kab/kota: Banyuwangi

  • Jasad Bayi Laki-Laki Ditemukan di Banyuwangi, Kondisi Mengenaskan

    Jasad Bayi Laki-Laki Ditemukan di Banyuwangi, Kondisi Mengenaskan

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Jasad bayi ditemukan mengambang di sungai Stail, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi, Minggu (12/10/2025. Bayi berjenis kelamin laki-laki kemungkinan baru dilahirkan antara satu hingga dua hari sebelum ditemukan.

    Kapolsek Gambiran AKP Badrodin Hidayat menjelaskan, bayi pertama kali ditemukan oleh seorang yang tengah memancing di sungai tersebut sekitar pukul 13.00 WIB. Pemancing itu, tiba-tiba mendatangi dua warga yang tengah ngopi di warung sekitar sungai dan menyampaikan bahwa ia baru saja melihat jasad bayi.

    Pemancing yang tak diketahui identitasnya itu juga turut memberi tahu titik lokasi ia melihat jenazah bayi.

    “Dari kabar tersebut, saksi atas nama Sutikno dan Mohammad Fatkhurohman langsung mengecek. Dan benar terdapat sesosok bayi dengan jenis kelamin laki-laki di sungai,” kata Hidayat.

    Lokasi jasad bayi berada di sungai yang kondisi airnya tak tinggi. Hanya semata kaki orang dewasa. Kondisi bayi tersangkut pada bebatuan padas.

    Jasad bayi sudah menghitam dan terlihat sedikit membengkak. Tak ada sehelai pakaian pun yang dikenakan. Tali pusar atau ari-ari juga masih tersambung.

    “Saat dicek, kondisinya sudah meninggal dunia,” katanya.

    Informasi penemuan jasad bayi itu langsung diteruskan oleh para saksi ke kepala dusun setempat. Kabar tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Gambiran.

    “Aggota Polsek Gambiran dan petugas tenaga kesehatan Puskesmas Gambiran mendatangi tempat penemuan bayi untuk tindakan pertama tempat kejadian perkara,” katanya.

    Setelahnya, tim Inafis dan Unit Reskrim Polresta Banyuwangi turun ke lokasi untuk olah tempat kejadian perkara dan memeriksa saksi-saksi.

    Sementara jasad bayi telah dibawa ke RSUD Blambangan untuk diperiksa lebih lanjut atau diautopsi. Hal ini dianggap penting untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya.

    Hasil pemeriksaan awal petugas kesehatan menunjukkan, tidak diketemukan luka tanda kekerasan pada bayi.

    “Kondisi bayi ditemukan dengan anatomi tubuh yang lengkap atau sempurna. Terdapat ari-ari atau tali pusar yang masih menempel di perut,” katanya.

    Hidayat menambahkan, melihat kondisi jasad, petugas kesehatan memprakirakan bayi tersebut baru saja dilahirkan. Usianya di kandungan diduga sekitar 8 bulan atau 9 bulan.

    “Kondisinya memang sudah siap untuk dilahirkan,” pungkasnya. [ayu/but]

     

  • Kadindik Jatim Nge-Jam Bareng Siswa di Orkestra Jatim Bersimfoni

    Kadindik Jatim Nge-Jam Bareng Siswa di Orkestra Jatim Bersimfoni

    Surabaya (beritajatim.com) – Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur (Kadindik Jatim), Aries Agung Paewai menunjukkan kepiawaiannya saat peringatan HUT ke-80 Provinsi Jatim di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (12/10/2025).

    Mengenakan pakaian khas Jawa Timuran, Aries membaur dengan 260 pelajar dari berbagai sekolah untuk tampil dalam orkestra kolosal “Jatim Bersimfoni”. Ia tampak asyik nge-jam bersama para pelajar tersebut.

    Dengan lincah, Kadindik kelahiran Makassar ini menabuh alat musik Jimbe, menyatu dalam irama musik yang dibawakan oleh para siswa. Aksinya tersebut menarik perhatian di tengah khidmatnya upacara.

    Aries mengaku sangat menikmati momen tersebut, yang disebutnya sebagai pengalaman luar biasa bisa bermain bersama siswa-siswa bertalenta. “Asik sekali bisa bermain dengan siswa-siswa bertalenta luar biasa dan berprestasi,” ujarnya.

