kab/kota: Banyuwangi

  • Bersama TNP2K, Kemenko PMK Adakan Pelatihan untuk Tingkatkan Pemberdayaan Perempuan di Desa

    Bersama TNP2K, Kemenko PMK Adakan Pelatihan untuk Tingkatkan Pemberdayaan Perempuan di Desa

    TRIBUNJAKARTA.COM – Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) bersama Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) mengadakan Pelatihan Penguatan Pemberdayaan Perempuan dalam Pembangunan Desa yang merupakan bagian dari Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) yang bertujuan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di desa, di Hotel Le Meridien Jakarta, pada 13–15 November 2024.

    Dalam sambutannya, Asisten Deputi Pemberdayaan Kawasan dan Mobilitas Spasial Kemenko PMK Monalisa Herawati Rumayar menjelaskan bahwa pengumpulan data akan dilaksanakan pada 17–24 November 2024 di delapan kabupaten, diantaranya Bangka Tengah, Tanggamus, Indramayu, Bantul, Banyuwangi, Banjar, Maros, dan Minahasa Utara.

    Lokasi-lokasi tersebut dipilih, jelas Monalisa, ditentukan berdasarkan kriteria tertentu, seperti status sebagai Desa Inklusi dalam P3PD, penerima program pemberdayaan, tingkat kesetaraan gender, Indeks Desa Membangun (IDM), serta isu pemberdayaan perempuan.

    “Kami akan mengumpulkan informasi terkait kebijakan atau program pemberdayaan perempuan, tantangan dan strategi implementasinya, peran pemerintah daerah dan desa, hingga kolaborasi antara pemerintah dengan organisasi non pemerintah. Semua informasi ini sangat penting untuk mendukung pemberdayaan perempuan di tingkat desa,” ujar Monalisa.

    Monalisa menambahkan, data yang dikumpulkan akan digunakan untuk memberikan rekomendasi kebijakan atau program yang lebih tajam dan relevan di tingkat desa. 

    “Semoga hasil pengumpulan data ini dapat memberikan masukan penting, baik untuk Komponen 1 P3PD di Kementerian Dalam Negeri, Komponen 2 di Kementerian Desa, maupun Komponen 3 yang melibatkan Kemenko PMK dan Kementerian PPN/Bappenas,” ungkap Monalisa.

    Pelatihan ini juga dihadiri oleh Asisten Deputi Pemerataan Pembangunan Wilayah Andre Notohamijoyo, Asisten Deputi Kedaruratan dan Manajemen Pascabencana Merry Efriana, serta perwakilan dari Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Kementerian Dalam Negeri.

    Monalisa berharap, kolaborasi lintas kementerian dan lembaga ini dapat memperkuat upaya pemberdayaan perempuan di desa-desa seluruh Indonesia, mendukung pembangunan yang inklusif dan berkeadilan gender. (*)

  • Coba Kelabui Polisi, Pria di Jember Sembunyikan Sabu di dalam Tanah, Isi Chat Jadi Petunjuk

    Coba Kelabui Polisi, Pria di Jember Sembunyikan Sabu di dalam Tanah, Isi Chat Jadi Petunjuk

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi

    TRIBUNJATIM.COM, JEMBER– Jajaran Reserse Narkoba Polres Jember mengamankan pria bernisial A-H, yang diduga kuat jadi pengedar sabu-sabu.

    Polisi mengamankan pengedar narkoba jenis sabu tersebut di rumahnya yang berada di Dusun Curah Damar Desa Sidomulyo Kecamatan Silo Jember.

    Kasat Reserse Narkoba Polres Jember Iptu Naufal Muttaqin mengatakan, kasus tersebut terungkap setelah adanya aduan dari masyarakat tentang peredaran sabu di kawasan Bumi Pandalungan Timur.

    “Saat kami datang ke lokasi, kami melihat ada seseorang yang mencurigakan dengan ciri-ciri sama. Akhirnya (pelaku) kami amankan,” ujarnya Sabtu (16/11/2024).

    Menurutnya, saat polisi memeriksa seluruh pakaian pelaku, nyaris terkecoh bahkan tidak berhasil menemukan barang haram tersebut.

    Namun penyidik mencoba mencari petunjuk lain, dengan memeriksa smartphone pria ini.

