kab/kota: Banyumas

  • Daftar Daerah Termiskin di Jawa Tengah, Kebumen Pertama, Kota Semarang Terakhir

    Daftar Daerah Termiskin di Jawa Tengah, Kebumen Pertama, Kota Semarang Terakhir

    TRIBUNJATENG.COM – Berikut ini daftar daerah termiskin di Jawa Tengah berdasar data dari Badan Pusat Statistik (BPS).

    Disebut daerah termiskin dalam artian kabupaten atau kota tersebut memiliki presentase kemiskinan yang tinggi.

    Sebanyak 17 kabupaten di Jawa Tengah menjadi prioritas penanganan kemiskinan karena tercatat memiliki angga kemiskinan di atas rata-rata provinsi maupun nasional. 

    Menurut survei Badan Pusat Statistik (BPS) rata-rata kemiskinan di Jawa Tengah pada Maret 2024 sebesar 10,47 persen, sementara rata-rata nasional 9,03 persen.

    Angka kemiskinan di Jawa Tengah pada September 2024 turun menjadi 9,58 persen dengan total 3,4 juta warga miskin.

    Angka itu mengalami penurunan 307.000 orang.

    Kepala Bappeda Jawa Tengah, Harso Susilo menuturkan, daerah yang menjadi prioritas penanganan kemiskinannya didominasi wilayah pertanian dan pedesaan.

    “Kalau yang paling bawah, saya ingat itu Kebumen, Brebes, Banyumas, mungkin Banjarnegara, Wonosobo, sampai Cilacap di daerah selatan semua, yang wilayahnya luas luas,” ujar Harso saat diwawancarai Rabu (22/1/2025).

    Wilayah miskin di Jateng

    Berdasarkan data BPS per Maret 2024, Kebumen menjadi daerah dengan kemiskinan tertinggi di Jawa Tengah, dan Kota Semarang menjadi daerah terendah, yakni 4,03 persen.

    Daerah dengan persentase kemiskinannya tertinggi di Jawa Tengah di antaranya Kebumen (15,71 persen), Brebes (15,60 persen), Wonosobo (15,28 persen), Pemalang (14,92 persen),  Banjarnegara (14,71 persen), Purbalingga (14,18 persen).

    Lalu Rembang (14,02 persen), Sragen (12,41 persen), Klaten (12,04 persen), Banyumas (11,95 persen), Demak (11,89 persen), Grobogan (11,43 persen), Blora (11,42 persen), Purworejo (10,87 persen), Kabupaten Magelang (10,83 persen), Wonogori (10,71 persen), Cilacap (10,68 persen).

    “Kalau masalah kemiskinan secara absolut kita sudah tahu, kita sudah turun jadi 9,58 persen dari BPS, tp by name by address tidak ada, jadi hanya persentase saja.”

    “Masalah kemiskinan memang kompleks sekali dan kita coba. Dari saya, masuk Bappeda itu kan mulai pokja (kelompok kerja) prioritas kemiskinan,” ungkap dia.

    Saat ini, Bappeda akan membuat kelompok kerja atau pokja untuk menangani kemiskinan khususnya di 17 kabupaten yang menjadi prioritas Pemprov Jateng.

    Harso menilai, intervensi pengentasan kemiskinan yang menyasar kelompok miskin lebih cepat mengurangi angka kemiskinan ketimbang menyasar kelompok miskin esktrem.

    Apalagi sebagian besar kelompok miskin ekstrem sangat bergantung dengan bantuan sosial dari pemerintah.

    “Satu data sudah dilaksanakan semua sasarannya, tapi betul dipicunya memang tidak yang miskin banget, sedang lah, desil 2,3, 4, apalagi 3, itu dipicu sedikit itu sudah bergerak.”

    “Tapi yang benar miskin itu memang diberi bantuan apapun tinggal melaksanakan, bertahan dari 10 menjadi satu, yang bertahan sudah bagus. Memang agak susah, mental, mindset, perilakunya, semuanya,” tandas dia. (*)

  • Pratama Gilang Cahya, Mahasiswa Unsoed, Masuk Timnas Handball untuk SEAHAF 2025

    Pratama Gilang Cahya, Mahasiswa Unsoed, Masuk Timnas Handball untuk SEAHAF 2025

    TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO – Pratama Gilang Cahya Ramadhan, mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani Angkatan 2021 Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), berhasil lolos seleksi nasional (seleknas) untuk bergabung dengan Tim Nasional Bola Tangan Indonesia.