    Ia mengungkapkan bahwa kecintaannya pada musik sudah ada sejak muda, meski baru kali ini ia tampil bersama pelajar.

    Pertunjukan Jatim Bersimfoni sendiri merupakan kolaborasi musik modern dan tradisional yang melibatkan 230 instrumen musik. Ratusan pelajar yang terlibat berasal dari Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Banyuwangi, hingga Madiun.

    Medley lagu berdurasi 10 menit yang dibawakan mencakup berbagai genre, seperti Kita Bisa, Semanggi Suroboyo, Indonesia Pusaka, hingga Kopi Dangdut dan Ekspresi.

    Menurut Aries, konsep Jatim Bersimfoni lahir dari semangat kolaborasi, kreativitas, dan kebersamaan generasi muda Jawa Timur. “Pertunjukan ini menjadi bukti bahwa pendidikan dan seni dapat berjalan beriringan dalam membangun karakter serta identitas daerah,” tegasnya.

    Aksi pimpinan pendidikan yang turun ke panggung bersama pelajar ini mengirimkan pesan kuat tentang harmoni dan kebersamaan. “Musik menyatukan, begitu juga pendidikan. Keduanya mengajarkan harmoni,” tutup Aries. [ipl/aje]

  • ABK Asal Batang Tewas dalam Insiden Kapal Meledak di Samudera Hindia, 7 Orang Luka Berat

    ABK Asal Batang Tewas dalam Insiden Kapal Meledak di Samudera Hindia, 7 Orang Luka Berat

    Liputan6.com, Jakarta – Seorang anak buah kapal (ABK) pria bernama Kasudi (47), warga Desa Ujungnegoro Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang, Jawa Tengah menjadi korban meninggal akibat insiden meledaknya KM Anugerah Indah 18.

    Kapal pencari ikan yang membawa 25 ABK tersebut mengalami ledakan dan terbakar di Samudera Hindia pada Rabu (8/10/2025) dan berhasil dievakuasi seluruhnya ke Perairan Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, pada Sabtu (11/10/2025).

    “Jumlah korban 25 orang terdiri dari satu orang meninggal dunia, tujuh orang luka berat dan 17 orang lainnya sehat,” kata Komandan Pos TNI AL Muncar, Lettu Laut (P) Marjun Susanto Minggu (12/10/2025).

    Jenazah korban meninggal, Kasuadi dan luka berat yaitu atas nama Wawan, Misbahul, Riki, Jamal, Anto, Sumanto, dan Zeni yang belum dirinci identitasnya, saat ini berada di RSUD Blambangan.

    Mereka dievakuasi ke RSUD Blambangan menggunakan empat mobil ambulans dan saat ini para korban luka berat mendapatkan penanganan intensif dari tenaga medis.

     

  • Kesaksian ABK, Detik-detik Kapal Penangkap Ikan Asal Banyumas Meledak di Samudera Hindia

    Kesaksian ABK, Detik-detik Kapal Penangkap Ikan Asal Banyumas Meledak di Samudera Hindia

    Liputan6.com, Jakarta – Kapal penangkap ikan KM Anugerah Indah 18 asal Banyumas, Jawa Tengah yang membawa 25 anak buah kapal (ABK) meledak di Perairan Samudera Hindia. Sebelum kapal meledak, kapal lebih dahulu terbakar di bagian kamar mesin namun sempat berhasil dipadamkan. Saat asap habis, ledakan besar terjadi.

    “Ledakannya besar, kami kena api yang kena angin,” kata salah satu ABK yang selamat, Ilman Setiadi, Minggu (12/10/2025).

    Ledakan tersebut mengakibatkan delapan ABK mengalami luka bakar, dan seluruh ABK berhasil diselamatkan KM Victory yang juga tengah menangkap ikan di perairan Samudera Hindia.

    Pemuda 23 tahun yang merupakan ABK bagian cold storage itu mengungkap setelah ledakan, dan saat proses evakuasi berlangsung, api menjalar ke bagian depan kapal dan menenggelamkan kapal seluruhnya.

    Seluruh ABK termasuk delapan ABK yang mengalami luka bakar berat kemudian dievakuasi ke Perairan Muncar, selanjutnya dibawa ke RSUD Blambangan Banyuwangi.

