kab/kota: Banyuwangi

  • Bupati Banyuwangi Ajak ASN Naik Transportasi Umum Tiap Jumat untuk Dongkrak Pendapatan Sopir

    Bupati Banyuwangi Ajak ASN Naik Transportasi Umum Tiap Jumat untuk Dongkrak Pendapatan Sopir

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Pemandangan berbeda terlihat di jalanan Banyuwangi pada Jumat pagi (12/9/2025). Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bersama Wakil Bupati Mujiono dan para karyawan Pemkab kompak menggunakan transportasi umum dan ojek online (ojol) saat berangkat kerja.

    Langkah ini merupakan bagian dari gerakan rutin setiap Jumat yang diinisiasi Pemkab Banyuwangi untuk meningkatkan pendapatan para sopir angkutan umum. Bupati Ipuk sendiri tampak memesan transportasi online dari rumah menuju Kantor Pemkab.

    “Hari ini saya ke kantor naik ojol. Ini adalah gerakan yang akan kita rutinkan mulai Jumat ini dan seterusnya. Seluruh karyawan pemkab akan berangkat dan pulang kerja menggunakan moda transportasi publik, baik kendaraan umum maupun ojek online, termasuk layanan pesan antar,” kata Ipuk.

    Menurut Ipuk, gerakan ini diharapkan mampu membantu menambah penghasilan para sopir angkot maupun driver ojol yang saat ini menghadapi penurunan jumlah orderan. “Kami berharap dengan masifnya para karyawan memanfaatkan transportasi umum akan berdampak pada peningkatan pendapatan mereka,” ujarnya.

    Dalam perjalanannya, Ipuk juga menyempatkan berbincang dengan Trisilawati, driver ojol yang mengantarnya. “Sudah enam tahun saya kerja ngojek Bu. Saya ndak malu melakoninya, yang penting halal dan bisa menghidupi lima anak saya,” kata Trisilawati.

    Gerakan ini disambut antusias para sopir angkutan. Siti, driver ojol yang baru empat bulan menjalani profesinya, mengaku sangat terbantu. “Di tengah banyak turunnya orderan akhir-akhir ini, program ini sangat membantu kami, bisa untuk menambah pendapatan. Orderan makin banyak kalau tiap Jumat dirutinkan kegiatan ini,” ungkapnya.

    Hal senada juga disampaikan Ian, driver ojol lain yang berterima kasih atas inisiatif Pemkab Banyuwangi. “Terima kasih Bu Ipuk karena memperhatikan kami. Semoga gerakan ini berlangsung rutin sehingga menambah orderan kami,” katanya.

    Sebelumnya, Pemkab Banyuwangi juga telah melaksanakan program angkutan sekolah gratis dengan melibatkan puluhan sopir angkot untuk mengangkut pelajar setiap hari. Program ini disebut Ipuk terbukti menambah pendapatan para sopir angkot.

    “Alhamdulillah, program ini terbukti mampu menambah pendapatan para mereka,” kata Ipuk. [alr/beq]

  • Ratusan Agen Perlinsos Jalani Pelatihan Pilot Project Digitalisasi Bansos Nasional di Banyuwangi

    Ratusan Agen Perlinsos Jalani Pelatihan Pilot Project Digitalisasi Bansos Nasional di Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Kabupaten Banyuwangi resmi ditunjuk pemerintah pusat sebagai lokus pilot project digitalisasi program perlindungan sosial (perlinsos) nasional. Penunjukan ini merupakan mandat Presiden Prabowo kepada Menteri Sosial bersama Komite Percepatan Transformasi Digital Pemerintah (KPTDP) untuk meningkatkan ketepatsasaran bantuan sosial.

    “Tiga pesan kunci Presiden kepada Menteri Sosial: Pemanfaatan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), Sekolah Rakyat, dan Bantuan Sosial Tepat Sasaran,” kata Andy Kurniawan, Tenaga Ahli Menteri Sosial.

    Sebagai persiapan, ratusan agen perlinsos dilatih intensif agar memahami penggunaan Portal Perlinsos, platform digital yang memudahkan masyarakat mendaftar bansos secara mandiri melalui ponsel atau dengan bantuan agen.

