kab/kota: Banyuwangi

  • Kisah Sumber Air yang Dipercaya Bawa Berkah di Masjid Bawah Tanah Banyuwangi

    Kisah Sumber Air yang Dipercaya Bawa Berkah di Masjid Bawah Tanah Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Tidak hanya berdirinya masjid yang penuh misteri, namun ternyata keberadaan air di  masjid bawah tanah di Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore ini justru memberi berkah bagi siapa saja yang datang. Konon, keberadaan munculnya sumber air di masjid tersebut yang dinilai memberi manfaat kesehatan dan melimpah keberkahan.

    Muhammad Taufan sang inisiator pendiri masjid bawah tanah ini menyebut, air itu muncul sejak berdirinya masjid. Air tersebut telah menyerap sari doa dan lafaz Al-Quran sehingga membawa berkah bagi siapa saja yang mengkonsumsinya.

    “Air barokah gratis, air itu mendapat doa dan lantunan ayat suci Al-Quran dari jamaah, yang bagi siapa saja yang percaya akan membawa berkah,” ujarnya.

    Dari awal, keberadaan masjid yang kini bernama Sidrotul Muntaha itu memang cukup mengundang perhatian. Bahkan, tak jarang banyak warga datang jauh-jauh demi melihat bangunan masjid ini.

    Tampak depan, tak seperti layaknya masjid pada umumnya. Karena, hanya tampak seperti bangunan lorong bawah tanah.

    Namun, siapa sangka bangunan yang dulunya bekas kolam itu di bawahnya terdapat masjid megah dan penuh makna. Bahkan, Muhamad Taufan sendiri menyebutnya dengan masjid sebagai pengingat dan pemberi pesan bagi jamaahnya.

    “Masjid ini bisa jadi jujugan masyarakat untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Karena makna filosofis dari masjid ini sebagai tempat mengingat bahwa manusia akan kembali ke tanah,” katanya.

    Awalnya, banyak warga tak menyangka adanya masjid tersebut. Saat pertama kali proses pembangunan, warga mengira akan dijadikan pusat perbelanjaan.

    “Ya, tetangga sekitar memang tak mengetahui awal pembangunan masjid ini,” ungkapnya.

    Kala itu, kata Taufan, proses pembangunan dilakukan oleh sekitar 20 pekerja. Bahkan, masjid dibangun secara mandiri dengan menelan biaya hingga Rp 4 Miliar.

    “Bangunan masjid ini sejajar dengan aliran sungai dusun setempat yang menambah kesan sejuk dari masjid,” ujarnya. [rin/aje]

  • Warga Kepulauan Sumenep Bisa Mudik Gratis Naik Kapal

    Warga Kepulauan Sumenep Bisa Mudik Gratis Naik Kapal

    Sumenep (beritajatim.com) – Kabar gembira bagi warga kepulauan Sumenep. Tahun 2024, mereka kembali bisa menikmati program kapal mudik gratis.

    Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Perhubungan Sumenep, Yayak Nurwahyudi mengatakan, untuk mudik gratis 2024 ke wilayah kepulauan, disediakan oleh Pemkab Sumenep, Pemprov Jatim, dan Kementerian Perhubungan.

    “Ada tiga titik pemberangkatan, yakni Pelabuhan Kalianget Sumenep, Jangkar Situbondo, dan Tanjung Wangi Banyuwangi,” katanya, Senin (25/03/2024).

    Ia memaparkan, untuk kapal mudik gratis yang disediakan Pemkab Sumenep ada 7 rute kepulauan dengan tiga titik pemberangkatan. Rute kapal mudik gratis tersebut adalah Kalianget – Pulau Kangean, Kalianget – Pulau Masalembu, Kalianget – Pulau Sapeken, Kalianget – Pulau Raas, Kalianget – Pulau Sepudi, Tanjung Wangi – Sapeken, Jangkar – Sepudi.

