kab/kota: Banyuwangi

  • Bazar Kuliner Kampoeng Cungking Hadir Selama Dua Hari, Ini Harapan Plt Bupati Banyuwangi – Page 3

    Bazar Kuliner Kampoeng Cungking Hadir Selama Dua Hari, Ini Harapan Plt Bupati Banyuwangi – Page 3

    Salah satu penjual yang ada di bazar Kuliner Kampoeng Cungking, Dapoer Kulon, menyajikan makanan khas Banyuwangi seperti nasi tempong dengan sambel semanggi. Ada pula Warung Kendang Kempoel yang menjajakan aneka rujak seperti rujak soto, rujak cemplung, rujak cingur, dan lainnya.

    “Alhamdulillah ramai pengunjung, semoga bazar ini bisa rutin digelar,” ujar pemilik Dapoer Kulon, Rumi.

    Bazar tersebut bahkan mengundang perhatian wisatawan mancanegara. Saravejo Alves dan Mirabel asal Spanyol menyempatkan menikmati Nasi Tempong dan makanan lainnya.

    “Kota ini luar biasa. Setiap hari selalu saja ada pesta rakyat yang digelar,” ujarnya.

     

    (*)

  • Siap Mitigasi Bencana, Banyuwangi Pasang Dua Alat EWS Baru

    Siap Mitigasi Bencana, Banyuwangi Pasang Dua Alat EWS Baru

    Liputan6.com, Banyuwangi – Sebagai upaya meminimalisir risiko dan korban kebencanaan. Mitigasi bencana di Kabupaten Banyuwangi terus ditingkatkan. Salah satunya dengan adanya dua alat Early Warning System (EWS) baru.  Dijelaskan oleh Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Danang Hartarto menjelaskan, ada dua EWS yang tengah berdiri di Bumi Blambangan. Satu EWS untuk peringatan tsunami dan satu EWS lagi untuk pemberitahuan longsor. “Kita didukung dua EWS dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, satu EWS untuk tsunami yang bertempat di Pantai Rajegwesi, Kecamatan Sarongan dan satu EWS untuk longsor yang ditempatkan di Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran,” kata Danang, Kamis (7/11/2024).

    Danang, menerangkan jika untuk EWS tsunami yang berada di Pantai Rajegwesi sudah didirikan pada 5 November 2024, sedangkan untuk untuk EWS pemberitahuan longsor tengah proses didirikan. “EWS baru untuk tsunami sudah selesai berdiri, sedangkan untuk EWS longsor sedang diproses, dan EWS longsor itu pertama di Banyuwangi,” tuturnya.

    Sejauh ini, di Banyuwangi telah berdiri sembilan EWS Tsunami. Dengan berdirinya dua EWS baru tersebut, total sistem peringatan dini yang ada di kabupaten paling timur pulau Jawa, ada sepuluh unit EWS tsunami dan satu unit EWS longsor. “Untuk mengetahui aktifnya sirine EWS, setiap bulan pada tanggal 26, pukul 10.00 WIB kita melakukan pembunyian, sebagai cara untuk mengecek kondisi EWS,” terang Danang. 

    Diketahui lokasi alarm peringatan tsunami tersebut dipasang di Kantor Kelurahan Kampung Mandar, Balai Desa Blimbingsari, Pantai Satelit Muncar, Pelabuhan Muncar, Masjid Baitul Amin Pancer, Balai Dusun Pantai Pancer, Pantai Grajagan dan Pantai Lampon, serta Pantai Rajegwesi.

  • Menikmati Kembali Festival Ngopi Sepuluh Ewu Banyuwangi

    Menikmati Kembali Festival Ngopi Sepuluh Ewu Banyuwangi

    Liputan6.com, Banyuwangi – Digelar rutin sejak 2014, Festival Ngopi Sepuluh Ewu (minum sepuluh ribu kopi) telah menjadi event yang dinanti para wisatawan. Ribuan orang selalu memadati perayaan tradisi ngopi warga suku Using Banyuwangi tersebut.

    Ngopi Sepuluh Ewu rutin digelar Desa Adat Kemiren, Kecamatan Glagah Banyuwangi. Warga desa yang sebagian besar suku Osing Banyuwangi ini memiliki tradisi Ngopai (ngopi-minum kopi). Kopi bisa dibilang suguhan wajib kepada tamu saat berkunjung ke rumah warga Kemiren.  