    “Sistem ini dirancang agar memudahkan masyarakat dalam mendaftar program bantuan sosial dan agen perlinsos dalam membantu pendaftaran masyarakat yang membutuhkan pendampingan,” jelas Andy.

    Agen perlinsos terdiri dari 167 pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dan 25 tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK). Mereka mengikuti Bimtek Training of Trainer (TOT) selama tiga hari di Banyuwangi pada 9–11 September 2025 yang digelar oleh tim Gugus Tugas KPTDP.

    “Kita intensifkan pendampingan ke pendamping PKH, TKSK, tim Resolution Center Kab. Banyuwangi. Karena rencana pendaftaran untuk masyarakat Banyuwangi nanti di akhir September. Jadi kita lakukan mulai persiapkan dari sekarang,” ujar Fathur Rahman Utomo, Dewan Ekonomi Nasional.

    Ia menegaskan bahwa pendaftaran di Banyuwangi ditujukan untuk penerima bansos tahun 2026, sementara penetapan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) 2025 tetap menggunakan metode lama.

    Pilot project ini terdiri dari empat tahap, mulai dari pendaftaran masyarakat, seleksi kelayakan, pemberitahuan hasil, hingga mekanisme sanggahan. Proses seleksi akan menggunakan formulasi kriteria kelayakan yang disusun pakar kemiskinan berbasis data lintas kementerian dan lembaga untuk memperkuat DTSEN.

    ”Selain Portal Perlinsos memudahkan pendaftaran, Bapak/Ibu agen perlinsos tidak perlu berusaha menjelaskan alasan kenapa pendaftar nanti diterima atau ditolak. Bapak/Ibu cukup fokus pada registrasi saja, kelayakan akan ditentukan oleh sistem yang formulanya dibantu oleh para pakar kemiskinan, yang nantinya akan dievaluasi secara bertahap,” terang Rahmat Danu Andika, Principal Govtech Expert, Dewan Ekonomi Nasional.

    Salah satu pendamping PKH, Tanti dari Kecamatan Glagah, menilai program ini praktis dan mudah diakses. “Pendaftaran cukup satu–dua menit, warga sudah bisa mendaftar. Nanti tinggal menunggu hasilnya sekitar satu bulan,” ujarnya.

    Pada tahap pemberitahuan hasil, pendaftar akan menerima notifikasi diterima atau tidaknya melalui Portal Perlinsos, lengkap dengan alasan jika tidak lolos. Warga yang keberatan bisa langsung mengajukan sanggahan secara daring.

    “Kami memberikan kesempatan untuk menyanggah. Sudah kami atur di program ini,” tambah Andika.

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menegaskan kesiapan daerahnya mendukung penuh pilot project ini. Pemkab akan menggerakkan agen tambahan agar warga tanpa akses teknologi tetap bisa terlayani.

    “Kami bersepakat agen tidak hanya pendamping dari PKH dan TKSK, namun kader Dasa Wisma hingga operator desa juga akan kami latih sebagai agen bagi warga yang tidak mendaftar mandiri. Jadi warga tidak perlu bingung mencari siapa pendamping PKH di wilayahnya, namun bisa langsung ke desa,” kata Ipuk. [alr/beq]

  • Bapanas Bongkar Penyebab Bulog Beli Gabah Petani Secara Komersial

    Bapanas Bongkar Penyebab Bulog Beli Gabah Petani Secara Komersial

    JAKARTA – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi buka suara terkait dengan penyebab Perum Bulog membeli gabah petani secara komersial.

    Dia bilang, mekanisme penyerapan Bulog kini lebih fleksibel.

    Arief juga bilang penyerapan gabah dan beras oleh Bulog juga mempertimbangkan kondisi harga di lapangan.

    “Kalau harga GKP (Gabah Kering Panen) di bawah Rp6.500 per kg maka Bulog harus menyerap. Kalau harga di atas Rp6.500 per kg, ya sudah biarkan saja udah orang menyerap,” katanya kepada wartawan di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Kamis, 11 September.

    Contohnya, kata Arief, harga GKP di Lampung berada di angka Rp6.200 per kg, maka Bulog wajib membelinya dengan harga Rp6.500 per kg. Sementara di Jawa Timur harganya berada di level Rp7.200 hingga Rp7.400 per kg, Bulog tak perlu membelinya.

