kab/kota: Banyuwangi

  • 4.000 Nakes Ramaikan Parade HKN Banyuwangi 2025, Puteri Indonesia Hadir Ajak Warga Hidup Sehat

    4.000 Nakes Ramaikan Parade HKN Banyuwangi 2025, Puteri Indonesia Hadir Ajak Warga Hidup Sehat

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Ribuan tenaga kesehatan dari berbagai profesi—mulai dokter, perawat, bidan, apoteker, ahli gizi hingga nakes lainnya—meramaikan parade edukasi kesehatan di RTH Purwoharjo, Minggu (23/11/2025). Kegiatan ini turut dihadiri Puteri Indonesia 2025 Firsta Yufi Amarta Putri bersama Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

    Parade tersebut menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 yang mengampanyekan pentingnya perilaku hidup sehat kepada masyarakat. Para peserta menyosialisasikan pesan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), mulai konsumsi gizi seimbang hingga pencegahan penyakit menular dan tidak menular melalui kebiasaan sederhana sehari-hari.

    “Mari jadikan momentum HKN ini sebagai pengingat untuk terus menjaga kesehatan diri, keluarga, dan lingkungan,” ajak Ipuk.

    Mengangkat tema “Generasi Sehat, Masa Depan Hebat”, kegiatan ini diikuti sekitar 4.000 peserta dari beragam instansi kesehatan. Mereka berasal dari puskesmas, rumah sakit, klinik, organisasi profesi, hingga institusi pendidikan kesehatan.

    Peserta dilepas oleh Bupati Ipuk dari Lapangan Purwoharjo dan berkeliling jalan raya serta permukiman penduduk sambil membawa berbagai atribut kampanye kesehatan. Materi edukasi yang disampaikan mencakup gizi, pencegahan HIV, hipertensi, kesehatan ibu dan anak, dan sejumlah isu kesehatan lainnya.

    Berbagai kegiatan kesehatan turut digelar, seperti senam massal dan jalan sehat yang melibatkan masyarakat sekitar untuk menumbuhkan semangat hidup sehat bersama.

    “Hari ini tenaga kesehatan menunjukkan kekompakan luar biasa. Saya harap teman-teman nakes semakin guyub dan nantinya bisa memberikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat Banyuwangi,” tambah Ipuk.

    Ketua Panitia HKN, dr. Nira Ista Dewi, menjelaskan rangkaian peringatan HKN di Banyuwangi sudah berlangsung sejak awal November. Kegiatannya meliputi bakti sosial, layanan kesehatan gratis, layanan spesialistik serentak di 25 puskesmas, dan program lainnya.

    Selain itu, turut diselenggarakan Festival Posyandu Kreatif, lomba senam peregangan, lomba foto dan video bertema kesehatan, talkshow kesehatan mental bersama Puteri Indonesia, dan beragam acara lain.

    “Hari ini kita gelar senam bersama, jalan sehat, pelayanan kesehatan, dan panggung hiburan. Puncak perayaan HKN di Banyuwangi akan ditutup besok di halaman pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Semua kegiatan kita rangkai untuk semakin mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat,” terangnya. [alr/beq]

  • Banjir Rendam Enam Desa di Banyuwangi, 739 KK Terdampak

    Banjir Rendam Enam Desa di Banyuwangi, 739 KK Terdampak

    Liputan6.com, Jakarta – Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Banyuwangi bagian selatan pada Sabtu sore (22/11/2025) menyebabkan banjir di sejumlah titik. Enam desa di Kecamatan Siliragung dan Kecamatan Pesanggaran dilaporkan terdampak.

    Di Kecamatan Siliragung, desa yang terendam banjir meliputi Buluagung, Siliragung, Semporejo, dan Kesilir. Sementara dua desa lainnya berada di Kecamatan Pesanggaran, yakni Sumberagung dan Sumbermulyo.

    Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, turun langsung memantau kondisi warga sekaligus memastikan langkah penanganan. “Intensitas hujannya memang tinggi, ratusan rumah warga tergenang,” ujar Ipuk saat meninjau lokasi, Minggu (23/11/2025).

    Dalam kunjungannya, Ipuk mendatangi rumah warga, termasuk kediaman Madori (44) di Dusun Krajan, Desa Buluagung, yang mengalami kerusakan pada bagian dapur akibat pondasi tergerus arus banjir.

    Sarjono, salah satu warga terdampak, menceritakan banjir datang secara tiba-tiba. “Tiba-tiba air datang sekitar pukul 17.30 dan masuk ke rumah dan tidak bisa menyelamatkan barang-barang. Ketinggiannya ada setengah meter. Tapi tidak lama air kembali surut,” katanya.

