kab/kota: Banyuwangi

  • Nenek Bocah SD yang Diperkosa dan Dibunuh di Banyuwangi Minta Pelaku Ditangkap dan Dihukum Mati

    Nenek Bocah SD yang Diperkosa dan Dibunuh di Banyuwangi Minta Pelaku Ditangkap dan Dihukum Mati

    Liputan6.com, Banyuwangi Sujiati (55), nenek dari bocah cilik korban pembunuhan dan pemerkosaan di Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, yang terjadi pada Rabu (13/11/2024) silam, menuntut pelaku segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya.

    Sujiati tak habis pikir mengapa cucunya sampai diperkosa dan dibunuh oleh pelaku. Ia ingin pelaku yang masih buron dihukum maksimal.

    “Salah apa coba cucu saya kok sampai harus dibunuh. Gak terima saya, nyawa harus diganti nyawa,” kata Sujiati Senin (18/11/2024)

    Sambil terus menahan air mata yang tak henti, Sujiati mengaku rindu dengan cucu perempuan yang selalu tersenyum riang padanya itu.

    “Setelah dikabari dia enggak ada, hancur hati saya. Biadab itu pelaku. Salah apa coba cucu saya. Dia itu polos enggak tahu apa-apa. Biadab memang,” ucap dia.

    Anting dan kalung korban hilang ketika jenazah ditemukan. Ia tidak terima mengapa pelaku yang sudah mengambil perhiasan korban, masih tetap membunuhnya.

    “Itu kalau mau ambil diambil (anting-anting dan kalung) saja gak usah pakai harus hilangi nyawa cucu saya. Kenapa gitu? Apa coba salah cucu saya,” kata dia.

    Sujiati kini hanya bisa melihat foto-foto korban yang ada di dinding rumah atau di ponsel anggota keluarga. Sedangkan orang tua korban DN dan SA masih shock dan belum bisa diajak berkomunikasi.

    Sebelumnya, korban dibunuh dan diperkosa saat pulang sekolah. Ia ditemukan di sebuah kebun kosong yang hanya berjarak sekitar 100 meter dari rumahnya.

    Polisi masih memburu pelaku dengan olah TKP, mengamankan barang bukti, memeriksa 10 saksi, hingga menerjunkan anjing pelacak.

     

  • Kapolresta Banyuwangi soal Pembunuhan Siswi MI: Kami Tidak akan Berhenti sampai Pelaku Tertangkap

    Kapolresta Banyuwangi soal Pembunuhan Siswi MI: Kami Tidak akan Berhenti sampai Pelaku Tertangkap

    Liputan6.com, Banyuwangi Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, memberikan pernyataan tegas terkait upaya pengungkapan kasus dugaan rudapaksa dan pembunuhan siswi MI, CNA (7) di Desa Kalibarumanis, Kecamatan Kalibaru.

    Menurutnya, Polresta Banyuwangi telah mengerahkan seluruh sumber daya, termasuk unit Polisi Satwa dengan anjing pelacak, untuk segera menemukan pelaku dan mengungkap fakta di balik tragedi ini.

    “Kami fokus penuh pada penyelidikan kasus ini. Tim kami sedang bekerja intensif di lapangan, termasuk menerjunkan anjing pelacak untuk melacak jejak yang mungkin ditinggalkan pelaku,” ujar Kombes Pol Rama Minggu (17/11/2024)

    Beliau juga menegaskan komitmen Polresta Banyuwangi untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat, khususnya dalam kasus yang melibatkan anak sebagai korban.

    “Kami tidak akan berhenti sampai pelaku kejahatan ini tertangkap dan mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum,” tambahnya.

    Kapolresta meminta masyarakat Banyuwangi untuk tetap tenang dan mendukung kinerja aparat kepolisian. “Kami mengimbau kepada masyarakat yang mengetahui informasi sekecil apa pun terkait kejadian ini untuk segera melapor. Dukungan masyarakat sangat penting dalam membantu kami menyelesaikan kasus ini,” tegasnya.