    Ia akan berlaga di Kejuaraan Federasi Handball Asia Tenggara (SEAHAF) 2025 yang berlangsung di Thailand, 2-12 Februari 2025.

    Seleksi yang digelar oleh Pengurus Besar Asosiasi Bola Tangan Indonesia (PB APTI) di GOR UNJ, 13-15 Desember 2024, diikuti oleh atlet-atlet dari berbagai provinsi yang sebelumnya tampil di PON Aceh-Sumut 2024.

    “Saya bangga bisa mewakili Indonesia di tingkat internasional. Seleksi ini sangat ketat, dan saya memaksimalkan kesempatan untuk membuktikan diri sebagai wakil Banyumas dan Jawa Tengah,” ujar Gilang.

    Gilang, yang mulai menggeluti olahraga handball sejak 2018 saat bersekolah di SMA Negeri 3 Purwokerto, terus mempersiapkan diri dengan latihan intensif bersama tim handball Banyumas untuk meningkatkan kemampuan dan mempersiapkan fisiknya jelang pemusatan latihan nasional (TC) di Jakarta.

    Prestasi Gilang di dunia handball mencakup Juara 3 IHF 2018 di Tangerang, Juara 1 Dulongmas Bola Tangan 2021 di Kebumen, Semifinalis PON Papua 2021, dan Juara 3 PON Aceh-Sumut 2024.

    Rektor Unsoed, Prof. Dr. Ir. Akhmad Sodiq, mengapresiasi pencapaian Gilang, seraya berharap keberhasilannya menginspirasi mahasiswa lain untuk mengembangkan potensi akademik dan non-akademik.

    “Semoga Gilang menjadi teladan dalam hal komitmen, kedisiplinan, dan semangat memberikan yang terbaik,” ujar Rektor.

    Ketua ABTI Banyumas, Wikan Agung Winasis, juga memberikan apresiasi atas lolosnya Gilang ke tingkat internasional, seraya menegaskan pentingnya sinergi antara KONI dan Unsoed dalam mencetak atlet berprestasi.

    “Ini adalah bukti bahwa pembinaan di tingkat kabupaten, provinsi, hingga nasional telah menghasilkan atlet potensial yang mampu tampil di tingkat dunia,” ujar Wikan.

    Gilang berharap dapat memberikan yang terbaik bagi tim nasional handball Indonesia di SEAHAF 2025, sekaligus membawa pulang medali untuk Tanah Air.

  • Ratusan Pedagang Pasar Ajibarang Banyumas, Tuntut Transparansi Terkait Rencana Pembangunan

    Ratusan Pedagang Pasar Ajibarang Banyumas, Tuntut Transparansi Terkait Rencana Pembangunan

    TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO – Ratusan pedagang Pasar Ajibarang yang tergabung dalam Paguyuban Ajimas mengadu ke anggota DPRD Kabupaten Banyumas untuk penundaan eksekusi bangunan, Rabu (22/1/2025). 

    Mereka mengadu dan merasa pengembangan gedung pasar dirasa merugikan para pedagang. 

    Apalagi rencana tersebut dilakukan tanpa ada sosialisasi terhadap para pedagang. 

    Padahal, beberapa tahun belakang, para pedagang hanya meminta direvitalisasi sarana dan prasarana pendukungnya saja.

    Minimnya informasi dan sosialisasi disinyalir diduga ada unsur politik didalamnya. 

    Pada pertemuan tersebut terungkap, penandatangan kesepakatan dengan pihak ketiga sebagai pengembang, dilakukan sehari sebelum masa jabatan Bupati Hesein habis pada 23 September 2023. 

    Ketua Paguyuban Ajimas, Tofan Aji, mengatakan adanya informasi atau sosialisasi, itu terkait mulainya eksekusi. 

    Bukan sosialisasi rencana akan ada pembangunan pengembangan pasar. 

    Sehingga tidak heran hal ini menjadikan kekhawatiran pedagang.

    “Sosialisasi yang dilakukan itu untuk pelaksanaan eksekusi, sosialisasi perencanaan tidak ada, kami tidak tahu,” ujarnya. 