    Selain meninjau rumah warga, Ipuk juga menyerahkan bantuan kebutuhan pokok bagi keluarga terdampak dan memantau kondisi SDN 3 Sumberagung yang turut terendam. Setelah banjir surut, guru dan siswa dibantu petugas gabungan melakukan pembersihan fasilitas sekolah.

    “Memang permasalahannya ada di drainase dan juga di sungai,” ujar Ipuk.

     

    Presiden Prabowo Subianto meminta masyarakat tidak khawatir mengenai utang proyek kereta cepat Whoosh. Dia menyebut dirinya akan bertanggung jawab, dan bahkan ingin agar rute Whoosh diperpanjang dari Jakarta hingga Banyuwangi, Jawa Timur.

  • Lahan Melon di Situbondo Digusur untuk Bandara Militer, Petani: Kualitas Buah Sangat Bagus
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        23 November 2025

    Lahan Melon di Situbondo Digusur untuk Bandara Militer, Petani: Kualitas Buah Sangat Bagus Surabaya 23 November 2025

    Lahan Melon di Situbondo Digusur untuk Bandara Militer, Petani: Kualitas Buah Sangat Bagus
    Tim Redaksi
    SITUBONDO, KOMPAS.com
    – Ratusan hektar lahan persawahan dan perkebunan di Desa Wringin, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, digusur untuk pengalihan lahan menjadi bandara militer.
    Dampak dari program pembangunan tersebut, puluhan hektar tanaman holtikultura, seperti melon, jagung, dan tebu yang siap panen di daerah tersebut digusur.
    Salah satu petani melon, yakni Cahyo (40), warga Desa Sidorejo, Kecamatan Purwoharjo, Kabupaten Banyuwangi, menyatakan dirinya terpaksa bersuara supaya hak dan kewajiban petani tidak dirampas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
    “Sebenarnya saya tidak punya keberanian, begitu juga petani yang lain, kami ini siapa, kami hanya penyewa jika tanah itu diambil ya monggo, namun saya berani bicara karena yang lain tidak berani,” kata Cahyo saat dihubungi pada Minggu (23/11/2025).
    Menurutnya, untuk lahan sewa tanah sawah dan ladang ke Pemkab
    Situbondo
    setiap satu hektar sekitar Rp 8 juta. Dirinya sudah menyewa lahan sejak 2017 sampai 2025.
    “Selama menyewa lahan di situ ya saya berusaha berbuat baik ke semua, tidak ada masalah selama ini, kami berhubungan baik ke aparat dan pemerintah,” katanya.
    Hasil pertanian di daerah tersebut termasuk bagus karena tanahnya subur dan ketersediaan air sangat cukup. Sehingga, buah melon yang dihasilkan sangat baik.
    “Untuk buah melon ini kami setiap 4 bulan panen dan pengirimannya selalu luar daerah, ke Bali dan terkadang ke Jakarta. Coba lihat di Kramat Jati, itu melon hasil bumi sini (Sawah Banongan). Kualitas buah melon di sini sangat bagus,” katanya.
    Cahyo juga menuturkan bahwa bagi petani melon, untuk mengumpulkan uang sebanyak Rp 200 juta sangat mudah saat panen. Hasil bumi tersebut hampir setiap tahun berjalan baik.
    “Saya kaget saat kami diganti rugi hanya Rp 100 juta. Saat saya tanya ke dinas ternyata nominal itu dihitung dari modal tanam. Kalau sama-sama dapat hasil modal mending kami tidak tanam sejak awal,” ucapnya.
    Dengan kondisi sekarang, lahan pertanian dan perkebunan sudah tidak disewakan kembali. Dirinya dan petani lain harus mencari lahan sewa di tempat lain.
    “Kami menerima keputusan yang ada, lahan melon sebenarnya ada yang panen sebelum digusur, sedangkan yang digusur itu saat proses tenam paling akhir dan sekarang hendak mau dipanen kurang beberapa hari namun digusur,” katanya.
    Anas (27), warga Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo, menyatakan buah melon hasil pertanian di daerahnya memang bagus. Rasanya manis dan cukup berair.
    “Melon Asembagus bagus dan manis, lahan pertanian itu dekat rumah. Sebenarnya ada yang sudah panen harganya cukup murah sekitar Rp 8.000 perkilogram, kalau di pasar Rp 12.000 sampai Rp 15.000,” katanya.
    Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Situbondo, Dadang Aries menyatakan bahwa sebelum penggusuran pihak pemerintah sudah mengimbau ke petani untuk segera dipanen.
    Pihaknya pun membantah tidak memberi imbauan sebelum adanya penggusuran.
    “Pemerintah sudah memberikan kesempatan kepada petani untuk memanen tanamannya bagi yang terdampak. Kementerian juga memberi ganti rugi, padahal kalau melihat klausul pemerintah dapat mengambil lahan saat dibutuhkan tanpa ganti rugi namun oleh kementerian tetap diberi ganti rugi tenaman,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Festival Kebangsaan Suguhkan Keragaman Budaya Multikultur di Banyuwangi

