertama yang tidak lulus akan diangkat sebagai PPPK paruh waktu. Tapi, mekanisme petunjuk teknisnya kita masih menunggu Peraturan Kepala BKN seperti apa,” terang Ilzam.

    Saat ini Pemkab Banyuwangi masih memprioritaskan penyelesaian seleksi PPPK tahap pertama sebelum melangkah ke tahap kedua tahun 2024. Termasuk bagi peserta yang tidak masuk dalam database BKN namun telah mengikuti ujian seleksi.

    “Peserta yang sudah mengikuti ujian otomatis tercatat di sistem BKN. Namun kebijakan lanjutan terkait pengangkatan paruh waktu ini masih menunggu juknis resmi,” tuturnya.

    Ilzam juga mengungkapkan bahwa kebutuhan ASN di Banyuwangi cukup besar, terutama untuk formasi guru yang kekurangannya mencapai sekitar 6.000 orang. Jumlah ini belum termasuk kebutuhan tenaga teknis dan tenaga kesehatan.

    “Setiap tahun, jumlah rata-rata pensiunan pegawai mencapai 700 orang. Kami berharap proses rekrutmen bisa terus berjalan setiap tahunnya dan kapasitas anggaran mampu. Sehingga kita bisa memenuhi sesuai harapan kebutuhan pegawai,” imbuhnya.

    Terkait pembiayaan pengangkatan PPPK, Pemkab Banyuwangi mengandalkan Dana Alokasi Umum (DAU), meskipun tidak semua beban anggaran dapat ditanggung dari sumber tersebut.

    “PPPK ada sharing anggaran melalui DAU. Tapi tidak seluruhnya bisa tercover DAU,” jelas Ilzam.

    Saat ditanya mengenai kemungkinan rekrutmen CASN di tahun 2026, Ilzam mengaku belum bisa memastikan.

    “PNS rekrutmen tahun depan belum ada kabar. Pusat juga masih menuntaskan yang PPPK,” tandasnya. [alr/beq]

  • Tinggal Satu Desa, Koperasi Merah Putih di Banyuwangi Segera Beroperasi

    Tinggal Satu Desa, Koperasi Merah Putih di Banyuwangi Segera Beroperasi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Proses pembentukan Koperasi Merah Putih di Kabupaten Banyuwangi nyaris rampung sepenuhnya. Dari 217 desa dan kelurahan, hanya tersisa satu desa yang belum menyelesaikan prosesnya, yakni Desa Kepundungan.

    Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Banyuwangi, Choliqul Ridha, menyatakan bahwa penyelesaian di desa tersebut hanya tinggal menunggu waktu. “Satu atau dua hari lagi bakal selesai. Nanti saya juga akan koordinasi dengan kepala desa Kepundungan supaya prosesnya bisa segera,” ujarnya, Rabu (4/6/2025).

    Ridha menambahkan, pembentukan koperasi ini merupakan salah satu syarat pencairan Dana Desa tahap dua sebagaimana diatur dalam surat edaran dari Kementerian Desa. Karena itu, penyelesaiannya menjadi prioritas seluruh desa.

    Untuk legalitas, hingga kini sudah ada sekitar 120 hingga 130 Koperasi Merah Putih yang telah mengantongi Administrasi Hukum Umum (AHU). Setelah memperoleh AHU, masing-masing koperasi diminta menyusun program kerja sebagai dasar pengajuan pinjaman ke Himpunan Bank Negara (Himbara).

    “Jadi desa perlu membuat program kerja yang jelas, baru mengajukan pinjaman modal ke bank. Selanjutnya bank akan menentukan jumlah pinjaman berdasarkan program kerja yang diajukan,” tegas Ridha.