    Pihak kepolisian berjanji akan menyampaikan perkembangan penyelidikan secara transparan kepada publik. Kasus ini menjadi perhatian serius karena tidak hanya mencederai keamanan wilayah, tetapi juga melukai rasa kemanusiaan.

     

    Menanam Pohon, Menjaga Napas Bumi

  • OTP di Atas 90 Persen, Kementerian Pariwisata Apresiasi Ketepatan Waktu Maskapai Udara

    OTP di Atas 90 Persen, Kementerian Pariwisata Apresiasi Ketepatan Waktu Maskapai Udara

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyoroti ketepatan waktu penerbangan maskapai sebagai salah satu preferensi wisatawan dalam memilih maskapai untuk traveling. Salah satu maskapai yang menjadi sorotan adalah Pelita Air.

    Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar Ni Made Ayu Marthini mengatakan, Pelita Air sepanjang 2024 berhasil mempertahankan rekor on time performance (OTP) diatas 90% yaitu sebesar 93,49% dengan total penerbangan 4.679 selama triwulan III 2024.

    Data Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara juga menunjukkan maskapai anak perusahaan Pertamina ini memiliki tingkat pembatalan penerbangan sebesar 0,00 persen pada triwulan III 2024.

    Ketepatan waktu penerbangan Pelita Air ini menjadi sorotan karena menjadi dambaan bagi wisatawan. Disebutkan waktu yang tepat jadwal penerbangan menjadi salah satu ukuran bagi kinerja sebuah maskapai penerbangan.

    “Maskapai penerbangan (airlines) yang memiliki tingkat ketepatan waktu yang tinggi (kinerjanya baik) akan meningkatkan preferensi pemakai jasa angkutan udara (wisatawan) dalam menggunakan maskapai penerbangan tersebut untuk traveling,” katanya kepada wartawan, Minggu (17/11/2024).

    Selain ketepatan waktu penerbangan, Made menyoroti beberapa poin penting yang perlu diperhatikan maskapai kepada para wisatawan. 

    Selain ketepatan waktu dan konsistensi jadwal penerbangan, yang paling utama adalah tingkat keselamatan yang baik dan juga pelayanan prima kepada wisatawan, baik saat pre-on-post boarding.

    “Kami berharap sektor pariwisata dapat terus meningkat kedepannya,” ucap Made.

    Berdasarkan data BPS jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada September 2024 mencapai 1,28 juta atau meningkat dibandingkan September 2023 year on year (yoy), sedangkan secara kumulatif Januari-September 2024 mencapai 10,37 juta kunjungan meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy).

    Sementara itu jumlah perjalanan (pergerakan) wisnus pada Januari-September 2024 mencapai 757,96 juta perjalanan atau meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, pada Januari-September 2023 sebanyak 626,09 juta.

    Data 2023 dari Kementerian Pariwisata menyebutkan, kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 11,68 juta dan perjalanan wisatawan nusantara sebanyak 839,67 juta perjalanan.

    “Tahun 2024 ini, target kunjungan wisman 10,41 hingga 14,3 juta dan 1,25 sampai 1,5 miliar diharapkan dapat tercapai,” harap Made.

    Kementerian Pariwisata menyebut, beberapa destinasi wisata yang ramai dikunjungi wisatawan menjelang akhir tahun adalah Bali, Puncak Bogor, Bandung, Yogyakarta, Malang Raya dan Banyuwangi.
     

  • Top! 5 Pelajar Banyuwangi Raih Medali Olimpiade Matematika-Sains Se-Asia

    Top! 5 Pelajar Banyuwangi Raih Medali Olimpiade Matematika-Sains Se-Asia

    Jakarta

    Pelajar Banyuwangi yang mewakili Indonesia di ajang Asian Science & Mathematics Olympiad For Primary & Secondary Schools (ASMOPSS) ke-14 menorehkan prestasi mentereng. Salah satunya Andrew Carnegei Tan berhasil meraih medali emas untuk matematika tingkat SMP.

