kab/kota: Banyuwangi

  • Permohonan Maaf Dirut KAI Imbas KA Argo Bromo Anggrek Anjlok

    Permohonan Maaf Dirut KAI Imbas KA Argo Bromo Anggrek Anjlok

    Jakarta

    PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat 80 perjalanan Kereta Api (KA) yang dibatalkan imbas anjloknya KA Argo Bromo Anggrek relasi Surabaya Pasar Turi-Gambir pada Jumat (1/8). Diketahui, KA Argo Bromo Anggrek anjlok tepat di petak emplasemen Stasiun Pagaden, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

    Terkait hal tersebut, Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo menundukkan kepalanya sebagai ungkapan permohonan maaf kepada para pengguna layanan KA jarak jauh. Aksi tersebut dilakukan bersama Executive Vice President (EVP) PT KAI Daop 1 Jakarta, Yuskal Setiawan, dan VP Public Relations KAI, Anne purba.

    “Saya pertama-tama mohon maaf kepada masyarakat yang terdampak kejadian ini,” terang Didiek di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (3/8/2025).

    Didiek merinci, 80 pembatalan perjalanan kereta terjadi mulai tanggal 1 Agustus untuk 54 kereta. Kemudian pada tanggal 2 Agustus tercatat sebanyak 24 kereta, dan di 3 Agustus terdapat dua kereta yang dibatalkan berangkat.

    Ia juga menjelaskan, sebanyak 12 ribu tiket yang dikembalikan KAI. Sepanjang periode terganggunya perjalanan pada 1-3 Agustus, sebanyak 440 ribu tiket yang terjual.

    “Namun demikian, saya menyampaikan kepada masyarakat, hari ini secara umum perjalanan kereta api sudah normal kembali,” ucap Didiek.

    Lihat juga Video: KA Argo Bromo Anggrek Anjlok di Subang

    Batas Kecepatan KA 60 Km/Jam

    Kereta saat melintas di titik yang sempat terjadi insiden KA Argo Bromo Anggrek anjlok di Subang/Foto: Dian Firmansyah

    Meski perjalanan KA secara umum kembali normal, Didiek menyebut lokasi anjloknya KA Argo Bromo Anggrek belum sepenuhnya pulih. Saat ini, KAI menetapkan batas kecepatan di lokasi tersebut hanya 60 km.

    Sementara pada kondisi normal, kecepatan KA yang melintas di lokasi tersebut bisa mencapai 120 km. “Kalau perbaikannya mungkin dalam 2-3 hari ya. Tapi kita tetap akan mengupayakan secepatnya,” jelasnya.

    Per Minggu (3/8), KAI mulai menjalankan 72 kereta dari arah Timur yang mencakup Surabaya, Malang, Madiun, Banyuwangi, Jember, Yogyakarta, Solo, Semarang, dan Bandung. Dari total tersebut, ada sebanyak 65 kereta yang tepat waktu dan tujuh lainnya mengalami keterlambatan.

    Sementara untuk keberangkatan Jakarta, ada sebanyak 63 perjalanan yang terbagi dari dua stasiun, Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen. Untuk keberangkatan dari Stasiun Gambir, terdapat tiga kereta yang mengalami keterlambatan, yakni KA Argo Muria dan KA Agro Bromo Anggrek.

    Sedangkan untuk kereta yang batal berangkat pada Minggu, di antaranya KA Malabar relasi Malang-Bandung dan KA Harina relasi Surabaya Pasarturi-Bandung.

    Penyebab KA Argo Bromo Anjlok Masih Diinvestigasi

    Foto: Kereta Api (KA) Argo Bromo Anggrek relasi Surabaya Pasar Turi-Gambir yang anjlok telah dievakuasi. Proses evakuasi berlangsung panjang. (dok KAI Daop 1)

    Hingga saat ini, Didiek mengaku masih mendalami penyebab anjloknya KA Argo Bromo Anggrek. Investigasi ini dilakukan bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

    “Kami sampaikan bahwa kejadian ini, kami mohon maaf, penyebabnya sedang diinvestigasi,” jelasnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Executive Vice President (EVP) PT KAI Daop 1 Jakarta, Yuskal Setiawan, menyebut KAI telah menyediakan proses refund atau pengembalian tiket yang dilakukan 100% dari harga jualnya. Untuk refund di Stasiun Pasar Senen, KAI menyiagakan lima loket untuk proses refund tiket dengan uang tunai.

