kab/kota: Banyuwangi

  • Merusak Jalan Raya, Puluhan Truk Tronton di Banyuwangi Kena Denda Satlantas

    Merusak Jalan Raya, Puluhan Truk Tronton di Banyuwangi Kena Denda Satlantas

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Puluhan kendaraan Over Dimension Over Loading (ODOL) mendapat teguran serius oleh Satlantas Polresta Banyuwangi. Hal tersebut dilakukan akibat kendaraan bermuatan besar itu menjadi salah satu penyebab kerusakan infrastruktur jalan raya.

    “Ada sekitar 32 kendaraan ODOL yang berhasil kami tindak. Penindakan itu dilakukan dengan pemberian blanko teguran kepada sopir,” ujar Kasatlantas Polresta Banyuwangi, Kompol Elang Prasetyo melalui Baur Tilang melalui Aipda Hendro Ivan, Selasa (10/6).

    Aipda Hendro mengaku, adanya penindakan dilakukan sejak Senin (2/6) hingga Senin, (9/6). Kendaraan – kendaraan dengan muatan berlebihan tersebut ditemukan beroperasi di sejumlah titik ruas jalan Banyuwangi.

    Menurutnya, truk ODOL merupakan salah satu pelanggaran lalu lintas serius. Bukan hanya dapat merusak infrastruktur jalan, tetapi juga membahayakan keselamatan yang berpotensi tinggi menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas.

    Selain sulit dikendalikan, kendaraan ODOL juga berbahaya ketika berada di kondisi jalan menanjak dan menurun seperti di wilayah Gumitir.

    “Penertiban kendaraan ODOL ini bukan semata-mata untuk menindak, tetapi untuk menyelamatkan. Baik pengemudi, pengguna jalan lain, maupun menjaga infrastruktur jalan. Sehingga harus dijaga keamanannya,” jelasnya.

    Aipda Hendro mengungkapkan, dari hasil patroli yang telah dilaksanakan Satlantas, sejumlah kendaraan melanggar batas maksimal tonase. Bahkan, beberapa kendaraan telah dilakukan modifikasi dimensi bak truk yang melampaui ukuran resmi pabrik.

    Oleh sebab itu, kendaraan yang terbukti melakukan pelanggaran ODOL, langsung diberikan tindakan tegas. Selain itu pihaknya juga memberikan edukasi kepada para sopir, terkait bahaya kendaraan ODOL termasuk sanksi yang diterima

    “Meski hanya blanko teguran, mereka juga kami minta untuk segera melakukan pembongkaran muatan berlebih atau pengembalian kendaraan ke spesifikasi standar sesuai aturan Kementerian Perhubungan,” ungkapnya.

    Adapun denda melanggar truk ODOL diatur dalam Pasal 307 Undang-Undang (UU) Nomor 22 tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ). Sanksi yang dikenakan adalah pidana kurungan paling lama dua bulan atau denda maksimal Rp 500.000.

    Satlantas Polresta Banyuwangi juga melakukan pendataan terhadap pemilik kendaraan. Kemudian akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan instansi terkait untuk langkah yang berkelanjutan, termasuk pembinaan kepada perusahaan angkutan barang yang tidak tertib.

    Penindakan terhadap truk ODOL, Aipda Hendro menambahkan, merupakan bagian dari operasi berkelanjutan Satlantas Polresta Banyuwangi dalam rangka menciptakan lalu lintas yang aman, tertib, dan lancar, terutama di wilayah Banyuwangi yang setiap harinya dipadati oleh kendaraan.

    “Dengan langkah-langkah penegakan hukum ini, tentu diharapkan bisa memberikan efek jera kepada para pelanggar dan mendorong terciptanya budaya berlalu lintas yang lebih baik dan bertanggung jawab, demi keselamatan bersama,” pungkasnya. [tar/ian]

  • Profil Dina Lorenza, dari Aktris hingga Jadi Anggota Komisi VII DPR

    Profil Dina Lorenza, dari Aktris hingga Jadi Anggota Komisi VII DPR

    Jakarta, Beritasatu.com – Dina Lorenza Audria, aktris dan presenter berbakat, kini menorehkan prestasi baru sebagai anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) untuk periode 2024–2029.

