kab/kota: Banyuwangi

  • Kelompok Petani Durian di Pekalongan Makin Berkembang Berkat Pemberdayaan BRI

    Kelompok Petani Durian di Pekalongan Makin Berkembang Berkat Pemberdayaan BRI

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi fokus utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI sebagai upaya untuk memperkuat ekonomi kerakyatan. Lewat dukungannya pada sektor pertanian, BRI turut melakukan pemberdayaan klaster durian di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

    Terdapat banyak durian lokal dari Desa Lemahabang, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan yang memiliki kualitas unggul. Ahmad Baehaqi, sebagai Ketua Kelompok Klaster Durian Lemahabang mengatakan, sejak tahun 2020 durian mulai disilangkan dengan jenis premium seperti Bawor, Musang King, Super Tembaga, dan varietas lainnya.

    “Upaya persilangan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas durian lokal, baik dari segi rasa, tekstur, maupun daya tahan,” ujarnya saat mengikuti Bazaar UMKM BRILian di Kantor Pusat BRI, pada Jumat (18/10).

    Dengan persilangan ini, diharapkan durian dari Desa Lemahabang dapat bersaing di pasar nasional dan internasional, sekaligus meningkatkan pendapatan para petani dan kesejahteraan masyarakat setempat. Hal ini mengingat durian hasil persilangan menjadi salah satu komoditas unggulan yang semakin diminati oleh konsumen.

    Klaster Durian Lemahabang yang memiliki anggota sebanyak 70 petani durian ini biasa memanen durian sebanyak tiga kali setahun. Dalam sekali panen bisa mencapai 5 ton, di mana distribusinya terhitung banyak, yakni 7.000 buah durian per hari dengan harga durian yang dibanderol Rp50.000 per kilogram.

    “Saat ini, durian di Desa Lemahabang sudah punya pelanggan tetap di Jakarta, Bandung, Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, hingga Banyuwangi,” ungkap Baehaqi.

  • Prabowo Mau Internet Cepat, Lawannya RT/RW Net

    Prabowo Mau Internet Cepat, Lawannya RT/RW Net

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto mengamanatkan internet cepat kepada Kementerian Komdigi. Namun kata XL Axiata, tantangannya ada di RT/RW Net.

    Rencana Prabowo untuk mengekspansi jaringan internet dengan kecepatan tinggi ke seluruh negeri, didukung oleh XL Axiata. Menurut mereka, internet cepat punya multiple efek yang besar untuk ekonomi digital.

    “Kalau pemerintah mempunyai fokus ke sana, itu menurut kami sangat baik dan perlu di-support. Tapi untuk semua pelaku, tata kelola bisnis harus dijaga supaya semua pemainnya itu bisa sehat dan bisa mendukung internet di seluruh negeri dengan kecepatan tinggi 100 Mbps,” kata Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini dalam XL Axiata Get Along with Media di Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (23/10/2024) malam

    Masalahnya menurut XL Axiata, ada tantangan dari ISP ilegal alias RT/RW Net yang menjadi hambatan untuk mengembangkan internet cepat di Indonesia. Hal ini pun merugikan operator telko.

    Chief Corporate Affairs XL Axiata, Marwan O Baasir mengatakan pihaknya bersama Open Signal sedang melakukan pengukuran. Menurutnya, RT/RW Net yang merupakan praktek ilegal konsumen menjual internet ke konsumen lain menyebabkan terjadinya downgrade kecepatan internet di Indonesia.

    “Kami meyakini ini adalah drag down dari speed yang terjadi di RT/RW Net,” kata Marwan.

    Chief Corporate Affairs XL Axiata, Marwan O Baasir Foto: Fitraya Ramadhanny/detikcom

    Marwan mengatakan total penyelenggara ISP tumbuh 1.500 dan yang sudah beroperasi ada 1.200 dalam setahun terakhir. Namun di berbagai daerah di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur terjadi situasi dimana konsumen membeli internet dari provider, lantas dijual ke konsumen lain.

    “Ini yang menjadi tantangan kita sehingga speed yang diukur Komdigi harapannya 100 Mbps tapi pada kenyataannya masih di 32 Mbps,” ujarnya.

    Marwan mencontohkan di Banyuwangi, penetrasi fixed broadband yang berlisensi hanya 3-4%, sisanya dikuasai RT/RW Net. Hal ini menjadi suara keprihatinan XL Axiata. Ada 2,6 juta rumah yang memakai RT/RW Net.