    Point yang sangat dituntut oleh para pedagang mendatangi DPRD adalah soal penindakan eksekusi. 

    Rencananya eksekusi bangunan, akan dilakukan mulai, Kamis (23/1/2025).

    “Besok ditunda, tapi kita pantau saja. 

    Yang jelas tadi disebutkan ketua dewan dan Dinas, mereka dari pihak ketiga tidak akan melakukan sebelum ada kesepakatan,” ucapnya. 

    Pihaknya menyampaikan pengembangan bangunan pasar dinilai belum menjadi hal penting dilakukan. 

    Namun melihat kondisi fisik saat ini dan pengelolaan yang ada, sangat perlu dilakukan revitalisasi, baik bangunan sarpras dan pengelolaan.

    “Pasar Ajibarang yang dulunya merupakan pasar induk, semestinya bisa dikembalikan.

    Sekarang seperti pasar eceran, sehingga kalau akan ada pembangunan perluasan ini terus kami masih belum sepakat karena itu mutlak tidak bermanfaat untuk pedagang,” terangnya. 

    Ia menekankan pentingnya transparansi dan keterlibatan semua pihak dalam perencanaan pembangunan, termasuk pedagang. 

    Pedagang meminta pemerintah dapat mengembalikan kembali pasar dalam kondisi semula secara layak.

    “Kami minta pasar kami seperti semula, dari bangunannya hingga pengaturannya seperti semula. 

    Sebabnya, kalau dulu pasar induk, sekarang menjadi pasar eceran,” tegasnya. 

    Sementara itu Pendamping pedagang, Rohadi, mengungkapkan hingga saat ini keluhan para pedagang belum difasilitasi secara memadai oleh pemerintah daerah maupun pihak pengembang.

    “Kami berharap suara kami bisa didengar melalui para wakil rakyat. 

    Kondisi Pasar Ajibarang saat ini sangat sepi, tidak seperti dulu yang bahkan lebih ramai dibanding Pasar Wage,” katanya kepada Tribunjateng.com.

    Ia menegaskan pedagang tidak anti terhadap pembangunan. 

    Namun, mereka berharap proses pembangunan dilakukan melalui dialog dan mencari solusi yang adil bagi semua pihak.

    Pihaknya tidak pernah menyetujui pengosongan kios tanpa ganti rugi yang layak. 

    Menurutnya banyak pedagang yang sudah puluhan tahun bergantung pada pasar ini menghidupi keluarga mereka. 

    Pembangunan seharusnya memperhatikan kesejahteraan pedagang, bukan hanya menguntungkan pihak pengembang.

    Ketua DPRD Kabupaten Banyumas Subagyo, serta didampingi anggota komisi III yang membidangi hadir menemui massa.

    Ada pula Sekretaris Dinas Perdagangan, Gatot Eko Purwadi. 

    Subagyo menyampaikan bahwa kondisi seperti ini adalah dampak dari tidak ada sosialisasi dari awal. 

    Padahal, para pedagang sudah beberapa kali meminta ada perbaikan fasilitas sarana dan prasaran pasar. 

    Namun, tiba-tiba ada informasi akan dilakukan eksekusi pembangunan.

    Ia berharap perluasan pasar Ajibarang yang untuk grosir itu adalah tidak sampai berdampak kepada para pedagang dan masyarakat. 

    “Menurut saya itu kurang sosialisasi dari awal. 

    Misalnya, perencanaan, pihak siapa yang membangun, untuk apa dibangun,” katanya. 

    Sekretaris Dinperindag Banyumas, Gatot, menambahkan eksekusi yang rencananya dilakukan Kamis (23/01/2025) dipastikan akan ditunda. 

    DPRD juga berencana akan mengelar audiensi kembali bersama para pedagang, serta akan menghadirkan dari pihak terkait.

    DPRD akan duduk bersama menemukan solusi terbaik yang tidak merugikan berbagai pihak. (jti) 

  • Gelombang Kelvin Mampir di Sulut, Apa Dampaknya Sepekan ke Depan?

    Gelombang Kelvin Mampir di Sulut, Apa Dampaknya Sepekan ke Depan?