    “Nggak (perlu beli). Karena kalau Bulog masuk beli, nanti harganya naik, maka HET-nya enggak masuk. Tapi kalau misalnya harganya di bawah, ya Bulog wajib beli. Karena perintah presiden itu Rp6.500 GKP,” jelasnya.

    Arief bilang prinsipnya, Bulog menyerap untuk membantu harga di tingkat petani tetap terjaga, bukan malah membantu harga beras di tingkat konsumen tidak terkendali.

    Lebih lanjut, Arief bilang, perusahaan besar dengan modal dan teknologi lebih maju dapat membeli gabah hingga Rp8.000 per kg.

    Tetapi, sambung dia, kondisi ini berisiko mendorong harga beras melebihi harga eceran tertinggi (HET).

    “Misalnya ada yang beli gabah Rp7.000 GKP, Rp7.200, Rp7.400, Rp8.000, maka HET-nya nggak akan tercapai. Nah yang beli Rp8.000 GKP biasanya siapa? Produsen yang gede,” ucapnya.

    “Kenapa yang gede bisa beli segitu? Karena efisien. Pabriknya efisien, kerjanya ini mesinnya bagus, modalnya gede. Nah itu yang nggak boleh,” sambungnya.

    Sebelumnya, Perum Bulog buka suara terkait dengan isu menghentikan pembelian gabah dan beras produksi petani dalam negeri.

    Bulog memastikan tetap membeli gabah dan beras petani lewat skema komersial.

    Direktur Pengadaan Perum Bulog Prihasto Setyanto mengatakan pihaknya melaksanakan penyerapan gabah dan beras sesuai penugasan pemerintah.

    Pada tahun ini, sambung dia, berdasarkan Inpres nomor 6 tahun 2025, Bulog mendapat tugas mengadakan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 3 juta ton setara beras, dan saat ini target tersebut telah tercapai.

    “Prinsipnya, untuk CBP Bulog bekerja berdasarkan regulasi dan penugasan yang diberikan Pemerintah. Namun di luar itu, Bulog tetap melakukan penyerapan gabah dan beras melalui skema komersial,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis, 11 September.

    Dalam skema ini, sambung Prihasto, Bulog tidak pernah menghentikan penyerapan, tetapi mekanismenya disesuaikan dengan kebutuhan penjualan.

    “Baik dari sisi jenis, kualitas, maupun kuantumnya,” ucap Prihasto.

    Dia bilang, Bulog juga mengoperasikan Sentra Penggilingan Padi (SPP) yang tersebar di 10 wilayah di seluruh Indonesia yang terus menyerap gabah sesuai standar kualitas untuk menghasilkan beras premium maupun beras sesuai preferensi konsumen dan kebutuhan pasar.

    Adapun lokasi SPP tersebut berada di Subang, Karawang, Sragen, Kendal, Bandar Lampung, Bojonegoro, Banyuwangi, Magetan, Jember, dan Sumbawa.

    “Dengan demikian, dapat kami tegaskan bahwa Bulog masih melakukan penyerapan gabah maupun beras. Perbedaannya hanya terletak pada skema CBP mengikuti regulasi pemerintah, sedangkan komersial menyesuaikan dinamika dan kebutuhan pasar,” jelasnya.

  • BPBD Jatim Gelar Jambore III Forum PRB Selama 3 Hari di Banyuwangi

    BPBD Jatim Gelar Jambore III Forum PRB Selama 3 Hari di Banyuwangi

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur menilai 96 persen penyelamatan saat bencana dilakukan oleh masyarakat itu sendiri. Yakni, mulai dari keluarga, tetangga, hingga komunitas.

    Hal ini dikatakan Penata Penanggulangan Bencana Ahli Madya BPBD Jatim, Drs Sriyono MM. M.Si saat acara ‘Teras Informasi bertema Tantangan Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas’, yang diselenggarakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Timur bersama Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Jawa Timur, di Kantor Diskominfo Jatim, Kamis (11/9/2025).

