kab/kota: Banyuwangi

  • PPD Banyuwangi Terbaik Tingkat Jawa Timur, Ini Buktinya

    PPD Banyuwangi Terbaik Tingkat Jawa Timur, Ini Buktinya

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Bukti dari sejumlah program Banyuwangi berjalan baik, puncaknya daerah tersebut mendapatkan penghargaan dari Presiden Joko Widodo. Bahkan, Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Banyuwangi tersebut terbaik tingkat Jawa Timur.

    Dampak dari beragam program tersebut sudah terukur. Di antaranya, berdasarkan data BPS, kenaikan kemiskinan di Banyuwangi selama masa pandemi 2020-2021 hanya 0,01 persen (dari 8,06 persen pada 2020 menjadi 8,07 persen pada 2021).

    “Itu merupakan kenaikan kemiskinan terendah di Jatim (semua daerah mengalami kenaikan kemiskinan akibat pandemi),” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

    Selain itu, pada 2022, angka kemiskinan Banyuwangi kembali menurun menjadi 7,5 persen. Bahkan kembali turun menjadi 7,34 persen pada 2023.

    “Ini merupakan level terendah dalam sejarah Banyuwangi sejak Indonesia merdeka,” terangnya.

    Bahkan, Banyuwangi juga dinilai mampu mengelola inflasi dengan baik. Sehingga ditetapkan sebagai kabupaten dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik se-Jawa dan Bali empat tahun berturut-turut, yang penghargaannya diserahkan Presiden Joko Widodo.

    Salah satu indikator keberhasilan program pembangunan lainnya, papar Ipuk, dapat dilihat dari angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang terus meningkat dari 71,85 (2020), 72,62 (2021), 73,15 (2022), dan 73,79 (2023).

    Angka IPM Banyuwangi sudah masuk kategori “tinggi” dan tercatat sebagai yang tertinggi di wilayah timur Pulau Jawa yang kerap disebut “Sekar Kijang” (meliputi Situbondo, Jember, Bondowoso, Banyuwangi, Lumajang). [rin/aje]

  • Bupati Banyuwangi Raih Penghargaan dari Presiden Jokowi, Tapi Pesannya Tegas

    Bupati Banyuwangi Raih Penghargaan dari Presiden Jokowi, Tapi Pesannya Tegas

    Jakarta (beritajatim.com) – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mendapatkan Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) dari Presiden Joko Widodo. Penghargaan itu diserahkan saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Nasional 2024.

    PPD adalah raihan atas segenap perencanaan, pelaksanaan, dan dampak yang dihasilkan dari berbagai program pembangunan. Kondisi itu sesuai dengan arahan Presiden Jokowi untuk menggunakan anggaran berdasarkan prioritas program yang berdampak langsung pada masyarakat.

    “Mengelola fiskal dan anggaran betul-betul harus hati-hati. Jangan sampai ada uang serupiah pun meleset dari rencana yang kita buat. Perhatikan betul-betul skala prioritas,” pesan Jokowi.

    Tidak hanya Bupati Ipuk, tapi Banyuwangi juga meraih PPD terbaik tingkat Jawa Timur. Usai meraih penghargaan itu, Bupati Ipuk menyebut hal tersebut sebagai pelecut semangat bagi daerah untuk menghasilkan program yang memiliki dampak luas.

    “Sebagaimana arahan Bapak Presiden, kita tidak bisa lagi hanya sekadar membuat kegiatan yang penting berjalan. Perlu dilakukan berbagai inovasi untuk menghasilkan program yang dampaknya bisa dirasakan langsung masyarakat,” terangnya.

    Ipuk menambahkan, untuk menghadapi tantangan daerah, Pemkab Banyuwangi menjalankan payung program besar yang disebut sebagai Banyuwangi Rebound.

    “Di dalamnya terdapat program yang berfokus pada penguatan sektor ekonomi, yang berkaitan dengan pengentasan kemiskinan dan pengangguran sebagai tujuan utama; ditopang oleh sektor infrastruktur, pertanian, pariwisata, dan UMKM sebagai penggeraknya,” katanya.