    Namun sesampainya di RSUD Blambangan, setelah pelayaran yang panjang dari Samudera Hindia ke Perairan Banyuwangi, salah satu ABK yang mengalami luka bakar berat akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

     

  • 3 Hari Tanpa Penanganan, Korban Ledakan KM Anugerah Indah 18 Akan Dioperasi
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        11 Oktober 2025

    3 Hari Tanpa Penanganan, Korban Ledakan KM Anugerah Indah 18 Akan Dioperasi Surabaya 11 Oktober 2025

    3 Hari Tanpa Penanganan, Korban Ledakan KM Anugerah Indah 18 Akan Dioperasi
    Tim Redaksi
    BANYUWANGI, KOMPAS.com
    – Sebanyak tujuh korban luka bakar dalam insiden ledakan kapal pencari ikan KM Anugerah Indah 18 di Samudera Hindia pada Rabu (8/10/2025) telah mendapatkan penanganan medis di RSUD Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (11/10/2025).
    Berdasarkan data Lanal Banyuwangi, para korban yang mengalami luka bakar adalah Wawan, Misbahul, Riki, Jamal, Anto, Sumanto, dan Zeni. Sementara satu korban meninggal adalah Kasudi, warga Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
    Koordinator pelayanan medis RSUD Blambangan dr Ayyub Erdiyanto mengatakan, tiga dari tujuh korban mengalami luka bakar di atas 50 persen. Sementara empat lainnya tingkat keparahannya lebih rendah.
    “Untuk semua pasien luka, sudah kami tangani kegawatannya,” kata Ayyub, Sabtu.
    Pasien dengan luka bakar serius akan menjalani operasi debridement, yaitu tindakan pembedahan untuk mengangkat jaringan mati atau tidak sehat dari luka atau sendi guna mempercepat penyembuhan dan mencegah infeksi.
    Sementara untuk korban lainnya, pengobatan cukup medikamentosa atau pengobatan menggunakan obat-obatan, perawatan luka, observasi, dan evaluasi.
    Terkait lama proses penyembuhan yang dibutuhkan oleh para korban, Ayyub mengatakan bahwa hal tersebut tergantung pada derajat keparahan dan kondisi pasien.
    “Kalau sesuai
    guideline
    derajat 1 memerlukan waktu hingga 1 minggu. Derajat 2 memerlukan waktu hingga 2 bulan. Derajat 3 memerlukan waktu lebih dari 2 bulan,” urainya.
    Estimasi waktu pemulihan sangat tergantung dengan kondisi pasien. Sementara pada kasus ini, pasien sudah tiga hari tidak mendapatkan perawatan dan nutrisi yang cukup sehingga hal tersebut dapat memperlambat proses penyembuhan.
    Selama masa perawatan dan penyembuhan, para pasien juga harus dipantau secara kontinu untuk melihat ada tidaknya komplikasi yang dapat berakibat fatal.
    Sebelumnya, KM Anugerah Indah 18 yang membawa 25 ABK berangkat mencari ikan ke Samudera Hindia dan mengalami kecelakaan kapal yang bersumber dari kamar mesin.
    Berdasarkan keterangan kapten kapal, Kaeran (57), kepada petugas Lanal Banyuwangi, peristiwa ledakan kapal bermula saat kapal mengalami gangguan mesin yang kemudian dilakukan perbaikan, pembongkaran dan pembersihan oleh kepala kamar mesin dan anggota.
    “Kapal selesai perbaikan, namun timbul asap. Kapal trouble lagi dan kapal sempat meledak di area ruang mesin,” tutur Danposal Muncar Lettu Laut (P) Marjun Susanto.
    Kapten kapal dan ABK kemudian berupaya melakukan evakuasi korban dan pertolongan pertama, akibat terkena ledakan yang terjadi sekitar pukul 11.00 WIB.
    Keesokan paginya pada Kamis sekitar pukul 08.00 WIB, kapal mendapat pertolongan dari KM Viktori Makmur, dan selanjutnya semua ABK KM Anugrah Indah 18 dievakuasi berangkat dari perairan selatan Lombok NTB menuju Pelabuhan UPT PPP Muncar.
    “Kondisi kapal waktu ditinggalkan badan buritan sudah tenggelam,” ungkapnya.
    Kini, nakhoda dan 16 ABK yang selamat diangkut menggunakan bis menuju Polairud Banyuwangi untuk melakukan pemeriksaan lanjutan terkait insiden tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Korban Selamat KM Anugerah Insah 18 Dievakuasi, Jalani Perawatan di RSUD Blambangan

    Korban Selamat KM Anugerah Insah 18 Dievakuasi, Jalani Perawatan di RSUD Blambangan

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Tragedi terbakarnya kapal ikan KM Anugerah Indah 18 di Samudra Hindia menelan korban jiwa. Satu orang anak buah kapal (ABK) dilaporkan meninggal dunia, sementara tujuh lainnya mengalami luka bakar serius dan kini menjalani perawatan intensif di RSUD Blambangan, Sabtu (11/10/2025).

