kab/kota: Banyuwangi

  • Menilik Potensi Unik Desa Telagharjo Banyuwangi, Daun Durian Disulap Jadi Teh Herbal Obat Asam Urat

    Menilik Potensi Unik Desa Telagharjo Banyuwangi, Daun Durian Disulap Jadi Teh Herbal Obat Asam Urat

    Liputan6.com, Banyuwangi – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Tegalharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, berhasil meluncurkan inovasi produk kesehatan yang berpotensi menjadi produk unggulan desa.

    Para mahasiswa memperkenalkan teh herbal “THEDA” yang dirancang untuk membantu penderita asam urat sekaligus membuka jalan bagi kemandirian ekonomi warga, dengan memanfaatkan daun durian.

    Inisiatif ini lahir dari pengamatan jeli para mahasiswa terhadap potensi dan permasalahan di Desa Tegalharjo, khususnya di Dusun Sidodadi dan Darungan. Di satu sisi, wilayah ini memiliki kelimpahan pohon durian yang daunnya selama ini belum termanfaatkan secara optimal.

    Di sisi lain, data dari Puskesmas setempat yang divalidasi melalui wawancara langsung dengan warga menunjukkan tingginya prevalensi penderita asam urat (hiperurisemia) di kalangan masyarakat.

    “Kami melihat ada titik temu yang sempurna antara sumber daya alam yang melimpah dengan kebutuhan kesehatan masyarakat,” ujar Nilna, anggota KKN dari FISIP, Senin (11/8/2025).

    Penelitian menunjukkan bahwa daun durian mengandung senyawa flavonoid dan tanin yang dapat menghambat aktivitas enzim xantin oksidase, yaitu enzim yang berperan dalam pembentukan asam urat di dalam darah. Ini adalah solusi berbasis kearifan lokal yang sangat potensial.

    Untuk mewujudkan gagasan ini, tim KKN melakukan serangkaian persiapan matang, mulai dari koordinasi dengan Kepala Dusun Darungan, melakukan beberapa kali uji coba produk dengan mencampurkan bahan pendukung seperti serai dan jahe untuk meningkatkan khasiat dan cita rasa, hingga mematangkan konsep sosialisasi.

    Puncak dari program ini adalah kegiatan sosialisasi dan demonstrasi yang diadakan bersama warga Dusun Darungan. Dalam acara ini, masyarakat tidak hanya diberikan pemahaman mendalam mengenai manfaat, kandungan, dan khasiat daun durian, tetapi juga diajak praktik langsung untuk mengolah daun durian menjadi teh herbal THEDA, lengkap dengan panduan pengemasan hingga strategi pemasaran sederhana.

    “Dalam sosialisasi kali ini disertai dengan demonstrasi langsung bersama masyarakat sehingga masyarakat bisa praktik langsung mengenai step by step dalam pengolahan Theda,” ungkap Nilna.

     

  • Improvisasi Jadi Menu Utama Kevin Yosua Trio dan Fabien Mary di BRI Jazz Gunung Series 3 Ijen

    Improvisasi Jadi Menu Utama Kevin Yosua Trio dan Fabien Mary di BRI Jazz Gunung Series 3 Ijen

    BANYUWANGI – Kevin Yosua Trio jadi salah satu penampil yang mengisi BRI Jazz Gunung Series 3 Ijen yang digelar di Amfiteater Taman Gandrung Terakota, Jiwa Jawa Resort, Banyuwangi pada Sabtu, 9 Agustus.

    Kali ini, Kevin Yosua (contrabass) bersama Rio Manuel (kibor) dan Hansen Arief (drum), bermain dengan seorang pemain trumpet asal Prancis, Fabien Mary.

    Kolaborasi antara Kevin Yosua Trio dengan Fabien Mary ini menampilkan sederet lagu jazz standard, seperti “I Should Care”, “Close Your Eyes”, “Take The A Train”, “I’m Getting Sentimental Over You”, “All Too Soon”, “I’ll Close My Eyes”, dan “Bean And The Boys”.

    Kevin mengungkap, ini adalah pertemuan pertamanya dengan Fabien—yang baru mendarat di Indonesia dua hari sebelum gelaran BRI Jazz Gunung Series 3 Ijen dilangsungkan.