    “Di setiap rute itu, kapal mudik gratis tidak hanya satu trip ya, tetapi beberapa trip sesuai dengan kepadatan penumpang. Paling banyak rute Kalianget – Kangean, ini mencapai 6 trip,” terang Yayak.

    Sedangkan program mudik gratis naik kapal laut dari Pemprov Jatim dengan rute dari Jangkar – Raas, sebanyak 4 trip. Sementara untuk kapal mudik gratis dari Kementerian Perhubungan hanya 1 rute yakni Kalianget – Kangean sebanyak 2 trip.

    “Untuk masing-masing trip, kuota penumpang yang disediakan antara 250 – 500, tergantung pada rute dan jumlah penumpang. Selain itu, kami juga menyesuaikan dengan kapasitas kapal,” paparnya.

    Lebih lanjut ia menjelaskan, metode yang digunakan untuk kapal mudik gratis ini adalah pembebasan tiket bagi para penumpang. “Jadi bukan carter. Kami mengikuti jadwal kìapal regular. Penumpang yang akan naik kapal tersebut tetap mendapat tiket, tapi tidak perlu membayar. Kami yang akan membayar tiket itu ke operator kapal, sesuai dengan daftar manifes kapal,” ungkapnya.(tem/kun)

  • Banyuwangi Punya Program Penanganan Kemiskinan Baru

    Banyuwangi Punya Program Penanganan Kemiskinan Baru

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Ratusan petani di Desa Dasri, Kecamatan Tegalsari berkumpul di Embung Ja’i. Mereka tampak menanti kedatangan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang akan menggelar safari Ramadhan bersama.

    Pertemuan antara pemimpin dan warga itu berjalan cukup gayeng. Bupati Ipuk terlihat cair saat menyapa warga yang mayoritas petani tersebut.

    Tak hanya sekedar silaturahmi, Bupati Ipuk ternyata punya gagasan baru. Salah satunya, program pengentasan kemiskinan dengan instrumen program padat karya yang ada di Dinas PU Pengairan Kabupaten Banyuwangi.

    “Saat ini, angka kemiskinan sudah rendah, tapi berbagai intervensi masih harus dilakukan agar rakyat Banyuwangi benar-benar sejahtera,” ungkap Bupati Ipuk, Sabtu (23/3/2024).

    Program pengentasan kemiskinan gaya baru yang dicanangkan oleh Bupati Banyuwangi ini akan melakukan sejumlah terobosan. Salah satunya melakukan intervensi warga miskin yang masuk di database UGD Kemiskinan Banyuwangi.

    Nantinya, data tersebut, warga pra sejahtera yang masih produktif, akan dilibatkan dalam program padat karya yang dicanangkan Pemkab Banyuwangi.

    “Untuk di PU Pengairan sendiri, kami mentargetkan bisa menyentuh 2.400 orang yang terbagi dalam 80 lokus kerja di seluruh Banyuwangi,” terang Ipuk.

    Termasuk, kata Ipuk, akan melibatkan sejumlah instansi lain. Tujuannya, untuk meluaskan jangkauan khususnya bagi yang memiliki program padat karya.

    “Tidak hanya program pembangunan yang berjalan, tapi juga bisa berdampak terhadap terbukanya lapangan kerja bagi warga miskin,” katanya.

    Selain buka bersama, kegiatan Bupati Ipuk juga dirangkai dengan tarawih di Masjid Thoriqul Jannah, Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo. Ipuk juga bertemu keluarga besar Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Banyuwangi dan tokoh masyarakat se Kecamatan Bangorejo.

    Dalam kesempatan tersebut, Bupati Ipuk menyampaikan program pembangunan di Kecamatan Bangorejo. Mulai dari infrastruktur, pertanian, pendidikan hingga kesehatan.

    Tentu saja, masih ada keterbatasan, karena memang tenaga dan kemampuan anggaran pemerintah juga terbatas. Dengan bersilaturahmi ini, kami berharap bisa adanya gotong royong untuk mengatasi keterbatasan yang ada,” jelasnya.