    Liputan6.com, Manado – Dalam 7 hari ke depan, sejumlah daerah di Provinsi Sulut diprediksi bakal dilanda cuaca ekstrem. Salah satu pemicunya adalah karena daerah di ujung utara Sulawesi itu dilewati Gelombang Kelvin.

    “Peringatan dini 7 harian Provinsi Sulut ini berlaku sejak Senin 20 Januari hingga Minggu 26 Januari 2025,” ungkap Koordinator Bidang Operasional Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Astrid Y Lasut pada, Minggu (19/1/2025) malam.

    Astrid memaparkan, wilayah Sulut dilewati oleh Gelombang Kelvin yang berkontribusi dalam proses pembentukan awan-awan hujan dan konvektif. Gelombang Low Frequency bergerak melewati wilayah Sulut mempengaruhi kondisi labilitas udara, sehingga mendukung aktivitas konvektif akibat udara yang bersifat labil.

    “Anomali OLR bernilai negatif menunjukan banyaknya tutupan awan di wilayah Sulut,” tuturnya.

    Nilai anomali SST di rentang 0.5 – 3.1 °C menunjukkan penambahan massa uap air di sekitarLaut Sulawesi, Teluk Tomini, dan Laut Maluku.Terdapat daerah potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Sulut akibat adanya belokan angin (shearline) dan konvergensi.

    “Waspada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang di wilayah Sulut,” ujarnya.

    Dia mengungkapkan, pada Senin (20/1/2025), potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang terjadi di Manado, Tomohon, Kotamobagu, Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Selatan. Selanjutnya juga di Minahasa Tenggara, Bolmong, Bolmong Utara, dan Bolmong Selatan.

    “Pada Selasa 21 Januari 2025, kondisi serupa terjadi di Manado, Bitung, Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Selatan, Bolmong, Bolmong Utara, Bolmong Selatan, Sitaro, Sangihe, dan Talaud,” papar Astrid.

    Selanjutnya pada, Rabu (22/1/2025), kondisi serupa berpotensi terjadi di Manado, Bitung, Tomohon, Kotamobagu, Minahasa, Minahasa Selatan, Minahasa Utara, Minahasa Tenggara. Selanjutnya di Bolmong, Bolmong Timur, Bolmong Selatan, Sitaro, dan Sangihe.

    “Untuk Kamis 23 Januari 2025, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang terjadi di seluruh daerah 15 kabupaten dan kota di Sulut,” ujarnya.  

    Hari berikutnya, daerah Bitung, Minahasa, Minahasa Tenggara, Minahasa Selatan, Bolmong, Bolmong Utara, Bolmong Selatan, Bolmong Timur, dan Sitaro yang diprediksi bakal dilanda cuaca ektrem.

    Selanjutnya pada, Sabtu (25/1/2025), seluruh wilayah Sulut diprediksi dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang.

    “Pada Minggu 26 Januari 2025, kondisi yang sama diprediksi terjadi di Manado, Bitung, Tomohon, Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Selatan, Bolmong, Bolmong Utara, Bolmong Timur, Bolmong Selatan, dan Sitaro,” papar Astrid.

     

    Heboh Hujan Es di Gumelar dan Pekuncen Banyumas

  • Sejarah Suling Sunda, Alat Musik Tradisional yang Sarat Makna

    Sejarah Suling Sunda, Alat Musik Tradisional yang Sarat Makna

    Liputan6.com, Jakarta – Suling merupakan salah satu alat musik tradisional Sunda yang telah menjadi bagian penting dari budaya musik masyarakat Jawa Barat.

    Instrumen ini terbuat dari bambu pilihan, yang biasanya adalah jenis bambu tamiang, dengan karakteristik bambu yang ringan, kuat, dan memiliki tekstur halus. Suling Sunda memiliki bentuk yang sederhana, berupa pipa panjang dengan enam lubang nada di bagian depan dan satu lubang tambahan di bagian belakang untuk mengatur aliran udara.

    Meski tampak sederhana, suling Sunda mampu menghasilkan suara yang begitu merdu dan menyentuh hati, membuatnya menjadi salah satu alat musik tradisional yang terus lestari hingga kini. Fungsi suling dalam budaya Sunda sangat beragam, baik dalam konteks hiburan, upacara adat, maupun sebagai bagian dari musik pengiring seni tradisional.

