kab/kota: Banyuwangi

  • Bagikan 1000 Porsi Makanan Bergizi Gratis, SPPG Banyuwangi Kerahkan 87 Relawan

    Bagikan 1000 Porsi Makanan Bergizi Gratis, SPPG Banyuwangi Kerahkan 87 Relawan

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Program pemberian Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi diselenggarakan di Kabupaten Banyuwangi, Senin (3/2/2025). Di hari pertama pelaksanaan, program MBG menyasar empat sekolah di wilayah Kecamatan Rogojampi.

    Kepala SPPG Rogojampi, Tiara, menjelaskan bahwa pada pelaksanaan perdana MBG tersebut, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) setempat menyediakan sebanyak 1.005 porsi makanan yang siap dibagikan ke beberapa sekolah setempat. Di antaranya, TK Miftahul Falah, TK Kartika, SDN 3 Karangbendo, dan SMPN 2 Rogojampi.

    “Jumlah 1.000 makanan bergizi gratis tersebut hanya untuk hari ini. Pelaksanaan dibantu 87 relawan termasuk saya,” ujarnya.

    Tiara mengaku, ke depannya SPPG Kecamatan Rogojampi akan terus menyediakan MBG secara bertahap hingga memenuhi kuantitas yang diperkirakan hampir 3.000 porsi untuk 17 sekolah yang ada di kecamatan tersebut.

    “Kami tentunya perlu kesiapan diri agar lebih maksimal menyediakan MBG bagi siswa. Tentunya semoga berjalan lancar,” jelasnya.

    Dalam pelaksanaan hari pertama tersebut, Tiara mengaku cukup berjalan lancar. Menurutnya, tentu terdapat beberapa problem namun hal tersebut masih dianggap mudah untuk diatasi bersama.

    “Karena ini hari pertama pasti ada kendala teknis. Tapi alhamdulillah semua bisa tetap berjalan lancar,” tuturnya.

    Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, yang juga sempat meninjau dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mengaku salut. Dia menyebut, relawan cukup cekatan dan menjaga kerapihan serta memerhatikan kebersihan.

    Pihaknya berharap, program yang telah diluncurkan pada 6 Januari lalu ke depan dapat terus berkembang dan menyeluruh. Sehingga dapat menyasar berbagai wilayah.

    “Saya tinjau, penataannya rapi dan bersih. Ada tempat makanan basah dan kering. Saya lihat dapur di Banyuwangi sudah memenuhi standar. Semoga ke depan dapat berkembang dengan baik sehingga anggaran tambahan dapat disetujui dan menyasar lebih banyak siswa,” pungkas menteri yang akrab disapa Zulhas tersebut. [tar/ian]

  • Zulkifli Hasan Tinjau Dapur Makan Bergizi Gratis di Banyuwangi

    Zulkifli Hasan Tinjau Dapur Makan Bergizi Gratis di Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan meninjau dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, Senin (3/2/2025). Dapur ini merupakan unit pelaksana penyedia program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah untuk memastikan asupan gizi anak-anak sekolah.

    Menko Zulkifli Hasan atau yang akrab disapa Zulhas mengapresiasi penataan dapur serta pengelolaan makanan bagi siswa di Banyuwangi.

    “Keren sekali, penataannya rapi dan bersih. Ada tempat makanan basah dan kering. Saya lihat dapur di Banyuwangi sudah memenuhi standar,” ujarnya.

    Dalam kunjungan tersebut, Zulhas didampingi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dan Dandim 0825 Banyuwangi Letkol Joko Sukoyo. Ia meninjau berbagai fasilitas, mulai dari tempat penyimpanan peralatan, bahan makanan, area memasak, hingga kebersihan dapur.

    Selain itu, Zulhas juga melihat langsung mobil khusus pengangkut makanan yang akan mendistribusikan ke sekolah-sekolah. Menurutnya, dapur umum SPPG sudah sesuai standar yang ditetapkan Badan Gizi Nasional (BGN) dan siap untuk beroperasi dalam mendukung program MBG.

    “Semua sudah ada standarnya, dan saya melihat Banyuwangi siap untuk mulai melaksanakan program Makan Bergizi Gratis. Terima kasih Ibu Bupati dan semua pihak yang telah gotong royong menyukseskan program ini,” lanjutnya.

