kab/kota: Banyuwangi

  • Kandungan Gizi Tinggi, BGN jadikan Beras Biofortifikasi Banyuwangi Menu MBG

    Kandungan Gizi Tinggi, BGN jadikan Beras Biofortifikasi Banyuwangi Menu MBG

    Liputan6.com, Banyuwangi Badan Gizi Nasional (BGN) akan menjadikan beras biofortifikasi yang lebih kaya kandungan gizi, sebagai menu pengganti beras regular dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Beras jenis ini telah dikembangkan secara industrial di Kabupaten Banyuwangi.

    Direktur Sistem Pemenuhan Gizi BGN, Nurjaeni, mengatakan program MBG membutuhkan bahan baku yang memiliki kandungan gizi yang tinggi.

    “Tentu solusinya adalah produk-produk seperti beras biofortifikasi ini, yang mengandung zat gizi di atas produk-produk regular,” kata Nurjaeni, Minggu (30/6/2025).

    Setelah sekitar setahun melalui proses penelitian budidaya, Kabupaten Banyuwangi meluncurkan ekosistem beras biofortifikasi “Sunwangi” berskala industri pertama di Indonesia. 

    Sunwangi atau Sun Rice of Java Banyuwangi merupakan beras biofortifikasi bernutrisi tinggi hasil budidaya benih padi yang telah ditingkatkan kandungan gizinya. Mengandung aneka vitamin dan mineral, seperti Vitamin A, B1, B3, B12, B9 (asam folat), zat besi, dan zinc. 

    Peluncuran ini ditandani dengan Panen Raya padi biofortifikasi, di Desa Alas Malang, Kecamatan Singojuruh, Rabu (25/6/2025). 

    Ditanbahkan Nurjaeni, penggunaan beras biofortifikasi untuk program MBG bakal dilakukan secara bertahap, sambil menunggu hasil produksinya mencukupi untuk kebutuhan MBG.

    Menurutnya, jumlah dapur MBG secara nasional sebanyak 32 ribu dapur. Sebanyak 120 di antaranya, kata dia, ada di Banyuwangi. Untuk menyuplai dapur-dapur itu dibutuhkan jumlah yang banyak.

    Di Banyuwangi, produksi beras biofortifikasi telah dimulai sejak 2024. Kini proses industrialisasi telah dimulai dimulai pada tahun ini, dan ditargetkan bisa mencapai 500 hektare tahun depan.

     

  • Debit Air Sungai di Banyuwangi Meningkat, Alat Berat Disiagakan

    Debit Air Sungai di Banyuwangi Meningkat, Alat Berat Disiagakan

    Guntur mengatakan petugas di daerah hulu telah disiagakan untuk terus memantau kondisi debit air. 

    “Kami juga mengimbau masyarakat, terutama yang bermukim di daerah aliran sungai, untuk tetap waspada dan memperhatikan informasi resmi dari pemerintah,” tambah Guntur. 

    Sebelumnya Pemkab Banyuwangi juga melakukan sejumlah langkah dengan pengangkatan sedimen di sungai-sungai, untuk memastikan aliran air lancar dan mengurangi risiko banjir.

    Penyiagaan penjaga pintu air di berbagai lokasi, termasuk dam dan bendungan. Mereka melakukan pemantauan selama 24 jam.

    Pemkab Banyuwangi juga telah menempatkan alat berat di lokasi krusial, terutama di jembatan-jembatan yang rawan menjadi titik sumbatan sampah sungai. Dengan adanya alat berat yang siap sedia, operator dapat segera bertindak saat terjadi sumbatan, mengurangi risiko air sungai masuk ke pemukiman

  • Korban Kecelakaan KMP Tunu Pratama Jaya Dapat Biaya Pengobatan-Santunan

    Korban Kecelakaan KMP Tunu Pratama Jaya Dapat Biaya Pengobatan-Santunan

    Jakarta

    Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya tenggelam di perairan Selat Bali. Manifes mencatat kapal mengangkut 53 penumpang dan 12 kru, sehingga totalnya ada 65 orang. Berdasarkan data terakhir, 31 orang ditemukan selamat, sedangkan enam orang ditemukan tewas yang mana salah satu korban yakni balita berusia 3 tahun.

    Menanggapi kecelakaan laut tersebut, Jasa Raharja sebagai BUMN yang menjalankan amanah perlindungan dasar bagi masyarakat korban kecelakaan alat angkutan umum, menjamin pengobatan hingga santunan bagi korban kecelakaan laut tersebut.