    Terpilih mewakili Partai Demokrat dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur III, yang meliputi Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso, Dina Lorenza membawa semangat pengabdian untuk menyuarakan aspirasi masyarakat.

    Berikut ini profil lengkap dan perjalanan karier Dina Lorenza.

    Profil Dina Lorenza

    Dina Lorenza Audria lahir di Jakarta pada 22 Mei 1975. Ia menempuh pendidikan dasar di SD Yasporbi, melanjutkan ke SMPN 115, dan SMA Negeri 3 Jakarta. Pendidikan tingginya di Universitas Terbuka difokuskan pada ilmu pemerintahan dan komunikasi, khususnya bidang hubungan masyarakat (Humas).

    Karier gemilang Dina di dunia hiburan dimulai pada awal 1990-an melalui ajang Cover Girl. Namanya melejit berkat peran dalam sinetron populer, seperti “Gerhana”, “Si Yoyo”, dan “Tukang Bubur Naik Haji”.

    Selain berakting, Dina juga dikenal sebagai pembawa acara infotainment ternama, seperti “Hot Shot” di SCTV. Pesona dan bakatnya menjadikan Dina Lorenza salah satu figur publik yang dicintai masyarakat Indonesia.

    Pada Pemilu 2024, Dina Lorenza mencalonkan diri sebagai anggota DPR dari dapil Jawa Timur III. Dengan perolehan suara mencapai 52.983, dia berhasil mengamankan kursi di legislatif.

    Pada 1 Oktober 2024, Dina resmi dilantik sebagai anggota DPR dan ditugaskan di Komisi VII, yang membidangi sektor energi, inovasi dan teknologi, lingkungan hidup, serta industri strategis.

    Sebagai anggota Komisi VII DPR, Dina Lorenza aktif terlibat dalam pembahasan isu-isu strategis nasional, seperti transisi energi, pengawasan sektor pertambangan, dan pengembangan industri hilirisasi.

    Meski berlatar belakang dunia hiburan, Dina menunjukkan dedikasi luar biasa dalam memahami dan memperjuangkan isu-isu krusial di tingkat nasional. Komitmennya terhadap keberlanjutan dan kemajuan industri mencerminkan visinya untuk Indonesia yang lebih baik.

    Selain karier politiknya, Dina Lorenza dikenal sebagai ibu tunggal yang inspiratif. Ia kerap menyuarakan pentingnya pendidikan, kemandirian perempuan, dan peran aktif wanita dalam politik. Dalam berbagai wawancara, Dina menegaskan keputusannya terjun ke dunia politik bukanlah sekadar perpanjangan ketenaran, melainkan wujud pengabdian tulus kepada masyarakat.

    Transformasi Dina Lorenza dari bintang hiburan menjadi anggota DPR menunjukkan semangatnya yang luar biasa dalam berkontribusi untuk bangsa. Sebagai anggota Komisi VII, dia kini memikul tanggung jawab besar untuk mengawasi kebijakan strategis yang berdampak pada kemajuan Indonesia.

  • Lapas Banyuwangi Panen Raya! Warga Binaan Ikut Sukseskan Swasembada Pangan

    Lapas Banyuwangi Panen Raya! Warga Binaan Ikut Sukseskan Swasembada Pangan

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Lapas Kelas IIA Banyuwangi melaksanakan panen raya padi di lahan Saraha Asimilasi dan Edukasi (SAE) seluas dua hektare di Kelurahan Pakis, Kecamatan Banyuwangi, Selasa (10/6).

    Panen raya dihadiri langsung Kepala Kantor Wilayah Ditjen Pemasyarakatan (Kakawanwil Ditjenpas) Jawa Timur, Kadiyono, Kepala Lapas se eks Karesidenan Besuki atau wilayah tapal kuda, dan perwakilan dari Pemda Banyuwangi.