    “Kali ini spesial, karena kita punya bintang tamu. Fabien baru landing kayaknya dua hari lalu. Jadi kita cuma benar-benar ngomongin lagu apa yang kita bakal mainin, tapi di situ lah keseruannya main jazz,” kata Kevin ditemui seusai penampilannya oleh Ivan Two Putra dari VOI.

    Meski baru bertemu, mereka berhasil menghibur para penikmat jazz yang hadir malam itu. Hujan yang sebelumnya turun tidak membuat penonton pergi meninggalkan area Amfiteater.

    Pada kenyataannya, inilah penampilan jazz. Improvisasi jadi tema utama yang dihadirkan di atas panggung, di samping tema lagu yang familiar bagi kalangan penggemar.

    Lebih lanjut, Fabien menjelaskan, tidak ada kesulitan berarti ketika bermain dengan Kevin Yosua Trio. Mereka semua adalah musisi jazz yang sudah mengerti apa yang harus dimainkan.

    “Sebenarnya kami mempersiapkan seumur hidup kami. Kami mempersiapkan (penampilan ini) 20 tahun. Lalu ketika kita bertemu, kita sudah bersedia untuk bermain bersama,” ujar Fabien.

    “Meskipun kita tidak mengenal satu sama lain, kita memiliki bahasa yang sama. Jadi, kami bisa bermain lagu yang sama. Jadi sangat mudah,” imbuhnya.

    Sebagai informasi, musisi jazz dikenal dengan kemampuannya untuk tampil tanpa persiapan berlebih. Mereka biasanya sudah memiliki perbendaharaan lagu-lagu jazz, yang biasa disebut jazz standard.

    Yang mereka perlu ketahui hanyalah tema lagu beserta progresi akor. Sisanya, improvisasi ditampilkan sebagai menu utama.

  • Pemkab Banyuwangi Pastikan Tidak Ada Kenaikan PBB, Fokus Pendataan Ulang Objek Pajak

    Pemkab Banyuwangi Pastikan Tidak Ada Kenaikan PBB, Fokus Pendataan Ulang Objek Pajak

    Samsudin menjelaskan, sebelumnya Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) memang memberikan rekomendasi perubahan penghitungan tarif PBB-P2 dari multi tarif menjadi single tarif atas Peratuan Daerah (Perda) Kabupaten Banyuwangi Nomor 1 Tahun 2024.

    Dalam Perda tersebut Pasal 9 dijelaskan besarnya tarif PBB-P2 Banyuwangi masih dengan penghitungan multi tarif. Nilai NJOP sampai dengan 1 miliar sebesar 0,1 persen pertahun. NJOP 1 – 5 miliar sebesar 0,2 persen, dan untuk 5 miliar ke atas sebesar 0,3 persen.

    Atas perda tersebut, lanjut Samsudin, Kemendagri merekomendasikan agar Pemkab menggunakan single tarif, menjadi 0,3 persen diambil ambang tertinggi. “Apa yang direkomendasikan Kemendagri ini berlaku nasional, ke seluruh pemerintah daerah yang masih menggunakan multi tarif. Kemendagri memang memiliki kewenangan mengevaluasi semua Perda yang dikeluarkan pemda sebagai proses penyelarasan perundangan di daerah dengan pusat,” kata Samsudin.

    Namun, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani memutuskan tetap menggunakan perhitungan multi tarif seperti sebelumnya yang akan dituangkan dalam Peraturan Bupati (Perbup). Otomatis, dengan ini tidak ada kenaikan PBB,

    “Ini tidak menyalahi aturan. Kemendagri juga memberikan kewenangan pada kepala daerah untuk menentukan tarif PBB-P2 lebih rinci dalam peraturan bupati. Klasterisasi akan tetap kita gunakan seperti sebelumnya,” jelasnya.

