kab/kota: Banyuwangi

  • Ngeyel, Belasan Santri Samsudin Blitar Kembali Dipulangkan ke Daerah Asal

    Ngeyel, Belasan Santri Samsudin Blitar Kembali Dipulangkan ke Daerah Asal

    Blitar (beritajatim.com) – Forkopimda Kabupaten Blitar kembali memulangkan santri Samsudin. Total ada 13 santri yang dipulangkan dari Pondok Samsudin di Desa Rejowinangun Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar.

    Pemulangan santri dari Pondok Nuswantoro yang merupakan milik Samsudin ini merupakan tahap ke 2. Para santri yang dipulangkan ini juga berasal dari berbagai daerah seperti Lampung, Bekasi hingga beberapa kota di Jawa Tengah.

    “Pemulangan warga melibatkan kesbangpol Kabupaten Blitar, Dinas Sosial Kab. Blitar, forkopimcam, Pemdes Rejowinangun dan pihak nuswantoro dilaksanakan pada hari jumat, 15/03/2024 pukul 07.00 wib,” kata Kasi Humas Kemenag Kabupaten Blitar, Jamil Mashudi Jamil.

    Pemulangan ini dilakukan usai Samsudin ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan Polda Jatim beberapa waktu lalu. Samsudin ditahan usai kontennya bertukar pasangan membuat resah masyarakat.

    Atas pertimbangan tersebut Forkompinda Kabupaten Blitar sepakat untuk mengosongkan padepokan milik Samsudin di Kecamatan Kademangan. Seluruh santri yang sebelumnya berada di pondok milik Samsudin pun kini telah dipulangkan ke daerah asal.

    “Proses pemulangan ini merupakan tahap 2. Pemulangan berjumlah 13 orang,” imbuhnya.

    Sebelumnya Forkopimda Kabupaten Blitar, telah melakukan pemulangan santri tahap pertama. Pada tahap pertama tersebut, total ada 30 santri Samsudin yang dipulangkan ke daerah asal.

    Pemulangan santri tahap pertama tersebut dilakukan pada Sabtu (09/03/24) lalu. Adapun asal para santri Samsudin itu berasal dari berbagai daerah. Seperti dari Malang, Tuban, Banyuwangi, bahkan hingga ada yang dari Sumatera.

    Forkopimda Kabupaten Blitar memastikan pemulangan santri itu dilakukan juga untuk menjaga kondusifitas wilayah. Terlebih Samsudin selalu pemilik padepokan juga telah ditahan Polda Jatim.

    “Ini supaya menjadi pelajaran bagi kita semua, agar tidak terulang kembali adanya kegaduhan dan merugikan banyak pihak. Kemudian kami (forkopimda) hadir untuk menjaga kondusifitas wilayah Kabupaten Blitar,” tandasnya.

    Seperti diketahui, Polda Jatim resmi menetapkan Gus Samsudin sebagai tersangka dan langsung menahannya. Penetapan tersangka ini buntut viralnya konten video pengajian yang memperbolehkan bertukar pasangan. Video ini meresahkan masyarakat.

    “Dinyatakan bahwa hari ini saudara Samsudin dinyatakan sebagai tersangka,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Jumat (01/03/24).

  • Banjir Semarang, KA Pandalungan dan Blambangan Alami Sedikit Perubahan

    Banjir Semarang, KA Pandalungan dan Blambangan Alami Sedikit Perubahan

    Jember (beritajatim.com) – Gara-gara banjir di Semarang, Jawa Tengah, Kereta Api Pandalungan dan Blambangan yang berangkat dari Jember dan Banyuwangi mengalami sedikit perubahan.

    KA Pandalungan berangkat pada pukul 14.55 WIB dari stasiun Jember menuju Stasiun Gambir, Jakarta. Sementara KA Blambangan Ekspres diberangkatkan tepat pukul 19.35 WIB dari Stasiun Ketapang, Banyuwangi.

    Mengurangi dampak kelambatan, PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 9 merekayasa pola operasi. “Kami menggunakan rangkaian darurat,” kata Manager Hukum dan Humasda KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, Kamis (14/3/2024).

    KA Pandalungan berangkat dari Stasiun Jember dengan menggunakan rangkaian 6 kereta kelas eksekutif. Dua kereta kelas eksekutif akan ditambahkan di Stasiun Surabaya Pasar Turi. Dengan demikian, KA Pandalungan membawa 8 kereta kelas eksekutif sebagaimana biasanya.

