kab/kota: Banyuwangi

  • Luhut Tinjau ‘Laboratorium’ Bansos Digital di Banyuwangi

    Luhut Tinjau ‘Laboratorium’ Bansos Digital di Banyuwangi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan melakukan peninjauan pilot project penyaluran bantuan sosial atau bansos digital di Desa Suko, Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur.

    Adapun, uji coba penyaluran bansos secara digital di Banyuwangi sudah menjangkau 257 ribu pendaftar dengan dukungan 2.000 pendamping lapangan. Dari 680 ribu kepala keluarga, baru 148 ribu yang tercatat sebagai penerima bansos.

    “Masih banyak ruang perbaikan agar bantuan benar-benar tepat sasaran dan adil bagi yang membutuhkan,” tulis Luhut di postingan video Instagram @luhut.pandjaitan, Kamis (2/10/2025).

    Kendati demikian, dia mengaku menemukan fakta mengejutkan soal penerima bantuan sosial. Ada warga yang tercatat menerima tiga program sekaligus, sementara ada yang sama sekali tidak tersentuh bantuan meski sangat membutuhkan.

    “Inilah mengapa transformasi digital penting dan perlu segera diimplementasikan,” tegasnya.

    Dia juga bercerita bahwa dirinya melihat langsung bagaimana agen Kementerian Sosial dan Pemkab membantu warga mendaftar bansos.

    Di Desa Suko yang mayoritas warganya merupakan petani kopi, Luhut melihat banyak warga yang tak memiliki ponsel. Bahkan, di wilayah ini, Luhut mengatakan akses sinyal masih terbatas.

    Kendati demikian, mereka kini tetap bisa masuk sistem. Bedanya, kalau dulu masyarakat pasif menunggu, sekarang mereka bisa mengusulkan diri atau tetangga. Sistem inilah yang akan memutuskan siapa yang berhak menerima bantuan, kata Luhut.

    “Tempat ini adalah potret nyata sekaligus laboratorium hidup bagi masa depan program sosial Indonesia,” ujarnya.

    Luhut mengaku bersyukur seluruh kementerian/lembaga yang telah membuktikan kolaborasi yang terintegrasi mampu menghadirkan solusi nyata di masyarakat. Dia pun memastikan pemerintah akan menjaga setiap rupiah yang disalurkan di dalam bansos sampat tepat diterima oleh pihak yang paling membutuhkan agar manfaatnya dapat menggerakan ekonomi dari tingkat terbawah dan memperkuat perekonomian.

    (haa/haa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Penyaluran Bansos Digital Uji Coba di Banyuwangi, Luhut Ungkap Fakta Ini

    Penyaluran Bansos Digital Uji Coba di Banyuwangi, Luhut Ungkap Fakta Ini

    Jakarta

    Penyaluran bantuan sosial secara digital telah mulai uji cobanya di Banyuwangi, Jawa Timur. Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan turun langsung untuk melakukan peninjauan ke Banyuwangi, tepatnya di Desa Suko, Kalipuro.

    Pilot project penyaluran bansos secara digital di Banyuwangi sudah menjangkau 257 ribu pendaftar dengan dukungan 2.000 pendamping lapangan. Dari 680 ribu kepala keluarga, baru 148 ribu yang tercatat sebagai penerima bansos. Menurutnya, masih banyak ruang perbaikan agar bantuan benar-benar tepat sasaran dan adil bagi yang membutuhkan.

    Dalam kunjungan itu, Luhut juga menemukan fakta mengejutkan soal penerima bantuan sosial yang tidak tepat sasaran.

    “Dalam uji coba ini, saya menemukan fakta menarik; ada warga yang tercatat menerima tiga program sekaligus, sementara ada yang sama sekali tak tersentuh bantuan meski sangat membutuhkan. Inilah mengapa transformasi digital penting dan perlu segera diimplementasikan,” ungkap Luhut saat mengunggah momen peninjauan penyaluran bansos ke Banyuwangi, Kamis (2/10/2025).