    Festival Kebangsaan Suguhkan Keragaman Budaya Multikultur di Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Merayakan keberagaman dan menguatkan toleransi antar etnis di Banyuwangi, Pemkab Banyuwangi menggelar Festival Kebangsaan. Festival yang melibatkan banyak etnis yang menetap di Bumi Blambangan ini digelar di Gedung Seni Budaya (Gesibu) Blambangan, Sabtu malam (22/11/2025).

    Banyuwangi dikenal sebagai daerah multikultur yang dihuni oleh banyak suku dan etnis. Tidak hanya suku asli – Osing, namun juga Jawa, Madura, Bugis, Mandar, Bali, hingga etnis Tionghoa dan Arab. Keragaman ini membuat Banyuwangi kaya akan tradisi, budaya, dan adat istiadat.

    “Lewat Festival Kebangsaan, kita perkuat semangat persaudaraan, toleransi, dan persatuan di Banyuwangi. Ini sebagai pesan bagaimana beragam suku dan etnis di Banyuwangi bisa hidup berdampingan, rukun, guyub untuk membangun daerah ini,” kata Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono saat membuka acara.

    Festival ini berlangsung meriah menyuguhkan beragam atraksi seni budaya dari berbagai suku dan etnis yang tinggal di Banyuwangi.

    Ada tari Barongsai, tari Tanduk Majeng, sendratari Kembang Sak Ronce yang menggambarkan keragaman seni budaya Banyuwangi, hingga tari kolaborasi suku Mandar, Jawa dan Madura yang menambah semarak acara tersebut.

    “Kegiatan ini menjadi pengingat bagi kita bahwa keberagaman adalah kekuatan, bukan hambatan. Terima kasih kepada seluruh elemen yang terus bahu-membahu menjaga kerukunan dan keharmonisan Banyuwangi. Ke depan ,mari kita terus bergandengan tangan untuk Banyuwangi yang semakin sejahtera,” ajak Mujiono.

    Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Banyuwangi, Agus Mulyono menambahkan, Festival Kebangsaan kali ini menekankan pada Trilogi Pemuda, Suku dan Budaya sebagai tiga elemen kunci yang saling berkaitan dalam membentuk identitas bangsa yang majemuk dan harmonis.

    Berkaitan dengan hal tersebut, Festival Kebangsaan juga diwarnai dengan beragam perlombaan yang melibatkan anak-anak muda. Yaitu lomba Band Kebangsaan untuk pelajar SD dan SMP. Serta lomba Video Kebangsaan untuk pelajar SMA. [alr/aje]

     

  • Kecelakaan Bus Bondowoso–Surabaya, Tujuh Korban Luka, Termasuk Sopir dan Kenek

    Kecelakaan Bus Bondowoso–Surabaya, Tujuh Korban Luka, Termasuk Sopir dan Kenek

    Situbondo (beritajatim.com) – Sebuah kecelakaan bus yang melibatkan jurusan Bondowoso–Surabaya terjadi di jalur Arak-arak, menyebabkan tujuh orang mengalami luka-luka, termasuk sopir dan kenek bus, Minggu, 23 November 2025. Kejadian ini menarik perhatian publik setelah laporan dari masyarakat diterima oleh pihak kepolisian.

    Menurut Kasatlantas Polres Bondowoso, AKP Achmat Rochan, insiden tersebut terjadi di perbatasan antara Kabupaten Bondowoso dan Situbondo. “Kami menerima laporan tentang kecelakaan yang terjadi di wilayah perbatasan Bondowoso–Situbondo. Meski kecelakaan terjadi di wilayah Situbondo, kami tetap melakukan pertolongan dan koordinasi dengan Satlantas Polres Situbondo,” ujar AKP Achmat Rochan dalam keterangannya.

    Pihak kepolisian langsung menindaklanjuti laporan tersebut dengan mengerahkan Unit Gakkum dan Unit Turjagwali Satlantas Polres Bondowoso menuju lokasi. Setelah dilakukan pengecekan di lapangan, ternyata kecelakaan terjadi di wilayah Kecamatan Suboh, Kabupaten Situbondo, yang berbatasan dengan Kecamatan Wringin, Kabupaten Bondowoso.