    “Setelah kami geledah dan interogasi awal, ditemukan di dalam HP pelaku, isi percakapannya. Bahwa yang bersangkutan telah meranjau alias menanam sabu-sabu di tanah yang akan diedarkan di Kabupaten Jember,” kata Naufal.

    Setelah itu, kata Naufal, polisi pun bergegas mencari lokasi sabu-sabu yang dikubur oleh pelaku.

    Di tempat itu ditemukan lima bungkus barang haram masing-masing tertulis 100 gram.

    “Diduga sabu-sabu itu akan diedarkan di wilayah Kabupaten Jember. Total barang bukti yang kami amankan setelah ditimbang, sebanyak 497,17 gram sabu-sabu,” ulasnya.

    Hasil interogasi terhadap tersangka, Menurutnya, pelaku memperoleh barang haram tersebut dari Kabupaten Banyuwangi. Sehingga polisi terus menelusuri akar dari kasus ini.

    “Kami mengembangkan kasus ini di wilayah Banyuwangi tetapi statusnya masih lidik. Pelaku ini masih pertama kali menjadi pengedar, bukan seorang residivis,” ucap Naufal.

    Atas ulahnya ini, Kata Naufal, pelaku dijerat dengan pasal 114 ayat 2 dan pasal 112 ayat 2 undang-undang RI nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika. 

    “Dengan ancaman penjara maksimal 20 tahun dan denda Rp 10 miliar,” pungkasnya

  • 4
                    
                        Tanda Love yang Apiti "Kaka, Mama, Papa" di Dinding Rumah Jadi Tulisan Terakhir Bocah Korban Pembunuhan di Banyuwangi
                        Surabaya

    4 Tanda Love yang Apiti "Kaka, Mama, Papa" di Dinding Rumah Jadi Tulisan Terakhir Bocah Korban Pembunuhan di Banyuwangi Surabaya

    Tanda Love yang Apiti “Kaka, Mama, Papa” di Dinding Rumah Jadi Tulisan Terakhir Bocah Korban Pembunuhan di Banyuwangi
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – DCN (7), bocah perempuan di Kecamatan Kalibaru, Kabupaten
    Banyuwangi
    , Jawa Timur ditemukan tewas pada Rabu (13/11/2024).
    Diduga siswi kelas 1 MI itu adalah korban pembunuhan dan pemerkosaan.
    Sehari sebelum ditemukan meninggal, DCN sempat menulis namanya, kakak, mama dan papa dengan tambahan tanda “love” di tembok luar rumahnya.
    “Ini yang nulis cucu saya sehari sebelum meninggal,” kata kakek korban, S, saat ditemui di rumah duka, Jumat (15/11/2024).
    Saat menceritakan cucu perempuannya, S tampak terpukul dan matanya sembab karena menangis. Menurut dia, DCN adalah anak ceria yang rajin membantu keluarga.
    Selain itu, DCN sangat menyayangi keluarganya dan kerap membantu pekerjaan rumah sang ibu yang sedang hamil 8 bulan.
    Sehari-hari, DCN tinggal bersama ayah, ibu, kakek, nenek, kakak serta sang paman.
    “Anaknya enggak pernah
    neko-neko
    . Biasanya pulang sekolah jam 10 ya langsung pulang enggak mampir-mampir. Dia sayang sekali dengan keluarga,” kata S sambil menghapus air matanya.
    Ia megatakan pada hari kejadian, DCN yang biasa pulang sekolah jam 10.00 WIB tak kunjung pulang.
    Kemudian, sang ibu menghubungi pihak sekolah dan mendapatkan informasi bahwa DCN sudah pulang ke rumah mengendarai sepeda.
    Jarak antara sekolah dan rumah sekitar 1,5 kilometer. Aksesnya jalan tanah dan melewati areal kebun yang cukup luas.
    Biasanya, sang ibu akan menjemput di selatan rumah karena cenderung sepi dan jauh dari pemukiman.
    Saat tahu anaknya tak pulang, sang ibu mencari dibantu pihak sekolah menyusuri jalan yang dilewati korban.
    “Saya di kebun langsung ke sekolahnya. Karena tidak ada, saya langsung mencari ke jalan besar,” ujar Sutrisno.
    Tak disangka, sang ibu dan pihak sekolah menemukan sepeda korban berwarna pink di sungai kecil yang berjarak sekitar 200 meter dari rumahnya.
    Sementara DCN ditemukan tak bernyawa dengan kondisi mengenaskan dan luka di kepala tak jauh dari lokasi sepeda ditemukan.
    “Kok tega pelakunya melakukan itu ke cucu saya, dia masih kecil,” kata S.
    Korban sempat dilarikan ke klinik terdekat, namun kondisinya sudah meninggal dunia.
    Sementara itu ayah korban, AD (35) saat bertemu Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra meminta agar ditemukan dengan pelaku jika sudah tertangkap.
    “Izinkan saya jika pelaku bertemu, hadapkan mukanya pada saya. Saya hanya ingin bertemu dengan pelakunya. Sangat sadis sekali yang sudah dilakukan ke anak saya,” kata AD sambil menangis terisak.
    Kematian korban membuat keluarga syok dan sang ibu yang hamil tua mengurung diri di dalam kamar sambil terus menyebut nama anak perempuannya.
    Sementara itu Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra mengatakan telah memeriksa 10 saksi dan mengamankan barang bukti.
    “Hingga saat ini kami sudah memeriksa hampir 10 saksi dan masih berproses. Saksi dari pihak sekolah, keluarga, warga sekitar. Kami mohon doa seluruh warga masyarakat.”
    “Informasi sekecil apapun kami butuhkan. Bisa disampaikan agar membantu, mempermudah dan mempercepat proses pengungkapan perkara ini,” kata Rama.
    Ia juga mengatakan telah mengamankan beberapa bukti berupa barang milik korban yang ada di tempat kejadian perkara. Barang bukti tersebut ditemukan di beberapa titik di sekitar tempat kejadian perkara.
    “Barang bukti yang kami amankan adalah milik almarhum seperti sepeda, sepatu, permen lolipop. Tidak kami temukan dalam satu tempat, tapi ada di beberapa titik,” kata dia.
    “Selain itu kami sedang identifikasi perhiasan korban yang masih melekat seperti cincin. Kami temukan juga liontin di lokasi. Kami identifikasi juga barang milik korban mana yang hilang,” tambah dia.
    Saat ditanya kapan target pelaku ditangkap, Rama tidak memberikan jawaban pasti.
    “Target kami masih bekerja, semakin cepat semakin bagus. Tim gabungan dari polda (Jatim) sudah turun,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menilik Pelaku Pembunuhan dan Pemerkosaan Bocah di Banyuwangi, Dipastikan Tak Incar Harta Korban