    Cahyo mengatakan, dari data manifes sebanyak 86 penumpang KA Pandalungan naik dari wilayah Daop 9 diantaranya dari Stasiun Jember, Stasiun Tanggul, Stasiun Klakah dan Stasiun Probolinggo. Mereka akan melewati rute Purwokerto, Yogyakarta, dan Solo.

    Sementara itu, KA Blambangan Ekspres tak lagi memgakhiri perjalanan di Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng. “Keberangkatan hari ini KA Blambangan Ekspres akan berakhir di Stasiun Alastua, atau satu stasiun sebelum tujuan akhir,” kata Cahyo.

    KA Blambangan Ekspres berangkat dari Stasiun Ketapang dengan rangkaian satu kereta kelas eksekutif dan tiga kereta kelas ekonomi. Pergantian dan penambahan kereta kelas eksekutif akan dilakukan di Jember, sehingga berangkat dengan membawa empat kereta kelas eksekutif dan tiga kereta kelas ekonomi sebagaimana formasi semula. [wir]

  • Usai Nyepi, Arus Balik Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Padat

    Usai Nyepi, Arus Balik Pelabuhan Ketapang Banyuwangi Padat

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Usai penutupan pelayanan penyeberangan selama 24 jam pada Senin (11/3/2024) kemarin, terpantau kepadatan kendaraan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Pelabuhan pintu masuk ke Pulau Bali ini kembali dibuka pada pukul 05.00 WIB pasca perayaan Nyepi.

    Tampak seluruh areal parkir dalam pelabuhan dipadati kendaraan roda empat yang akan menyeberang ke Pulau Bali. Kendaraan roda empat masih mendominasi arus balik ini.

    Berdasarkan pantauan, kepadatan antrean kendaraan mulai tadi malam hingga saat ini. Antrean kendaraan selain di dalam areal parkir pelabuhan juga tampak padat di dermaga masuk kapal.

    Diperkirakan puncak arus balik liburan nyepi dan awal puasa terjadi hari ini hingga malam nanti.

    Meski demikian, pihak Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Ketapang dan Otoritas Pelabuhan setempat telah melakukan antisipasi jika terjadi lonjakan penumpang.

    Salah satunya menambah armada kapal dari 27 unit menjadi 30 unit. Selain itu juga terdapat buffer zone untuk mengurangi kepadatan antrean kendaraan di jalan raya. [rin/beq]

  • Nelayan Situbondo Ditemukan Selamat di Baluran

    Nelayan Situbondo Ditemukan Selamat di Baluran

    Situbondo (beritajatim.com) – Nelayan asal Pelabuhan Jangkar, Situbondo, Supriyadi, ditemukan selamat kawasan perairan Taman Nasional Baluran. Supriyadi sempat dinyatakan hilang pada Sabtu (9/3/2024).

    Supriyadi berangkat melaut dari Jangkar pada Sabtu (9/3/2024) sekitar pukul 03.00 WIB dini hari. Biasanya, Supriyadi sudah kembali ke pelabuhan dari pada sore hari.

    Tetapi, saat itu dirinya tak kunjung tiba. Bahkan juga tak pulang ke rumah.

    Pihak keluarga mulai khawatir dengan kondisi Supriyadi. Sehingga, perwakilan keluarga melaporkan peristiwa itu ke Satuan Polisi Air dan Udara (Satpolairud) dan TNI AL yang siaga di Pos Keamanan laut Terladu (Kamladu) Jangkar, Situbondo.

    Mendapat laporan itu, personel Satpolairud Aipda Abdul Rofiq mencoba menghubungi Supriyadi menggunakan handphone. Saat percakapan terakhir, petugas mendapat jawaban jika posisi Supriyadi berada di Takat Datuk di sebelah timur Gunung Baluran. Dari percakapan itu, nelayan tersebut juga mengaku mengalami mati mesin kemudian handphone miliknya juga mati.

    Mirisnya, di saat yang sama terjadi angin kencang dan gelombang laut tinggi (cuaca ekstrim). Petugas gabungan Satpolairud dan TNI AL berusaha menyebarkan informasi kepada kelompok nelayan wilayah timur sampai Pandean (timur taman Nasional Baluran) dan berkoordinasi dengan BPBD serta Basarnas Pos Banyuwangi.