    “Harga nggak bisa membohongi kualitas. Harga yang dijual 5 Mbps, 10 Mbps, 15 Mbps. Bagaimana kita mau menaikkan speed nasional? Tantangan ini yang kita hadapi sehingga keamanan data pun sulit kita kontrol,” kata Marwan.

    XL Axiata pun mengusulkan 3 langkah aksi untuk mengatasi RT/RW Net. Pertama, ada penindakan hukum kepada pelaku RT/RW Net dan perlindungan kepada penyelenggara yang sah. Kedua, mesti ada peningkatan pemahaman kepada masyarakat soal bahayanya RT/RW Net karena ilegal. Langkah aksi ketiga adalah sosialisasi dan tarif batas bawah perlu ditetapkan untuk mencegah perang harga.

    “Sosialisasi juga penting, bahwa reseller itu hanyalah dengan penyelenggara langsung. ISP perlu moratorium supaya nggak banyak lagi. Yang sudah ada dipindahkan kepada penyelenggara yang sah,” kata Marwan.

    (fay/fyk)

  • Batik Gajah Oling tercatat Ekspresi Budaya Tradisional asli Banyuwangi

    Batik Gajah Oling tercatat Ekspresi Budaya Tradisional asli Banyuwangi

    Banyuwangi (ANTARA) – Motif batik Gajah Oling tercatat sebagai Ekspresi Budaya Tradisional (EBT) asli Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, setelah resmi mendapat surat pencatatan Inventarisasi Kekayaan Intelektual atau KIK dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

    “Kami semua sangat bersyukur, motif batik Gajah Oling sudah sah secara hukum diakui berasal dari Banyuwangi. Kami akan terus dorong motif-motif batik lain untuk segera dicatatkan,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Banyuwangi Sugirah, Minggu.

    Ia mengatakan bahwa motif batik Gajah Oling telah menjadi bukti bahwa batik telah lama menjadi bagian dari seni budaya Banyuwangi, sedangkan pemkab serta pemangku kepentingan lainnya tentu harus merasa memiliki tanggung jawab besar untuk melestarikan batik di daerahnya.

    Agenda Banyuwangi Batik Festival (BBF) 2024, lanjut Sugirah, merupakan salah satu contoh keseriusan pemerintah daerah setempat dalam melestarikan dan menjadikan batik Banyuwangi untuk berkembang industrinya.

    Pada tahun 2024, lanjut Sugirah, Banyuwangi Batik Festival mengangkat salah satu motif lawas batik Banyuwangi, yakni Jenon.

    Sebelumnya BBF juga mengangkat motif Gajah Oling, Galaran, Sembruk Cacing, Gedekan, Kangkung Setingkes, Paras Gempal dan Jajang Sebarong, hingga Sekar Jagad Blambangan.

    “Satu persatu setiap tahunnya motif-motif khas Banyuwangi kami angkat dalam BBF mulai tahun 2013, diawali dari Gajah Oling, lalu Kangkung Setingkes, Paras Gempol, Sekar Jagad Blambangan, Kopi Pecah, hingga tahun ini Jenon. Ini adalah kekayaan warisan leluhur yang harus kami jaga, lestarikan, dan kembangkan,” kata Sugirah.

    Menurutnya, pemerintah daerah setempat akan terus mendorong dan memfasilitasi beragam motif batik untuk disahkan sebagai kekayaan intelektual komunal dari Kementerian Hukum dan HAM.

    “Ke depan, pemerintah daerah akan terus mengupayakan pengakuan hukum atas keanekaragaman budaya Banyuwangi, termasuk motif batik khas-nya,” kata Sugirah.

    Motif batik Gajah Oling merupakan satu dari puluhan motif batik yang ada di Banyuwangi. Motif ini bisa dibilang paling populer dibanding motif batik lainnya. Gajah Oling merupakan perpaduan dari gambaran gajah dan uling atau sejenis belut.