    Sementara itu, Ketua LDII Banyuwangi H. Astro Djunaidi mengatakan kegiatan safari ini, sebagai wujud ukhuwah (persaudaraan) dalam merajut harmoni di Banyuwangi.

    “Dengan terjalinnya silaturahmi ini, bisa meningkatkan ukhuwah. Ini hal penting bagi pembangunan Banyuwangi,” pungkasnya. [rin/suf]

  • Kandidat Calon Bupati Banyuwangi Mulai Bermunculan

    Kandidat Calon Bupati Banyuwangi Mulai Bermunculan

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Pemilihan kepala daerah (Pilkada) agenda pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi akan berlangsung November 2024 mendatang. Pelaksanaannya serentak se Indonesia begitu juga agenda pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur.

    Secara hitungan waktu, pelaksanaan tinggal 8 bulan ke depan. Mepetnya waktu, kini banyak kandidat calon mulai bermunculan.

    1. Yusuf Widyatmoko

    Di Banyuwangi sejumlah nama kandidat mulai muncul meramaikan bursa calon bupati mendatang. Misal, Yusuf Widyatmoko yang merupakan Wakil Bupati Banyuwangi dua periode berpasangan dengan Abdullah Azwar Anas.

    Yusuf nantinya digadang bakal maju melalui jalur independen. Niatnya maju, sudah tersebar luas di sejumlah wilayah Banyuwangi melalui pamflet dan selebaran.

    2. Sumail Abdullah

    Nama lainnya adalah Sumail Abdullah yang merupakan anggota DPR RI dari Partai Gerindra. Tahun ini, pada Pileg lalu dirinya juga mendapat dukungan cukup banyak di daerah pemilihan Jawa Timur 3.

    Meski demikian, Sumail Abdullah harus berhitung ulang jika dirinya akan maju di kontestasi politik pemilihan Bupati Banyuwangi. Pasalnya, jika dirinya terpilih kembali menjadi wakil rakyat di DPR RI, maka dirinya harus memenuhi mekanisme pencalonan.

    Belum lagi, pelantikan DPR RI rencananya bakal dilaksanakan Oktober mendatang. Namun demikian, tidak mustahil jika Sumail Abdullah bakal tetap maju.

    3. Ahmad Munib Syafa’at

    Nama ini tidak asing bagi masyarakat Banyuwangi pada umumnya. Pasalnya, dia merupakan sosok sebagai anggota DPRD Banyuwangi termasuk politisi PKB.

    Selain itu di kalangan pondok, dirinya terkenal sebagai pengasuh Ponpes Darussalam Blokagung, Tegalsari. Bahkan, sosoknya memiliki jaringan kuat di akar rumput.

    4. Ali Ruchi

    Nama satu ini memang muncul baru-baru ini. Ali Ruchi berangkat dari kalangan birokrat.

    Namun, sebenarnya niatnya maju menjadi calon bupati Banyuwangi sejak 4 tahun lalu saat Pilbup 2020.

    Posisinya di pemerintahan Banyuwangi menempati sejumlah posisi di kantor dinas. Di antaranya, Dinas Perhubungan, Dinas Sosial, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah dan sejumlah dinas lainnya.

    Kini, dirinya mantap maju menjadi salah satu kandidat calon Bupati Banyuwangi setelah mendapat sejumlah dukungan. Berangkat dari restu orang tua hingga dukungan sejumlah komunitas dan warga.

    5. Ratna Ani Lestari

    Ratna Ani Lestari pernah menjabat menjadi Bupati Banyuwangi pada periode 2005 – 2010 silam. Sehingga dirinya juga tak asing di kalangan masyarakat Bumi Blambangan.

    Kini, setelah sekian lama menghilang, nama Ratna Ani Lestari kembali muncul menghangatkan kandidat calon Bupati Banyuwangi. Bahkan dalam beberapa informasi, dirinya siap comeback memimpin Bumi Blambangan.

