kab/kota: Banyumas

  • Transformasi Sumanto dari Dicap Manusia Kanibal hingga Sukses Jadi Konten Kreator

    Transformasi Sumanto dari Dicap Manusia Kanibal hingga Sukses Jadi Konten Kreator

    Purbalingga, Beritasatu.com – Nama Sumanto, pria asal Purbalingga, Jawa Tengah sempat menjadi sorotan publik karena beberapa tahun lalu dicap sebagai “manusia kanibal”. Kini, ia telah bertransformasi menjadi seorang konten kreator di media sosial.

    Sumanto berhasil menarik perhatian netizen dengan berbagai konten yang unik dan menghibur, bahkan kerap diselipkan pesan-pesan bijak.

    Salah satu konten viral Sumanto adalah video saat ia makan satai kambing. Video tersebut diunggah di akun Instagram pribadinya dan telah ditonton lebih dari 2.800 kali.

    Tidak hanya itu, berbagai komentar netizen turut mewarnai unggahan tersebut. Konten makan satai ini hanyalah salah satu dari puluhan video yang telah diunggah Sumanto di akun media sosialnya.

    Kini, Sumanto aktif sebagai konten kreator dengan jumlah pengikut hampir mencapai 17 ribu di Instagram. Kesehariannya dihabiskan di Klinik Utama Jiwa H Mustajab, Desa Bungkanel, Kecamatan Karanganyar, Purbalingga.

    Di sana, ia tidak hanya menjalani kegiatan rutin, tetapi sibuk untuk membuat konten bersama tim media sosialnya. Layaknya konten kreator profesional, sebelum memulai pengambilan gambar, Sumanto harus dirias oleh tim make-up. Hal ini dilakukan agar terlihat lebih segar dan rapi, sehingga hasil konten lebih menarik untuk ditonton.

    Dalam salah satu proses pengambilan gambar, Sumanto membuat konten memberi pakan ikan di kolam klinik, diselingi pesan bijak. Setelah itu, ia melanjutkan dengan konten joget dan membaca Al-Qur’an.

    “Kegiatannya joget, menyanyi, senam pagi, terus mengaji. Bikin konten makan satai memang suatu kebetulan, dikasih satai ya senang, terus dibikin video,” kata Sumanto kepada awak media, Minggu (12/1/2025).

    “Di sini sudah lama, betah. Kalau terjun ke masyarakat belum bisa ke warga masyarakat desa, paling kunjungi bapak sama ibu,” ungkapnya lagi.

    Pimpinan Yayasan An-Nur Haji Supono Mustajab, Dr Mulyasari, menjelaskan, awal mula transformasi Sumanto menjadi konten kreator.

    “Awalnya pada pertengahan tahun lalu, Sumanto diminta menjadi brand ambassador pada sebuah acara yang ada di wilayah Banyumas. Dari situ, kami membuat akun media sosial untuk Sumanto, dan ternyata respons masyarakat bagus,” paparnya.

    Konten yang dibuat Sumanto pun bermacam-macam, mulai dari kegiatan sehari-hari hingga kata-kata motivasi dan edukasi.

    “Kami ingin memberikan sudut pandang yang berbeda kepada masyarakat. Sumanto kini lebih baik, lucu, baik, dan lebih humanis,” jelasnya.

    Menurutnya, Sumanto sangat kooperatif dalam proses pembuatan konten.

    “Dia bahkan memiliki inisiatif sendiri untuk konsep kontennya. Saat ini, akunnya ada di Instagram dan TikTok, belum di YouTube. Respons masyarakat sejauh ini positif, meski ada kritik. Namun, kami jadikan evaluasi,” tambahnya.

    Wati, warga sekitar, mengaku kagum dengan konten yang dibuat Sumanto.

    “Lihat kontennya di Instagram, TikTok, terus Facebook. Pada heran, Sumanto bisa bikin konten seperti itu. Mulai makan sate, olah raga, sampai ikut kegiatan desa,” ujarnya.