  • Ramp Door KMP Tunu Pratama Jaya Jatuh ke Laut saat Menyeberangi Selat Bali
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        10 Agustus 2025

    Ramp Door KMP Tunu Pratama Jaya Jatuh ke Laut saat Menyeberangi Selat Bali Regional 10 Agustus 2025

    Ramp Door KMP Tunu Pratama Jaya Jatuh ke Laut saat Menyeberangi Selat Bali
    Tim Redaksi
    BANYUWANGI, KOMPAS.com –
    Ramp door atau pintu rampa KMP Tunu Pratama Jaya 5888 jatuh ke laut saat kapal sedang berlayar di Selat Bali, Minggu (10/8/2025) sekitar pukul 11.30 WIB.
    Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Satuan Pelayanan Pelabuhan Ketapang, Bayu Kusumo Nugroho, membenarkan insiden tersebut.
    “Ramp door pada KMP Tunu Pratama Jaya 5888 mengalami putus seling sehingga terjatuh ke laut,” kata Bayu kepada Kompas.com, Minggu.
    Bayu menjelaskan, insiden bermula pada pukul 08.05 WIB ketika kapal bersiap bertolak dari Pelabuhan Gilimanuk, Bali.
    Saat itu, reduser ramp door sebelah kanan KMP Tunu Pratama Jaya mengalami kendala teknis.
    Akibat kerusakan tersebut, kapal memutuskan untuk tidak melanjutkan pelayaran menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, dan seluruh muatan dibongkar kembali.
    “Kapal kemudian berangkat dalam kondisi kosong menuju Pelabuhan Ketapang. Saat perjalanan itulah ramp door terlepas dan jatuh ke laut,” jelas Bayu.
    Hingga berita ini diturunkan, KMP Tunu Pratama Jaya 5888 tengah berada di Dermaga Bulusan, Banyuwangi. Kapal berjajar dengan KMP Tunu Pratama Jaya 3888 dan sejumlah kapal lainnya.
    “Kapal melakukan perbaikan dahulu. Nanti diperiksa lagi oleh marine inspector, baru masuk lintasan lagi,” ujar Bayu.
    Sebagai informasi, sebelumnya KMP Tunu Pratama Jaya 5888 termasuk dalam daftar 15 kapal yang diinspeksi oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) dan sempat dinyatakan tidak layak beroperasi.
    Bersama dengan KMP Tunu Pratama Jaya 3888, kapal ini telah ditunda operasionalnya hingga seluruh perbaikan dan rekomendasi dari KSOP dipenuhi.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Lagu Daerah Tampil Berkelas dalam Aransemen Jazz di Jazz Gunung Ijen Banyuwangi – Page 3

    Lagu Daerah Tampil Berkelas dalam Aransemen Jazz di Jazz Gunung Ijen Banyuwangi – Page 3

    Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, yang hadir menyaksikan Jazz Gunung Ijen, memberikan apresiasi terhadap ajang musik yang konsisten digelar sejak 2013. Ia menilai, keberadaan acara ini mampu memperkaya segmentasi pariwisata di Bumi Blambangan.

    “Ini merupakan bagian dari Banyuwangi Festival yang rutin diselenggarakan. Kami menghadirkan perhelatan seni, dari yang bersifat etnik hingga modern. Dari yang kolosal hingga yang segmented,” ungkap Ipuk.

    Ipuk juga memuji gelaran Jazz yang menggandeng musisi lokal. “Kami juga mengapresiasi penyelenggara Jazz Gunung, yang menggandeng musisi lokal Banyuwangi, dan bisa membuktikan musik daerah bisa dipadu apik dengan balutan jazz,” tambah Ipuk. 

    Jazz Gunung Series 3 Ijen 2025 mengangkat konsep “jazz n beyond” mengusung konsep pemberdayaan ekonomi. Gerai-gerai UMKM lokal menjadi sajian utama di lokasi acara. 

    Para pengunjung dapat berbelanja dari warung-warung yang dikurasi dari sekitar Taman Gandrung Terakota. “Festival tak sekadar festival. Tapi, harus mengusung upaya pemberdayaan ekonomi lokal,” tambah  Ipuk.

    Selain Suliyana, konser Jazz Gunung Ijen juga menghadirkan grup musik lokal, Jazz Patrol Kawitan, Temenggungan. Berbagi panggung dengan para musisi jazz kenamaan lainnya. Seperti The Aartsen ft. Adam Zagorski, Irsa Destiwi Trio, Dua Empat, Kevin Yosua Trio ft. Fabien Mary, hingga Surabaya Pahlawan Jazz.