    Seperti tahun-tahun sebelumnya, Festival Ngopi Sepuluh Ewu digelar di sepanjang jalan utama Desa Kemiren pada Rabu malam (6/11/2024). Deretan rumah warga di desa adat disulap menjadi warung kopi dadakan. Di teras-teras rumah yang diubah menjadi area lesehan dan meja-meja, warga menyuguhkan kopi dalam cangkir-cangkir yang diwariskan secara turun-temurun.  

    Para pengunjung disambut dengan beragam pilihan kopi, mulai dari arabika dan robusta hingga house blend khas racikan warga. Tak hanya kopi, aneka jajanan tradisional juga menemani momen kebersamaan ini. 

    Vibes yang dihadirkan festival tersebut, menjadikan festival ngopi ini menjadi ajang ngumpul bareng bersama kawan lama.

    Merantau di Palangkaraya, Putra Pengayoman mengaku dirinya bersama kawan lama diundang warga asli Kemiren, Suroso yang dulu pernah menjadi induk semang (orang tua asuh) sewaktu sekolah.

    “Selalu senang kembali ke Festival Ngopi. Alhamdulillah, kami sengaja buat acara temu kangen bareng teman sekolah dan berkunjung ke rumah pak Osok, Kami bercengkrama dan ngobrol banyak sambil mengenang masa lalu,” ujar Ayom.

    Suroso mengatakan budaya masyarakat osing adalah memuliakan tamu. Ia menganggap siapa saja yang datang bertamu seperti keluarganya sendiri.

    “Masih punya kontak dan turut senang bisa ngobrol lagi sama anak-anak. Semoga semuanya sukses,” harap Osok, panggilannya.

    Hal yang sama juga dirasakan pengunjung asal Jerman, Malte dan Kathi. Mereka bertemu di Indonesia setelah beberapa tahun tak bertemu.

    “Mampir ke Banyuwangi bareng sahabat lama dan ada event minum kopi ini mengingatkan saya dengan tradisi yang sama di Jerman. Kita minum bersama dengan kawan layaknya saudara. Ini kopinya sangat enak,” tutur Malte. 

  • Lapas Banyuwangi Dapat Predikat Wilayah Bebas Korupsi

    Lapas Banyuwangi Dapat Predikat Wilayah Bebas Korupsi

  • Dimulai 2025, Pemkab Banyuwangi Sudah 3 Kali Lakukan Uji Coba Makan Siang Gratis

    Dimulai 2025, Pemkab Banyuwangi Sudah 3 Kali Lakukan Uji Coba Makan Siang Gratis

    Liputan6.com, Banyuwangi – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah melakukan beberapakali uji coba makan bergizi sebagai persiapan menyambut program pemerintahan Prabowo-Gibran. Rencananya program ini baru mulai dilakukan tahun 2025 mendatang. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Suratno menjelaskan, pihaknya belum mengetahui pasti teknisnya bagaimana. Namun demikian untuk mempersiapkan diri, Pemkab Banyuwangi sudah 3 kali melakukan uji coba.

    “Makan bergizi gratis adalah program dari pemerintah pusat. Tetapi kami di Banyuwangi sudah beberapa kali melaksanakan uji coba, walaupun kami belum tahu nanti pelaksanaannya sistemnya seperti apa,” kata Suratno, Kamis (6/5/2024).

    Uji coba makan bergizi gratis itu digelar di tiga sekolah dasar (SD) yang berbeda-beda. Sebagian uji coba digelar saat pelaksanaan program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa) beberapa waktu silam. Dalam uji coba tersebut, Suratno menyebut, tak ada kendala berarti. Pihak guru dan siswa tempat pelaksanaan uji coba juga mengaku senang dan mendukung.

    Suratno menyebut, program makan bergizi gratis bisa dikategorikan dalam program Sekolah Sehat yang digagas Pemkab Banyuwangi. dalam peogram Sekolah Sehat, terdapat beberapa tolok ukur utama. Mulai dari sehat fisik, sehat imunisasi, sehat kesehatan jiwa, dan sehat gizi. “Sehat gizi ini termasuk yang utama. Dan dengan adanya program makan bergizi gratis, bisa menjadi pendukungnya,” sambung dia.

    Suratno menjelaskan, pihaknya belum mengetahui soal teknis pelaksanaan program makan bergizi gratis. Termasuk juga apakah Banyuwangi akan menjadi daerah sasaran pada tahap awal. “Kami belum tahu bagaimana teknisnya, jadi kami masih menunggu. Beberapa hari ke depan, kami ada acara di Kemendagri. Sepertinya salah satu yang akan dibahas sepertinya juga program makan bergizi gratis,” ucapnya.

