kab/kota: Banyuwangi

  • Bupati Ipuk Luncurkan Program “Banyuwangi Melayani” Permudah Akses Layanan Publik

    Bupati Ipuk Luncurkan Program “Banyuwangi Melayani” Permudah Akses Layanan Publik

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani tengah mempersiapkan peluncuran program baru bertajuk Banyuwangi Melayani sebagai upaya menghadirkan layanan publik yang lebih cepat, efisien, dan mengedepankan pendekatan humanis.

    Selama ini, sejumlah warga masih menghadapi kendala dalam mengakses berbagai layanan publik karena keterbatasan informasi terkait regulasi, terutama di bidang perizinan, pendidikan, kesehatan, dan sektor layanan lainnya.

    “Salah satunya yang menyebabkan kendala adalah keterbatasan informasi di masyarakat, dan komunikasi dengan para tenaga teknis di lingkungan Pemkab Banyuwangi. Simpul inilah yang coba kami urai dalam program ini,” jelas Ipuk, Selasa (18/6/2025).

    Program Banyuwangi Melayani dirancang sebagai jalur komunikasi langsung antara masyarakat dengan tenaga teknis dari setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Melalui program ini, masing-masing OPD menyediakan kontak person yang bisa dihubungi, mulai dari kepala dinas hingga staf teknis, sesuai bidangnya. Harapannya, berbagai hambatan layanan yang dialami masyarakat dapat segera ditangani secara efektif.

    Masyarakat bisa menggunakan program ini untuk menyampaikan keluhan maupun mengakses informasi layanan tertentu dengan cepat dan tepat sasaran.

    “Sebenarnya selama ini sudah ada layanan call center 112 yang beroperasi 24 jam untuk menerima laporan warga. Ini kita tambah dengan Banyuwangi Melayani agar lebih spesifik,” terang Ipuk yang juga alumnus Magister Kebijakan Publik Universitas Airlangga, Surabaya.

    Lebih lanjut, Ipuk menegaskan bahwa program ini tak hanya soal kecepatan pelayanan, tetapi juga membangun komunikasi publik yang lebih humanis. Ia mengakui bahwa belum semua warga bisa mengakses sistem digital secara optimal, sehingga dibutuhkan jembatan komunikasi yang ramah dan edukatif.

    “Hal ini perlu jembatan komunikasi. Kami ingin menekankan komunikasi yang humanis dan edukatif,” ujarnya.

    Ipuk juga mencontohkan sejumlah bentuk pelayanan publik yang sering disalahpahami masyarakat sebagai tanggung jawab penuh Pemkab, padahal secara regulasi melibatkan instansi vertikal seperti kementerian, pemerintah provinsi, hingga pihak ketiga.

    “Contohnya dalam soal perizinan. Dalam proses penerbitan izin usaha ataupun izin bangunan, ini tidak semata domain pemkab. Tapi, juga ada kewenangan kementerian, kewenangan tim independen, konsultan dan lain-lain. Jadi, ini perlu disampaikan, sejauh mana kendala yang terjadi,” jelasnya.

    Dalam pelaksanaannya, Banyuwangi Melayani akan menyajikan daftar nomor WhatsApp dari pejabat dinas hingga tenaga teknis sesuai bidangnya. Informasi tersebut akan disebarkan di berbagai kantor pemerintahan dan titik strategis di wilayah Banyuwangi.

    “Prinsipnya, semua harus terlayani sebaik-baiknya. Mengurai masalah, menghadirkan solusi,” pungkas Ipuk. [alr/beq]

  • Banyuwangi Jadi Pilot Project Gerakan Wisata Bersih Kemenparekraf

    Banyuwangi Jadi Pilot Project Gerakan Wisata Bersih Kemenparekraf

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Kementerian Pariwisata menetapkan Banyuwangi sebagai salah satu dari 16 daerah di Indonesia yang menjadi pilot project Gerakan Wisata Bersih (GWB). Peluncuran program nasional tersebut digelar di Pantai Grand Watudodol, Banyuwangi, Selasa (17/6/2025) sore, dan dipimpin langsung oleh Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata, Hariyanto.