    Tak hanya itu, pada event jazz gunung tahun ini juga menggandeng ISI Yogyakarta yang menampilkan pameran seni visual bertajuk “Flora Fauna”, dan pameran batik bertemakan “Beta Jamur”.

     

    (*)

  • Rakernas SNKI Ke-2, Menbud Tekankan Pentingnya Majukan Budaya Keris

    Rakernas SNKI Ke-2, Menbud Tekankan Pentingnya Majukan Budaya Keris

    Jakarta

    Menteri Kebudayaan Fadli Zon membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-2 Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI) di Ruang Graha Diktisaintek, Gedung D, Kompleks Kemendikbudristek.

    Dalam sambutannya, Fadli mengapresiasi atas kehadiran para pengurus SNKI dari berbagai wilayah Indonesia. Ia juga menekankan pentingnya momentum ini untuk memperkuat kembali arah dan strategi organisasi dalam memajukan budaya keris.

    Fadli yang juga Ketua Umum SNKI menyampaikan dalam hampir tiga tahun masa kepengurusan periode 2022-2027, berbagai bidang dalam SNKI telah melaksanakan program dan kegiatan yang berdampak. Namun, ia menilai Rakernas menjadi forum penting untuk melakukan evaluasi, mendiskusikan capaian, serta menyusun langkah strategis ke depan.

    “Evaluasi ini penting dilakukan untuk melihat sejauh mana hasil dan dampak serta kelemahan dan kelebihan berbagai kegiatan yang telah dilakukan sehingga dapat digunakan sebagai dasar menggulirkan dan merancang program-program berikutnya,” ujar Fadli dalam keterangan tertulis, Sabtu (9/8/2025).

    Sejak berdiri pada tahun 2006, SNKI telah menjangkau hampir seluruh wilayah Indonesia dengan lebih dari 200 paguyuban anggota. Keanggotaan yang dulunya terkonsentrasi di Jawa, Madura, Bali, dan Lombok kini telah meluas hingga Sumatra Barat, Sumatra Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan akan bertambah dari Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.

    Perkembangan ini, menurut Fadli, menunjukkan SNKI memerlukan penanganan yang lebih serius dan perencanaan kegiatan yang strategis agar pertumbuhannya dapat dikelola dengan baik.

    Selain itu, Menbud Fadli mengajak para pengurus untuk memberdayakan koordinator wilayah dan seluruh anggota SNKI agar terus aktif menyelenggarakan kegiatan secara berkesinambungan. SNKI pusat juga diharapkan terus merancang dan menjalankan program-program strategis yang melibatkan banyak pihak, termasuk masyarakat umum.

    Lebih lanjut, Fadli menyampaikan pemerintah telah membuka ruang dukungan yang luas terhadap kegiatan kebudayaan melalui Dana Indonesiana, yang dapat dimanfaatkan oleh komunitas perkerisan.

    Pada kesempatan ini, Fadli juga menekankan pentingnya memanfaatkan Hari Keris Nasional, yang jatuh pada 19 April, sebagai momentum menggaungkan pemajuan budaya keris di Indonesia. Ia pun mengusulkan agar SNKI mulai merancang penyelenggaraan forum internasional, seperti Internasional Keris Summit, Internasional Keris Expo, hingga International Contemporary Keris Festival.

    “Kegiatan-kegiatan ini diharapkan dapat membawa dampak besar dalam membangun ekosistem budaya keris yang kuat dan berkelanjutan, serta melibatkan partisipasi masyarakat seluas mungkin,” ujarnya.

    Fadli mengatakan keris merupakan warisan budaya takbenda yang telah diakui UNESCO dan harus terus dilestarikan serta diperkenalkan ke dunia. “

    Keris adalah ekspresi budaya asli Indonesia yang telah berkembang dari Jawa, Sumatra, Kalimantan, hingga ke mancanegara, seperti Malaysia, Singapura, hingga Amerika Latin,” ujarnya.