    “Data awal menunjukkan bahwa tujuh orang mengalami luka, terdiri dari satu sopir, satu kenek, dan lima penumpang. Semua korban langsung dievakuasi ke Puskesmas Wringin untuk mendapatkan perawatan medis,” jelas AKP Achmat Rochan lebih lanjut.

    Dari informasi yang diperoleh, sopir bus mengalami patah tulang dan harus dirujuk ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut. Sementara itu, penumpang lainnya dilaporkan hanya mengalami luka ringan.

    Kapolres Situbondo, AKBP Rezi Darmawan, juga membenarkan bahwa kecelakaan tersebut terjadi di wilayah hukumnya. Namun, ia mengarahkan media untuk mengonfirmasi lebih lanjut ke Satlantas Polres Situbondo. Saat dikonfirmasi, Kapolres menginformasikan bahwa ia sedang berada di luar kota, yaitu di Banyuwangi, untuk persiapan menuju Jakarta.

    Hingga berita ini diturunkan, upaya konfirmasi lebih lanjut ke Kasatlantas Polres Situbondo, AKP Nanang Hendra Irawan, belum mendapatkan respons. Pihak kepolisian masih belum memberikan keterangan resmi terkait penyebab kecelakaan. [awi/suf]

  • Legislator PKB Sakit Hati Jember Dibandingkan dengan Banyuwangi Soal Budaya

    Legislator PKB Sakit Hati Jember Dibandingkan dengan Banyuwangi Soal Budaya

    Jember (beritajatim.com) – Nurhuda Candra Hidayat, anggota Komisi B DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa mengaku agak sakit hati saat Jember dibandingkan dengan Banyuwangi dalam hal kesenian dan kebudayaan tradisional.

    “Memang (julukan) kota budaya ada di Banyuwangi. Cuma apakah di Jember enggak ada budaya? Kan ada. Cuma (mereka) sedikit terisolir karena kita sering mengundang artis-artis besar saja, lokalnya enggak,” kata Nurhuda, dalam rapat dengar pendapat dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jember, di gedung parlemen, Sabtu (22/11/2025) sore.

    Menguatkan seni budaya lokal Jember, Candra meminta pemerintah daerah melibatkan seniman tradisional dalam acara ‘Artis Pulang Kampung’ yang dibiayai Anggaran Pendapatan Belanja Daerah 2025 sebesar Rp 500 juta. “Saya belum menemukan unsur kebudayaan dalam acara ini,” katanya.

    Padahal, menurut Nurhuda, banyak seni tradisi yang belum disentuh oleh pemerintah daerah dan saat ini mati suri. Senmentara sejumlah kegiatan seni di Jember selama ini banyak mendatangkan artis luar kota. “Saya tangkap kita cenderung euforia dengan banyaknya masyarakat yang datang menyaksikan. Tolok ukurnya di situ,” katanya.

    Dari sini, Nurhida minta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan mengundang para pelaku seni tradisi untuk tampil dalam acara ‘Artis Pulang Kampung’. Dia memahami kekhawatiran penyelenggara bahwa acara itu akan sepi penonton jika mengundang seniman tradisional.

    “Tapi saya lihat di Taman Mini Indonesia Indah, banyak yang hadir dalam pertunjukan kebudayaan lokal Jawa Timur. “Saya harap Jember kayak begitu, sehingga orang ngomong Kota Budaya enggak melulu Banyuwangi,” kata Nurhuda.

    Ketua Komisi B Candra Ary Fianto mengatakan, belum adanya Peraturan Daerah Pemajuan Kebudayaan menghambat perlindungan terhadap seni budaya di Jember. “Ada 17 etnis, ada 17 budaya.m yang harus dilindungi dari banyak hal,” katanya.

    Candra juga tidak sepakat jika Jember disebut Kota Pendalungan. “Biarkan perbedaan tumbuh sesuai dengan ciri khas sendiri. Tidak harus digabungkan, tidak harus disatukan. Tidak harus disamaartikan. Karena Pendalungan itu budaya yang sengaja dibuat. Bukan budaya yang asli,” katanya.

    Candra meminta Pemkab Jember mengalokasikan anggaran untuk pembuatan naskah akademik Perda Pemajuan Kebudayaan dalam APBD Tahun Anggaran 2026. “Nanti di sana ada pembentukan Tim Ahli Cagar Budaya yang penting bagi Jember. Saya pikir ini program prioritas Bupati juga,” katanya.

    Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jember Bobby Arie Sandi mengatakan, pementasan seni tradisi disesuaikan lokasi acara. “Namun ini menjadi masukan bagi kami,” katanya. [wir]

  • Anwar Iskandar Terpilih Jadi Ketua Umum MUI 2025-2030

    Anwar Iskandar Terpilih Jadi Ketua Umum MUI 2025-2030

    Anwar Iskandar Terpilih Jadi Ketua Umum MUI 2025-2030
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kyai Anwar Iskandar terpilih sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia periode 2025-2030 dalam Musyawarah Nasional Ke-11 Majelis Ulama Indonesia di Mercure Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (22/11/2025).
    Kyai Anwar dipilih oleh dewan formatur yang dibentuk dalam Munas tersebut.
    “Untuk Ketua Umum, KH Anwar Iskandar,” ujar Sekjen MUI 2020-2025, Amirsyah Tambunan, saat sidang pleno
    Munas XI MUI
    ,
    Jakarta Utara
    , Sabtu.
    Pengumuman pengukuhan Anwar Iskandar sebagai Ketum MUI sempat dijadwalkan pukul 21.00 WIB. Namun, pengumuman tersebut molor 1 jam 30 menit.
    Pengumuman kepengurusan baru yang melanjutkan kepemimpinan Anwar Iskandar ini baru diumumkan pukul 22.30 WIB.
    Anwar Iskandar diketahui merupakan representasi dari organisasi masyarakat Islam Nahdlatul Ulama.
    Ia menjabat Ketua Umum MUI sejak Agustus 2023 menggantikan Miftachul Akhyar yang mengundurkan diri karena menjadi Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
    Sebelum ditetapkan sebagai Ketua Umum MUI, Anwar Iskandar menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI periode 2020-2025.
    Sementara, Dewan Pertimbangan MUI diketuai oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
    Anwar juga menjabat sebagai Wakil Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Ia terpilih dalam kepengurusan PBNU masa jabatan 2022-2027.
    Lahir di Desa Berasan, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, 24 April 1950, Anwar merupakan putra dari KH Iskandar, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ulum di Banyuwangi.
    Sebagaimana putra kiai pada umumnya, sedari kecil Anwar menimba ilmu dari satu pesantren ke pesantren lainnya.
    Bersamaan dengan itu, dia juga menempuh pendidikan di sekolah formal. Pesantren pertama tempat Anwar belajar tak lain adalah milik ayahnya.
    Sembari menjadi santri, Anwar juga mengenyam pendidikan formal di Madrasah Ibtidaiyah (MI) di lingkungan Pondok Pesantren Mambaul Ulum.
    Tahun 1961, ia melanjutkan studi ke Madrasah Tsanawiyah (MTs) di lingkungan yang sama. Tiga tahun setelahnya, Anwar melanjutkan pendidikan ke Madrasah Aliyah (MA).
    Berlanjut ke tahun 1967, Anwar bertolak ke Kediri untuk menjadi santri di Pondok Pesantren Lirboyo.
    Pada saat bersamaan, ia meneruskan jenjang pendidikan formal di Perguruan Tinggi Tribakti Kediri hingga menyandang gelar Sarjana Muda.
    Berbekal ilmu yang ia pelajari selama belasan tahun, Anwar pun kembali ke Kediri untuk berdakwah.
    Singkat cerita, tahun 1982, dia mendirikan dua yayasan pendidikan di Kediri, yakni Assa’idiyah di Jasmaren dan Al Amin di Ngasinan, Rejomulyo.
    Sembari menyebarluaskan ajaran agama Islam, Anwar juga aktif di berbagai organisasi keislaman.
    Memang, sejak duduk di bangku kuliah, Anwar sudah aktif di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).
    Ia pernah menjadi Ketua PMII di Universitas Tribakti Kediri, juga pimpinan pusat PMII saat berkuliah di IAIN Syarif Hidayatullah.
    Beberapa jabatan di organisasi Islam lainnya yang pernah diikuti Anwar, misalnya, Ketua Gerakan Pemuda Ansor cabang Kediri, Ketua Rais Syuriyah NU Kediri, hingga Wakil Ketua Rais Syuriyah NU Jawa Timur.
    Tahun 1998, Anwar dipilih sebagai Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) wilayah Jawa Timur.
    Pada saat bersamaan, dia mengemban jabatan sebagai anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) utusan daerah Jawa Timur.
    Pada 2008, Anwar dipercaya menjadi Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU), partai yang didirikan oleh para ulama.
    Namun, pertengahan Juni 2022, partai tersebut dibubarkan.
    Sejak tahun 1982 hingga saat ini, Anwar masih menjabat sebagai Ketua Yayasan Pendidikan Assa’idiyah dan Al Amin yang dia dirikan.
    Yayasan pendidikan ini berkembang menjadi lembaga pendidikan di berbagai tingkat, mulai dari TK, SD, MTs, MA, hingga SMA.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Curah Hujan Tinggi, Dispertan Mulai Lakukan Imbauan Hingga Pendampingan untuk Cegah Hama