    Sriyono menegaskan, bahwa keterlibatan masyarakat adalah kunci dalam upaya pengurangan risiko bencana (PRB). “Faktanya, lebih dari 96 persen penyelamatan saat bencana dilakukan oleh masyarakat itu sendiri, mulai dari keluarga, tetangga, hingga komunitas sekitar,” ujarnya.

    Menurut dia, program Desa/Kelurahan Tangguh Bencana (Destana/Keltana) dan Keluarga Tangguh Bencana (Katana) menjadi langkah strategis untuk memperkuat ketahanan masyarakat dari level paling dasar. Namun, tantangan seperti minimnya peran tokoh lokal, koordinasi antarlembaga yang belum optimal, hingga rendahnya kesadaran masyarakat terhadap risiko bencana masih harus diatasi.

    Sementara itu, Achmad Chusairi dari Forum PRB Jawa Timur menekankan pentingnya peran FPRB dalam mendukung pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. “Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 menegaskan bahwa penanggulangan bencana bukan hanya tugas pemerintah, melainkan juga membutuhkan partisipasi aktif masyarakat dan dunia usaha,” tegasnya.

    Sejak berdiri pada 2013, FPRB Jatim kini hadir di 28 kabupaten/kota dengan jaringan lebih dari 250 organisasi relawan. Melalui advokasi, edukasi, penyusunan peta risiko partisipatif, hingga respons cepat berbasis komunitas, forum ini konsisten membangun ketangguhan masyarakat.

    Pada 12-14 September 2025 akan digelar Jambore III FPRB Jatim, di Pantai Grand Watudodol Banyuwangi. Jambore juga diarahkan sebagai bagian dari kontribusi daerah menuju Bulan PRB Nasional. Beberapa agenda utamanya meliputi dialog strategis, penguatan rencana adaptasi perubahan iklim dan inklusi sosial, serta memperluas jejaring kemitraan lintas sektor.

    Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Jatim, Putut Darmawan, menambahkan, pengurangan risiko bencana tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif komunitas serta peran media dalam menyebarkan informasi yang benar.

    “Dengan semangat kolaborasi, kegiatan ini diharapkan memperkuat budaya sadar bencana di Jawa Timur serta menjadikan desa dan keluarga sebagai garda terdepan dalam menghadapi ancaman bencana,” pungkasnya. [tok/aje]

  • Residivis Penipuan dan Penggelapan di Banyuwangi Kembali Tertangkap Kasus Serupa

    Residivis Penipuan dan Penggelapan di Banyuwangi Kembali Tertangkap Kasus Serupa

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Satreskrim Polresta Banyuwangi kembali meringkus sorang residivis dari kasus penipuan dan penggelapan jual beli sepeda motor. Pelaku kembali ditangkap setelah melakukaan aksi dengan kasus serupa.

    Pelaku residivis berinisial M yang beralamat Kelurahan Kebalenan itu diketahui telah melakukan aksinya di tiga TKP pada Agustus 2025 dengan modus penipuan dan penggelapan jual beli motor.

    Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol. Rama Samtama Putra menjelaskan, aksi pertama M dilakukan pada 22 Agustus 2025 di depan toko Laksana Aki, Kelurahan Singonegaran.

    Selang beberapa hari, aksi kedua kembali dilakukan tersangka pada 24 Agustus 2025 di sebuah rumah yang beralamat di lingkungan, Jogolatri, Kelurahan Sumberrejo dan TKP ketiga di Perum Adimas Sobo.

    Untuk modus yang digunakan pelaku saat melakukan aksi depan TKP toko Laksana Aki yakni, tersangka mengelabui korban sebagai penjual untuk menawarkan kendaraan motor dengan mendatangi rumah pembeli.

    Setelah berada di rumah korban, calon pembeli alias korban itu diminta menunjukkan uang seharga motor yakni Rp.9 Juta. Setelah uangnya ditunjukkan, tersangka meminta untuk dibuatkan kopi.

    “Saat korban membuat kopi itulah, tersangka membawa kabur uang dan ponsel milik korban,” terang Kombes Pol. Rama saat Pers rilis, Kamis (11/9/2025).

    Sedangkan di TKP kedua, tersangka juga menggunakan modus yang sama dengan mengambil motor korban.