    Ia berharap koperasi dapat bersinergi dengan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) agar tidak terjadi benturan usaha di desa. “Contohnya kalau di desa ada potensi pertanian, kolaborasi koperasi yang menyediakan sarana pertaniannya, sementara Bumdes menjual produk hasilnya. Jadi kan tidak benturan usaha,” jelasnya. [alr/beq]

  • Kemensos dan Kemen PU Tinjau Sekolah Rakyat Banyuwangi, Siap Dimulai Juli 2025

    Kemensos dan Kemen PU Tinjau Sekolah Rakyat Banyuwangi, Siap Dimulai Juli 2025

    Liputan6.com, Banyuwangi – Pemkab Banyuwangi terus mematangkan persiapan Sekolah Rakyat. Program pendidikan berbasis asrama bagi anak-anak dari keluarga miskin tersebut, dijadwalkan mulai beroperasi pada tahun ajaran baru 2025/2026, Juli mendatang. 

    Tim dari Kementerian Sosial (Kemensos) dan Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU), telah meninjau langsung lokasi Sekolah Rakyat, di gedung Balai Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) PNS di Desa Tamansari, Kecamatan Licin. 

    Dua kementerian tersebut melihat langsung sarana dan prasarana Sekolah Rakyat yang saat ini dalam proses renovasi, mulai infsrastruktur gedung, sarana penginapan, ruang kelas, jaringan internet, dan fasilitas pendukung lainnya.

    “Tim dari Kemensos dan Kemen PU telah datang langsung dan meninjau sarana dan prasana di Sekolah Rakyat. Alhamdulilah, Banyuwangi dinyatakan siap untuk menggelar Sekolah Rakyat di tahun ajaran baru ini,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Sabtu 31/5/2025). 

    Ipuk mengatakan selama ini Balai Diklat Banyuwangi secara fungsi dan fasilitas sudah cukup mendekati kebutuhan lembaga pendidikan berasrama. Saat ini Balai Diklat dalam proses renovasi oleh Kemen PU. 

    “Kami memilih Balai Diklat karena fungsinya mirip dengan Sekolah. Fasilitasnya cukup memadai. Ini akan menjadi lokasi sementara,” tambah Ipuk.

    Selain menyiapkan gedung dan sarana pendukung, Pemkab Banyuwangi juga sedang memfinalisasi tenaga pengajar. Guru-guru yang akan mengajar di Sekolah Rakyat berasal dari kalangan PNS dan PPPK daerah dengan pengalaman yang mumpuni.

    “Kami siapkan SDM terbaik, baik guru maupun tenaga kependidikan. Semua berasal dari aparatur daerah dan sudah berpengalaman. Nama-namanya juga sudah kami usulkan ke pusat, sesuai arahan dari kementerian,” jelas Ipuk.

  • PKS di Tlatah Islam Tradisional (Habis): Jatim Jadi Battle Field Berat

    PKS di Tlatah Islam Tradisional (Habis): Jatim Jadi Battle Field Berat

    Surabaya (beritajatim.com) – Sejarah politik baru ditorehkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Timur (Jatim) di Pemilu 2024. Kali pertama partai ini berhasil menyorongkan salah satu kadernya di daerah pemilihan (Dapil) Madura ke kursi DPRD Jatim.

    Kader PKS dimaksud adalah Harisandi Savari, seorang pengusaha asal Kabupaten Pamekasan yang juga pernah berkarir sebagai wartawan. Dia berhasil mengumpulkan sebanyak 200 ribu suara lebih. Modal politik itu cukup untuk satu kursi di DPRD Jatim. Total kursi yang direbut PKS Jatim di Pileg 2024 sebanyak lima kursi atau naik satu kursi dibanding hasil Pileg 2019 dengan empat kursi.

    Pada Pileg 2019, keempat kursi PKS di DPRD Jatim diperoleh dari Dapil Surabaya, Dapil Jember-Lumajang, Dapil Malang Raya, dan Dapil Ngawi-Magetan-Ponorogo-Pacitan-Trenggalek. Di Pileg 2024, keempat dapil yang menyumbangkan kursi di Pileg 2019 tetap menghasilkan prestasi sama, plus Dapil Madura dengan politikus Harisandi Savari sebagai elite PKS yang lolos masuk DPRD Jatim.