    Curah Hujan Tinggi, Dispertan Mulai Lakukan Imbauan Hingga Pendampingan untuk Cegah Hama

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Dinas pertanian dan pangan (Dispertan) Banyuwangi mulai memberikan imbauan kepada para petani agar lebih waspada memasuki puncak penghujan. Hal tersebut dilakukan, karena curah hujan yang cukup tinggi akan berdampak pada kesehatan tanaman yang menurun.

    Diketahui, cuaca lembap dan intensitas hujan yang meningkat menjadi pemicu munculnya hama serta penyakit, terutama pada komoditas hortikultura seperti cabai.

    Plt Kepala Dispertan Banyuwangi, Ilham Juanda mengatakan, sebagai langkah awal menjaga stabilitas produksi pangan di daerah antisipasi terhadap segala cuaca harus dilakukan.

    Ilham menjelaskan, intensitas hujan yang tinggi memicu peningkatan populasi hama seperti serangga trips dan penyakit pada buah cabai. Kondisi ini membuat tanaman tidak bisa tumbuh optimal, sehingga produksi menurun dan harga mulai bergerak naik dari sebelumnya di bawah Rp15 ribu, kini mencapai kisaran Rp40 ribu per kilogram.

    “Musim hujan ini menyebabkan serangan hama meningkat. Produksi cabai tak bisa maksimal sehingga harga ikut naik,” jelas Ilham saat ditemui di ruang kerjanya, Sabtu (22/11/2025).

    Untuk menekan dampak tersebut, Dispertan Banyuwangi berkoordinasi dengan kelompok tani di berbagai sentra produksi cabai seperti di Kecamatan Wongsorejo, Sempu, dan Glenmore. Gerakan pengendalian hama akan digencarkan, mulai dari penanganan serangga trips hingga penyakit cacar buah.

    “Kami bergerak bersama kelompok tani melakukan pengendalian hama secara terpadu agar produksi tetap terjaga,” ujar Ilham.

    Sementara itu, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dispertan Banyuwangi, Ida Larasati, mengimbau para petani untuk lebih memperhatikan kondisi lahan agar tanaman tidak terganggu. Menurutnya, langkah pertama yang bisa dilakukan adalah memperlancar sistem drainase.

    “Kalau curah hujan tinggi, selokan atau saluran air perlu dilancarkan agar tidak terjadi genangan. Genangan air dapat merusak pertumbuhan tanaman dan memicu kerontokan,” kata Ida.

    Selain drainase, pemberian nutrisi tambahan juga dianjurkan. Ida menyebut penggunaan kalsium boron untuk membantu mencegah kerontokan pada tanaman juga diperlukan.

    “Pengawasan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) juga mutlak diperlukan untuk segera melakukan gerakan pengendalian agar tidak meluas,” cetusnya.

    Di samping itu, Dispertan Banyuwangi terus melakukan pendampingan kepada petani maupun kelompok tani di berbagai kecamatan. Pendampingan ini mencakup budidaya, penanganan pasca panen, hingga pengendalian hama dan penyakit.

    Dengan langkah antisipatif ini, Dispertan Banyuwangi berharap para petani dapat menjaga keberlanjutan produksi di tengah tantangan cuaca ekstrem. Pemerintah daerah memastikan pendampingan teknis akan terus dilakukan selama musim hujan berlangsung. [tar/ian]

  • Daftar Rute Kereta Api Diskon 30% Nataru: Libur ke Bandung Rp87.000, Yogyakarta Rp203.000

    Daftar Rute Kereta Api Diskon 30% Nataru: Libur ke Bandung Rp87.000, Yogyakarta Rp203.000

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI resmi memberikan diskon tiket kereta antar-kota kelas ekonomi sebesar 30% selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.

    Diskon tiket kereta api (KA) yang mencakup 156 KA reguler dan 26 KA tambahan itu berlaku untuk keberangkatan 22 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026. 

    Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin menjelaskan program ini harapannya memberi fleksibilitas bagi masyarakat Tanah Air untuk merayakan liburan, wisata, maupun kunjungan keluarga. 

    “Mobilitas yang meningkat akan menggerakkan sektor pariwisata, memperkuat perputaran ekonomi daerah, dan mendukung aktivitas masyarakat di berbagai kota tujuan,” ungkap Bobby dalam keterangannya, dikutip Sabtu (22/11/2025).