    Beruntung, pada Minggu (10/3/2024) sekitar pukul 07.00 WIB, Supriyadi bertemu dengan nelayan Pandean Wonorejo, Kecamatan Banyuputih yang tidak diketahui namanya. Nelayan tesebut menarik perahu milik Supriyadi ke pantai Lempuyang, Taman Nasional Baluran.

    Usai dipastikan selamat, Supriyadi menghubungi keluarganya dengan handphone untuk dijemput karena mesin perahu mengalami kerusakan. Selanjutnya dia dijemput ke pantai lempuyang melalui jalur darat pulang ke rumahnya.

    Selanjutnya, Supriyadi dilakukan pengecekan kesehatan oleh tim medis Puskesmas Jangkar dan dinyatakan sehat

    “Bahwa nelayan atas nama Supriyadi yang dinyatakan lost contact sejak hari Sabtu kemarin sudah diketemukan dalam keadaan selamat kemudian dievakuasi dibawa ke rumahnya sendiri di Dusun Pasar nangka, Kecamatan Jangkar,” terang Kasatpolairud Polres Situbondo AKP Gede Sukarmadiyasa, Senin (11/3/2024).

    Kasatpolairud Polres Situbondo mengimbau para nelayan dan masyarakat pesisir untuk selalu waspada dengan cuaca yang mulai ekstrim. Saat ini kerap terjadi hujan deras, angin kencang dan gelombang tinggi di tengah laut.

    “Apabila mau melaut agar membawa sarana keselamatan seperti life jaket atau ring Lifebuoy dan tidak memaksa apabila cuaca buruk,” pungkasnya. [rin/beq]

  • Nyepi, Ribuan Warga dari Bali Menyeberang ke Banyuwangi

    Nyepi, Ribuan Warga dari Bali Menyeberang ke Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Pantauan arus penumpang kapal ferry khususnya dari Pulau Bali menuju Pelabuhan Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Banyuwangi cukup padat.

    Pantauan ini terlihat sejak kemarin, sebelum adanya penutupan pelabuhan karena ritual Hari Raya Nyepi umat Hindu.

    Terlihat dari setiap kapal yang bersandar di Pelabuhan Ketapang dari Pelabuhan Gilimanuk, Bali terpantau padat oleh kendaraan baik roda dua maupun roda empat.

    Kepadatan dan ramainya pelabuhan Ketapang Banyuwangi ini karena banyak warga non Hindu yang memilih meninggalkan Bali lantaran adanya Hari Raya Nyepi.

    Mereka memilih menikmati masa liburan ini ke Banyuwangi maupun kota lain di Jawa Timur. Sebagian, bagi warga Banyuwangi mereka memilih untuk pulang kampung, karena libur kali ini juga bersamaan dengan libur awal puasa Ramadhan.

    Berdasarkan data dari pihak PT ASDP Indonesia Fery cabang Pelabuhan Ketapang – Gilimanuk telah terjadi lonjakan arus penyeberangan dari bali menuju ke Jawa. Data manifes Pelabuhan – Ketapang – Gilimanuk jumlah penumpang kemarin terpantau yang menyeberang dari bali menuju ke Jawa berjumlah 22 ribu lebih.

    Selanjutnya, penumpang roda dua dan empat tercatat sebanyak 6009 unit. Sementara data Minggu (10/3/2024) ) kemarin, jumlah arus penumpang telah mengalami kenaikan menjadi 26 ribu. Total rincian, kendaraan sebanyak 8000 unit kendaraan baik roda dua dan roda empat.

    Lonjakan penumpang dan kendaraan di jalur penyeberangan Jawa bali dikarenakan mulai tadi malam. Jadwal terakhir pelayanan penyeberangan dari Jawa menuju ke Bali dilakukan pihak otoritas pelabuhan pada pukul 23.00 WIB. Setelahnya, aktifitas penyeberangan di Pelabuhan Ketapang – Gilimanuk dihentikan selama 24 jam.