    “Prinsip saya jelas, bahwa masyarakat di daerah terpencil adalah sasaran utama kami dalam menyalurkan program sosial pemerintah,” ujarnya menegaskan.

    Menurut Luhut, mayoritas warga Desa Suko, Kalipuro, Banyuwangi bekerja sebagai petani kopi yang tinggal di kawasan hutan, jauh dari kota, dengan akses sinyal terbatas. Baginya, tempat tersebut adalah potret nyata sekaligus laboratorium hidup bagi masa depan program sosial Indonesia.

    Pihaknya juga melihat langsung bagaimana agen Kementerian Sosial dan Pemkab membantu warga mendaftar bansos. Banyak warga yang tak memiliki ponsel, namun kini tetap bisa masuk sistem. Bedanya, kalau dulu masyarakat pasif menunggu, sekarang mereka bisa mengusulkan diri atau tetangga. Sistem inilah yang akan memutuskan siapa yang berhak menerima bantuan.

    “Saya bersyukur seluruh kementerian/lembaga hari ini bisa duduk bersama, mengingat selama ini ego sektoral sering menghambat integrasi data. Lewat inisiatif ini, kami membuktikan kolaborasi yang terintegrasi mampu menghadirkan solusi nyata di masyarakat,” lanjut Luhut.

    Pihaknya ingin memastikan setiap rupiah bansos sampai tepat kepada mereka yang paling membutuhkan agar manfaatnya mampu menggerakkan ekonomi dari tingkat terbawa dan memperkuat perekonomian Indonesia.

    “Dari Banyuwangi, mari kita tunjukkan bangsa ini mampu membangun perlindungan sosial yang inklusif, adil, dan modern,” pungkas Luhut.

    (hal/fdl)

  • Wings Air Tambah Jadwal Penerbangan Surabaya–Banyuwangi Jadi Tiga Kali Seminggu

    Wings Air Tambah Jadwal Penerbangan Surabaya–Banyuwangi Jadi Tiga Kali Seminggu

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Sejak mulai beroperasi kembali pada 24 September, okupansi penerbangan rute Surabaya–Banyuwangi yang dilayani oleh Maskapai Wings Air melebihi 80 persen.

    Melihat potensi pasar yang cukup tinggi, saat ini Wings Air telah menambah jadwal penerbangan menjadi tiga kali dalam seminggu dari yang sebelumnya hanya dua kali dalam seminggu.

    Sebelumnya jadwal penerbangan Surabaya–Banyuwangi dua kali seminggu yakni tiap Rabu dan Minggu. Kini jadwal penerbangan menjadi tiga kali seminggu, dengan tambahan jadwal penerbangan di hari Kamis.

    “Alhamdulilah. Rute ini disambut positif, sehingga ada penambahan frekuensi penerbangan. Ini menunjukkan pasar Banyuwangi sudah terbentuk,” kata Bupati Ipuk Fiestiandani.

    Ipuk berharap adanya penambahan rute ini akan semakin memperkuat aksesibilitas Banyuwangi sekaligus mendukung kelancaran mobilitas bagi pelaku bisnis, akademisi, wisatawan dan masyarakat umum.

    Kepala Dinas Perhubungan Banyuwangi, Komang Sudira Atmaja, menambahkan, telah mendapatkan surat pemberitahuan resmi tentang penambahan frekuensi penerbangan Surabaya–Banyuwangi dan sebaliknya dari Maskapai Wings Air, Rabu (1/10/2025).

    Pihaknya mengaku, penambahan jadwal penerbangan akan direalisasikan mulai Kamis, 9 Oktober mendatang.

    “Penerbangan Surabaya Banyuwangi mulai minggu depan menjadi tiga kali dalam seminggu yakni di hari Rabu, Kamis dan Minggu,” ujarnya.

    Untuk jadwal penerbangannya, berangkat dari Surabaya pukul 11.40 WIB dan tiba di Bandara Banyuwangi pukul 12.40 WIB. Adapun dari Banyuwangi pukul 13.00 WIB dan tiba di Surabaya pukul 14.00 WIB.