    Yuskal menambahkan, pembatalan tiket akan dilakukan selama 7 hari sejak kejadian anjlok di Jumat lalu. Ia mengatakan, proses refund tiket juga bisa dilakukan 100% melalui aplikasi Access by KAI mulai besok, Senin (4/8).

    “Kami berharap memang 7 hari ini dimanfaatkan sehingga bisa menambah kemudahan, tidak sampai terjadi antrean. Selain itu mulai besok nanti di aplikasi, memang (sekarang) belum bisa refund 100%. Mulai besok memang sudah kita sesuaikan nanti untuk pembatalan yang 100% bisa dilakukan di aplikasi kita,” tutupnya.

    Halaman 2 dari 3

    (kil/kil)

  • KMP Gading Nusantara Gagal Diperbantukan untuk Urai Kemacetan di Pelabuhan Ketapang

    KMP Gading Nusantara Gagal Diperbantukan untuk Urai Kemacetan di Pelabuhan Ketapang

    KMP Gading Nusantara Gagal Diperbantukan untuk Urai Kemacetan di Pelabuhan Ketapang
    Tim Redaksi
    BANYUWANGI, KOMPAS.com

    KMP Gading Nusantara
    yang sebelumnya digadang-gadang sebagai kapal bantuan untuk mengurai kemacetan ekstrem di
    Pelabuhan Ketapang

    Banyuwangi
    , Jawa Timur, gagal diperbantukan.
    General Manajer ASDP Ketapang, Yannes Kurniawan membenarkan bahwa kapal milik PT Jembatan Nusantara, anak perusahaan ASDP tersebut gagal sandar.
    “Betul, kami dari ASDP sudah berupaya semaksimal mungkin untuk mengurai antrean kendaraan termasuk mendatangkan KMP Gading Nusantara,” kata Yannes, Minggu (3/8/2025).
    Namun, kapal tersebut nyatanya tak sesuai dengan kebutuhan saat ini, karena kapal yang dibutuhkan adalah kapal-kapal yang dapat mengangkut kendaraan Gol. VII ke atas dengan beban lebih dari 35 ton.
    Kendaraan jenis tersebut hanya dapat diangkut melalui Dermaga LCM, sehingga dibutuhkan kapal yang dapat beroperasi di dermaga tersebut.
    “Berdasarkan hasil uji coba sandar KMP Gading Nusantara tidak dapat beroperasi di Dermaga LCM/Plengsengan Ketapang,” ujar Yannes.
    Selain itu, berdasarkan gambar yang dibagikan Yannes, tampak pintu rampa KMP Gading Nusantara terlalu pendek untuk dapat mencapai dermaga LCM Pelabuhan Ketapang.
    Dilansir dari situs Politeknik Pelayaran Semarang,
    ramp door
    pendek yang tidak sampai ke dermaga berisiko membuat kendaraan, terutama yang berukuran besar atau berat, terperosok saat keluar masuk kapal.
    Potensi kerusakan juga terjadi pada ramp door dan kapal akibat benturan yang tidak sesuai, sehingga dapat menghambat kelancaran proses bongkar muat dan membahayakan keselamatan pengguna jasa pelabuhan.
    Kini, usai uji sandar gagal, KMP Gading Nusantara telah kembali ke lintasan Lembar di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Imbas Argo Bromo Anjlok, 80 KA Batal Jalan & 12 Ribu Tiket Dibatalkan

    Imbas Argo Bromo Anjlok, 80 KA Batal Jalan & 12 Ribu Tiket Dibatalkan

    Jakarta

    PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memastikan bahwa perjalanan kereta api telah kembali normal usai insiden anjloknya KA Argo Bromo Anggrek relasi Surabaya Pasar Turi-Gambir yang terjadi pada Jumat (1/8).

    Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo mengungkapkan bahwa insiden tersebut berdampak pada pembatalan sejumlah perjalanan dan tiket. Didiek merinci, pada periode 1-3 Agustus terjadi pembatalan puluhan tiket akibat gangguan operasional tersebut.