    Nunung Rahmawati, seorang mahasiswa, juga memberikan apresiasi.

    “Konten Sumanto sangat menarik dan bermanfaat. Kata-kata bijaknya memotivasi, terutama untuk mahasiswa seperti saya. Dia bahkan menjadi brand ambassador, follower-nya ribuan, hebat banget,” ungkapnya.

    Bertransformasinya Sumanto menjadi konten kreator tidak hanya untuk membangun citra positif dirinya, tetapi juga memberikan sudut pandang baru kepada masyarakat.

    Dari sosok yang dulu menakutkan, Sumanto kini dikenal sebagai pria yang lucu, baik, dan humanis.

  • 7
                    
                        Masjid Desain Ridwal Kamil di Banyumas Mangkrak, Struktur Bangunan Dievaluasi
                        Regional

    7 Masjid Desain Ridwal Kamil di Banyumas Mangkrak, Struktur Bangunan Dievaluasi Regional

    Masjid Desain Ridwal Kamil di Banyumas Mangkrak, Struktur Bangunan Dievaluasi
    Tim Redaksi
    BANYUMAS, KOMPAS.com
    – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menyatakan, akan membantu pembangunan
    Masjid Raya
    Seribu Bulan di Purwokerto, Kabupaten
    Banyumas
    , Jawa Tengah, yang mangkrak cukup lama.
    Namun, pihaknya akan terlebih dahulu mengecek struktur bangunan masjid yang didesain Ridwan Kamil semasa menjabat Gubernur Jawa Barat tersebut.
    “Kami akan lihat dulu strukturnya, kemudian kami akan panggil BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan),” kata Dody merespons permintaan bantuan dari Pemkab Banyumas saat meninjau pembangunan masjid, Minggu (12/1/2025).
    “Selanjutnya kami harus mengajukan anggaran kepada Pak Presiden. Insya Allah pusat membantu, kalau kepentingan masyarakat pasti kami membantu,” lanjut Dody.
    Sementara itu, Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti yang ikut dalam rombongan mengatakan, dari data yang ada bangunan tersebut belum memenuhi standar gempa bumi.
    Oleh karena itu, kemungkinan diperlukan penguatan struktur bangunan. Penguatan diperlukan karena Kabupaten Banyumas merupakan salah satu wilayah rawan gempa bumi.
    “Standar gempa terbaru SNI 1726 tahun 2019. Tapi setelah dicek ini belum memenuhi, kayanya harus ada penguatan- penguatan struktur bangunan,” kata Diana.
    Untuk diketahui, pembangunan masjid yang dimulai sejak 2021 ini baru berupa struktur utama, yaitu fondasi dan rangka.
    Pembangunan awal masjid itu menggunakan APBD Kabupaten Banyumas. Selanjutnya, dilakukan penggalanganan dana oleh masyarakat.
    Ridwan Kamil menjelaskan, masjid itu terdiri atas tiga bangunan. Masing-masing bangunan didesain menyerupai bulan sabit dengan jumlah banyak.
    “Gagasannya itu dari lailatul qadar, malam turunnya Al Quran,” kata RK saat meninjau lahan yang akan dijadikan masjid tersebut, Sabtu (24/10/2020).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Karakter Masyarakat Banyumas di Balik Logat Ngapak

    Karakter Masyarakat Banyumas di Balik Logat Ngapak

    Liputan6.com, CIlacap – Penelitian terbaru dalam bidang fonetik mengungkap keunikan sistem pengucapan bahasa Ngapak yang membedakannya dari dialek Jawa lainnya. Pengucapan konsonan yang tegas dan jelas ini menjadi identitas pembeda utama masyarakat Banyumas.

    Mengutip dari berbagai jurnal, Analisis menunjukkan bahwa pengucapan huruf konsonan dalam bahasa Ngapak memiliki tekanan yang lebih kuat dibandingkan dialek Jawa lainnya. Konsonan k di akhir kata diucapkan dengan jelas dan tegas, tidak dilunakkan atau dihilangkan seperti dalam pengucapan bahasa Jawa standar.