    Terkait penguatan sumber daya manusia, Fadli menyebut pihaknya telah bekerja sama dengan BNSP dalam mengembangkan skema sertifikasi kompetensi di bidang perkerisan. Sertifikasi ini penting untuk pengakuan profesionalisme di dalam dan luar negeri.

    Menutup sambutannya, Fadli mendorong SNKI untuk terus mewujudkan berbagai program strategis lainnya, seperti penganugerahan untuk insan perkerisan yang berjasa, pembangunan basis data artefak dan profesi di bidang perkerisan. Kemudian, penyusunan kode etik perkerisan, pelaksanaan sertifikasi profesi melalui LSP Keris, serta penguatan diplomasi budaya di kancah internasional.

    Fadli juga mengajak seluruh pengurus dan anggota SNKI untuk menjaga semangat kebersamaan dalam membesarkan organisasi ini agar senantiasa berkiprah dalam memajukan budaya keris Indonesia.

    Sebagai informasi, Rakernas yang dilaksanakan hari ini merupakan yang kedua sejak SNKI berdiri, setelah sebelumnya diselenggarakan di Bandung pada 24 Februari 2023.Rakernas kali ini dihadiri oleh sejumlah tokoh, baik dari unsur pemerintah maupun organisasi SNKI.

    Hadir dalam kesempatan tersebut, La Nyalla Mahmud Mattalitti, selaku Ketua DPD RI sekaligus Ketua Dewan Pembina SNKI; Basuki Teguh Yuwono, Staf Khusus Menteri Bidang Sejarah dan Pelindungan Warisan Budaya sekaligus Sekretaris Jenderal SNKI, dan Wakil Ketua Umum I SNKI, Andi Thaswin Abdullah, serta para pengurus SNKI dari seluruh Indonesia.

    Dari jajaran Kementerian Kebudayaan, turut mendampingi Fadil, antara lain Staf Khusus Menteri Bidang Diplomasi Budaya dan Hubungan Internasional, Anissa Rengganis dan Direktur Diplomasi Kebudayaan, Raden Usman Effendi.

    Dalam kesempatan ini, 14 orang termasuk Menteri Kebudayaan menerima Sertifikat Kompetensi Kurator Keris yang diberikan oleh Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Syamsi Hari. Penerima sertifikat tersebut, antara lain Andi Thaswin (Bugis Makassar), Basuki Teguh Yuwono (Besalen Brojobuwono), Agus Triatmojo (Keraton Surakarta Hadiningrat), M. Bakrin (Bali), Harjo Herlambang (Besalen Condro Aji), Andi Budi Sulistijanto (Universitas Ciputra), Roni Wardhana (Master Asesor), Ilham Triadi (Banyuwangi), Santosa Adiwibowo (Semarang), Gus Bayu Pamungkas (Besalen Brojo Wijoyo Madiun), Heru Yuwono (Asesor), Helmy (Museum Helmi Art Sumenep), dan Bening Tri Suwasono (Kaprodi Keris ISI Surakarta).

    (akd/akd)

  • Gempa Luar Biasa Hantam Jawa, Ribuan Tewas-Candi Runtuh Seketika

    Gempa Luar Biasa Hantam Jawa, Ribuan Tewas-Candi Runtuh Seketika

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tidak ada yang tahu kapan bencana melanda. Para penduduk yang sedang tertidur tidak akan bahwa malam itu akan menjadi yang terakhir di rumah yang sama.

    Saat langit masih gelap dan udara masih dingin, pukul empat pagi tepatnya, tanah mendadak bergeser. Banyak warga yang sadar akan hal itu namun memilih untuk tidak menghiraukannya.

    Tapi, kenyataan menampar mereka lebih keras. Tak lama kemudian, guncangan kembali datang. Kali ini tanah bergetar lebih keras dan hebat. Para warga seketika langsung bangun untuk kedua kalinya. Hanya saja, sekarang tak ada waktu untuk melongo berdiam diri.

    Mereka harus melarikan diri di tengah berlangsungnya kerusakan hebat. Subuh warga Magelang langsung terasa berbeda. Suasana syahdu pagi hari berubah jadi mencekam. Orang-orang berlumuran darah. Debu-debu berterbangan imbas bangunan runtuh di mana-mana.