    “Pada tanggal 1 Agustus terdapat 54 kereta yang dibatalkan. Lalu, pada tanggal 2 Agustus sebanyak 24 kereta dibatalkan, dan hari ini hanya dua kereta,” ujar Didiek dalam konferensi pers di Stasiun Gambir, Jakarta, Minggu (3/8/2025).

    Untuk penjualan tiket selama 1-3 Agustus, KAI mencatat angka mencapai 440 ribu tiket. Khusus untuk periode 2-3 Agustus, penjualan tercatat sebanyak 250 ribu tiket. Namun, terdapat 12 ribu tiket perjalanan yang dibatalkan karena terdampak insiden tersebut.

    “Namun demikian, saya menyampaikan kepada masyarakat, hari ini secara umum perjalanan kereta api sudah normal kembali,” tegas Didiek.

    Didiek menjelaskan, secara total ada 80 perjalanan kereta yang terpaksa dibatalkan akibat anjloknya KA Argo Bromo. Meski demikian, operasional telah kembali dilanjutkan dengan beberapa penyesuaian di jalur tertentu.

    Salah satu jalur yang masih belum sepenuhnya normal adalah petak emplasemen Stasiun Pagaden, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Di titik ini, kecepatan kereta masih dibatasi karena proses penyesuaian masih berlangsung.

    Hari ini, KAI menjalankan 72 perjalanan kereta dari arah Timur, mencakup rute-rute seperti Surabaya, Malang, Madiun, Banyuwangi, Jember, Yogyakarta, Solo, Semarang, dan Bandung. Dari total tersebut, 65 kereta tercatat berangkat tepat waktu.

    Namun, masih terdapat tujuh kereta yang mengalami keterlambatan, khususnya dari wilayah Daop 8. Di antaranya KA Malabar dan KA Matarmaja relasi Malang-Bandung serta KA Harina relasi Surabaya Pasar Turi-Bandung.

    (rrd/rrd)

  • Gerak cepat pemerintah dan Pertamina atasi dampak penutupan Gumitir

    Gerak cepat pemerintah dan Pertamina atasi dampak penutupan Gumitir

    Jember, Jawa Timur (ANTARA) – Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali menutup total jalan nasional di jalur Gumitir yang menghubungkan Kabupaten Jember dengan Banyuwangi, Jawa Timur, selama dua bulan, sejak 24 Juli hingga 24 September 2025.

    Penutupan jalan tersebut dilakukan karena kondisinya mengkhawatirkan dan membahayakan keselamatan pengguna, sehingga dilakukan perbaikan di ruas Sumberjati-batas Kabupaten Banyuwangi di KM 233+500 yang dikenal sebagai tikungan Mbah Singo, sepanjang 115 meter.

    Perbaikan jalur Gumitir, meliputi penanganan longsoran dengan perkuatan lereng bawah menggunakan konstruksi bored pile sebanyak 55 titik, sepanjang 115 meter dan perbaikan geometri jalan untuk keselamatan pengguna.

    Setelah ditutup total pada Kamis (24/7) pukul 00.00 WIB, arus lalu lintas di jalur pantai utara (pantura) Kabupaten Situbondo macet panjang karena semua kendaraan roda empat atau lebih dari arah Surabaya menuju Kabupaten Banyuwangi atau sebaliknya, menggunakan jalur alternatif di wilayah itu.

    Penutupan jalur Gumitir tersebut juga menyebabkan arus distribusi BBM ke Jember dan sekitarnya terganggu. Pertamina menyebutkan bahwa 41 SPBU di Jember dan 8 SPBU di Kabupaten Bondowoso terdampak, sehingga antrean panjang sempat terjadi di hampir seluruh SPBU di dua wilayah itu.

    Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) Ahad Rahedi mengatakan bahwa pihaknya menggunakan rute alternatif, yakni Banyuwangi-Situbondo-Bondowoso-Jember untuk pengiriman BBM. Sebelumnya, distribusi BBM dari Banyuwangi bisa langsung ke Jember melalui jalur Gumitir.

    Mengantisipasi akibat penutupan jalur Gumitir itu, Pertamina juga berkoordinasi dengan Satlantas dan Polres di daerah itu untuk memprioritaskan kendaraan pengangkutan BBM dan elpiji yang terdampak. Selain itu, imbas kemacetan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, mengakibatkan distribusi BBM ke Jember dan sekitarnya, yang semula hanya membutuhkan waktu 4 jam, bertambah menjadi 11 jam.