    Menilik Pelaku Pembunuhan dan Pemerkosaan Bocah di Banyuwangi, Dipastikan Tak Incar Harta Korban

    TRIBUNJAKARTA.COM – Bocah kelas satu Madrasah Ibtidaiyah (MI) berinisial CNA (7) ditemukan meninggal dunia, 150 meter dari rumahnya di Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim) pada Rabu (14/11/2024).

    Bocah cerdas dan periang tersebut ditemukan meninggal dunia dengan kondisi menggenaskan. Alat vitalnya rusak dan kepalanya bocor. 

    Peristiwa pembunuhan dan pemerkosaan itu terjadi saat CNA dalam perjalanan pulang sekolah. 

    Hingga saat ini, polisi belum berhasil menangkap sosok pelaku yang tega membunuh bocah tak berdosa itu.

    Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra menjelaskan, pihaknya sudah memeriksa sepuluh orang yang merupakan keluarga korban, guru dan warga sekitar lokasi kejadian.

    Selain itu, hasil autopsi terhadap jasad korban juga telah dilakukan oleh tim dokter forensik dari Jember pada Rabu (13/11/2024).

    Meski secara resmi hasil autopsi belum keluar, Rama memastikan terdapat tanda kekerasan baik fisik maupun seksual terhadap korban.

    “Polresta Banyuwangi berkomitmen untuk segera mengungkap dan menangkap sekaligus memproses hukum pelaku. Dari awal kejadian, kami berkolaborasi di-backup dengan teman-teman dari Polda Jatim,” kata Rama, Jumat (15/11/2024).

    Selain itu, polisi juga tengah memeriksa setiap barang bukti yang didapat di lapangan ke labolatorium forensik. 

    Hal tersebut untuk mengungkap kasus tersebut secara scientific investigation.