    Selain itu, ada program sektor kesehatan dan pendidikan yang fokus pada peningkatan akses (pemerataan) dan kualitas layanan, yang ditopang dengan pemenuhan SDM guru dan tenaga kesehatan secara berkelanjutan. (rin)

    Ket : Presiden Joko Widodo usai menyerahkan penghargaan kepada kepala daerah di sela Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Nasional 2024, salah satunya kepada Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. [rin/aje]

  • Ali Ruchi Daftar Cabup Banyuwangi ke Partai NasDem di Tanggal Cantik

    Ali Ruchi Daftar Cabup Banyuwangi ke Partai NasDem di Tanggal Cantik

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Pemilihan waktu diyakini menjadi salah satu penentu dalam melakukan hal dengan tujuan baik. Seperti yang dilakukan oleh bakal calon Bupati Banyuwangi Ali Ruchi yang mendaftar ke Partai Nasional Demokrat (NasDem).

    Ali Ruchi memilih mendaftar ke NasDem hari ini bukan tanpa alasan. Menurutnya, ada hal baik yang bakal terjadi bersamaan dengan tanggal cantik ini.

    “Iya, memang kami memilih tanggal 5 bulan 5, (5/5/2024), karena tanggal cantik,” ungkap Ali Ruchi, Minggu (5/5/2024).

    Apalagi, sesuai penanggalan Jawa 5 Mei 2024 bertepatan dengan hari Minggu atau tepatnya Ahad Pahing. Dari berbagai sumber, hari Ahad Pahing memiliki tingkat keberuntungan yang tinggi.

    Selain itu, kata Ali Ruchi, pengembalian berkas ke Partai NasDem memang menjadi pilihan dirinya dan para pendukungnya. Menurutnya, partai ini se-visi dengan pemikirannya yang ingin menjawab kebutuhan masyarakat Banyuwangi.

    “Nasdem representasi partai nasional di mana dengan semangat restorasi itu,” kata Ali.

    Kebutuhan itu, lanjut Ali, menjadi tanggungjawab dan misinya jika nantinya dipercaya menjadi kepala daerah Banyuwangi. Salah satu yang menjadi bagian penting tersebut adalah memberikan rasa yang seadil-adilnya kepada masyarakat.

    “Kami akan menyelesaikan program yang belum dirasakan secara adil dan merata oleh seluruh masyarakat Banyuwangi,” tegasnya. [rin/aje]

  • Daftar Cabup ke Partai Nasdem, Ali Ruchi: Program Banyuwangi Belum Tuntas

    Daftar Cabup ke Partai Nasdem, Ali Ruchi: Program Banyuwangi Belum Tuntas

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Bakal calon Bupati Banyuwangi Ali Ruchi resmi mendaftarkan diri ke Partai Nasional Demokrat (NasDem). Iringan-iringan pendukung dan relawan tampak membersamai dirinya menuju ke kantor partai yang dikomandoi Surya Paloh tersebut.

    Ali Ruchi mendapatkan sambutan hangat oleh sejumlah pengurus Partai NasDem setiba di sekretariatnya.

    Bagi Ali Ruchi, ini merupakan kali kedua dirinya mendaftarkan diri sebagai bakal calon kepala daerah Banyuwangi. Sebelumnya, Ali begitu dirinya disebut mendaftar melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Banyuwangi.

    Usai menyerahkan berkas pendaftaran itu, Ali mengatakan Partai NasDem memiliki semangat yang sama dengan visi misinya.

    “Nasdem representasi partai nasional di mana dengan semangat restorasi itu,” kata Ali Ruchi, Minggu (5/5/2024).

    Salah satu semangat itu, kata Ali, menyelesaikan program-program Banyuwangi yang belum tuntas. Hal itu bakal menjadi tugas utama jika nanti dirinya menjadi pemimpin Banyuwangi.

    “Kami akan menyelesaikan program yang belum dirasakan secara adil dan merata oleh seluruh masyarakat Banyuwangi,” terangnya.

    Sementara itu, Partai NasDem Banyuwangi membuka pendaftaran bakal calon Kepala Daerah Banyuwangi terhitung sejak 1 Mei 2024. Sejauh ini sudah ada 7 orang yang mengembalikan formulir pendaftaran sebagai bacabup maupun bacawabup ke Partai NasDem.