    “Tiket bisa dipesan secara online. Harganya masih sama sekitar Rp700 ribuan,” jelas Komang. [alr/beq]

  • Fakta-Fakta Gempa Sumenep Magnitudo 6,5: Pemicu, Dampak, hingga Sejarah Gempa Merusak

    Fakta-Fakta Gempa Sumenep Magnitudo 6,5: Pemicu, Dampak, hingga Sejarah Gempa Merusak

     

    Liputan6.com, Jakarta – Guncangan gempa Magnitudo 6,5 yang melanda wilayah Sumenep dan Pulau Sapudi Jatim, Selasa (30/9/2025), pukul 23.49.44 WIB menyebabkan kerusakan pada sejumlah rumah warga. Hasil analisis BMKG menyebutkan, Magnitudo gempa utama (mainshock) yakni terupdate M6,0 dengan kedalaman hiposenter dangkal 12 km. Episenter terletak pada koordinat 7,35° LS ; 114,22° BT, di laut, 58 Km arah Tenggara Sumenep.

    Direktur Gempa dan Tsunami BMKG Daryono mengungkapkan, gempa Sumenep yang terjadi merupakan jenis gempa tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang dipicu aktivitas sesar aktif di dasar laut.

    “Sumber gempa tampaknya berasosiasi dengan perpanjangan sesar offshore Zona Kendeng (Madura Strait Back Arc Thrust),” kata Daryono.

    Mekanisme sumber gempa menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

    Daryono juga membeberkan fakta dampak gempa Sumenep dirasakan antara lain di Pulau Sapudi dalam skala intensitas V-VI MMI (merusak bangunan rumah). Di Sumenep, Pamekasan, Surabaya intensitas III-IV MMI. Di Tuban, Denpasar, Gianyar intensitas III MMI. Di Tabanan, Buleleng, Kuta, Banyuwangi intensitas II-III MMI. Di Lombok Utara, Mataram, Lombok Tengah, Malang, Blitar intensitas II MMI.

    1Gempa susulan (aftershocks) hingga Rabu (1/10/2025) pukul 12.00 WIB tercatat sebanyak 117 kali. Magnitudo gempa susulan terbesar yakni M4,4 dan terkecil M1,9.

    Gempa Sumenep memicu kerusakan bangunan rumah. Berdasarkan update sementara dari Tim CC112 dan gabungan  berbagai unsur, didapat data kerusakan rumah dari skala berat hingga ringan dan korban luka akibat gempa.

    Di Kecamatan Gayam

    1. Rumah: 121 unit

    2. Masjid: 6 unit

    3. Musala: 1 unit

    4. Bangunan Sekolah: 8 unit

    5. Puskesmas lt2 rusak ringan

    Kecamatan Nonggunong

    1. Rumah: 17 unit

    2. Masjid: 2 unit

    3. Musala: 1 unit

    4. Bangunan Sekolah: 3 unit

    Sedangkan di Kecamatan Talango 1 rumah terdata rusak. Sementara korban luka sebanyak 6 orang dirawat Puskemas Gayam. Di Kecamatan Batang-batang terdata 1 rumah rusak berada di Desa Benuaju Timur.

    Daryono menegaskan, kerusakan bangunan disebabkan karena hiposenter gempa yang dangkal, kondisi tanah lunak dan struktur bangunan lemah, tidak standar tahan gempa.

    “Sumenep dilintasi jalur sumber gempa sesar aktif dengan tingkat aktivitas kegempaan yang cukup tinggi, dan memiliki catatan sejarah gempa merusak dan tsunami beberapa kali,” ungkap Daryono.

     

  • Air Mata Haru Sambut Pembukaan Sekolah Rakyat di Banyuwangi

    Air Mata Haru Sambut Pembukaan Sekolah Rakyat di Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Suasana haru mewarnai pembukaan Sekolah Rakyat di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Muncar, Banyuwangi, Selasa (30/9/2025). Sebanyak 73 anak dari berbagai latar belakang diantar orang tua dan keluarganya untuk menempuh pendidikan berasrama di sekolah gratis yang digagas Presiden Prabowo Subianto.