  • Motor Listrik Buatan Mojokerto Savart Diuji Ketahanan Sejauh 3.000 Km

    Motor Listrik Buatan Mojokerto Savart Diuji Ketahanan Sejauh 3.000 Km

    Jakarta

    Produsen roda dua asal Indonesia, Savart menguji ketahanan motor listrik Savart S-1P sejauh 3.000 km! Tunggangan ramah lingkungan tersebut melintas dari Pulau Jawa ke Pulau Bali.

    Uji ketahanan itu berlangsung mulai 24 Oktober hingga 5 November 2024. Rute yang dipilih terbilang berat, yakni Depok, Sukabumi, Garut, Kebumen, Pacitan, Blitar, Lumajang, Banyuwangi dan berakhir di Bali.

    Perjalanan tersebut menggunakan dua unit motor listrik Savart S-1P. Hasilnya, meski perjalanannya cukup berat, tunggangan tersebut mampu finis di pemberhentian terakhir.

    “Uji ketahanan ini bukan hanya untuk melihat sejauh mana Savart S-1P dapat bertahan, tetapi juga menunjukkan kekuatan produksi kami,” ujar Garry S. P. Taifan selaku Chief Operating Officer (COO) Savart Motors melalui keterangan resmi, Kamis (7/11).

    “Motor ini dibangun dengan standar manufaktur tinggi untuk menghadapi kondisi ekstrem. Hasil uji ini membuktikan bahwa kami siap menghadapi tantangan mobilitas dan memenuhi kebutuhan pelanggan dalam berbagai medan,” tambahnya.

    Motor listrik Savart. Foto: Doc. Savart.

    Savart S-1P merupakan motor listrik yang dirakit secara lokal di Jetis, Mojokerto, Jawa Timur. Kendaraan tersebut mengusung desain skuter matik dengan dimensi bongsor.

    Savart S-1P menggunakan motor listrik yang mampu menghasilkan tenaga 19 dk. Kecepatan maksimumnya diklaim mencapai 120 km/jam dengan tiga mode berkendara.

    Baterainya NCM 4,7 kwh dengan jarak tempuh 100-110 km! Sementara untuk mengecasnya dari nol ke 100 persen memerlukan waktu 4-5 jam. Savart S-1P dibanderol mulai dari Rp 56 juta dengan status on the road Jakarta.

    Motor listrik Savart. Foto: Doc. Savart.

    Di kesempatan yang sama, Savart Motors juga mengumumkan kemitraan dengan Planet Ban. Konsumen motor listrik tersebut kini dapat mengakses layanan pemeliharaan kendaraan di delapan toko Planet Ban di Jakarta selama fase pertama komersialisasi.

    “Motor listrik Savart dirancang dengan mempertimbangkan pemeliharaan dan ketahanan jangka panjang, yang sangat sesuai dengan visi kami di Planet Ban. Sebagai mitra purna jual resmi Savart, kami antusias memberikan layanan yang menjamin kendaraan tetap optimal di jalan,” kata Wisnu Satriya selaku Chief Innovation Officer Planet Ban.

    (sfn/dry)

  • Kampanye Akbar, Paslon Bupati Nomor Urut 2 Gelar Konser Bersama Seniman Banyuwangi, Dihadiri Ribuan Pendukung

    Kampanye Akbar, Paslon Bupati Nomor Urut 2 Gelar Konser Bersama Seniman Banyuwangi, Dihadiri Ribuan Pendukung

    Liputan6.com, Banyuwangi Kampanye akbar, Calon Bupati (cabup) Banyuwangi, nomor urut 2 KH Ali Makki Zaini atau Gus Makki, bersama pasangannya Calon Wakil Bupati (cawabup) Ali Ruchi menggelar konser dengan para seniman lokal di Banyuwangi.

    Konser bartajuk “Ketemu Dulur Insan Seni Membangun Banyuwangi” Gus Makki menggandeng sejumlah seniman dan artis terkemuka Banyuwangi seperti Demy, Catur Arum dan sederat artis ternama lainya untuk menghibur masyarakat sekaligus memperkuat rasa cinta terhadap seni budaya lokal.

    Konser di lahan kosong sebelah timur kediaman pengasuh pondok pesantren (ponpes) Bahrul Hidayah, Dusun Rayud, Desa Parijatah Kulon, Srono itu berlangsung meriah dihadiri ribuan pendunkung Pasangan Ali-Ali.

    Tak hanya itu, Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), KH. Abdul Malik atau Gus Malik beserta pengurus, juga tokoh ulama seperti ustadz kondang asal Rogojampi, Abdul Ghofar, turut serta meramaikan kampanye akbar tersebut.