    Sekolah daring

    Terganggunya distribusi BBM menyebabkan kelangkaan bahan bakar hampir terjadi di seluruh SPBU Jember, bahkan antrean di sejumlah SPBU mencapai hingga 2 kilometer dan sebagian warga rela antre berjam-jam demi mendapatkan BBM.

    Editor: Masuki M. Astro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bullying Kembali Terjadi, 3 Siswa SMA Favorit di Banyuwangi Dikeroyok Seniornya

    Bullying Kembali Terjadi, 3 Siswa SMA Favorit di Banyuwangi Dikeroyok Seniornya

    Kasus pengeroyokan ini telah dilaporkan ke Unit Pidana Umum (Pidum) Polresta Banyuwangi. Langkah itu terpaksa dilakukan orang tua korban karena luka yang dialami anaknya parah. Selain itu agar kasus bullying ini tidak terjadi lagi di sekolah yang notabene favorit di Banyuwangi.

    Hingga berita ini ditayangkan, pihak sekolah belum bisa memberikan penjelasan mengenai kejadian tersebut.  

    Sementara itu, Wakil Ketua DPR Banyuwangi, Siti Mafrobatin Nikma menyayangkan atas kejadian tersebut. Pihaknya mendesak agar pihak sekolah untuk menyelesaikan kasus tersebut.

    “Sangat disayangkan tindakan pengeroyokan seperti ini. Apalagi ini dilakukanya di luar jam sekolah. Saya harap pihak sekolah  menyelesaikan kasus ini,” tegas Nikma panggilan akrabnya.

    Nikmah mendukung orang tua yang melaporkan tindakan bullying yang menimpa anaknya. Karena ini merupakan pelanggaran yang cukup berat. Dia berharap langkah ini bisa memberikan pelajaran bagi pelaku, orang tua pelaku dan pihak sekolah.

    “Ya siapa yang tidak marah anaknya dipukul. Tapi saya berharap ini bisa diselesaikan dengan kekeluargaan karena baik pelaku maupun korban masih katagori di bawah umur,” tutupnya.

     

  • Pelabuhan Ketapang Macet, Begini Kondisi Layanan Penyeberangan – Page 3

    Pelabuhan Ketapang Macet, Begini Kondisi Layanan Penyeberangan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) bersama Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) terus mengintensifkan koordinasi dan membagi peran secara efektif, dalam mengurai antrean panjang kendaraan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. 

    Kondisi ini dipicu oleh dua faktor utama, yakni pembatasan operasional kapal penyeberangan pascakecelakaan KMP Tunu Pratama Jaya, serta penutupan total jalur Gumitir-Jember yang berdampak langsung pada lonjakan volume kendaraan logistik.

    Mengatasi situasi itu, ASDP bertugas memastikan kelancaran layanan di sisi pelabuhan dan penumpang. Sementara KSOP berperan penting dalam pengaturan dan optimalisasi jadwal operasional kapal di lintasan tersebut

    “Meski antrean kendaraan mengular hingga 18 kilometer, ASDP memastikan layanan penyeberangan lintas Ketapang–Gilimanuk tetap berjalan normal dengan pola operasi 8 trip per hari,” kata Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, Sabtu (2/8/2025).

    Shelvy menyampaikan, pada Jumat, 1 Agustus 2025, sebanyak 26 kapal beroperasi aktif. Terdiri dari 18 kapal di dermaga moveable bridge (MB) dan 6 kapal di dermaga landing craft machine (LCM). 

    “Dukungan dua kapal tambahan, KMP Liputan 12 dan KMP Samudera Utama juga dihadirkan untuk mempercepat pemuatan dari area Kartika Beach,” imbuh dia. 

     

  • ASDP dan regulator maksimalkan upaya atasi antrean di Ketapang

    ASDP dan regulator maksimalkan upaya atasi antrean di Ketapang

    Jakarta (ANTARA) – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) bersama Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) sebagai regulator terus mengintensifkan koordinasi dan membagi peran secara efektif dalam mengurai antrean panjang kendaraan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.