    Baca juga: BBF merupakan komitmen Pemkab Banyuwangi dorong ekosistem batik lokal

    Baca juga: Menkop: Batik Banyuwangi bisa perkuat pariwisata

    Pewarta: Novi Husdinariyanto
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2024

  • PTPP komitmen selesaikan Proyek Strategis Nasional sesuai target

    PTPP komitmen selesaikan Proyek Strategis Nasional sesuai target

    Pastinya akan terus dimonitor untuk dapat selesai dengan kualitas terbaik dan tepat waktu, sehingga manfaatnya dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat IndonesiaJakarta (ANTARA) – PT PP (Persero) Tbk, BUMN konstruksi dan investasi, terus berkomitmen menyelesaikan sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN) yang masih berjalan sesuai dengan target pelaksanaan.

    “Perseroan akan terus menyelesaikan sejumlah PSN sesuai dengan target,” kata Direktur Utama PTPP Novel Arsyad dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.

    Sejumlah proyek infrastruktur PSN lainnya yang masih dikerjakan oleh perseroan saat ini yaitu seperti Proyek Jalan Tol Probolinggo – Banyuwangi Seksi 3, Jalan Tol Japek Selatan Paket 2 Seksi 2A, Jalan Tol Semarang Demak Seksi 1B, dan Proyek Serang – Panimbang Seksi 3.

    “Pastinya akan terus dimonitor untuk dapat selesai dengan kualitas terbaik dan tepat waktu, sehingga manfaatnya dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia dan meningkatkan daya saing nasional,” kata Novel.

    Perseroan sendiri katanya berhasil menyelesaikan sejumlah PSN dan terakhir pada Proyek Jalan Tol Indrapura – Kisaran Seksi 2 dan Proyek Bayung Lencir Tempino yang berlokasi di Gerbang Tol Kisaran, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo pada 16 Oktober 2024.

    Novel Arsyad mengatakan bahwa dengan peresmian Proyek Jalan Tol Ruas Indrapura Kisaran seksi 2 dan Proyek Bayung Lencir – Tempino maka secara resmi perseroan telah menyelesaikan PSN pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera.

    “Peresmian proyek Jalan Tol Ruas Indrapura – Kisaran Seksi 2 merupakan lanjutan dari Proyek Jalan Tol ruas Indrapura –Limapuluh yang sebelumnya telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di awal tahun 2024,” katanya.

    Proyek Jalan Tol Indrapura – Kisaran ini termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yang memiliki nilai kontrak Rp 4,5 Triliun, memiliki panjang ruas 47,75 KM,dengan masa pelaksanaan dari Bulan Desember 2018 – Januari 2024.

    Selanjutnya, Pembangunan Jalan Tol Bayung Lencir – Tempino Seksi 2 yang termasuk dalam paket pembangunan Jalan Tol Bayung Lencir – Tempinomemiliki nilai kontrak sebesar Rp1,18 Triliun, dengan panjang ruas 11,004 KM, dan memiliki masa pelaksanaan selama 415 hari dari Juni 2023 – Agustus 2024.

    Presiden Jokowi mengatakan dengan adanya jalan tol, utamanya Trans Sumatera ini ada kecepatan dalam mobilitas orang, kecepatan dalam mobilitas barang, kecepatan dalam pengiriman distribusi logistik sehingga setiap daerah akan bisa bersaing dengan daerah di negara-negara lain karena persaingannya sekarang antar negara itu sangat ketat sekali.

    Baca juga: LMAN gelontorkan Rp10,57 triliun untuk pengadaan lahan PSN di 2024
    Baca juga: Sandiaga nilai PSN PIK 2 Tangerang potensi serap tenaga kerja
    Baca juga: Airlangga sebut realisasi investasi KEK Kendal mencapai Rp55 triliun

    Pewarta: Ahmad Wijaya
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2024

  • Foto Asusila Tersebar, Warga Surabaya Kecewa Penanganan Polisi

    Foto Asusila Tersebar, Warga Surabaya Kecewa Penanganan Polisi

    Surabaya (beritajatim.com) – MW (29) warga Surabaya mengaku kecewa terhadap penanganan kasus revenge porn yang dilaporkan ke Subdit V Siber Polda Jawa Timur.

    Setelah melaporkan kasusnya pada Rabu (11/09/2024) kemarin, ia kemudian harus menerima pil pahit kasusnya dilimpahkan ke Polres Banyuwangi dengan alasan bobot perkara dan efektivitas penanganan.

    “Memang KTP saya Banyuwangi. Tapi, saya tinggal di Surabaya dan semua saksi yang saya ajukan berasal dari Surabaya. Kalau dipindah ke Polres Banyuwangi kan gak masuk akal,” kata MW saat diwawancarai Beritajatim.com, Senin (14/10/2024).