    Sementara di TKP ketiga Perum Adimas Sobo, M sempat viral di media sosial karena terekam CCTV. Modus untuk aksi ketiganya itu, M berlagak jadi pembeli motor dari korban dan janjian di TKP.

    “Setelah dibujuk rayu oleh M yang seolah-olah ingin membeli, korban akhirnya melepas kunci dan surat-suratnya dan memperbolehkan tersangka mencoba sepedanya. Sayangnya M kabur dan tidak kembali,” kata Kombes Pol Rama.

    Dari laporan yang diterima, Resmob Satreskrim Polresta Banyuwangi bergerak melakukan penyelidikan dan penangkapan terhadap tersangka. Sehingga telah diamankan Barang Bukti (BB) 2 motor, uang tunai Rp.600.000 dari sisa uang Rp.9 Juta, termasuk STNK dan BPKB.

    Rama menyebut, tersangka yang kini ditangkap adalah residivis kasus yang sama yang pernah ditangani polsek Rogojampi dan Banyuwangi.

    “Dari kasus tersebut tersangka dipersangkakan melanggar pasal pasal 362 dan juga 378-372 KUHP dengan ancaman penjara paling lama 5 Tahun,” ucap Kapolresta Banyuwangi. [alr/aje]

  • BMKG Juanda Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Jawa Timur hingga 17 September 2025

    BMKG Juanda Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Jawa Timur hingga 17 September 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Sejumlah wilayah di Provinsi Jawa Timur diminta waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi selama sepekan ke depan hingga 17 September 2025.

    Kepala Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Sidoarjo, Taufiq Hermawan menjelaskan, bencana hidrometeorologi ini dipicu adanya gangguan gelombang atmosfer Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, serta gangguan atmosfer Low Frequency yang saat ini melintasi wilayah Jawa Timur.

    “Selain itu, suhu muka laut yang masih cukup hangat di sekitar Selat Madura turut mendukung pertumbuhan awan-awan konvektif yang berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat,” kata Taufiq Hermawan, Kamis (11/9/2025).

    Menurut Taufiq, potensi cuaca ekstrem tersebut dapat muncul bersamaan dengan turunnya hujan di sejumlah daerah Jawa Timur, di antaranya Kabupaten Bondowoso, Jember, Jombang, Kediri, Kota Batu, Kota Malang, Kabupaten Lumajang, Madiun, Mojokerto, Nganjuk, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Magetan, Ngawi, Ponorogo, Malang, Pacitan, Bojonegoro, Tuban, Banyuwangi, dan Trenggalek.

    “Hidrometeorologi meliputi hujan sedang – lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es hingga 17 September 2025,” jelasnya.

    Taufiq juga mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah agar meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem, terutama di wilayah dengan topografi curam. Menurutnya, kawasan bergunung dan tebing rawan terdampak bencana seperti banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, hingga berkurangnya jarak pandang.

    “Wilayah dengan topografi curam, bergunung atau tebing diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem,” tutupnya. [ram/beq]

  • ISI Surakarta Resmi Dibuka di Banyuwangi, Bupati Ipuk: Wujudkan Mimpi Para Seniman

    ISI Surakarta Resmi Dibuka di Banyuwangi, Bupati Ipuk: Wujudkan Mimpi Para Seniman

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Perjuangan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bersama para seniman selama bertahun-tahun akhirnya terwujud, dengan dimulainya perkuliahan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta di Banyuwangi.

    Telah lama para seniman dan budayawan di Banyuwangi memiliki harapan ada kampus seni di Bumi Blambangan.

    “Ini merupakan harapan bertahun-tahun dari para seniman dan budayawan, agar ada kampus seni di Banyuwangi,” ungkap Ipuk saat menghadiri inaugurasi mahasiswa baru kampus ISI Surakarta kelas Banyuwangi bersama Rektor ISI Surakarta Prof. I Nyoman Sukerna di Jl. Dr. Soetomo Banyuwangi, Kamis (11/9/2025).

    Sejak dekade 90-an wacana untuk mendirikan kampus seni di Banyuwangi telah dilontarkan oleh budayawan dan pegiat seni. Kekayaan potensi seni dan budaya di ujung timur Jawa itu menjadi salah satu pemicu mimpi tersebut. Berbagai upaya telah dilakukan. Akhirnya di era kepemimpinan Ipuk, mimpi itu kini bisa terwujud.