    Koordinator Pelayanan Medis RSUD Blambangan, dr. Ayyub Erdiyanto, mengatakan tiga dari tujuh korban mengalami luka bakar lebih dari 50 persen, sedangkan empat lainnya mengalami luka dengan tingkat keparahan lebih ringan. “Untuk semua pasien luka, sudah kami tangani secara intensif,” ujarnya.

    Menurut Ayyub, pasien dengan luka bakar berat akan menjalani operasi debridement, sementara lainnya cukup menjalani pengobatan medikamentosa, perawatan luka, observasi, dan evaluasi lanjutan.

    Ia menjelaskan, lamanya proses penyembuhan sangat bergantung pada derajat luka dan kondisi fisik pasien. “Kalau sesuai panduan, derajat 1 memerlukan waktu hingga 1 minggu, derajat 2 hingga 2 bulan, dan derajat 3 bisa lebih dari 2 bulan,” jelasnya.

    Namun, Ayyub menambahkan, kondisi korban yang sempat tiga hari tanpa perawatan dan nutrisi cukup saat di laut dapat memperlambat proses pemulihan. Selama masa perawatan, pasien juga akan terus dipantau untuk mencegah komplikasi fatal.

    Sementara itu, salah satu ABK yang selamat, Doni Setiawan, menceritakan detik-detik saat kebakaran terjadi sekitar pukul 11.00 siang. Saat itu, kapal dalam kondisi diam dan seluruh kru tengah beristirahat. Tiba-tiba asap dan percikan api muncul dari ruang mesin di bagian bawah kapal.

    “Otomatis semua kru, 26 orang, serentak mendekati ruangan mesin yang timbul asap. Kami kerja tim melakukan penyiraman di ruangan yang ada percikan api,” ujarnya.

    Asap sempat mereda setelah pemadaman selama setengah jam. Namun, saat lima ABK masuk ke ruang mesin untuk mengecek kondisi, ledakan besar terjadi, menghantam beberapa ABK lainnya yang berdiri di dekat pintu masuk. “Totalnya ada delapan orang yang kena ledakan,” kata Doni, warga Banyumas, Jawa Tengah.

    Para ABK KM Anugerah Indah 18 mayoritas berasal dari Jawa Tengah, dengan korban ledakan terbanyak dari Kabupaten Batang. Mereka kemudian diselamatkan oleh kapal KM Victory Makmur yang kebetulan berlayar tak jauh dari lokasi.

    Sebelum meninggalkan kapal yang terbakar, awak KM Victory Makmur sempat berusaha memadamkan api, namun gagal. Api justru semakin membesar hingga menghanguskan seluruh badan kapal. “Akhirnya kami dibawa ke Pelabuhan Banyuwangi. Satu korban ledakan meninggal dunia,” tutur Doni. [kun]

  • Tragedi Laut Banyuwangi: Kapal Ikan KM Anugerah Indah 18 Meledak, Satu ABK Tewas, Delapan Luka

    Tragedi Laut Banyuwangi: Kapal Ikan KM Anugerah Indah 18 Meledak, Satu ABK Tewas, Delapan Luka

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Sebuah kapal ikan KM Anugerah Indah 18 terbakar di Perairan Samudera Hindia pada Rabu (8/10/2025) siang. Akibat kejadian tersebut, sejumlah anak buah kapal (ABK) dilaporkan meninggal dunia, sementara sebagian lainnya telah dievakuasi ke Banyuwangi, Sabtu (11/10/2025).

    Salah satu ABK yang selamat, Doni Setiawan, menceritakan bahwa kebakaran terjadi sekitar pukul 11.00 siang. “Itu dalam kondisi kapal diam dan semua kru sedang beristirahat,” ujar Doni saat ditemui di RSUD Blambangan.