    Plt Direktur Utama Jasa Raharja Rubi Handojo menyampaikan, Jasa Raharja berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi penumpang dalam kecelakaan angkutan umum resmi, termasuk dalam kondisi darurat. Pihaknya tengah memproses pendataan korban kecelakaan laut tersebut demi memastikan semua korban dijamin sesuai ketentuan.

    “Karena proses evakuasi masih berlangsung, petugas kami siaga untuk melakukan pendataan korban secara akurat dan nantinya mengunjungi rumah sakit tempat korban dibawa untuk memastikan para korban dijamin sesuai ketentuan, serta petugas kami juga telah bergerak ke rumah korban yang telah dinyatakan meninggal dunia guna mempercepat penyerahan santunan meninggal dunia kepada ahli waris” jelas Rubi dalam keterangannya, Jumat (4/7/2025).

    Ia menjelaskan, seluruh penumpang kapal yang tercatat dalam manifest dan menjadi korban kecelakaan ini dijamin berdasarkan Undang-Undang No. 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang Umum. Sedangkan jumlah santunannya diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan RI No.15 Tahun 2017 yang mencakup jenis alat angkutan darat, laut, serta udara.

    Jasa Raharja memberikan santunan sebesar Rp 50 juta kepada ahli waris korban meninggal dunia dan menjamin biaya perawatan korban luka-luka hingga maksimal Rp 20 juta, yang dibayarkan langsung ke rumah sakit. Selain itu, biaya pertolongan pertama (P3K) dan ambulans juga dijamin dengan nilai maksimal masing-masing Rp1 juta dan Rp 500 ribu.

    Sebagai BUMN yang memiliki tugas utama memberikan perlindungan dasar bagi korban kecelakaan yang berorientasi pada pelayanan publik prima, Jasa Raharja tidak hanya menjamin dari sisi santunan, tetapi juga terus memperkuat sinergi dan kolaborasi dengan mitra strategis guna memastikan kecepatan pelayanan di lapangan, terlebih pada situasi darurat seperti saat ini.

    “Kami mengucapkan keprihatinan yang mendalam atas musibah ini. Jasa Raharja merespons cepat kecelakaan ini dan berkoordinasi dengan instansi terkait di wilayah Bali dan Jawa Timur,” ujar Rubi.

    Sebagai informasi Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya diketahui tengah berlayar membawa penumpang dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali.

    Kecelakaan tersebut disebabkan kebocoran di ruang mesin hingga menyebabkan kapal terbalik dan hanyut ke arah selatan, pada Kamis dini hari (3/7) sekitar pukul 00.16 WITA. Proses evakuasi masih terus berlangsung oleh tim gabungan dari Basarnas, TNI AL, Polair, dan instansi terkait lainnya.

    (ada/ara)

  • Menhub Perintahkan KNKT Usut Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya

    Menhub Perintahkan KNKT Usut Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya

    Jakarta

    Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memberikan arahan baru dalam proses evakuasi KMP Tunu Pratama Jaya, di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Jawa Timur. Dia meminta agar Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) segera melakukan investigasi penyebab kecelakaan KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali.

    Investigasi dilakukan untuk mengetahui apa penyebab kecelakaan, sehingga pemerintah dapat mengevaluasi kebijakan untuk mencegah kejadian serupa terjadi.

    “Keselamatan penyeberangan adalah prioritas utama. Karena itu, saya sudah menginstruksikan KNKT untuk melakukan investigasi terkait penyebab kecelakaan dan berkomitmen untuk mencegah terulangnya peristiwa serupa,” ungkap Dudy dalam keterangannya, Jumat (4/7/2025).

    Dudy juga menginstruksikan tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI/Polri, Syahbandar, KPLP, ASDP, serta unsur terkait lainnya untuk melanjutkan dan mempercepat pencarian korban.

    Dia berharap pencarian yang dilakukan dapat menemukan lebih banyak lagi korban yang selamat. Namun demikian, ia meminta seluruh pihak untuk bersabar, sebab fokus utama yang saat ini dilakukan adalah upaya maksimal melakukan pencarian dan pertolongan terhadap korban.

    “Kita punya golden time yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk pencarian dan pertolongan korban KMP Tunu Pratama Jaya. Kami berharap bisa menemukan lebih banyak lagi penumpang yang selamat,” ujar Dudy.