    Kadiyono mengaku, kegiatan panen raya dilakukan demi mendukung swasembada pangan nasional. Panen padi yang dilaksanakan merupakan implementasi dari Asta Cita Bapak Presiden Prabowo Subianto terkait swasembada pangan.

    “Serta implementasi 13 program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan khususnya poin dua, terkait pemberdayaan warga binaan pemasyarakatan dalam rangka ketahanan pangan,” kata Kadiyono.

    Pihaknya mengaku, lahan dua hektar yang ditanami padi itu merupakan hibah dari Pemkab Banyuwangi. Kadiyono bersyukur atas dukungan dari pemerintah daerah, sehingga implementasi swasembada pangan ini bisa terwujud.

    “Tempatnya sangat strategis masih di tengah kota. Kualitas tanahnya juga luar biasa, dan lebih penting lagi pengairannya masuk di kategori Kelas 1, kalau melihat dari debit airnya,” ujar Kadiyono.

    Kalapas Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa, mengatakan, lahan seluas dua hektar ini ditanami varietas padi Inpari 32. Jenis ini cocok ditanam di lahan SAE karena dengan kondisi kontur tanah liat berpasir.

    Diketahui, padi mulai ditanam pada 27 Februari lalu. Setelah genap berumur empat bulan, tanaman sudah siap dipanen. “Kami perkirakan hasil panen padi mencapai 6 hingga 7 ton,” jelas Wayan.

    Menurut Wayan, sebanyak lima warga binaan turut dilibatkan dalam pengelolaan lahan tersebut. Mereka bekerja setiap hari mulai pukul 08.00 pagi hingga sore hari dengan pendampingan dari petugas Lapas Banyuwangi.

    “Semoga kegiatan ini menjadi langkah awal menjadikan Lapas Banyuwangi lebih produktif dan mandiri, sekaligus memberikan keterampilan pertanian kepada warga binaan,” harapnya.

    Kapala Bidang Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Banyuwangi, Nuryo Sekartono menambahkan, berkat kerjasama seluruh pihak, cadangan beras pangan di Kementerian Pertanian kini tersedia sebanyak 4 juta ton.

    “Cadangan pangan hari ini di Indonesia merupakan tertinggi sepanjang kurang lebih 20 hingga 30 tahun kebelakang,” ucapnya, saat menghadiri panen raya padi.

    Capain ini, menjadi salah satu tolak ukur, semangat, dan motivasi terhadap swasembada pangan di kemudian hari. Serta bagaimana terus mewujudkan Banyuwangi sebagai lumbung pangan nasional.

    “Kami mengucapkan terima kasih atas kerjasama dari stakeholder. Baik TNI, Polri, dan Lapas yang hari melangsungkan panen, karena telah membantu kami dalam rangka mencapai swasembada pangan nasional, yang menjadi prioritas Bapak Presiden,” pungkasnya. [kun]

  • Lewat Banyuwangi Berbagi, Pemkab Salurkan Ribuan Paket Sedekah Daging

    Lewat Banyuwangi Berbagi, Pemkab Salurkan Ribuan Paket Sedekah Daging

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Pemkab Banyuwangi kembali menggelar aksi sosial melalui program Banyuwangi Berbagi dengan menyalurkan ribuan paket sedekah daging kepada warga pra sejahtera. Program ini menjadi wujud nyata solidaritas dari Aparatur Sipil Negara (ASN) bersama berbagai elemen masyarakat menjelang Hari Raya Iduladha 1446 H.

    Program sedekah daging kali ini menjadi bagian khusus dari Banyuwangi Berbagi yang biasanya rutin digelar pada tanggal-tanggal cantik. Dalam momentum Idul Adha, distribusi menyasar warga yang masuk dalam database UGD Kemiskinan Banyuwangi. Penyaluran telah dilakukan sejak Jumat (6/6/2025) dan dijadwalkan berlangsung hingga Senin (9/6/2025).

