kab/kota: Banyuwangi

  • Tempat Relokasi Sementara Pasar Banyuwangi Sudah Siap, Pedagang Siap?

    Tempat Relokasi Sementara Pasar Banyuwangi Sudah Siap, Pedagang Siap?

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Dari pengamatan, tempat relokasi Pasar Banyuwangi segera siap. Lokasinya tak jauh dari tempat lama hanya berjarak 500 meter berada di kawasan Gedung Wanita.

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bersama sejumlah jajaran juga telah mengecek kondisi area relokasi itu. Meskipun masih ada beberapa perbaikan yang harus dilakukan sebagai langkah penyempurnaan.

    Bupati Ipuk memastikan tempat relokasi bisa menjadi lokasi berdagang sementara yang nyaman dan aman. Ada beberapa hal yang masih harus disiapkan dan diperbaiki yakni soal teknis bangunan. Selain itu, beberapa penyesuaian sekat antar los, dan lahan parkir.

    “Dari fisik sudah bisa dibilang siap. Namun masih ada beberapa yang harus diperbaiki dan disiapkan. InsyaAllah minggu depan sudah siap ditempati,” kata Ipuk.

    Selain pedagang pasar yang berjumlah 325 orang, pemkab juga akan menyediakan tempat bagi sekitar 200 pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Pasar Banyuwangi.

    “PKL juga akan kami akomodasi. Tadi juga ada datanya. Sudah kami simulasikan untuk PKL lokasinya di mana, pedagang pasar di mana. Kami akan tata semua,” kata Ipuk.

    Kementerian PUPR menyediakan anggaran sekitar Rp 200 miliar untuk revitalisasi Pasar Banyuwangi dan kawasan Inggrisan. Proses pembangunan direncanakan akan dimulai pada 2024 dan ditarget rampung dalam setahun.

    Meski demikian, nampaknya sejumlah pedagang pasar Banyuwangi masih ada yang belum siap untuk pindah. Hal ini terbukti dari adanya isu penolakan dari para pedagang. [rin/aje]

  • Pengamanan WWF, Polda Jatim Pantau Belasan Pelabuhan di Banyuwangi Hingga Pasang CCTV

    Pengamanan WWF, Polda Jatim Pantau Belasan Pelabuhan di Banyuwangi Hingga Pasang CCTV

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Personel gabungan melakukan apel gelar pasukan bagian dari pengamanan World Water Forum (WWF) ke 10 di Bali. Kegiatan tersebut berpusat di area parkir Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi.

    Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Imam Sugianto, menyebut akan melakukan pengetatan pengamanan di Banyuwangi. Langkah ini dilakukan lantaran Banyuwangi salah satu pintu masuk menuju Bali.

    “Kita pastikan seluruh jajaran dan kesiapan personel dalam rangka pengaman imbangan WWF ke 10. InsyaAllah kurang lebih 10 hari untuk melakukan tugas-tugas pencegahan, preentif khususnya pendatang yang akan ke Bali melalui Jawa Timur yang kita amankan di sini,” ungkap Irjen Pol Imam Sugianto, usai apel gelar pasukan di Pelabuhan Tanjungwangi, Rabu (15/5/2024).

    Selain penambahan personel, ada penguatan keamanan di sejumlah titik pelabuhan. Pantauan pengamanan tidak hanya untuk pelabuhan besar, tapi juga pelabuhan rakyat.

    “Keterlibatan personel di sini sekitar 500 personel di luar personel yang sering bertugas di sini. Penambahan pengamanan kita tambah CCTV. Yang perlu kita perkuat pemantauan dan pengawasan di 14 titik pelabuhan rakyat, pelabuhan kecil,” terangnya.

    Imam Sugianto juga menyebut, petugas akan melakukan pemeriksaan bagi calon penumpang yang akan menyeberang ke Bali. Pemeriksaan meliputi barang bawaan penumpang, namun tidak termasuk surat-surat kendaraan.