    Dalam kesenian tradisional Sunda seperti kacapi suling, suling memainkan peran penting sebagai penghasil melodi utama yang berpadu dengan suara alat musik kacapi.

    Dalam seni wayang golek, suling menjadi pengiring yang memberikan suasana emosional pada alur cerita, baik itu untuk menggambarkan suasana haru, kegembiraan, maupun ketegangan. Begitu pula dalam upacara adat, seperti pernikahan atau penyambutan tamu kehormatan, suara suling sering digunakan untuk menciptakan suasana yang sakral dan penuh penghormatan.

    Keunikan suling Sunda tidak hanya terletak pada bahan dan bentuknya, tetapi juga pada teknik memainkan alat musik ini. Pemain suling harus memiliki keahlian khusus untuk meniup udara melalui lubang suling dengan tekanan dan kontrol yang tepat, sambil menutup dan membuka lubang nada dengan jari untuk menghasilkan melodi yang harmonis.

    Teknik tiupan suling Sunda juga dikenal dengan istilah ngalunkeun, yaitu menghasilkan nada yang terdengar mengalun dan mendayu-dayu.

     

    Bupati Banyumas Izinkan Pembelajaran Tatap Muka Penuh Mulai 3 Januari 2022

  • Tragedi Banjir di Dompu, Selamatkan Kuda Ditukar Nyawa

    Tragedi Banjir di Dompu, Selamatkan Kuda Ditukar Nyawa

    Liputan6.com, Jakarta – Tim gabungan dari BPBD Dompu dan TNI/Polri, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, berhasil menemukan korban terseret banjir, Selasa (21/01/2025) sekitar pukul 12 WITA.

    Syamsudin (54), warga Desa Lepadi, Kecamatan Pajo, Dompu, ditemukan sudah tak bernyawa di aliran sungai di Desa Kareke, 5 kilometer dari lokasi kejadian, setelah 20 jam pencarian.

    “Alhamdulillah korban sudah kami dapatkan, dan langsung dibawa ke rumahnya,” kata Wan Muhtajun, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Darlog) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dompu.

    Dia menjelaskan, korban dilaporkan hilang pada Senin (20/01/2025) sekitar pukul 16.00 sore. Syamsudin diduga terseret banjir ketika ingin menyelamatkan kuda miliknya yang terbawa banjir.

    Awalnya, pada siang pukul 13.30 WITA hingga sore, hujan mengguyur Kecamatan Dompu dan Pajo, menyebabkan aliran sungai meluap hingga menyeret kuda milik korban. Dia langsung turun ke sungai untuk menyelamatkannya. Akibat arus deras, korban ikut terseret dan hilang.

    Peristiwa itu diketahui setelah pihaknya mendapat laporan warga. Bahwa korban sejak pagi mengikat ternaknya di tanah lapang yang tak jauh dari sungai tempat kejadian.

    Lanjut Wan, setelah mendapat laporan, pihaknya langsung melakukan pencarian bersama TNI/Polri dan warga guna menyisir aliran sungai.

     

    Viral! Banjir Luapan di Objek Wisata Curug Bayan Baturraden Banyumas

  • Kesaksian Penumpang Bus Ziarah Wali yang Tabrak Truk di Tol Ngawi, Kenek Meninggal Dunia

    Kesaksian Penumpang Bus Ziarah Wali yang Tabrak Truk di Tol Ngawi, Kenek Meninggal Dunia

    Ngawi (beritajatim.com) – Salah satu penumpang bus rombongan ziarah Wali Songo asal Cilacap memberikan kesaksian saat bus merah oranye yang ia tumpangi menabrak truk tronton bermuatan gula di Jalan Tol Ngawi, tepatnya di kilometer 559, Desa Karangbanyu, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, pada Selasa (21/01/2025) pukul 15.00 WIB.

    Dalam kecelakaan ini, satu orang meninggal dunia, yaitu kenek bus bernama Imdatul Mufid (25), warga Desa Bumireja, Kecamatan Kedungreja, Kabupaten Cilacap.

    Pemuda itu tewas di rumah sakit di Sragen, beberapa jam setelah mendapatkan perawatan medis. Selain itu, sedikitnya 31 penumpang mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke dua rumah sakit berbeda, yakni RS Widodo Ngawi dan RS Sragen.