    “Alhamdulilah. Ini bisa untuk keluarga di rumah. Semoga tahun depan program ini bisa dilakukan kembali,” ujar Supandik, pengemudi becak yang biasa mangkal di depan Kantor Bupati Banyuwangi, usai menerima paket sedekah daging.

    Pj Sekda Banyuwangi Guntur Priambodo menyampaikan bahwa paket daging juga disalurkan ke sejumlah panti asuhan. “Termasuk juga warga prasejahtera yang masuk dalam database UGD Kemiskinan Banyuwangi,” ujarnya.

    Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Banyuwangi, Yusdi Irawan menambahkan, penyaluran sedekah daging ini merupakan hasil gotong royong dari berbagai pihak, termasuk ASN tingkat kecamatan hingga OPD, organisasi profesi, kelompok masyarakat, pelaku usaha, dan elemen lainnya.

    “Untuk hari ini terdapat sekitar 600 paket daging yang disalurkan. Penyaluran sedekah daging ini akan kembali dilakukan hingga Senin,” kata Yusdi.

    Paket daging disalurkan secara langsung kepada masyarakat, termasuk para pengemudi becak yang tersebar di Jalan Adi Sucipto hingga Jalan Ahmad Yani. Program ini diharapkan dapat meringankan kebutuhan masyarakat serta memperkuat semangat berbagi di momen Iduladha. [alr/beq]

  • Kusnadi Ditemukan di Bangkalan, Kondisi Mantan Ketua DPRD Jatim Linglung

    Kusnadi Ditemukan di Bangkalan, Kondisi Mantan Ketua DPRD Jatim Linglung

    Surabaya (beritajatim.com) – Kusnadi (67), mantan Ketua DPRD Jawa Timur periode 2019-2024, yang dilaporkan hilang oleh keluarganya telah ditemukan di Tanah Merah Bangkalan, Madura pada Senin (9/6/2025) pukul 01.00 dini hari.

    “Bapak ditemukan orang di kawasan Tanah Merah Madura, Mas. Orang itu melihat foto bapak yang viral hilang di FB. Saat itu, memang saya posting di FB dan saya cantumkan nomor kontak saya. Setelah orang itu kirim foto bapak ke saya yang tergeletak di jalanan, saya langsung Video Call. Bapak saya tanya darimana saja, bapak saya seperti orang linglung mas. Beliau bingung tiba-tiba kok ada di Madura, padahal rumah di Sidoarjo,” kata Teddy Kusdita Kunong, anak kedua Kusnadi kepada beritajatim.com, Senin (9/6/2025).

    Setelah mendapat shareloc dari orang yang menemukan Kusnadi, Teddy langsung berangkat menuju titik yang dishare, yakni kawasan Tanah Merah, Bangkalan, Madura.

    “Sekarang bapak dalam kondisi istirahat, Mas. Beliau sedang tidur. Nanti kalau sudah bangun, saya akan kirim foto selfie bersama bapak ke Mas Antok (beritajatim.com, red),” ujarnya.

    Diberitakan sebelumnya, warga yang beralamat di Pondok Sedati Asri Desa Pepe, Kecamatan Sedati itu, dalam surat laporan ke Polsek Balongbendo Sidoarjo dengan nomor SPTLKO/02/VI/2025/SPKT/JATIM/SDA/BALBEN, dilaporkan hilang oleh keluarganya bernama Teddy Kusdita Kunong, Minggu (8/7/2025).

    Foto Kusnadi Saat Dilaporkan Hilang

    Hilangnya Kusnadi terhitung sejak 6 Juni 2025 ini membuat kebingungan keluarganya. Laporan keluarga Kusnadi di Polsek Balongbendo tertera ditandatangani oleh Bripka Sumari a/n KEPALA KEPOLISIAN SEKTOR BALONGBENDO.

    Sebelum dilaporkan hilang oleh keluarganya, Kusnadi terakhir diperiksa KPK pada Rabu (14/5/2025).