    Kuota penumpang yang bisa menikmati diskon tiket mencapai 1.509.080 pelanggan. Tiket pun sudah mulai bisa dipesan melalui Access by KAI. 

    Berdasarkan pantauan Bisnis, tiket KA ke beberapa kota tujuan wisata mulai tampak laris-manis. Mayoritas telah habis di hari-hari jelang liburan, dan kalau masih tersedia di hari kerja pun hanya tersisa sedikit. 

    Misalnya, tujuan Semarang seperti KA Menoreh, tujuan Yogyakarta seperti KA Progo yang tiketnya hanya Rp203.000 dari harga normal Rp350.000, atau KA yang melewati Surakarta seperti KA Bangunkarta dengan harga hanya Rp238.000 dari harga normal Rp400.000.

    Berikut daftar nama KA yang berangkat dari Jakarta menuju kota tujuan wisata untuk berlibur, beserta harga tiket kereta setelah diskon Nataru 2025/2026:

    Tujuan Malang

    – Jayabaya (Pasarsenen—Malang) Rp315.000

    – Majapahit (Pasarsenen—Malang) Rp252.000

    – Matarmaja (Pasarsenen—Malang) Rp252.000

    Tujuan Surabaya

    – Gumarang (Pasarsenen—Surabaya Pasar Turi) Rp343.000

    – Dharmawangsa Ekspres (Pasarsenen—Surabaya Pasar Turi) Rp238.000

    – Kertajaya (Pasarsenen—Surabaya Pasar Turi) Rp224.000

    – Jayakarta (Pasarsenen—Surabaya Gubeng) Rp266.000

    – Gaya Baru Malam Selatan (Pasarsenen—Surabaya Gubeng) Rp301.000

    Melewati Surabaya

    – Blambangan Ekspres (Pasarsenen—Surabaya Gubeng—Ketapang Banyuwangi) Rp294.000

    – Jayabaya (Pasarsenen—Surabaya—Malang) Rp315.000

    Tujuan Semarang

    – Tawang Jaya Premium (Pasarsenen—Semarang Tawang) Rp168.000

    – Gunung Jati (Gambir—Semarang Tawang) Rp168.000

    – Tawang Jaya (Pasarsenen—Semarang Poncol) Rp168.000

    – Menoreh (Pasarsenen—Semarang Tawang) Rp210.000

    Melewati Semarang

    – Dharmawangsa Ekspres (Pasarsenen—Semarang Poncol—Surabaya Pasar Turi) Rp192.000

    – Matarmaja (Pasarsenen—Semarang Poncol—Malang) Rp203.000

    – Brantas (Pasarsenen—Semarang Poncol—Blitar) Rp192.000

    – Kertajaya (Pasarsenen—Semarang Poncol—Surabaya Pasar Turi) Rp182.000

    – Gumarang (Pasarsenen—Semarang Poncol—Surabaya Pasar Turi) Rp259.000

    – Jayabaya (Pasarsenen—Semarang Poncol—Malang) Rp252.000

    – Majapahit (Pasarsenen—Semarang Tawang—Malang) Rp203.000

    – Blambangan Ekspres (Pasarsenen—Semarang Poncol—Ketapang Banyuwangi) Rp220.000

    Tujuan Surakarta

    – Fajar Utama Solo (Pasarsenen—Solo Balapan) Rp266.000

    – Mataram (Pasarsenen—Solo Balapan) Rp266.000

    – Jaka Tingkir (Pasarsenen—Solo Balapan) Rp266.000

    – Batavia (Gambir—Solo Balapan) (Fakultatif)