    Dalam ajang Olimpiade Matematika dan Sains Tingkat Asia yang digelar di Banyuwangi tersebut tercatat ada 4 anak asal Banyuwangi lainnya yang juga menyabet medali. Termasuk Felicia Dahayu meraih medali perunggu di ajang ini.

    Felicia merupakan peraih medali emas lomba coding internasional yang digelar di Korea Selatan dua pekan lalu.

    “Selamat kepada seluruh pelajar yang telah bertanding membawa nama baik Indonesia, khususnya pelajar Banyuwangi. Ini adalah pengalaman yang bagus untuk kalian semua, bagaimana bisa berkompetisi di level Asia,” ujar Plt Bupati Banyuwangi Sugirah, dalam keterangan tertulis, Minggu (17/11/2024).

    “Semoga ke depan lebik baik prestasinya. Dan ajang ini akan menjadi inspirasi baik seluruh pelajar Banyuwangi,” sambungnya.

    Turut hadir dalam acara tersebut, Founder ASMOPSS Prof Yohanes Surya, yang seorang fisikiwan Indonesia dan pembimbing Tim Olimpiade Fisika Indonesia/TOFI dan Presiden ASMOPSS Munasprianto Ramli.

    Andrew Tan yang berhasil meraih medali emas untuk matematika tingkat SMP merupakan siswa kelas 3 di SMPK Santo Yusuf Banyuwangi. Dia dikenal pandai matematika dan suka mempelajarinya sejak usia anak-anak.

    Selain itu, ada Yusril Ihsan meraih perak untuk Matematika tingkat SMP, Moses Markhesywan dan Nabila Zara meraih perunggu untuk Matematika tingkat SMP. Sementara, Felicia Dahayu meraih perunggu Matematika tingkat SD.

    ASMOPSS ke-14 di Banyuwangi dilaksanakan selama enam hari, 11-16 November dan dipusatkan di Hotel El-Royale Banyuwangi. Kompetisi ini diikuti sebanyak 136 peserta dari 10 negara di Asia, di antaranya Indonesia, Tajikistan, Pakistan, Filipina, Thailand dan Filipina.

    Sebagai tuan rumah kompetisi ASMOPSS ke-14, Banyuwangi berhasil mengukir kesan positif di hati para peserta. Salah satunya, Leiff Guntinas dari Filipina.

    Menurutnya, bertanding di Banyuwangi memberikan banyak pengalaman baru.

    “Bisa menjalin jejaring dengan pelajar dari berbagai negara. Saya juga sangat menyukai destinasi di Banyuwangi, terutama Gunung Ijen dan pantainya. Indah sekali,” kata Leiff.

    Leiff mengaku sudah mengunjungi Gunung Ijen sebelum kompetisi ASMOPSS dimulai. Ia mengaku merasa takjub dengan destinasi wisata tersebut.

    “Memang belum bisa melihat blue flame yang fenomenal. Namun saya sangat puas karena bisa melihat dengan jelas kawah Ijen yang warnanya sangat cantik, hijau kebiruan,” pungkasnya.

    (hnu/ega)

  • Coding Camp 2025 Sudah Dibuka, Siap Latih 6.000 Talenta Digital

    Coding Camp 2025 Sudah Dibuka, Siap Latih 6.000 Talenta Digital

    Jakarta

    Memiliki visi menyajikan pembelajaran terstruktur dan berkualitas tinggi demi membentuk lulusan terampil yang siap berkarier di perusahaan teknologi dan startup, kolaborasi DBS Foundation dan Dicoding menggelar Coding Camp untuk siswa tingkat pendidikan tinggi dan SMK.

