kab/kota: Banyuwangi

  • Rica-rica Iga dan Kari Lagsana, Menu Favorit di éL Hotel Banyuwangi

    Rica-rica Iga dan Kari Lagsana, Menu Favorit di éL Hotel Banyuwangi

    Banyuwangi, Beritasatu.com – Dua menu andalan dari éL Hotel Banyuwangi, rica-rica iga dan kari lasagna menjadi incaran para tamu hotel saat waktu makan siang tiba. Kedua hidangan ini digemari karena memiliki cita rasa khas yang menggugah selera.

    Chef éL Hotel Banyuwangi Herdian Martha mengatakan,  kedua menu tersebut ia olah dengan bahan-bahan berkualitas tinggi dengan teknik khusus agar menghasilkan rasa yang lezat dan tetap familier di lidah masyarakat Indonesia.

    Hidangan rica-rica iga menawarkan kelezatan daging iga yang empuk dengan bumbu pedas manis khas Indonesia. Sementara itu, kari lasagna bisa memanjakan lidah dengan tekstur lembut, cita rasa creamy, kaya rempah serta aroma yang menggoda.

    “Kami menyajikan rasa yang kuat, tetapi tetap familier di lidah penyuka masakan Nusantara. Rica-rica iga adalah sajian tradisional yang pedas menggugah selera, sedangkan kari lasagna merupakan perpaduan cita rasa Italia dan India,” tambah chef Hardian.

    Salah satu tamu hotel, Selvi, mengaku puas dengan sajian yang ditawarkan. “Rasa rica-rica iganya enak banget, pedasnya pas dan dagingnya empuk. Sementara  kari lasagna rasanya creamy dan ada rempah yang kuat, bikin makan siang jadi makin nikmat,” katanya.

    Bagi wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi, hidangan khas dari éL Hotel ini layak dicoba sebagai pelengkap waktu bersantai maupun makan siang.

  • Gunung Raung Kembali Erupsi, Tinggi Letusan Capai 1.200 Meter – Page 3

    Gunung Raung Kembali Erupsi, Tinggi Letusan Capai 1.200 Meter – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Gunung Raung, gunung berapi aktif yang terletak di perbatasan Kabupaten Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi, Jawa Timur, kembali menunjukkan aktivitasnya.

    Pada Minggu pagi, 15 Juni 2025, gunung ini mengalami erupsi yang cukup signifikan. Erupsi ini menyebabkan kolom abu membumbung tinggi dan berdampak pada wilayah sekitarnya.

    “Terjadi erupsi Gunung Raung pada pukul 06.28 WIB dan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.200 meter di atas puncak atau ketinggiannya 4.532 meter di atas permukaan laut (mdpl),” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Raung Mukijo dalam laporan tertulis yang diterima di Jember, Minggu (15/6/2025), seperti dilansir dari Antara.

    Menurutnya, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang ke arah tenggara. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung.

    Untuk pengamatan kegempaan selama 24 jam pada Sabtu 14 Juni 2025,  tercatat Gunung Raung mengalami empat kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 4 mm dan lama gempa 36-94 detik, satu kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 25 mm, S-P 2.9 detik, dan lama gempa 42 detik.

    Kemudian satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 4 mm dengan lama gempa 77 detik dan satu kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 0.5-5 mm, dominan 1 mm.

    “Pengamatan secara visual, gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih, kelabu dan hitam dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 100-1.500 meter dari puncak,” katanya.

  • Gunung Raung Kembali Erupsi Pagi Hari Ini, Tinggi Letusan 1.200 Meter

    Gunung Raung Kembali Erupsi Pagi Hari Ini, Tinggi Letusan 1.200 Meter

    Bisnis.com, JAKARTA – Gunung Raung kembali mengalami erupsi pada Minggu (15/5/2025) pagi usai empat kali meletus kemarin.

    Dilansir Antara, gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi itu mencatatkan tinggi letusan 1.200 meter di atas puncak.

    Petugas Pos Pengamatan Gunung Raung Mukijo menyampaikan terjadi erupsi Gunung Raung pada pukul 06.28 WIB dan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.200 meter di atas puncak atau ketinggiannya 4.532 meter di atas permukaan laut (mdpl).

    “Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang ke arah tenggara,” ujarnya. Saat laporan tersebut dibuat, erupsi disebutkan masih berlangsung.

    Untuk pengamatan kegempaan selama 24 jam pada Sabtu (14/6) tercatat Gunung Raung mengalami empat kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 4 mm dan lama gempa 36-94 detik, satu kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 25 mm, S-P 2.9 detik, dan lama gempa 42 detik.