    Melewati Surakarta

    – Singasari (Pasarsenen—Purwosari—Blitar) Rp252.000

    – Brantas (Pasarsenen—Solojebres—Blitar) Rp238.000

    – Majapahit (Pasarsenen—Solojebres—Malang) Rp252.000

    – Matarmaja (Pasarsenen—Solojebres—Malang) Rp252.000

    – Bangunkarta (Pasarsenen—Solo Balapan—Jombang) Rp238.000

    – Jayakarta (Pasarsenen—Solo Balapan—Surabaya Gubeng) Rp266.000

    – Gaya Baru Malam Selatan (Pasarsenen—Purwosari—Surabaya Gubeng) Rp301.000

    Tujuan Yogyakarta

    – Fajar Utama YK (Pasarsenen—Yogyakarta) Rp231.000

    – Senja Utama YK (Pasarsenen—Yogyakarta) Rp231.000

    – Gajahwong (Pasarsenen—Lempuyangan) Rp217.000

    – Bogowonto (Pasarsenen—Lempuyangan) Rp238.000

    – Progo (Pasarsenen—Lempuyangan) Rp203.000

    Melewati Yogyakarta

    – Fajar Utama Solo (Pasarsenen—Solo Balapan) Rp266.000

    – Gaya Baru Malam Selatan (Pasarsenen—Lempuyangan—Surabaya Gubeng) Rp241.000

    – Jaka Tingkir (Pasarsenen—Lempuyangan—Solo Balapan) Rp266.000

    – Bangunkarta (Pasarsenen—Yogyakarta—Jombang) Rp238.000

    – Jayakarta (Pasarsenen—Lempuyangan—Surabaya Gubeng) Rp213.000

    – Mataram (Pasarsenen—Yogyakarta—Solo Balapan) Rp266.000

    – Singasari (Pasarsenen—Lempuyangan—Blitar) Rp252.000

    Tujuan Bandung atau Melewati Bandung

    – Parahyangan (Gambir—Bandung) Rp87.000

    – Papandayan (Gambir—Bandung—Garut) Rp87.000

    – Pangandaran (Gambir—Bandung—Banjar) Rp87.000

    – Serayu (Pasarsenen—Kiaracondong—Purwokerto) Rp63.000

    – Cikuray (Pasarsenen—Bandung—Garut) Rp45.000

  • Lapas Banyuwangi Kembangkan Lahan Asimilasi Jadi Sentra Pangan dan Perikanan

    Lapas Banyuwangi Kembangkan Lahan Asimilasi Jadi Sentra Pangan dan Perikanan

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Program ketahanan pangan yang dipusatkan pada lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) oleh Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA di Kelurahan Pakis semakin memperluas variasi komoditas yang dibudidayakan.

    Setelah pada fase awal lebih berfokus pada penanaman padi dan kacang panjang, Lapas Banyuwangi kini mendiversifikasi lahannya seluas 2,2 hektare tersebut. Lahan tersebut tidak hanya ditanami dengan berbagai jenis tanaman pangan, tetapi juga dimanfaatkan untuk budidaya perikanan.

    Komoditas pertanian yang kini menghijaukan lahan SAE Pakis meliputi padi, jagung, semangka, dan tomat. Sementara untuk sektor perikanan, benih ikan nila dan lele telah ditebar untuk dibudidayakan, Jumat (21/11).

    Kepala Lapas (Kalapas) Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa merinci pembagian lahan untuk setiap komoditas. Padi, semangka, dan jagung masing-masing ditanam di lahan seluas 7.000 meter persegi. Sementara untuk tomat, dialokasikan lahan seluas 1.000 meter persegi.

    “Untuk budidaya perikanan memanfaatkan saluran irigasi yang berada di tengah lahan, kami sudah melakukan penebaran 2.000 bibit nila dan 1.000 bibit lele,” jelasnya.

    Wayan menegaskan bahwa program ini memiliki makna ganda. Di satu sisi, ini merupakan implementasi nyata dukungan Lapas terhadap program ketahanan pangan nasional. Di sisi lain, kegiatan ini menjadi bagian integral dari program pembinaan bagi warga binaan.

    Selain mendukung ketahanan pangan, kegiatan ini adalah wujud pembinaan bagi warga binaan kami, khususnya dalam bidang pertanian dan perikanan.

    “Setiap harinya, terdapat warga binaan yang telah memenuhi syarat dan tergabung dalam program asimilasi yang bertugas melakukan perawatan pada lahan SAE Pakis ini,” ujarnya.

    Langkah strategis ini juga sejalan dengan program Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andianto. Program ketahanan pangan di Lapas Banyuwangi secara langsung mendukung poin kedua dari 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, yang berfokus pada pemberdayaan warga binaan untuk mendukung ketahanan pangan.

    Menurut Wayan, diversifikasi komoditas yang dilakukan bukan tanpa alasan. Selain untuk memaksimalkan hasil lahan, pengenalan berbagai jenis tanaman dan ikan ini bertujuan untuk membekali warga binaan dengan keterampilan yang lebih beragam.

    Selain itu, pola pembudidayaan juga disesuaikan dengan karakteristik lahan yang ada, sehingga diharapkan dapat berkelanjutan dan memberikan hasil yang optimal.

    “Dengan demikian, lahan SAE Pakis tidak hanya menjadi sumber pangan, tetapi juga menjadi sekolah lapangan yang membekali warga binaan dengan bekal keterampilan bertani dan budidaya ikan yang dapat menjadi modal mereka setelah kembali ke masyarakat,” pungkasnya. [kun]