    Pola pengucapan ini terlihat konsisten dalam berbagai kata sehari-hari. Kata endok (telur) dalam bahasa Ngapak diucapkan dengan k yang jelas di akhir kata, berbeda dengan pengucapan endo dalam bahasa Jawa standar. Demikian pula dengan kata matuk (cocok) yang tetap mempertahankan bunyi k di akhir kata.

    Tekanan suara dalam bahasa Ngapak memiliki volume yang lebih tinggi dengan intonasi yang naik turun secara dinamis. Karakteristik ini membuat percakapan dalam bahasa Ngapak terdengar lebih ekspresif dan bertenaga dibandingkan dialek Jawa lainnya yang cenderung halus dan mengalir.

    Bunyi vokal dalam bahasa Ngapak juga memiliki ciri tersendiri. Huruf a diucapkan dengan lebih terbuka dan panjang, menciptakan resonansi suara yang khas. Pengucapan ini konsisten baik di awal, tengah, maupun akhir kata.

    Para ahli fonetik mencatat keunikan artikulasi dalam bahasa Ngapak yang melibatkan penggunaan otot rahang dan lidah secara lebih aktif. Gerakan organ bicara yang lebih tegas ini menghasilkan bunyi yang lebih jelas dan dapat dibedakan dengan mudah.

    Observasi terhadap percakapan sehari-hari menunjukkan bahwa sistem pengucapan ini tidak berubah dalam berbagai konteks sosial. Baik dalam situasi formal maupun informal, karakteristik pengucapan tetap dipertahankan oleh penutur bahasa Ngapak.

    Ketegasan pengucapan dalam bahasa Ngapak tercermin dalam berbagai kata yang mengandung konsonan rangkap. Kata-kata seperti mripat (mata) dan krasa (terasa) diucapkan dengan artikulasi yang jelas pada setiap konsonannya.

    Studi perbandingan menunjukkan konsistensi pola pengucapan ini di seluruh wilayah penutur bahasa Ngapak. Masyarakat di berbagai wilayah Banyumas dan sekitarnya menunjukkan karakteristik pengucapan yang sama, meskipun terdapat variasi minor dalam kosakata.

    Dokumentasi suara menunjukkan pola pengucapan ini diturunkan secara konsisten antar generasi. Rekaman percakapan dari berbagai kelompok usia menunjukkan karakteristik fonologis yang sama.

     

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Daftar Wilayah di Jateng yang Berpotensi Alami cuaca Ekstrem Akhir Pekan Ini, Cek Daerahmu

    Daftar Wilayah di Jateng yang Berpotensi Alami cuaca Ekstrem Akhir Pekan Ini, Cek Daerahmu

    TRIBUNJATENG.COM –  Berikut daftar wilayah di Jateng yang berpotensi alami cuaca ekstrem.

    Cuaca ekstrem tersebut diprediksi berpotensi terjadi di sejumlah daerah mulai Jumat (10/1/2025) hingga Minggu (12/1/2025). 

    Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani, Yoga Sambodo mengatakan, cuaca ekstrem disebabkan adanya bibit siklon 97S terpantau di Samudera Hindia selatan Banten.

     “(Bibit siklon 97S) menyebabkan pola belokan angin dan pertemuan angin (konvergensi) di wilayah Jawa Tengah,” kata Yoga kepada awak media, Jumat (10/1/2025).

    Aktifnya Gelombang Atmosfer Rossby Ekuatorial di Jawa bagian tengah, berkontribusi pada aktifitas pembentukan awan konvektif di wilayah Jawa Tengah.

    “Kelembapan udara di berbagai ketinggian cenderung basah sehingga berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan yang menjulang hingga ke lapisan atas,” ujar dia.

    Kondisi tersebut dapat menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang bisa disertai petir atau kilat dan angin kencang. 