    Ini terkait pemeriksaan saksi perkara korupsi pengelolaan dana hibah kelompok masyarakat (pokmas) APBD Pemprov Jatim 2021-2022 yang kembali dilanjutkan oleh KPK. Saksi yang diperiksa saat itu adalah mantan Ketua DPRD Jawa Timur Kusnadi yang sebelumnya disebut dengan inisial K.

    Selain Kusnadi, KPK juga memeriksa 2 saksi lainnya. Yakni, Sumatri yang merupakan seorang petani dan seorang notaris bernama Teguh Pambudi. Pemeriksaan terhadap ketiganya dilakukan di Banyuwangi.

    “Pemeriksaan dilakukan di Polresta Banyuwangi (Jawa Timur) atas nama K, karyawan swasta, S selaku petani, dan TB notaris PPAT,” ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo dalam keterangan tertulisnya saat itu.

    Selain itu, KPK juga memeriksa dua pihak swasta sebagai saksi dalam kasus itu, yakni Jodi Pradana Putra serta Bagus Wahyudyono. Mereka diperiksa di Kantor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jalan Raya Bandara Juanda, Sidoarjo.

    “Pemeriksaan dilakukan di BPKP Perwakilan Provinsi Jatim Jl. Raya Bandara Juanda No. 38 Kab. Sidoarjo, Prov. Jawa Timur, atas nama JPP dan BW,” ucapnya.

    Sebelumnya, KPK menetapkan 21 tersangka pengurusan dana hibah untuk kelompok masyarakat (pokmas) dari APBD Provinsi Jatim tahun 2019-2022. Penetapan tersangka itu adalah pengembangan dari perkara yang sudah menjerat mantan Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak.

    “Kami sampaikan bahwa pada 5 Juli 2024 KPK menerbitkan sprindik terkait dugaan adanya TPK dalam pengurusan dana hibah untuk kelompok masyarakat atau Pokmas dari APBD Provinsi Jatim tahun anggaran 2019 sampai dengan 2022,” ujar Jubir KPK saat itu, Tessa Mahardhika di KPK, Jumat 12 Juli 2024.

    Tessa mengatakan total ada 21 tersangka yang ditetapkan KPK. 21 tersangka itu terdiri dari empat tersangka penerima dan 17 lainnya sebagai tersangka pemberi.

    “Bahwa dalam sprindik tersebut KPK telah menetapkan 21 tersangka yaitu 4 tersangka penerima, 17 lainnya sebagai tersangka pemberi,” katanya.

    Dia menjelaskan, bahwa keempat tersangka penerima merupakan penyelenggara negara. Sedangkan dari 17 tersangka pemberi 15 di antaranya pihak swasta dan 2 lainnya penyelenggara negara.

    “Mengenai nama tersangka dan perbuatan melawan hukum yang dilakukan para tersangka akan disampaikan kepada teman teman media pada waktunya bilamana penyidikan dianggap telah cukup,” ucapnya.

    Sebagai informasi, mantan Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak divonis 9 tahun penjara. Sahat terbukti bersalah dalam kasus korupsi dana hibah untuk kelompok masyarakat (pokmas) di Madura.

    “Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Sahat Tua Simanjuntak dengan pidana penjara selama 9 tahun,” ujar ketua majelis hakim I Dewa Suardhita saat membacakan amar putusan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya, Sidoarjo, Selasa (26/9/2023).

    Vonis tersebut lebih ringan 3 tahun daripada tuntutan jaksa. Jaksa menuntut Sahat dengan hukuman 12 tahun penjara. (tok/ted)

  • Banyuwangi Kembangkan Beras Bernutrisi “Biofortifikasi” Ramah Lingkungan

    Banyuwangi Kembangkan Beras Bernutrisi “Biofortifikasi” Ramah Lingkungan

    Liputan6.com, Banyuwangi – Dikenal sebagai salah satu lumbung padi nasional dengan surplus beras lebih dari 300 ton setiap tahun, Banyuwangi membuat terobosan dengan mengembangkan beras biofortifikasi (beras bernutrisi) yaitu padi yang dibudidayakan dengan cara meningkatkan kandungan gizinya. 