    “Meski antrean kendaraan mengular hingga 18 kilometer, ASDP memastikan layanan penyeberangan lintas Ketapang–Gilimanuk tetap berjalan normal dengan pola operasi 8 trip per hari,” kata Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

    Dia menuturkan kondisi itu dipicu dua faktor utama yakni pembatasan operasional kapal penyeberangan pascakecelakaan KMP Tunu Pratama Jaya dan penutupan total jalur Gumitir–Jember yang berdampak langsung pada lonjakan volume kendaraan logistik.

    “Hari ini 1 Agustus 2025, sebanyak 26 kapal beroperasi aktif, terdiri dari 18 kapal di dermaga moveable bridge (MB) dan 6 kapal di dermaga landing craft machine (LCM),” ujarnya.

    Dukungan dua kapal tambahan KMP Liputan 12 dan KMP Samudera Utama juga dihadirkan untuk mempercepat pemuatan dari area Kartika Beach.

    ASDP bertugas memastikan kelancaran layanan di sisi pelabuhan dan penumpang, sementara KSOP berperan penting dalam pengaturan dan optimalisasi jadwal operasional kapal di lintasan tersebut.

    “Ini adalah upaya bersama. ASDP, KSOP, dan stakeholder lainnya berperan sesuai kewenangannya agar distribusi logistik dan layanan penyeberangan tetap berjalan tertib dan aman,” ucapnya.

    Sebagai langkah taktis, kendaraan yang masuk ke area pelabuhan disortir berdasarkan bobot. Kendaraan di atas 35 ton diberi stiker merah dan diarahkan ke dermaga LCM, sedangkan kendaraan di bawah 35 ton diberi stiker hijau dan diprioritaskan untuk dimuat di dermaga MB.

    “Sistem ini diimplementasikan untuk mengefisiensikan waktu muat sesuai spesifikasi kapal,” jelasnya.

    Menanggapi aksi protes dari para sopir truk pada Jumat (1/8) sore, ASDP langsung menyalurkan bantuan air minum di area penampungan Bulusan. Selain itu, ASDP juga telah bersurat kepada Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk mendukung ketersediaan air bersih di titik penampungan.

    “Kami memahami betul kesulitan yang dihadapi para pengemudi. Dalam situasi ini, respons cepat dan kolaborasi lapangan adalah kunci,” tambah Shelvy.

    Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Muhammad Masyhud menegaskan seluruh kapal yang saat ini beroperasi telah melalui proses inspeksi dan dinyatakan laik laut.

    “Operasional pelabuhan tetap berjalan normal. Penyesuaian load factor pada kapal eks-LCT adalah langkah antisipatif untuk menjaga keselamatan pelayaran, terutama dalam kondisi cuaca ekstrem. Ini adalah prinsip dasar keselamatan yang tidak bisa dikompromikan,” kata Masyhud.

    Ia juga menjelaskan antrean panjang di luar area pelabuhan turut dipicu oleh penutupan jalur Gumitir sebagai bagian dari proyek preservasi nasional hingga 24 September 2025.

    Dengan dialihkannya arus kendaraan ke jalur utara via Situbondo, volume kendaraan logistik yang menuju Pelabuhan Ketapang meningkat signifikan dalam waktu singkat.

    Sebagai bentuk mitigasi, kantong parkir sementara berkapasitas 600 unit kendaraan telah dibuka di area Dermaga Kartika Beach Bulusan, namun seluruh slot kini dilaporkan penuh. Untuk menjaga ketertiban dan keamanan di lapangan, aparat kepolisian juga turut dikerahkan.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Optimalisasi Pos Timbang di 3 Wilayah untuk Urai Kemacetan Ekstrem Pelabuhan Ketapang
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        1 Agustus 2025

    Optimalisasi Pos Timbang di 3 Wilayah untuk Urai Kemacetan Ekstrem Pelabuhan Ketapang Surabaya 1 Agustus 2025