    “Capaian kursi dari Dapil Madura ini merupakan catatan prestasi bagi PKS Jatim,” kata Ketua DPW PKS Jatim, Irwan Setiawan, kepada beritajatim.com beberapa hari lalu.

    Raihan lima kursi DPRD Jatim itu sama dengan prestasi politik PKS untuk kursi DPR RI. Bedanya, untuk kursi kelima PKS Jatim di DPR RI tidak disumbangkan dari Dapil Madura namun dari Dapil VIII Jatim (Kabupaten dan Kota Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten Nganjuk, dan Kabupaten/Kota Madiun). Untuk Dapil Madura sendiri, raihan suara yang diperoleh PKS Jatim sekitar 16,5 ribu suara lebih.

    “Total suara itu masih kalah dengan partai lain, seperti PKB, PDIP, dan Golkar. Kami tak dapat kursi DPR RI dari Dapil Madura,” tambah Irwan.

    Raihan lima kursi DPR RI, lima kursi DPRD Jatim, dan total 104 kursi di DPRD Kabupaten/Kota se-Jatim, bagi PKS, merupakan prestasi politik yang diraih dengan kerja keras, ulet, telaten, dan konsisten. Tak mudah mengais suara di Jatim bagi PKS, mengingat tlatah politik Jatim, dalam perspektif sejarah-politik, dikenal sebagai basis terkuat kalangan Islam Tradisional (NU) dan Nasionalis Soekarnoisme.

    Di kawasan Tapal Kuda dan Madura Kepulauan, komunitas Islam Tradisional merupakan kekuatan mayoritas. Mereka berdiam dari Kabupaten/Kota Pasuruan, Kabupaten/Kota Probolinggo, Situbondo, Bondowoso, Jember, Lumajang, dan Banyuwangi. Plus empat kabupaten lainnya di Pulau Madura. Merebut suara di lingkungan politik pemilih Islam Tradisional, bagi PKS, membutuhkan kerja ekstra keras untuk mempersuasi pemilih di dapil ini.

    PKS kerapkali diidentifikasi sebagai kekuatan politik komunitas Islam Modernis yang lahir setelah runtuhnya Orde Baru Soeharto. Partai ini berusaha keras menempatkan politik sebagai medan dakwah, sehingga menempatkan antara agama dengan politik itu sangat dekat dan saling berhubungan.

    “Ya kita mesti melakukan pendekatan dengan para kiai pimpinan pondok pesantren,” tegas Irwan Setiawan.

    Dalam perspektif transisional, setelah munculnya Partai Keadilan (PK) yang kemudian berubah menjadi PKS, berimplikasi atas pemahaman yang ketat memisahkan politik dan dakwah otomatis mencair. Politik tidak hanya dipersepsi sebagai arena konflik dan perebutan kekuasaan, melainkan juga perumusan kebijakan dan pencapaian kepentingan umum.

    Di situlah makna politik bisa bersinggungan erat dengan dakwah, dalam pengertian upaya untuk mengembalikan manusia agar menyembah Allah semata dengan memerintahkan kemakrufan dan mencegah kemungkaran. Dalam rumusan PKS yang khas, politik dakwah dipraktikkan sebagai mimbar dakwah di parlemen.

    Sekali pun pemilih Islam di Jatim merupakan kekuatan mayoritas, stratifikasi sosiologis, kultural, dan politik konstituen Islam itu tak berada di lapisan yang ada. Ada kalangan santri, komunitas Islam yang memahami dan menunaikan semua ajaran Islam secara kaffah dan istiqomah.