    Penutupan layanan penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk pada pukul 05.00 WITA. Selanjutnya akan dibuka kembali, Selasa pukul 05.00 WIB dari Pelabuhan Ketapang atau Pukul 05.00 WITA dari arah Gilimanuk Bali. (rin/ted)

  • Pantauan Hilal di Banyuwangi, Ini Hasilnya

    Pantauan Hilal di Banyuwangi, Ini Hasilnya

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Banyuwangi bersama Kementrian Agama dan sejumlah pengurus organisasi keagamaan dan masyarakat melakukan rukyatul hilal (melihat bulan) di Pantai Pancur Taman Nasional Alas Purwo, Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo. Berbagai persiapan untuk pemantauan bulan dilakukan dengan cermat dan penuh keyakinan.

    Meski demikian, hasilnya tim rukyat tidak dapat melihat bulan lantaran cuaca yang kurang mendukung. Di lokasi ini, langit tertutup mendung tebal bahkan sempat terjadi hujan deras dan angin kencang.

    Kondisi diperparah, tenda tempat pemantauan hilal rusak dan roboh diterjang kuatnya angin. Sehingga tamu undangan sempat berhamburan meninggalkan lokasi.

    Hingga matahari terbenam, tim rukyat tetap tidak bisa melihat bulan penanda 1 Ramadhan. Sehingga, hasil ini akan tetap menjadi laporan untuk pelaksanaan sidang isbat.

    Ketua Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Banyuwangi, H. Gufron Mustofa menyebut, kondisi bulan kemungkinan dirukyat sangat kecil. Pihaknya mengamati ketinggian hilal berada di 12 menit, seperempat derajat.

    “Arah mataharinya berada di 265 derajat, arah hilalnya sekitar 264 derajat, posisi hilal berada di sebelah selatan matahari sekitar 1 derajat, ketinggiannya 0 derajat 12 menit,” ungkap Gufron, Minggu (10/3/2024).

    Selain itu, kondisi mendung tebal berada di barat menutup pandangan. Sehingga menyulitkan tim rukyat untuk melihat bulan.

    “Karena di depan sana ada mendung tebal, hujan dan angin. Ufuk di barat juga tidak terlihat. Biasanya di sana terlihat gunung Grajagan, Gunung Tumpang Pitu dan Pulau Merah,” katanya.

    Meski demikian, hasil kegiatan ini akan menjadi bahan laporan tim rukyat dari LFNU Banyuwangi. Salah satunya menjadi bahan pelaksanaan sidang isbat penentuan 1 Ramadhan tahun ini. [rin/but]

     

  • Tenda Pantau Rukyatul Hilal Banyuwangi Rusak Tersapu Angin Kencang

    Tenda Pantau Rukyatul Hilal Banyuwangi Rusak Tersapu Angin Kencang

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Pemantauan bulan atau rukyatul hilal penentu awal ramadhan Banyuwangi terganggu angin kencang disertai hujan. Akibatnya, tenda yang berada di tepi Pantai Pancur, TN Alas Purwo, Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo itu rusak tersapu angin.

    Peristiwa tersebut terjadi sekitar Pukul 15.30 WIB saat tamu sedang berada di bawah tenda. Tiba-tiba angin kencang datang dengan hujan yang cukup lebat.

    Tenda sempat terangkat ke atas, sehingga beberapa tamu ikut mengamankan. Namun, kuatnya angin membuat sejumlah tamu diminta untuk meninggalkan lokasi tenda.

    “Saya lihat tadi ada penyangga yang jatuh, kemudian tamu berpindah ke bangunan (gubuk kecil), ada yang meninggalkan lokasi untuk berteduh,” ungkap H. Gufron Mustofa, Ketua Lembaga Falakiyah PCNU Banyuwangi, Minggu (10/3/2024).

    Meski demikian, kata Gufron, pasca angin kencang dan hujan mulai reda, proses pemantauan terus dilakukan. Meskipun hingga batas akhir atau tenggelamnya matahari, hilal tidak terlihat.

    “Posisi di barat sulit sekali terlihat karena ada mendung yang cukup tebal, angin kencang disertai hujan,” katanya.

    Namun, pihaknya akan tetap melaporkan hasil pemantauan ini sebagai bahan untuk sidang isbat penentuan 1 Ramadhan.

    “Karena ini suatu fardu kifayah, sehingga setelah acara ini nantinya akan kita laporkan ke Kementrian Agama kabupaten, provinsi dan Jakarta untuk dasar pelaksanaan sidang isbat,” pungkasnya. [rin/but]

  • Padepokan Samsudin Blitar Dikosongkan, Santri Dipulangkan

    Padepokan Samsudin Blitar Dikosongkan, Santri Dipulangkan

    Blitar (beritajatim.com) – Forkopimda Kabupaten Blitar akhirnya mengosongkan padepokan milik Samsudin di Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar. Seluruh santri yang ada di padepokan milik Samsudin dipulangkan paksa oleh Forkopimda Kabupaten Blitar.