    “Tim sampai hari ini masih bekerja. Secara scientific investigation, seluruh hasil olah TKP barang bukti sudah kani bawa ke labfor,” ujarnya.

    Di TKP, polisi menemukan beberapa barang bukti. Mulai dari sepeda yang dinaiki korban untuk bersekolah, sepatu, permen lolipop dan pakaian.

    “Pada saat olah TKP, karena posisinya sudah dilakukan pertolongan, jadi kami menemukan beberapa barang bukti tidak di satu tempat,” lanjutnya.

    Pihaknya berharap, masyarakat yang memiliki informasi bisa menyampaikan ke polisi. Sebab, informasi sekecil apa pun yang dimiliki masyarakat bisa membantu mempermudah dan mempercepat pengungkapan kasus tersebut.

    Rama juga menjawab soal dugaan perampasan perhiasan yang dikenakan korban oleh pelaku.

    Menurutnya, beberapa perhiasan masih dikenakan korban ketika ditemukan meninggal dunia. 

    Salah satunya cincin, terdapat juga liontin yang ditemukan di lokasi kejadian.

    Kesaksian Tetangga

    Sw (45), tetangga korban mengatakan, CNA setiap hari lewat depan rumahnya saat berangkat dan pulang sekolah. 

    “Kalau berangkat dia sama kakaknya naik sepeda. Memang jalan tanah ini ke selatan sepi, jarang ada rumah,” kata Sw saat ditemui Kompas.com, Jumat (15/11/2024). 

    Setiap pulang sekolah, CNA datang ke rumah Sw untuk bermain dengan anak Sw yang berusia 8 tahun. 

    “Biasanya pulang jam 10, jam 11 ke sini main sama anak saya. Main sepeda bareng karena usianya kan beda setahun. Ini sepeda anak saya,” kata Sw sambil menunjuk sepeda anaknya di depan rumah. 

    Menurut Sw, di hari kejadian, ia sempat melihat ibu korban, SN, dan adiknya beberapa kali lewat depan rumahnya. 

    “Saya sempat tanya katanya mau jemput DCN. Setiap hari kan selalu dijemput selatan rumah sana sama ibunya karena kan ada anjing liar, jadi takut. Tapi hari itu sekitar jam 10-an lebih, ibunya wira-wiri tapi ndak ngomong apa-apa,” kata Sw sambil menunjuk jalan tanah selatan rumahnya. 

    Menurut Sw, hari itu, ia sedang merenovasi rumah dengan beberapa tukang. 

    “Tetangga sebelah juga main ke sini,” tambah dia. Hingga akhirnya sekitar pukul 11.00 siang, Sw melihat SN menangis sambil menggendong jasad CAN lewat depan rumahnya. 
    “Saya kaget terus anak itu dibawa ke rumah sakit, katanya sudah meninggal. Saya sempat ke lokasi enggak jauh paling 200 meter dari sini tapi sudah dipasang garis polisi,” kata Sw. 

    Ia mengatakan, selama ini korban tinggal bersama ibu, ayah, kakek, nenek, kakak dan sang paman. 

    Di hari kejadian, sang ayah sedang bekerja di luar. Kata dia, selama puluhan tahun tinggal di daerah tersebut, baru saat ini ada kasus pembunuhan. 

    Menurut dia, rumah di wilayah itu tidak banyak dan semua warga saling mengenal. 

    Ia pun berharap agar pelaku pembunuhan DCN segera terungkap. 

    “Biar tenang, kasihan saya sama keluarga korban,” kata dia.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Cerita Petani di Pekalongan Berhasil Jual 400 Butir Durian dalam 3 Jam

    Cerita Petani di Pekalongan Berhasil Jual 400 Butir Durian dalam 3 Jam

    Jakarta

    Desa Lemahabang, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan menjadi salah satu desa yang terkenal kualitas durian lokalnya. Ketua Kelompok Klaster Durian Lemahabang Ahmad Baehaqi mengatakan sejak tahun 2020 durian mulai disilangkan dengan jenis premium seperti Bawor, Musang King, Super Tembaga, dan varietas lainnya.

    “Upaya persilangan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas durian lokal, baik dari segi rasa, tekstur, maupun daya tahan,” ujar Baehaqi dalam keterangan tertulis, Jumat (15/11/2024).