    Berawal di 2023, Bank DBS mengumumkan kucuran dana SGD 1 miliar dalam 10 tahun ke depan untuk mendukung komunitas rentan dan meningkatkan dampak sosial, termasuk di antaranya meningkatkan kesejahteraan masyarakat berpenghasilan rendah dan kurang beruntung untuk membina
    komunitas yang lebih inklusif.

    Program Coding Camp powered by DBS Foundation adalah bagian dari SGD 100 juta pertama yang diluncurkan pada 2024. Sejak awal diselenggarakannya program ini, lebih dari 114.000 peserta telah menerima pelatihan. Sebanyak 56% merupakan mahasiswa pendidikan tinggi dan pelajar pendidikan menengah.

    Turut serta di antaranya, 17.000 peserta dari studi diploma dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang merepresentasikan jenjang pendidikan vokasi. Lebih lanjut, program Coding Camp ini juga berfokus pada pemberdayaan sosial karena mendukung kelompok rentan sebagai peserta.

    Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi Dr. Beny Bandanadjaja, S.T.,M.T. Foto: DicodingCoding Camp 2025-2026

    Melihat tingginya minat para pendaftar pada program pelatihan di bidang Informasi Teknologi ini, Coding Camp powered by DBS Foundation kembali hadir di 2025, membidik peserta didik perguruan tinggi dan pelajar sekolah menengah, termasuk mahasiswa program diploma D3 dan D4 dan pembelajar SMK sebagai peserta prioritas.

    Selain itu, target utama berikutnya dari program ini adalah teman-teman difabel, perempuan, pendidik, dan warga berpenghasilan rendah -kelompok yang sangat didukung untuk mendaftar dan maju dalam kesetaraan di dunia IT.

    Pada program ini, peserta terpilih akan mendapatkan pelatihan teknologi terstruktur selama lebih dari 900 jam atau sepanjang 1 semester yang dimulai di awal tahun 2025. Tidak hanya mendapat tech skills, pengalaman peserta akan semakin lengkap dengan belajar di kelas soft skills (topik: komunikasi dan berjejaring, personal branding, persiapan wawancara kerja, dan lain-lain), bahasa Inggris (topik: percakapan dan presentasi bisnis), serta literasi keuangan (topik: keuangan pribadi, investasi, dan manajemen kekayaan).

    Para peserta dapat memilih salah satu dari dua alur belajar berikut, yakni Front-End & Back-End atau Machine Learning. Keduanya masuk dalam daftar 10 pekerjaan paling dicari menurut Linkedin.

    Di alur belajar front-end dan back end, peserta akan mempelajari pemrograman web baik dari sisi front-end maupun back-end dengan peluang kerja menjadi Front-End Developer, Back-End Developer, hingga Fullstack Developer.

    Sementara itu di alur belajar machine learning, peserta akan mendalami topik mengenai data, machine learning, deep learning hingga generative AI (Artificial Intelligence) yang akan membuka kesempatan karier mereka menjadi AI/Machine Learning Engineer.

    “Coding Camp adalah inisiatif DBS Foundation yang bertujuan untuk memperluas akses pada literasi digital bagi peserta didik di seluruh Indonesia. Melalui program ini, kami berharap dapat memberdayakan generasi muda dengan keterampilan digital yang relevan dan siap pakai,” kata Mona Monika, Head of Group Strategic Marketing and Communications PT Bank DBS Indonesia, seperti dikutip dari keterangan tertulis.

    Head of Group Strategic Marketing and Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika. Foto: Dicoding

    Ditambahkan olehnya, ini adalah langkah penting untuk mencetak talenta masa depan yang siap bersaing di era teknologi, dan akan membantu menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berdaya. “Melalui program ini, seluruh peserta dapat mewujudkan aspirasi dan cita-cita sesuai dengan ‘spark’ atau minatnya masing-masing di masa depan,” ujarnya.