    Di tengah riuh suasana, momen paling menyentuh datang dari Nur Wahidah (50), ibu tunanetra asal Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar. Air matanya menetes saat disapa Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang hadir meresmikan sekolah tersebut.

    Dengan suara lirih, Wahidah menceritakan perjuangannya membesarkan empat anak seorang diri. Anak sulungnya telah meninggal dunia, anak kedua sudah bekerja, anak ketiga masih duduk di bangku SMA, sementara yang ia antar ke Sekolah Rakyat adalah Rehan Meizi, anak bungsunya yang kini kelas 5 SD.

    “Sudah sembilan tahun saya kehilangan penglihatan. Untuk hidup, saya hanya bisa bekerja sebagai tukang pijat. Dengan adanya Sekolah Rakyat ini, saya merasa sangat terbantu. Semoga anak saya bisa maju, berkembang, dan menjadi orang yang sukses kelak,” tuturnya.

    Mendengar kisah itu, Ipuk menguatkan. “Tetaplah semangat ngih Bu. InsyaAllah anak-anak ibu bisa menggapai cita-citanya. Bapak Presiden melalui Sekolah Rakyat ini ingin semua anak memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan,” ucapnya.

    Puluhan orang tua lain juga menyimpan asa yang sama. Tutik (54), warga Songgon, tampak bersemangat ketika mengantar anaknya, Hidayatur Ramadan, siswa kelas 2 SMA, untuk mulai bersekolah di Sekolah Rakyat.

    “Perasaan saya senang sekali setelah tahu tempatnya nyaman. Daripada di rumah main terus, di sini anak saya lebih terarah. Hati saya juga lega, apalagi semuanya gratis,” ujar Tutik, yang sejak sembilan tahun lalu berjuang sendiri menghidupi keluarga setelah suaminya meninggal dunia.

    Semangat serupa juga ditunjukkan Yesi, siswi SMA asal Siliragung. Ia sempat bersekolah di Tulungagung sebelum kembali ke Banyuwangi untuk merawat neneknya yang sakit. “Awalnya saya mau sekolah di SMK PGRI, lalu saya direkomendasikan pendeta saya bahwa ada sekolah program presiden. Saya tertarik, karena memang kami kurang mampu akhirnya saya memutuskan untuk sekolah di sini,” katanya.

    Yesi yang gemar menyanyi dan menari itu bertekad untuk serius belajar, melanjutkan kuliah, dan bercita-cita menjadi psikolog. Harapan tersebut diamini oleh Bupati Ipuk.

    “Semoga apapun cita-cita kalian mudah-mudahan bisa diwujudkan. Belajarlah dengan sungguh-sungguh, jadikan Sekolah Rakyat ini langkah awal untuk mewujudkan harapan apapun di masa depan,” pesannya. [alr/beq]

  • Iritnya Kebangetan! Jaecoo J8 SHS ARDIS Diganjar Rekor MURI

    Iritnya Kebangetan! Jaecoo J8 SHS ARDIS Diganjar Rekor MURI

    Jakarta

    Jaecoo kembali menorehkan sejarah. Setelah mencatatkan rekor jarak tempuh 1.400 km di Afrika Selatan pada Februari lalu, kini SUV hybrid premium J8 SHS ARDIS berhasil memecahkan rekor MURI berkat efisiensinya yang luar biasa. Mobil ini sukses menempuh perjalanan sejauh 1.660 km hanya dengan sekali pengisian daya listrik dan bahan bakar.

    Perjalanan bersejarah ini berlangsung pada 6-10 September 2025. Dua unit Jaecoo J8 SHS ARDIS dikendarai oleh empat jurnalis bersama perwakilan Museum Rekor Indonesia (MURI). Rute yang ditempuh dimulai dari Jakarta menuju Solo, Surabaya, Banyuwangi, hingga garis akhir di Yogyakarta.

