kab/kota: Banyuwangi

  • Wujudkan Good Governance, Pemkab Banyuwangi Lanjutkan Kerjasama Hukum dengan Kejari Banyuwangi

    Wujudkan Good Governance, Pemkab Banyuwangi Lanjutkan Kerjasama Hukum dengan Kejari Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Pemkab dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi memperkuat kolaborasi dalam meningkatkan tata kelola pemerintahan yang bersih.

    Kerja sama ini diwujudkan melalui penandatanganan perpanjangan nota kesepakatan/Memorandum of Understanding (MoU) tentang penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance) antara Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, dan Kepala Kejaksaan Negeri Banyuwangi, Suhardjono, di Ruang Rempeg Jogopati, Kamis (24/1/2025).

    Ipuk mengatakan kolaborasi ini sangat penting untuk mendukung pelaksanaan tugas pemerintahan, terutama dalam pembangunan dan pelayanan masyarakat. Menurut Ipuk, tantangan dalam mengelola pemerintahan semakin kompleks di era globalisasi, sehingga sinergi bersama ini sangat diperlukan untuk memastikan perlindungan dan kepastian hukum.

    “Saya berharap kerja sama yang terus terjalin ini dapat mendukung optimalisasi tugas-tugas pemerintahan sekaligus memastikan semuanya berjalan sesuai aturan yang berlaku,” ujar Ipuk.

    Ipuk menyebut kerja sama ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dan membangun kemitraan yang kokoh antara pemerintah daerah dan Kejari, khususnya dalam pencegahan dan penyelesaian masalah hukum.

    “Terutama langkah-langkah preventif yang tujuannya untuk kembali mengingatkan aturan-aturan yang berlaku. Terkadang PNS dalam melakukan kerja ini kurang komprehenaif memahami aturan, dan kami butuh legal assistance oleh Kejari,” kata Ipuk.

    Sementara itu, Kepala Kejari Banyuwangi, Suhardjono, menegaskan pendampingan yang diberikan fokus pada aspek hukum. Meliputi pemberian bantuan hukum, pertimbangan hukum, dan layanan hukum.

    Ia menambahkan, analisis hukum diperlukan untuk memastikan kegiatan yang dilakukan memiliki dasar yang kuat dan tidak melanggar aturan, terutama ketika terdapat interpretasi berbeda terhadap regulasi.

    “Termasuk legal assistance dan pemberian legal opinion. Lewat kerjasama ini, kami berharap bisa memberikan manfaat yang lebih baik lagi untuk mewujudkan good governance di Banyuwangi,” pungkasnya. (kun)

  • Dukung Penanaman Jagung 1 Juta Hektare, Banyuwangi Siapkan Lahan

    Dukung Penanaman Jagung 1 Juta Hektare, Banyuwangi Siapkan Lahan

    Liputan6.com, Banyuwangi – Mendukung  penanaman jagung serentak 1 juta hektare di Indonesia, Kabupaten Banyuwangi menyiapkan lahan seluas 650 hektare untuk program nasional swasembada ketahanan pangan tersebut. Lahan seluas 650 hektare itu tersebar di areal persawahan se-Banyuwangi.  “Lahan tersebut disiapkan untuk mendukung dan menguatkan program swasembada pangan nasional, melalui program penanaman jagung 1 juta hektare serentak di Indonesia bersama Polri,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk  Fiestiandani, Rabu (22/1/2025)

    Gerakan penanaman jagung serentak seluas 1 juta hektar merupakan kerjasama antara Polri dan Kementerian Pertanian. Program ini mendukung target swasembada pangan nasional pada tahun 2025. Berdasarkan data dari Dinas Pertanian produksi jagung di Banyuwangi pada tahun 2022 sebesar 253.857 ton, 225.416 ton pada 2023, dan 209.078 ton pada 2024. “Setiap tahun kita surplus jagung dari yang diproduksi dibandingkan dengan konsumsi masyarakat,” kata Ipuk. 