    Kemudian satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 4 mm dengan lama gempa 77 detik dan satu kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 0.5-5 mm, dominan 1 mm.

    “Pengamatan secara visual, gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih, kelabu dan hitam dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 100-1.500 meter dari puncak,” katanya.

    Mukijo menjelaskan status Gunung Raung masih pada Level II atau Waspada, sehingga masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 kilometer dan menuruni kaldera serta bermalam di kawasan kawah karena berbahaya.

    Warga di beberapa desa di Kabupaten Jember merasakan hujan abu tipis saat erupsi Gunung Raung dengan arah angin ke arah selatan, sehingga petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat membagi-bagikan masker kepada warga yang terdampak.

  • Top 5 News: Gunung Raung Meletus hingga Al Ghazali Menikah

    Top 5 News: Gunung Raung Meletus hingga Al Ghazali Menikah

    Jakarta, Beritasatu.com – Sejumlah pemberitaan pada Sabtu (14/6/2025) menarik perhatian pembaca. Berita terkait meletusnya Gunung Raung hingga jelang pernikahan Al Ghazali menjadi berita terpopuler Beritasatu.com.

    Top 5 news Beritasatu.com lainnya, yakni maraknya pungutan liar di Pelabuhan Angin Pulau Nias, penembakan warga negara Australia di Bali, hingga detik-detik jatuhnya Air India.

    Top 5 News Beritasatu.com

    1. Gunung Raung Meletus, Sejumlah Desa di Jember Diguyur Hujan Abu

    Gunung Raung di Jawa Timur Meletus, Sabtu (14/6/2025) sore. Tinggi kolom abu letusan gunung api di perbatasan Kabupaten Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi itu mencapai 1.500 meter di atas puncak. Sejumlah desa mengalami hujan abu vulkanis.

    Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah barat daya dan barat. Pada pukul 05.16 WIB, Gunung Raung erupsi dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 750 meter di atas puncak atau 4.082 meter di atas permukaan laut.

    2. Marak Pungli di Pelabuhan Angin Pulau Nias, Bobby Nasution Meradang

    Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution meradang saat mengetahui maraknya pemungutan liar (pungli) di Pelabuhan Angin, Kota Gunungsitoli, Pulau Nias. Dia meminta agar praktik pungli dihilangkan.

    Menurut Bobby, pungli yang terjadi karena ada pembiaran selama ini bisa menghambat laju pertumbuhan ekonomi daerah dan membuat biaya perdagangan di Pulau Nias tinggi. Bobby menegaskan akan memberi atensi serius terhadap pengelola Pelabuhan Angin, termasuk manajemen kapal penyeberangan.

    3. Polisi Duga Pelaku Penembakan WN Australia di Bali Sesama WNA

    Polisi mulai mengungkap petunjuk awal terkait pelaku penembakan dua warga negara Australia di Vila Casa Santisya 1, Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (14/6/2025) dini hari.

    Kepala Bidang Humas Polda Bali Kombes Pol Ariasandy mengungkapkan, dari pemeriksaan saksi-saksi, pelaku diduga dua pria berlogat bahasa Australia kental dan mengendarai sepeda motor matik.

    4. Tanda-tanda Air India Bakal Jatuh, Vishwash Sebut Lampu Serentak Nyala

    Penumpang Air India yang selamat dari kecelakaan maut, Vishwash Kumar Ramesh menyebut, saat lampu di pesawat menyala menandakan pesawat yang ditumpangi bermasalah.

    Setelah lampu menyala, Vishwash menyebut pesawat  tiba-tiba mengalami gangguan saat berusaha menambah ketinggian setelah lepas landas. Vishwash Kumar mengatakan, setelah pesawat Air India menabrak gedung asrama BJ Medical College di Ahmedabad membuat hampir sebagian penumpang hancur berantakan

    5. Relakan Al Ghazali Menikah, Maia Estianty Menangis

    Maia Estianty meminta maaf kepada putranya, Al Ghazali saat melakukan prosesi siraman sebelum putranya menikah dengan Alyssa Daguise. Permintaan maaf yang diutarakan Maia Estianty itu, saat Al Ghazali melakukan prosesi sungkeman di depan ibundanya, Maia Estianty dan Irwan Mussry.

    Maia Estianty pun memberikan doa untuk putranya agar pernikahannya dengan Alyssa Daguise terus bisa bahagia hingga maut yang memisahkan. Ia juga meminta agar terus mempertahankan rumah tangganya bersama Alyssa Daguise meski mengalami kerikil tajam.