    Jaecoo J8 SHS ARDIS diganjar rekor MURI Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Menariknya, perjalanan tidak dilakukan dengan trik hemat energi, melainkan menggunakan gaya berkendara normal. AC tetap menyala sepanjang perjalanan, sementara jalur yang dilewati pun beragam-mulai dari padatnya lalu lintas Jakarta, jalan tol panjang menuju Semarang, tanjakan dan turunan curam di pegunungan Jawa Timur, hingga jalur semi-offroad berbatu di Banyuwangi.

    Hasilnya, Jaecoo J8 SHS ARDIS membuktikan diri tak hanya efisien, tapi juga tangguh menghadapi berbagai kondisi jalan. Hal ini berkat teknologi ARDIS (All-Road Drive Intelligent System) dengan enam mode berkendara: Economic, Normal, Sport, Snow, Sand, dan Offroad. Sistem ini dipadukan dengan CDC Magnetic Suspension yang memindai jalan hingga 100 kali per detik, lalu menyesuaikan suspensi secara real-time untuk memberikan stabilitas optimal.

    Jaecoo J8 SHS ARDIS Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Urusan performa, Jaecoo J8 SHS ARDIS dibekali mesin 1.5L TDGI Hybrid-Specific Engine bertenaga 105 kW dengan torsi 215 Nm, dipasangkan dengan sistem Electric Hybrid 3DHT. Tenaga total mencapai 530 dk dengan torsi puncak 650 Nm, cukup untuk melesat dari 0-100 km/jam hanya dalam 5,2 detik.

    Baterai LFP berkapasitas 34,46 kWh mampu menempuh jarak 180 km secara listrik murni, sementara kombinasi mesin bensin turbo dan tangki 70 liter memperluas daya jelajah hingga lebih dari 1.400 km. Dengan capaian 1.660 km, klaim tersebut berhasil dilampaui.

    “Pencapaian rekor MURI ini merupakan bukti nyata keunggulan teknologi Super Hybrid System (SHS) yang diusung oleh JAECOO J8 SHS ARDIS. Lebih dari sekadar angka, rekor ini menunjukkan bahwa produk kami mampu memberikan pengalaman berkendara yang efisien, nyaman, dan sesuai dengan kebutuhan konsumen Indonesia. Kami percaya prestasi ini akan memberikan standar baru bagi segmen SUV hybrid premium di Indonesia,” ujar Ilham Pratama, Marketing Head Jaecoo Indonesia.

    (lua/dry)

  • Iritnya Kebangetan! Jaecoo J8 SHS ARDIS Diganjar Rekor MURI

    Iritnya Kebangetan! Jaecoo J8 SHS ARDIS Diganjar Rekor MURI

    Jakarta

    Jaecoo kembali menorehkan sejarah. Setelah mencatatkan rekor jarak tempuh 1.400 km di Afrika Selatan pada Februari lalu, kini SUV hybrid premium J8 SHS ARDIS berhasil memecahkan rekor MURI berkat efisiensinya yang luar biasa. Mobil ini sukses menempuh perjalanan sejauh 1.660 km hanya dengan sekali pengisian daya listrik dan bahan bakar.

    Perjalanan bersejarah ini berlangsung pada 6-10 September 2025. Dua unit Jaecoo J8 SHS ARDIS dikendarai oleh empat jurnalis bersama perwakilan Museum Rekor Indonesia (MURI). Rute yang ditempuh dimulai dari Jakarta menuju Solo, Surabaya, Banyuwangi, hingga garis akhir di Yogyakarta.

    Jaecoo J8 SHS ARDIS diganjar rekor MURI Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Menariknya, perjalanan tidak dilakukan dengan trik hemat energi, melainkan menggunakan gaya berkendara normal. AC tetap menyala sepanjang perjalanan, sementara jalur yang dilewati pun beragam-mulai dari padatnya lalu lintas Jakarta, jalan tol panjang menuju Semarang, tanjakan dan turunan curam di pegunungan Jawa Timur, hingga jalur semi-offroad berbatu di Banyuwangi.