    Kapolresta Banyuwangi Kombespol Rama Samtama Putra menyatakan Polres Banyuwangi bersama Pemkab, TNI, Bulog dan seluruh stakeholder siap bekerja sama untuk keselarasan program nasional dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan. “Targetnya produksi jagung lebih meningkat tahun ini. Sekaligus menambah produktivitas jagung,” kata Kapolresta.

    Kapolresta mengatakan penanaman jagung juga akan dilakukan secara tumpangsari, sekaligus memanfaatkan lahan yang tidak produktif. “Kita juga menggandeng petani. Kami juga menjamin distribusi pupuknya, perawatan dan kolaborasi dengan Bulog untuk pembeliannya,” kata Kapolresta. 

    Sementara itu, Dandim 0825 Letkol Joko Sukoyo menambahkan TNI-Kepolisian sekarang sudah terlibat langsung dalam mengawal pengembangan ketahanan pangan di Banyuwangi. “Kita semua bersinergi untuk mensukseskan swasembada pangan. Kami siap mendukung bersama di lapangan bersama petani juga,” kata Dandim. 

  • Dua KA di Daop 9 Jember kembali terdampak banjir Grobogan

    Dua KA di Daop 9 Jember kembali terdampak banjir Grobogan

    Akibat ditutupnya jalur antara Stasiun Gubug-Stasiun Karangjati yang berada di Kabupaten Grobogan, perjalanan KA Pandalungan dari Stasiun Gambir tujuan Stasiun Jember kembali memutar lewat Solo, Madiun, Mojokerto dan Surabaya

    Jember, Jawa Timur (ANTARA) – Dua kereta api yang beroperasi di wilayah Daerah Operasi (Daop) 9 Jember yakni KA Pandalungan dan KA Blambangan Ekspres kembali terdampak banjir Grobogan, Jawa Tengah, sehingga kedatangannya di stasiun tujuan mengalami keterlambatan pada Sabtu.

    Air kembali meluap dan menggenangi jalur kereta api yang berada di kilometer 32+5/7 antara Stasiun Gubug – Stasiun Karangjati pada Jumat (24/1) pukul 22.25 WIB, sehingga demi keselamatan jalur tersebut kembali ditutup dan dampaknya perjalanan kereta api yang menuju wilayah Daop 9 Jember kembali memutar.

    “Akibat ditutupnya jalur antara Stasiun Gubug-Stasiun Karangjati yang berada di Kabupaten Grobogan, perjalanan KA Pandalungan dari Stasiun Gambir tujuan Stasiun Jember kembali memutar lewat Solo, Madiun, Mojokerto dan Surabaya,” kata Manajer Hukum dan Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 9 Jember Cahyo Widiantoro.

    Pada pukul 09.38 WIB, posisi terakhir KA Pandalungan berangkat dari Stasiun Mojokerto dengan kelambatan mencapai 129 menit dan kedatangan KA Pandalungan di Stasiun Jember diperkirakan mengalami penundaan hingga 4 jam.

    Sedangkan untuk KA Blambangan Ekspres dari Stasiun Pasar Senen tujuan Stasiun Ketapang di Banyuwangi, meskipun perjalanannya tidak memutar, tapi tiba di Stasiun Ketapang pukul 06.31 WIB dan masih mengalami kelambatan 96 menit.

    Ia menjelaskan pihak KAI Daop 9 Jember mengucapkan permohonan maaf kepada para penumpang yang perjalanan kereta api nya terdampak banjir di Kabupaten Grobogan dan untuk setiap kelambatan perjalanan kereta api, para penumpang diberikan service recovery sesuai dengan aturan yang berlaku.

    Upaya penanganan gogosan masih dilakukan secara terus menerus oleh pihak KAI dengan mengerahkan ratusan tenaga prasarana dan dibantu alat berat agar jalur kereta api bisa segera kembali dilalui.