    Menurutnya, asap dan percikan api pertama kali muncul dari ruang mesin yang berada di bagian bawah kapal. “Otomatis semua kru yang berjumlah 26 orang serentak mendekati ruang mesin. Kami langsung bekerja sama melakukan penyiraman di ruangan yang muncul percikan api,” katanya.

    Kondisi di ruang mesin penuh asap dengan aroma menyengat yang diduga berasal dari kebocoran saluran freon di dekat mesin. Setelah sekitar setengah jam upaya pemadaman, asap sempat mereda.

    Namun saat tim teknis kapal melakukan pengecekan ulang, terjadi ledakan besar. Ledakan tersebut mengenai beberapa ABK yang berada di dalam dan di dekat pintu masuk ruang mesin.
    “Total korban ada delapan orang yang terkena ledakan,” jelas Doni, warga Banyumas, Jawa Tengah.

    Mayoritas ABK KM Anugerah Indah 18 berasal dari Jawa Tengah, sementara korban ledakan sebagian besar dari Kabupaten Batang.

    Setelah insiden itu, awak kapal meminta pertolongan kepada kapal lain di sekitar lokasi. Kebetulan, KM Victory Makmur tengah berlayar tak jauh dari tempat kejadian dan segera mengevakuasi seluruh kru kapal.

    Sebelum meninggalkan kapal yang terbakar, KM Victory Makmur sempat berupaya memadamkan api, namun gagal karena kobaran semakin besar hingga menghanguskan seluruh badan kapal.
    “Akhirnya kami semua dievakuasi ke Pelabuhan Banyuwangi. Satu orang dari korban ledakan meninggal dunia,” ungkap Doni.

    Sementara itu, Kasatpolairud Polresta Banyuwangi Kompol Muchammad Wahyudi mengatakan, kapal tersebut terbakar di koordinat lintang 11° dan bujur 118°, tepatnya di Samudera Hindia, jauh di selatan Pulau Sumbawa.

    “KM Anugerah Indah 18 membawa 25 ABK. Selain korban meninggal dan luka-luka, ABK lainnya dalam keadaan selamat,” ujarnya.

    Menurut Wahyudi, seluruh korban dan ABK dievakuasi oleh KM Victory Makmur dan dibawa ke Pelabuhan Muncar, Kabupaten Banyuwangi. Setibanya di pelabuhan, korban luka langsung dilarikan ke RSUD Blambangan untuk penanganan medis.

    Pantauan di RSUD Blambangan menunjukkan, korban meninggal dunia telah dibawa ke kamar jenazah, sedangkan korban luka dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Beberapa di antaranya mengalami luka bakar serius akibat ledakan di ruang mesin kapal. [kun]

  • Menteri Sosial Saifullah Yusuf Disambut Pidato Bahasa Inggris oleh Murid SR di Jombang

    Menteri Sosial Saifullah Yusuf Disambut Pidato Bahasa Inggris oleh Murid SR di Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, melakukan kunjungan ke Sekolah Rakyat (SR) yang terletak di Mojoagung, Jombang, pada Sabtu (11/10/2025).

    Kunjungan ini disambut dengan antusias oleh ratusan murid SR, baik dari tingkat SR Menengah Pertama (SRMP) maupun SR Menengah Atas (SRMA), beserta wali murid yang hadir untuk menyambut kehadiran Gus Ipul.

    Murid-murid SR terlihat sangat antusias, bahkan salah satu dari mereka menyampaikan sambutan dalam Bahasa Inggris, yang membuat Gus Ipul terkagum-kagum. Dalam kesempatan tersebut, Gus Ipul memberikan semangat kepada seluruh murid SR Terintegrasi 8 Jombang dan menyampaikan bahwa lokasi sekolah yang ada saat ini di Mojoagung hanya sementara.

    Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang, kata Gus Ipul, sudah menyiapkan lahan di Tunggorono sebagai lokasi permanen untuk SR. Selain itu, untuk menunjang kegiatan belajar, para murid SR juga akan mendapatkan laptop secara gratis.

    “Lokasi di Mojoagung ini hanya sementara. Karena Pemkab Jombang sudah menyiapkan lahan di Tunggorono. Sebagai penunjang kegiatan belajar, murid SR juga akan mendapatkan laptop secara gratis,” kata Gus Ipul disambut tepuk tangan meriah dari hadirin.

    Usai berinteraksi dengan para murid dan wali murid, Gus Ipul diwawancarai oleh wartawan mengenai komitmennya dalam menjalankan instruksi Presiden untuk memastikan bantuan sosial (Bansos) disalurkan dengan tepat sasaran.