    6. Ipuk Fiestiandani

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani sebagai petahana masih mungkin akan maju ke pencalonan bupati berikutnya. Kans itu cukup kuat, apalagi dirinya masih menjabat satu periode.

    Bupati Ipuk yang pada pilkada 2020 lalu didukung oleh PDI Perjuangan dan sejumlah partai pendukung lainnya itu berhasil menang. Ipuk yang berpasangan dengan Sugirah, berhasil mengalahkan pasangan Yusuf Widyatmoko dan Gus Rizza.

    Masih patut ditunggu siapa saja kandidat calon Bupati Banyuwangi yang akan maju di Pilkada mendatang. Hasilnya, mereka akan menjadi pemimpin baru untuk warga di Bumi Blambangan 5 tahun ke depan. [rin/beq]

  • Pemkab Banyuwangi Siapkan Rp111,54 M untuk Pilkada 2024

    Pemkab Banyuwangi Siapkan Rp111,54 M untuk Pilkada 2024

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi menyiapkan total Rp111,54 untuk Pilkada 2024. Pelaksanaan Pilkada 2024 akan berlangsung kurang dari delapan bulan lagi dan serentak seluruh Indonesia.

    “Menuju Pilkada, sudah kita siapkan. Semoga semuanya bisa berjalan lancar,” ungkap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

    Anggaran itu dibagi untuk KPU dan Bawaslu Banyuwangi. Masing-masing lembaga mendapatkan Rp90,2 miliar dan Rp21,34 miliar.

    Ditanya mengenai sikap politik, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani enggan berkomentar jauh. Pihaknya hingga kini belum menentukan sikap akan maju dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Banyuwangi.

    Saat ini, kata Ipuk, pihaknya kini masih fokus pada sisa jabatan dan PR yang harus diselesaikan. Sesuai masa, Ipuk akan memimpin Banyuwangi hingga akhir 2024 mendatang.

    Berdasarkan jadwal, Pilkada Banyuwangi akan berlangsung November 2024. [rin/beq]

  • Sebanyak 31,3 Juta Masyarakat Jatim Bakal Mudik Lebaran

    Sebanyak 31,3 Juta Masyarakat Jatim Bakal Mudik Lebaran

    Surabaya (beritajatim.com) – Data dan informasi yang diperoleh dari Ditlantas Polda menyebutkan bahwa Jawa Timur menjadi wilayah perlintasan masyarakat dari ujung barat pulau Jawa ke ujung timur pulau Jawa, maupun sebaliknya.

    Menurut hasil survei Kemenhub melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT), jumlah pergerakan masyarakat saat musim mudik Lebaran 2024 diprediksi mencapai 193,6 juta orang atau mencapai 71,7% dari total jumlah penduduk Indonesia.

    Angka itu diklaim meningkat dibanding pergerakan masyarakat pada masa lebaran Idul Fitri 2023 yakni 123,8 juta orang. Sementara, daerah asal perjalanan terbanyak yang tertinggi adalah Jatim, yakni sebesar 31,3 juta orang (16,2%).

    Untuk mengantisipasi hal tersebut, Korlantas pun melakukan rapat koordinasi (Rakor) jelang pelaksanaan Operasi Ketupat Semeru 2024 mulai digelar. Kegiatan tersebut dipersiapkan untuk mengantisipasi arus mudik dan arus balik masyarakat Jawa Timur khususnya, selama Idul Fitri 1445 H.

    Maka dari itu, kepolisian, dinas perhubungan, hingga sejumlah pihak terkait tengah membuat skema antisipasi pengamanan dalam rakor kali ini. Mengingat, mobilitas masyarakat harus dikelola dengan baik, agar dapat berjalan aman dan lancar.

    Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Komarudin mengatakan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah progresif dari permasalahan yang kerap terjadi. Terutama di daerah yang berdasarkan analisis dan histori rawan terjadi kemacetan dan kecelakaan lalu lintas (laka lantas).

    “Hari ini kami melaksanakan rakor dengan berbagai instansi, tentunya memantapkan kesiapan kita untuk mempersiapkan Operasi Ketupat Semeru 2024 yang akan berlangsung beberapa hari ke depan. Sampai saat ini sudah kita dengarkan pemaparan dari masing-masing instansi mulai dari PUPR, Dishub, Pariwisata dan ASDP, dan BMKG, bahwa apa yang telah dipersiapkan untuk operasi ketupat insyaallah kita yakin dan siap untuk menyambut pelaksanaan,” kata Dirlantas usai Rakor Ops Ketupat Semeru 2024 di Hotel Wyndham Surabaya, Kamis (21/3/2024).

    Sesuai jadwal dan arus lalin, Komarudin memprediksi arus mudik bakal berlangsung selama 3 hari. Ia memperkirakan akan terjadi pada tanggal 5 hingga 7 Maret 2024. Sementara, puncak arus balik puncak arus balik berlangsung selama 2 hari, yakni pada 14 sampai 15 April 2024.

    Untuk sasaran Ops Ketupat Semeru 2024, sambung dia, mulai dari masyarakat yang melaksanakan ibadah, mudik, rekreasi atau liburan, hingga pendistribusian bahan pokok. Sementara, tempat yang menjadi sasaran adalah jalur arteri, tol, alternatif, lapangan yang digunakan sebagai tempat ibadah, tempat hiburan, hingga rest area.

    “Selama Ops Ketupat, secara preventif giat Turjagwali lalu lintas dilakukan di tempat ibadah, rekreasi, hingga sentra publik. Pengecekan kondisi laik jalan kendaraan umum pengecekan kondisi pengemudi melaksanakan giat pengalihan arus lalin di titik-titik kemacetan juga akan mendirikan pos pengamanan dan pelayanan,” imbuhnya.

    Ia memastikan truk hingga kendaraan berat lainnya dilarang melintas jalan nasional. Apabila kedapatan ada yang melanggar, akan ditindak dan dikenakan sanksi tilang.

    “Sudah ditentukan (tanggal dan durasi truk dilarang melintas dalam SE Kemenhub), tapi nanti edarannya akan kami sampaikan, ada beberapa pointer di sana yang pemberlakuannya disesuaikan dengan kebijakan wilayah. Seperti ketentuan one way dan sebagainya. Pasti penilangan (apabila melanggar), tentu akan kami himbau, makanya jauh-jauh hari akan kami lakukan berbagai upaya sosialisasi dengan Dishub juga demikian sehingga para pengusaha tahu, yang diperbolehkan cuma kendaraan yang bawa sembako dan BBM,” jelasnya.

    Sebelum pelaksanaan hari H, Komarudin menegaskan lebaran tahun ini akan menjadi pergerakan massa seperti sebelumnya. Tak hanya di Jatim, tapi dari sejumlah daerah di Indonesia.

    “Akan kita prediksi dan perhitungkan mulai dari tol Ngawi KM 575, sampai ke timur. Termasuk sebarannya ke beberapa daerah exit tol yang menjadi titik perhatian kita. Yang terpenting adalah beberapa simpul-simpul mulai dari simpang Mengkreng dan arah Banyuwangi, Ketapang,” ujarnya.