  • Gunung Raung Kembali Erupsi dengan Tinggi Letusan 750 Meter

    Gunung Raung Kembali Erupsi dengan Tinggi Letusan 750 Meter

    JEMBER – Gunung Raung kembali erupsi dengan tinggi letusan sekitar 750 meter di atas puncak pada Sabtu pagi.

    “Terjadi erupsi Gunung Raung hari ini pukul 05.16 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 750 meter di atas puncak atau 4.082 meter di atas permukaan laut,” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Raung, Benny Setyawan, dalam laporan tertulis dilansir ANTARA, Sabtu, 14 Juni.

    Menurut dia kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan dan barat daya. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung.

    “Rekaman seismik didominasi tremor menerus dengan amplitudo maksimum 4 mm. Erupsi masih berlangsung saat laporan sedang dibuat,” tuturnya.

    Pada Sabtu dini hari pukul 00.25 WIB, Gunung Raung juga erupsi dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak dan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan dan barat daya.

    Berdasarkan data petugas, gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi itu hampir setiap hari erupsi dengan tinggi letusan hingga 1.000 meter di atas puncak.

     

    Pada Jumat (13/6) tercatat erupsi Gunung Raung sebanyak empat kali yakni pukul 02.20 WIB, 03.07 WIB, 17.49 WIB, dan 22.29 WIB dengan tinggi letusan 400 meter hingga 1.000 meter di atas puncak.

    Benny mengatakan saat ini Gunung Raung berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 kilometer dan menuruni kaldera serta bermalam di kawasan kawah.

    Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember melaporkan terjadinya hujan abu vulkanik tipis di sejumlah desa dampak erupsi Gunung Raung, sehingga petugas membagikan masker kepada warga setempat.

  • Gunung Raung Kembali Erupsi dengan Tinggi Letusan 750 Meter

    Gunung Raung Kembali Erupsi dengan Tinggi Letusan 750 Meter

    JEMBER – Gunung Raung kembali erupsi dengan tinggi letusan sekitar 750 meter di atas puncak pada Sabtu pagi.

    “Terjadi erupsi Gunung Raung hari ini pukul 05.16 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 750 meter di atas puncak atau 4.082 meter di atas permukaan laut,” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Raung, Benny Setyawan, dalam laporan tertulis dilansir ANTARA, Sabtu, 14 Juni.

    Menurut dia kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan dan barat daya. Saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung.

    “Rekaman seismik didominasi tremor menerus dengan amplitudo maksimum 4 mm. Erupsi masih berlangsung saat laporan sedang dibuat,” tuturnya.

    Pada Sabtu dini hari pukul 00.25 WIB, Gunung Raung juga erupsi dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak dan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan dan barat daya.

    Berdasarkan data petugas, gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi itu hampir setiap hari erupsi dengan tinggi letusan hingga 1.000 meter di atas puncak.

     

    Pada Jumat (13/6) tercatat erupsi Gunung Raung sebanyak empat kali yakni pukul 02.20 WIB, 03.07 WIB, 17.49 WIB, dan 22.29 WIB dengan tinggi letusan 400 meter hingga 1.000 meter di atas puncak.

    Benny mengatakan saat ini Gunung Raung berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 kilometer dan menuruni kaldera serta bermalam di kawasan kawah.

    Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember melaporkan terjadinya hujan abu vulkanik tipis di sejumlah desa dampak erupsi Gunung Raung, sehingga petugas membagikan masker kepada warga setempat.

  • Gerakan Banyuwangi Positif Galang Kolaborasi Lintas Sektor Lawan Disinformasi Digital

    Gerakan Banyuwangi Positif Galang Kolaborasi Lintas Sektor Lawan Disinformasi Digital

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bersama Polresta, jurnalis, penggiat media sosial, dan elemen lintas sektor lainnya meluncurkan gerakan “Banyuwangi Positif” sebagai upaya membendung disinformasi dan hoaks yang marak di era digital. Inisiatif ini dikemas dalam forum group discussion (FGD) yang digelar pada Jumat (13/6), dan ditutup dengan deklarasi bersama membangun ruang digital yang sehat dan bertanggung jawab.

    Gerakan Banyuwangi Positif diinisiasi oleh Pemkab Banyuwangi, Polresta Banyuwangi, serta komunitas jurnalis dan penggiat media digital yang tergabung dalam Banyuwangi Media Sosial Network. Kegiatan ini melibatkan organisasi profesi seperti IJTI dan PWI, serta menggandeng instansi pemerintahan, TNI-Polri, tokoh agama, mahasiswa, NGO, dan kalangan pengusaha.