    Demikianlah deskripsi atas pemberitaan de Locomotief (20 Juni 1867) terhadap gempa besar yang baru diketahui berpusat di Yogyakarta dan terjadi pada 10 Juni 1867, tepat 158 tahun lalu.

    Belakangan baru diketahui, apa yang dirasakan penduduk Magelang juga dirasakan oleh penduduk Yogyakarta, Semarang, Surakarta, Madiun, hingga Banyuwangi. Kerusakan paling besar berada di Yogyakarta dan kota-kota sekitar, sebab pusat gempa berada di ibukota kesultanan.

    Werner Kraus dalam buku Raden Saleh: Kehidupan dan Karyanya (2018) menyebut, gempa Yogyakarta 1867 membuat ribuan orang kehilangan nyawa dan ribuan rumah dan bangunan hancur. Bencana tak kenal kelas-kelas sosial. Warga non-pribumi juga terdampak.

    Banyak orang Belanda, Arab, dan China tewas. Begitu juga bangunan-bangunan milik mereka. Beberapa bangunan ikonik Yogyakarta juga runtuh. Sebut saja Candi Sewu, Tugu Golong Gilig, dan Tugu Pal Putih. Benteng-benteng peninggalan VOC juga hancur dalam sekejap.

    Semua lantas membuat seluruh warga merasa ketakutan. Mereka takut kembali berdiam diri di rumah. Sebab, masih banyak gempa-gempa susulan. Sebagian dari mereka, seperti diberitakan Java Bode (27 Juni 1867), banyak melakukan zikir dan doa bersama agar diberi keselamatan oleh Tuhan.

    Pemerintah kolonial yang dikenal semena-mena juga memberikan bantuan kepada para warga. Begitu juga Kesultanan Yogyakarta. Saat itu, belum ada skala penentuan besaran gempa.

    Namun, BMKG mengungkap gempa tersebut berkekuatan M7,8. Penyebabnya adalah deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang berpusat di Samudera Hindia. Gempa ini kemudian jadi salah satu gempa terkuat yang pernah mengguncang Pulau Jawa.

    Gempa dahsyat serupa kemudian terulang kembali 139 tahun kemudian. Pada 26 Mei 2006, gempa M6,3 mengguncangkan Yogyakarta dan membuat lebih dari 5 ribu orang tewas.

    Pakar BMKG Jelaskan Pemicu Gempa

    Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono dalam unggahan di akun Instagram miliknya mengungkapkan penyebab terjadinya gempa yang mengguncang wilayah Jawa itu.

    “Gempa besar Jawa terjadi pada 10 Juni 1867, hari Senin, pagi hari sekira pukul 04.20 waktu setempat. Gempa yang berpusat di Samudra Hindia selatan Pulau Jawa ini diperkirakan berkekuatan Mw7,8 yang dipicu deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia (intra-slab earthquake),” tulisnya, dikutip Sabtu (9/8/2025).

    “Gempa ini menjadi salah satu gempa terkuat yang pernah mengguncang Pulau Jawa. Kerusakan meluas terjadi di Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Sebanyak 700 hingga 1.000 orang tewas, termasuk 236 orang tewas di Surakarta,” tambahnya.

    Daryono pun menjawab pertanyaan di kolom komentar unggahan itu, yang menanyakan kenapa tidak ada pemberitaan peristiwa tsunami. Daryono menjawab, hal itu karena gempa yang terjadi termasuk gempa dalam.

    Penjelasan:

    Naskah ini merupakan bagian dari CNBC Insight, rubrik yang menyajikan ulasan sejarah untuk menjelaskan kondisi masa kini lewat relevansinya di masa lalu. Lewat kisah seperti ini, CNBC Insight juga menghadirkan nilai-nilai kehidupan dari masa lampau yang masih bisa dijadikan pelajaran di hari ini.

    (Zefanya Aprilia/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kisah Saiful dan Ferdiansyah, Petani Muda Banyuwangi yang Panen Cuan dari Selada Hidroponik – Page 3

    Kisah Saiful dan Ferdiansyah, Petani Muda Banyuwangi yang Panen Cuan dari Selada Hidroponik – Page 3

    Kesuksesan Saiful tak lepas dari kerja sama dengan Pay Farm, usaha rintisan milik Ferdiansyah, yang juara Jagoan Tani Banyuwangi tahun 2021. Saiful telah menjadi mitra dari Pay Farm. 