    “Mewakili Direktorat Jenderal Vokasi, saya menyampaikan apresiasi tinggi pada DBS Foundation atas inisiatifnya dalam menggagas Coding Camp ini untuk Indonesia. Program persiapan karier ini memiliki desain yang sangat baik dan inklusif. Kini penguasaan teknologi informasi sangat diperlukan oleh mahasiswa dari berbagai bidang studi. Kami yakin bahwa Coding Camp ini akan mampu menghasilkan lulusan-lulusan vokasi yang lebih unggul, berdaya saing tinggi, dan memiliki keterampilan yang berguna untuk masa depan,” kata Dr. Beny Bandanadjaja, S.T., M.T., Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi.

    Lulusan Coding Camp berbagi pengalaman tentang perjalanan mereka mengembangkan skill selama mengikuti program ini di tahun sebelumnya. Foto: DicodingLulusan Coding Camp

    Berkaca ke belakang, selama hampir dua tahun berjalan, Coding Camp powered by DBS Foundation telah memberikan pembelajaran teknologi yang inklusif. Program ini telah merangkul 26.000 perempuan, 946 penyandang disabilitas, dan lebih dari 22.000 peserta dari keluarga pra-sejahtera.

    Mewakili para alumni perempuan, Hani Amany Elisadi (24) adalah lulusan Coding Camp powered by DBS Foundation yang merupakan seorang teman tuli. Keterbatasan kemampuan komunikasi tak menyurutkan semangat belajar Hani. Pengalaman belajarnya membentuk kesiapan karier Hani sebagai staf IT di Perum Peruri.

    “Belajar di Coding Camp yang difasilitasi oleh DBS Foundation membuat saya punya skills tambahan di bidang Front-End sehingga dapat kesempatan untuk punya karier yang maju,” ucapnya.

    Selanjutnya, ada Mohamad Aji Hermansya (21), alumni Coding Camp powered by DBS Foundation 2024 sekaligus inovator muda yang masih menempuh studi Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak di Politeknik Negeri Banyuwangi.

    “Pengalaman belajar saya di program ini memperluas wawasan saya di bidang Front-End dan membuat saya percaya diri untuk membangun Puspa Daya, sebuah aplikasi yang dapat merekam status gizi bayi secara otomatis,” jelas Aji.

    Lahir dari keprihatinan Aji dan tim pada tingginya angka stunting di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, inovasi ini kemudian didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dan didukung oleh The University of Sydney.

    Pendaftaran Coding Camp powered by DBS Foundation 2025 saat ini sudah dibuka. Di 2025-2026, program ini akan memberikan pelatihan teknologi terstruktur bagi 6.000 calon talenta digital unggulan di Indonesia yang dapat berkontribusi bagi ekosistem lokal atau menjadi inovator global.

    (rns/rns)

  • Cerita Hasto Kristiyanto soal PDIP Sampai Korbankan Kader di Sumut demi Bobby Nasution, Ternyata…

    Cerita Hasto Kristiyanto soal PDIP Sampai Korbankan Kader di Sumut demi Bobby Nasution, Ternyata…

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tampaknya cukup kecewa dengan kader partai yang telah dibesarkan, namun kemudian berkhianat karena ambisi berlebihan.

    Kader PDIP yang disinggung Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto tidak lain adalah menantu Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution.

    Hasto menyebut, PDIP sampai menyokolahkan Bobby Nasution agar terlihat pantas menjadi kepala daerah. Namun, ia menyebut Bobby justru kini mengkhianati pihak yang membesarkannya.

    Hal itu disampaikan Hasto dalam Forum Demokrasi bertajuk ‘Selamatkan Demokrasi di Sumatera Utara’ yang digelar di Kota Medan, dilansir jawapos, Minggu (17/11).

    “Ketika mau menjadi calon, Bobby Nasution ini saya sekolahkan ke Banyuwangi, yakni kepada Abdullah Azwar Anas,” kata Hasto.

    Hasto mengaku, pihaknya saat itu harus mengorbankan salah seorang kader partai di Sumut. Namun belakangan, Bobby Nasution dinilai punya ambisi berlebihan.