    Ribuan pendukung Pasangan Ali-Ali itu sangat antusias menyaksikan pertunjukan musik modern khas Banyuwangi, kendang kempulan dan atraksi kesenian tradisional jaranan.

    Salah satu artis kondang Banyuwangi Demy mengungkapkan, kegiatan tersebut adalah sebagai wujud solidaritas para seniman lokal Banyuwangi. Menurutnya, sebagi putra-putri khususnya Banyuwangi, adalah salah satu kabupaten yang mempunyai karakter musik dan lagu. 

    “Kita harus bisa nguri-nguri, bahwasanya kita sebagai penerus harus bisa melestarikan itu. Kenapa kita harus ke Gus Makki (02) karena intinya ingin mempunyai sosok Bapak baru, itu saja,” ujar Demy Selasa (5/11/2024)

    “Harapanya kami sebagai pelestari budaya, insya alloh nanti kalau ditakdirkan jadi bupati, jangan pernah melupakan kami,” imbuhnya.

    Dalam konser tersebut, Gus Makki tidak hanya duduk sebagai penonton, tetapi juga turut berinteraksi dengan para seniman dan orasi di atas panggung menunjukkan kecintaannya terhadap seni dan budaya Banyuwangi.

     

  • Bocah SD Asal Banyuwangi Juara Kompetisi Coding Internasional di Korsel

    Bocah SD Asal Banyuwangi Juara Kompetisi Coding Internasional di Korsel

    Liputan6.com, Banyuwangi Pelajar SDN 1 Pesanggaran Banyuwangi, Felicia Dahayu, mengharumkan Indonesia di kancah dunia. Meski bersekolah jauh dari pusat kota, setidaknya 60 menit dari pusat Banyuwangi, Felicia meraih emas kompetisi coding dalam The 9th World Innovative Technology (WIT) Challenge”, di Chonnam National University, Korea Selatan, 2-3 November 2024. 

    Pelajar yang tinggal di Dusun Krajan, Siliragung ini merupakan salah satu siswa hasil dari pelatihan matematika dengan metode “Smart Gasing” yang difasilitasi Pemkab Banyuwangi sejak Maret 2023. 

    Metode pembelajaran matematika ini dikembangkan oleh Profesor Yohanes Surya, seorang fisikawan Indonesia dan Pembimbing Tim Olimpiade Fisika Indonesia/TOFI. Sejak setahun lalu, Pemkab Banyuwangi memfasiltasi pelatihan tersebut untuk anak-anak desa di Banyuwangi yang tujuannya mencetak ribuan jagoan matematika lewat program tersebut.

    Pada peringatan Hari Jadi Banyuwangi, Desember 2023, Bupati Ipuk Fiestiandani memberikan penghargaan kepada Felicia sebagai “Warga Inspiratif”. Felicia juga didaulat berbagi pengetahuan matematika di Fakultas Teknik Universitas Cendrawasih. 

    “Sangat membanggakan. Felicia tak hanya mengharumkan nama Banyuwangi, namun juga  Indonesia di kancah dunia. Selamat untuk ananda Felicia, teruslah berprestasi, semoga bisa menjadi inspirasi bagi para pelajar yang lain. Berasal dari desa bukan halangan untuk bisa berprestasi mendunia,” kata Plt. Bupati Banyuwangi Sugirah, Selasa(5/11/2024). 

    Felicia adalah satu dari ribuan anak-anak desa di Banyuwangi yang mengikuti pelatihan Smart Gasing. Potensinya sudah terlihat sejak pelatihan pertama di Banyuwangi. 

    “Dia paket komplit. Selain kemampuan numeriknya bagus, kemampuan seni dan budayanya juga baik,” ujar Dwi Septy Oktavina, koordinator trainer Smart Gasing Banyuwangi.

    Melihat potensinya tersebut, Felicia dipilih oleh tim Prof Surya untuk mengikuti Olimpiade Matematika, di Bitung, Sulawesi, November 2023 lalu, dan berhasil menjadi juara. 

    Sejak Januari 2024, Felicia mendapat training khusus dari tim Prof Yohanes Surya, untuk menghadapi Olimpiade Matematika se-Asia, “Asia Science and Mathematics Olympiad for Primary and Secondary School (ASMOPSS)”. 

    Di sela training matematika tersebut, Felicia juga dilatih coding. Selama 6 bulan dilatih, Felicia menunjukkan kemampuannya dengan baik hingga dapat membuat program komputer (coding) yang baik. 