    Pada kesempatan yang sama, Zulhas juga meresmikan SPPG di Rogojampi Banyuwangi dan meninjau langsung distribusi serta pelaksanaan program MBG di SMPN 2 Banyuwangi. Ia menegaskan bahwa menu makanan yang disediakan telah disusun sesuai standar gizi.

    “Jadi ada yang tanya, anak-anak tidak suka karena menunya berbeda. Namun perlu diketahui, memang ada standar nutrisinya. Seperti sayur, belum tentu anak-anak suka. Tapi itu harus ada,” kata Zulhas.

    Program Makan Bergizi Gratis ini merupakan salah satu komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam memastikan seluruh anak Indonesia mendapatkan akses makanan sehat dan bergizi. Mantan Menteri Perdagangan tersebut juga mengajak UMKM, Badan Usaha Milik Desa, hingga pondok pesantren untuk terlibat dalam penyediaan bahan pangan bagi program ini.

    Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menegaskan kesiapan daerahnya dalam mendukung implementasi MBG. Ia menyebut program ini tidak hanya memastikan asupan gizi anak-anak, tetapi juga berdampak positif pada perekonomian lokal.

    “Selain itu juga berdampak pada peningkatan perekonomian sekitar, karena pasokan bahan makanan bisa dioptimalkan dari produk lokal sendiri. Ini akan meningkatkan kesejahteraan petani, UMKM, peternak, dan lainnya,” ungkap Ipuk.

    Pada pelaksanaan perdana program MBG di Kecamatan Rogojampi, SPPG menyiapkan 1.005 porsi makanan yang didistribusikan ke empat sekolah, yakni SMPN 2 Rogojampi, TK Miftahul Falah, TK Kartika, dan SDN 3 Karangbendo. Kehadiran program ini diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam mendukung pemenuhan gizi anak-anak sekolah di Banyuwangi dan sekitarnya. (tar/ian)

  • Menko Pangan Zulhas Tinjau Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis Perdana di Banyuwangi

    Menko Pangan Zulhas Tinjau Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis Perdana di Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, meninjau pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) perdana di SMPN 2 Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, Senin (3/1/2025).

    Sebanyak 828 siswa menikmati makan siang program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Mereka menyantap menu yang disediakan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) berupa ayam asam manis, cap cay, buah pisang, dan susu.

    “Saya lihat Banyuwangi sudah siap untuk melaksanakan program makan siang gratis,” kata menteri yang akrab disapa Zulhas tersebut saat bersama Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

    Salah satu murid, Putri Nadita, mengaku suka dengan menu yang diberikan . “Enak rasanya. Saya suka,” kata murid kelas 9 itu.

    Siswa lainnya, Septian, juga senang ada program makan bergizi gratis, karena bisa menghemat uang saku. “Tidak perlu beli makan siang. Kan, sudah dapat makan gratis,” akunya.

    Zulhas menjelaskan program makan siang gratis tahun ini di tahap awal menjangkau 15 juta sasaran se-Indonesia. Jumlah tersebut memungkinkan bertambah apabila alokasi anggaran untuk program MBG bertambah.

    “Kalau nanti September atau Agustus dapat lagi anggaran, tambah Rp 140 triliun, maka kami akan dapat 82 juta lebih penerima manfaat,” kata Zulhas.

    Program MBG tersebut, imbuh Zulhas, sebagai ikhtiar besar untuk menyiapkan generasi masa depan yang unggul. “Ini kan program besar presiden untuk menyongsong masa depan yang ebih baik. Gizi masa depan anak harus terjamin,” terangnya.

    Zulhas tidak memungkiri bahwa masih banyak hal yang harus diperbaiki dari program MBG tersebut. Tapi, hal itu bukanlah menjadi penghambat terlaksananya program yang menyasar jutaan anak di Indonesia itu.

    “Tentu terus kita lakukan evaluasi. Semuanya akan terstandarisasi. Mulai dari gizinya hingga proses menyiapkannya,” imbuhnya.