    “Kami berkomitmen memberikan layanan terbaik dengan memastikan keselamatan dan keamanan setiap perjalanan kereta api sebagai prioritas utama,” katanya.

    Untuk informasi lebih lanjut terkait jadwal kereta api maupun informasi pengembalian tiket bagi penumpang yang perjalanan kereta api nya terdampak banjir di Kabupaten Grobogan, masyarakat dapat menghubungi media sosial KAI121, email cs@kai.id dan whatsapp KAI121 di nomor 0811-1211-1121.

    Pewarta: Zumrotun Solichah
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Hasil SPI KPK Pemkab Jember Kalahkan Banyuwangi dan Bondowoso

    Hasil SPI KPK Pemkab Jember Kalahkan Banyuwangi dan Bondowoso

    Jember (beritajatim.com) – Hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) 2024 yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengalahkan hasil yang dicapai Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan Pemerintah Kabupaten Bondowoso.

    Pemkab Jember memperoleh 67,27 poin. Sementara Pemkab Banyuwangi memperoleh 66,84 poin dan Bondowoso memperoleh 66,01 poin. Jember juga mengalahkan Pemerintah Kota Batu (66,79) dan Pemkab Gresik (59,78) dan hampir menyamai Pemerintah Provinsi Jawa Timur (67,83).

    Kendati mengalahkan sejumlah kabupaten di Eks Karesidenan Besuki, Bupati Hendy Siswanto belum puas. “Nilai Jember lebih jelek dibandingkan 2023 yang mencapai nilai 74,98,” katanya, Sabtu (25/1/2025).

    SPI KPK 2024 untuk Pemkab Jember menunjukkan level rentan atau merah. Sementara tahun sebelumnya, Pemkab Jember mendapat predikat level waspada atau kuning. Menurutnya, ini tak lepas dari peningkatan standar penilaian SPI oleh KPK. “Saya berharap ke depan bisa lebih baik lagi, karena pada 2023, posisi Jember bagus,” kata Hendy.

    Namun Pemkab Jember tak sendirian memperoleh penilaian rentan. Dari 38 pemerintah kabupaten dan kota serta pemerintah provinsi, tidak ada yang memperoleh nilai pada level terjaga atau hijau. Sebanyak 18 kabupaten dan kota serta Pemprov Jatim memperoleh level rentan dan sisanya sebanyak 20 pemerintah kabupaten dan kota di Jatim memperoleh predikat waspada.

    Dalam situs resminya, KPK menyebut program SPI diinisiasi sebagai bagian dari upaya nasional dalam menekan risiko korupsi dan meningkatkan integritas serta kualitas layanan publik. Survei ini melibatkan pegawai pemerintah, masyarakat pengguna layanan, dan para pakar yang terampil dalam evaluasi kinerja instansi pemerintah.

    SPI diharapkan dapat memberikan gambaran komprehensif mengenai tingkat integritas dan potensi risiko korupsi pada Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah (K/L/PD). Survei ini juga tidak hanya menjadi alat untuk mengukur integritas pemerintah, tapi juga sebagai langkah konkret dalam memerangi korupsi yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan publik secara keseluruhan.

    Hendy mengatakan, penurunan nilai SPI Pemkab Jember terkait dengan situasi dalam pemilihan kepala daerah. “Banyak sekali laporan pengaduan yang berakibat pada dipanggilnya teman-teman OPD (Organisasi Perangkat Daerah) oleh aparat penegak hukum terkait dugaan korupsi dalam pengelolaan anggaran,” katanya.

    “Namun alhamdulillah, sampai hari ini, teman-teman bekerja dengan tetap profesional. Insyaallah tidak berakibat apa-apa. Semakin banyaknya laporan terhadap OPD, akan berdampak terhadap penilaian. Sedang dilaporkan saja akan jadi penilaian yang menurunkan nilai SPI Kabupaten Jember,” kata Hendy.