    “Partai NasDem membuka pendaftaran mulai tanggal 1-7 Mei. Sampai saat ini sudah ada 7 orang yang mengembalikan form pendaftaran cabup dan cawabup,” jelas Ratih Nurhayati, salah seorang pengurus Partai NasDem. [rin/aje]

  • Bukan Sembarangan, Emil Dardak Beri Wejangan Sundarianto usai Raih Beritajatim Award 2024

    Bukan Sembarangan, Emil Dardak Beri Wejangan Sundarianto usai Raih Beritajatim Award 2024

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Momen pemberian penghargaan kepada sejumlah insan berpengaruh dan berprestasi di Jawa Timur yang diselenggarakan oleh beritajatim.com berjalan meriah. Berbagai kategori masuk dalam kriteria penilaian yang berhak mendapatkan penghargaan ini.

    Mulai dari pejabat, tokoh pemerintah, pelaku usaha, penggerak pendidikan dan olahraga hingga warga di daerah juga tak luput berhak mendapatkan penghargaan itu.

    Salah satunya, Sundarianto. Warga asal Desa/ Kecamatan Siliragung, Banyuwangi itu mendapatkan penghargaan Beritajatim Award kategori local hero.

    Pria yang kesehariannya berkutat dengan pengolahan sampah ini mampu mengubah kawasan sekitarnya menjadi ladang berkah. Tumpukan sampah yang awalnya limbah, justru dari gerakannya mampu menghasilkan rupiah yang berlimpah.

    Sundarianto, mengolah sampah menjadi bahan pakan budidaya maggot. Termasuk, mengolah sampah menjadi pupuk untuk pertanian.

    Bersama Pemuda Etan Gladak Anyar (PEGA) Indonesia, mereka bergerak menjadi orang yang peduli lingkungan di daerahnya. Kini, upayanya itu semakin berkembang dan menjadi binaan dari PT. Bumi Suksesindo.

    Atas dedikasinya itu, saat HUT beritajatim.com ke 18, Sundarianto menjadi nominator peraih penghargaan kategori local hero. Dia tak mampu menyembunyikan kebahagiannya usai meraih award tersebut.

    “Bahagia dan senang banget, ini penghargaan pertama yang saya raih. Tentunya, bukan untuk saya pribadi tapi semua pihak yang telah mendukung aksi kami dalam upaya mengelola sampah hingga saat ini,” ungkap Sundarianto usai menerima Beritajatim Award 2024 di Whiz Luxe Hotel Spazio, Surabaya, Kamis (2/4/2024).

    Terlebih saat dirinya mendapatkan wejangan dan pesan langsung dari wakil Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024, Emil Elestianto Dardak. Pesan tersebut menjadi motivasi dan lecutan semangat bagi Sundarianto dan PEGA Indonesia yang memulai gerakannya sejak 2017 itu.

    “Selamat buat PEGA Indonesia yang layak mendapatkan apresiasi. Mudah-mudahan inovasi yang erat dan dekat di tengah realita masyarakat ini, dapat mengangkat kesejahteraan dan mendorong daya saing kita di sektor pertanian ke depan. Sukses,” ucap Emil Dardak. (rin/ian)

  • Kementerian ATR/BPN Target Selesaikan 86 Kasus Mafia Tanah

    Kementerian ATR/BPN Target Selesaikan 86 Kasus Mafia Tanah

    Surabaya (beritajatim.com) – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menargetkan untuk menyelesaikan 86 kasus mafia tanah pada tahun 2024.

    Dirjen Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan ATR/BPN Ilyas Tedjo Prijono mengatakan, mafia tanah menjadi hal yang mengganggu investasi. Pemerintah pun telah memberikan perhatian serius pada persoalan ini.

    “Karena mafia tanah itu bisa mengganggu berbagai elemen, seperti investasi, kepastian hukum dan perampasan hak orang lain,” kata Ilyas di Universitas Surabaya (Ubaya), Jumat (3/5/2024).