    “Banyuwangi dipilih dan ditetapkan sebagai pilot project, sebagai percontohan dari hanya 16 daerah Indonesia oleh Kementerian Pariwisata,” ujar Hariyanto dalam sambutannya.

    Peluncuran tersebut turut dihadiri oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Asisten Deputi Bidang Energi, Sumber Daya Mineral dan Pariwisata Kementerian Sekretariat Negara Ida Dwi Nilasari, Kadis Pariwisata Provinsi Jawa Timur Evy Afianasari, serta Kadis Lingkungan Hidup Jatim Nurkholis. Hadir pula Kapolresta Banyuwangi AKBP Rama Samtama Putra dan Danlanal Banyuwangi Kolonel Laut (P) Muhammad Puji.

    Hariyanto menyampaikan bahwa Banyuwangi dipilih karena dianggap berhasil mengembangkan kolaborasi lintas sektor dalam memajukan pariwisata daerah secara konsisten.

    “Banyuwangi secara konsisten telah menjadi leading sector pengembangan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan,” tuturnya.

    Ia menambahkan, Gerakan Wisata Bersih bertujuan meningkatkan kualitas destinasi wisata melalui indikator health and hygiene serta environmental sustainability yang menjadi bagian penting dari Travel and Tourism Development Index (TTDI). Indikator ini berperan dalam meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia di tingkat global.

    “Karenanya Kemenpar meluncurkan Gerakan Wisata Bersih untuk mendorong kesadaran semua pihak untuk menciptakan destinasi wisata yang bersih dan berkelanjutan,” ungkapnya.

    Hariyanto menegaskan pentingnya keterlibatan berbagai pihak, termasuk pemerintah, pelaku usaha, asosiasi, dan komunitas lokal dalam mewujudkan keberhasilan program ini.

    “Itu sebabnya kami pilih Banyuwangi karena kolaborasi seluruh stakeholder-nya sudah jalan. Apa yang telah dilakukan Banyuwangi ini menjadi contoh baik untuk direplikasi di daerah-daerah lain,” jelasnya.

    Sebagai bagian dari peluncuran, ratusan warga dan pelajar ikut serta membersihkan sampah di area Pantai Grand Watudodol sebagai bentuk partisipasi langsung dalam gerakan ini.

    Bupati Ipuk Fiestiandani menyampaikan apresiasinya kepada Kementerian Pariwisata atas penunjukan Banyuwangi dalam program nasional ini.

    “Kami berterima kasih atas support yang diberikan Kemenpar pada pariwisata Banyuwangi. Gerakan ini sejalan dengan komitmen daerah dalam membangun pariwisata yang tidak hanya menarik untuk dikunjungi tapi juga tetap terjaga ekosistemnya,” kata Ipuk.

    Ipuk menambahkan bahwa pihaknya akan terus memberikan edukasi kepada para pengelola dan pengunjung destinasi wisata untuk menjaga keberlanjutan pengelolaan pariwisata. [alr/beq]

  • Program Banyuwangi Melayani, Terobosan Bupati Ipuk untuk Layanan Publik Lebih Humanis dan Responsif – Page 3

    Program Banyuwangi Melayani, Terobosan Bupati Ipuk untuk Layanan Publik Lebih Humanis dan Responsif – Page 3

    Ipuk memaparkan, program Banyuwangi Melayani ini juga bertujuan untuk menghadirkan layanan yang humanis. Pasalnya, transformasi digital yang telah dilakukan Pemkab Banyuwangi belum sepenuhnya bisa diadaptasi oleh masyarakat.

    “Hal ini perlu jembatan komunikasi. Kami ingin menekankan komunikasi yang humanis dan edukatif,” imbuhnya.

    Banyak yang menganggap bahwa segala bentuk pelayanan yang menyangkut instrumen negara akan dikaitkan dengan kewenangan Pemkab Banyuwangi. Padahal secara regulasi melibatkan instansi vertikal seperti kementerian, pemerintah provinsi, bahkan pihak ketiga.