    Dugaan Banyak Penumpang ‘Gelap’

    Terkait dugaan banyaknya penumpang kapal yang tidak terdaftar dalam manifest, Dudy menyebutkan pihaknya akan melakukan konfirmasi dan verifikasi ulang untuk memastikan kebenaran dugaan tersebut.

    “Kami akan melakukan verifikasi untuk memastikannya, termasuk apakah ada penumpang yang selamat namun belum melaporkan,” tambah Dudy.

    Dia menjelaskan jumlah penumpang KMP Tunu Pratama Jaya diketahui sebanyak 53 orang, sedangkan awak kapal berjumlah 12 orang. Adapun total kendaraan yang diangkut berjumlah 22 unit.

    Hingga malam kemarin, korban selamat yang berhasil ditemukan oleh tim gabungan berjumlah 29 orang, sementara yang meninggal 6 orang.

    “Atas nama Pemerintah, saya menyampaikan turut berduka cita yang mendalam bagi keluarga korban dan bagi korban yang selamat, saya berdoa semoga segera diberikan kesembuhan,” kata Dudy.

    Pihaknya juga mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam proses pencarian dan pertolongan ini. Ia pun berpesan kepada seluruh petugas untuk tetap mengutamakan keselamatan di lapangan.

    “Mengingat kondisi cuaca di Selat Bali yang kurang bersahabat, saya meminta seluruh petugas untuk tetap memerhatikan faktor keselamatan. Semoga kerja sama dari seluruh tim gabungan memberikan hasil yang maksimal,” sebut Dudy.

    Lihat Video ‘6 Jenazah Korban KMP Tunu Pratama Diserahkan ke Keluarga’:

    (hal/rrd)

  • Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya Dilanjutkan, Tim SAR Sisir Sisi Selatan dan Timur Gilimanuk
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        4 Juli 2025

    Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya Dilanjutkan, Tim SAR Sisir Sisi Selatan dan Timur Gilimanuk Surabaya 4 Juli 2025

    Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya Dilanjutkan, Tim SAR Sisir Sisi Selatan dan Timur Gilimanuk
    Tim Redaksi
    JEMBRANA, KOMPAS.com
    – Tim SAR kembali melanjutkan pencarian korban tenggelamnya
    KMP Tunu Pratama Jaya
    di Selat
    Bali
    pada Jumat (4/7/2025) pagi.
    Pencarian hari kedua ini menyisir area selatan dan timur perairan
    Gilimanuk
    di Kabupaten
    Jembrana
    , Provinsi Bali.
    Sebanyak dua buah Rigid Inflatable Boat (RIB) dikerahkan pada pencarian hari kedua ini. Personel Basarnas mulai melakukan penyisiran dengan perahu RIB sekitar pukul 07.30 Wita.
    Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana, I Dewa Hendri Gunawan menyampaikan, pencarian ini berfokus pada para korban yang belum ditemukan.
    Pencarian para korban menyisir area selatan dan timur perairan Gilimanuk.
    Radius pencariannya dari wilayah Kecamatan Melaya hingga perairan Pebuahan di Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana.
    Pada Kamis (3/7/2025) pagi, sebagian korban selamat dan meninggal dunia ditemukan di perairan Pebuahan, Jembrana.
    Sehingga, petugas menyisir kembali wilayah tersebut untuk menemukan kemungkinan keberadaan korban lainnya.
    “Pertimbangannya karena di areal selatan dan timur banyak ditemukan korban pada pencarian hari sebelumnya,” kata Hendri, dikonfirmasi Jumat, di Jembrana.
    Pencarian hari kedua ini melibatkan sembilan personel Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana dengan perahu RIB dan
    rubber boat
    .
    Pencarian juga dibantu lima orang personel Pos Pencarian dan Pertolongan Buleleng di perahu RIB.
    Tak hanya itu, KN SAR Arjuna, tim gabungan serta SAR Banyuwangi juga turut membantu menyisir korban yang belum ditemukan.
    “Selain di laut, petugas juga berjaga di pesisir Pebuahan. Siapa tahu ada korban yang ditemukan di pesisir, bisa segera dievakuasi,” tutup Hendri.
    Sebelumnya, KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam saat berlayar dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, pada Rabu (2/7/2025) malam.
    Dari total 65 penumpang dan awak kapal, hingga Kamis malam sebanyak 35 orang telah ditemukan, terdiri dari 29 korban selamat dan 6 meninggal dunia.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kesaksian Penumpang Selamat KMP Tunu Pratama Jaya: Tak Ada Peringatan Bahaya, Menyelamatkan Diri Sendiri
                