    Pemulangan ini dilakukan usai Samsudin ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan Polda Jatim beberapa waktu lalu. Samsudin ditahan usai kontennya bertukar pasangan membuat resah masyarakat.

    Atas pertimbangan tersebut Forkompinda Kabupaten Blitar sepakat untuk mengosongkan padepokan milik Samsudin di Kecamatan Kademangan. “Iya berdasarkan hasil kesepakatan antara kepolisian, Kemenag, Pemkab Blitar bahwa orang-orang (santri) yang ada di Padepokan itu dipulangkan mulai hari ini,” kata Kasi Humas Kemenag Kabupaten Blitar, Jamil Mashudi Jamil, Sabtu (09/03/24).

    Total ada sekitar 30 orang lebih yang dipulangkan dari padepokan Samsudin. Proses pemulangan santri itu dilakukan oleh Dinsos Kabupaten Blitar secara bertahap. “Kurang lebih ada sekitar 30 orang. Dipulangkan secara bertahap, untuk proses akomodasinya dibantu Dinsos Kabupaten Blitar,” imbuhnya.

    Adapun asal para santri Samsudin itu berasal dari berbagai daerah. Seperti dari Malang, Tuban, Banyuwangi, bahkan hingga ada yang dari Sumatera.

    Forkopimda Kabupaten Blitar memastikan pemulangan santri itu dilakukan juga untuk menjaga kondusifitas wilayah. Terlebih Samsudin selalu pemilik padepokan juga telah ditahan Polda Jatim.

    “Ini supaya menjadi pelajaran bagi kita semua, agar tidak terulang kembali adanya kegaduhan dan merugikan banyak pihak. Kemudian kami (forkopimda) hadir untuk menjaga kondusifitas wilayah Kabupaten Blitar,” tandasnya.

    Seperti diketahui, Polda Jatim resmi menetapkan Gus Samsudin sebagai tersangka dan langsung menahannya. Penetapan tersangka ini buntut viralnya konten video pengajian yang memperbolehkan bertukar pasangan. Video ini meresahkan masyarakat.

    “Dinyatakan bahwa hari ini saudara Samsudin dinyatakan sebagai tersangka,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Jumat (01/03/24). [kun]

  • Beras Penyumbang Inflasi Kabupaten Mojokerto di Februari 2034  

    Beras Penyumbang Inflasi Kabupaten Mojokerto di Februari 2034  

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kabupaten Mojokerto mengalami inflasi sebesar 0,65 persen pada bulan Februari 2024.

    Berbagai kelompok komoditas memberikan kontribusi terhadap kenaikan harga di Kabupaten Mojokerto, salah satunya komoditas beras.

    Dari sebelas kabupaten/kota Indeks Harga Konsumen (IHK) K di Jawa Timur, seluruhnya mengalami inflasi. Kabupaten/kota yang mengalami inflasi tertinggi yaitu Sumenep sebesar 0,70 persen, kemudian diikuti Gresik sebesar 0,62 persen, selanjutnya Tulungagung sebesar 0,60 persen, Madiun sebesar 0,59 persen.

    Kediri sebesar 0,54 persen, Banyuwangi sebesar 0,52 persen, Probolinggo sebesar 0,51 persen, Malang sebesar 0,50 persen, Jember sebesar 0,48 persen, Surabaya sebesar 0,45 persen, dan Bojonegoro sebesar 0,39 persen. Sedangkan Kabupaten Mojokerto mengalami inflasi sebesar 0,65 persen.

    Di Kabupaten Mojokerto, inflasi tahunan dari Februari 2023 hingga Februari 2024 mencapai 3,15 persen dengan inflasi kumulatif tahun kalender 2024 sebesar 0,61 persen. Berbagai kelompok komoditas seperti makanan, minuman, tembakau, pakaian, alas kaki, perumahan, dan lainnya berkontribusi pada inflasi.

    “Tidak terdapat kelompok komoditas yang memberikan andil deflasi pada bulan Februari,” ungkap Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mojokerto, Bambang Eko Wahyudi, Sabtu (9/3/2024).