    “Alhamdulillah, atas dukungan para seniman dan banyak pihak, kami berhasil meyakinkan ISI Surakarta untuk bisa membuka cabang perkuliahan di Banyuwangi. Ini dedikasi untuk para seniman Banyuwangi, utamanya para seniman yang telah mendahului kita,” terang Ipuk.

    Ipuk mengatakan, sambil perkuliahan berjalan Pemkab Banyuwangi akan melengkapi berbagai fasilitas.

    ISI Banyuwangi membuka Fakultas Pertunjukan dengan Prodi Ethnomusikologi dan Tari untuk perkuliahan Strata Satu (S1). Ke depan akan terus berkembang dengan berbagai prodi dan fakultas lainnya.

    “Semoga dari kampus ini akan melahirkan generasi seniman-seniman Banyuwangi dan Indonesia yang handal,” harap Ipuk.

    Ketua Dewan Kesenian Blambangan (DKB) Hasan Basri menyambut antusias dibukanya ISI Surakarta di Banyuwangi tersebut. “Cita-cita yang lama diimpikan ini akhirnya terwujud. Kita perlu mendukung bersama-sama suksesnya ISI Banyuwangi ini,” pintanya.

    Satu praktisi seni yang turut mengajar, Elvin Hendrata menjelaskan, ISI Banyuwangi nantinya akan dikolaborasikan antara para pengajar dari Surakarta, maupun dengan para praktisi seni di Banyuwangi. Sejumlah seniman dijadwalkan mengajar.

    Di antaranya maestro tari Subari Sufyan, Suko Prayitno, M. Ikhwan hingga Adlin Mustika Alam. Selain itu juga ada sejumlah musisi tradisi yang ikut mengajar. Seperti Juwono, Elvin Hendrata, Pungky Hartono dan lainnya.

    “Ini akan menjadi candradimuka untuk mendedar para seniman di Banyuwangi. Tak hanya belajar secara otodidak, tapi juga secara akademis. Sehingga ruh seni Banyuwangi akan semakin kokoh,” jelasnya. [tar/ian]

  • Momen Kapolresta Banyuwangi Bertemu "Kembaran" Saat Jalankan Giat "Police Goes to School"
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        11 September 2025

    Momen Kapolresta Banyuwangi Bertemu "Kembaran" Saat Jalankan Giat "Police Goes to School" Surabaya 11 September 2025

    Momen Kapolresta Banyuwangi Bertemu “Kembaran” Saat Jalankan Giat “Police Goes to School”
    Tim Redaksi
    BANYUWANGI, KOMPAS.com
    – Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, melakukan kunjungan ke SMAN 1 (Taruna Bangsa) Giri Banyuwangi untuk menjadi pembina upacara dalam rangka penguatan program Police Goes to School.
    Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis (11/9/2025) dan merupakan bagian dari langkah strategis untuk membina generasi muda yang cerdas, disiplin dan taat hukum.
    Program Police Goes to School digelar serentak di sejumlah sekolah dan menghadirkan pejabat Polresta Banyuwangi untuk memberikan edukasi hukum, membangun karakter, serta mempererat hubungan dengan dunia pendidikan.
    “Tanamkan rasa cinta Tanah Air, kedisiplinan sejak dini, serta waspada terhadap bahaya kenakalan remaja yang rawan dipicu oleh penyalahgunaan teknologi dan pergaulan bebas,” ujar Rama dalam arahannya.
    Rama juga menyoroti dinamika keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Indonesia, di mana sering terjadi kerusuhan yang melibatkan kelompok pelajar.
    Ia menekankan pentingnya bagi setiap siswa untuk memahami konsekuensi hukum dari setiap tindakan yang mereka lakukan.
    Menurutnya, program ini bukan sekadar sosialisasi, tetapi juga menjadi jembatan bagi polisi untuk mendengarkan aspirasi dan persoalan yang dihadapi remaja.
    Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari guru dan siswa.
    Momen menarik terjadi setelah upacara ketika Rama menyapa siswa-siswi SMAN 1 Giri.
    Ia menyalami satu per satu murid dan memberikan wejangan, hingga terhenti dan tersenyum saat menemukan “kembaran”-nya, yaitu seorang siswa bernama Rama Brora Alviansyah.
    Candaan yang dilontarkan Rama kepada siswa tersebut disambut tawa hangat dari siswa dan polisi, diikuti dengan untaian nasihat dan harapan untuk sang siswa.
    Para tenaga pendidik menilai program ini sangat membantu dalam membangun kedisiplinan serta mencegah potensi permasalahan sosial di kalangan pelajar, termasuk penyalahgunaan narkoba, perundungan (bullying), dan keselamatan berlalu lintas.
    Rama menegaskan bahwa Polresta Banyuwangi akan terus melaksanakan program Police Goes to School secara berkesinambungan di berbagai sekolah, sebagai investasi jangka panjang untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jelang Libur Panjang, Dua Dermaga di Selat Bali Jalani Perbaikan