    “Contohnya dalam soal perizinan. Dalam proses penerbitan izin usaha ataupun izin bangunan, ini tidak semata domain pemkab. Tapi, juga ada kewenangan kementerian, kewenangan tim independen, konsultan dan lain-lain. Jadi, ini perlu disampaikan, sejauh mana kendala yang terjadi,” terangnya.

    Lebih lanjut, Ipuk mengatakan nantinya Banyuwangi Melayani bakal menyajikan sejumlah nomor WhatsApp dari masing-masing kepala dinas hingga tenaga teknis yang membidangi. 

    “Nanti informasi ini akan disebar di berbagai kantor dan titik strategis di Banyuwangi. Prinsipnya, semua harus terlayani sebaik-baiknya. Mengurai masalah, menghadirkan solusi,” pungkasnya.

     

    (*)

  • Bocah 6 Tahun yang Hanyut di Sungai Bagong Ditemukan Meninggal Dunia

    Bocah 6 Tahun yang Hanyut di Sungai Bagong Ditemukan Meninggal Dunia

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Bocah berusia 6 tahun inial AAG yang hanyut di Sungai Bagong, Kelurahan Sobo, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi akhirnya ditemukan.

    Nahas, saat ditemukan korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa pada Senin, (16/6) malam. Diketahui, AAG ditemukan di pesisir Pantai Keramat, berjarak kurang lebih 3 kilometer (km) dari lokasi tenggelam.

    Terlihat dari video yang beredar mulut bocah tersebut berbusa. Selain itu, pada dahinya juga terlihat ada luka dan darah mengalir yang diduga akibat benturan keras.

    Kepala Pos SAR Banyuwangi, Wahyu Setya Budi mengatakan korban ditemukan sekitar pukul 20.30 WIB. Jasad korban saat itu ditemukan oleh warga yang tergeletak di bibir pantai.

    “Setelah menerima informasi petugas kami mendatangi lokasi,” kata Wahyu, Selasa (17/6).

    Setiba di lokasi, petugas memastikan bila temuan jasad itu adalah korban yang tengah dicari. Setelahnya pasti tubuh korban lalu dievakuasi menuju rumah duka.

    “Atas permintaan keluarga dibawa ke rumah duka untuk penanganan lebih lanjut. Operasi SAR ditutup, anggota dikembalikan ke satuan masing-masing,” terangnya.

    Sebagai informasi, AAG, 6 tahun dikabarkan hanyut di sungai Kelurahan Sobo, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi, Senin (16/6).

    Kepala Pos SAR Banyuwangi, Wahyu Setya Budi mengatakan korban dilaporkan hanyut sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu korban tengah bermain di sungai dengan temannya. “Lalu temannya melihat korban terpeleset jatuh ke sungai dan melaporkan ke warga sekitar,” kata Wahyu. [alr/aje]

  • 2 Warga Diserang KKB di Yahukimo Papua Pegunungan, 1 Orang Tewas

    2 Warga Diserang KKB di Yahukimo Papua Pegunungan, 1 Orang Tewas

    Jakarta

    Dua warga sipil dipanah hingga dibacok oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Yahukimo, Papua Pegunungan. Serangan itu membuat satu orang di antaranya meninggal dunia.

    Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, Kombes Yusuf Sutejo menuturkan, penyerangan itu terjadi di Kampung Samboga, Distrik Seradala, Yahukimo, Senin (16/6) sekitar pukul 10.30 WIT. Dua korban masing-masing bernama Udin asal Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Edi asal Jawa Timur.

    “Udin, asal Sidrap, Makassar, dalam keadaan meninggal dunia dengan sejumlah luka bacok di tubuh. Sementara Edi asal Banyuwangi, mengalami kondisi kritis dengan dua anak panah tertancap di kepala serta luka bacok di pipi dan kepala,” kata Yusuf dilansir detikSulsel, Selasa (17/6/2025).

    Yusuf menuturkan pelaku penyerangan KKB. Ini berdasarkan keterangan juru bicara TPNPB OPM, Sebby Sambom di media sosial. KKB itu juga merupakan pembunuh anggota TNI bernama Serka Segar Mulyana alias SM di area Jembatan Kali Biru, Serada, Distrik Dekai, Yahukimo pada Senin (16/6) lalu.