    Dengan persilangan ini, diharapkan durian dari Desa Lemahabang dapat bersaing di pasar nasional dan internasional, sekaligus meningkatkan pendapatan para petani dan kesejahteraan masyarakat setempat. Pasalnya, durian hasil persilangan menjadi salah satu komoditas unggulan yang semakin diminati oleh konsumen.

    Baehaqi mengatakan Klaster Durian Lemahabang yang memiliki anggota sebanyak 70 petani durian ini biasa memanen durian sebanyak tiga kali setahun. Dalam sekali panen bisa mencapai 5 ton, di mana distribusinya terhitung banyak, yakni 7.000 buah durian per hari dengan harga durian yang dibanderol Rp50.000 per kilogram.

    “Saat ini, durian di Desa Lemahabang sudah punya pelanggan tetap di Jakarta, Bandung, Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, hingga Banyuwangi,” ungkap Baehaqi.

    Namun, kesuksesan ini tak terlepas dari upaya pemberdayaan dan permodalan yang diberikan BRI melalui permodalan KUR BRI untuk modal awal.

    “Saat itu saya gunakan untuk membeli buah kemudian saya sewa lahan. Alhamdulillah, saat ini saya sudah mempunyai lahan sendiri sebesar 5 hektare,” jelasnya.

    Berkat bazaar-bazaar yang dihadirkan BRI, Baehaqi mengaku usahanya semakin dikenal. Terbaru, ia pertama kali mengikuti Bazaar di Kantor Pusat BRI dan mendapat kesan impresif.

    “Sebanyak 400 butir durian dengan berat kira kira 800 kilogram cepat sekali habisnya hanya dalam tiga jam sudah ludes terjual,” ungkapnya.

    Ia berharap, pemberdayaan BRI akan terus berlanjut dan bank yang terkenal membantu UMKM ini semakin sukses.

    “Semoga BRI semakin jaya dan semakin sukses. Ke depan kami berharap bantuan bisa meluas dari sisi budidaya atau edukasi lainnya,” tambahnya.

    Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan BRI memiliki komitmen untuk terus mendampingi dan membantu pelaku UMKM lewat program Klasterku Hidupku. Hingga nantinya, UMKM yang tumbuh dapat menjadi inspirasi bagi pelaku usaha di daerah lain.

    “Kami berkomitmen untuk terus mendampingi dan membantu pelaku UMKM, tidak hanya dengan memberikan modal usaha, tetapi juga melalui pelatihan-pelatihan usaha dan program pemberdayaan lainnya, sehingga UMKM dapat tumbuh dan berkembang,” pungkas Supari.

    (akn/ega)

  • Ibunda Bocah yang Diperkosa dan Dibunuh di Banyuwangi Sedang Hamil Tua, Kerap Mengigau Panggil-Panggil Nama Korban

    Ibunda Bocah yang Diperkosa dan Dibunuh di Banyuwangi Sedang Hamil Tua, Kerap Mengigau Panggil-Panggil Nama Korban

    Liputan6.com, Banyuwangi Pemkab Banyuwangi langsung memberikan pendampingan pada keluarga korban kasus dugaan kekerasan seksual dan pembunuhan anak berusia 7 tahun, di Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, Rabu (13/11/2024).

    Pendampingan terutama diperuntukkan pada ibunda korban yang diketahui saat ini tengah hamil tua. 

    “Sejak kemarin, usai mendapat informasi kejadian memilukan ini, kami langsung terjunkan tim untuk melakukan pendampingan. Utamanya pendampingan psikologis pada ibunda korban, yang saat ini tengah hamil tua,” kata Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan KB, Henik Setyorini, Jumat (15/11/2024). 

    Menurut Henik, ibunda korban saat ini tengah hamil besar dengan usia kandungan 7 bulan masuk 8 bulan, dan serta sering mengigau memanggil nama almarhumah korban.

    “Saat ini kondisi ibu korban sudah mulai mau makan meskipun sedikit. Tim P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak) juga terus berupaya untuk memberikan motivasi kepada orang tua korban,” tambah Henik.

    Henik menjelaskan Satgas PPA dan Tim pendamping P2TP2A, sejak 13 November telah melakukan pendampingan visum dan otopsi di RSUD Genteng. Terkait biaya visum dan autopsi yang telah dilakukan ditanggung oleh Pemkab Banyuwangi.