    “Yang terpenting sepanjang jalur menuju Banyuwangi. Bagi siapapun masyarakat yang akan menyebrang ke Bali mungkin waktunya agak tersita diki, karena kita akan lakukan pemeriksaan terhadap barang-barang yang dibawa. Saya menghimbau ke masyarakat jika tidak ada kegiatan yang kira-kira tidak ada kepentingan yang perlu banget tidak usah menyeberang ke Bali,” jelasnya.

    Dalam gelaran WWF ke 10 di Bali, setidaknya terdapat 170 negara hadir. Dari jumlah itu kurang lebih 17.000 yang hadir dan direncanakan terdapat 69 kepala negara akan turut di puncak High Level meeting pada 20 Mei 2024 mendatang. (rin/kun)

  • Tantang Hadirkan Solusi, Banyuwangi Datangkan Komika Ini

    Tantang Hadirkan Solusi, Banyuwangi Datangkan Komika Ini

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Acara Nokrongin Ilmu Bareng (Nongkibar) di Amphitheater Radio Blambangan FM juga dirangkai dengan berbagai kegiatan. Tidak hanya sekedar acara nongkrong-nongkrong, tapi juga sebagai wadah berbagi ilmu.

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani sengaja menghadirkan anak muda di acara itu dan menantang mereka untuk menggali solusi. Salah satunya untuk turut menyumbangkan pemikiran demi mengatasi berbagai persoalan di Banyuwangi.

    Salah satu tantangan itu adalah kemiskinan. Walaupun, angka kemiskinan di Banyuwangi terendah di Jawa Timur, tapi boleh lantas didiamkan.

    “Saat ini, anak-anak muda yang berkumpul di Nongkibar ini, saya ajak untuk tidak hanya berharap. Tapi, bagaimana menghadirkan solusi-solusi konkrit untuk mengatasi berbagai persoalan yang Banyuwangi hadapi,” kata Ipuk.

    Dalam Nongkibar tersebut juga menghadirkan komika yang meraih penghargaan 100 Most Influential Women versi BBC (British Broadcasting Company), Sakdiyah Ma’ruf. Ia berbagi inspirasi untuk memantik anak muda dapat menghadirkan solusi.

    Sakdiyah menceritakan dirinya yang tumbuh dalam keterbatasan dan budaya patriarki di lingkungannya yang kuat. Diskriminasi gender dan intoleransi kerap dialaminya.

    “Hal ini membuat saya terpantik untuk berbuat lebih. Menyuarakan ketidakadilan tersebut dalam balutan komedi,” ungkapnya. (rin/ted)

  • Dua Lansia asal Gresik Patah Tulang Disambar KA Komuter

    Dua Lansia asal Gresik Patah Tulang Disambar KA Komuter

     

    Gresik (beritajatim.com) – Dua orang lanjut usia (lansia) yang berboncengan mengendarai sepeda motor, Sriono (52) dan Misdi (52), warga Desa Sumari, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, mengalami patah tulang usai disambar KA Komuter 506 di perlintasan kereta api km 202+7/8. Saat ini masih menjalani perawatan medis di RSUD Ibnu Sina Gresik.

    Kejadian itu bermula saat pintu perlintasan kereta api yang dijaga secara swadaya tidak ditutup. Penjaga juga tidak mendengar informasi ada kereta api yang akan melintas.

    Bersamaan dengan itu, muncul pengendara motor Honda Supra W 5889 DE yang berboncengan melaju ke arah perlintasan. Mereka berdua hendak menuju ke Desa Sumari.

    Tanpa melihat kanan kiri, mereka langsung menerobos perlintasan kereta api. Dalam hitungan detik, kedua orang tersebut terseret kemudian terpental keluar jalur kereta api.

    Tidak adanya penjaga perlintasan kereta api itu karena bersamaan. Penjaga atas nama Sigit sedang menjenguk saudara sedang sakit di Banyuwangi.