    “Sebagaimana prediksi dari Kemenhub bahwa di tahun 2024 akan ada 196 juta pergerakan, diantaranya 16,2 persen atau 31 juta orang akan berada atau mengarah ke Jatim. Tentu dengan prediksi tersebut kita akan harus mempersiapkan antisipasi berbagai potensi mulai dari kemacetan, hambatan di jalan, dan bencana. Maka rakor hari ini, telah memperlihatkan kesiapan masing-masing instansi kita semua,” imbuh Dirlantas Polda Jatim. [uci/ian]

  • Jelang Lebaran, Begini Kondisi Kereta Api di Daop 9 Jember

    Jelang Lebaran, Begini Kondisi Kereta Api di Daop 9 Jember

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Jelang lebaran, PT KAI Daop 9 Jember mengkonfirmasi selama masa angkutan lebaran didukung oleh 10 armada lokomotif dan 72 armada kereta api. Dari jumlah tersebut, semua dalam kondisi siap untuk beroperasi.

    Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro mengatakan untuk menghadapi Angkutan Lebaran 2024, pihaknya intensif melakukan persiapan. Pengecekan dan perawatan kereta maupun lokomotif dilakukan secara periodik.

    “Hari ini di Dipo Kereta Ketapang dilakukan perawatan periodik tiga bulanan terhadap kereta dengan seri K306554 yang nanti akan digunakan untuk melayani pelanggan pada Angkutan Lebaran agar keandalannya terjaga,” ungkap Cahyo, Jumat (22/3/2024)

    Cahyo menyebut, tidak hanya memaksimalkan perawatan periodik, bahkan sebelumnya tim dari Ditjen Perkeretaapian juga melakukan observasi lapangan (rampcheck) terhadap sarana yang dimiliki oleh Daop 9 Jember.

    “Hasilnya sebanyak 10 lokomotif dan 72 armada kereta dinyatakan memenuhi syarat dan layak untuk operasi pada angkutan lebaran 2024,” terangnya.

    Selain itu, kata Cahyo, Manajemen KAI Daop 9 Jember juga melakukan sidak kondisi sarana yang sedang operasional maupun yang sedang stabling untuk perawatan. Tujuannya, untuk mengetahui kondisi kereta secara langsung, mulai dari kebersihan, kesejukan alat pendingin udara, termasuk ketersediaan alat keselamatan seperti palu pemecah kaca darurat serta Alat Pemadam Api Ringan (APAR).

    “KAI terus berupaya mewujudkan komitmen sebagai moda trasportasi yang aman dan nyaman dengan mempersiapkan Sarana yang andal pada masa Angkutan Lebaran 2024, sehingga para penumpang dapat mudik dengan ceria dan penuh makna untuk bertemu sanak keluarga,” tutup Cahyo. [rin/suf]

  • Melihat ‘Check Up’ Kereta Api di KAI Daop 9 Jember Jelang Lebaran

    Melihat ‘Check Up’ Kereta Api di KAI Daop 9 Jember Jelang Lebaran

    Banyuwangi (beritajatim.com) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 9 Jember akan memberikan pelayanan maksimal terhadap pelanggan dan pengguna jasa angkutan kereta api. Terutama saat angkutan lebaran tahun 2024.

    Salah satunya melakukan persiapan sarana armada kereta dan lokomotif. Sesuai rencana, periode angkutan lebaran akan dimulai pada 31 Maret hingga 31 April 2024. Seperti yang terlihat di Depo Kereta di Ketapang, Banyuwangi. Kesibukan terlihat dari sejumlah petugas yang melakukan check up kereta.

    Pengecekan mulai dari dalam bagian kereta, hingga luar kereta termasuk bagian kaki-kaki atau roda kereta. Perawatan ini dilakukan secara berkala, mulai tahap 3 bulan, 6 bulan hingga 12 bulan.

    “Untuk angkutan lebaran sebanyak 72 armada semuanya siap untuk melayani pelanggan kereta api di Daop 9 Jember,” ungkap Tri Umrowanto, Supervisor Rencana dan Administrasi Depo Kereta Ketapang, Banyuwangi, Jumat (22/3/2024).

    Tri menyebut, perawatan periodik kali ini di antaranya pemeriksaan dan pembersihan perangkat roda, Air Conditioner (AC), pemeriksaan jaringan kelistrikan dan peralatan pengamanan yang lain. Selain itu, efektivitas waktu perawatan lebih awal dan tepat sehingga dapat melayani pelanggan secara maksimal.