    “Namun, kami pikir karena beliau menantu presiden, ia merasa itu sudah merupakan karunia luar biasa. Tapi ternyata keinginannya banyak sekali. Maka saya sampaikan, kita tidak bisa bersama lagi,” tegas Hasto.

    Ia menyebut, Bobby tidak memiliki kesetiaan sama sekali dan lebih suka berpindah-pindah partai politik. Sebab, Bobby yang sebelumnya merupakan kader PDIP berlabuh ke Partai Golkar, lalu saat ini pindah ke Gerindra.

    Hasto mengungkapkan, berbagai kerusakan demokrasi terjadi di Pilkada Sumut. Namun, ia justru mengapresiasi sikap Letjen TNI (Purn) Edy Rahmayadi yang memiliki kesabaran tinggi. Ia menilai, Edy menunjukkan sikap yang kesatria karena membuktikan sikap infanteri.

  • Menteri PPPA Kutuk Keras Pembunuhan dan Pemerkosaan Siswi MI di Banyuwangi

    Menteri PPPA Kutuk Keras Pembunuhan dan Pemerkosaan Siswi MI di Banyuwangi

    Jakarta

    Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi mengutuk keras kasus pembunuhan dan pemerkosaan terhadap siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi. Arifah memastikan pihaknya akan mengawal proses hukum terkait kejadian tersebut.

    Arifah dalam kunjungannya ke kediaman keluarga korban menyampaikan duka cita mendalam atas peristiwa tersebut. Kemen PPPA berkomitmen untuk mendampingi keluarga korban dan memastikan keadilan ditegakkan demi perlindungan anak.

    “Kami mengutuk keras kekerasan yang diduga menimpa DCN. Kasus ini mencerminkan pentingnya penguatan perlindungan anak, terutama di tingkat keluarga, sekolah, dan masyarakat,” ujar Arifah dalam keterangan tertulis, Minggu (17/11/2024).

    Kemen PPPA bekerja sama dengan UPTD PPA Jawa Timur dan P2TP2A Kabupaten Banyuwangi untuk memastikan keluarga mendapatkan pendampingan asal, terkhusus saat proses autopsi jenazah. Kemen PPPA juga berkoordinasi terkait penyelesaian kasus ini kepada aparat penegak hukum.

    “Kami meminta pihak kepolisian untuk segera mengungkap kebenaran atas peristiwa ini dan memastikan keadilan bagi korban serta keluarganya,” ujarnya.

    Kemen PPPA mengingatkan perlindungan anak adalah tanggung jawab bersama. Dia mengimbau masyarakat melaporkan jika menemukan tindakan serupa kepada lembaga yang berwenang.

    Sebelumnya, penyelidikan kasus dugaan pemerkosaan dan pembunuhan terhadap siswi Madrasah Ibtidaiyah di Banyuwangi terus berlanjut. Polisi menemukan tanda-tanda yang mengarah kepada kekerasan seksual.

    Meski hasil autopsi belum keluar, dari hasil pemeriksaan awal Kapolresta Banyuwangi Kombes Rama Samtama Putra memastikan ada bukti kekerasan yang juga mengarah pada tanda-tanda kekerasan seksual.

    Korban ditemukan dengan kondisi mengenaskan oleh kepala sekolah dan keluarganya di sebuah kebun kosong. Saat dalam perjalanan menuju klinik terdekat, nyawa korban tak dapat diselamatkan.

    Korban diduga dibunuh dan diperkosa, hal tersebut dikuatkan dengan temuan tanda kekerasan yang juga mengarah pada kekerasan seksual di tubuh korban.