    MW menceritakan bahwa ia baru mengetahui foto pribadinya tersebar pada Juli 2024. Saat itu, ia mengetahui dari temannya yang mengirimkan sebuah akun Instagram yang berisi foto-foto pribadinya. Ia pun kaget karena akun Instagram itu bukan miliknya.

    “Akun Instagram itu awalnya mengunggah foto-foto pribadi dan mencantumkan nomor pribadi saya. Akun itu juga memberikan narasi negatif ke pribadi saya,” tutur MW.

    Awalnya ia tidak ambil pusing. Namun, semakin berlalunya waktu akun tersebut mencantumkan alamat tempat dia bekerja dan tinggal. Selain itu, juga mencantumkan nama adik kandungnya. Ia pun ketakutan dan memutuskan untuk melapor ke Polda Jawa Timur.

    “Saya tidak tahu siapa yang membikin akun itu. Sekarang kondisinya keluarga sudah tahu. Saya merasa depresi dan sempat hampir melakukan percobaan bunuh diri,” imbuh MW.

    Saat ini, MW mengaku sudah hampir menyerah karena laporannya malah dilimpahkan ke Polres Banyuwangi tanpa pernah ia dipanggil sebelumnya oleh penyidik Subdit V Siber Polda Jawa Timur.

    “Saya sudah hampir menyerah. Saya malu dan sakit hati luar biasa. Sampai sekarang sudah satu bulan lebih, laporan saya tidak diproses. Kemana saya meminta perlindungan hukum,” pungkas MW.

    Sementara itu, Kuasa Hukum MW, Firman Rachmanudin berharap agar pihak penyidik bekerja secara profesional dan mengusut kasus ini. Lantaran, korban sendiri sampai merasa depresi dan sempat terpikir bunuh diri.

    “Kami berharap penyidik bekerja profesional agar segera melakukan tahapan-tahapan sebagaimana diatur dalam KUHAP. Kami sayangkan jika korban yang meminta perlindungan hukum malah depresi bukan hanya akibat dari menanggung rasa malu fotonya tersebar ditambah akibat dari lambannya proses ini,” ujarnya.

    Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Dirmanto saat dihubungi belum memberikan respon resmi terkait perkembangan kasus ini. (ang/ian)

  • Polisi Tangkap Jambret Turis Belgia di Banyuwangi

    Polisi Tangkap Jambret Turis Belgia di Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Kepolisian Resort Kota (Polresta) Banyuwangi berhasil ungkap kasus kriminal perampasan barang milik turis asing asal Belgia. Pelakunya merupakan pemain baru asal Kelurahan Sumberejo, Kecamatan Banyuwangi Kota.

    Polisi tak butuh waktu lama menangkap pelaku yang sebelumnya viral terekam kamera pengintai atau CCTV di lokasi kejadian. Bahkan, tak sampai 24 jam, pria berinisial NH itu berhasil diringkus di rumahnya.

    Wakapolresta Banyuwangi AKBP Dewa Putu Eka D menyebut, pelaku ditangkap tanpa perlawanan. Dia bahkan, mengakui semua aksinya itu.

    “Ya, dia mengaku semua perbuatannya. Bahkan, dia juga menunjukkan barang-barang hasil dari aksinya itu. Ada yang dimasukkan ke celengan,” ungkap AKBP Dewa, Kamis (10/10/2024).

    Sejumlah barang bukti yang berhasil diamankan, di antaranya dompet beserta isinya. Termasuk sejumlah identitas dan barang berharga lainnya.

    “Modus operandi atau kronologi pada hari rabu tanggal 9 oktober 2024 sekira pukul 10.00 WIB, korban pergi ke indomaret untuk membeli makanan dan minuman ringan. Lalu kemudian korban kembali ke homestay offspring dengan cara tangan kiri korban membawa barang belanjaan dan tangan kanan memegang tas dompet milik korban lalu berjalan kaki lewat jalan sebelah utara tempat makam Pahlawan Banyuwangi,” terangnya.

    Berdasarkan hasil ungkap kasus, pelaku berikut barang bukti berhasil diamankan. Di antaranya, satu unit sepeda motor honda beat warna hitam dengan plat nomor P-6775-UG.