    Hendy berharap nilai SPI saat ini akan menjadi pemacu jajaran birokrasi. “SPI kembali pada diri kita sendiri, bahwa kita akan melaksanakan APBD dengan benar atau tidak. Kembali pada personal masing-masing. Selama mengikuti regulasi, semua akan aman,” katanya.

    Kendati banyak banyak yang dilaporkan ke penegak hukum oleh lembaga swadaya masyarakat, Hendy tidak gusar. “Ini bentuk kepedulian terhadap Jember dan itu bagian checks and balancing dari LSM terhadap penggunaan APBD,” katanya. [wir]

  • Banyuwangi Berbagi: Upaya Solidaritas untuk Warga Pra-Sejahtera

    Banyuwangi Berbagi: Upaya Solidaritas untuk Warga Pra-Sejahtera

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Senyuman bahagia terpancar dari wajah Mbah Muanin, seorang lelaki sepuh kelahiran 1936.

    Ia tak menyangka kediamannya di tengah perkebunan karet Lingkungan Sumber Pakem, Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, bakal dikunjungi langsung oleh Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, beserta rombongan.

    “Terima kasih, Bu,” ucap Mbah Muanin kepada Bupati Ipuk yang menyerahkan bantuan melalui program Gerakan Banyuwangi Berbagi, Jumat (24/1/2025).

    Dalam kunjungan tersebut, Bupati Ipuk didampingi oleh sejumlah pejabat daerah, termasuk Wakil Ketua DPRD Banyuwangi Hj. Mafruchatin Nikmah, Wakapolresta Banyuwangi, serta perwakilan Kodim 0825 dan Lanal Banyuwangi.

    Bukan hanya Mbah Muanin yang merasakan manfaat program ini. Lebih dari 18 ribu warga pra-sejahtera di Banyuwangi yang terdaftar dalam database UGD Kemiskinan menerima bantuan sembako dan sumber protein.

    Program ini melibatkan berbagai elemen, seperti ASN, Kepolisian, TNI, DPRD, BUMN, BUMD, organisasi profesi, hingga pelaku usaha.

    “Gerakan berbagi dan bersedekah ini sebenarnya sudah dilakukan oleh banyak pihak. Namun, sekarang kami orkestrasi agar lebih tepat sasaran dan merata,” jelas Bupati Ipuk.

    Pemanfaatan Teknologi untuk Bantuan Tepat Sasaran
    Gerakan ini didukung oleh teknologi melalui aplikasi Smart Kampung, yang memuat data berbasis nama dan alamat (by name by address).

    Para donatur dapat langsung mengakses informasi warga pra-sejahtera untuk menyalurkan bantuan, baik melalui kantor kecamatan terdekat maupun langsung ke lokasi.

    “Kalau sebelumnya bantuan hanya disalurkan ke lingkungan sekitar, sekarang bisa menjangkau pelosok yang mungkin selama ini luput dari perhatian,” tegas Ipuk.

    Gotong Royong sebagai Solusi
    Di tengah keterbatasan fiskal pemerintah, aksi solidaritas seperti ini menjadi solusi efektif dalam penanganan kemiskinan. Terlebih di awal tahun, ketika program bantuan pemerintah masih dalam tahap awal pelaksanaan.

    “Tingkat kemiskinan di Banyuwangi telah mencapai titik terendah dalam sejarah, yakni 6,54 persen menurut data BPS tahun 2024. Namun, kita tidak boleh berpuas diri. Upaya terus kita lakukan, terutama untuk menekan kemiskinan ekstrem,” ungkap Ipuk.

    Program Terintegrasi dari Hulu ke Hilir
    Ipuk juga menekankan bahwa penanganan kemiskinan di Banyuwangi tidak hanya bersifat kuratif, tetapi dilakukan secara terstruktur. Mulai dari peningkatan kualitas sumber daya manusia, penyediaan lapangan kerja, hingga pembangunan infrastruktur.