    MBG di Banyuwangi dilaksanakan secara bertahap. Pada pelaksanaan perdana ini, SPPG Banyuwangi yang berada di Kecamatan Rogojampi menyediakan 1.005 porsi makanan untuk sekolah di sekitarnya. Mulai jenjang TK hingga SMP.

    Sementara itu, Bupati Ipuk Fiestiandani menyatakan kesiapan pemkab untuk mendukung program nasional itu. “Inshaallah daerah siap. Kita lakukan secara bertahap sesuai dengan arahan pusat,” tegas Ipuk.

    Kabupaten Banyuwangi, lanjut Ipuk, yang kaya akan bahan pangan akan memberikan support maksimal untuk menyukseskan MBG. Ipuk mengaku tak ragu untuk melibatkan warga dalam mendukung program tersebut.

    “Misalnya, kita akan fasilitasi petani untuk membantu menyiapkan beras dan buah lokal. Sehingga harganya lebih terjangkau,” terang Ipuk.

    Selain itu, Ipuk juga menyebut MBG bisa dikorelasikan dengan program serupa yang dilakukan oleh Pemkab Banyuwangi selama ini. Seperti halnya pemberian bantuan makanan bergizi untuk ibu hamil risiko tinggi dalam rangka mencegah stunting.

    “Ini kelanjutannya. Memastikan asupan gizi anak-anak kita tercukupi mulai dari kehamilan hingga tumbuh kembangnya,” pungkasnya. [tar/suf]

  • Daftar Harga Gas LPG dan Bright Gas Februari 2025

    Daftar Harga Gas LPG dan Bright Gas Februari 2025

    Selain gas LPG, Bright Gas juga menjadi pilihan utama masyarakat, terutama bagi konsumen yang menginginkan gas dengan kualitas lebih tinggi dan dengan harga yang tidak disubsidi.

    Bright Gas memiliki berbagai pilihan ukuran, seperti 5,5 kg dan 12 kg, dan tersedia di berbagai daerah di Indonesia dengan harga yang bervariasi sesuai dengan lokasi distribusinya. 

    Berikut ini adalah daftar harga Bright Gas untuk bulan Februari 2025 berdasarkan wilayah di Indonesia:

    1. Di Aceh, termasuk di wilayah Aceh Besar, Langsa, dan Lhokseumawe, harga elpiji ukuran 5,5 kg adalah Rp94.000, sedangkan untuk ukuran 12 kg dihargai Rp194.000.

    2. Di Sumatera Utara, yang mencakup Binjai, Deli Serdang, Labuhanbatu Selatan, Medan, dan Simalungun, harga elpiji 5,5 kg mencapai Rp94.000, sedangkan elpiji 12 kg dibanderol Rp194.000.

    3. Di Sumatera Barat, khususnya di Padang dan Payakumbuh, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp94.000, dan untuk elpiji 12 kg dibanderol Rp194.000.

    4. Di Riau, mencakup Dumai dan Pekanbaru, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp94.000, sementara harga elpiji 12 kg mencapai Rp194.000.

    5. Di Kepulauan Riau, meliputi Batam dan Bintan, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp94.000, dan harga elpiji 12 kg adalah Rp194.000.

    6. Di Jambi, harga elpiji ukuran 5,5 kg adalah Rp94.000, sedangkan elpiji 12 kg dihargai Rp194.000 di kota Jambi.

    7. Di Sumatera Selatan, termasuk Lubuk Linggau, Ogan Ilir, dan Palembang, harga elpiji 5,5 kg tercatat Rp94.000, sementara elpiji ukuran 12 kg harganya Rp194.000.

    8. Di Bengkulu, tepatnya di kota Bengkulu, harga elpiji ukuran 5,5 kg adalah Rp94.000, sementara elpiji 12 kg dihargai Rp194.000.

    9. Di Lampung, termasuk Bandar Lampung dan Metro, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp94.000, dan harga elpiji 12 kg adalah Rp194.000.

    10. Di Bangka Belitung, yang meliputi Bangka, Bangka Barat, dan Belitung, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp97.000, sementara harga elpiji 12 kg mencapai Rp202.000.