    “Semua yang hadir sepakat untuk membendung disinformasi di era digital saat ini. Banyuwangi yang indeks pembangunan manusianya cukup pesat wajib kita jaga bersama-sama,” ujar Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra saat membuka diskusi.

    Ketua Komisi Pengaduan dan Penegakan Etika Pers Dewan Pers, Muhammad Jazuli, yang hadir sebagai pemateri, menyambut baik gerakan ini. Ia menilai pendekatan kolaboratif lintas sektor sangat efektif dalam membangun budaya bermedia yang etis.

    “Ini sangat positif. Semua unsur hampir ada untuk memberikan edukasi, pemahaman kepada semua pihak baik masyarakat, wartawannya, penggiat media sosial, konten kreator, termasuk institusi terkait untuk bisa membuat produk jurnalistik yang baik dan benar,” ujar Jazuli.

    Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Banyuwangi, Budi Santoso, menegaskan bahwa forum ini menjadi ruang berbagi yang terbuka bagi semua pihak, sekaligus langkah konkret menjaga ruang digital yang sehat.

    “Pemda siap mendukung untuk mewujudkan Banyuwangi menjadi daerah yang nyaman untuk beraktivitas di media sosial. Semoga kegiatan ini tidak berhenti di sini,” kata Budi.

    Deklarasi Banyuwangi Positif yang menjadi penutup forum menegaskan komitmen seluruh peserta dalam menciptakan citra positif Banyuwangi di ruang digital, sekaligus memperkuat kolaborasi melawan disinformasi yang merusak tatanan sosial dan informasi publik. [alr/beq]

  • Wisatawan China Dominasi Kunjungan ke Kawah Ijen, Pemandu Belajar Bahasa Mandarin

    Wisatawan China Dominasi Kunjungan ke Kawah Ijen, Pemandu Belajar Bahasa Mandarin

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen di Banyuwangi terus menjadi magnet utama bagi wisatawan mancanegara, terutama dari China. Dalam beberapa tahun terakhir, wisatawan asal Negeri Tirai Bambu tersebut mendominasi kunjungan ke kawasan ikonik ini. Kondisi ini memunculkan tantangan tersendiri, terutama soal kendala komunikasi antara turis dan pemandu lokal.

    Sebagian besar wisatawan China yang datang ke Kawah Ijen tidak menggunakan Bahasa Inggris dalam komunikasi sehari-hari. Menyadari hal ini, sedikitnya delapan pemandu wisata di Kawah Ijen kini mulai belajar Bahasa Mandarin secara intensif.

    Pelatihan digelar secara swadaya di Dusun Tanah Los, Desa Tamansari, Kecamatan Licin, yang merupakan salah satu jalur utama menuju puncak Ijen. Para pemandu bahkan secara mandiri mengundang mentor Bahasa Mandarin untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi mereka dengan wisatawan asal China.

    “Wisatawan ke Kawah Ijen saat ini kebanyakan dari China. Mereka sangat jarang yang bisa menggunakan Bahasa Inggris, sehingga membuat saya dan teman-teman berinisiatif untuk mengikuti pelatihan Bahasa Mandarin,” ujar Sigit, salah satu pemandu.

    Pelatihan ini dipandu oleh Sulistiyani, seorang mentor Bahasa Mandarin dari Banyuwangi Kota. Ia rutin datang ke lokasi pelatihan demi membantu para pemandu mengatasi kesenjangan bahasa yang sering memicu kesalahpahaman.

    “Sudah dua minggu ini saya mengisi kelas Bahasa Mandarin. Mereka sudah sangat lancar, tinggal memperbaiki beberapa kata yang hampir sama bunyinya. Saya harus mendukung teman-teman guide ini karena ada beberapa kali masalah terkait komunikasi dengan turis China yang tidak bisa Bahasa Inggris. Karena turis China semakin banyak datang ke Kawah Ijen, para guide lokal perlu lebih mendalami Mandarin,” ungkap Sulistiyani.

    Kondisi ini menunjukkan bahwa kemampuan berbahasa asing kini menjadi kebutuhan penting di sektor pariwisata, terutama di destinasi global seperti Kawah Ijen. Dengan penguasaan Bahasa Mandarin, para pemandu diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelayanan, memperkuat kenyamanan wisatawan, dan mendorong citra positif pariwisata Banyuwangi di mata internasional. [alr/beq]

  • Farel Prayoga Bantah Pindah ke Jakarta karena Ayah Terjerat Judol

    Farel Prayoga Bantah Pindah ke Jakarta karena Ayah Terjerat Judol

    Jakarta, Beritasatu.com – Penyanyi muda Farel Prayoga dikabarkan akan pindah ke Jakarta. Benarkah, niatan itu karena ayahnya, Joko Suyoto ditangkap karena judi online (judol).