    Beras, emas perhiasan, cabai merah, telur ayam ras, daging ayam kampung, dan rempela hati ayam menjadi komoditas utama yang mendorong inflasi. Bambang menjelaskan, inflasi Kabupaten Mojokerto naik dari bulan Januari 2024 mengalami deflasi sebesar 0,04 persen.

    “Kenaikan nilai inflasi terjadi di Kabupaten Mojokerto paling tinggi dipengaruhi kontribusi dari naiknya harga beras. Ini karena produksi cenderung menurun akibat perubahan iklim ekstrem yang menimpa Indonesia,” katanya.

    Pemerintah Pusat juga menginformasikan jika konsumsi beras meningkat dalam setahun terakhir dan bulan Januari serta Februari merupakan bulan di mana stok beras menurun. Meskipun stok telah dipulihkan di beberapa tempat menunjukkan harga akan turun.

    “Namun dari sisi penjual, terdapat ketidakpastian stok akibat perubahan iklim yang menyebabkan ketidaksesuaian antara permintaan dan penawaran. Selain itu, dampak adanya pemilu mengakibatkan peningkatan belanja pemerintah terkait aktivitas sosial dan politik,” ujarnya.

    Dimana meningkatnya peredaran uang di masyarakat yang juga mendorong peningkatan permintaan sehingga terjadi kenaikan pada harga barang. Sedangkan komoditas penyumbang deflasi tertinggi diakibatkan karena turunnya harga bawang merah.

    “Harga bawang merah turun yang diindikasi akibat musim hujan yang berkepanjangan sehingga membuat kualitas bawang merah menurun,” tegasnya. [tin/ted]

  • Tradisi di Banyuwangi Jelang Ramadhan, Ada Pawai Tarhib

    Tradisi di Banyuwangi Jelang Ramadhan, Ada Pawai Tarhib

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Kabupaten Banyuwangi menggelar Pawai Tarhib sebagai tradisi menyambut bulan suci Ramadhan. Kegiatan ini melibatkan ribuan siswa dari berbagai sekolah mulai dari TK hingga SMP sederajat.

    Start pawai Tarhib dimulai dari halaman Kantor Bupati Banyuwangi hingga Taman Blambangan. Sebanyak 1.500 siswa di bawah naungan Yayasan Al Uswah Banyuwangi turut meramaikan pawai tersebut.

    Para siswa ini membawa berbagai simbol penyambut Ramadan dengan iringan kearifan lokal. Ada pula penampilan drum band dan kostum-kostum yang menghibur. “Jadi intinya ini kegiatan budaya yang biasa digelar di Banyuwangi untuk menyambut Ramadan dengan suka cita dan bahagia,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Jumat (8/3/2024).

    Pawai Tarhib, kata Ipuk, juga menjadi bagian dari edukasi kepada anak-anak. Adanya kemeriahan dan kegembiraan selama pawai, mereka akan merasakan Ramadan bukan hal yang berat.

    “Anak-anak bisa menjalankan ibadah selama Ramadan dengan bahagia dan memahami puasa Ramadan adalah sesuatu yang sehat dan bagian dari kewajiban seorang muslim,” terangnya.

    Selain itu, kata Ipuk, Pawai Tarhib justru membawa hal positif. Sehingga, menjadi contoh lembaga pendidikan islam menggelar kegiatan yang sama di wilayah masing-masing. “Harapannya lembaga lain juga bisa menggelar Pawai Tarhib di daerah masing-masing,” katanya.

    Sementara itu, Ketua Yayasan Al Uswah Banyuwangi Karyono mengatakan, Pawai Tarhib adalah agenda tahunan yang digelar untuk menyambut bulan suci Ramadan.

    “Lewat ini, kami patrikan kepada semua warga Yayasan Al Uswah agar menjadi karekter utama, sehingga semua akan merasa Ramadan menjadi momentum yang tidak menyiksa, tapi justru menyenangkan,” katanya.

    Pawai tersebut diikuti oleh sembilan lembaga di bawah naungan yayasan, mulai dari lima TK, dua SDIT, 2 SMPIT, dan 1 MTs. Temanya, keterpaduan untuk pelaksanaan pawai yang membawa semangat untuk mengintegrasikan ilmu agama dengan cabang pembelajaran lain. [rin/suf]