    “Semua ini sudah tertuang dalam RPJMD Banyuwangi. Dengan perencanaan yang matang dan dukungan gotong royong dari seluruh elemen masyarakat, saya yakin kita bisa menyelesaikan persoalan kemiskinan di Banyuwangi,” tutup Ipuk. (ted)

  • Desa Wisata Adat Kemiren Banyuwangi Raih Penghargaan Asean Tourism Award 2025

    Desa Wisata Adat Kemiren Banyuwangi Raih Penghargaan Asean Tourism Award 2025

    Liputan6.com, Banyuwangi – Desa Wisata Adat Osing Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi kembali menorehkan prestasi membanggakan. Kali ini, desa mayoritas penduduknya suku Osing (masyarakat asli Banyuwangi) tersebut meraih penghargaan Internasional The 5th ASEAN Homestay Award.

    Penghargaan diserahkan dalam ajang Asean Tourism Award (ATA) 2025 yang digelar di Persada Johor Convention Centre, Johor, Malaysia, pada Senin 20 Januari 2025. “Kami bersyukur desa-desa di Banyuwangi terus bangkit dengan keanekaragaman potensinya. Ada yang maju di sektor pertanian, ada yang  tata kelola pemerintahannya, ada pula yang menonjol pariwisatanya, termasuk Desa Kemiren ini yang sudah berulang kali mendapat penghargaan,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Rabu (22/1/2025).

    Disampaikan Ipuk, prestasi Desa Wisata Kemiren ini semakin memperkuat posisi Banyuwangi di kancah pariwisata internasional. Khususnya dalam pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal melalui pengembangan desa wisata. “Kami ucapkan terima kasih atas kerja keras teman-teman di desa. Keberhasilan Desa Kemiren akan menjadi pengungkit bagi desa wisata yang lain di Banyuwangi untuk terus berbenah,” kata dia.

    Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Kemiren, Moh Edy Saputro menjelaskan bahwa keunikan budaya dan keramahan masyarakat menjadi kunci keberhasilan Desa Kemiren meraih penghargaan ini. Suku Osing yang merupakan masyarakat desa setempat terus melestarikan adat istiadat, bahasa, dan kesenian tradisional. Termasuk bagaimana warga desa setempat mendirikan homestay yang menonjolkan vibes kehidupan suku Osing. “Alhamdulillah dengan konsisten menjunjung kearifan lokal, Desa Kemiren dapat meraih penghargaan tingkat ASEAN di bidang homestay,” ungkap Edy, yang hadir langsung menerima penghargaan.

  • Intip, 6 Wisata Alam Menarik untuk ‘Long Weekend’ di Banyuwangi

    Intip, 6 Wisata Alam Menarik untuk ‘Long Weekend’ di Banyuwangi

    5. Pantai Pulau Merah

    Pantai Pulau Merah bisa jadi destinasi wisata alam menarik di Banyuwangi karena mempunyai ciri khas sebuah bukit kecil berwarna merah di tengah laut. Kemudian pantai ini juga memiliki pasir putih lembut dengan ombak yang menenangkan.

    Selain itu, pengunjung juga bisa menikmati berbagai aktivitas menarik seperti mencoba snorkeling, berselancar, atau menikmati sajian kuliner nikmat yang tersebar di sekitar pantai tersebut.

    Pantai Pulau Merah berlokasi di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Tempat wisata ini bisa diakses setiap hari dan buka selama 24 jam.

    6. Grand Watu Dodol

    Grand Watu Dodol adalah destinasi wisata pantai yang terkenal di antara masyarakat lokal. Diketahui tempat ini sering dijadikan lokasi singgah karena memiliki pemandangan yang indah dan aksesnya yang mudah.

    Para pengunjung bisa menikmati aktivitas menarik seperti snorkeling, diving, ATV, hingga menyewa perahu. Namanya sendiri diambil dari batu karang besar di pinggir pantai yang berbentuk menyerupai seperti dodol atau jenang.