    Beras ini mengandung berbagai macam vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti Vitamin A, B1, B3, B12, B9 (asam folat), zat besi, dan zinc, sehingga sangat baik untuk dikonsumsi, terutama bagi ibu hamil dan anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. “Upaya ini selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo. Selain mendukung ketahanan pangan, pengembangan beras bernutrisi juga memperkuat pembangunan SDM. Harapannya kualitas gizi masyarakat semakin meningkat. Selain itu juga bisa menekan bahkan mencegah stunting,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Kamis (5/6/2025).

    Beras biofortifikasi diproduksi melalui modifikasi genetik tanaman padi untuk meningkatkan kandungan gizi. Pengembangan beras ini dilakukan pemkab bersama   produsen pertanian ramah lingkungan yang berbasis di Banyuwangi, Pandawa Agri Indonesia, Danone Indonesia dan Bulog Banyuwangi.

    CEO Pandawa Agri Indonesia, Kukuh Roxa Putra, menjelaskan saat ini pengembangan beras biofortifikasi dilakukan di lahan seluas 60 hektare dengan melibatkan puluhan petani. Lahan tersebut tersebar di sejumlah wilayah. Seperti Kecamatan Blimbingsari, Licin, Glagah, Singojuruh, dan Sempu. “Tahun 2026 akan kami perluas hingga 500 hektare dengan melibatkan 100-an petani,” ujar Kukuh.

  • Intip Daya Tarik Sego Tempong Mbok Wah, Kuliner Hits Wajib Dicoba di Banyuwangi

    Intip Daya Tarik Sego Tempong Mbok Wah, Kuliner Hits Wajib Dicoba di Banyuwangi

    Liputan6.com, Bandung – Kota Banyuwangi dikenal sebagai daerah dengan keindahan alam yang luar biasa mulai dari pantai, gunung, hingga taman nasional. Namun tak hanya kekayaan alamnya yang menarik Banyuwangi juga memiliki kekayaan kuliner yang patut dicicipi.

    Salah satu hidangan khas yang sangat terkenal dari daerah ini adalah hidangan sego tempong. Makanan tradisional ini telah menjadi favorit masyarakat lokal dan wisatawan karena cita rasanya yang unik dan pedas menggugah selera.

    Sego tempong secara harfiah berarti “nasi yang menampar” dalam bahasa Osing yang merupakan bahasa daerah setempat. Nama tersebut bukan tanpa alasan karena sambal yang disajikan bersama nasi ini memiliki rasa yang sangat pedas seolah-olah seperti tamparan.

    Hidangan ini biasanya terdiri dari nasi putih hangat, sayuran rebus seperti bayam dan kenikir, lauk pauk seperti ikan asin, tahu, tempe, dan kadang ayam goreng serta tentu saja sambal tempong yang menjadi kunci kelezatannya.

    Sambal tempong biasanya dibuat dari cabai rawit, tomat, bawang putih, dan terasi yang diulek kasar dan disajikan mentah atau setengah matang. Kombinasi rasa pedas, asin, dan segar dari sambal ini benar-benar membangkitkan selera makan.

    Selain kelezatan rasanya, sego tempong juga mencerminkan kearifan lokal masyarakat Banyuwangi yang menyukai makanan alami dan tidak rumit. Kemudian banyak warung atau rumah makan di Banyuwangi yang menjadikan sego tempong sebagai menu andalan mereka.