    Jelang Libur Panjang, Dua Dermaga di Selat Bali Jalani Perbaikan

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Dua dermaga di lintasan penyeberangan Ketapang – Gilimanuk sedang menjalani perbaikan. Dua dermaga yang diperbaiki yakni dermaga MB 1 yang berada di Pelabuhan Gilimanuk dan dermaga MB 4 di Pelabuhan Ketapang.

    General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Yannes Kurniawan mengaku perbaikan dermaga dilakukan menjadi salah satu kesiapan untuk menyambut Natal dan Tahun Baru 2026.

    Pihaknya menjelaskan, perbaikan di dermaga MB 1 Pelabuhan Gilimanuk perbaikan yang dilakukan meliputi penggantian struktur plat landasan rampdoor. Perbaikan di dermaga itu memang telah dijadwalkan.

    Sementara perbaikan di dermaga MB 4 Pelabuhan Ketapang merupakan program dari Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur.

    “Kebetulan di dermaga MB 4 Ketapang ada perbaikan, maka kami optimalkan jadwal yang ada sehingga kami manfaatkan juga untuk perbaikan dermaga 1 di Gilimanuk,” ujar Yannes, Rabu, (10/9).

    Yannes menjelaskan, saat ini proses perbaikan sudah berjalan. Perbaikan yang dilakukan diperkirakan akan memakan waktu selama 10 hari atau paling lambat 14 hari.

    Meski masih dalam perbaikan, pihaknya menjamin kelancaran arus penyeberangan selama perbaikan ini berlangsung. Re-plotting kapalpun telah dilakukan untuk kelancaran arus lalu lintas penyeberangan.

    Untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan kendaraan, perbaikan dilakukan pada hari kerja. Sebab, biasanya pada hari kerja pengguna jasa berkurang dibandingkan hari-hari menjelang hari libur.

    Dengan adanya perbaikan ini, kedua dermaga tersebut untuk sementara tidak difungsikan untuk aktivitas penyeberangan. Sehingga harus dilakukan penyesuaian terhadap pola operasi kapal.

    Pihak ASFP Ketapang juga akan mengupayakan agar kapal-kapal yang ada bisa melayani lengguna jasa yang menyeberang ke Gilimanuk ataupun sebaliknya. “Mitigasinya, BPTD sudah melakukan re-grouping kapal-kapal yang kapasitasnya lebih besar,” terang Yannes.

    Dalam kesempatan yang sama, Korsatpel BPTD Ketapang, Bayu Kusumo Nugroho, mengatakan, BPTD telah melakukan re-plotting kapal untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan. Di dermaga MB 4 Pelabuhan Ketapang selama ini terdapat 7 kapal yang beroperasi. “Dari 7 kapal itu kita distribusikan, ada beberapa di dermaga MB 1, 2, 3 dan LCM,” jelasnya.

    Setelah re-plotting ini, dermaga LCM yang biasanya melayani 9 kapal per hari ini menjadi 12 kapal per hari. Dia menyebut, ada 2 kapal yang biasanya beroperasi di dermaga MB 4 bisa pindah ke dermaga LCM.