    (ial/idn)

  • Tangis Histeris Ibu, Ini Permintaan Khusus Ayah Siswi MI Korban Pembunuhan di Banyuwangi

    Tangis Histeris Ibu, Ini Permintaan Khusus Ayah Siswi MI Korban Pembunuhan di Banyuwangi

    Liputan6.com, Banyuwangi – Doni Nurchusaeri, ayah CAN 7 tahun, bocah korban pembunuhan disertai dugaan pemerkosaan di Banyuwangi minta dipertemukan dengan pelaku apabila nantinya telah terungkap. 

    Hal tersebut disampaikan Doni saat menerima Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi dan Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra di rumah duka 

    “Apabila pelaku sudah ketemu, saya minta ketemu dengan pelaku. Saya ingin bertanya kenapa berbuat sadis seperti itu,” kata Doni sambil terus terisak, Sabtu (16/11/2024).

    Selain itu, ia juga meminta pihak kepolisian untuk menurunkan satuan K9 atau anjing pelacak untuk mendeteksi siapa pelaku yang telah menghabisi nyawa putrinya dengan keji. 

    Doni juga berharap dukungan dari semua pihak untuk mempercepat proses penemuan pelaku serta pendampingan hukum atas kasus yang menimpa keluarganya.

    Sedangkan, ibu korban masih histeris dan belum bisa ditemui serta diajak berkomunikasi karena masih shock.

    Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi tak kuasa menahan tangisnya saat mengunjungi rumah CNA di Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi  

    CNA adalah bocah berusia 7 tahun yang menjadi korban pembunuhan diduga disertai pemerkosaan saat perjalanan pulang sekolah pada Rabu, (13/11/2024).

     

    Ratusan Orang Dieksekusi di Kuburan Massal PKI Tanah Kafir Cilacap

  • Polisi Periksa 10 Saksi dalam Kasus Pembunuhan Siswi MI di Banyuwangi

    Polisi Periksa 10 Saksi dalam Kasus Pembunuhan Siswi MI di Banyuwangi

    Liputan6.com, Banyuwangi Polisi telah memeriksa 10 saksi dalam kasus pembunuhan disertai pemerkosaan CNA, gadis cilik asal Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi\, Rabu, (13/11/2024). 

    “Kami sudah memeriksa 10 saksi dan hingga saat ini masih berproses,” terang Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra pada Sabtu, (16/11/2024). 

    Sebanyak 10 saksi yang telah diperiksa di antaranya mulai dari anggota keluarga, pihak sekolah, serta warga sekitar.  “Mohon doanya agar kami segera dapat mengungkap pelaku,” pinta Rama. 

    Dia juga berharap partisipasi masyarakat sekitar untuk memberikan informasi sekecil apapun yang diketahui tentang peristiwa yang menggemparkan tersebut.

    “Informasi sekecil apapun dibutuhkan agar membantu pengungkapan perkara,” jelasnya. 

    Sementara itu, terkait permintaan keluarga korban untuk mendatangkan tim K9 atau anjing pelacak untuk memburu pelaku pembunuhan siswi MI tersebut, Rama mengatakan akan mencoba untuk mengakomodir permintaan tersebut. 

    “Tapi secara prinsip dari tim inafis dan olah TKP sudah cukup. Ada permintaan akan kita coba akomodir apakah memungkinkan 2 hari setelah kejadian diterjunkan, mengingat kemarin juga hujan,” tandasnya.

    Sementara itu, polisi juga telah menemukan bukti adanya kekerasan seksual yang dialami CNA, bocah perempuan berusia 7 tahun yang menjadi korban pembunuhan di perkebunan Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi pada Rabu, (13/11/2024) pagi. 

    Pernyataan tersebut didasarkan pada proses autopsi yang telah dilakukan pada Rabu malam (13/11/2024) hingga pukul 02.00 WIB pada Kamis (13/11/2024). 

     

    Ngeri, Video Kesaksian Eksekusi dan Kuburan Massal PKI Cilacap

  • Pemkab Banyuwangi Minta Para Pedagang Pasar Segera Pindah Lapak

    Pemkab Banyuwangi Minta Para Pedagang Pasar Segera Pindah Lapak