    Lokasi Grand Watu Dodol berada di Jl. Raya Situbondo, Parasputih, Bangsring, Kec. Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Tempatnya buka setiap hari pada pukul 07.00 hingga 17.00 WIB.

  • 5 Kereta Tambahan Siap Beroperasi Selama Libur Panjang Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek di Daop 8 Surabaya

    5 Kereta Tambahan Siap Beroperasi Selama Libur Panjang Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek di Daop 8 Surabaya

    Surabaya, Beritasatu.com – Pada libur panjang akhir Januari 2025 yang bersamaan dengan perayaan Isra Mikraj atau Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek, PT KAI Daop 8 Surabaya akan mengoperasikan lima kereta tambahan. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang yang diperkirakan akan meningkat selama periode libur panjang tersebut.

    Diperkirakan akan ada peningkatan jumlah penumpang kereta di wilayah Daop 8 Surabaya pada libur panjang Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek akhir bulan ini. 

    Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif mengungkapkan, untuk memenuhi kebutuhan perjalanan penumpang selama liburan tersebut, Daop 8 Surabaya menambah lima kereta tambahan.

    Kereta tambahan tersebut meliputi Kereta Sembrani tambahan rute Surabaya – Jakarta, Kereta Sancaka rute Surabaya – Yogyakarta, Kereta Mutiara Timur rute Surabaya – Banyuwangi, dan dua kereta lokal komersial Arjuno Ekspres rute Surabaya – Malang dan sebaliknya. Kelima kereta tambahan ini akan beroperasi dari tanggal 24 hingga 30 Januari 2025.

    Luqman Arif mengungkapkan, selama libur panjang Isra Mikraj atau Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek tersedia 46 kereta jarak jauh reguler dan lima kereta tambahan yang beroperasi. Setiap harinya, disediakan 28.288 tiket keberangkatan untuk melayani para penumpang yang bepergian selama periode liburan ini.

    “Selama libur panjang, kami mengoperasikan 46 kereta jarak jauh reguler dan lima kereta tambahan. Setiap hari, kami menyediakan 28.288 tiket untuk melayani penumpang selama masa libur panjang,” ujar Luqman Arif kepada wartawan pada Jumat (24/1/2025).

    Beberapa tujuan favorit penumpang selama libur panjang Isra Mikraj atau Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek di Daop 8 Surabaya antara lain Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Jember, dan Banyuwangi.

  • Ilham, Pawang Hujan asal Banyuwangi Ngaku Pernah Pawangi Proyek IKN
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        24 Januari 2025

    Ilham, Pawang Hujan asal Banyuwangi Ngaku Pernah Pawangi Proyek IKN Surabaya 24 Januari 2025

    Ilham, Pawang Hujan asal Banyuwangi Ngaku Pernah Pawangi Proyek IKN
    Tim Redaksi
    BANYUWANGI, KOMPAS.com
    – Seorang pria merapal doa-doa khusus sambil memegang keris dan sesajen di sudut
    Stadion Diponegoro
    Banyuwangi.
    Pemandangan itu terlihat saat pertandingan Persewangi Banyuwangi kontra Persebo 1964 Bondowoso, Jumat (24/1/2025) petang.
    Dia adalah
    Ilham Triadi Negoro
    , pria 58 tahun yang dikenal sebagai
    pawang hujan
    asal Banyuwangi, dan bahkan disebut telah malang melintang hingga level nasional.
    “Nama lengkap saya, gelar dari Keraton Surakarta Hadiningrat, KRT Ilham Triadi Negoro,” kata Ilham saat memperkenalkan diri.
    Dia menceritakan sulitnya memitigasi cuaca selama pertandingan babak 32 besar Liga 4 Jatim yang digelar di Stadion Diponegoro Banyuwangi.