    Optimalisasi Pos Timbang di 3 Wilayah untuk Urai Kemacetan Ekstrem Pelabuhan Ketapang
    Tim Redaksi
    BANYUWANGI, KOMPAS.com
    – Kemacetan ekstrem yang kembali melanda Pelabuhan Ketapang mendorong pihak terkait segera menyiapkan solusi, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
    Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, menjelaskan bahwa salah satu
    solusi jangka pendek
    yang akan diterapkan adalah
    optimalisasi pos timbang
    di wilayah Pasuruan, Probolinggo dan Situbondo.
    “Nanti dari pos timbang, akan dipasang stiker warna hijau dan merah,” ungkapnya pada Jumat (1/8/2025).
    Dengan adanya stiker tersebut, petugas di Pelabuhan Ketapang dapat dengan cepat melakukan pemilahan kendaraan untuk diarahkan masuk ke pelabuhan atau ke buffer zone.
    Kendaraan sumbu dua dengan berat di bawah 35 ton akan dipasangi stiker berwarna hijau dan akan langsung diarahkan masuk ke pelabuhan untuk dimuat di Dermaga MB satu hingga empat.
    “Untuk kendaraan dengan kapasitas 35 ton akan ditempel stiker merah dan diarahkan ke buffer zone,” tuturnya.
    Selain itu, Kapolresta juga mengungkapkan bahwa kapasitas Dermaga MB empat di Pelabuhan Ketapang akan ditingkatkan menjadi 60 ton sesuai dengan rencana pembangunan.
    Juga, akan dilakukan uji kelayakan untuk menentukan batas minimum tonase yang bisa masuk ke MB empat.
    Untuk solusi jangka panjang, rencananya akan dibangun jembatan penghubung antara Dermaga Bulusan dengan Dermaga LCM.
    Rama menambahkan bahwa pihaknya akan memaksimalkan pengerahan sumber daya manusia (SDM) Polri untuk pengamanan selama terjadinya kemacetan dengan melakukan penguraian dan pemantauan.
    Rama juga menyoroti kondisi jalan yang sempit di wilayah Kecamatan Wongsorejo, yang sering dimanfaatkan sopir untuk mendahului.
    “Jalur sempit, driver ngeblong menyebabkan stuck dan crowded. Mari kita sama-sama tertib dan ikuti arahan petugas,” ajaknya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Denda Mengintai Sopir yang Terjebak Kemacetan Ekstrem Pelabuhan Ketapang
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        1 Agustus 2025

    Denda Mengintai Sopir yang Terjebak Kemacetan Ekstrem Pelabuhan Ketapang Surabaya 1 Agustus 2025

    Denda Mengintai Sopir yang Terjebak Kemacetan Ekstrem Pelabuhan Ketapang
    Tim Redaksi
    BANYUWANGI, KOMPAS.com
    – Sopir yang terjebak dalam
    kemacetan ekstrem
    di
    Pelabuhan Ketapang
    , Banyuwangi, Jawa Timur, mengalami kesulitan bergerak dan berpikir tenang.
    Mereka tidak hanya menghadapi masalah finansial akibat perjalanan yang lebih lama dari biasanya, tetapi juga terancam denda dari perusahaan tempat mereka bekerja.
    Adung, seorang sopir kargo asal Jakarta, mengungkapkan keluhannya saat melakukan demonstrasi di depan Kantor ASDP Ketapang pada Jumat (1/8/2025).
    “Uang makan tidak ada, sudah habis. Ada yang cadangan buat dua hari, tidak tahu cukup atau tidak,” ujar Adung.
    Ia telah terjebak di area penampungan kendaraan di Dermaga Bulusan sejak 28 Juli 2025 dan hingga saat ini belum diberangkatkan.
    Adung menghadapi konsekuensi denda akibat keterlambatan pengiriman barang, meskipun keterlambatan tersebut di luar kendalinya.
    “Perusahaan dan sopir kena denda (dari e-commerce),” tambahnya.
    Besaran denda yang dikenakan bervariasi tergantung pada muatan, dengan batas pengiriman yang ditetapkan selama tiga hari.
    Namun, Adung yang berangkat dari Jakarta pada 25 Juli kini telah tujuh hari dalam perjalanan, dan paket yang dibawanya belum sampai ke pelanggan.
    “Apabila pengiriman telah melebihi waktu yang ditentukan, barang-barang yang dibawanya otomatis diretur atau dikembalikan,” ujarnya.
    Sejumlah sopir truk lainnya juga ikut serta dalam protes tersebut, menuntut perhatian karena telah berhari-hari terjebak di buffer zone atau tempat penampungan kendaraan di Dermaga Bulusan.
    General Manager ASDP Ketapang, Yannes Kurniawan, menjelaskan bahwa antrean kendaraan terjadi karena ketidakseimbangan antara volume kendaraan yang datang dan jumlah kapal yang beroperasi.
    “Walaupun 9 kapal, tapi kalau dalam sehari kurang dari 8 trip sama saja,” kata Yannes.
    Peningkatan jumlah kendaraan disebabkan oleh penutupan jalur Gumitir dan pengalihan jalan di wilayah Situbondo.
    Saat ini, dari total sembilan kapal yang beroperasi di Dermaga LCM, hanya enam kapal yang aktif.
    “Total kapal di LCM 6 kapal, ada 19 di MB satu hingga empat,” tuturnya.
    Untuk mengatasi kemacetan, dua kapal, KMP Port Link 7 dan KMP Liputan XII, telah diperbantukan di Dermaga Bulusan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kemenhub Keluarkan Aturan Baru Kapal Penyeberangan, Begini Respons Pengusaha