    “Hal ini memperkuat dugaan keterlibatan langsung KKB pimpinan Elkius Kobak dalam serangan berdarah tersebut,” tutur Yusuf.

    (rdp/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Status Gunung Raung Masih Waspada, Pendakian Ditutup Akibat Erupsi dan Hujan Abu

    Status Gunung Raung Masih Waspada, Pendakian Ditutup Akibat Erupsi dan Hujan Abu

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Gunung Raung yang berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Jember, dan Bondowoso, tercatat mengalami beberapa kali erupsi sejak awal Juni 2025. Meski demikian, hingga kini status gunung tersebut masih berada pada Level II atau tahap waspada sebagaimana ditetapkan sejak Desember 2023.

    Berdasarkan data resmi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), aktivitas vulkanik Gunung Raung saat ini didominasi oleh gempa erupsi yang berupa letusan. Tidak ditemukan adanya gempa vulkanik yang biasa menjadi indikasi peningkatan aktivitas magmatik dari dalam perut bumi.

    Material erupsi yang terpantau sejak 5 hingga 12 Juni 2025 didominasi batuan berukuran abu dengan sebaran terbatas di sekitar kawah. Karena itu, erupsi-erupsi tersebut belum menimbulkan perubahan pada potensi ancaman bahaya yang lebih luas.

    Meski tidak mengancam pemukiman, aktivitas pendakian Gunung Raung resmi ditutup sementara. Penutupan diberlakukan sejak 14 Juni 2025 setelah terjadi hujan abu vulkanik di Pos 7 pendakian.

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik menghadapi aktivitas vulkanik Gunung Raung. Ia juga mengimbau warga agar mematuhi arahan dari petugas yang berwenang.

    “Masyarakat mohon tetap tenang, tidak perlu panik. Ikuti petunjuk dan arahan dari petugas yang berwenang. Mohon patuhi rekomendasi yang dikeluarkan, dan yang terpenting juga jangan mudah percaya dengan informasi hoaks dan tidak bertanggung jawab. Cari informasi yang terpercaya,” kata Ipuk.

    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Danang Hartanto, mengatakan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunungapi Raung yang berlokasi di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon. Menurut Danang, hasil pemantauan terbaru menunjukkan bahwa status Gunung Raung tetap berada pada Level II (Waspada).

    “Tercatat dalam periode 5–15 Juni 2025 telah terjadi sebanyak 49 kali erupsi. Mayoritas erupsi yang terjadi berupa hembusan asap dari kawah utama yang teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas bervariasi. Statusnya masih waspada,” ungkap Danang.

    Ia menambahkan, potensi bahaya hanya terbatas di sekitar pusat erupsi. Karena itu, PVMBG merekomendasikan agar tidak ada aktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah Gunung Raung.

    “Penutupan ini masih dilakukan sampai waktu yang belum ditentukan dengan melihat perkembangan selanjutnya,” tutup Danang. [alr/beq]

  • Seblang Bakungan, Ritual Berusia Ratusan Tahun yang Melakat di Hati Warga Banyuwangi

    Seblang Bakungan, Ritual Berusia Ratusan Tahun yang Melakat di Hati Warga Banyuwangi

    Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono mengatakan, pemkab konsisten mendukung pelestarian budaya, termasuk Seblang. Selain menjaga kekayaan warisan seni budaya nasional, juga untuk memperkuat semangat gotong royong warga. 

    “Menjaga tradisi bukan sekadar untuk mendatangkan wisatawan, tapi juga upaya menguatkan gotong-royong dan pelestarian budaya. Sehingga tradisi dan budaya lokal tetap tumbuh subur di tengah modernitas,” kata Mujiono. 

    Keotentikan Seblang juga mendapat pengakuan dari wisatawan. Termasuk profesor gamelan dari Amerika, Sumarsam, turut hadir.

    Kaplan Professor of Music dari Wesleyan University ini mengaku kagum dengan keragaman budaya Banyuwangi. Sumarsam sudah tiga hari di Banyuwangi. Dia sedang meneliti kekayaan budaya yang ada di kabupaten ini.