    11. Di Banten, termasuk Serang dan Tangerang, harga elpiji 5,5 kg dibanderol Rp90.000, sedangkan elpiji 12 kg seharga Rp192.000.

    12. Di DKI Jakarta, yang mencakup Jakarta Barat dan Jakarta Utara, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp90.000, sementara harga elpiji 12 kg tercatat Rp192.000.

    13. Di Jawa Barat, termasuk kota-kota seperti Bandung, Bekasi, Bogor, Cianjur, Garut, Indramayu, Karawang, Sukabumi, dan Tasikmalaya, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp90.000, dan elpiji 12 kg dihargai Rp192.000.

    14. Di Jawa Tengah, yang mencakup Boyolali, Cilacap, Demak, Kudus, Pemalang, Semarang, Solo, dan Tegal, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp90.000, sedangkan harga elpiji 12 kg adalah Rp192.000.

    15. Di Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya di Bantul dan Sleman, harga elpiji ukuran 5,5 kg tercatat Rp90.000, dan harga elpiji 12 kg adalah Rp192.000.

    16. Di Jawa Timur, termasuk kota-kota seperti Banyuwangi, Gresik, Kediri, Malang, Ngawi, Pamekasan, Pasuruan, Sidoarjo, Surabaya, dan Tulungagung, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp90.000, sedangkan harga elpiji 12 kg adalah Rp192.000.

    17. Di Bali, yang meliputi Badung, Denpasar, dan Tabanan, harga elpiji 5,5 kg tercatat Rp90.000, sementara harga elpiji 12 kg adalah Rp192.000.

    18. Di Nusa Tenggara Barat, khususnya di Lombok, harga elpiji ukuran 5,5 kg adalah Rp90.000, dan elpiji 12 kg dihargai Rp192.000.

    19. Di Kalimantan Barat, tepatnya di Pontianak, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp97.000, sedangkan harga elpiji 12 kg dibanderol Rp202.000.

    20. Di Kalimantan Tengah, yang meliputi Palangkaraya dan Kotawaringin Timur, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp97.000, sementara harga elpiji 12 kg mencapai Rp202.000.

    21. Di Kalimantan Selatan, termasuk Banjar, Banjarbaru, Tabalong, dan Tanah Bumbu, harga elpiji ukuran 5,5 kg adalah Rp97.000, dan elpiji 12 kg dihargai Rp202.000.

    22. Di Kalimantan Timur, yang mencakup Balikpapan, Kutai Kartanegara, dan Samarinda, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp97.000, sementara harga elpiji 12 kg tercatat Rp202.000.

    23. Di Kalimantan Utara, khususnya di Tarakan, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp107.000, sementara harga elpiji 12 kg tercatat Rp229.000.

    24. Di Sulawesi Selatan, yang meliputi Makassar dan Pare-Pare, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp94.000, sementara harga elpiji 12 kg tercatat Rp194.000.

    25. Di Sulawesi Tengah, tepatnya di Palu, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp94.000, dan elpiji 12 kg dihargai Rp194.000.

    26. Di Gorontalo, khususnya di kota Gorontalo, harga elpiji ukuran 5,5 kg tercatat Rp97.000, sedangkan harga elpiji 12 kg mencapai Rp202.000.

    27. Di Sulawesi Utara, tepatnya di Bitung, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp97.000, dan harga elpiji 12 kg dibanderol Rp202.000.

    28. Di Sulawesi Tenggara, yang meliputi Kendari, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp97.000, sedangkan harga elpiji 12 kg mencapai Rp202.000.

    29. Di Maluku, khususnya di Ambon, harga elpiji 5,5 kg adalah Rp117.000, sementara harga elpiji 12 kg dibanderol Rp249.000.

    30. Di Papua, tepatnya di Jayapura, harga elpiji 5,5 kg tercatat Rp117.000, sedangkan harga elpiji 12 kg mencapai Rp249.000.

    Dengan rincian harga tersebut, dapat dipahami bahwa harga gas LPG dan Bright Gas sangat bervariasi tergantung pada lokasi distribusi. Perbedaan harga ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk biaya transportasi, jarak distribusi, dan kebutuhan setempat di setiap daerah.
     

  • Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan Resmikan MBG di Kabupaten Banyuwangi

    Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan Resmikan MBG di Kabupaten Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan bersama Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meresmikan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (3/2/2025).

    Peresmian SPPG tersebut dilaksanakan sebagai tanda dimulainya program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Bumi Blambangan.

    “Makanan Bergizi Gratis ini sebagai salah satu wujud komitmen presiden prabowo untuk memberikan makan sehat untuk seluruh anak Indonesia Untuk menyongsong visi hari-hari mendatang,” ujar Zulkifli Hasan.

    Dia menjelaskan, sejak diluncurkan atau kick off MBG pada 6 Januari 2025 lalu, hingga saat ini telah tersedia sebanyak 2.554 SPPG di seluruh Indonesia.Dengan anggaran sebanyak Rp 71 Triliun MBG ditargetkan akan diterima oleh 15 penerima manfaat.

    Tentunya, angka tersebut diharapkan dapat bertambah dengan disetujuinya penambahan anggaran oleh Presiden Prabowo Subianto.

    “Kalau usulan anggaran disetujui nanti presiden akan memberikan lagi dana sebanyak Rp 140 triliun sesuai usulan Badan Gizi Nasional. Dari anggaran tersebut tentunya penerima akan meningkat menjadi hingga 82 juta lebih,” jelas Zulkifli.

    Pihaknya menambahkan, MBG yang dibagikan kepada para siswa tentunya telah diukur melalui standart yang terdiri dari karbohidrat, protein, hingga serat dari sayur yang telaj disediakan.

    “Saya juga telah melihat langsung kondisi dapur SPPG di Kabupaten Banyuwangi. Kami berharap segala standart yang telah ditetapkan bisa terus terjaga,” pungkasnya. (tar/ted)

  • Pengolahan Sampah Kapasitas 500 Ton per Hari Dibangun di Banyuwangi

    Pengolahan Sampah Kapasitas 500 Ton per Hari Dibangun di Banyuwangi

    Liputan6.com, Banyuwangi – Kementerian PU akan membangun Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) berkapasitas 500 ton sampah per hari di Banyuwangi.

    “Kami berterima kasih kepada pemerintah pusat khususnya Kementerian PU yang terus mendukung pembangunan di Banyuwangi. Pembangunan fasilitas baru ini akan memperkuat program penanganan sampah yang telah kami lakukan di Banyuwangi selama ini,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Sabtu (1/2/2025). 

    Tim Kementerian PU lewat Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW), Jatim telah melakukan tinjau lapang ke Banyuwangi yang didampingi langsung oleh Pj Sekretaris Daerah Banyuwangi, Guntur Priambodo.

    Sejumlah wilayah di Banyuwangi yang memungkinkan dibangun TPA telah ditinjau bersama. 

    “Ada sejumlah lokasi yang kami tinjau. Dan saat ini kami terus berkomunikasi dengan menggelar rapat bersama kementerian untuk memastikan lokasi yang paling layak dibangun TPA dan TPST,” kata Ipuk.

    Sementara Pj Sekretaris Daerah Banyuwangi, Guntur  Priambodo, menambahkan TPA tersebut akan dilengkapi TPST, yang memiliki teknologi pengolahan sampah menjadi bahan bakar refuse-derived fuel (RDF), sehingga meminimalisir residu.

    “TPA ini didesain memiliki kapasitas hingga 500 ton sampah per hari. Harapannya tahun ini bisa dilelang, sehingga akhir 2025 atau awal 2026 sudah bisa mulai konstruksi,” tambah Guntur.

    Pembangunan fasilitas baru tersebut akan dilakukan beberapa tahap. Tahap awal akan dimulai dengan membangun TPST, selanjutkan akan dilanjutkan dengan pembangunan fasilitas yang lain.

    Saat ini di Banyuwangi telah dibangun dan dioperasikan 26 TPS3R di sejumlah kecamatan. Di antaranya TPS3R Balak, memiliki kapasitas pengolahan mencapai 84 ton perhari dengan sasaran 55.491 rumah tangga. Sementara TPS3R Muncar setiap bulannya, rerata sampah yang dikelola 12-25 ton/hari dengan menyisakan residu ke TPA hanya 2 ton/hari. 