    Tim juga telah mendatangi rumah duka untuk cek lokasi kejadian dan makam korban, serta melihat kondisi orang tua korban bersama Kepala Kemenag Banyuwangi yang merupakan anggota dari Tim SATGAS PPA Banyuwangi.

    “Tim P2TP2A juga akan terus mengawal kasus ini secara hukum hingga putusan pengadilan,” tambah Henik.

  • Pertamina Dorong Pengembangan Biofuel untuk Akselerasi Transisi Energi

    Pertamina Dorong Pengembangan Biofuel untuk Akselerasi Transisi Energi

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menjadikan biofuel atau bahan bakar berbasis tanaman sebagai salah satu kunci strategis dalam mendukung transisi energi Indonesia. 

    CEO of Pertamina New & Renewable Energy (PNRE) John Anis pun menjelaskan PNRE merupakan pionir dalam bisnis rendah karbon di Pertamina grup. Dia menyebut perusahaan memiliki banyak program untuk mendukung transisi energi.

    John mengatakan program itu didasarkan pada strategi pertumbuhan ganda. 

    “Karena kita masih memerlukan bahan bakar fosil. Namun lebih bersih, dan pada saat yang sama kita harus mulai beralih ke bisnis rendah karbon. Jadi kami memaksimalkan bisnis tradisional sekaligus mengembangkan bisnis rendah karbon,” kata John melalui keterangan resmi, Kamis (14/11/2024).

    Dia menjelaskan PNRE telah memiliki peta jalan pengembangan bioetanol hingga 2031 untuk mendukung dekarbonisasi di sektor transportasi. Adapun hingga 2034 mendatang, John memproyeksi demand biofuel bisa mencapai 51 juta liter.

    Selain itu, PNRE saat ini bekerja sama dengan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) untuk membangun pabrik bioetanol di Banyuwangi, Jawa Timur. Pabrik itu diproyeksi memiliki kapasitas produksi 30 ribu kiloliter (KL) per tahun.

    “Untuk bioetanol, kita memiliki ambisi meningkatkan kapasitas produksi, salah satunya dengan reaktivasi pabrik di Banyuwangi, Glenmore, dengan mengambil molase sebagai bahan baku bioetanol tanpa mengganggu produksi gula,” kata John.

    Di bisnis karbon, PNRE saat ini telah menjadi pemain utama perdagangan kredit karbon di Indonesia dengan menguasai pangsa pasar 93 persen. 

    John mengatakan kredit karbon PNRE bersumber tidak saja dari pembangkit listrik energi rendah karbon, tapi juga bersumber dari nature based solutions (NBS). 

    Dia mengklaim sejak mempelopori perdagangan karbon di bursa karbon tahun lalu, 864 ribu ton CO2 kredit karbon telah terjual habis. Dalam inisiatif NBS, kata John, Pertamina telah bermitra dengan partner strategis.

    “Untuk mengakselerasi transisi energi dan merealisasikan target 75 GW listrik berbasis EBT hingga 15 tahun mendatang, diperlukan kolaborasi agar investasi dan pengembangan EBT menjadi lebih agresif di Indonesia dan menjadi lebih mudah diakses dengan harga terjangkau bagi masyarakat,” tutup John.

    Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI dan Anggota Komisi XII DPR RI Eddy Soeparno menjelaskan Indonesia memiliki potensi dan sumber biofuel yang melimpah. Dia menilai program B35 yang dilakukan oleh Pertamina menjadi bukti konkret dari upaya penurunan emisi.

    “Indonesia juga memiliki sumber biofuel yang melimpah. Saat ini kita menggunakan B35, biodiesel 35, dari CPO. Kita memiliki sumber tebu, singkong, yang bisa digunakan sebagai bahan bakar nabati,” kata Eddy Soeparno dalam panel di COP29.

    Apalagi, saat ini Pertamina sendiri sudah memiliki Sustainability Aviation Fuel (SAF) yang berbasis biofuel, termasuk dari minyak goreng bekas. 

    Baru-baru ini, Indonesia berhasil mencampur 5% bahan bakar penerbangan berkelanjutan. SAF telah berhasil diuji coba dalam penerbangan sekitar dua tahun lalu dan akan terus ditingkatkan.

  • Siswi MI Diperkosa-Dibunuh, KPAI: Autopsi Jasad Korban-Tangkap Pelaku!