    “Saya sudah melihat Janger Banyuwangi, mendengarkan Mamaca Lontar Yusuf, dan malam ini melihat Seblang Bakungan. Keanekaragaman budayanya sungguh lengkap Banyuwangi,” kata profesor asal Indonesia yang sudah 53 tahun berada di Amerika. 

     

  • Strategi Baru Anti-Pelecehan Seksual di Kereta: CCTV hingga Sanksi Blacklist

    Strategi Baru Anti-Pelecehan Seksual di Kereta: CCTV hingga Sanksi Blacklist

    Liputan6.com, Jember – Upaya pencegahan terjadinya pelecehan seksual di ruang publik terus digalakkan berbagai pihak. Terbaru, PT Kereta Api Indonesia (KAI) meluncurkan fitur terbaru ‘Female Seatmap’ untuk memberi rasa aman dan mencegah terjadinya pelecehan seksual di kereta. 

    Melalui fitur ini, calon penumpang perempuan mendapat ‘kekhususan’ yakni boleh memilih kursi di dalam kereta yang berdekatan dengan sesama perempuan. Hal ini diharapkan bisa mencegah terjadinya pelecehan seksual selama perjalanan di dalam kereta api. “Jadi penumpang wanita dapat memilih tempat duduk yang bersebelahan dengan sesama wanita. Ini bisa diakses di website KAI, agar dalam perjalan lebih aman dan nyaman,” tutur Manager Hukum dan Humas Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, Kamis (12/6/2025).

    Selain itu, PT KAI juga telah menyiapkan kamera CCTV di setiap stasiun dan juga di dalam kereta api. Hal ini sebagai strategi pencegahan sekaligus alat bukti jika terjadi pelecehan seksual, baik di stasiun maupun di dalam kereta api. “Kami juga mendorong masyarakat yang tahu atau mengalami pelecehan seksual, agar melapor. Kami siap memberi pendampingan hukum dalam penanganan pelecean seksual kepada aparat penegak hukum. Kita juga sudah siagakan Polsuska (Polisi Khusus Kereta Api) di setiap stasiun maupun rangkaian kereta api,” sambungnya. 

    Setiap orang yang kedapatan melakukan pelecehan seksual, akan dilarang naik kereta api atau masuk ke stasiun. “Dan penumpang yang ketahuan (melakukan pelecegan seksual) akan kami black list,” sambungnya tanpa menjelaskan lama masa black list tersebut. 

    Sejauh ini, selama tahun 2025, belum pernah lagi terjadi laporan terjadinya pelecehan seksual di seluruh unit kerja atau kereta api yang ada di Daop 9 Jember yang meliputi Probolinggo hingga Banyuwangi. “Kalau di tahun 2024, ada satu kasus dan sudah kita dampingi melapor ke aparat penegak hukum, dan pelakunya kita black list,” pungkas Cahyo. 

    Sementara itu, Wakil Bupati Jember, Djoko Susanto yang turut hadir dalam kegiatan di Stasiun Jember mengapresiasi upaya PT KAI dalam mencegah terjadinya pelecehan seksual di ruang publik. “Kita akan berupaya untuk memperluas area pencegahan pelecehan seksual di ruang publik. Nanti kita akan libatkan juga aparat seperti polisi dan TNI. Keamanan dan kenyamanan serta pencegahan kekerasan seksual adalah tugas kita bersama,” kata Djoko.

  • Pemuda Lintas Agama di Banyuwangi Peringati Hari Lahir Pancasila di Klenteng Hoo Tong Bio

    Pemuda Lintas Agama di Banyuwangi Peringati Hari Lahir Pancasila di Klenteng Hoo Tong Bio

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Pemuda dari berbagai lintas agama di Banyuwangi menyatu dalam peringatan hari lahir Pancasila, di pelataran Klenteng Hoo Tong Bio, Sabtu malam (14/6).