    Kemenhub Keluarkan Aturan Baru Kapal Penyeberangan, Begini Respons Pengusaha

    Jakarta

    Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) menyatakan dukungan terhadap upaya pemerintah meningkatkan keselamatan pelayaran. Namun, Gapasdap mengingatkan agar kebijakan yang diambil tetap adil, realistis, dan tidak mengganggu distribusi logistik nasional.

    Ketua Umum Gapasdap Khoiri Soetomo mengapresiasi terbitnya Surat Edaran SE-DJPL 22 Tahun 2025 dari Ditjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan. Ia menyebut kebijakan ini sebagai respons penting atas kecelakaan kapal penyeberangan yang baru-baru ini terjadi.

    “Keselamatan pelayaran adalah prioritas yang tidak bisa ditawar, namun implementasinya harus disertai dengan kesiapan sistem pendukung,” ujar Khoiri dalam keterangan tertulis, Jumat (1/8/2025).

    Khoiri memaparkan lima catatan penting untuk mendukung implementasi kebijakan keselamatan kapal tanpa menimbulkan masalah baru.

    Pertama, audit dan pembatasan operasional kapal sebaiknya dilakukan secara terukur dan bertahap. Ia menilai pelarangan mendadak dapat menimbulkan kekurangan armada, menghambat mobilitas masyarakat, dan mengganggu jalur logistik seperti di lintas Ketapang-Gilimanuk.

    Kedua, aturan pembatasan muatan 75% dinilai tidak bisa diterapkan secara seragam. Ia menekankan perlunya mempertimbangkan garis muat (Plimsoll Mark) dan hasil uji stabilitas masing-masing kapal agar kebijakan tidak merugikan operator dan efisiensi tetap terjaga.

    Ketiga, infrastruktur dermaga masih belum memadai. Menurut Gapasdap, keselamatan tidak cukup hanya dari sisi kapal, tetapi juga dermaga dan pelabuhan. Tanpa revitalisasi dermaga LCM menjadi moving bridge atau pembangunan breakwater, antrean dan kemacetan berisiko meningkat.

    Keempat, masa transisi dan pendampingan teknis wajib diberikan. Operator kapal membutuhkan waktu untuk menyesuaikan standar teknis baru. Karena itu, Gapasdap mendorong adanya tahapan transisi dan dukungan pembiayaan dari pemerintah.

    Kelima, pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan. Gapasdap meminta diadakannya forum konsultasi resmi yang melibatkan pemerintah, asosiasi pengusaha, pengelola pelabuhan, BKI, dan pengguna jasa. Tujuannya, merumuskan kebijakan komprehensif yang mencakup keselamatan, kelaikan kapal, dan kelancaran logistik.

    Khoiri menegaskan komitmen Gapasdap dalam mendukung peningkatan keselamatan pelayaran, namun menolak jika seluruh beban kebijakan dibebankan kepada operator kapal.

    “Keselamatan tidak bisa hanya dibebankan ke operator. Infrastruktur, penegakan aturan muatan, dan transisi yang adil harus jadi perhatian utama agar tidak menimbulkan masalah baru yang merugikan masyarakat dan ekonomi nasional,” kata Khoiri.

    Ia optimistis jika semua pihak duduk bersama dan berkolaborasi, kebijakan keselamatan bisa diterapkan secara berkelanjutan dan memberi manfaat maksimal bagi Indonesia sebagai negara kepulauan.

    Lihat juga Video: Kapal Cepat Banyuwangi-Denpasar Mulai Beroperasi Hari Ini

    (rrd/rrd)