    “Kondisi labilitas udara yang cenderung labil di wilayah Jawa Tengah juga mempengaruhi,” ungkap Yoga.

    Untuk itu, dia mengimbau kepada masyarakat yang tinggal dan beraktifitas di wilayah rawan bencana untuk terus waspada dan siaga.

    “Terutama saat terjadi hujan lebat untuk mengantisipasi dampak yang dapat terjadi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, sambaran petir, dan pohon tumbang,” ucap dia.

    Berikut sejumlah wilayah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem:

    Jumat, 10 Januari 2025 

    Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Boyolali, Klaten, Karanganyar, Sukoharjo, Surakarta, Temanggung, Salatiga, Kab. Semarang, Brebes dan sekitarnya.

    Sabtu, 11 Januari 2025

    Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Kab./Kota Magelang, Wonogiri, Sragen, Grobogan, Kudus, Demak, Pati, Blora, Rembang, Kab./Kota Semarang, Temanggung, Salatiga, Kendal, Batang, Kota/Kab. Pekalongan, Pemalang, Kab. Tegal, Brebes, dan sekitarnya.

    Minggu, 12 Januari 2025

    Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Kab./Kota Magelang, Boyolali, Klaten, Wonogiri, Karanganyar, Sukoharjo, Surakarta, Sragen, Grobogan, Kudus, Jepara, Demak, Pati, Blora, Rembang, Temanggung, Salatiga, Kab./Kota Semarang, Kendal, Batang, Kab. Pekalongan, Pemalang, Kab. Tegal, Brebes dan sekitarnya. (Kompas.com)

  • Kecemburuan Datang dari Orangtua Siswa di Banyumas yang Belum Dapat Program Makan Bergizi Gratis

    Kecemburuan Datang dari Orangtua Siswa di Banyumas yang Belum Dapat Program Makan Bergizi Gratis

    TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO – Keluhan dan kecemburuan sosial datang dari orangtua siswa dari sekolah yang belum dapat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Banyumas.

    Sejumlah orangtua siswa menyampaikan belum ada informasi resmi kapan anak-anak mereka juga akan dapat program makan bergizi gratis.

    Salah satu orangtua siswa di SDN 3 Sokanegara, Purwokerto, Puji Purwanto menyampaikan anaknya yang duduk di kelas 6 masih membawa bekal sendiri dari rumah.

    “Sejauh ini belum ada informasi sama sekali akan direalisasikan kapan.

    Tapi anak disuruh selalu bawa bekal dulu, apalagi sekarang sekolah sampai siang bawa bekal sendiri,” ungkapnya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (10/1/2025).

    Puji menceritakan sekolahnya dekat juga dengan dapur umum program Makan Bergizi Gratis namun belum dapat jatah.

    “Belum ada ada pemerataan dari program tersebut, dan ada kecemburuan.

    Kemudian makanannya juga kalau bisa disamakan atau sama jenis makanan dengan sekolah lainnya,” terangnya.

    Pandangan lain disampaikan orangtua sekolah MI NU Kranggan Ajibarang, Susanto mengatakan belum ada informasi sama sekali kapan akan mendapat jatah.

    “Kalau bisa merata dan secepatnya karena agar tidak menimbulkan kecemburuan,” katanya.

    Orangtua siswa lain dari sekolah swasta di Purwokerto, Bayu Sasongko menegaskan ini adalah program untuk seluruh anak Indonesia harus merata.

    “Merata ya tidak boleh melihat negeri atau swasta. 

    Kita di sekolah swasta juga apabila ada program Makan Bergizi Gratis jadi menghemat pengeluaran,” katanya.

    Program makan bergizi gratis (MBG) sudah berjalan 5 hari di sejumlah sekolah di Purwokerto.

    Salah seorang siswa SDN 1 Kranji, Syahmina (9) mengatakan tidak semua menu yang disajikan dia makan.