  • Pilkada Banyuwangi, Ali-Ali Temui Pekerja Seni dan Janjikan Kesejahteraan
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        4 November 2024

    Pilkada Banyuwangi, Ali-Ali Temui Pekerja Seni dan Janjikan Kesejahteraan Surabaya 4 November 2024

    Pilkada Banyuwangi, Ali-Ali Temui Pekerja Seni dan Janjikan Kesejahteraan
    Tim Redaksi
    BAYUWANGI, KOMPAS.com
    – Pasangan calon bupati dan wakil bupati
    Banyuwangi
    nomor urut 2, Ali Makki Zaini dan Ali Ruchi bertemu dengan para pekerja seni.
    Pertemuan tersebut digelar di Dusun Rayud, Parijatah Kulon, Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur pada Senin (4/11/2024) siang.
    Hadir puluhan pekerja seni mulai dari pencipta lagu, pemain musik, penyanyi daerah, pelaku seni tradisional hingga pemilik jasa 
    sound system.
    Didampingi Ali Ruchi,
    Gus Makki
    -demikian dia biasa disapa- mengaku akan mewakafkan waktunya untuk memperjuangan kesejahteraan
    seniman
    modern dan tradisional di Banyuwangi, jika terpilih menjadi bupati dan wakil bupati.
    “Teman-teman, apa pun profesi panjenengan di bidang seni. Kami hanya memiliki satu hal yang bisa kami sampaikan di hadapan panjenengan semua.”
    “Kami berdua hanya akan mewakafkan diri kami agar semua yang ada di sini tidak kesulitan belanja. Bagiamana semuanya tidak kesulitan makan.”
    “Bagaimana semua seniman bisa bermain di mana saja, dan mendapatkan tempat yang adil,” kata Gus Makki.
    “Saya tidak bisa berjanji muluk-muluk, janji saya hanya satu disaksikan Allah dan malaikat. Jangan sampai seniman kesulitan belanja ke depannya.”
    “Saya masih teringat bagaimana saat ada Covid, bagaimana seniman mengalami kesulitan untuk hidup. Itu tidak boleh terjadi lagi di Banuwangi,” tambah dia.
    Ia mengatakan, ke depan tak ada lagi sentral pertunjukan hanya di Banyuwangi Kota dan berharap seniman di Banyuwangi menjadi tuan di rumah di wilayahnya sendiri.
    “Bukan kami menutup seniman dari luar kota, bukan. Membangun Banyuwangi tidak hanya tumbuh dengan rezim. Tidak hanya cukup dengan program program pemerintah. Membangun Banyuwangi harus menyertakan para seniman.”
    “Sudah cukup seniman hanya digunakan saat pemilu. Mari kita bersama-sama singsingkan lengan baju, kita bersatu koalisi kerakyatan,” kata Gus Makki.
    Selain itu, ia dan Ali Ruchi juga berjanji akan menampilkan seniman tradisional dan modern di Pendopo Banyuwangi di hari pertama mereka dilantik.
    Setelah menyampaikan orasinya, Gus Makki dibopong para pendukungnya turun dari panggung lalu berjoget bersama diiringi lagu berjudul Ali-Ali.
    Diberitakan sebelumnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur telah menetapkan dua pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Banyuwangi yang akan bertarung pada
    Pilkada Banyuwangi 2024
    .
    Kedua pasangan calon yang ditetapkan adalah Ipuk Fiestiandani dan Mujiono, serta Ali Makki Zaini dan Ali Ruchi.
    Pasangan Ipuk-Muji mendapatkan nomor urut 1. Ipuk adalah petahana dan didukung 16 partai. Sementara pasangan Ali-Ali mendapatkan nomor urut 2 dan didukung oleh PKB.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemkab Banyuwangi Gandeng BPVP Guna Beri Pelatihan Kerja ke Ribuan Anak Muda – Page 3

    Pemkab Banyuwangi Gandeng BPVP Guna Beri Pelatihan Kerja ke Ribuan Anak Muda – Page 3

    Kepala Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Banyuwangi, Arsad menjelaskan, BPVP didirikan sebagai bentuk kehadiran pemerintah mengembangkan kualitas tenaga kerja, maka setiap program pelatihan yang diselenggarakan BPVP Banyuwangi sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah.

    “BPVP dan Pemkab Banyuwangi telah melakukan kerja sama untuk menggelar berbagai pelatihan untuk pengentasan pengangguran dan kemiskinan,” jelasnya.

    “Diharapkan dengan adanya komitmen bersama peningkatan kompetensi dan keterampilan di wilayah kerja BPVP Banyuwangi akan berdampak luas pada masyarakat,” imbuh Arsad.

     

    (*)