                    
                        
                            Denpasar
                        
                        4 Juli 2025

    Kesaksian Penumpang Selamat KMP Tunu Pratama Jaya: Tak Ada Peringatan Bahaya, Menyelamatkan Diri Sendiri Denpasar 4 Juli 2025

    Kesaksian Penumpang Selamat KMP Tunu Pratama Jaya: Tak Ada Peringatan Bahaya, Menyelamatkan Diri Sendiri
    Tim Redaksi
    JEMBRANA, KOMPAS.com
    – Seorang penumpang KMP Tunu Pratama Jaya, Febriani (27), memberikan kesaksian detik-detik kapal yang ia tumpangi tenggelam di Selat
    Bali
    pada Rabu (2/7/2025) menjelang tengah malam.
    Menurut Febriani, tidak ada peringatan bahaya atau panduan keselamatan dari awak kapal.
    “Kami semua menyelamatkan diri sendiri, ambil pelampung sendiri,” katanya, Kamis (3/7/2025) di Posko Pelabuhan Gilimanuk,
    Jembrana
    , Bali.
    Saat itu, kata dia, posisi kapal sudah miring. Para penumpang yang ada di kapal panik dan berlarian mencari pelampung.
    Mereka berusaha menyelamatkan diri. Di tengah kekacauan itu, lampu dan mesin kapal mati atau
    blackout
    .
    Pria asal Rogojampi,
    Banyuwangi
    , Jawa Timur, ini lantas memutuskan untuk melompat ke laut sebelum kapal tenggelam.
    Ia melompat bersama istrinya, Cahyani (30). Namun, gelombang besar yang muncul setelah kapal terbalik dan tenggelam, memisahkan mereka.
    Dalam peristiwa itu, Febriani akhirnya selamat setelah ditarik penumpang lain ke perahu karet. Namun, istrinya, Cahyani ditemukan meninggal dunia.
    Penumpang selamat lainnya, Imron (48), juga menuturkan tidak ada tanda peringatan apa pun dari petugas sebelum kapal tenggelam.
    Ia hanya melihat kru kapal berlari dalam keadaan panik. Saat itu, kapal bergoyang hebat ke kanan, lalu ke kiri dengan gerakan yang tidak normal.
    “Saya lihat ada kru kapal melihat ke belakang, lalu mereka lari. Penumpang mulai panik dan keluar mengambil rompi pelampung,” tuturnya.
    Karena tak ada tanda peringatan, Imron bahkan tidak sempat mengambil pelampung. Saat itu air laut mulai masuk ke dalam kapal. Ia pun berusaha menyelamatkan diri.
    “Saya sempat ditendang orang yang juga panik. Saya merayap keluar dari dalam air, dan lihat pelampung sekitar empat meter dari saya. Saya kejar pelampung itu,” ujarnya bercerita.
    “Saya baru bisa pakai pelampung setelah berani menyelam sebentar. Saya ikat sendiri pelampungnya, lalu bersandar, istirahat. Saya benar-benar pasrah waktu itu,” kata dia.
    Setelah memakai pelampung, Imron mendekati perahu karet penyelamat yang saat itu belum sepenuhnya mengembang. Ia memegang sisi perahu dan tidak sengaja tertarik hingga berada di atas permukaannya.
    “Di situ saya mulai merasa ada harapan. Ada sekitar 16 orang di perahu karet itu, satu perempuan, sisanya laki-laki. Kami bertahan di atas perahu sampai pagi,” katanya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mencari Harapan di Tengah Pilu Insiden Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        4 Juli 2025

    Mencari Harapan di Tengah Pilu Insiden Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya Surabaya 4 Juli 2025