    “Sayurnya pahit, sebelum ada makan gratis ini saya bawa bekel, tapi sekarang tidak bawa. Susunya kadang ada kadang tidak, tapi enakan bekal mamah sih,” katanya.

    Menu yang disajikan pada hari ini Jumat (10/1/2025) adalah nasi, sayur kangkung, tahu tepung, ayam kecap, pisang.

    Ia menceritakan dalam satu kelas ada 32 anak.

    Usai menyantap makan bergizi gratis biasanya mereka secara bergantian sesuai jadwal piket kelas membawa kotak makan ke halaman depan sekolah. (jti)

  • KPU Banyumas tetapkan pasangan calon bupati-wakil bupati terpilih

    KPU Banyumas tetapkan pasangan calon bupati-wakil bupati terpilih

    Purwokerto (ANTARA) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menggelar rapat pleno terbuka untuk menetapkan pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati terpilih hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Banyumas 2024.

    “KPU Kabupaten Banyumas telah mengesahkan, mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 8 Tahun 2025 tentang Penetapan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Kabupaten Banyumas Tahun 2024,” kata Ketua KPU Kabupaten Banyumas Rofingatun Khasanah usai rapat pleno di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis.

    Dalam hal ini, kata dia, KPU Kabupaten Banyumas menetapkan pasangan Sadewo Tri Lastiono-Dwi Asih Lintarti sebagai paslon terpilih karena memperoleh 540.554 suara atau 59,44 persen dari total suara sah.

    Dengan demikian, lanjut dia, pasangan Sadewo-Lintarti telah sah ditetapkan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Banyumas periode 2024—2029.

    “Sesuai dengan Peraturan KPU Nomor 18 Tahun 2024, Pasal 66, KPU Kabupaten Banyumas setelah menetapkan pasangan calon terpilih, dalam waktu 1 hari menyampaikan usulan pengesahan pasangan calon terpilih kepada DPRD Kabupaten Banyumas,” katanya.

    Terkait dengan rencana pelantikan, dia mengatakan jika sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2024 dijadwalkan pada tanggal 10 Februari 2025.

    Kendati demikian, dia mengakui berdasarkan informasi yang beredar dari Komisi II DPR RI, pelantikan tersebut diundur setelah sengketa di Mahkamah Konstitusi selesai dan akan diserentakkan pada bulan Maret 2025.

    “Oleh karena itu, kami masih menunggu jika ada regulasi terbaru,” kata Rofingatun.

    Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono-Dwi Asih Lintarti memberi sambutan dalam Rapat Pleno Penetapan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Terpilih dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Banyumas Tahun 2024 di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (9/1/2025). ANTARA/Sumarwoto

    Dalam sambutannya, Sadewo Tri Lastiono selaku bupati terpilih mengaku bersyukur karena pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Banyumas 2024 hingga penetapan dapat berlangsung dengan aman dan lancar.

    “Saya bersama Mbak Lintarti berkomitmen begitu kami terpilih jadi bupati dan wakil bupati di Kabupaten Banyumas, kami adalah bupati dan wakil bupati untuk 27 kecamatan, 301 desa, dan 30 kelurahan dengan penduduk lebih dari 1,8 juta jiwa,” katanya.

    Sadewo mengatakan bahwa pihaknya akan mengemban amanah dan merealisasikan apa yang dijanjikan dalam visi dan misi pasangan Sadewo-Lintarti.

    Menurut dia, hal itu tentunya dengan dukungan seluruh anggota legislatif di DPRD Kabupaten Banyumas dan semua partai pengusung.

    “Harapannya, Banyumas ke depan makin kondusif dan mohon maaf, saya dan Mbak Lin izin Pak Pj. (Penjabat Bupati Banyumas, red.), seizin Pak Ketua DPRD, sudah mulai mencuri start, pendekatan ke beberapa kementerian,” katanya didampingi Dwi Asih Lintarti.