    Pojah, menceritakan detik-detik kecelakaan tersebut. “Saya pas lihat bawah, tahu-tahu brak, nabrak truk di depannya. Penumpang berserakan, semuanya panik,” ujarnya.

    Puluhan penumpang segera turun ke pinggir jalan setelah bus mengalami kerusakan parah di bagian depan. Beberapa korban terluka terlihat mendapatkan pertolongan pertama sebelum dibawa ke rumah sakit terdekat.

    Kronologi Kecelakaan

    Kecelakaan bermula saat bus yang dikemudikan Sudirman (57), warga Desa Sidanegara, Cilacap, membawa 51 penumpang rombongan ziarah. Diduga, sopir bus mengantuk sehingga tidak mampu mengendalikan kendaraan dan menabrak bagian belakang truk tronton yang dikemudikan Prabowo Adi (67), warga Banyumas.

    Sudirman, sopir bus mengungkapkan bahwa dirinya sedang berada di lajur cepat dan hendak berpindah ke lajur kiri. Namun, tiba-tiba bus yang melaju kencang menabrak bagian belakang truk. “Tahu-tahu bus nabrak truk. Kenek saya sampai terjepit,” jelasnya.

    Sebanyak 17 korban luka dibawa ke RS Sragen, sementara 14 lainnya dirawat di RS Widodo Ngawi. Hingga kini, beberapa korban masih mendapatkan perawatan intensif.

    Polisi telah mengamankan kedua kendaraan dan sopir yang terlibat dalam kecelakaan. Kedua kendaraan kini berada di kantor Unit Gakkum Satlantas Polres Ngawi untuk penyelidikan lebih lanjut.

    Pihak kepolisian juga mengimbau kepada seluruh pengemudi untuk memastikan kondisi fisik tetap prima saat berkendara, terutama dalam perjalanan panjang. Berhenti dan beristirahat di rest area sangat dianjurkan untuk menghindari risiko kecelakaan. [fiq/ian]

  • Bus Rombongan Ziarah Tabrak Truk Gula di Tol Ngawi

    Bus Rombongan Ziarah Tabrak Truk Gula di Tol Ngawi

    Ngawi (beritajatim.com) – Bus rombongan peziarah asal Cilacap menabrak truk muatan gula, di Jalan Tol Ngawi-Solo KM 559 B,Desa Karangbanyu, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi pada Selasa (21/01/2025) pukul 15.00 WIB. Akibatnya, dua orang terluka, yakni kernet bus dan salah seorang penumpang.

    Menurut Kanit Gakkum Satlantas Polres Ngawi, Iptu Parsidi, kecelakaan bermula ketika bus Riyan Agung Abadi dengan nomor polisi R-7118-OT yang dikemudikan oleh Sudirwan (57), warga Cilacap. Bus itu melaju dari arah Ngawi ke arah Solo atau dari arah timur ke barat. Bus tersebut mengakut 51 orang rombongan peziarah, dan hendak kembali ke Cilacap.

    Di depan bus tersebut, terdapat truk Fuso muatan gula bernomor polisi R-8001-OX yang dikemudikan oleh Prabowo Adi (67), warga Banyumas.

    Berdasarkan keterangan saksi di lokasi, bus yang dikemudikan Sudirwan tidak mampu mengendalikan laju kendaraan sehingga oleng ke kiri. Kurangnya perhatian terhadap arus lalu lintas serta jarak yang sudah terlalu dekat membuat bus menabrak bagian belakang truk Fuso.

    “Kecelakaan tersebut mengakibatkan kerusakan pada kedua kendaraan. Selain itu, beberapa korban mengalami luka-luka dan segera dilarikan ke RSUD Sragen, Kabupaten Sragen, serta RS Widodo, Kabupaten Ngawi, untuk mendapatkan perawatan medis. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini,” kata Parsidi.