     

    RDF, Mesin Pengubah Sampah Jadi Batubara Berkapasitas 600 Ton di Cilacap

  • Banyuwangi Targetkan 3,7 Juta Kunjungan Wisatawan pada 2025
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        3 Februari 2025

    Banyuwangi Targetkan 3,7 Juta Kunjungan Wisatawan pada 2025 Surabaya 3 Februari 2025

    Banyuwangi Targetkan 3,7 Juta Kunjungan Wisatawan pada 2025
    Tim Redaksi
    BANYUWANGI, KOMPAS.com
    – Pemerintah Kabupaten
    Banyuwangi
    , Jawa Timur, menargetkan
    kunjungan wisatawan
    pada 2025 sebanyak 3,7 kunjungan. Target itu naik 10 persen dari realisasi pada 2024 sebanyak 3,4 juta kunjungan wisatawan.
    Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Ainur Rofiq, mengatakan, target kunjungan wisatawan pada 2024 sebanyak 3,2 juta. Namun, realisasinya melebihi dari target, yakni 3,4 juta kunjungan.
    “Kita realisasi 3,4 juta sekian kunjungan wisatawan dari target 3,2 juta kunjungan,” kata Rofiq, Minggu (2/2/2025).
    Dikatakan Rofiq, pada tahun 2025, wilayah di ujung timur Pulau Jawa tersebut menetapkan kenaikan 10 persen kunjungan wisatawan dari target yang telah tercapai pada tahun 2024.
    Jika pada tahun 2024 realisasi yang tercapai adalah 3,4 juta kunjungan, maka pada 2025 target yang ditetapkan Pemkab Banyuwangi berada di kisaran 3,7 juta kunjungan.
    “Kita memang selalu 10 persen kenaikannya dari pencapaian di tahun sebelumnya. Realisasi kemarin 3,4 juta kunjungan, paling tidak 3,7 juta kunjungan di 2025,” ujar Rofiq.
    Strategi yang diterapkan di antaranya adalah Pemkab Banyuwangi terus berupaya meningkatkan dan mempermudah aksesibilitas ke destinasi wisata.
    Di antaranya dengan ditambahkannya berbagai rangkaian kereta api menuju dan dari Banyuwangi, seperti baru-baru ini direalisasikan yaitu KA Ijen Ekspres rute Banyuwangi-Malang dan KA Logawa rute Banyuwangi-Purwokerto.
    “Semoga pesawat juga nanti akan nambah,” harap Rofiq.
    Selain kemudahan aksesibilitas, Pemkab Banyuwangi juga terus melakukan pembenahan di destinasi yang ramai menarik kunjungan wisatawan, mulai dari TWA Kawah Ijen, Pulau Merah, Taman Nasional Alas Purwo, hingga Pulau Tabuhan dan Grand Watu Dodol.
    “Strategi kami pembenahan destinasi, kalau untuk penambahan destinasi segmentasinya lokal,” terang Rofiq.
    Sementara itu, Banyuwangi yang juga dikenal memiliki berbagai festival diperkirakan akan mengurangi jumlah festival yang ada.
    Jika pada tahun 2024 ada 79 festival, akan turun menjadi sekitar 50 festival pada 2025.
    “Arahan pimpinan (jumlah festival) berkurang dibanding tahun kemarin, tapi kualitasnya yang akan kita tingkatkan. Sampai hari ini masih digodok. Mudah-mudahan segera disahkan,” harap Rofiq.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pengecer Elpiji 3 Kg di Banyuwangi Bingung Hadapi Regulasi Baru, Pilih Berhenti Jualan
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        3 Februari 2025

    Pengecer Elpiji 3 Kg di Banyuwangi Bingung Hadapi Regulasi Baru, Pilih Berhenti Jualan Surabaya 3 Februari 2025