    Acara ini diikuti berbagai organisasi kepemudaan lintas agama. Seperti Pemuda Ansor, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Katolik, Pemuda Hindu, Pemuda LDII, Pemuda Konghucu, Pemuda GKJW, Organisasi Kemahasiswaan,

    Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono, Ketua DPRD I Made Cahyana Negaraha, dan perwakilan Forkopimda.

    “Forum ini merupakan semangat persatuan dan keberagaman yang selama ini dijunjung tinggi oleh Banyuwangi,” kata Wabup Mujiono.

    Mujiono menegaskan keberagaman adalah kekuatan utama Banyuwangi. Menurutnya, harmoni antarwarga yang berbeda suku, budaya, dan agama menjadi kunci kemajuan daerah.

    Ia menggambarkan Banyuwangi sebagai miniatur Indonesia. Masyarakat dari berbagai latar belakang hidup berdampingan, mulai dari suku Using, Jawa, Madura, Bali, Tionghoa, Mandar, Arab, ada juga kepercayaan Kejawen dan lainnya.

    “Banyuwangi terus berkembang pesat karena semua elemen masyarakatnya kompak, menyatu, dan saling menghargai perbedaan. Inilah Bhinneka Tunggal Ika,” ungkapnya.

    Mujiono juga berpesan, Pancasila harus menjadi kompas di tengah derasnya arus informasi dan kemajuan teknologi. Setiap informasi harus disaring agar tidak menyesatkan.

    “Pancasila diibaratkan sebagai pondasi rumah yang kokoh, melindungi penghuninya dari segala guncangan, memastikan setiap tindakan tidak keluar dari nilai-nilai luhur sila pertama hingga kelima,” ujar Wabup.

    Ketua Panitia Marco Wiliam menambahkan, bahwa acara ini digelar kolaborasi Pemuda Lintas Agama yang menginginkan Banyuwangi aman, damai, rukun, tanpa adanya permusuhan meski berbeda keyakinan.

    “Semua elemen terlibat. Mulai dari konsumsi hingga perlengkapan acara ini, kita gotong royong bareng. Kami harapkan nilai-nilai Pancasila terus tumbuh subur di kalangan masyarakat, terutama kalangan pemuda,” pungkasnya. [alr/aje]

  • Erupsi Gunung Raung Picu Hujan Abu di Jember, Warga Dapat Masker

    Erupsi Gunung Raung Picu Hujan Abu di Jember, Warga Dapat Masker

    JEMBER – Gunung Raung yang terletak di perbatasan Kabupaten Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi mengalami erupsi pada Minggu pagi, 15 Juni 2025. Letusan tercatat mencapai ketinggian 1.200 meter di atas puncak atau sekitar 4.532 meter di atas permukaan laut (mdpl).

    “Terjadi erupsi Gunung Raung pada pukul 06.28 WIB. Tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.200 meter di atas puncak,” ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Raung, Mukijo, seperti dilansir ANTARA.

    Ia menjelaskan, kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah tenggara. Hingga saat laporan disusun, erupsi masih berlangsung.

    Berdasarkan hasil pengamatan kegempaan selama 24 jam sebelumnya, Sabtu kemarin, tercatat empat kali gempa letusan dengan amplitudo 4 mm dan durasi gempa antara 36 hingga 94 detik. Selain itu, terjadi satu gempa tektonik lokal dengan amplitudo 25 mm, durasi 42 detik, serta satu gempa tektonik jauh dan tremor menerus dengan amplitudo dominan 1 mm.

    “Secara visual, gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. Asap kawah utama teramati berwarna putih, kelabu, dan hitam, dengan intensitas sedang hingga tebal setinggi 100 hingga 1.500 meter dari puncak,” tambah Mukijo.

    Status Gunung Raung masih berada pada Level II (Waspada). Masyarakat dan pengunjung diimbau tidak mendekati pusat erupsi dalam radius 3 kilometer dari kawah, tidak menuruni kaldera, serta tidak bermalam di sekitar kawasan kawah karena berpotensi membahayakan keselamatan.

    Sementara itu, warga di sejumlah desa di Kabupaten Jember dilaporkan mengalami hujan abu tipis akibat arah angin yang mengarah ke selatan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat telah membagikan masker kepada warga terdampak sebagai langkah antisipatif.