    Insha Allah
    lancar-lancar saja. Tapi tantangannya berat karena hujan,” ujar Ilham.
    Ilham mengaku mulai menekuni pekerjaan ini sejak tahun 2006, berawal dari membeli keris dari pemilik yang sebelumnya telah meninggal dunia.
    “Beli dari seseorang mengganti dari orang yang sudah meninggal,” kata dia.
    “Ada enam keris, salah satunya ada keris yang memiliki pamor sebagai ‘singkir’ yang bisa menangkal atau mengalihkan hujan atau angin,” sambung Ilham.
    Sebagai pawang hujan, Ilham mengaku harus mempersiapkan segala kebutuhan dengan baik dan tidak memaksakan diri.
    “Sebenarnya lagu spiritual tidak bisa seketika. Jika spontanitas, maka badan saya sakit semua. Harus terkonsep mulai malam,” ucap dia.
    Belasan tahun menjalani profesi sebagai pawang hujan, Ilham mengingat pengalaman terbaiknya ketika mengawal percepatan pembangunan Ibu Kota Nusantara (
    IKN
    ).
    “Di bulan Juli sampai Agustus 2024 saya membantu percepatan pembangunan di IKN atas permintaan Kementerian PUPR,” ujar Ilham.
    Ilham menceritakan, selama menjadi pawang hujan di IKN -yang notabene merupakan kawasan di tengah hutan lebat- dia mendapatkan banyak tantangan mistis.
    “Di hutan lebat dengan luas 80 hektar, ada saja tantangan mistisnya. Tapi
    alhamdulillah
    saya hanya menemui dalam mimpi,” ujar dia singkat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jasad Pria asal Banyuwangi Mengambang di Pantai Banyuputih Situbondo
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        24 Januari 2025

    Jasad Pria asal Banyuwangi Mengambang di Pantai Banyuputih Situbondo Surabaya 24 Januari 2025

    Jasad Pria asal Banyuwangi Mengambang di Pantai Banyuputih Situbondo
    Tim Redaksi
    SITUBONDO, KOMPAS.com

    Ahmad Faris
    (42), warga Dusun Krajan, Desa Watu Kebo, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, ditemukan
    tewas mengambang
    di laut, Jumat (24/1/2024).
    Lokasi penemuan mayat Faris berada di Perairan
    Laut Banyuputih
    , Kabupaten Situbondo.
    Saat itu, mayat Faris ditemukan oleh seorang nelayan yang sedang melintas menggunakan kapal.
    Kasat Polairut Polres Situbondo, AKP Gede Sukardimayasa, menyatakan saksi yang melihat mayat Faris adalah Subaidi, seorang nelayan yang tidak sengaja melintas.
    “Korban ditemukan mengapung tidak bernyawa,” kata AKP Gede Sukardimayasa.
    Dia juga menjelaskan kronologis alur cerita para saksi. Awalnya, Sayono, tetangga korban yang mencari kerang di Pantai Kajang Beddi, berpapasan dengan korban.
    Keduanya berbincang sebentar sebelum turun ke laut. “Korban berbincang dengan saksi bahwa hanya sebentar memancing dan akan pulang untuk mengajar ngaji,” kata dia.
    Saksi Sayono yang mencari kerang berada di lokasi berbeda dengan korban yang tujuannya untuk memancing ikan.
    Pada pukul 15.00 WIB, para warga mulai ramai dan mengabarkan kepada saksi bahwa ada penemuan mayat.
    Setelah dilihat, ternyata Faris yang meninggal dunia terapung di Pantai Pandean.
    Mengetahui hal tersebut, warga langsung membuat laporan dan mengevakuasi Faris pada pukul 17.08 WIB. “Setelah dievakuasi, korban langsung dibawa ke rumah duka,” kata dia.
    Dugaan sementara, Faris meninggal dunia karena tenggelam di laut. Tidak ada tanda-tanda kekerasan yang dialami Faris.
    Selanjutnya, pihak keluarga dikoordinasikan untuk membuat pernyataan penerimaan bahwa peristiwa tersebut sebagai musibah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.