    Mencari Harapan di Tengah Pilu Insiden Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya
    Tim Redaksi
    BANYUWANGI, KOMPAS.com
    – Rentetan pilu insiden tenggelamnya
    KMP Tunu Pratama Jaya
    di
    Selat Bali
    begitu menyesakkan.
    Di ruang tunggu Pelabuhan ASDP Ketapang yang juga menjadi pusat informasi, dipenuhi jerit tangis karena harapan yang terasa pupus, hingga jadi saksi kepasrahan yang tak lagi dapat diutarakan.
    Namun demikian, beberapa juga percaya bahwa harapan masih ada. Keluarga masih menantikan orang-orang yang disayang kembali ke pelukan mereka.
    Berikut rangkaian peristiwa tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya yang rangkanya telah tenggelam di Selat Bali.
    1. Berangkat dari Pelabuhan Ketapang
    KMP Tunu Pratama Jaya berangkat dari Pelabuhan Ketapang,
    Banyuwangi
    , Jawa Timur, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, pada Rabu (2/7/2025) pukul 22.56 WIB.
    2. Panggilan darurat
    Selang 24 menit bertolak dari Pelabuhan Ketapang, KMP Tunu Pratama Jaya melakukan panggilan
    distress
    atau panggilan darurat. Namun, hanya sekitar beberapa menit kemudian, panggilan terputus, diduga kapal mengalami
    blackout
    .
    3. Tiga menit krusial
    Salah satu penumpang selamat mengatakan bahwa peristiwa berlangsung sangat cepat, sekitar tiga hingga lima menit setelah air masuk ke kapal, KMP Tunu Pratama Jaya terbalik.
    Puluhan orang yang menyadari kapal telah dalam kondisi miring, bersama-sama terjun ke laut. Beberapa dari mereka berhasil menggunakan
    life jacket
    yang diberikan kru kapal.
    Beberapa orang di antaranya berhasil naik sekoci dan mereka melihat KMP Tunu Pratama Jaya terbalik sepenuhnya dan tenggelam. Peristiwa yang menyisakan trauma mendalam.
    Basarnas Bali. Personel Basarnas Bali melakukan penyisiran untuk mencari penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali, Kamis (3/7/2025).4. Pertolongan Tuhan
    Kisah haru diurai salah satu penumpang selamat yang mengatakan bahwa ia yang tak memakai
    life jacket
    karena tak kebagian. Sempat tersedot pusaran kapal yang terbalik, namun ia berupaya berenang, dan tiba-tiba ada sebuah
    life jacket
    di hadapannya. Ia tak dapat meraih dan menggunakannya, sehingga ia hanya bergantung sepanjang malam hingga akhirnya ditemukan.
    Sebanyak 29 orang dari total dalam manifes, 65 orang, dinyatakan selamat. Mereka berhasil diselamatkan berbagai pihak yang terlibat pencarian, mulai dari polisi, SAR hingga nelayan.
    Sebanyak 21 orang dari total 29 orang yang selamat telah dibawa ke Pelabuhan Ketapang untuk kemudian diserahkan kepada keluarga. Para penumpang tersebut juga mendapatkan
    trauma healing
    .
    5. Korban meninggal dunia
    Sebanyak enam orang dinyatakan meninggal dunia. Mereka adalah Anang Suryono (59), Eko Sastriyo (51), Elok Rumantini (34), Cahyani (51), Fitri April L serta anak Fitri, Afnan Aqiel (3). Jenazah para korban yang ditemukan telah diserahkan ke keluarga.
    Keluarga dari penumpang KMP Tunu Pratama Jaya masih bertahan di pusat informasi yang ada di Pelabuhan Ketapang untuk mengetahui keberadaan kerabat mereka.
    6. Fasilitas di pusat informasi
    Banyak keluarga penumpang memilih untuk menginap di pusat informasi Pelabuhan Ketapang. Mereka mendapatkan fasilitas sementara seperti logistik yang disumbangkan dari berbagai pihak, hingga pos kesehatan untuk memantau kesehatan keluarga.
    12. Pencarian dilanjutkan
    Masih adanya sekitar 30 orang yang hilang. Tim SAR gabungan merencanakan pencarian lanjutan dengan area yang diperluas ke Selat Bali bagian selatan.
    Untuk memaksimalkan pencarian, Basarnas mengerahkan berbagai alut. Basarnas juga mendapatkan dukungan dua kapal besar dari TNI AL yaitu KRI Teluk Ende dan KRI Tongkol, serta Polri yang membantu proses pencarian dengan mengerahkan enam kapal, drone bawah laut, drone permukaan, hingga helikopter.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 6 Penumpang yang Tewas Akibat Kapal Tenggelam di Selat Bali Diserahkan ke Keluarga – Page 3

    6 Penumpang yang Tewas Akibat Kapal Tenggelam di Selat Bali Diserahkan ke Keluarga – Page 3

    Kabid Pelayanan Medik RSU Negara, Gusti Ngurah Putu Adnyana, menyebutkan RS Jembrana menerima 8 korban, di antaranya 2 orang selamat yang telah dipulangkan ke Pos Gilimanuk setelah mendapat perawatan.