    Ia mengungkapkan, pihaknya bersama kejaksaan dan kepolisian telah membentuk Satgas Anti Mafia Tanah dengan target penuntasan kasus yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

    “Tahun ini kita menargetkan 86 kasus yang akan kita angkat. Tahun kemarin ada 60 target, tapi terselesaikan 72 kasus. Di Jawa Timur, kita sudah mengekspos pengungkapan mafia tanah di Banyuwangi dan Pamekasan,” bebernya.

    Persoalan tanah juga menjadi perhatian Ubaya. Melalui Prodi Kenotariatan bekerjasama dengan Pengurus Wilayah Jawa Timur Ikatan Pembuat Akta Tanah, Ubaya membahas sengketa tanah dan jaminan hak atas tanah.

    Dikemas dengan seminar, pembahasan tersebut menghadirkan Dirjen Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan ATR/BPN Ilyas Tedjo Prijono, Dosen Hukum Ubaya Dr Sylvia Janisriwati SH MHum, Pengacara Dr Saiful Anam SH MH, dan Vice President Legal PT Bank Central Aisa, Tbk Bibit Gunawan.

    Dekan Fakultas Hukum Ubaya Dr Hwian Christianto SH MH menyebut, seminar ini sebagai wadah partisipasi bagi para notaris, advokat, praktisi hukum, profesional di bidang perbankan, dosen dan mahasiswa dalam mencari solusi atas sengketa pertanahan dan sengketa jaminan atas tanah.

    “Kemudian untuk meningkatkan keilmuan dan kesadaran bagi notaris, advokat, praktisi hukum, profesional di bidang perbankan, dan civitas akademika,” jelasnya.

    Menurutnya, tumpang tindih sertifikat tanah dan berbagai mekanisme perolehan hak atas tanah menjadi masalah yang perlu diselesaikan secara tepat, efisien dan tanah tanpa memunculkan sengketa berkelanjutan. [ipl/but]

  • Jawaban Cerdas Bupati Soal Resep Banyuwangi Raih WTP 12 Kali Beruntun

    Jawaban Cerdas Bupati Soal Resep Banyuwangi Raih WTP 12 Kali Beruntun

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menjawab pertanyaan mengenai resep Banyuwangi mampu meraih opini wajar tanpa pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) 2023 dari Badan Pemeriksa Keuangan BPK. Tahun ini bukanlah yang pertama kali, tapi penghargaan tersebut bertahan didapat selama 12 tahun berturut-turut.

    Menurut Ipuk, capaian opini WTP dari BPK itu menunjukkan Banyuwangi berhasil mempertahankan kualitas tata kelola keuangan daerah. Torehan 12 kali beruntun tersebut juga sebagai bukti pengelolaan keuangan kabupaten the Sunrise of Java telah sesuai standar akuntansi pemerintahan dan perundang-undangan.

    “Alhamdulillah, kita semua berhasil mempertahankan prestasi pengelolaan keuangan daerah. Terima kasih kepada BPK yang telah mengaudit dan memberikan arahan dari tahun ke tahun. Terima kasih juga kepada seluruh rekan-rekan perangkat daerah,” ujar Ipuk, Jumat (3/5/2025).

    Tak hanya itu, jawaban cerdas Bupati Ipuk mengenai opini WTP dari BPK tak berhenti di situ. Dia menyebut, raihan penghargaan itu bukan lantas membuat kendor, namun mampu memotivasi untuk terus meningkatkan kualitas tata kelola keuangan daerah.

    “Kami memang serius terkait pengelolaan keuangan daerah. Karena ini bukan sekadar soal administrasi, tapi tata kelola keuangan yang baik juga akan memberikan manfaat positif bagi masyarakat dengan output-outcome program pembangunan yang jelas,” terangnya.

    Capaian 12 kali beruntun meraih opini WTP dari BPK meyakinkan Ipuk bahwa menciptakan program pelayanan publik dan program meningkatkan kesejahteraan masyarakat bisa sejalan dengan akuntabilitas keuangan.