    Sebuah helm ink warna hitam, tas tangan/hand bag warna merah muda, kunci rumah, foto copy visa elektronik dan sebuah paspor warna merah tua.

    Di dalam dompet itu juga terdapat kartu credit KBC, kartu visa revolut, sertifikat vaksin internasional,
    uang sebesar $450 dengan pecahan $50). Kemudian, uang tunai sebesar Rp 310 ribu. Ada juga, celana pendek warna biru, baju warna biru, serta celengan plastik warna coklat.

    Sebelumnya, WNA asal Belgia Marie Celine menjadi korban kriminalisasi pencurian dengan kekerasan di Banyuwangi, Rabu (9/10/2024). Lokasinya, di sekitar Taman Makam Pahlawan saat pelesiran di Kota Gandrung ini.

    Tiba-tiba dari arah belakang datang pengendara motor matic mendekat kemudian mengambil paksa dompet turis tersebut. Kejadian itu terekam kamera pengintai atau CCTV.

    Terdengar korban sempat teriak, hingga membuat warga sekitar panik. Namun, pelaku dengan kendaraannya kabur tak terkejar. Usai kejadian korban melaporkan ke kepolisian. (rin/ted)

  • Polresta Banyuwangi Ungkap 39 Kasus Narkoba, Tangkap 43 Tersangka

    Polresta Banyuwangi Ungkap 39 Kasus Narkoba, Tangkap 43 Tersangka

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyuwangi kembali membongkar kasus peredaran narkoba di wilayahnya. Dari hasil operasi yang digelar, terungkap bahwa peredaran obat-obatan terlarang masih merajalela. Dalam Operasi Tumpas Narkoba Semeru 2024, polisi menangkap 43 tersangka dalam 39 kasus narkoba.

    Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Nanang Hariyanto, menyampaikan bahwa barang bukti yang disita cukup signifikan.

    “Dari operasi selama dua minggu terakhir, Satresnarkoba Polresta Banyuwangi menyita 1,6 kg sabu, 35 gram ganja, uang tunai, HP, ribuan pil ekstasi dan trex, serta perlengkapan lainnya,” ujarnya, Senin, 30 September 2024.

    Selain meningkatnya jumlah barang bukti, peredaran narkoba di Banyuwangi kini melibatkan berbagai kalangan, termasuk wanita. “Dari 17 pelaku narkotika, 1 di antaranya wanita. Salah satu pelaku bahkan memiliki hampir satu kilogram narkotika,” jelas Nanang.

    Tidak hanya kasus narkotika, Polresta Banyuwangi juga menangani 26 kasus obat keras berbahaya (okerbaya), dengan total 26 pelaku yang terdiri dari 23 pria dan 3 wanita.

    Nanang juga mengapresiasi kinerja Satresnarkoba yang berhasil menekan penyalahgunaan narkoba di wilayah hukum Banyuwangi. “Kami akan terus mengembangkan kasus ini dan bertekad memberantas narkoba hingga ke akar-akarnya demi menyelamatkan generasi emas Banyuwangi,” tegasnya.

    Ke depan, Polresta Banyuwangi berkomitmen untuk meningkatkan intensitas operasi dan pengembangan kasus guna mengurangi peredaran narkoba di masyarakat. [rin/beq]

  • PNM Sudah Salurkan Modal Usaha Mekaar Rp 45,3 T Hingga Akhir Agustus

    PNM Sudah Salurkan Modal Usaha Mekaar Rp 45,3 T Hingga Akhir Agustus

    Jakarta

    PT Permodalan Nasional Madani (PNM) sudah menyalurkan pembiayaan modal ultra mikro untuk program Mekaar mencapai Rp 45,35 triliun hingga akhir Agustus 2024. Nilai outstanding loan program itu mencapai Rp 43,6 triliun.

    Angka penyaluran ini tercatat meningkat 1,9% secara year on year (yoy). Sedangkan di 2023, total penyaluran modal usaha Mekaar PNM tercatat sekitar Rp 70 triliun. Penyaluran itu diberikan kepada 14,7 juta nasabah.

    Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan tingkat non-performing loan pada pembiayaan Mekaar relatif rendah. Pada periode yang sama, PNM mencatatkan NPL Mekaar hanya mencapai 0,86%.