    “Korban yang selamat sangat baik dan sudah dikembalikan ke Pos Gilimanuk. Barusan sudah dievakuasi ke sana karena kondisi sudah baik-baik saja,” kata Gusti Ngurah.

    Sedangkan enam korban lainnya dinyatakan meninggal dunia, dan jenazahnya disemayamkan di kamar jenazah RS Jembrana. Keenam jenazah tersebut terdiri dari 3 laki-laki dan 3 perempuan. Salah seorang jenazah merupakan balita laki-laki berusia 3 tahun.

    Berikut identitas korban meninggal dunia:

    1. Anang Suryono (35) asal Banyuwangi

    2. Eko Sastriyo (51) asal Banyuwangi

    3. Afnan Agil Mustafa (3) asal Banyuwangi

    4. Elok Rumantini (36) asal Banyuwangi

    5. Cahyani (45) asal Banyuwangi

    6. Fitri April Lestari (33) asal Banyuwangi

    Korban selamat yakni Sandi, Romi Alfa Hidayat, Saroji, Mansun, Wajihi, Ansori, Riko Krafsanjani, Sinyo, Ely, Wan yudi, Saiful Munir, Supardi, Abu Khoiri, Farid, Erick Imbawani, Nurdin Yuswanto, Ahmad Suyipno, Banrul, Eka Toniansyah, M. Triwahyudi, M. Farid Wajdi, Samsul Hidayat, M. Kholil, Bejo Santoso, Deni Hermanto, Ahmad Lukan, Febriani, Ibnul Vawait, Imron, Nanda Sinta dan Riki Prayuda.

  • Menhub Instruksikan Percepatan Pencarian Korban Kapal Tenggelam di Selat Bali – Page 3

    Menhub Instruksikan Percepatan Pencarian Korban Kapal Tenggelam di Selat Bali – Page 3

    Kabid Pelayanan Medik RSU Negara, Gusti Ngurah Putu Adnyana, menyebutkan RS Jembrana menerima 8 korban, di antaranya 2 orang selamat yang telah dipulangkan ke Pos Gilimanuk setelah mendapat perawatan.

    “Korban yang selamat sangat baik dan sudah dikembalikan ke Pos Gilimanuk. Barusan sudah dievakuasi ke sana karena kondisi sudah baik-baik saja,” kata Gusti Ngurah.

    Sedangkan enam korban lainnya dinyatakan meninggal dunia, dan jenazahnya disemayamkan di kamar jenazah RS Jembrana. Keenam jenazah tersebut terdiri dari 3 laki-laki dan 3 perempuan. Salah seorang jenazah merupakan balita laki-laki berusia 3 tahun.

    Berikut identitas korban meninggal dunia:

    1. Anang Suryono (35) asal Banyuwangi

    2. Eko Sastriyo (51) asal Banyuwangi

    3. Afnan Agil Mustafa (3) asal Banyuwangi

    4. Elok Rumantini (36) asal Banyuwangi

    5. Cahyani (45) asal Banyuwangi

    6. Fitri April Lestari (33) asal Banyuwangi

    Korban selamat yakni Sandi, Romi Alfa Hidayat, Saroji, Mansun, Wajihi, Ansori, Riko Krafsanjani, Sinyo, Ely, Wan yudi, Saiful Munir, Supardi, Abu Khoiri, Farid, Erick Imbawani, Nurdin Yuswanto, Ahmad Suyipno, Banrul, Eka Toniansyah, M. Triwahyudi, M. Farid Wajdi, Samsul Hidayat, M. Kholil, Bejo Santoso, Deni Hermanto, Ahmad Lukan, Febriani, Ibnul Vawait, Imron, Nanda Sinta dan Riki Prayuda.

     

    Reporter: Nur Habibie

    Sumber: Merdeka.com

  • 6 Jenazah Korban KMP Tunu Pratama Diserahkan ke Keluarga

    6 Jenazah Korban KMP Tunu Pratama Diserahkan ke Keluarga

    Sebanyak enam jenazah penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang meninggal dunia setelah kapal tenggelam telah tiba di Pelabuhan ASDP Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (3/7) malam. Jenazah diterima oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi.

    Selanjutnya, jenazah diserahkan kepada pihak keluarga keluarga dan dibawa ke RSUD Blambangan Banyuwangi.