    Berdasarkan hasil audit, Kepala Perwakilan BPK Jatim Karyadi menyerahkan langsung LKPD tersebut kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Auditorium Kantor BPK Jatim, Sidoarjo. Selain kepada Pemkab Banyuwangi, BPK juga menyerahkan LHP kepada 36 pemerintah kabupaten dan kota se-Jatim.

    Kepala Perwakilan BPK Jatim Karyadi mengucapkan selamat atas prestasi Pemkab Banyuwangi dan Pemprov Jatim serta kabupaten dan kota lain yang telah berhasil mempertahankan predikat WTP. Dia mengingatkan agar seluruh kepala daerah dan jajarannya untuk segera menindaklanjuti rekomendasi yang telah tercantum dalam masing-masing LHP.

    “Di dalamnya sudah disampaikan rekomendasi-rekomendasi dan juga action plan. Kami harap tidak ada penundaan dari seluruh entitas yang hadir hari ini (Selasa),” ujarnya.

    Sekadar diketahui, opini WTP berhasil dirah Pemkab Banyuwangi sejak tahun 2012 lalu. Setelah itu, opini serupa berhasil direngkuh secara berturut-turut hingga LHP tahun 2023 yang diserahkan di tahun ini. [rin/but]

     

  • PPD Banyuwangi Terbaik Tingkat Jawa Timur, Ini Buktinya

    Kabupaten Banyuwangi Raih Penghargaan dari Kemendikbud Ristek

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Kabupaten Banyuwangi menjadi satu-satunya daerah yang meraih penghargaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek). Penghargaan itu berkat konsistensi Banyuwangi dalam pelestarian bahasa daerah, yakni Bahasa Osing.

    Selain Banyuwangi, penghargaan Revitalisasi Bahasa Daerah 2024 juga diserahkan kepada 19 daerah se-Indonesia. Penghargaan tersebut diserahkan Menteri Nadiem kepada Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkab Banyuwangi, M.Yanuarto Bramuda saat Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional di Jakarta.

    “Terima kasih pemerintah pusat terus mengapresiasi Banyuwangi. Penghargaan ini menjadi motivasi kami untuk terus melestarikan bahasa Using secara masif, sebagai bahasa asli Banyuwangi,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

    Bupati Ipuk mendukung penuh upaya pemerintah pusat dalam melakukan revitalisasi bahasa daerah. Hal itu menjadi tanggungjawab bersama sebagai warisan generasi ke depan.

    “Kekayaan budaya, termasuk bahasa daerah, tidak boleh punah. Kekayaan ini harus kita rawat agar bisa diwariskan kepada anak cucu kita kelak,” ungkap Ipuk. [rin/but]

  • Sabet Penghargaan, Sundariyanto : Terima Kasih beritajatim.com

    Sabet Penghargaan, Sundariyanto : Terima Kasih beritajatim.com

    Surabaya (beritajatim.com) – Sundariyanto asal Banyuwangi ini sukses mendapatkan penghargaan Beritajatim Award 2024 kategori Local Hero. Pria asli warga warga Dusun Seloagung, Desa/ Kecamatan Siliragung tersebut sabet penghargaan itu berkat ketekunannya sebagai pejuang sampah di daerahnya.

    Usai mendapatkan penghargaan itu, Sundariyanto mengaku bangga. Beritajatim.com menjadi media pertama yang memberikan penghargaan baginya.

    “Bahagia dan senang banget, ini penghargaan pertama yang saya raih. Tentunya, bukan untuk saya pribadi tapi semua pihak yang telah mendukung aksi kami dalam upaya mengelola sampah hingga saat ini,” kata Sundariyanto, Kamis (2/5/2024).

    Lebih dari itu, kata Sundariyanto, Beritajatim Award 2024 bakal menjadi pelecut aksinya lebih aktif lagi. “Tentunya, tidak hanya kami tapi aksi kami bisa menjadi inspirasi teman, warga lain untuk lebih peduli akan lingkungan sekitarnya. Terima kasih beritajatim.com,” terangnya.

    Kisah Sundariyanto hingga mendapatkan penghargaan beritajatim award 2024 cukup panjang. Berawal dari melihat tumpukan sampah yang menggunung di sekitar rumahnya menjadi pemicu aksinya. Tak menyangka, dari kepedulian terhadap lingkungan justru mengantarkan dirinya untuk tergerak mengelolanya.