    “Kenapa bisa rendah? Karena social engineering yang kami lakukan, ada mekanisme saling tolong menolong, saling empati. Ada model tanggung renteng yang dapat memitigasi risiko NPL,” kata Arief dalam kunjungannya ke salah satu kelompok Mekaar di Banyuwangi, Sabtu (28/9/2024).

    Seperti diketahui, PNM Mekaar adalah program pembiayaan yang menyasar pelaku usaha wanita ultra mikro, yang mensyaratkan pencairan modal melalui kelompok yang terdiri dari minimal 10 orang.

    Dengan sistem tanggung renteng, para anggota kelompok yang umumnya berasal dari kalangan ibu-ibu rumah tangga ini, harus saling mendukung satu sama lain jika salah satu anggota mengalami kesulitan pengangsuran.

    Selain itu, PNM juga menyalurkan pembiayaan dengan nominal modal yang sangat kecil bila dibandingkan dengan KUR Mikro. Untuk Mekaar saja, modal yang disalurkan mulai dari Rp 2 juta sampai dengan Rp 15 juta.

    Cicilannya dibayarkan tiap minggu, hingga dua minggu sekali. Nominal angsuran yang relatif kecil, membantu para nasabah untuk mengangsur dengan biaya yang ringan.

    “Kalau mau terima pencairan dari kami, kan, harus berkelompok. Ada janji nasabah yang harus diucapkan semua anggota setiap pertemuan mingguan, yakni saling membantu anggota yang tidak dapat memenuhi kewajibannya. Itu dampak rekayasa sosial yang kami desain,” kata Arief.

    Dukungan PNM untuk ekonomi ultra mikro tidak berhenti pada penyaluran modal finansial berupa pembiayaan, namun juga modal sosial dan modal intelektual dalam bentuk peningkatan kapasitas dan kapabilitas usaha.

    Setiap seminggu sekali, semua anggota kelompok nasabah diwajibkan untuk berkumpul di rumah ketua kelompok. Dalam pertemuan itu, Account Officer PNM akan mengevaluasi dan memberikan pembinaan terkait pembiayaan usaha.

    “Kita sama-sama tahu, ibu-ibu kan sering arisan. Enggak cuma ibu-ibu kota, tapi ibu-ibu di desa juga sering kumpul. Jadi kami tidak membuat sesuatu yang aneh untuk mereka. Kami cukup gunakan fenomena yang sudah berlangsung,” kata Arief.

    (fdl/fdl)

  • Polisi Ringkus Komplotan Pencuri Baterai Sinyal Provider 44 Lokasi di Jawa Timur

    Polisi Ringkus Komplotan Pencuri Baterai Sinyal Provider 44 Lokasi di Jawa Timur

    Surabaya (beritajatim.com) – Komplotan pencuri baterai sinyal provider 44 lokasi di Jawa Timur ditangkap Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jawa Timur. Disetiap tower, komplotan ini bisa untung hingga Rp 30 juta.

    Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur mengatakan komplotan pencuri baterai sinyal provider itu berisi 4 orang dengan inisial MHA (22) sebagai sopir sarana, RWT (46) dan AS (28) sebagai penadah dan ASH (30) sebagai eksekutor. Komplotan ini dipimpin oleh ASH (30) yang juga mantan teknisi perusahaan provider aset tower.

    “Komplotan ini sudah bekerja selama 1 bulan. Salam 1 bulan sudah beraksi di 44 lokasi di Jawa Timur. Mulai Banyuwangi, Pamekasan, Sumenep hingga Sampang,” kata Jumhur, Jumat (27/09/2024).

    Dalam melakukan aksinya, komplotan ini berbekal informasi dari tersangka ASH yang sudah bekerja sebagai 2 tahun. Komplotan ini banyak menyasar pulau Madura karena keamanan tower provider di lokasi itu rendah.

    “ASH ini merupakan mantan karyawan lalu dia memutuskan berhenti atau resign untuk mencari peluang pekerjaan lain sebagai sopir mobil carteran. Namun nyatanya, penghasilan sebagai sopir kurang,” imbuh Jumhur.

    Komplotan ini diamankan di Gerbang Tol Kejapanan. Mereka sudah diintai petugas kepolisian sejak berada di Banyuwangi. Begitu diamankan, mereka dibawa ke kantor Polda Jatim. Dari pengakuan para tersangka, Sepanjang beraksi, komplotan ini berhasil mengumpulkan uang sebanyak Rp 1,32 miliar.