    “Pengecekan meliputi B1, B3, B6 sampai B12. Sehingga untuk angkutan lebaran program perawatan sudah terealisasi diharapkan program angkutan lebaran berjalan dengan lancar,” terangnya. [rin/suf]

  • Gempa di Tuban, Jember Aman

    Gempa di Tuban, Jember Aman

    Jember (beritajatim.com) – Gempa bumi di perairan Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Jumat (22/3/2024), tak berdampak di Kabupaten Jember.

    Namun, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember meminta masyarakat tetap mewaspadai potensi gempa di perairan laut selatan Jawa.

    “Akhir-akhir ini sering terjadi gempa dari arah Pantai Selatan Jember, karena potensinya ada di Pantai Selatan,” ujar Kepala BPBD Jember Widodo Julianto, Jumat (22/3/2024).

    Selama Maret 2024, tercatat ada lima hingga enam gempa bumi yang terasa di Kabupaten Jember. Salah satunya yang berpusat di Banyuwangi sejauh 100 kilometer, dengan kedalaman 10 kilometer.

    “Cukup terasa walaupun kecil,” kata Widodo.

    BPBD Jember akan mengevaluasi Desa Tanggap Bencana (Destana) di daerah selatan meningkatkan kemampuan personel.

    “Kami akan lakukan evaluasi terhadap relawan Destana, khususnya di daerah Pantai Selatan agar kemampuan mereka bisa meningkat,” kata Widodo. [wir/beq]

  • Gempa Susulan, Ratusan Santriwati di Surabaya Selamatkan Diri Sambil Istighfar

    Gempa Susulan, Ratusan Santriwati di Surabaya Selamatkan Diri Sambil Istighfar

    Surabaya (beritajatim.com) – Ratusan santriwan dan santriwati Pondok Pesantren Alif Laam Mim Surabaya berhamburan ke luar dari masjid komplek pesantren setelah merasakan gempa susulan di kawasan Kebonsari, Surabaya, Jumat (22/3/2024), pukul 15.52 WIB.

    Ratusan santri mondok di kawasan Kebonsari ini sebelumnya tengah melaksanakan kegiatan ngaji bersama dan hadra sembari menunggu waktu berbula tiba.

    Salah satu keluarga santri, Nurika asal Banyuwangi mengatakan gempa sore ini terasa lebih kencang dibandingkan dengan tadi siang yang dirasakan. “Kerasa sekali tadi, kami langsung keluar dari masjid,” ucap Nurika salah satu pengun

    Bukan hanya Nurika, Fatichiah Ariana santri kelas 10 Madrasah Aliyah Alif Laam Mim bersama rekan-rakanya keluar dari dalam masjid komplek pondok.

    Mereka keluar dan berpelukan sambil mengucapkan lazal istighfar dan menyelamatkan diri dari dalam gedung, menurutnya ini gempa ketiga yang ia rasakan dalam waktu satu hari ini. “Tadi kami tengah mengaji, dan hadrah terus terasa gempa besar sekali kita keluar semua untuk berlindung. Semoga tidak ada gempa susulan lagi,”ungkapnya.

    Dalam kurun waktu satu hari, Kota Surabaya dilanda gempa bumi sejak siang hari. Berdasarkan data dari Menurut data dari aplikasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, gempa telah terjadi sebanyak 15 kali, sejak pukul 11.22 WIB. Namun yang terbesar pada pukul 15.52 WIB, yakni sebesar 6,5 Skala Richter (SR).

    Menurut data BMKG, beberapa wilayah dalam skala MMI, yang merasakan gempa tersebut diantaranya III-IV Blora, III-IV Surabaya, III-IV Kab. Banjar, II-III Mojokerto, II-IIl Malang, II-IIl Lumajang, II-III Nganjuk dan II Yogyakarta.(way/kun)