    Pihak kepolisian mengimbau para pengendara untuk selalu berhati-hati dan mematuhi aturan lalu lintas demi menghindari kejadian serupa. Saat ini, kasus kecelakaan masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak Satlantas Polres Ngawi. Dua kendaraan yang terlibat kecelakaan telah diamankan di kantor Unit Gakkum Satlantas Polres Ngawi. [fiq/ian]

  • 6
                    
                        Bocoran dari Wamendikdasmen soal Libur Sekolah pada Ramadhan 2025
                        Regional

    6 Bocoran dari Wamendikdasmen soal Libur Sekolah pada Ramadhan 2025 Regional

    Bocoran dari Wamendikdasmen soal Libur Sekolah pada Ramadhan 2025
    Tim Redaksi
    PURWOKERTO, KOMPAS.com
    – Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Prof.
    Atip Latipulhayat
    mengungkapkan bahwa keputusan mengenai
    libur sekolah
    selama bulan Ramadhan akan segera ditandatangani.
    Dalam pernyataannya, Atip menekankan bahwa istilah yang digunakan bukanlah “libur”, melainkan “pembelajaran di bulan Ramadhan”.
    “Sedikit saja bocorannya, sedikit ya, jadi kami tidak menggunakan kata libur, tapi pembelajaran di bulan Ramadhan,” ungkap Atip usai menjadi
    keynote speaker
    dalam seminar nasional di Auditorium Universitas Muhammadiyah
    Purwokerto
    (UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (21/1/2025).
    Atip menjelaskan bahwa menghormati bulan Ramadhan tidak harus diartikan dengan libur sekolah.
    “Karena libur itu sebenarnya ada tujuannya, kan menghormati bulan Ramadhan, menghormati kan tidak mesti libur, justru kita hormati dengan memperbanyak ibadah,” kata Atip.
    Dia menambahkan bahwa pembelajaran selama bulan Ramadhan akan dilakukan dengan dua metode, yaitu pembelajaran di rumah dan pembelajaran di sekolah.


    Metode ini, menurut Atip, sebenarnya sudah diterapkan sebelumnya, di mana pada awal bulan Ramadhan biasanya siswa diliburkan atau belajar di rumah.
    “Ini juga memberi kesempatan untuk siswa-siswa yang nonmuslim, mereka juga tidak bisa dipaksakan ikut. Di samping itu, juga soal ketuntasan pembelajaran,” ujarnya.
    Atip menegaskan bahwa pihaknya akan merancang aturan yang lebih detail terkait pelaksanaan pembelajaran di bulan Ramadhan.
    Selanjutnya, pemerintah daerah akan menentukan mekanisme pembelajarannya, termasuk kemungkinan pengurangan jam pelajaran.
    “Intinya bukan libur Ramadhan, tapi pembelajaran di bulan Ramadhan. Ada pembelajaran di rumah dan di sekolah,” jelas Atip.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tanggul Way Katibung Jebol, Warga di 5 Desa Lampung Selatan Mengungsi Akibat Banjir

    Tanggul Way Katibung Jebol, Warga di 5 Desa Lampung Selatan Mengungsi Akibat Banjir

    Liputan6.com, Lampung – Lima desa di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lampung Selatan, terendam banjir setelah tanggul Way Katibung jebol akibat hujan deras yang mengguyur selama dua hari, Jumat hingga Sabtu (18-19/1/2025).

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Selatan, Ariswandi mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengevakuasi warga terdampak ke tempat yang lebih aman.

    “Untuk sementara, desa yang terdampak di Kecamatan Candipuro adalah Desa Beringin Kencana, Desa Sinar Pasma, Desa Banyumas, Desa Sinar Mulya, dan Desa Way Gelam. Hujan deras selama kurang lebih lima jam menyebabkan tanggul jebol dan air meluap hingga ke jalan,” kata Ariswandi, Senin (20/1/2025).

    Ia menambahkan, jebolnya tanggul Way Katibung tidak hanya merendam permukiman warga tetapi juga ratusan hektare sawah. Ketinggian air dilaporkan mencapai 70 sentimeter, dan dikhawatirkan akan meningkat jika hujan terus berlanjut. 

    Desa Sinar Pasemah menjadi salah satu wilayah yang perlu diwaspadai karena limpasan air dari tanggul utama di Desa Beringin Kencana dapat meluas ke desa tersebut.

    Untuk meminimalkan dampak, BPBD telah mengevakuasi 71 warga ke tempat penampungan sementara, seperti masjid.

    “Evakuasi dilakukan selama dua malam. Para pengungsi sementara tinggal di posko darurat, meskipun mereka sering kembali ke rumah pada siang hari untuk memantau kondisi,” tutupnya.