    Pengecer Elpiji 3 Kg di Banyuwangi Bingung Hadapi Regulasi Baru, Pilih Berhenti Jualan
    Tim Redaksi
    BANYUWANGI, KOMPAS.com
    – Pemerintah melarang pengecer menjual elpiji 3 kilogram mulai 1 Februari 2025. Pembelian elpiji subsidi itu hanya bisa dilakukan di pangkalan.
    Menghadapi regulasi tersebut,
    pengecer elpiji
    di
    Banyuwangi
    , Jawa Timur, mengaku bingung sebab tak tahu apa yang harus dilakukan. Sebagian ada yang menahan untuk tidak berjualan dulu.  Sebagian lainnya ada yang tetap berjualan dengan meminta syarat KTP pembeli.
    “Ada yang datang ke sini bilang kalau pengecer tidak boleh jualan, saya bingung harus bagaimana,” kata Wiwin, pemilik warung yang juga pengecer elpiji di Kelurahan Lateng, Kecamatan Banyuwangi, Minggu (2/2/2025).
    Namun demikian, sementara waktu dia memilih untuk mengikuti regulasi yang ada dan tidak berjualan elpiji 3 kilogram. Dia menunggu langkah apa yang harus dilakukan agar dia diperbolehkan menjual kembali.
    Kepada pedagang yang telanjur datang kepadanya, Wiwin selalu mengarahkan agar masyarakat membeli elpiji di pangkalan yang masih berada di wilayah yang sama.
    Meski hari Minggu dan pangkalan libur, dia tetap tidak berjualan dan meminta masyarakat untuk menunggu pangkalan buka di hari Senin.
    “Beli di pangkalan saja. Besok (Senin) kembali lagi ke sini,” pintanya, Minggu (2/2/2025).
    Berbeda dengan Wiwin, pemilik warung di Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Hartini meminta fotokopi KTP bagi siapa saja yang ingin membeli elpiji 3 kilogram di tokonya.
    Dia mengatakan bahwa hal tersebut adalah permintaan pangkalan dan dia sementara waktu melakukan pembatasan penjualan hanya kepada lingkungan sekitar yang dia kenal.
    “Pakai fotokopi KTP nanti disetor ke pangkalan,” ujarnya.
    “Sebetulnya tidak boleh, tapi saya kasihan, warga kalau malam-malam kan jauh dari pangkalan, saya bolehkan beli di sini,” imbuhnya.
    Kini, Hartini yang memiliki total 18 tabung elpiji di tokonya mengatakan bahwa dia masih mendapatkan pasokan dari pangkalan di Kecamatan Kalipuro yang masih saudaranya sendiri.
    Terkait bagaimana nanti proses yang harus dilalui agar diizinkan kembali, dia akan mengikuti aturan. Namun, jika aturan tersebut dirasa rumit, dia memutuskan akan berhenti berjualan elpiji.
    “Saya
    slow
    saja, tidak jualan elpiji tidak masalah, toko saya masih jalan. Tapi yang kasihan kan masyarakat yang tinggalnya jauh dari pangkalan,” tuturnya.
    Sementara itu, Santi, pemilik pangkalan elpiji di Kelurahan Klatak, Banyuwangi, berujar bahwa keberadaan pengecer cukup penting bagi usahanya.
    Sebab, menurutnya, elpiji yang telah diterimanya akan disalurkan ke pengecer yang akan menjual ke masyarakat, sehingga perputaran uang juga dirasa lebih cepat.
    “Ya kalau sekarang nunggu tetes embun, nunggu pembeli datang, biasanya pengecer-pengecer yang datang ke saya,” tuturnya, Sabtu (1/2/2025).
    Sementara itu, menghadapi regulasi baru, masyarakat mengaku kerepotan sebab harus membeli elpiji lebih jauh dari yang biasanya.
    Seperti yang diungkapkan Nurani, warga Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro.
    Dia mengatakan, kini terpikir untuk membeli tambahan tabung elpiji yang akan digunakan sebagai cadangan sebab pangkalan tak bisa melayani pembelian elpiji sewaktu-waktu.
    “Yang repot kalau malam atau hari libur. Sepertinya saya harus tambah lagi. Tapi ya lumayan (menguras anggaran) karena harus mengeluarkan uang Rp 200 ribu,” tuturnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pesona Pulau Bedil Banyuwangi, Dijuluki Raja Ampatnya Jawa Timur

    Pesona Pulau Bedil Banyuwangi, Dijuluki Raja Ampatnya Jawa Timur

    Liputan6.com, Bandung – Indonesia dikenal sebagai salah satu negara kepulauan yang kaya akan keindahan alam nan memesona. Negara ini memiliki sekitar 17.380 pulau yang tersebar dari Sabang hingga Merauke.