    Karena ada dua dermaga yang sedang dilakukan perbaikan yakni masing-masing satu di Ketapang dan satu di Gilimanuk, BPTD menyiasatinya dengan memasangkan dermaga MB 1 Ketapang dengan dermaga MB 4 Gilimanuk.

    “Yang tadinya demaga MB 1 dengan dermaga MB1, dermaga MB4 dengan dermaga MB 4, kita menyiasatinya seperti itu,” tegasnya.

    Meskipun telah dilakukan re-plotting kapal, lanjutnya, karena keterbatasan dermaga jumlah kapal yang beroperasi berkurang satu kapal. Yakni dari 28 kapal menjadi 27 kapal. Untuk jumlah trip masing-masing kapal masih sesuai target yakni 8 trip per hari untuk satu kapal.

    “Sekarang 27 kapal dikali 8 trip. Memang ada pengurangan trip, tapi kita rasa tidak signifikan untuk pengaruhnya. Karena bukan musim libur,” jelasnya. [kun]

  • Waspada! Magetan dan Ngawi Masuk Daerah Rawan Cuaca Ekstrem pada 10-17 September 2025

    Waspada! Magetan dan Ngawi Masuk Daerah Rawan Cuaca Ekstrem pada 10-17 September 2025

    Magetan (beritajatim.com) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Juanda mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di Jawa Timur yang berlaku pada 10–17 September 2025.

    Dalam peringatan tersebut disebutkan sejumlah daerah berpotensi terdampak, termasuk Kabupaten Magetan dan Kabupaten Ngawi, dengan ancaman hujan sedang hingga lebat yang disertai petir, angin kencang, bahkan berisiko menimbulkan banjir, banjir bandang, tanah longsor, hingga puting beliung.

    Selain Magetan dan Ngawi, wilayah lain yang masuk kategori rawan meliputi Kabupaten Bondowoso, Jember, Jombang, Kediri, Kota Batu, Kota Malang, Lumajang, Madiun, Mojokerto, Nganjuk, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Ponorogo, Malang, Pacitan, Bojonegoro, Tuban, Banyuwangi, Trenggalek, serta Kota Malang. Dengan cakupan wilayah yang luas, BMKG mengingatkan bahwa potensi gangguan aktivitas masyarakat akibat kondisi cuaca ini cukup besar.

    Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda, Taufiq Hermawan, menjelaskan fenomena ini dipicu oleh adanya gangguan gelombang atmosfer yang sedang aktif.

    “Beberapa faktor seperti Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, serta gangguan Low Frequency memengaruhi dinamika atmosfer di Jawa Timur. Selain itu, suhu muka laut yang masih cukup hangat di sekitar Selat Madura turut mendorong pertumbuhan awan konvektif yang berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat,” ungkapnya.

    BMKG Juanda mengimbau masyarakat serta instansi terkait agar lebih waspada terhadap perubahan cuaca mendadak. Wilayah dengan topografi curam, bergunung, dan tebing dianggap paling rawan terdampak bencana hidrometeorologi.

    Risiko yang bisa terjadi antara lain banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, serta berkurangnya jarak pandang akibat hujan lebat.

    Taufiq menegaskan pentingnya kewaspadaan dini agar potensi kerugian maupun korban jiwa bisa ditekan.

    “Kami minta masyarakat untuk selalu memantau perkembangan kondisi cuaca terbaru yang kami sampaikan melalui website, media sosial resmi BMKG Juanda, maupun saluran komunikasi 24 jam,” ujarnya.

    Sebagai langkah antisipasi, BMKG Juanda menyediakan layanan informasi cuaca terkini melalui website https://stamet-juanda.bmkg.go.id, kanal media sosial @infobmkgjuanda, serta saluran telepon di nomor (031) 8668989 dan WhatsApp 0895800300011. Informasi peringatan dini juga diperbarui setiap tiga jam agar masyarakat dapat segera mengetahui perkembangan terbaru.

    Dengan adanya peringatan dini ini, BMKG berharap masyarakat Jawa Timur, khususnya di wilayah rawan seperti Magetan dan Ngawi, dapat lebih berhati-hati dalam beraktivitas. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan menjadi kunci untuk mengurangi dampak buruk dari cuaca ekstrem yang diperkirakan akan berlangsung selama sepekan ke depan. [fiq/ian]