    Namun yang bersangkutan menitipkan pekerjaannya menjaga palang pintu kereta ke penjaga swadaya yang setiap hari membantu warga yang melintas.

    Terkait dengan kejadian ini, Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik, Iptu Tita Puspita membenarkan kejadian terebut. Korban merupakan pengendara motor yang berboncengan.

    “Korban sudah dievakuasi ke RSUD Ibnu Sina. Keduanya mengalami patah tangan dan kaki,” ujarnya, Senin (13/5/2024).

    Selain menyebabkan korban mengalami luka berat. Kendaraan milik korban ringsek dengan kerugian material Rp8 juta.

    “Saya menghimbau kepada semua pengendara saat melintas di jalur kereta api lebih berhati-hati. Bila tidak ada penjaga tengok kanan dan kiri sebelum menyeberang,” pungkas Tita. [dny/beq]

  • Bupati Banyuwangi Titip Pesan di Milad Aisyiyah ke 107

    Bupati Banyuwangi Titip Pesan di Milad Aisyiyah ke 107

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Ribuan kader Aisyiyah se Banyuwangi hadir saat acara Milad Organisasi Wanita Muhammadiyah Aisyiyah ke 107 di Pendopo Sabha Swagata, Blambangan bersama Bupati. Selain itu, hadir pula Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jatim Rukmini Amar, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyuwangi, Mukhlis Lahuddin, dan Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Banyuwangi Laili Dwi Damayanti.

    Termasuk organisasi wanita Islam Banyuwangi lain antara lain Fatayat dan Muslimat NU, Persis, Al-Irsyad dan LDII.

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang menyambut acara ini turut mengajak segenap kader Aisyiyah terus memperkuat peran perempuan di dalam keluarga hingga pembangunan. Menurutnya, Aisyiyah telah menjadi salah satu mitra pemkab yang berperan penting.

    Selain itu, kata Ipuk, program Aisyiyah selama ini telah berjalan seiring dengan program pemerintah khususnya dalam pemberdayaan perempuan dan pendidikan anak-anak sejak dini.

    “Karena itu pemkab sangat berterima kasih atas peran Aisyiyah tersebut. Dengan pemberdayaan perempuan dan pendidikan anak sejak dini menjadi kunci memperkuat ketahanan keluarga dari berbagai tantangan di luar. Semoga peran ini terus ditingkatkan,” ujar Bupati Ipuk.

    Ipuk juga mendorong kader Aisyiyah untuk berperan aktif dalam pembangunan daerah. Aisyiyah menurutnya menjadi wadah yang tepat untuk mendidik dan memberikan motivasi keterlibatan perempuan dalam proses pembangunan tersebut.

    “Untuk terlibat tidak harus masuk politik, meskipun bisa juga demikian. Namun dengan memiliki pengetahuan yang baik tentang berbagai perkembangan, maka akan menjadi bekal dalam mendidik calon pemimpin-pemimpin hebat Banyuwangi di masa depan,” kata Ipuk.

    Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jatim Rukmini Amar yang menyampaikan pesan tentang semangat juang tokoh pahlawan nasional sekaligus pendiri Aisiyah Nyai Siti Walidah atau lebih dikenal dengan Nyai Ahmad Dahlan.

    “Beliau merupakan penggerak kemajuan di tengah masyarakat yang menekankan pentingnya pendidikan sebagai kunci kemajuan kaum wanita, hingga mendorong kiprah perempuan di tengah masyarakat. Hal inibpatut kita teladani,” pungkas Rukmini. [rin/aje]

  • Hanya di Banyuwangi, Ibu Menyusui Diwisuda, Anak Masuk PAUD Gratis

    Hanya di Banyuwangi, Ibu Menyusui Diwisuda, Anak Masuk PAUD Gratis

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Orang tua di Banyuwangi patut berlega hati jika mendapat program gratis masuk PAUD atau Pendidikan Anak Usia Dini. Ya, program itu benar-benar bisa terwujud jika orang tua memenuhi persyaratan.

    Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memang tengah melakukan program gratis masuk PAUD. Namun, ada syarat yang harus dipenuhi orang tua, salah satunya tentang riwayat pemberian air susu ibu (ASI).

    Catatannya, orang tua khususnya ibu harus memberikan ASI paling tidak selama enam bulan, hingga dua tahun.

    Program ini berjalan melalui pendampingan Puskesmas Kalibaru Kulon bersama Dinas Pendidikan dan TP PKK Kalibaru. Para ibu yang baru melahirkan mendapat pendampingan untuk memberikan ASI eksklusif minimal selama enam bulan.

    Selain itu, para ibu juga mendapat arahan mengonsumsi nutrisi yang mendukung kelancaran ASI. Bahkan, ibusui dari keluarga kurang mampu juga mendapat perhatian.

    Mereka mendapat makanan dan nutrisi yang berasal dari program gotong royong Banyuwangi. Di antaranya, Banyuwangi Berbagi, Belanja di Hari Cantik, program penanganan stunting, dan berbagai program lainnya.

    “Tidak mudah memberikan ASI, butuh kesabaran. Tapi manfaatnya sangat besar dan lama, karena akan dirasakan hingga anak tumbuh dewasa,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, saat mewisuda dan memberikan sertifikat pada ratusan ibu yang telah memberikan ASI Ekslusif minimal selama 6 bulan, di Desa Banyuanyar, Kecamatan Kalibaru.

    Saat itu, Bupati Ipuk mewisuda 250 orang ibu. Mereka para ibu menyusui yang berhasil memberikan ASI Eksklusif.

    “Kami sangat menghargai semua pihak di Kecamatan Kalibaru yang menginisiasi program ini. Bahkan untuk mendorong ibu-ibu memberikan ASI hingga 2 tahun diberikan insentif pendidikan. Ini sangat keren,” kata Ipuk.

    Dalam program ini tidak hanya sertifikat ASI ekslusif, para ibu yang berhasil memberikan ASI hingga dua tahun usia anak juga akan diberikan sertifikat. Sertifikat dua tahun ASI itu dapat digunakan untuk mendaftarkan anaknya sekolah Paud gratis.

    “Dengan program ini kami harapkan bisa mencetak generasi masa depan yang berkualitas. Ini layak dicontoh kecamatan lainnya,” kata Ipuk.

    Selain penting untuk tumbuh kembang anak, Ipuk mengatakan ASI juga dapat menghindari anak dari stunting. Karena itu, Ipuk mendorong agar ibu-ibu bisa melanjutkan memberikan ASI pada anaknya hingga usia dua tahun.

    Sementara itu, Kepala Puskesmas Kalibaru Kulon, Hadi Kusairi, wisuda ibu menyusui tersebut berasal dari enam desa di Kalibaru.

    “Kami punya data by name by adress para ibu yang baru melahirkan. Mereka mendapat pendampingan dari Puskesmas dan PKK, untuk dipantau dan disuport memberikan ASI ekslusif pada anaknya,” kata Hadi.

    Beruntungnya, usai diwisuda dan mendapatkan sertifikat, ibu tersebut bisa mendaftarkan anaknya ke PAUD secara gratis.

    “Kami telah bekerjasama dengan korwil satdik Dinas Pendidikan, bagi mereka yang berhasil memberikan ASI hingga dua tahun akan dibebaskan uang pendaftaran masuk PAUD di seluruh wilayah Kecamatan Kalibaru,” tambah Hadi. [rin/but]

  • Bupati Banyuwangi Ngantor di Desa, Temukan Potensi Unik di Kaki Raung

    Bupati Banyuwangi Ngantor di Desa, Temukan Potensi Unik di Kaki Raung

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani kali ini ngantor di Desa Banyuanyar, Kecamatan Kalibaru. Ternyata, di desa ini banyak menyimpan potensi yang melimpah khususnya di bidang pertanian.