    Sundariyanto begitu dia disapa, lantas mengajak kawan-kawannya yang tergabung di Pemuda Etan Gladak Anyar (PEGA) Indonesia. Untungnya, anak-anak muda itu memberinya kesempatan dan menyambutnya dengan baik.

    Alhasil, 2017 dirinya memulai konsep mengolah sampah dan budidaya maggot. Puncaknya 2019, mendapat stimulus bantuan dari PT Bumi Suksesindo (PT BSI). Mereka mendapat alat-alat dan perlengkapan untuk budidaya maggot.

    Upayanya dalam kelestarian lingkungan semakin meningkat. Bahkan, pada 2020 lalu usahanya mulai membuahkan hasil. Maggot hasil budidayanya makin berkembang. Bahkan, upaya olah sampah juga merambah ke bidang lain.

    Salah satunya pengembangan pupuk organik padat dan cair. Hal itu yang membawanya untuk mengenalkan pertanian organik di daerahnya. Puncaknya, dia kini tidak hanya sebagai pembudidaya. Tapi, juga sebagai seorang yang dipercaya untuk menyalurkan ilmunya.

    Tidak hanya berkutat di tingkat lokal, tapi juga diundang untuk menjadi narasumber hingga internasional. Salah satunya diundang ke Australia untuk studi tiru pengelolaan sampah. “Alhamdulillah, sekarang tidak hanya fokus budidaya. Sekarang banyak warga yang mengundang untuk berbagai ilmu olah sampah dan budidaya maggot. Saya sempat diundang ke Australia,” pungkasnya. (rin/kun)

  • Kabar Baik bagi PPPK Banyuwangi, Ini Bocorannya

    Kabar Baik bagi PPPK Banyuwangi, Ini Bocorannya

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memberikan signal baik bagi para Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Kabarnya, sebanyak 3.789 pegawai bakal yang telah memiliki SK penetapan dari pemerintah mendapat alokasi dana yang cukup besar.

    Nilainya mencapai Rp. 258 Miliar. Total sebanyak 97,31 persen atau sekitar 3.687 pegawai.

    Mereka terdiri dari pegawai untuk pelayanan masyarakat di bidang pendidikan dan kesehatan, seperti untuk guru, perawat, dan bidan. Namun, jumlah itu belum termasuk guru dan tenaga kesehatan yang berstatus PNS karena aparatur sipil negara (ASN) terdiri atas dua jenis, yaitu PNS dan PPPK.

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyebut, alokasi anggaran sebagai komitmen pemerintah daerah untuk mengoptimalkan layanan ke masyarakat, terutama untuk sektor pendidikan dan kesehatan.

    “Pendidikan dan kesehatan adalah sektor wajib karena merupakan kebutuhan dasar masyarakat sekaligus pilar untuk menyiapkan sumberdaya manusia (SDM) yang baik dan unggul. Pemkab Banyuwangi menyeimbangkan antara program penyiapan SDM ini dengan berbagai program lain, seperti infrastruktur, pertanian, kelautan, UMKM, pariwisata, dan pelayanan publik,” ujar Ipuk, Kamis (2/5/2024).

    Sejauh ini, kata Ipuk, PPPK guru dan tenaga kesehatan telah ditempatkan di berbagai desa di Banyuwangi. Tenaga kesehatan ditempatkan di 45 Puskesmas yang tersebar di seluruh Banyuwangi serta rumah sakit umum daerah (RSUD).

    “Sebagian juga membantu di Puskesmas Pembantu yang menjangkau wilayah-wilayah yang jauh dari pusat kota,” katanya.

    Pemkab Banyuwangi juga menempatkan para guru di berbagai penjuru Banyuwangi. Termasuk di SD dan SMP yang terletak di pinggiran, sekitar kawasan hutan, dan daerah yang jauh dari pusat kota.

    “Kita berharap ini menjadi pendorong pemerataan layanan pendidikan dan kesehatan, di samping kita juga terus berupaya memperbaiki fasilitas pendidikan maupun kesehatan,” pungkasnya. [rin/aje]