    Ia mengaku telah bertemu dengan Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo dan yang bersangkutan berencana untuk datang ke Banyumas pada hari Minggu (12/1) untuk meninjau beberapa lokasi yang diusulkan.

    Menurut dia, hal itu dilakukan karena Pemerintah Kabupaten Banyumas tidak bisa hanya mengandalkan dana dari APBD saja karena keterbatasan anggaran sehingga harus pandai-pandai melakukan pendekatan ke pusat agar aliran dana dari pusat bisa mengucur ke Banyumas.

    “Tentunya sesuai dengan aturan yang berlaku,” kata dia yang pernah menjadi Wakil Bupati Banyumas periode 2018—2023.

    Ditemui usai penetapan, Sadewo mengaku telah datang ke beberapa kementerian, di antaranya Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Pekerjaan Umum.

    Dalam pertemuan dengan Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer, pihaknya mengharapkan adanya dukungan anggaran terhadap Balai Latihan Kerja milik Pemkab Banyumas yang ditujukan untuk melatih tenaga kerja siap pakai.

    Terkait dengan rencana kedatangan Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo ke Banyumas, dia mengatakan bahwa hal itu ditujukan untuk meninjau kerusakan jalan di Banyumas dan jembatan gantung yang putus di Patikraja.

    “Saya juga meminta bantuan untuk pembangunan Masjid Raya yang dahulu direncanakan namanya Masjid Seribu Bulan,” kata Sadewo.

    Pewarta: Sumarwoto
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kecelakaan Bus PO Murni Jaya Terjun ke Area Persawahan di Kulonprogo, Penumpang Terjepit

    Kecelakaan Bus PO Murni Jaya Terjun ke Area Persawahan di Kulonprogo, Penumpang Terjepit

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Sebuah bus antarkota antarprovinsi PO Murni Jaya mengalami kecelakaan tunggal di ruas Jalan Brosot-Galur, Kalurahan Tayuban, Kapanewon Panjatan, Kulonprogo, Yogyakarta. Dalam insiden tersebut, seorang penumpang terjepit di bagian kabin bus dan harus dievakuasi oleh Basarnas selama sekitar dua jam.

    Korban yang terjepit tersebut bernama Bagus Rastitio (18), warga Imogiri, Bantul, Yogyakarta. Tangan korban tergencet di bodi bus bagian depan, sehingga evakuasi dilakukan menggunakan alat khusus dari Basarnas Yogyakarta. Setelah berhasil dievakuasi, korban segera dilarikan ke RSUD Wates untuk mendapatkan perawatan medis.

    “Ditemukan satu korban yang terjepit bodi kendaraan. Kami menggunakan alat rescue combi tools untuk menciptakan celah agar bodi kendaraan terangkat sedikit, memungkinkan korban untuk dikeluarkan,” kata Kasi Operasi Basarnas Yogyakarta, Asnawi Suroso, kepada Beritasatu.com, Rabu (8/1/2025).

    Kecelakaan bermula saat bus PO Murni Jaya dengan rute Bantul-Jakarta, bernomor polisi B 7379 TGD, yang dikemudikan oleh Agus Trimanto (53), warga Ajibarang, Banyumas, melaju dari arah Bantul. Bus membawa empat penumpang dan satu kru. Setibanya di lokasi kejadian, sopir diduga kehilangan konsentrasi, menyebabkan bus oleng dan terjun ke area persawahan. Akibat kecelakaan ini, sopir, kru, dan keempat penumpang mengalami luka-luka.

    “Bus dari arah timur kehilangan kendali dan oleng ke kiri, menabrak pohon, lalu terguling di sawah,” ungkap Kasatlantas Polres Kulonprogo, AKP Priyo Tri Handoyo.

    Semua korban yang terluka telah dilarikan ke RSUD Wates untuk mendapatkan perawatan medis, sementara bangkai bus dievakuasi oleh relawan gabungan. Kasus ini kini ditangani oleh Satlantas Polres Kulonprogo.