    Desa yang berada di lereng Gunung Raung ini memiliki hawa yang sejuk, sehingga sangat cocok untuk pengembangan berbagai komoditas pertanian. Di antaranya, kopi, sayur mayur, buah-buahan, hingga hewan ternak khususnya domba, serta beragam potensi lainnya.

    Banyuanyar juga dikenal sebagai daerah penghasil kopi. Luasan kebun kopi rakyat di desa ini 50,82 ha dengan produksi antara 3 kwintal hingga 1,5 ton. Di desa ini memiliki kopi andalan yakni kopi Yellow dan Orange Bourbound.

    Biji kopi ini berwarna kuning dan oranye yang merupakan biji kopi peninggalan zaman Belanda. “Untuk kopi Dinas Koperasi dan UMKM bisa membantu untuk branding dan packaging, agar pasarnya lebih luas. Kopi ini bisa menjadi khas Kalibaru,” kata Ipuk.

    Ipuk juga mengunjungi sentra pertanian, yang berada di Dusun Lekap pekarangan. Warga di dusun ini mayoritas menanam sayur mayur di lereng gunung Raung, secara tumpangsari di kebun tanaman kopi. Sayur mayur yang dihasilkan dari sini dipasok ke berbagai pasar di Banyuwangi.

    Ipuk bertemu dan berdialog dengan kelompok peternak domba. Desa ini dikenal sebagai salah satu sentra domba di Banyuwangi. Terdapat total populasi domba sekitar 5.000 ekor. Ada domba Sopas, Dormas, juga ras ekor gemuk.

    “Ini bagus. Kami akan minta dinas pertanian untuk mendampingi terus, dan memberikan pelatihan-pelatihan bagi para peternak. Misalnya pelatihan pembuatan kompos ataupun pembuatan pakan ternak,” pungkas Ipuk. [rin/but]

  • Jangan Kaget, Dua Pelabuhan di Situbondo Dijaga Ketat Polisi

    Jangan Kaget, Dua Pelabuhan di Situbondo Dijaga Ketat Polisi

    Situbondo (beritajatim.com) – Dua pelabuhan di Kabupaten Situbondo, yakni Pelabuhan Jangkar dan Kalbut dijaga ketat personel polisi. Bukan tanpa sebab, penjagaan itu merupakan Operasi Puri agung 2024 dalam rangka pengamanan World Water Forum ke 10 Tahun 2024 di Bali.

    Penjagaan ketat tersebut berdasarkan instruksi dari Direktorat Polairud Polda Jatim. Terutama, meningkatkan imbangan pengamanan jalur transportasi Laut di pelabuhan di wilayah Situbondo yang diprediksi akan mengarah ke Pulau Bali.

    Dalam hal ini, Kapolres Situbondo AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto memberikan tugas khusus Kasat Polairud AKP Gede Sukarmadiyasa. Dua pelabuhan di Situbondo menjadi atensi khusus bagi semua pengguna jasa transportasi laut tersebut.

    “Pelabuhan Kalbut adalah pelabuhan rakyat yang pada umumnya adalah pelabuhan barang dari kepulauan Madura menuju Situbondo maupun sebaliknya sehingga membutuhkan pengawasan angkutan dan juga barang barang yang dikirim,” ungkap Kasat Polairud AKP Gede Sukarmadiyasa.

    Sementara itu, kata Gede, pelabuhan jangkar terdapat jalur dari kepulauan Madura menuju Situbondo dan juga ada beberapa penumpang yang akan menuju Bali via pelabuhan Ketapang Banyuwangi. Termasuk, jalur dari Jangkar menuju Lembar Nusa Tenggara Barat.