    Siswi MI Diperkosa-Dibunuh, KPAI: Autopsi Jasad Korban-Tangkap Pelaku!

    Jakarta

    Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) prihatin dengan kasus dugaan pemerkosaan dan pembunuhan siswi madrasah ibtidaiyah (MI) berusia 7 tahun di Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim). KPAI berharap pelaku segera ditangkap.

    “Yang segera harus dilakukan adalah penangkapan pelaku dan autopsi anak korban serta pendampingan psikologis keluarga,” kata Komisioner KPAI Diyah Puspitarini kepada wartawan, Kamis (14/11/2024).

    “KPAI sangat prihatin kejadian ini menimpa ananda yang berusia 7 tahun dan sepulang sekolah. Seharusnya anak bisa pulang dengan aman ternyata kondisi tidak demikian,” imbuhnya.

    Diyah mengatakan anak yang meninggal tidak wajar wajib untuk diautopsi. KPAI berharap polisi segera menangkap pelaku.

    “KPAI mengingatkan bahwa anak yang meninggal dengan tidak wajar wajib untuk diautopsi agar anak mendapat kejelasan penyebab kematian. ⁠KPAI mengimbau agar kepolisian segera dapat menemukan dan menangkap pelaku sesegera mungkin karena ini sangat mengganggu anak-anak lainnya yang khawatir dan takut untuk bersekolah,” jelasnya.

    Diyah meminta pekerja sosial segera diturunkan untuk menggali informasi dari keluarga dan teman korban. KPAI juga mengingatkan terkait penanganan kasus anak yang harus diproses cepat seperti dalam UU Perlindungan Anak.

    KPAI mengingatkan agar identitas anak tetap dilindungi. KPAI berharap pelaku mendapatkan hukum yang berat.

    “Dengan kasus ini KPAI memastikan bahwa ada pelanggaran terhadap UU PA terkait dengan kekerasan seksual, kekerasan fisik dan penghilangan nyawa, maka KPAI berharap pelaku dihukum seberat-beratnya. Termasuk pelanggaran berlapis dengan UU TPKS dan karena ada unsur kesengajaan penghilangan nyawa berarti termasuk juga adanya perencanaan pasal 340 KUHP,” katanya.

    “Iya kami atensi agar pelaku segera ditangkap dan diberikan hukuman pemberatan,” jelasnya.

    Aris mengatakan banyak faktor yang membuat pelaku tega memperkosa anak di bawah umur. Faktor di antaranya adalah gangguan mental atau kepribadian.

    “Beberapa pelaku mungkin memiliki gangguan mental, seperti psikopati, skizofrenia, atau gangguan kepribadian antisosial, yang dapat membuat mereka kurang memiliki empati, kontrol impuls, atau kesadaran moral. Namun, tidak semua orang dengan gangguan mental akan melakukan kejahatan seperti ini, gangguan tersebut hanyalah salah satu dari banyak faktor,” katanya.

    “Beberapa pelaku mengalami penyimpangan seksual yang membuat mereka tertarik secara seksual pada anak-anak (pedofilia). Ini sering kali menjadi faktor signifikan dalam kejahatan yang melibatkan pelecehan seksual terhadap anak,” sambungnya.

  • Siswsi MI di Banyuwangi Tewas Dibunuh-Diperkosa, Sekolah Diliburkan Sehari

    Siswsi MI di Banyuwangi Tewas Dibunuh-Diperkosa, Sekolah Diliburkan Sehari

    Jakarta

    Pihak Madrasah Ibtidaiyah (MI) Banyuwangi meliburkan siswa usai siswinya ditemukan meninggal di kebun dekat rumahnya dan diperkosa. Libur merupakan aksi berkabung sebagai ungkapan duka cita atas kepergian siswi tersebut.

    Libur dilakukan selama satu hari. Kepala Sekolah MI Banyuwangi, Heru Prayitno sengaja meminta seluruh siswa-siswinya libur sebagai bentuk simpati kepada keluarga korban dan keprihatinan atas peristiwa sadis yang terjadi pada salah satu anak didiknya.

    “Sekolah sengaja kami liburkan sebagian bentuk belasungkawa kepada pihak keluarga. Kami sangat terpukul atas kejadian yang dialami salah satu murid terbaik kami. Seluruh siswa untuk satu hari ini kita anjurkan belajar di rumah masing-masing,” ungkap Heru Prayitno dilansir detikJatim, Jumat(1/511/2024).