    Mendengar kabar itu, Farel Prayoga langsung membantahnya. Ia menyebut, perpindahan dirinya ke Jakarta telah dilakukan sejak lama.

    “Kalau untuk pindah ke Jakarta itu karena buat sekolah, dan sudah sejak lama direncanakannya. Aku juga sudah bicara sama keluarga dan keluarga juga enggak ada masalah,” kata Farel Prayoga dikutip dari channel YouTube, Sabtu (14/6/2025).

    Meski akan pindah ke Jakarta, tetapi Farel Prayoga tidak akan melupakan keluarganya di Banyuwangi. Khususnya, terhadap ayahnya yang sedang mendekam di Polresta Banyuwangi akibat bermain judol.

    “Saya berusaha menerima kenyataan yang ada dan saya juga enggak mau membela yang salah. Kalau dibilang sedih, tentu sebagai anak saya sedih,” tuturnya.

    Sebagai seorang anak, Farel Prayoga berdoa kepada Sang Pencipta agar bapaknya bisa menghilangkan kebiasaan buruknya itu.

    “Semoga dari kejadian ini, membuat bapak bisa berubah menjadi lebih baik,” lanjutnya.

    “Bapak itu keseharian mengurus rumah dan memang di rumah ada warung kecil-kecilan,” jelasnya lagi.

    Sementara itu, manajer Farel Prayoga, Rais, mengatakan perpindahan Farel ke Jakarta adalah murni untuk kepentingan masa depan Farel dalam menuntut ilmu pengetahuan.

    “Pindah ke Jakarta itu agar Farel bisa fokus pendidikan dan karier makanya saya akan pindahkan dia ke Jakarta untuk sekolah,” ucapnya.

    Menurutnya, semua dokumen yang dibutuhkan dalam mengurus sekolah di Jakarta sudah dilakukan demi masa depan Farel Prayoga.

    “Sudah kita daftarkan di sekolah yang baru, semua dokumennya juga sudah lengkap,” lanjutnya.

    Ia juga membantah apabila perpindahan Farel Prayoga ke Jakarta karena diakibatkan ayah Farel sedang tersandung masalah hukum di Banyuwangi.

    “Persiapan ini memang sudah sejak lama dan Farel juga baru selesai melaksanakan ujian kenaikan kelas,” tutupnya.

  • Ayah Terlibat Judi Online, Farel Prayoga Tetap Profesional dan Berkarya

    Ayah Terlibat Judi Online, Farel Prayoga Tetap Profesional dan Berkarya

    Jakarta, Beritasatu.com – Penyanyi cilik Farel Prayoga mengungkapkan kesedihannya atas penangkapan sang ayah, Joko Suyoto, yang menjadi tersangka kasus judi online oleh Polresta Banyuwangi, Jawa Timur.

    Meski sedih, Farel menegaskan bahwa dirinya tetap fokus berkarya dan bersikap profesional.

    “Kalau dibilang sedih, ya sedih. Namun, sekarang saya lebih sering di luar rumah. Semoga dari kejadian ini, Bapak bisa berubah jadi lebih baik,” kata Farel dalam pernyataannya yang dikutip dari Channel YouTube, Jumat (13/6/2025).

    Menurut Farel, selama ini ia tidak pernah melihat perilaku mencurigakan dari ayahnya. “Bapak sebenarnya tidak pernah aneh-aneh. Biasanya cuma urus tambak ikan di belakang rumah, terus jaga warung kecil bareng ibu,” lanjutnya.

    Farel pun berharap ayahnya bisa mengambil hikmah dari kasus yang menimpanya. “Semoga bisa berubah, belajar dari kesalahan. Namun, saya akan tetap berkarya dan berusaha profesional dalam pekerjaan saya,” tegas Farel.

    Sementara itu, manajer Farel, Muhammad Rais Simon, menyebut Farel sudah cukup dewasa dalam menyikapi persoalan tersebut.

    “Farel itu mentalnya sudah terbangun sejak kecil. Saat mendengar kasus ini dia tidak terlalu syok. Mudah-mudahan tidak berdampak ke kariernya,” ujarnya.

    Sebelumnya, Joko Suyoto (46) resmi ditetapkan sebagai tersangka seusai ditangkap di rumahnya di Desa Kepundungan, Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi, pada Selasa (10/6/2025). Ia dijerat Pasal 303 KUHP tentang tindak pidana perjudian dan kini masih menjalani pemeriksaan di tahanan Polresta Banyuwangi.