    Gus Ipul menegaskan bahwa salah satu fokus utama adalah konsolidasi dan akurasi data penerima manfaat melalui kerja sama dengan pemerintah daerah serta pemanfaatan teknologi dalam proses penyaluran Bansos.

    Murid SR Jombang saat menyambut Mensos Gus Ipul

    “Tidak lanjut di arahan Presiden dan instruksi Presiden, agar Bansos bisa lebih tepat sasaran dengan konsolidasi data, akurasi data menjadi kunci keberhasilan penyaluran Bansos,” ujar Gus Ipul.

    Ia juga menekankan pentingnya verifikasi lapangan dalam memastikan data penerima Bansos sesuai dengan kondisi riil. Kerja sama dengan bupati dan wali kota menjadi kunci dalam menghindari data yang tidak sesuai fakta.

    “Kita kerja sama dengan bupati, wali kota untuk memastikan bahwa data-data yang diusulkan ke Jakarta itu benar-benar mereka sesuai dengan faktanya. Jangan sampai tidak sesuai fakta, sehingga Bansos yang kita berikan itu tidak tepat sasaran,” tegas Gus Ipul.

    Lebih lanjut, Gus Ipul mengungkapkan bahwa Kemensos juga melibatkan partisipasi publik dalam meningkatkan akurasi data Bansos. Salah satu langkah yang dilakukan adalah pemutakhiran data melalui aplikasi yang dapat diakses oleh masyarakat. “Insyaallah dengan pemutakhiran bersama melibatkan masyarakat umum lewat aplikasi itu, makin akurat,” tambahnya.

    Gus Ipul juga menceritakan tentang proyek “Digitalisasi Bansos” yang sedang diuji coba di Banyuwangi. Proyek ini bertujuan untuk menggunakan teknologi dalam menentukan kelayakan penerima Bansos, tanpa campur tangan manusia, karena sistem terhubung dengan seluruh data pemerintah.

    Teknologi ini memungkinkan setiap orang untuk mengajukan diri, namun keputusan kelayakan sepenuhnya ditentukan oleh sistem. “Kemudian nanti akan diberitahu, layak atau untuk mendapatkan Bansos yang ini. Tentu melalui system. Karena sudah kita lakukan digitalisasi,” jelas Gus Ipul mengenai sistem baru ini.

    Proyek ini mengujicobakan teknologi pada program Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Sembako, yang dikembangkan oleh Dewan Ekonomi Nasional.

    Sebagai bagian dari upaya transparansi dan akuntabilitas, Gus Ipul mengajak partisipasi masyarakat dan wartawan untuk memanfaatkan aplikasi seperti CekBansos, yang memungkinkan masyarakat untuk mengusulkan atau menyanggah nama-nama penerima Bansos.

    “Kita juga ingin partisipasi masyarakat luas untuk bisa mengusulkan atau menyanggah nama-nama yang bisa mendapatkan atau tidak mendapatkan,” tutupnya. [suf]

  • Sejak 18 September 2025, 300 Ribu Warga Daftar Program Bansos Digital Banyuwangi

    Sejak 18 September 2025, 300 Ribu Warga Daftar Program Bansos Digital Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Sejak dibuka pada 18 September 2025, program bantuan sosial (bansos) digital di Banyuwangi telah mencatat sebanyak 300.343 kepala keluarga yang mendaftar. Program prioritas nasional ini merupakan bagian dari inisiatif Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan penyaluran bantuan lebih akurat dan tepat sasaran melalui sistem digitalisasi data penerima.

    Pendaftaran bansos digital di Banyuwangi akan berlangsung hingga 15 Oktober 2025, dengan target sekitar 320 ribu warga. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memastikan proses uji coba ini berjalan maksimal untuk menjangkau masyarakat yang benar-benar membutuhkan bantuan.

    Asisten Administrasi Umum Kabupaten Banyuwangi, Choiril Ustadi, mengatakan bahwa capaian jumlah pendaftar bukan menjadi satu-satunya ukuran keberhasilan. Fokus utama pemerintah daerah adalah membuka akses bagi masyarakat agar bisa mendaftarkan diri secara mandiri maupun melalui agen perlindungan sosial (perlinsos).