  • Kurang dari Rp10.000, Harga Menu Makan Bergizi Gratis di Banyumas, Sasar 2.740 Siswa

    Kurang dari Rp10.000, Harga Menu Makan Bergizi Gratis di Banyumas, Sasar 2.740 Siswa

    TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS – Resmi, 2.740 siswa di Kabupaten Banyumas menerima menu program makan bergizi gratis pada Senin (6/1/2025).

    Program itu pun diluncurkan secara simbolis di SPPG Brobahan, Purwokerto.

    Dalam program itu, disebutkan jika nilai menu yang disajikan bahkan tidak lebih dari Rp10.000 per siswa.

    Kabupaten Banyumas resmi meluncurkan program makan bergizi gratis mulai Senin (6/1/2025).

    Pada tahap awal, program ini menyasar 2.740 siswa di beberapa sekolah, termasuk SD Negeri 1 Kranji Purwokerto, TK Pamardi Siwi Purwokerto, dan SMK Negeri 2 Purwokerto.

    Pj Bupati Banyumas, Iwanuddin Iskandar menjelaskan bahwa menu yang disajikan dalam program ini telah dirancang untuk memenuhi kebutuhan gizi siswa, dengan perhitungan dari ahli gizi.

    “Karbohidratnya nasi, sayur pokcoy ada suwiran ayam dan tahu, ayam, buah semangka, serta susu,” kata Iwanuddin saat peluncuran program makan bergizi di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur Umum Brobahan, Purwokerto.

    Iwanuddin menambahkan bahwa nilai dari menu yang disajikan tidak sampai Rp10.000.

    “Nilainya di sini tak sampai Rp10.000,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Iwanuddin Iskandar memastikan bahwa semua menu yang disajikan telah melalui proses pemeriksaan untuk memastikan kelayakan konsumsi.

    “Kami mengambil sampel untuk mengetahui kualitas makanan yang dilakukan Dinkes dan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan).”

    “Dari dua sampel yang diambil, layak untuk dikonsumsi,” jelasnya.

    Dengan peluncuran ini, diharapkan siswa di Kabupaten Banyumas dapat memperoleh asupan gizi yang lebih baik untuk mendukung kesehatan dan perkembangan mereka. (*)

  • Respon Siswa di Purwokerto Dapat Makan Bergizi Gratis, Ada yang Alergi Ayam Hingga Request Pedes

    Respon Siswa di Purwokerto Dapat Makan Bergizi Gratis, Ada yang Alergi Ayam Hingga Request Pedes

    TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO – Siswa-siswi di SDN 1 Kranji dan TK Pamardisiwi, di Kelurahan Kranji, Kecamatan Purwokerto Timur, nampak antusias mendapatkan makan bergizi gratis yang mulai didistribusikan hari ini, Senin (6/1/2025). 

    Ada beragam respon yang diutarakan oleh sejumlah siswa, karena ada yang suka dan ada juga yang sedikit merasa kecewa dengan menunya. 

    Salah satu yang merasa antusias adalah siswa kelas 1 SDN 1 Kranji, Abiezam Faeyza (7) yang mengatakan bahwa dia suka dengan menu ayam dan sayur pokcoy. 

    “Ayamnya agak keras, tapi suka, ini ada nasi, susu, buah, ayam, sayur. 

    Cuma aku suka pedes jadi pengen sambal,” ucapnya lugu. 

    Sementara ada siswa lain bernama Haidar (7) yang ternyata punya alergi ayam. 

    “Ayamnya tidak dimakan karena alergi, tapi yang lain dimakan sayurnya suka, karena tiap hari saya makannya telor,” katanya kepada Tribunbanyumas.com. 

    Program makan bergizi gratis ini memang memunculkan berbagai respon menarik dari anak-anak. 

    Saat ditemui ternyata ada yang antusias, ada yang mengerutkan dahi karena tidak doyan dengan menunya hingga ada juga yang alergi. 