    Jarak rumah korban dengan sekolah sekitar 2 Km. Seluruh pengajar dan wali kelas diminta untuk memberikan dukungan moril dan psikologis ke keluarga korban yang masih terpukul dan trauma.

    “Seluruh guru termasuk wali kelas korban saya arahkan ke rumah duka. Diniatkan untuk membantu menenangkan kedua orang tuanya yang masih terpukul,” ungkapnya.

    Korban diketahui duduk di bangku kelas 1. Baru 5 bulan ia memakai almamater sekolah. Dan menurutnya, korban sosok yang periang.

    Orang tua korban masih terpukul. Keduanya terlihat syok sejak Rabu (13/11/2024) dan belum bisa diajak berkomunikasi hingga sekarang.

    Baca selengkapnya di sini.

    (dek/dek)

  • Ratusan Pelajar Dari Berbagai Negara Mulai Ikuti Olimpiade Sains dan Matematika Tingkat Asia di Banyuwangi

    Ratusan Pelajar Dari Berbagai Negara Mulai Ikuti Olimpiade Sains dan Matematika Tingkat Asia di Banyuwangi

    Liputan6.com, Banyuwangi – Lomba olimpiade matematika dan sains tingkat Asia, Asian Science & Mathematics Olympiad for Primary & Secondary Schools (ASMOPSS) ke 14 resmi dimulai di Banyuwangi. Sebanyak 136 peserta yang berasal dari berbagai negara di Asia akan bertanding guna menjadi yang terbaik. 

    Para peserta tersebut mengikuti pembukaan di Banyuwangi, Selasa malam (12/11/2024). Ratusan peserta ASMOPSS tampil memperkenalkan diri lewat defile dari masing-masing negara. Mereka berasal dari 10 negara diantaranya Indonesia, Tajikistan, Pakistan, Filipina, Thailand dan Filipina.

    Presiden ASMOPSS Munasprianto Ramli mengatakan bahwa ASMOPSS merupakan lomba olimpiade sains dan matematika bagi pelajar SD dan SMP tingkat Asia yang digelar setiap tahun oleh Yayasan Surya Intitute.  Surya Institute didirikan oleh Prof. Yohanes Surya, fisikawan Indonesia dan pembimbing Tim Olimpiade Fisika Indonesia/TOFI. “Tujuan dari kompetisi ini adalah untuk mendorong siswa mempelajari sains dan matematika sejak usia dini, dan meningkatkan pengembangan hubungan internasional antar negara di kawasan Asia dalam bidang pendidikan sekolah dasar terutama dalam sains dan matematika,” kata Munasprianto.

    Lebih lanjut Munasprianto mengatakan pihaknya memberikan apresiasi kepada Pemkab Banyuwangi. Banyuwangi sendiri dipilih menjadi tuan rumah karena dinilai sebagai daerah yang memiliki concern yang tinggi pada peningkatan mutu pendidikan, khususunya sains dan matematika.

    Sejak setahun lalu, Pemkab Banyuwangi berupaya mencetak ribuan jagoan matematika yang berasal dari desa-desa di Banyuwangi dengan mengenalkan metode “Smart Gasing”. Metode ini sendiri dikembangkan oleh Prof. Yohanes Surya. “Ada salah satu anak didik Banyuwangi hasil pembelajaran metode Smart Gasing yang cukup menonjol, namanya Felicia masih pelajar SD. Dia berhasil merebut kejuaraan di sejumlah lomba internasional. Dia juga ikut tergabung dalam tim nassional pada olimpiade ini,” kata Munasprianto.

    Sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan kepada Banyuwangi, pada olimpiade ini selain Felicia, delapan orang siswa siswi Banyuwangi juga diberi kesempatan untuk bertanding sebagai tim nasional di ASMOPPS. Sedangkan sebanyak tiga pelajar Banyuwangi lainnya lolos seleksi ASMOPSS secara mandiri. “Total ada 12 orang peserta dari Banyuwangi yang tergabung dalam tim nasional di olimpiade ini. Kami yakin siswa Banyuwangi bersama dengan tim nasional akan bisa bersaing dengan peserta dari negara-negara lainnya,” ujar Munasprianto.