    Pay Farm sendiri, jelas Ferdiansyah, lahir dari semangat untuk membantu anak yatim dan dhuafa melalui pertanian berkelanjutan. Usaha ini mulai tumbuh setelah ia mengikuti program Jagoan Tani.

    “Sebelum ikut Jagoan Tani, pasar kami hanya di desa. Setelah itu, kami bisa tembus hingga Surabaya, ke Kratos, salah satu outlet salad terbesar di sana. Kita sudah kontrak dengan mereka,” kata Ferdiansyah.

    Dari Jagoan Tani, Ferdiansyah mengaku mendapatkan tiga manfaat. Di antaranya akses relasi pasar, bantuan modal, serta pendampingan keterampilan. Dukungan itu membuat Pay Farm mampu memperluas kapasitas produksi dan menjalin kemitraan dengan lebih banyak petani hidroponik.

    “Kami kini punya sekitar 10 mitra, termasuk milik Saiful. Produksi harian bisa sampai 50 kilogram dengan total 30 ribu lubang tanam,” ujarnya.

    Bupati Ipuk menambahkan, dua pemuda ini membuktikan bahwa pertanian bukan profesi yang tertinggal, melainkan bisa menjadi jalan sukses jika ditekuni dengan ilmu dan inovasi.

    Ia pun mengajak generasi muda untuk tidak ragu menekuni sektor pertanian, terutama dengan pendekatan teknologi seperti hidroponik. Pemkab Banyuwangi, kata Ipuk, akan terus mendorong lahirnya petani-petani muda yang kreatif dan mandiri.

    “Jadi ini contoh dua anak muda yang bisa menjadi inspirasi. Kami mengajak anak muda untuk ikut Jagoan Banyuwangi,” ajak Ipuk.

  • DAMRI Tebar Promo Tiket Bus AKAP Jelang HUT Kemerdekaan RI

    DAMRI Tebar Promo Tiket Bus AKAP Jelang HUT Kemerdekaan RI

    Bisnis.com, JAKARTA — Damri menghadirkan serangkaian promo istimewa dalam menyambut perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 pada 17 Agustus 2025.

    Head of Corporate Communication Damri Atikah Abdullah mengatakan inisiatif ini bertujuan untuk memeriahkan momen penting nasional dan mendukung mobilitas masyarakat dengan harga yang lebih terjangkau.

    “Damri meluncurkan 2 promo utama yang berlangsung eksklusif selama periode tertentu,” ujarnya melalui keterangan resmi, Jumat (8/8/2025)

    Promo pertama, sebutnya, berlaku untuk Promo TwinDate yang memberlakukan diskon hingga 20% dengan potongan maksimal Rp20.000.

    Pembelian dilakukan eksklusif melalui aplikasi Damri dengan kode voucher yakni DAMRI08.08.

    Promo ini berlaku untuk layanan AKAP Transjawa yakni Cirebon, Semarang, Purworejo, Purwokerto, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Malang, Probolinggo, Lumajang, Banyuwangi, dan Jember.

    Adapun, periode pembelian adalah 8 Agustus 2025 dengan periode keberangkatan selama 8 Agustus – 30 September 2025.

    Promo kedua adalah promo Spesial HUT RI yakni Buy1Get1 Tiket. Promo ini berlaku untuk seluruh layanan bus AKAP DAMRI.

    Periode pembelian dimulai 17 Agustus 2025 dengan periode keberangkatan mulai 17 Agustus – 17 September 2025

    Buy1Get1 tiket untuk pembelian di website resmi www.damri.co.id. Kuota terbatas, pembelian eksklusif via website Damri 

    Lebih lanjut, untuk kedua promo tersebut juga berlaku syarat dan ketentuan yakni kedua promo tidak dapat digabungkan dengan promo lain, tiap akun hanya dapat menggunakan promo satu kali per promo, dan tidak berlaku refund dan reschedule untuk tiket yang dibeli dengan promo.