    “Hal ini membutuhkan pengawasan terhadap sasaran operasi baik orang maupun barang yang berpotensi mengganggu Kamtibmas, sehingga membutuhkan kehadiran Polri guna melakukan pemeriksaan dan juga pembinaan guna mewujudkan situasi yang kondusif,” terangnya.

    Anggota Sat Polairud Polres Situbondo melakukan pengamanan di dua pelabuhan tersebut dengan berkoordinasi bersama Polresta Banyuwangi.

    Gede berharap semua masyarakat mendukung dan turut menyukseskan kegiatan World Water Forum ke 10 Tahun 2024 di Bali. Rencananya, kegiatan itu akan berlangsung mulai tanggal 17 Mei sampai dengan 26 Mei 2024.

    “Semoga event internasional World Water Forum ke 10 berjalan lancar dan sukses, membawa nama baik Indonesia di dunia Internasional,” tutupnya. (rin/ian)

  • Pos Pemadam Kebakaran di Banyuwangi Bertambah, Cek Lokasi dan Cara Panggilnya

    Pos Pemadam Kebakaran di Banyuwangi Bertambah, Cek Lokasi dan Cara Panggilnya

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Satu pos sektor pemadam kebakaran dan penyelamatan di Banyuwangi bertambah. Kali ini, pos tersebut berada di Kecamatan Bangorejo.

    Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Banyuwangi sengaja menambah satu pos sektor untuk mempercepat jangkauan bila terjadi kebakaran. Artinya, kini Banyuwangi memiliki satu markas utama dan tiga pos sektor.

    Di antaranya, markas utama berada di wilayah Kecamatan Banyuwangi. Dua pos sektor lainnya berada di Kecamatan Genteng, Srono dan terbaru di Bangorejo.

    “Pos sektor Bangorejo telah beroperasi mulai 2 Mei lalu. Sektor ini memiliki masing-masing satu unit mobil water supply pemadam dan mobil rescue,” ungkap Kepala Dinas Pemadam dan Penyelamatan Banyuwangi Yoppy Bayu Irawan, Selasa (7/5/2024).

    Yoppy menyebut, mobil water supply pemadam digunakan apabila terjadi laporan kebakaran di wilayah Bangorejo dan sekitarnya. Sementara mobil rescue dipakai untuk evakuasi bila ada laporan warga yang membutuhkan bantuan.

    “Untuk personil, ada lima orang yang bertugas di sektor tersebut,” kata Yoppy.

    Kepala Bidang Pencegahan Dinas Damkar dan Penyelamatan Banyuwangi Agus Supriyanto menambahkan, wilayah pos sektor Bangorejo tak hanya melayani satu kecamatan. Sektor itu juga akan menjangkau laporan di wilayah kecamatan sekitarnya, yang mayoritas berada di Banyuwangi selatan.

    “Wilayah-wilayah ini sebelumnya ditangani oleh sektor Genteng,” kata Agus.

    Selama dilayani markas utama dan sektor Genteng, jarak waktu tim damkar untuk datang ke lokasi kebakaran di wilayah Bangorejo dan sekitarnya cukup lama dari laporan diterima. Hal tersebut dikarenakan jarak tempuh yang relatif jauh, yakni antara 1 hingga 1,5 jam perjalanan.

    “Sehingga dengan adanya sektor damkar Bangorejo, laporan masyarakat bisa lebih cepat direspons. Baik laporan kejadian kebakaran maupun penyelamatan,” tambahnya.

    Kecepatan respons diharapkan bakal meminimalisir risiko dampak kerugian maupun korban jiwa dari setiap kejadian kebakaran di wilayah Bangorejo dan sebagian Banyuwangi selatan.

    “Untuk setiap kebakaran dan bantuan penyelamatan, masyarakat bisa melapor melalui panggilan telepon 112, melalui aplikasi Smart Kampung, atau melalui call center Damkarmat Banyuwangi di 082211312113,” ujarnya.