    Selain itu, pulau-pulau tersebut memiliki berbagai destinasi wisata yang memukau bahkan tidak jarang jadi surga tersembunyi para pencinta alam. Salah satu daya tarik utamanya adalah pantai-pantai yang eksotis.

    Beberapa pantai di Indonesia memiliki pasir putih lembut, air laut jernih, serta pemandangan matahari sunrise dan sunset yang memanjakan mata. Setiap lokasi pantainya memiliki pesona unik yang membuat wisatawan lokal maupun mancanegara terpikat.

    Selain pantai, Indonesia juga memiliki pulau-pulau kecil yang menawarkan pengalaman wisata alam yang berbeda. Misalnya Raja Ampat di Papua yang dikenal sebagai surga bawah laut dengan terumbu karang yang masih alami dan kaya akan biota laut.

    Pulau-pulau tersebut tidak hanya memberikan pengalaman menjelajahi alam yang luar biasa tetapi juga membantu wisatawan memahami betapa indahnya alam dan alasan mengapa alam selalu penting untuk dilestarikan lingkungannya.

    Kemudian menikmati liburan ke alam terutama ke pantai dan pulau bukan hanya tentang keindahan visual semata tetapi juga bisa memberikan banyak manfaat bagi kesehatan fisik dan mental.

    Udara segar, suara deburan ombak, serta suasana tenang yang jauh dari hiruk-pikuk kota dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan perasaan bahagia. Selain itu, kekayaan alam di Indonesia yang banyak membuat pilihan semakin beragam.

    Adapun bagi wisatawan yang sedang berlibur di Banyuwangi terdapat salah satu pulau yang dijuluki sebagai “Raja Ampatnya Jawa Timur” yaitu Pulau Bedil.

     

  • Nelayan di Situbondo Tambatkan Perahu karena Cuaca Ekstrem

    Nelayan di Situbondo Tambatkan Perahu karena Cuaca Ekstrem

    SITUBONDO – Nelayan di Kabupaten, Jawa Timur, memilih tidak melaut dan menambatkan perahunya sejak sepekan terakhir karena  cuaca ekstrem angin kencang disertai hujan dan gelombang laut tinggi dan mereka bekerja sampingan.

    Salah seorang nelayan di Desa Tanjung Pecinan, Kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo, Susanto mengaku tidak berani mencari ikan di tengah laut karena gelombang tinggi dan angin cukup kencang.

    “Kalau sudah cuaca seperti ini, tidak ada nelayan yang berani melaut, selain gelombang tinggi, angin cukup kencang dan ditambah hujan, terlalu berisiko bagi kami para nelayan,” katanya saat ditemui di Pelabuhan Kalbut Situbondo, Sabtu.

    Susanto mengaku, selama cuaca tidak bagus untuk mencari tangkapan ikan, sebagian besar nelayan di Situbondo bekerja sebagai kuli bangunan, buruh tani dan pekerjaan sampingan lainnya.

    “Tapi ada sebagian juga nelayan tidak bekerja alias menganggur, karena mereka hanya bisa bekerja sebagai nelayan.

    Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Air dan Udara (Satpolairud) Kepolisian Resor Situbondo AKP Gede Sukarmadiyasa mengatakan bahwa selama cuaca ekstrem, anggotanya terus memberikan imbauan kepada para nelayan dari ujung barat perbatasan Situbondo-Probolinggo hingga ujung timur perbatasan Situbondo-Banyuwangi.

    “Kami rutin menyambangi nelayan dan mengimbau agar mereka tidak melaut karena cuaca sedang tidak bersahabat. Angin cukup kencang, dan mengancam keselamatan nelayan,” katanya.

    AKP Gede Sukarmadiyasa menambahkan, cuaca ekstrem diperkirakan akan berlangsung hingga pertengahan Februari, oleh karena itu ia meminta kepada nelayan untuk waspada dan memperhatikan cuaca saat melaut.