    Hasilnya, Jaecoo J8 SHS ARDIS membuktikan diri tak hanya efisien, tapi juga tangguh menghadapi berbagai kondisi jalan. Hal ini berkat teknologi ARDIS (All-Road Drive Intelligent System) dengan enam mode berkendara: Economic, Normal, Sport, Snow, Sand, dan Offroad. Sistem ini dipadukan dengan CDC Magnetic Suspension yang memindai jalan hingga 100 kali per detik, lalu menyesuaikan suspensi secara real-time untuk memberikan stabilitas optimal.

    Jaecoo J8 SHS ARDIS Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Urusan performa, Jaecoo J8 SHS ARDIS dibekali mesin 1.5L TDGI Hybrid-Specific Engine bertenaga 105 kW dengan torsi 215 Nm, dipasangkan dengan sistem Electric Hybrid 3DHT. Tenaga total mencapai 530 dk dengan torsi puncak 650 Nm, cukup untuk melesat dari 0-100 km/jam hanya dalam 5,2 detik.

    Baterai LFP berkapasitas 34,46 kWh mampu menempuh jarak 180 km secara listrik murni, sementara kombinasi mesin bensin turbo dan tangki 70 liter memperluas daya jelajah hingga lebih dari 1.400 km. Dengan capaian 1.660 km, klaim tersebut berhasil dilampaui.

    “Pencapaian rekor MURI ini merupakan bukti nyata keunggulan teknologi Super Hybrid System (SHS) yang diusung oleh JAECOO J8 SHS ARDIS. Lebih dari sekadar angka, rekor ini menunjukkan bahwa produk kami mampu memberikan pengalaman berkendara yang efisien, nyaman, dan sesuai dengan kebutuhan konsumen Indonesia. Kami percaya prestasi ini akan memberikan standar baru bagi segmen SUV hybrid premium di Indonesia,” ujar Ilham Pratama, Marketing Head Jaecoo Indonesia.

    (lua/dry)

  • Banyuwangi Perluas Pasar Produk Unggulannya di Misi Dagang Sumsel

    Banyuwangi Perluas Pasar Produk Unggulannya di Misi Dagang Sumsel

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar misi dagang dan investasi bersama Pemprov Sumatera Selatan di Palembang.

    Dalam kegiatan tersebut Kabupaten Banyuwangi juga turut difasilitasi untuk memperkenalkan berbagai produk unggulannya kepada para pelaku usaha di forum bisnis tersebut.

    Agenda ini merupakan program rutin Pemprov Jatim untuk memperluas pasar produk daerah. Banyuwangi berkesempatan untuk memperkenalkan berbagai potensinya.

    Misi dagang tersebut dipimpin langsung Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono turut mendampingi Gubernur Jatim.

    Mujiono menjelaskan misi dagang ini sebagai upaya mempererat kerja sama perdagangan antara Pemprov Jatim dengan daerah lain di Indonesia.

    “Terima kasih kepada Gubernur Jatim yang memfasilitasi Banyuwangi untuk memasarkan potensinya. Alhamdulillah, produk kami banyak dibeli oleh buyer dan banyak pesanan,” kata Mujiono.

    Banyuwangi memasarkan banyak produk, mulai batik, udeng, beras organik ekspor, kopi Osing, gula semut, gula batok, tas, manik-manik ekspor, hingga jajanan khas seperti bagiak, selai pisang, hingga bolu kuwuk.

    “Beberapa produk yang menjadi unggulan Banyuwangi ini kita bawa ke misi dagang untuk dipertemukan langsung dengan buyer atau pelaku bisnis yang ada di Sumatera Selatan,” kata Mujiono.

    Selain memamerkan produk UMKM, Banyuwangi juga menghadirkan budaya lokal. Pada sesi pembukaan, ditampilkan fashion show Wastra Osing, batik khas masyarakat Osing serta tari-tarian daerah ini.

    “Ajang ini menjadi sarana strategis untuk memperluas jaringan pasar sekaligus memperkenalkan potensi Banyuwangi ke luar Jawa,” tuturnya.

    Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (Diskop UMP) Banyuwangi, Nanin Oktaviantie, menambahkan, forum ini mempertemukan pelaku usaha Banyuwangi dengan buyer di daerah lain di Indonesia.

    “Banyuwangi berkesempatan mengenalkan produk sekaligus menjajaki pasar baru,. Bahkan ada ekspoetir yang tertarik dengan produk kita,” kata Nanin. [tar/ian]

  • Analisis BMKG soal Penyebab Gempa M 6,5 di Sumenep

    Analisis BMKG soal Penyebab Gempa M 6,5 di Sumenep

    Jakarta

    BMKG mengatakan gempa magnitudo (M) 6,5 yang terjadi di wilayah Sumenep dan Pulau Sapudi berpusat di laut. Gempa ini disebabkan adanya aktivitas sesar aktif bawah laut.

    “Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif bawah laut,” ujar Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Dr Daryono kepada wartawan, Rabu (1/10/2025).

    Daryono mengatakan gempa memiliki mekanisme pergerakan naik. Dia mengatakan gempa ini berjenis dangkal.

    “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” jelasnya.

    Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,0. Episenter gempa terletak pada koordinat 7,35° LS ; 114,22° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 58 Km arah Tenggara Sumenep, Jawa Timur, pada kedalaman 12 km.

    Sedangkan di daerah Tuban, Denpasar dan Gianyar dengan skala intensitas III MMI yang artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu. Lalu, di daerah Tabanan, Buleleng, Kuta dan Banyuwangi dengan skala intensitas II-III MMI yakni getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.

    “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” katanya.

    Daryono juga mengatakan hingga pukul 00.29 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 4 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M 4.4. Dia pun mengimbau masyarakat tetap tenang dan menghindari bangunan rusak akibat gempa.

    (zap/ygs)

  • BMKG Ungkap Penyebab Gempa di Sumenep 
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        1 Oktober 2025

    BMKG Ungkap Penyebab Gempa di Sumenep Surabaya 1 Oktober 2025

    BMKG Ungkap Penyebab Gempa di Sumenep
    Tim Redaksi
    SUMENEP, KOMPAS.com
    – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,0 mengguncang wilayah Sumenep dan Pulau Sapudi, Jawa Timur, Selasa (30/9/2025) pukul 23.49 WIB.
    Episenter gempa berada di laut, sekitar 58 kilometer tenggara Sumenep pada kedalaman 12 kilometer.
    Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyebut, gempa di Sumenep termasuk jenis gempa dangkal yang dipicu aktivitas sesar aktif bawah laut.
    Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan pergerakan naik atau
    thrust fault,
    yang menjadi penyebab utama terjadinya guncangan.
    “Karakteristik lokasi dan kedalamannya menunjukkan bahwa gempa dipicu oleh sesar aktif bawah laut dengan mekanisme pergerakan naik,” kata Daryono melalui rilis tertulisnya, Rabu (1/10/2025).
    Guncangan gempa, kata Daryono, dirasakan kuat di Pulau Sapudi dengan intensitas V–VI MMI hingga menyebabkan kerusakan ringan.
    “Semua orang merasakan getaran dan terjadi kerusakan ringan,” ucap dia.
    Sementara itu, wilayah Sumenep, Pamekasan, dan Surabaya merasakan getaran pada skala III–IV MMI.
    “Di wilayah itu, getaran dirasakan nyata dalam rumah,” kata dia. 
    Adapun di daerah lain, seperti Denpasar, Banyuwangi, hingga Lombok merasakan getaran lebih lemah.
    Dalam rilisnya, BMKG memastikan gempa ini tidak berpotensi tsunami.
    Sebelumnya, gempa bumi bermagnitudo 6,5 mengguncang wilayah Sumenep, Jawa Timur, Selasa (30/9/2025) malam, pukul 23.49 WIB.
    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat pusat gempa berada di koordinat 7,25 Lintang Selatan dan 114,22 Bujur Timur, dengan kedalaman 11 kilometer.
    Namun, dari hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 6,0 skala Richter.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.