    Di sisi lain, pihaknya juga memperkuat kesiapan masyarakat untuk penanganan awal terjadi kebakaran. Damkar rutin melatih warga melalui program Masyarakat Tanggap Bahaya Kebakaran (Mastang Bakar).

    “Dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat terkait pencegahan dan penanggulangan kebakaran, maka masyarakat dapat mengambil langkah dini cara penanganan kebakaran sehingga dapat meminimalisir kerugian materi dan korban jiwa. Program ini juga menggugah jiwa sosial warga Banyuwangi secara keseluruhan untuk peduli satu sama lain,” pungkasnya. (rin/ted)

  • Bertemu Ikawangi Jakarta, Bupati Banyuwangi dapat Kode Penting Jelang Pilkada

    Bertemu Ikawangi Jakarta, Bupati Banyuwangi dapat Kode Penting Jelang Pilkada

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menghadiri pertemuan tahunan Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) Jakarta Raya di Padi Sport Center, Kabupaten Tangerang.

    Saat itu, ada ratusan warga Banyuwangi dari berbagai penjuru kordinator wilayah dan kelompok masyarakat. Mulai dari Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Bekasi, Bogor, Depok, Tangerang Selatan, Tangerang Raya, hingga Cilegon-Merak-Serang (Cimerang).

    Selain itu, ada tokoh pula yang hadir. Salah satunya Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas, Menteri Pariwisata 2014-2019 Arief Yahya, Bambang Sugiyono (sesepuh Ikawangi), Komjen Pol Susno Duadji (Kabareskrim RI 2008-2009), dan beberapa tokoh lainnya.

    Momen itu menjadi hangat saat Ketua Ikawangi Pusat Mayjen (Purn) Rusdi Maksum memberikan kode penting kepada Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. Kode itu berisi amanat untuk menjaga tanah kelahiran.

    “Ada satu pesan dari para sesepuh Ikawangi. Jika ingin Ikawangi ini keren, maka Banyuwangi harus keren. Oleh karena itu, saya titip ke ibu bupati agar Banyuwangi bisa tetap dijaga “keren”,” ungkapnya.

    Kode lainnya, juga terlontar dari salah satu sesepuh Ikawangi ini. Apalagi, saat ini mendekati Pilkada Banyuwangi yang akan digelar November mendatang.

    Rusdi mengatakan, Banyuwangi telah keren. Banyak prestasi yang telah ditorehkan. Seperti halnya ditetapkan sebagai kabupaten terinovatif, kabupaten berkinerja terbaik dan sebagainya.

    “Ini harus dipertahankan. Agar kita sebagai orang Banyuwangi yang tinggal di luar bisa semakin lantang mengaku sebagai orang Banyuwangi,” terangnya.

    Pernyataan itu menjadi masukan penting bagi Bupati Ipuk. Hal itu, menjadi ajakan positif di tengah prestasi yang diraih Banyuwangi. Menurut Ipuk, semua itu merupakan hasil kerja keras bersama.

    “Transformasi Banyuwangi ini, dengan seluruh prestasinya, adalah berkat kerja bersama-sama. Termasuk teman-teman Ikawangi,” tegasnya.

    Ipuk juga tak berfikir jumawa, pasalnya, untuk meningkatkan keberhasilan itu perlu semua pihak ikut mendukung. Termasuk Ikawangi juga harus turut mengambil peran itu.

    “Ada banyak [Ikawangi] yang sukses. Ini bisa menjadi stimulan dan penyemangat, utamanya bagi anak-anak muda di Banyuwangi untuk berprestasi pula,” pintanya.

    Ipuk juga berharap Ikawangi bisa menjadi inkubator bagi warga Banyuwangi untuk menumbuhkan jejaring ekonomi baru. Dari Banyuwangi ke berbagai kota dan negara tempat rantau. “Ayo kita tingkatkan pengembangan ekonomi asli Banyuwangi dengan daerah-daerah lain,” pungkasnya. [rin/suf]