  • Kabar Baik dari Banyuwangi: Dinkes Tegaskan Belum Ada Kasus COVID-19 Positif

    Kabar Baik dari Banyuwangi: Dinkes Tegaskan Belum Ada Kasus COVID-19 Positif

    Liputan6.com, Banyuwangi – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) memastikan hingga saat ini belum ada laporan kasus Covid-19 terkonfirmasi di wilayahnya. Meski demikian, pemantauan terus dilakukan menyusul edaran kewaspadaan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Kemenkes mengeluarkan Surat Edaran (SE) pada 23 Mei 2025 mengenai kewaspadaan terhadap peningkatan kasus Covid-19, seiring dengan lonjakan kasus Covid-19 di sejumlah negara di Asia Tenggara.

    “Sejauh ini, tidak ada laporan kasus Covid-19 terkonfirmasi di Banyuwangi dalam minggu terakhir. Kami terus melakukan pemantauan dan langkah antisipasi. Kami mengimbau masyarakat Banyuwangi untuk tetap waspada terhadap Covid-19, tapi tidak perlu panik,” kata Plt Kepala Dinkes Banyuwangi, Amir Hidayat, Kamis (4/6/2025).

    Amir menjelaskan, pemantauan dilakukan secara berkala melalui pelaporan dari fasilitas layanan kesehatan di Banyuwangi. “Kami sudah bertemu dengan seluruh kepala puskesmas dan pimpinan rumah sakit se-Banyuwangi untuk antisipasinya. Bahkan kami meminta rumah sakit juga mulai menyiapkan ruang isolasi kembali jika memang diperlukan. Tetapi semoga tidak perlu,” kata Amir. 

    Amir menjelaskan, saat ini virus Covid 19 yang menyebar merupakan varian yang berkembang dari garis keturunan Omicron. Varian ini merupakan jenis virus yang relatif tidak berbahaya, namun lebih cepat penyebarannya dibandingkan jenis lainnya. “Varian Omicron hanya masuk di saluran pernapasan atas sehingga tingkat fatalitasnya rendah. Namun yang perlu diwaspadai adalah kecepatan penularan virus ini,” jelasnya.

    Amir mengingatkan, meski kasus Covid saat ini tidak separah gelombang awal pandemi, pihaknya meminta masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan, agar tidak menularkan penyakit ke orang lain. “Meskipun ini tidak sampai mematikan, tapi itu mengganggu kesehatan dan kita tidak tahu apakah dia (kena) Covid-19 atau tidak,” ucapnya.

    Amir pun mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak panik. Sebab penularan virus tersebut bisa dicegah dan diminimalisir dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan penerapan protokol kesehatan yang baik dan ketat. “PHBS harus kembali dibiasakan baik oleh anak-anak dan juga dewasa. Sering cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau memakai hand sanitizer. Wastafel atau tempat cuci tangan yang sudah ada baik di ruang publik bisa dimanfaatkan kembali. Dan yang paling penting, sekarang kalau flu, batuk harus pakai masker. Bahkan saya mensyaratkan wajib pakai masker kalau batupil. Mengingat virus ini penyebarannya sangat cepat,” tutupnya.

  • Polisi Ringkus 80 Pengedar Narkoba di Banyuwangi, Mayoritas Usia Produktif

    Polisi Ringkus 80 Pengedar Narkoba di Banyuwangi, Mayoritas Usia Produktif

    Liputan6.com, Banyuwangi – Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polresta Banyuwangi terus berupaya dalam memberantas peredaran narkoba. Hingga bulan Mei 2025, tercatat 80 pengedar narkoba berhasil diamankan dari berbagai wilayah. Angka ini menegaskan komitmen kuat kepolisian untuk membersihkan Bumi Blambangan dari cengkeraman barang haram.

    Dijelaskan Kasat Resnarkoba, AKP Nanang Sugiyono, bahwasanya 80 pengedar tersebut merupakan hasil mengungkap sebanyak 63 kasus peredaran narkoba. “Sampai dengan bulan Mei 2025 tercatat ada sebanyak 63 kasus peredaran narkoba,” jelasnya, Kamis (5/6/2025).