    Dengan promo TwinDate dan Spesial HUT RI, dia berharap masyarakat bisa menikmati perjalanan dengan harga yang lebih terjangkau dan aman.

  • Biro Klasifikasi Indonesia Angkat Bicara Soal Perubahan Spesifikasi KMP Tunu Pratama Jaya 
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        8 Agustus 2025

    Biro Klasifikasi Indonesia Angkat Bicara Soal Perubahan Spesifikasi KMP Tunu Pratama Jaya Surabaya 8 Agustus 2025

    Biro Klasifikasi Indonesia Angkat Bicara Soal Perubahan Spesifikasi KMP Tunu Pratama Jaya
    Tim Redaksi
    BANYUWANGI, KOMPAS.com
    – Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) akhirnya angkat bicara terkait perubahan spesifikasi KMP Tunu Pratama Jaya, kapal penyeberangan Ketapang-Gilimanuk yang tenggelam di Selat Bali pada 2 Juli 2025.
    KMP Tunu Pratama Jaya adalah kapal landing craft tank (LCT) buatan tahun 2010 yang diubah spesifikasinya menjadi kapal ro-ro (Roll-on/Roll-off) penumpang.
    Dalam proses tersebut, BKI disebutnya mengetahui setiap proses, mulai dari penggambaran sketsa kapal, dan melakukan penghitungan ulang terhadap kekuatan konstruksi, permesinan, hingga stability sesuai dengan peruntukan baru sebagai kapal penyeberangan.
    “Kapal ini tahun 2015 dimodifikasi menjadi kapal penyeberangan ro-ro, perlu waktu 10 tahun (hingga kejadian),” kata Direktur BKI, Arief Budi Permana di Banyuwangi, Jumat (8/8/2025).
    Lanjutnya, saat tenggelam, KMP Tunu Pratama Jaya dihadapkan pada cuaca buruk hingga pusaran air di perairan Selat Bali yang disebutnya di luar kendali dari operasi normal kapal tersebut.
    Menurutnya, jika terdapat sesuatu yang tidak sesuai prosedur pada perubahan spesifikasi KMP Tunu Pratama Jaya, tentunya terjadi kecelakaan di waktu-waktu dekat usai kapal tersebut dimodifikasi.
    “Kapal sebenarnya masih
    safety
    . Terkait
    accident
    , kami berupaya meminimalisasi kejadian dan ini menjadi analisa kami khususnya untuk kapal-kapal dengan tipe yang sama,” ujarnya.
    Lanjutnya, usai tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, BKI melakukan analisa bersama instansi terkait dari regulator hingga KNKT.
    Ini untuk mengetahui penyebab tenggelamnya kapal tersebut.
    Hasil dari analisa tersebut berpeluang menjadi dasar BKI memperbarui, merevisi atau menambahkan aturan klasifikasi.
    BKI disebutnya akan selalu menitikberatkan terhadap keamanan, apakah kapal masih tetep memenuhi peraturan.
    Sementara itu, lebih dari sebulan berselang dari peristiwa tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, BKI menggelar safety workshop penyeberangan lintas Ketapang-Gilimanuk.
    Melibatkan Direktorat Perkapalan dan Kelautan (Ditkapel) Kementerian Perhubungan, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), KSOP, Gapasdap, INFA, hingga 24 operator kapal beserta para perwira kapal yang melayani penyeberangan Ketapang-Gilimanuk.
    “BKI ingin memberikan edukasi khususnya kepada kru untuk bisa memahami, merefresh kembali apa yang harus dilakukan pada saat atau sebelum dan sesudah berlayar,” kata Direktur BKI, Arief Budi Permana.
    Dengan adanya workshop yang disebutnya sebagai langkah perbaikan dan kolaborasi tersebut, kewaspadaan pemilik kapal hingga kru yang memahami kondisi kapalnya dapat ditingkatkan.
    Para peserta mendapatkan berbagai materi meliputi materi live saving appliances dan cargo securing lashing, materi stability booklet dan case study cara pembacaan, serta materi studi kasus dan safety awareness.
    Workshop tersebut mendapatkan antusiasme tinggi dari para pelaku penyeberangan lintas Ketapang-Gilimanuk dengan tingkat kehadiran lebih dari 100 persen.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.