    Di titik lainnya, ada kalangan Islam administratif, warga muslim yang secara administratif tercatat dan terdokumentasi beragama Islam, tapi pengetahuan khasanah ke-Islam-an mereka terbatas, tak mendalam. Komunitas Islam mereka kerapkali disebut sebagai kalangan Islam Abangan, di mana pilihan politik mereka lebih dekat dan cenderung merapat ke partai-partai berpaham Nasionalis, seperti PDIP, Partai Golkar, Partai Gerindra, dan lainnya.

    “Dari 6 kali pemilu setelah Orde Baru, terpotret kavling-kavling politik pendukung antarpartai,” ujar Irwan.

    Merujuk pada fakta sejarah politik Pemilu 1955, pemilu pertama setelah Indonesia merdeka, komunitas Islam Modernis yang ketika itu direpresentasi Partai Masyumi di bawah pimpinan Dr Moh Natsir, ranking di posisi keempat di Jatim di bawah Partai NU, PNI, dan PKI. Sekalipun tak identik 100 persen, PKS dipandang merupakan paralelisme historis, politik, kultural, dan sosiologis dengan Partai Masyumi. Kavling politik terbesar partai ini berada di Provinsi Jabar, Sumbar, dan daerah lainnya di Indonesia.

    Tlatah politik Jatim menjadi battle field tak mudah dan berat bagi PKS, siapapun yang memegang kendali utama PKS di provinsi berpenduduk hampir 40 juta jiwa ini. Hal itu bisa kita lihat dari data fluktuasi politik suara partai ini dari pemilu ke pemilu di sebagian besar dapil di Jatim. Mungkin hanya Dapil Surabaya Raya dan Malang Raya yang konsistensi raihan PKS bergerak stabil. Sedangkan di dapil lainnya di Jatim, raihan suara PKS dari pemilu ke pemilu bergerak fluktuatif.

    Misalnya, Dapil Madura yang meliputi Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. Menurut hasil Pileg 2019 untuk kursi DPRD kabupaten/kota, di Bangkalan raihan dukungan PKS 41.261 suara, Sampang dengan 63.767 suara, Pamekasan dengan 65.679 suara, dan Sumenep dengan 31.942 suara. Untuk Pileg 2024 hasilnya sebagai berikut: Bangkalan dengan 26.612 suara (turun), Sampang dengan 47.898 suara (turun), Pamekasan dengan 49.009 suara (turun), dan Sumenep dengan 22.364 suara (turun).

    Kemudian Dapil Madura untuk kursi DPRD Jatim hasil Pileg 2019 sebagai berikut: Bangkalan dengan 14.243 suara, Sampang dengan 8.182 suara, pamekasan dengan 56.399 suara, dan Sumenep dengan 12.798 suara. Hasil Pileg 2024 untuk kursi DPRD Jatim sebagai berikut: Bangkalan dengan 42 suara (turun drastis), Sampang dengan 471 suara (turun drastis), Pamekasan dengan 163.748 suara (naik sekitar 300 persen), dan Sumenep dengan 40.717 suara (naik sekitar 220 persen).

    Kalau kita buka data hasil Pileg 2024 lebih detail lagi di Dapil Madura untuk kursi DPR RI dari PKS, memperlihatkan banyak di dua kabupaten (Bangkalan dan Sampang), partai ini tak mampu mengumpulkan 1.000 suara. Di Bangkalan PKS mengumpulkan 359 suara dan Sampang dengan 525 suara. Artinya, di sebagian besar TPS di kedua kabupaten tersebut, PKS tak memperoleh suara sama sekali. Padahal, pada Pileg 2019 untuk kursi DPR RI, di Bangkalan PKS merebut 12.577 suara dan Sampang dengan 5.015 suara. Komparasi data hasil Pileg 2019 dan 2024 memperlihatkan tingkat fluktuasi yang tajam suara PKS di Dapil Madura. “Itu salah satu PR PKS Jatim,” tandas Irwan Setiawan. [air]