    Kepala SDN 1 Kranji Purwokerto, Idha Nurani mengatakan kendalanya adalah soal pendistribusian makan bergizi gratis. 

    “Lebih koordinasi saja dalam pendistribusian, karena jadwalnya semestinya kelas 1 zan 2 itu kan pukul 08.45 istirahat kalau dari menunya sendiri dari komentar anak cukup meninkmati,” terangnya. 

    Sementara itu Pj Bupati Banyumas, Iwanuddin Iskandar sempat memantau dapur umum dan melihat secara langsung bagaimana tahapan prosesnya. 

    Dimulai dari persiapan, kedatangan makanan, kebersihannya hingga pemaketannya. 

    “Sementara yang ready adalah untuk anak sekolah.

    Total ada yang disediakan 2.740 paket dengan estimasi 3.000 paket,” katanya kepada Tribunbanyumas.com. 

    Untuk launching kali ini distribusi dilakukan di 3 sekolah, yaitu di TK Pamardisiwi, SDN 1 Kranji, SMK 2 Purwokerto. 
     
    Pj bupati mengatakan dalam satu unit dapur umum ada pimpinan dan wakil pimpinan, ada pula ahli gizi, akunting, tukang masak, bagian kebersihan, dan driver. 

    Pj Bupati mengatakan semua bahan baku dari lokal Banyumas. 

    “Jadi pukul 17.00 WIB sudah ready, pukul 01.00 pagi mulai bersih-bersih, pukul 02.00 WIB diracik, pukul 04.00 WIB dimasak,” terangnya. 

    Dalam proses masak juga mengutamakan kebersihan dan higienitas. 

    “Ditimbang, dan ada ahli gizi, untuk menunya hari ini ada nasi, ada sayur pokcoy tahu, ada ayam gulai, telor dan buah semangka. 

    Ada susu juga dengan total nilainya tidak sampai Rp10.000,” terangnya. 

    Makanan bergizi gratis sararannya adalah anak-anak sekolah dan ibu-ibu hamil dan menyusui dan balita. (jti) 

  • Kurang dari Rp10.000, Harga Menu Makan Bergizi Gratis di Banyumas, Sasar 2.740 Siswa

    Nilainya Tak Sampai Rp 10 Ribu, Ini Menu Makan Bergizi Gratis di Banyumas Hari Pertama

    TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS – Program makan bergizi gratis di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, resmi diluncurkan Senin (6/1/2025). 

    Nilai menu yang disajikan tak mencapai Rp 10 ribu.

    Lantas apa menu yang disajikan?

    Pada tahap awal, program ini menyasar 2.740 siswa di beberapa sekolah, termasuk SD Negeri 1 Kranji Purwokerto, TK Pamardi Siwi Purwokerto, dan SMK Negeri 2 Purwokerto.

    Pj Bupati Banyumas, Iwanuddin Iskandar, menjelaskan bahwa menu yang disajikan dalam program ini telah dirancang untuk memenuhi kebutuhan gizi siswa, dengan perhitungan dari ahli gizi.

    “Karbohidratnya nasi, sayur pokcoy ada suwiran ayam dan tahu, ayam, buah semangka, dan susu,” kata Iwanuddin saat peluncuran program makan bergizi di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur Umum Brobahan, Purwokerto.

    Iwanuddin menambahkan bahwa nilai dari menu yang disajikan tidak sampai Rp 10.000.

    “Nilainya tadi saya tanyakan ke pimpinan di sini tak sampai Rp 10.000,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Iwanuddin memastikan bahwa semua menu yang disajikan telah melalui proses pemeriksaan untuk memastikan kelayakan konsumsi.

    “Kami mengambil sampel untuk mengetahui kualitas makanan yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) dan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Dari dua sampel yang diambil, layak untuk dikonsumsi,” jelasnya.

    Dengan peluncuran ini, diharapkan siswa di Banyumas dapat memperoleh asupan gizi yang lebih baik untuk mendukung kesehatan dan perkembangan mereka. (Kompas.com)