    “Uji coba ini tidak semata-mata mengejar target angka. Prinsip utamanya adalah masing-masing pribadi yang merasa membutuhkan bisa daftarkan diri,” ujar Ustadi.

    Warga dapat mendaftar secara mandiri apabila memiliki perangkat telepon pintar dan identitas kependudukan digital (IKD), atau melalui agen perlinsos yang tersebar di seluruh wilayah Banyuwangi. Agen tersebut terdiri dari pendamping program keluarga harapan (PKH), operator desa, tenaga kesejahteraan sosial kecamatan, kader dasawisma, hingga perangkat daerah dan kepala wilayah.

    “Kalau data yang masuk, banyak yang melalui agen. Sebagai contoh pendaftar dari penerima program PKH saja. Itu sebanyak 48 ribu dan 60 persennya tidak punya HP atau HP-nya tidak support untuk mengakses IKD,” sambungnya.

    Choiril menambahkan, meski jumlah pendaftar belum mencapai target, Pemkab Banyuwangi tetap memprioritaskan kualitas dan ketepatan sasaran pendaftaran dibanding sekadar angka capaian.

    “Itu tidak apa-apa, memang sejak awal sudah disiapkan untuk itu. Tidak wajib semua orang harus daftar. Kami fokus pada yang merasa membutuhkan bansos,” jelasnya.

    Ia juga mengimbau warga yang belum mendaftar agar segera memanfaatkan waktu tersisa sebelum pendaftaran ditutup.

    “Artinya, bagi masyarakat yang masih merasa membutuhkan tapi belum daftar, dipersilakan. Kami minta agar masyarakat mendaftar secara sukarela,” tandasnya. [alr/beq]

  • Motor Warga Probolinggo Sempat Hilang Dicuri, 3 Hari Kemudian Ditemukan di Muncar Banyuwangi

    Motor Warga Probolinggo Sempat Hilang Dicuri, 3 Hari Kemudian Ditemukan di Muncar Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Korban pencurian motor milik Ahmad Afandi asal Probolinggo yang dilaporkan hilang selama 3 hari, kini kembali dalam keadaan utuh.

    Kapolsek Muncar, AKP Mujiono menjelaskan, kasus hilangnya motor tersebut bermula dari laporan Ahmad Afandi sang pemilik motor pada, tanggal 7 Oktober 2025.

    Korban melaporkan bahwa sepeda motornya raib di kosnya yang berada di wilayah Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar saat malam hari. Dari laporan itu, pihak kepolisian langsung memproses dengan melakukan penyelidikan.

    Dua hari kemudian, pada 9 Oktober 2025, sebuah petunjuk tak terduga muncul. Polsek Muncar menerima laporan dari penjaga warung makan yang beralamat di desa Tembokrejo. Motor tersebut ditinggalkan dan tidak kunjung diambil, termasuk identitas pemiliknya pun tidak diketahui.

    “Alhamdulillah hari ini, kami telah mengembalikan melakukan penyerahan satu unit sepeda motor merk Honda Beat warna putih dengan No. Pol N 2766 MB kepada Ahmad Afandi asal alamat Probolinggo, sebagai pemilik sah,” kata Mujiono , Jumat (10/10/2025).

    Pihaknya mengaku, setelah olah TKP dan pendalaman kasus, ternyata laporan motor Ahmad Afandi yang hilang, sesuai dan identik dengan laporan motor yang ditemukan di warung makan tersebut.

    “Hal itu juga telah dibuktikan berdasarkan dokumen BPKB, STNK serta kunci motor milik Ahmad Afandi,” jelasnya.

    Menurut AKP Mujiono, hilangnya motor milik Ahmad Afandi diduga karena upaya pencurian. Oleh sebab itu pihaknya akan mendalami dan dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

    “Apabila dikemudian hari ada laporan pidana dan melibatkan sepeda motor tersebut, kiranya pemilik kendaraan akan kooperatif membantu proses hukum,” cetusnya.

    Sementara itu, Ahmad Afandi mengucapkan rasa syukurnya, tak luput dirinya juga mengucapkan banyak terima kasih atas kesigapan dan pelayanan Polsek Muncar karena telah menemukan motornya dan mengembalikanya tanpa ditarik biaya.

    “Alhamdulillah dan saya ucapkan terima kasih kepada Polsek Muncar karena telah membantu menemukan sepeda saya yang hilang dan kembali dengan utuh tanpa kehilangan apa-apa,” jelasnya. (als/ted)