    Sementara itu, Kanit III Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim Kompol Eko Cipto Mangko menambahkan, tersangka memiliki kemampuan mumpuni dalam membongkar baterai itu. Bahkan, ia dapat mengelabui sensor deteksi yang terpasang di tower itu, dengan memakai alat magnet.

    “Dia juga bisa antisipasi agar alarm help dest pusat BTS tidak berbunyi terdeteksi di pusat. Caranya dia memakai alat magnetic door, ditempelkan, alarm gak bunyi,” kata Eko Cipto.

    Beberapa barang bukti baterai tower hasil curian sudah dijual oleh Tersangka ASH melalui marketplace medsos seharga sekitar Rp3,5 juta. Namun, ada juga baterai yang dimanfaatkan tersangka untuk dirakit sebagai server sambungan internet. “Mereka jual paling mahal Rp3,5 juta. Tapi ada yang digunakan sendiri sebagai server internet,” pungkas dia. (ang/kun)

  • Kerja 2 Minggu, Pembantu di Malang Curi Harta Majikan

    Kerja 2 Minggu, Pembantu di Malang Curi Harta Majikan

    Malang (beritajatim.com) – Kepolisian Resor Malang berhasil mengamankan seorang pembantu atau asisten rumah tangga (ART) yang diduga mencuri barang-barang berharga milik majikannya di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Akibat peristiwa tersebut, korban mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah.

    Kasihumas Polres Malang, AKP Ponsen Dadang Martianto, mengungkapkan, tersangka adalah seorang perempuan berinisial DM (21), warga Desa Sidowangi, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi.

    Pelaku berhasil ditangkap oleh tim gabungan Opsnal Satreskrim Polres Malang dan Unit Reskrim Polsek Pakis di sebuah hotel di Kota Jember, Sabtu (21/9/2024).

    “Betul, kami telah mengamankan satu orang perempuan yang bekerja sebagai ART dan diduga melakukan pencurian di rumah majikannya. Pelaku kami tangkap di Jember pada Sabtu lalu,” ujar AKP Dadang saat dikonfirmasi di Polres Malang, Selasa (24/9/2024).

    Menurut Dadang, peristiwa bermula ketika korban NK (37), warga Desa Bunut Wetan, Kecamatan Pakis, menerima DM untuk bekerja sebagai ART di rumahnya sejak 8 September 2024. Awalnya, tidak ada kecurigaan yang muncul, karena DM hanya ditugaskan melakukan pekerjaan rumah ringan, seperti membersihkan rumah.

    Bahkan, korban mempercayakan DM dengan memberikan kunci rumah untuk memudahkan akses ketika korban sedang bekerja di luar rumah.

    Namun, pada 20 September 2024 pagi, DM tiba-tiba menghilang tanpa pamit dan tidak bisa dihubungi. Saat korban memeriksa rumah, ia mendapati sejumlah barang berharga miliknya telah raib dibawa kabur oleh pelaku.

    Barang-barang yang hilang tersebut di antaranya satu unit sepeda motor Honda ADV beserta kunci dan STNK, sebuah ponsel iPhone 11 Pro Max, dua smartwatch Xiaomi, serta empat kalung emas dan satu cincin emas.

    “Korban segera melaporkan kejadian ini ke Polsek Pakis dengan membawa bukti-bukti, termasuk BPKB dan dosbook barang yang hilang. Total kerugian yang dialami korban diperkirakan mencapai lebih dari Rp 50 juta rupiah,” ucap Dadang.

    Barang bukti pencurian.

    Setelah menerima laporan, pihak kepolisian langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa saksi-saksi. Berdasarkan hasil penyelidikan, polisi mengetahui bahwa DM melarikan diri ke arah Kabupaten Banyuwangi.

    Namun, pelarian pelaku berakhir setelah polisi berhasil mengendus tempat persemnbunyiannya di sebuah hotel sekitar Kota Jember. Dalam penangkapan tersebut, polisi juga berhasil menyita seluruh -barang hasil curian yang belum sempat dijual oleh DM.

    “Tersangka dan barang bukti telah dibawa ke Polsek Pakis untuk proses penyidikan lebih lanjut,” pungkasnya.

    Atas perbuatannya, DM dikenakan Pasal 363 sub Pasal 362 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dengan ancaman hukuman pidana 5 tahun penjara. (yog/but)