    Adapun barang bukti narkotika yang berhasil disita kepolisian selama hampir setengah tahun itu, yakni jenis Sabu seberat 2.854,41 gram atau kurang lebih 2,8 Kg, kemudian ganja 32,53 gram, dan ekstasi 145 butir. Dari 80 pengedar yang telah diamankan Satresnarkoba, sebagian besar adalah laki-laki dalam kelompok usia produktif. Data menunjukkan, 26 tersangka berada di rentang usia 29 hingga 35 tahun, menjadikannya kelompok usia paling dominan. Posisi kedua ditempati oleh tersangka berusia 36 tahun ke atas dengan 21 orang.

    Di luar kelompok usia dominan, fenomena yang tak kalah mengkhawatirkan adalah keterlibatan usia yang semakin muda dalam peredaran narkoba. Sebanyak 19 tersangka tercatat di rentang usia 24 hingga 28 tahun. Bahkan, ada 14 tersangka yang masih berusia remaja, antara 17 hingga 23 tahun. Hal ini menunjukkan betapa luasnya jangkauan peredaran narkoba hingga menyentuh kalangan muda. “Kita akan terus memberantas habis peredaran narkoba yang membahayakan masyarakat,” tutur AKP Nanang.

    Diketahui untuk di tahun 2024, Satresnarkoba Polresta Banyuwangi berhasil mengungkap sebanyak 104 kasus peredaran narkoba, dengan mengamankan 128 tersangka. Termasuk berhasil menyita narkoba berjenis sabu seberat 10,152 Kg atau 719 paket, 135,71 ganja dan 42 butir ekstasi. 

  • Perangi Tikus, Pemkab Banyuwangi Andalkan ‘Tentara’ Burung Hantu

    Perangi Tikus, Pemkab Banyuwangi Andalkan ‘Tentara’ Burung Hantu

    Liputan6.com, Banyuwangi – Guna mengendalikan populasinya hama tikus, Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi sebar ratusan burung hantu (tyto alba) di sejumlah wilayah pertanian yang tingkat populasi tikusnya tinggi. Pemkab juga memfasilitasi rumah burung hantu (rubuha) sebagai tempat transit hewan nokturnal tersebut. Dalam kegiatan pengendalian hama tikus tersebut, Dinas Pertanian telah melepaskan sebanyak 421 ekor burung hantu hasil budidaya para kelompok tani.

    “Ini cara alami untuk mengendalikan hama tikus. Selain ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida, cara ini juga membantu pelestarian burung hantu yang ternyata sangat bermanfaat bagi petani,” ujar Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Ilham Juanda, Selasa (3/6/2025).

    Kegiatan tersebut merupakan bagian dari gerakan pengendalian hama tikus yang dilakukan Pemkab Banyuwangi bersama Kodim 0825 dan kelompok tani, yang dilaksanakan serentak di 10 kecamatan sentra padi di Banyuwangi. Salah satunya di areal persawahan milik Kelompok Tani Gajah Tunggal, Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh. 

    “Burung hantu mampu mendeteksi mangsa dari jarak jauh. Hewan ini juga mampu terbang cepat, menyergap dengan cepat tanpa suara, serta memiliki pendengaran yang sangat tajam dan mampu mendengar suara tikus dari jarak 500 meter,” ujarnya.

    Seekor burung hantu mampu memakan tikus antara 2-4 ekor per hari dan dapat membunuh tikus lebih dari 10 ekor per hari. “Dengan daya jelajah yang tinggi, menampilkan burung hantu bisa melindungi 25 hektare tanaman padi sehingga sangat ekonomis,” paparnya.

    Pemkab juga memberikan fasilitas rubuha di areal persawahan yang populasi tikusnya tinggi. Rubuha ini diharapkan menjadi lokasi transit dan tempat berkembang biak burung hantu, sehingga populasinya tetap terjaga sebagai ekosistem penyeimbang. “Burung hantu akan datang sendiri ke lokasi-lokasi yang banyak tikusnya. Jadi kita tinggal pasang rubuha, nanti mereka akan menetap di lokasi tersebut,” urai Ilham.